Anda di halaman 1dari 18

RESPONSI PSIKIATRI

GANGGUAN PSIKOTIK AKUT

Oleh:
Putu Nina Belinda Saka
NIM. 105070104121013

Pembimbing:
dr. Frilya Rachma Putri, Sp.KJ
LABORATORIUM/ SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA
RUMAH SAKIT UMUM DR. SAIFUL ANWAR
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
I. IDENTITAS

Nama

: Nn. SR

Umur

: 17 tahun

Jenis kelamin : Wanita

Alamat

Pekerjaan

Pendidikan

: Jalan Mangun Sarkoro No 16 RT 4 RW 5 Jodipan


: Pelajar
: SMA

Status pernikahan

: Belum menikah

Suku bangsa : Jawa

Agama

: Islam

No RM

: 11280364

Tanggal periksa

Tanggal MRS : Pasien Rawat Inap

: 7 Maret 2016

II. KELUHAN UTAMA (Heteroanamnesa)


Berteriak-teriak tanpa alasan yang jelas sejak pagi hari sebelum masuk RS
III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Autoanamnesa
(Dilakukan pada hari Senin, 7 Maret 2016, pukul 17.00 di Ruang Isolasi 2, 23
Empati RSSA Malang dengan tangan dan kaki diikat karena pasien gaduh
gelisah)
T

Selamat pagi mbak, perkenalkan nama saya dokter muda Nina yang

J
T
J
T
J
T
J
T

:
:
:
:
:
:
:
:

hari ini bertugas di ruang Psikiatri RSSA. Nama mbak siapa?


.......... (tidak berbicara, hanya mencucu)
Usianya berapa mbak?
.......... (tidak berbicara, hanya mencucu)
Alamatnya dimana?
.......... (tidak berbicara, hanya mencucu)
Mbak bersekolah dimana?
.......... (menggerakkan bibir tanpa bersuara)
Baik mbak, saya mau menanyakan beberapa hal ya, mohon mbak
menjawab sesuai yang Mbak Siti rasakan ya. Kalau ada informasi
yang ingin Mbak SIti sampaikan, silahkan disampaikan saja, nanti
saya akan menjaga kerahasiaannya. Apakah Mbak Siti bersedia?

J
T

:
:

.......... (menggerakkan bibir tanpa bersuara)


Saya tidak mendengar suara mbak, bagaimana mbak apa mbak

setuju?
.......... (menggerakkan bibir tanpa bersuara)
Baik mbak, sekarang apa yang mbak SIti rasakan?

T
J
T
J
T
J
T

:
:
:
:
:
:
:

.......... (menggerakkan bibir tanpa bersuara)


Saya tidak mendengar suara mbak, bagaimana mbak, apa mbak
merasa senang, sedih atau perasaan lainnya mbak?
Sedih
Sedih kenapa mbak?
Ada yang ngejek

J
T
J

:
:
:

T
J
T
J

:
:
:
:

Siapa yang mengejek mbak?


...........(menggerakkan bibir tanpa bersuara)
Mbak, siapa yang mengejek mbak sampai mbak sedih?
........... (menggerakkan bibir tanpa bersuara)
Mbak kemarin bisa tidur mbak?
Ga
Sebelum kesini mbak sudah makan?
........... (melotot)

T
J
T

:
:
:

Apa akhir-akhir ini ada masalah dengan pelajaran atau teman?


........... (menggelengkan kepala)
Apakah mbak pernah mendengar suara yang pada saat itu orang lain
tidak bisa mendengar atau bisikan-bisikan mbak?

Orang ngejek muka saya jelek

Apalagi yang mereka omongkan ke mbak?

.............(terdiam)

Muka saya jelek, jelek!

Dari kapan mbak mendengar suara itu?

.............(terdiam)
Kalau melihat sesuatu yang saat itu orang lain tidak bisa melihat?

J
T

:
:

............. (melotot)
Tahu gak mbak sekarang pagi, siang, sore, atau malam?

Sore

T
J

:
:

Sekarang mbak ada dimana?


Bumi dan langit

Mbak orang di samping mbak siapa?

............(menggerakkan bibir tanpa suara)

Saya tidak dengar suara mbak, siapa mbak?

