Tugas C&D AntiSkabies Kel.7
Tugas C&D AntiSkabies Kel.7
Disusun Oleh:
Kelompok 7
Nama
2015000052
2.
2015000062
3.
2015000072
4.
Mayank Andhika R.
2015000082
5.
Khafizah Daulay
2015000156
6.
2015000166
Kelas : B
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit skabies adalah penyakit gatal pada kulit yang disebabkan oleh tungau
atau kutu kecil yang bernama Sarcoptes scabiei, ditandai dengan keluhan gatal,
terutama pada malam hari dan mudah menular melalui kontak langsung atau
tidak langsung. Penyakit skabies ini banyak diderita di masyarakat kita, maka
tak heran banyak penamaan untuk penyakit ini seperti gudik (gudikan), kudis
(kudisan), gatal agogo, budukan, dan lain-lain.
Penyakit skabies atau Kudis ini tidak akan sembuh dengan sendirinya. Untuk
menghilangkannya, dan agar tidak menyebar kepada orang lain, maka perlu
menggunakan obat skabies berbentuk krim khusus atau lotion yang dioleskan
pada kulit. Obat skabies cream ini mengandung permethrin atau kandungan
lainnya. Oleskan obat skabies merata ke seluruh permukaan kulit yang gatal, tapi
hindari daerah sekitar mata dan mulut. Setelah dioleskan biarkan, jangan terkena
air selama 8 sampai 14 jam (tergantung obatnya) baru kemudian dibersihkan
atau mandi.
Antihistamin (seperti interhistin, cetirizin, dll), krim steroid, atau, dalam
kasus yang parah, pil steroid dapat membantu mengurangi rasa gatal. Obat anti
gatal ini diminum sebelum menggunakan obat skabies di atas, tentu hal ini harus
berdasarkan rekomendasi dokter. Jika terdapat infeksi skunder yang ditandai
dengan nanah pada kulit yang gatal, maka diperlukan antibiotik.
B. Tujuan
1. Memberikan informasi mengenai penyakit skabies dan cara pengobatannya.
2. Dapat melakukan skrinning resep secara benar.
3. Dapat melakukan pelayanan resep secara benar di apotek sesuai dengan
standar pelayanan kefarmasian di apotek berdasarkan Kepmenkes RI Nomor
1027/MENKES/SK/IX/2004.
4. Dapat memberikan pengobatan yang rasional kepada pasien.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Skabies
A.1. Pengertian Skabies
Skabies adalah penyakit kulit akibat investasi dan sensitisasi oleh tungau
Sarcoptes scabei. Skabies tidak membahayakan bagi manusia. Adanya rasa gatal
pada malam hari merupakan gejala utama yang mengganggu aktivitas dan
produktivitas. Penyakit skabies banyak berjangkit di: (1) lingkungan yang padat
penduduknya, (2) lingkungan kumuh, (3) lingkungan dengan tingkat kebersihan
kurankg. Skabies cenderung tinggi pada anak-anak usia sekolah, remaja bahkan
orang dewasa.
A.2. Etiologi
Penyebabnya penyakit skabies sudah dikenal lebih dari 100 tahun lalu sebagai
akibat infestasi tungau yang dinamakan Acarus scabiei atau pada manusia
disebut Sarcoptes scabiei varian hominis. Sarcoptesscabiei termasuk filum
Arthropoda, kelas Arachnida, ordo Acarina,super famili Sarcoptes
A.3. Epidemiologi
Faktor yang menunjang perkembangan penyakit ini antara lain
sosial ekonomi yang rendah, higiene yang buruk, hubungan
seksual
dan
sifatnya
promiskuitas
(ganti-ganti
pasangan),
A.4. Patogenesis
Kelainan kulit dapat disebabkan tidak hanya oleh tungau skabies,
tetapi juga oleh penderita sendiri akibat garukan. Gatal yang terjadi
disebabkan oleh sensitisasi terhadap sekret dan ekskret tungau
yang memerlukan waktu kurang lebih satu bulan setelah infestasi.
