Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
html
sumber koefisien kekentalan zat cair : http://jurnal.sttn-batan.ac.id/wpcontent/uploads/2008/12/12-anwar157-166.pdf
Bab I
Pendahuluan
Bab II
Tinjauan Pustaka
Fluida yang riil memiliki gesekan internal yang besarnya tertentu yang disebut dengan
viskositas. Viskositas ada pada zat cair maupun gas dan pada intinya merupakan gaya gesekan
antara lapisan-lapisan yang bersisian pada fluida pada waktu lapisan-lapisan tersebut bergerak
satu melewati lainnya. Dengan adanya viskositas, kecepatan lapisan-lapisan fluida tidak
seluruhnya sama. Lapisan fluida yang terdekat dengan dinding pipa bahkan sama sekali tidak
bergerak (v = 0), sedangkan lapisan fluida pada pusat aliran memiliki kecepatan terbesar. Pada
zat cair, viskositas disebabkan akibat adanya gaya-gaya kohesi antar molekul.
Dalam fluida ternyata gaya yang dibutuhkan (F), sebanding dengan luas fluida yang
bersentuhan dengan setiap lempeng (A), dan dengan laju (v) dan berbanding terbalik dengan
jarak antar lempeng (l). Besar gaya F yang diperlukan untuk menggerakan suatu lapisan fluid
dengan kelajuan tetap v untuk luas penampang keping A adalah
F=Av
l
Dengan viskositas didefinisikan sebagai perbandingan regangan geser (F/A) dengan laju
perubahan regangan geser (v/l).
Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa :
Makin besar luas keping (penampang) yang bersentuhan dengan fluida, makin besar gaya F
yang diperlukan sehingga gaya sebanding dengan luas sentuh (F A). Untuk luas sentuh A
tertentu, kelajuan v lebih besar memerlukan gaya F yang lebih besar, sehingga gaya sebanding
dengan kelajuan (F v).
Hukum Stokes
Viskositas dalam aliran fluida kental sam saja dengan gesekan pada gerak benda padat. Untuk
fluida ideal, viskositas = 0 sehingga kita selalu menganggap bahwa benda yang bergerak
dalam fluida ideal tidak mengalami gesekan yang disebabkan fluida. Akan tetapi, bila benda
tersebut bergerak dengan kelajuan tertentu dalam fluida kental, maka benda tersebut akan
dihambat geraknya oleh gaya gesekan fluida benda tersebut. Besar gaya gesekan fluida telah
dirumuskan
F=Av=Av=kv
ll
Koefisien k tergantung pada bentuk geometris benda. Untuk benda yang bentuk geometrisnya
berupa bola dengan jari-jari (r), maka dari perhitungan laboraturium ditunjukan bahwa
k=6r
maka
F=6rv
Dengan menggunakan hukum stokes, maka kecepatan bola pun dapat diketahui melalui
persamaan (rumus) :
v = 2 r2 g ( 0)
9
Bab III
Metode Praktikum
Bab IV
Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil
Bola
(m) < >
Massa (m)
(kg) m
1. 8.85 x 10-3
1. 0.5 x 10-3
2. 8.90 x 10-3 2. 0.5 x 10-3
3. 8.87 x 10-3 3. 0.5 x 10-3
1. 7.695 x 10-3
1. 0.3 x 10-3
B2 (bola kecil)
Volume rata-rata = 1 r3
6
= 1 (7.66 x 10-3)3 = 2.35 x 10-7 m3
6
v = |dv |2 | |2
| d |
2|= |1/2 | |2
= |1/2x3.14x5.87x10-5| (1.5x10-3)2
= 1.38 x 10-7
Massa jenis () =) = m
v
= 0.3 x 10-3 = 0.13 x 10-4 kg/m3
2.35 x 10-7
d1 = 29.6 cm
B2 (bola kecil)
1 = 1 = 0.77
t 1.303
Cara I
v = 2 r2 g ( 0)
9
grafik
a = 0.52
b = 17.483.1
c=1
Cara II
Bola kecil (B2)
t1 t1 t1 t SD
d2 (27.6 cm) 1.25 1.22 1.31 1.23 0.0514
d3 (24.6 cm) 1.16 1.19 1.04 1.13 0.0393
d4 (19.6 cm) 1.00 0.90 0.81 0.90 0.0605
grafik
a = 0.12
b = 4.022
c = 0.997
4.2 Pembahasan
Untuk mendapatkan nilai viskositas dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
Cara I
v = 2 r2 g ( 0)
9
d = 2 r2 g ( 0)
t9
1 = 2 r2 g ( 0) r2
td9
y=bx
b = 2 g ( 0)
d9
= 2 g ( 0) = 1.07 x 10-4 Ps
b.d.9
Cara II
d = 2 r2 g ( 0)
t9
t=9
d 2 r2 g ( 0)
t=9d
2 r2 g ( 0)
Y=bx
b=9
2 r2 g ( 0)
= 1/n n x2 (x)2
n-1
Untuk nilai deviasi waktu (t) dapat digunakan rumus :
t = 1/n n x2 (x)2
n-1
Untuk nilai deviasi massa (m) dapat digunakan rumus :
m = 1/n n x2 (x)2
n-1
Untuk nilai deviasi volume (v) dapat digunakan rumus :
v = |dv |2 | |2
| d |
Untuk nilai deviasi volume (v) dapat digunakan rumus :
= |d|2 |v|2 + |d|2 |m|2
|dv| |dm|
Nilai koefisien viskositas yang kurang dari 1 mengambarka bahwa zat cair yang digunakantidak
terlalu pekat, sehingga kecepatan bola pun tidak turun terlalu jauh.
Pada perhitungan dengan menggunakan cara I dan cara II terdapat perbedaan yang cukup
jauh. Hal ini mungkin terjadi akibat adanya kesalahan pada saat pencatatan waktu, sehingga
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan kali ini adalah
Kekentalan zat cair (viskositas) mengakibatkan terjadinya perubahan laju atau kecepatan bola.
Semakin besar nilai koefisien kekentalan zat cair semakin lambat kecepatan benda yang
dimasukan kedalamnya.
Luas penampang mempengaruhi besar koefisien zat cair.
Waktu yang diperlukan benda untuk mencapai titik tertentu tergantung dari berat massa zat
tersebut.
5.2 Saran
Dalam melakukan praktikum ini diharapkan praktikan dapat lebih akurat dalam melakukan
pengukuran karena keakuratan pengukuran akan sangat menentukan nilai perhitungan nilai
koefisien kekentalan zat cair maupun nilai-nilai lainnya. Untuk praktikum selanjutnya diharapkan
tidak terjadi lagi keterbatasan alat atau pun rusaknya alat sehingga praktikum pun dapat
dilaksanakan dengan baik dan sempurna.
Daftar Pustaka