J
T

:
:

............(menggerakkan bibir tanpa suara)


Mbak saya sebutkan 3 benda ya, tolong nanti diingat-ingat. Meja
kursi penggaris.

J
T
J

:
:
:

(menyanyi)
Mbak ingat gak tadi pagi makan apa?
.................(menggeleng kepala)

Mbak bisa cerita tentang kejadian penting beberapa bulan terakhir?

J
T
J
T
J
T
J

:
:
:
:
:
:
:

(menyanyi)
Mbak Siti lahir kapan dan dimana?
Aku gendeng!
Tolong dihitung ya mbak : 50-11 berapa?
(mencucu)
Mbak, coba eja kata DUNIA secara terbalik?
(mencucu)

Mbak bisa baca tulisan ini? (memberikan kertas dengan tulisan)

J
T

:
:

......(menggerakkan bibir tanpa bersuara)


Mbak, kalau mau beli sate, 1 bungkus harga 10 ribu kalau beli 3

J
T
J
T
J
T

:
:
:
:
:
:

bungkus harus bayar berapa?


............. (mencucu)
Mbak tahu arti peribahasa ada udang dibalik batu?
.............. (mencucu)
Mbak tahu tidak siapa Presiden Indonesia sekarang?
...............(menggerakkan bibir tanpa bersuara)
Kalau misalnya menemukan dompet di jalan apa yang akan mbak

J
T

:
:

lakukan?
(menyanyi kembali)
Kalau menurut mbak, apa yang mbak rasakan ini mengganggu atau

J
T
J
T
J
T
J
T
J

:
:
:
:
:
:
:
:
:

tidak?
(menyanyi)
Perlu diobati gak biar cepet sembuh?
Aku gendeng terus
Baik mbak, apa ada yang mau disampaikan lagi?
........(menggeleng kepala)
Setelah ini apa saya minta ijin ngomong sama ibunya ya?
(menyanyi)
Baik mbak saya terima kasih mbak. Istirahat dulu ya mbak.
(menyanyi)

Heteroanamnesis
(Dilakukan dengan ibu pasien pada hari Senin, 7 Maret 2016, pukul 17.30 di
Ruang Isolasi 2, 23 Empati RSSA Malang dan tante serta keponakan pasien
pada hari Selasa, 15 Maret 2016 di rumah pasien).
Pasien dikeluhkan menjerit-jerit sejak siang hari sebelum masuk RS.
Pasien berteriak-teriak tanpa alasan yang jelas setelah bepergian keluar rumah.
4 hari sebelumnya, pasien mulai terlihat sering murung. Pasien murung terus
menerus dan mengurung diri di rumah. Selain itu, pasien mengeluh bingung dan
ketakutan. Pasien mengeluh bingung dengan pikirannya sendiri dan takut akan
menjadi gila. Semenjak pasien merasa bingung dan ketakutan, pasien sering
berbicara sendiri dengan topik yang tidak jelas. Terkadang pasien marah-marah
sendiri tanpa alasan yang jelas.
Pasien dikeluhkan mulai malas makan sejak 4 hari yang lalu. Pasien
mengatakan nafsu makan menurun dan kadang menjadi malas mandi. Selain itu
pasien tidak ingin bersekolah dan melakukan pekerjaan rumah seperti biasanya.
Sebelum ke rumah sakit, pasien sempat dibawa ke dukun sebanyak 3 kali
dan diberikan air suci namun tidak ada perbaikan.
Pasien