Pada saat itu kelainan kulit menyerupai dermatitis dengan
ditemukannya papul, vesikel, urtika dan lain-lain. Dengan garukan
dapat timbul erosi, ekskoriasi, krusta dan infeksi sekunder.
terakhir
menunjukkan
bahwa
hal
tersebut
penduduknya,
sebagian
besar
tetangga
yang
lingkungan
maupun
perorangan
dan
perlengkapan
rumah
tangga
seperti
A.9. Prognosis
Dengan memperhatikan pemilihan dan cara pemakain obat, serta
syarat pengobatan dapat menghilangkan faktor predisposisi (antara
lain hiegene), maka penyakit ini memberikan prognosis yang baik.
A.10. Pencegahan
Cara pencegahan penyakit skabies adalah dengan :
a. Mandi secara teratur dengan menggunakan sabun.
b. Mencuci pakaian, sprei, sarung bantal, selimut dan lainnya
secara teratur minimal 2 kali dalam seminggu.
c. Menjemur kasur dan bantal minimal 2 minggu sekali.
d. Tidak saling bertukar pakaian dan handuk dengan orang lain.
e. Hindari kontak dengan orang-orang atau kain serta pakaian
yang dicurigai terinfeksi tungau skabies.
f. Menjaga kebersihan rumah dan berventilasi cukup.
b.
c.
d.
BAB III
ANALISIS RESEP
A. Resep
Dokter : dr. Balquist Faridah, Sp KK.
SIP 12013710079/43105/12151
Jakarta : 16 September 2015
Iter 4x
R/ Scabimite Cream 20 g
No I
S.u.e 1 d d
Seluruh badan kecuali wajah &
kepala
Sebelum tidur
Pagi mandi
Pro
: Nn. Najah
Umur : -
B. Skrining Resep
A. Persyaratan Administratif
No.
Komponen
Keterangan
1.
Nama Dokter
dr. Balquist Farida, Sp KK.
SIP
1.2.01.3171.0079/43105/12.15.1
Alamat
Jl. Pancoran Timur Raya (Perdatam
Raya) No. 24 RT 009 RW 08, Pancoran,
Lengkap
Jakarta Selatan
No. Telepon
(021) 799 2460
No. Fax
(021) 790 759
2.
Tanggal
16-09-2015
Lengkap
3.
Tanda R/
Ada
Lengkap
4.
Nama Bahan
Scabimite cream
Lengkap
Jumlah Bahan
20 g
5.
Cara pemakaian
S.U.E 1 dd
Lengkap
(Signa)
Seluruh badan kecuali wajah dan kepala
Sebelum tidur
Pagi mandi
6.
Paraf Dokter
Ada
Lengkap
7.
Nama Pasien
Nn. Najah
Umur
Tidak ada
Tidak
Lengkap
BB/TB
Tidak ada
Alamat
Tidak ada
B. Persyaratan Farmasetik
1.
Bentuk sediaan
Cream
2.
Dosis
Permetrin 5%
3.
Stabilitas
Suhu sejuk dan tempat kering
4.
Inkompatibilitas
Tidak ada
5.
Cara pemberian
Topikal
6.
Lama pemberian
Tidak ada
C. Persyaratan Klinis
1.
Alergi
Tidak ada
2.
Efek samping
Dapat timbul rasa panas seperti terbakar,gatal, eritem,
serta hipertensi yang sifatnya ringan dan sementara
3.
Interaksi
Eritromisin, ketokonazol, simetidine
4.
Kesesuaian (dosis,
Sesuai
durasi, jumlah obat)
C. Spesialite Obat
Nama Obat
Komposisi
Produsen
Indikasi
Kontra Indikasi
Efek Samping
Interaksi Obat
Dosis
Kemasan
Harga
Scabimite (Generik)
Permetrin 5%
Yupharin
Skabies
Hipersensitif terhadap Permetrin
Dapat timbul rasa panas seperti terbakar,gatal, eritem,
serta hipertensi yang sifatnya ringan dan sementara
Eritromisin, ketokonazol, simetidine
Sehari sekali pemakaian
Tube 30 g krim dan 10 g krim
Tube 30 g krim Rp 20.000,Tube 10 g krim Rp 7.200,-
7. Obat disiapkan :
E. Penimbangan
No.
Nama Bahan
Bobot (g)
1.
Scabimite 30 g
20 g
F. Cara Pembuatan
1. Diambil Scabimite 30 g dan dibuka kemasan serta tutup tube.
2. Ditimbang sebanyak 20 g scabimite dan dimasukan ke dalam
wadah baru.
