2011
13 203
643
65 756
904
49.80
2012
13 445 524
2013
13 835 252
2014
13 797 307
2015
14 178 172
69 056 126
71 279 709
70 846 465
74 991 788
51.36
51.52
51.35
52.89
Menurut data Badan Pusat Statistik (2015), angka luas panen padi dalam satuan
Hektar (Ha) meningkat pada tahun 2011-2015. Walaupun sempat terjadi penurunan
hampir 0.3% pada tahun 2014 yang sebelumnya 13.835.252 ton Ha (pada tahun
2013) menjadi 13.797.307 Ha. Pada tahun 2014, produksi gabah kering giling (GKG)
juga sempat menurun sekitar 0.63% dari tahun 2013 menjadi 70,8 juta ton. Namun
produksi berhasil meningkat kembali pada tahun 2015 sebesar 74,99 juta ton atau
naik hampir 6%. Hal ini disebabkan karena produktivitas padi meningkat dari yang
awalnya 51.35 kuintal/hektar pada tahun 2014, menjadi 52.89 kuintal/hektar pada
tahun 2015.
2. Jagung
Tahun
Luas
Panen
(Ha)
Produksi (Ton)
Produktivitas
(Kw/Ha)
2011
3 864
692
17 643
250
45.65
2012
3 957 595
2013
3 821 504
2014
3 837 019
2015
3 859 630
19 387 022
18 511 853
19 008 426
19 833 289
48.99
48.44
49.54
51.39
Sempat menurun pada tahun 2013, luas panen (Ha) jagung terus meningkat
dengan rata-rata 0.5% pada tahun 2014 dan 2015. Produksi dalam ton juga terus
mengalami peningkatan antara 2.7%-4.2% pada tahun 2014 dan 2015 dengan
angka terakhir pada tahun 2015 sebesar 19,8 juta ton pipilan jagung kering.
Produktivitas pipilan jagung kering juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2015
terjadi peningkatan sebesar 1.85 kuintal/hektar dari tahun 2014. Hal ini terjadi
karena mayoritas provinsi dengan produksi jagung terbesar di Indonesia seperti
Sumatera Utara, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan mengalami
peningkatan produktivitas 1.5 s.d. hampir 4 Kw/Ha. (Data lengkap dapat dilihat di
bps.go.id).
3. Kedelai
Tahun
Luas Panen (Ha)
Produksi (Ton)
Produktivitas
(Kw/Ha)
2011
622 254
851 286
13.68
2012
567 624
843 153
14.85
2013
550 793
779 992
14.16
2014
615 685
954 997
15.51
2015
624 848
982 967
15.73
Produksi biji kering kedelai meningkat 175.005 ton (22.4%) pada tahun 2014 dan
27.970 ton (2.93%) pada tahun 2015. Peningkatan produksi ini disebabkan karena
peningkatan luas panen sebesar 11.78% pada tahun 2014 dan 1.49% pada tahun
2015. Penurunan produktivitas pada tahun 2013 diimbangi dengan kenaikan
produktivitas biji kering pada tahun 2014 dan 2015. Kenaikan produktivitas 1.35
kuintal/Ha (9.35%) terjadi pada tahun 2014 dan 0.22 kuintal/Ha (1.42%) pada tahun
2015.
Walaupun lahan pertanian semakin berkurang dengan adanya konversi ke lahan
non pertanian, industri, degradasi dan rusaknya irigasi serta pertumbuhan impor