merupakan

seorang

siswa

kelas

SMA yang

sedang

mempersiapkan ujian nasional. Sebelum gejala tersebut muncul, pasien sempat

mengaku tidak percaya diri dengan teman-teman sekelasnya karena pasien


belum membayar biaya ujian sedangkan teman-teman pasien telah membayar
biaya ujian tersebut. Selain itu, pasien tidak percaya diri dengan wajahnya yang
berjerawat. 3 bulan lalu pasien menggunakan krim wajah yang baru dan ternyata
jerawat pasien bertambah banyak. Teman-teman SMA pasien mengejeknya di
sekolah dan mengatakan bahwa tidak ada yang mau menikahinya kecuali pasien
telah hamil sebelum nikah. Ibu pasien sempat datang ke sekolah untuk
berkonsultasi dengan guru pasien mengenai ejekan teman-temannya yang
membuat pasien merasa tidak percaya diri. 5 orang teman yang mengejeknya
sempat datang ke rumah dan meminta maaf kepada pasien. selain itu pasien
sempat bercerita bahwa pacar pasien sukses dengan usaha MLM yang
dimilikinya. Dan pasien kembali mengaku tidak percaya diri dengan pacarnya
yang memilki penghasilan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
sedangkan pasien sendiri memiliki kesulitan keuangan. Pasien mengeluh
mengenai temannya yang mendapat beasiswa sedangkan dirinya tidak
mendapat beasiswa.
Sejak kecil pasien lebih dekat dengan ibunya karena ayah pasien sering
memukul dan memarahi anak-anaknya termasuk pasien.

Ayah pasien suka

bermain judi dan bermain dengan wanita lain. Semenjak ayah pasien sakitsakitan 10 tahun lalu, ayah pasien tidak bekerja dan ibu pasien yang menghidupi
keluarga pasien.
IV. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

ORGANIK

: Pada usia 5 tahun pasien pernah diidagnosis

menderita tetanus. Pada saat itu badan dan mulut pasien tiba-tiba kaku
dan pasien diopname di RSSA selama 1,5 bulan.

NON ORGANIK

:-

V. RIWAYAT PREMORBID
1. Riwayat Pribadi

Riwayat Kelahiran:
Pasien lahir secara normal (pervaginam), berat badan saat lahir
2700 gram, ditolong oleh bidan, langsung menangis, sakit kuning
(-), dan tidak didapatkan kelainan.

Riwayat Tumbuh Kembang:

Menurut ayah tumbuh kembang normal sesuai usia. Pasien tidak


tahu riwayat imunisasi pasien karena pasien lebih sering diurus
tetangganya.

Riwayat Pendidikan:
Pasien selalu naik kelas dan mendapatkan juara 1 dari kelas 1 SD
hingga 3 SMP. Pasien merupakan salah satu siswa berprestasi
saat itu. Namun saat SMA pasien tidak mendapatkan juara karena
pasien

sering

tidak

masuk

sekolah

untuk

mengurusi

keponakannya.

Penggunaan Waktu Luang:


Waktu luang pasien dihabiskan untuk menonton televisi, menyanyi
dangdut, belajar dan keluar dengan pacar (2 tahun berpacaran
dan hubungan dengan pacar baik).

Riwayat Keagamaan:
Pasien beragama Islam, sholat 5 waktu teratur. Pasien setiap hari
mengaji.

2. Riwayat Psikososial
Pasien merupakan anak ke-7dari 7 bersaudara. Saat ini pasien
tinggal bersama ibu, kakak pertama dan ketiga serta 4 orang
keponakannya. Kakak kedua pasien tinggal bersama tante pasien dan
kakak keempat pasien telah meninggal dua tahun lalu karena kanker
ovarium. Ayah pasien telah meninggal 8 tahun lalu karena penyakit
komplikasi dari hipertensi dan diabetes.
Kegiatan sehari-hari pasien yaitu bersekolah, mencuci baju,
membersihkan rumah serta mengurusi keponakannya. Ibu pasien
berangkat ke pasar saat subuh dan kedua kakak pasien bekerja pada
pagi hari, sehingga pasien diminta keluarganya untuk mengurusi 4
keponakannya di rumah. Pasien sering ijin untuk tidak masuk sekolah
karena sibuk mengurusi 4 orang keponakannya di rumah. Selain itu
pasien mendapatkan penghasilan tambahan dengan menyetrika pakaian
tantenya yang tinggal di dekat rumahnya.
3. Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah
No

Keluarga

Nama

Usia
(tahun)

Pekerjaan

1.

Pasien

Nn. S

17

Pelajar

2.

Ibu pasien

Ny. M

56

Penjual buah di pasar

3.

Kakak pertama pasien

Ny. A

36

Pegawai SPBU

4.

Kakak ketiga pasien

Tn. S

33

Penjawa tempat parkir di terminal

5.

Keponakan pasien

An. A

15

6.

Keponakan pasien

An. A

11

7.

Keponakan pasien

An. A

7.