3. Beri label dan etiket.
Coumpounding and Dispensing_ Anti Skabies | 12
No. 2
Jakarta, 16-09-2015
Nn. Najah
Satu kali sehari
Untuk Pemakaian Luar
Seluruh badan kecuali wajah & kepala
Sebelum tidur
Pagi mandi
H. Perhitungan Harga
Scabimite ( tube 30 g = Rp. 20.000,-)
HNA = (20.000,-)/tube
HJA = (1 tube x Rp. 20.000 x 1.1 x 1.25) + pelayanan + kemasan
= Rp. 27.500 + Rp. 2.000 + Rp. 500 = Rp. 30.000,Total harga = Rp. 30.000,-
I. Salinan Resep
Nama dokter
Tanggal resep
: 16 September 2015
Nomor resep
:2
Nama pasien
: Nn. Najah
ITER 4X
R/
Scabimite Cream 20 g
No I
S.u.e 1 d d
Seluruh badan kecuali wajah & kepala
Sebelum tidur
Pagi mandi
det orig
Jakarta,.2015
P.C.C
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
KESIMPULAN
Pengobatan penyakit skabies pada kasus ini diberikan resep scabimite
cream dengan kemasan sediaan 20 g.
SARAN
Setelah penyerahan obat kepada pasien, apoteker harus
melaksanakan pemantauan penggunaan obat pasien.
Dalam
rangka
pemberdayaan
masyarakat,
apoteker
harus
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan. Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
IAI. ISO (Informasi Spesialite Obat) Vol. 48. Jakarta: Ikatan Apoteker
Indonesia. 2014.
PERTANYAAN DISKUSI
1. Hesti
Apakah pemakaian scabimite cream digunakan keseluruh badan
secara merata? Bagaimanakah mekanisme penularan dari penyakit
skabies?
Jawab:
Scabimite cream hanya dioleskan pada kulit yang terkena infeksi
skabies saja. Penularan penyakit skabies dapat terjadi secara
langsung maupun tidak langsung, adapun cara penularannya adalah:
1) Kontak langsung (kulit dengan kulit)
Penularan skabies terutama melalui kontak langsung seperti
berjabat tangan, tidur bersama dan hubungan seksual. Pada orang
dewasa hubungan seksual merupakan hal tersering, sedangkan pada
anak-anak penularan didapat dari orang tua atau temannya.
2) Kontak tidak langsung (melalui benda)
Penularan melalui kontak tidak langsung, misalnya melalui
perlengkapan tidur, pakaian atau handuk dahulu dikatakan
mempunyai peran kecil pada penularan. Namun demikian,
penelitian terakhir menunjukkan bahwa hal tersebut memegang
peranan penting dalam penularan skabies dan dinyatakan bahwa
sumber penularan utama adalah selimut.
2. Marissa
Apakah efek samping dari scabimite cream sama untuk setiap
individu? Apakah efek samping tersebut dapat memperparah
penyakit skabies?
Jawab:
Efek samping yang dapat timbul dari pemakaian scabimite cream
berbeda untuk setiap individu sebab kekuatan daya tahan tubuh tiap
individu berbeda. Efek samping tersebut tidak memperparah
penyakit skabies, hanya saja scabimite cream memiliki efek
samping dapat timbul rasa panas seperti terbakar, sehingga pada
pemakaiannya scabimite cream digunakan pada malam hari dan
Coumpounding and Dispensing_ Anti Skabies | 18
3. Jeriyanti
Kemasan sediaan scabimite cream yang tersedia 30 g dan 10 g,
mengapa tidak diserahkan scabimite cream dengan kemasan sediaan
10 g sebanyak 2 tube bukankah hal tersebut lebih efisien?
Jawab:
Jika pasien diberikan scabimite cream dengan kemasan sediaan 10 g
sebanyak 2 tube dikhawatirkan dapat membingungkan pasien dalam
pemakaiannya, untuk menghindari hal tersebut digunakan scabimite
cream kemasan sediaan 30 g kemudian ditimbang sebanyak 20 g
dan dikemas didalam wadah pot plastik, sehingga lebih praktis dan
tidak membingungkan pasien selama penggunaan obat tersebut.