Anda di halaman 1dari 4

KELAS GENETIK

Bentuklahan asal struktural


Bentuklahan asal gunungapi
Bentuklahan asal denudasional
Bentuklahan asal laut (marine)
Bentuklahan asal sungai (fluvial)
Bentuklahan asal glasial (es)
Bentuklahan asal aeolian (angin)
Bentuklahan asal karst (gamping)

SIMBOL WARNA
Ungu / violet
Merah
Coklat
Hijau
Biru tua
Biru muda
Kuning
Jingga (orange)
Simbol warna yang
disarankan.

Kelas Lereng

Proses, Karakteristik dan Kondisi lahan

00 - 20
(0 - 2 %)

Datar atau hampi datar, tidak ada erosi


yang besar, dapat diolah dengan mudah
dalam kondisi kering.

Hijau tua

Lahan memiliki kemiringan lereng landai,


bila terjadi longsor bergerak dengan
kecepatan rendah, pengikisan dan erosi
akan meninggalkan bekas yang sangat
dalam.

Hijau Muda

20 - 40
(2 - 7 %)

40 - 80
(7 - 15 %)

Lahan memiliki kemiringan lereng landai


sampai curam, bila terjadi longsor
bergerak dengan kecepatan rendah,
sangat rawan terhadap erosi.

Kuning Muda

80 - 160
(15 - 30 %)

Lahan memiliki kemiringan lereng yang


curam, rawan terhadap bahaya longsor,
erosi permukaan dan erosi alur.

Kuning Tua

160 - 350
(30 - 70 %)

Lahan memiliki kemiringan lereng yang


curam sampai terjal, sering terjadi erosi
dan gerakan tanah dengan kecepatan
yang perlahan - lahan. Daerah rawan
erosi dan longsor

Merah Muda

350 - 550
(70 - 140 %)

Lahan memiliki kemiringan lereng yang


terjal, sering ditemukan singkapan
batuan, rawan terhadap erosi.

Merah Tua

> 550
( > 140% )

Lahan memiliki kemiringan lereng yang


terjal, singkapan batuan muncul di
permukaan, rawan tergadap longsor
batuan.

Ungu Tua

KEMIRINGAN
LERENG

KETERANGAN

KLASIFIKASI
USSSM* (%)

KLASIFIKASI
USLE** (%)

0-2

Datar - Hampir datar

0-2

1-2

3-7

Lereng sangat landai

2-6

2-7

8 - 13

Lereng landai

6 - 13

7 - 12

14 - 20

Lereng agak curam

13 - 25

12 - 18

21 - 55

Lereng curam

25 - 55

18 - 24

56 - 140

Lereng sangat curam

> 55

> 24

1. Satuan bentuklahan struktural (S)


2. Satuan bentuklahan vulkanik (V)
3. Satuan bentuklahan denudasional (D)
4. Satuan bentuklahan marin (laut) (M)
5. Satuan bentuklahan sungai (fluvial) (F)
6. Satuan bentuklahan gleitser (es) (G)
7. satuan bentuklahan aeolian (angin) (A)
8. Satuan bentuklahan karst (K)

warna ungu (violet)


warna merah.
warna coklat
warna hijau.
warna biru tua
warna biru muda.
warna kuning.
warna jingga (orange)

4.3.2 Bentuklahan asal fluvial (sungai)


- Bentuklahan asal fluvial (sungai)
a. Satuan bentuklahan dataran banjir.
b. Satuan bentuklahan dataran tanggul alam
c. Satuan bentuklahan dataran teras sungai.
d. Satuan bentuklahan dataran beting gisik.
e. Satuan bentuklahan dataran gosong sungai.
4.3.3 Bentuklahan asal marin (laut)
a. Satuan bentuklahan dataran pesisir (coastal)
b. Satuan bentuklahan dataran pesisir aluvial.
c. Satuan bentuklahan beting gisik.
d. Satuan bentuklahan dataran pantai (beach).
e. Satuan gumuk pasir (sand dunes)
4.3.4 Bentuklahan asal struktural
a. Satuan bentuklahan perbukitan struktural terlipat.
b. Satuan bentuklahan perbukitan struktural gawir sesar.
c. Satuan bentuklahan perbukitan blok sesar.
4.3.5 Bentuklahan asal vulkanik.
a. Satuan bentuklahan perbukitan intrusi.
b. Satuan bentuklahan perbukitan lereng atas vulkanik.

c. Satuan perbukitan lereng vulkanik tengah.


d. Satuan perbukitan lereng vulkanik bawah.
4.3.6 Bentuklahan asal aeolian
4.3.7 Bentuklahan asal karst.
a. Satuan bentuklahan perbukitan karst.
b. Satuan bentuklahan kubah karst.
c. " sinkhole" / 'dolina'
4.3.8 Bentuklahan asal glasial (es)
KELAS RELIEF

KEMIRINGAN
LERENG ( % )

PERBEDAAN
KETINGGIAN (m)

Datar - Hampir datar

0 - 2

<5

Berombak

3 - 7

5 - 50

Berombak - Bergelombang

8 - 13

25 - 75

Bergelombang - Berbukit

14 - 20

75 - 200

Berbukit - Pegunungan

21 - 55

200 - 500

Pegunungan curam

55 - 140

500 - 1.000

> 140

> 1.000

pegunungan sangat curam

Anda mungkin juga menyukai