Keponakan pasien

An. A

4. Kepribadian Premorbid
Pasien merupakan pribadi yang pendiam tidak terlalu suka
bercerita masalah kepada orang lain biasanya hanya bercerita pada ibu.
Pasien hanya memiliki beberapa teman dekat (2 orang). Pasien jarang
berkomunikasi, berkumpul/berorganisasi dengan tetangga.
5. Riwayat Keturunan
Tidak ada keluarga pasien yang mengalami gangguan jiwa
maupun keluhan serupa.
6. Faktor Pencetus
Masalah sosial (permasalahan dengan teman-teman di sekolah)
dan masalah ekonomi.
Timeline Perjalanan Penyakit

PREMORBID
A
B

:
:

FG

MORBID

Pasien lahir pada 21 Mei 1998


Pada tahun 2003, badan dan mulut pasien mendadak kaku. Pasien
didiagnosis tetaus dan opname di RSSA selama 1,5 bulan.

Pada tahun 2006 ayah pasien mengalami komplikasi hipertensi, diabetes


dan TBC. Ayah pasien berhenti bekerja sehingga ekonomi keluarga

sedikit terganggu
Pada tahun 2008 ayah pasien meninggal dunia karena komplikasi

hipertensi, diabetes dan TBC.


Pada tahun 2014 kakak ketiga pasien meninggal dunia karena kanker

ovarium.
Pada 3 Maret 2016 pasien sering terlihat murung, bingung dan marahmarah tanpa alasan yang jelas.

Pada 7 Maret 2016 pasien datang ke UGD RSSA karena berteriak-teriak


tidak jelas dan gelisah

VI. HOME VISIT

Home visit (kunjungan rumah) dilakukan pada hari Selasa, 15 Maret 2016,
pukul 19.30-20.15 WIB

Tujuan home visit antara lain:


-

Mengetahui hubungan pasien dengan anggota keluarga dan lingkungan


rumahnya

Mengetahui hubungan psikososial dan lingkungan pasien

Mengetahui perilaku pasien saat di rumah

Mencari data tambahan dari keluarga mengenai adanya kemungkinan


stressor psikososial yang menjadi pencetus timbulnya gejala pada pasien.

Sasaran:
-

Rumah pasien

Lingkungan di sekitar rumah pasien

Keluarga yang tinggal serumah dengan pasien

Hasil
-

Lokasi Rumah
Rumah pasien terletak di Jalan Mangun Sarkoro no. 16 RT4 RW 5
Jodipan, Malang. Jarak rumah pasien dengan RSSA sekitar 5 km. Jarak
tersebut dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi ( sekitar 20-30 menit).
Sebelum mencapai rumah pasien, kami harus melewati gang sempit yang
berliku-liku. Jalan menuju lokasi sudah diaspal dan hanya bisa dilalui
kendaraan roda 1. Rumah pasien terletak di gang di lingkungan padat
penduduk.

Kondisi Rumah

Rumah pasien memiliki luas 22 m2, 1 lantai tanpa halaman rumah. Di


depan rumah terdapat jalan yang dilapisi semen dengan lebar 1 meter.
Terdapat 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 kamar mandi dan 1 dapur.
Dilengkapi fasilitas PLN dan PDAM. Rumah beratap genting, berlantaikan
semen. Rumah memiliki jendela 2 buah, di kamar tamu. Ventilasi kurang
baik dan penerangan kurang baik. Perabotan rumah belum lengkap
( hanya ada, lemari dan tv di ruang tamu, tempat tidur, lemari di kamar
tidur, kompor dan lemari di dapur). Kamar mandi dengan WC jongkok.
Kondisi rumah lembab dan gelap. Keadaan di dalam rumah cukup bersih
dan rapi
-

Denah Rumah

Dapur
Kamar
Tidur

Ruang Tamu

Keterangan :

Pintu

Lemari

TV

Jendela

Kompor

VII. PEMERIKSAAN FISIK


Status Interna (7 Maret 2016)

