PR UJIAN KASUS

Judul Ujian Kasus : Skizofrenia Paranoid

Tanggal : 21 Juni 2016
Pembimbing : dr. Alif Marijana, Sp. KJ
Nama : Vidya Muqsita
NIM : 112011101036
1. Diagnosis apa saja, dimana terdapat keluhan halusinasi audiotorik?
2. Pengertia Halusinasi dan Ilusi
Menurut Maramis, W.F (2005), Halusinasi adalah pencerapan tanpa adanya rangsangan
apapun pada pancaindra, dan terjadi dalam keadaan sadar/bangun. Dasarnya mugkin
organik, fungsional, psikotik ataupun histerik.
Menurut Maramis, W.F. (2005), Ilusi adalah interpretasi atau penilaian yang salah
tentang pencerapan yang sungguh terjadi (jadi ada rangsangan pada pancaindra).
Misalnya bunyi angin didengarnya seperti dipanggil namanya; bayangan daun diliatnya
seperti seorang penjahat. Adapun ilusi itu sangat dipengaruhi oleh emosi pada waktu itu
dan biasanya yang bersangkutan dapat mengoreksi sesudahnya. Ilusi dibedakan dari
halusinasi, dari pikiran hubungan dan dari disorientasi.
3. Berdasarkan PPDGJ III diagnosis Skizofrenia
4. Pengertian Waham
Kaplan dan Sadock (1998) mengatakan bahwa waham adalah keyakinan yang salah dan
menetap dan tidak dapat dibuktikan dalam kenyataan. Waham sedikitnya harus ada
selama sebelum dan sistematik dan tidak bizar ( dalam bentuk fragmentasi, respon, emosi
pasien terhadap system waham biasanya kongkruen dan sesuai dengan isi waham itu.
Menurut Waham (delusi) adalah kenyakinan tentang suatu isi pikiran yang tidak sesuai
dengan kenyataannya atau tidak cocok dengan intelegensi dan latarbelakang
kebudayaannya, biarpun dibuktikan kemustahilan hal itu.

5. GAF (Global Assessment of Functioning)

Aksis V : Kemampuan adaptasi satu tahun terakhir. Aksis V adalah alat tolak untuk
mengukur seberapa parah gangguan kejiwaan seeorang yang mengalami gangguan
kejiwaan. Dan

biasa disebut dengan GAF Scale atau Global Assestment of

Functionong Scale. Skala ini diperlikan karena dalam suatu pengukuran harus ada
standar dimana setiap psikolog harus di dunia memakai ini sebagai alat tolak ukur
mereka.
Global Assesment of Fungtioning Scale (GAF) :
100-91:

gejala tidak ada, fungsi maksimal dan tidak ada masalah yang terganggu.

90-81:

gejala minimal, fungsi baik, cukup puas, cuma masalah harian yang biasa.

80-71:

gejala sementara, dapat diatasi, disabilitas ringan dalam sosial, pekerjaan,

sekolah dan lainnya.

70-61:

beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan secara fungsi tapi
secara umum baik.

60-51:

gejala sedang, disabilitas sedang.

50-41:

gejala berat, disabilitas berat.

40-31:

beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi,

disabilitas berat dalam beberapa fungsi.

30-21:

disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak mampu berfungsi
hampir di semua bidang.

20-11:

bahaya mencidera diri/orang lain, disabilitas sangat berat dalam komunikasi

dan mengurus diri.

10-01:
0:

seperti di atas persisten dan lebih serius.

informasi tidak adekuat.

6. Diagnosis Banding
7. Obat anxietas