Anda di halaman 1dari 3

Dina Nur Izzati

3335110529
Tugas K3 hsl 87
Kesempatan untuk mengetahui suatu hal mungkin telah diabaikan. Pada
banyak kasus, penetapan kalibrasi komponen, pergantian set point dan
loop.
Indicator dan perekam harus pada kondisi nol dan membentang
dengan pemancar masing-masing. Output controller dan control valve
harus konsisten dengan

control

proses yang

dibutuhkan.

Pemberi

peringatan akan aktif untuk memastikan pengaturan alarm yang tepat


telah dilakukan.
Setelah atau selama pengujian loop, interlock juga diuji dengan
simulasi alarm untuk memeriksa nilai awal dari variabel dan interlock.
Terdapat beberapa blocking yang dilakukan dengan cara melampaui atau
melompati kontak secara estafet yang mungkin dibutuhkan. Pengujian
interlock secara penuh akan dilakukan kemudian hari, selama pengujian
safe-fluid.
Pengajuan dokumen
Ketika semua pengujian dan kalibrasi telah selesai dilakukan,
dokumen design asli harus diperbarui (lihat kotak, hal 85). Dokumen yang
dihasilkan untuk pembuatan alat (seperti perekam kalibrasi) harus
dikombinasikan dengan design dokumen, dan semua hal tersebut
diajukan oleh sistem untuk memberikan acuan yang siap untuk operasi
pabrik di masa depan dan penanganan masalah.
Semua instrument dan sistem control harus dibiarkan dalam rangka
operasional, maka dari itu instrument dan sistem control akan ada untuk
pengujian

dinamis.

Operator

akan

memberikan

kesempatan

untuk

pelatihan prosedur dan latihan semua instrument sebelum start up. Hal ini
akan memastikan semua instrument loop penting dan interlock kritis
secara fungsional. Tentunya, tuning tidak akan sampai akhir sampai
pabrik telah dijalankan pada sekitar kondisi design.
Pada

tahap

ini,

operator

memiliki

pengembangan

beberapa

program kritis untuk controller computer. Kepedulian harus ada untuk

Dina Nur Izzati


3335110529
Tugas K3 hsl 87
memastikan program pengembangan yang cukup sulit ini tidak akan
dihilangkan oleh kegagalan daya.

Komputerisasi ruang kontrol


Sebuah artikel tentang start up proses pabrik, dan khususnya
commissioning instrument, tidak akan lengkap tanpa beberapa komentar
mengenai beban berlebih pada tim start up yang mana dihasilkan dari
revolusi saat ini dan berlangsung di dalam kontrol proses. Revolusi ini
mengenai komputerisasi instrument dan penggantian dari board-mounted
of instruments dengan katoda ray tubes (CRT) (gambar 8).
Hal ini hanya menggambarkan revolusi kedua di dalam proses
control pabrik. Revolusi pertama dibawa oleh pengenalan control secara
remot dan perekaman instrument. Remot control didasari pada transmisi
pneumatic, walaupun indikasi temperatur telah di transmisikan oleh
sirkuit

elektronik.

Kemudian,

revolusi

minor

pun

terjadi

dengan

pengenalan instrument listrik secara besar-besaran, yang mengikuti


transmisi sinyal yang lebih cepat.
Aspek kritis pada revolusi kedua memiliki revolusi minor yang
berada di dalam proses generasi pabrik baru yang ahli dimana tenaga ahli
hanya samar-samar dengan proses pabrik dan memiliki perkembangan
sesuai bahasa, dimana tenaga ahli harus belajar jika operator akan
berkomunikasi dengan tenaga ahli. Operator harus mengambil tangan
perusahaan dalam mengatur tujuan komputerisasi pabrik atau dibebani
dengan peralatan mahal yang proses nya tidak akan terkontrol. (gambar
9).
Sebenarnya, telah dimiliki dua simultan revolusi : pengenalan daya
komputasi yang besar (mikro processors) dan CRT. Simultan pertama
biasanya menjadi lebih kuat, tetapi kemudian hasilnya dapat digantikan
pokoknya.

Dina Nur Izzati


3335110529
Tugas K3 hsl 87
Saat ini, tenaga ahli menghadapinya dengan jajaran computer yang
memiliki perbedaan kemampuan yang jauh dan dengan variasi yang baik
pada asesoris untuk membaca, rekaman dan pemanggilan data kembali.
Pada saat ini, hal tersebut mungkin untuk membuat kritik

Anda mungkin juga menyukai