Keadaan umum

: Tampak sakit sedang, berpakaian tidak rapi, kesan tidak


terawat

Gizi

: Kesan cukup

Higiene

: Buruk

Tinggi badan

: 160 cm

Berat badan

: 53 kg

Tekanan darah

: 100/70 mmHg

Nadi

: 88x/ menit

Pernapasan

: 22x/ menit

Suhu aksiler

: 36,6o C

Kepala

: Anemia -/-, ikterus -/-, sianosis -/-, edema-/-

Leher

: Kaku kuduk (-), pembesaran KGB leher (-), pembesaran

tiroid (-)

Thorax

: Cor
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V MCL Sinistra
Perkusi : LHM: ICS V MCL sinistra
RHM: SL dextra
Auskultasi: S1 S2 tunggal, murmur (-)
Pulmo
Inspeksi

: Simetris

Palpasi

: Chest expansion D=S

Perkusi

: Sonor di semua lapangan paru kanan dan kiri

Auskultasi : Vesikuler di semua lapangan paru


Rhonki (-), wheezing (-)

Abdomen

: Inspeksi

: Flat

Auskultasi

: BU (+) normal

Perkusi

: Distribusi timpani normal


Hepar dan lien tidak membesar

Palpasi

Extremitas

: Supel, meteorismus (-)

: Akral dingin, edema -/-

Status Neurologis (7 Maret 2016)

GCS: 456
Meningeal signs: Brudzinski I/ II (-), kaku kuduk (-), Kernig (-)
Refleks cahaya +/+, refleks pupil +/+, pupil bulat isokor 3 mm/ 3 mm
N. cranialis: Dalam batas normal, parese (-)
Motorik: Tonus N N Power +5 +5

Sensorik: N

N
N

+5

+5

Refleks fisiologis: BPR +2 | +2

KPR +2 | +2

TPR +2 | +2

Refleks patologis: H
T
O
S

-I-I-I-I-

ANS: Dalam batas normal

APR +2 | +2
B -IC -IG -I-

Status Psikiatri (7 Maret 2016)

Kesan umum

: Seorang wanita, usia 17 tahun, wajah tampak sesuai

usia, pakaian tidak rapi, tidak terawat, hygiene buruk, tangan dan kaki terikat
tali , ekspresi wajah nampak gelisah, tidak kooperatif

Kontak

: Verbal (+) irrelevan, non verbal (-)

Mood

: hipotim

Afek

: meluas

Kesesuaian afek : tidak sesuai

Pembicaraan

: tidak spontan, suara keras, artikulasi jelas

Persepsi

: halusinasi auditorik (+)

Pikiran

Bentuk

: Non-realistik

Arus

: Inkoheren

Isi

: miskin, flight of idea

Kesadaran
-

Kuantitatif
Kualitatif

Orientasi

:
: GCS 456
: berubah
:

- Tempat: buruk
- Waktu
: baik
- Orang
: tidak bisa dievaluasi

Daya ingat
-

Jangka pendek

: buruk

Jangka menengah

: tidak bisa dievaluasi

Jangka panjang

: tidak bisa dievaluasi

Konsentrasi

: tidak bisa dievaluasi

10

Perhatian

: tidak bisa dievaluasi

Membaca dan menulis

Visuospasial

: tidak bisa dievaluasi (tangan diikat)

Pikiran abstrak

: tidak bisa dievaluasi

Intelegensi

: tidak bisa dievaluasi

Psikomotor

: meningkat, grimace

Daya nilai

: tidak bisa dievaluasi

Tilikan

: terganggu

Kepribadian

: tertutup

Kemauan

: tidak bisa dievaluasi

ADL

: menurun

Relasi

: menurun

Cita-cita

: menurun

Pekerjaan

: menurun, malas

VIII. RESUME

Nn. S / 17 tahun/ belum menikah/ pelajar kelas 3 SMA

Anamnesis
-

Keluhan utama

: berteriak-teriak tanpa alasan

Riwayat penyakit sekarang :

Pasien dikeluhkan menjerit-jerit sejak siang hari sebelum masuk RS.


Pasien berteriak-teriak tanpa alasan yang jelas setelah bepergian
keluar rumah.

4 hari sebelumnya, pasien mulai terlihat sering

murung. Pasien murung terus menerus dan mengurung diri di rumah.


