Anda di halaman 1dari 5

PENDIDIKAN ISLAM SUAMI DAN ISTRI

QS. AL-BAQARAH/002 AYAT 223

Disusun oleh: Mochamad Arif (0100150022)


Tugas Ujian Akhir Semester Matakuliah
Metode Memahami Nushush Quran dan Sunnah
Dosen Pengampu: DR. Syamsul Hidayat, M.Ag
Jumat, 06 Desember 2015

SEKOLAH PASCASARJANA
MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Pendidikan Islam Suami dan Istri



[:]






Mufradat dan Analisis Nahwu - Sharaf
Istri-istri kalian

nominative feminine
plural noun 2nd
person masculine plural
possessive pronoun

ladang

nominative masculine
indefinite noun
prefixed
preposition Lam 2nd
person masculine plural
personal pronoun
prefixed resumption
particle
2nd person masculine
plural imperative verb
subject pronoun

Bagi kalian

Maka
Datangilah
(oleh kalian)
Ladang kalian

accusative masculine
noun 2nd person
masculine plural
possessive pronoun

Bagaimana
pun dan kapan
pun
(telah) kalian
kehendaki

interrogative noun

Dan
Dahulukanlah
(oleh kalian)
(kebaikan)
untuk diri

2nd person masculine


plural perfect verb
subject pronoun
prefixed
conjunction wa (and)
2nd person masculine
plural imperative verb
subject pronoun
prefixed
preposition lm

kalian

Dan
Takutlah (oleh
kalia)

genitive feminine plural


noun 2nd person
masculine plural
possessive pronoun
prefixed
conjunction wa (and)
2nd person masculine
plural imperative verb
subject pronoun

Allah (kepada)

accusative proper noun


Allah

Dan

prefixed
conjunction wa (and)
2nd person masculine
plural imperative verb
subject pronoun

Ketahuilah
(oleh kalian)
Bahwasannya
kalian

accusative particle
2nd person masculine
plural object pronoun

(akan)
nominative masculine
menjumpai-Nya plural active participle
3rd person masculine
singular possessive
pronoun
Dan
prefixed
conjunction wa (and)
Gembirakanlah 2nd person masculine
singular imperative
verb
Orang-orang
accusative masculine
beriman
plural active participle

Tafsir QS. Al-Baqarah/002 ayat 223


1. Tafsir Kemenag RI
Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam,
maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja
kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan
3

bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan


menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.
2. Tafsir Al-Misbah
Istri-istri kalian adalah tempat mengembangkan keturunan seperti
tempat

biji

yang

membuahkan

tumbuhan.

Maka,

kalian

boleh

menggauli mereka dengan cara apa pun selama pada tempatnya.


Takutlah kalian kepada Allah kalau melanggar ketentuan-Nya dalam
menggauli

istri.

Ketahuilah

bahwa

kalian

akan

menjumpai-Nya,

mempertanggungjwabkan segala sesuatu di hadapan-Nya. Kabar


gembira hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang mengetahui
ketentuan-ketentuan Allah dan tidak melanggarnya.
3. Tafsir Al-Maraghi
Tidak ada dosa bagi kalian untuk mendatangi istri-istri kalian dengan
cara apapun yang kalian sukai jika hal ini kalian lakukan untuk
mendapatkan keturunan dan kalian melakukan pada tempat yang
sebenarnya. Ayat ini mengandung hikmah pensyari`atan menggauli
wanita demi menjaga kelestarian jenis manusia melalui kelahiran,
sebagaimana tumbuh-tumbuhan dilestarikan melalui penyemaian dan
penanaman kembali. Oleh karena itu, kalian dilarang mendatangi
wanita haid. Sebab dalam kondisi seperti itu ia belum siap untuk
menerima penyemaian bibit. Dan kalian dilarang mendatangi wanita
tidak pada tempat yang dapat melahirkan keturunan.
Kebahagian sesungguhnya adalah melengkapi diri dengan iman yang
benar dan akhlak utama, berhati tenang dalam kondisi senang ataupun
susah, dan menyerahkan segala persoalan kepada Yang Maha Pencipta
setelah berusaha sekuat tenaga dan mempersiapkan bekal sebanyakbanyaknya. Itulah tawakkal yang diperintahkan Allah kepada kita
semua.
Kesimpulan
1. Dari Aisyah radhiyallah 'anhu ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi
wa sallam bersabda: "Jika Allah 'Azza Wa Jalla menghendaki kebaikan

kepada suatu keluarga maka Ia menganugerahkan atas mereka


pergaulan yang baik".
Dalam riwayat lain disebutkan: "Sesungguhnya Allah jika mencintai
suatu keluarga maka Ia anugerahkan atas mereka pergaulan yang
baik".
2. Hendaknya masing-masing mempergauli yang lain dengan baik. Inilah
salah satu sebab kebahagiaan di suami dan istri. Pergaulan yang baik
dan keramah-tamahan adalah sangat bermanfaat antara keduanya,
juga dengan anak-anak, yang darinya akan melahirkan hasil yang tak
mungkin dihasilkan dari pergaulan yang buruk. Sebagaimana sabda
Rasulullah Shallallahu 'alaihi

wa

sallam :

"Sesungguhnya

Allah

mencintai pergaulan yang baik (keramahan), dan Ia memberikan


kepada pergaulan yang baik (keramahan) apa yang tidak diberikanNya
kepada kekerasan dan apa yang tidak diberikan kepada selainnya".

Anda mungkin juga menyukai