Selain itu, pasien mengeluh bingung dan ketakutan. Pasien mengeluh
bingung dengan pikirannya sendiri dan takut akan menjadi gila.
Semenjak pasien merasa bingung dan ketakutan, pasien sering
berbicara sendiri dengan topik yang tidak jelas. Terkadang pasien
marah-marah sendiri tanpa alasan yang jelas.
-

Pasien dikeluhkan mulai malas makan sejak 4 hari yang lalu.


Pasien mengatakan nafsu makan menurun dan kadang menjadi
malas mandi. Selain itu pasien tidak ingin bersekolah dan melakukan
pekerjaan rumah seperti biasanya.

11

Sebelum ke rumah sakit, pasien sempat dibawa ke dukun


sebanyak 3 kali dan diberikan air suci namun tidak ada perbaikan.

Pasien merupakan seorang siswa kelas 3 SMA yang sedang


mempersiapkan ujian nasional. Sebelum gejala tersebut muncul,
pasien sempat

mengaku tidak percaya diri dengan teman-teman

sekelasnya karena pasien belum membayar biaya ujian sedangkan


teman-teman pasien telah membayar biaya ujian tersebut. Selain itu,
pasien tidak percaya diri dengan wajahnya yang berjerawat. 3 bulan
lalu pasien menggunakan krim wajah yang baru dan ternyata jerawat
pasien bertambah banyak. Teman-teman SMA pasien mengejeknya di
sekolah dan mengatakan bahwa tidak ada yang mau menikahinya
kecuali pasien telah hamil sebelum nikah. Ibu pasien sempat datang
ke sekolah untuk berkonsultasi dengan guru pasien mengenai ejekan
teman-temannya yang membuat pasien merasa tidak percaya diri. 5
orang teman yang mengejeknya sempat datang ke rumah dan
meminta maaf kepada pasien. selain itu pasien sempat bercerita
bahwa pacar pasien sukses dengan usaha MLM yang dimilikinya.
Dan pasien kembali mengaku tidak percaya diri dengan pacarnya
yang memilki penghasilan cukup untuk memenuhi kebutuhan seharihari sedangkan pasien sendiri memiliki kesulitan keuangan. Pasien
mengeluh mengenai temannya yang mendapat beasiswa sedangkan
dirinya tidak mendapat beasiswa.
-

Sejak kecil pasien lebih dekat dengan ibunya karena ayah pasien
sering memukul dan memarahi anak-anaknya termasuk pasien. Ayah
pasien suka bermain judi dan bermain dengan wanita lain. Semenjak
ayah pasien sakit-sakitan 10 tahun lalu, ayah pasien tidak bekerja dan
ibu pasien yang menghidupi keluarga pasien.

Riwayat penyakit dahulu


Pada usia 5 tahun pasien pernah diidagnosis menderita tetanus. Pada
saat itu badan dan mulut pasien tiba-tiba kaku dan pasien diopname
di RSSA selama 1,5 bulan. Pasien tidak pernah mengalami keluhan
seperti yang dialami pasien saat ini.

Kepribadian premorbid
Pasien merupakan pribadi yang pendiam tidak terlalu suka bercerita
masalah kepada orang lain biasanya hanya bercerita pada ibu. Pasien

12

hanya memiliki beberapa teman dekat (2 orang). Pasien jarang


berkomunikasi, berkumpul/berorganisasi dengan tetangga.

Riwayat psikososial
Pasien merupakan anak ke-7dari 7 bersaudara. Saat ini pasien tinggal
bersama ibu, kakak pertama dan ketiga serta 4 orang keponakannya.
Kakak kedua pasien tinggal bersama tante pasien dan kakak keempat
pasien telah meninggal dua tahun lalu karena kanker ovarium. Ayah
pasien telah meninggal 8 tahun lalu karena penyakit komplikasi dari
hipertensi dan diabetes.

Kegiatan

sehari-hari

pasien

yaitu

bersekolah,

mencuci

baju,

membersihkan rumah serta mengurusi keponakannya. Ibu pasien


berangkat ke pasar saat subuh dan kedua kakak pasien bekerja pada
pagi hari, sehingga pasien diminta keluarganya untuk mengurusi 4
keponakannya di rumah. Pasien sering ijin untuk tidak masuk sekolah
karena sibuk mengurusi 4 orang keponakannya di rumah. Selain itu
pasien mendapatkan penghasilan tambahan dengan menyetrika pakaian
tantenya yang tinggal di dekat rumahnya.

Faktor pencetus
Diduga masalah sosial (permasalahan dengan teman-teman di sekolah)

dan masalah ekonomi..

Status internis
-

Takipnea, akral dingin

Lainnya dalam batas normal

Status neurologis
Dalam batas normal

Status psikiatri

Kesan umum

: Seorang wanita, usia 17 tahun, wajah tampak sesuai

usia, pakaian tidak rapi, tidak terawat, hygiene buruk, tangan dan kaki terikat
tali , ekspresi wajah nampak gelisah, tidak kooperatif

Kontak

: Verbal (+) irrelevan, non verbal (-)

Mood

: hipotim

Afek

: meluas

Kesesuaian afek : tidak sesuai

Pembicaraan

: tidak spontan, suara keras, artikulasi jelas

13

Persepsi

Pikiran

Bentuk

: Non-realistik

Arus

: Inkoheren

Isi

: miskin, flight of idea

Kesadaran
-

: halusinasi (+)

Kuantitatif
Kualitatif

Orientasi

: GCS 456
: berubah
:

- Tempat: buruk
- Waktu
: baik
- Orang
: tidak bisa dievaluasi

Daya ingat
-

Jangka pendek

: buruk

Jangka menengah

: tidak bisa dievaluasi

Jangka panjang

: tidak bisa dievaluasi

Konsentrasi

: tidak bisa dievaluasi

Perhatian

: tidak bisa dievaluasi

Membaca dan menulis

Visuospasial

: tidak bisa dievaluasi (tangan diikat)

Pikiran abstrak

: tidak bisa dievaluasi

Intelegensi

: tidak bisa dievaluasi

Psikomotor

: meningkat, grimace

Daya nilai

: tidak bisa dievaluasi

Tilikan

: terganggu

Kepribadian

: tertutup

Kemauan

: tidak bisa dievaluasi

ADL

: menurun

Relasi

: menurun

Cita-cita

: menurun

Pekerjaan

: menurun, malas

IX. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL

Aksis I

: Gangguan psikotik akut (F23)

Aksis II

: Ciri kepribadian schizoid (F60.1)

14

Aksis III

: Tidak ada diagnosis

Aksis IV

: Masalah sosial

Aksis V

: GAF Scale 40-31

X. PENATALAKSANAAN

Farmakoterapi:
-

Risperidon 2 x 1 mg tablet per oral

Psikoterapi berupa:
- Membantu pasien untuk menghilangkan cirri kepribadian skizoid dengan
mengajak pasien untuk lebih terbuka terhadap keluarga
- Menganjurkan pasien untuk melakukan kegiatan yang disukai. Lebih
banyak berbicara dengan dengan keluarga, pacar atau teman untuk
mengurangi beban pikiran.
- Membantu meningkatkan

rasa percaya

diri

pasien

agar

mudah

bersosialisasi di masyarakat

Terapi sosial
-

Memahami dan menerima keadaan pasien.

Memberi semangat dan dukungan pada pasien dalam kegiatan seharihari dan pekerjaan

Mau mendengarkan cerita pasien

Mengawasi minum obat secara teratur dan membawa pasien untuk


kontrol teratur.

Mendukung pasien untuk menerima kondisinya tanpa mengkritiknya.

XI. PROGNOSIS

Onset

: 17 tahun

Pengobatan

: teratur baik

Faktor keturunan : tidak ada

Faktor pencetus : faktor sosial buruk

Kepribadian premorbid

Keadaan sosial ekonomi: sosial ekonomi rendah

buruk

Status perkawinan

: pasien belum menikah

buruk

Dukungan keluarga

: tinggi baik

buruk

baik

: ciri kepribadian skizoid buruk

Kesimpulan prognosis: Dubia ad malam

15

XII. DOKUMENTASI

Foto 1. Ruang tamu pasien. Dari kiri : DM, ibu pasien, keponakan pasien,
keponakan pasien

Foto 2. Kamar

tidur ibu pasien

16

Foto 3. Dapur dan kamar mandi pasien

Foto 4. Bagian depan rumah

17

Anda mungkin juga menyukai