Ada beberapa tahap untuk menentukan instalasi kelistrikan yang akan dipasang, baik di perumahan ataupun tempat industri. Adapun tahap tahap yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Menghitung arus nominal
Kenapa arus nominal harus dihitung ? Alasannya adalah untuk menentukan seberapa besar penampang kabel dan berapa ukuran MCB yang
akan kita gunakan. dari hasil ukuran nominal tersebut kita bisa tentukan MCB yang akan kita gunakan dalam hal ini MCB sebisa mungkin lebih
tinggi dari arus yang dibutuhkan tetapi mendekati hasil perhitungan.
2. Memilih kabel sesuai dengan ukuran KHA
Ada dua cara untuk menentukan ukuran kabel, yang pertama dengan cara melihat tabel KHA kabel dan yang kedua dengan rumus.
CIRCUIT BREAKER
(Ampere)
16
20
25
40
63
80
100
125
160
200
250 *)
300 *)
350 *)
400 *)
KABEL TEMBAGA
(sqmm)
2,5
4
6
10
16
25
35
50
70
95
120
150
185
240
BAUT
SCHOEN
M5
M5
M5
M6
M8
M8
M8
M10
M10
M12
M12
M12
M16
M16
2,5-5
2,5-5
5,5-5
10-6
16-8
25-8
35-8
50-10
70-10
95-12
120-12
150-12
185-16
240-16
TERMINAL
BLOCK
STB 30A
STB 30A
STB 30A
STB 60A
STB 100A
STB 100A
STB 100A
STB 200A
STB 200A
STB 200A
STB 300A
STB300A
STB 400A
STB 400A
standar kabel dalam Luas Penampang. Untuk diameter tinggal dihitung dari luas penampang tsb
dapat gunakan rumus ini
A = 2 x L x I x cos / (R x u) 1 fasa
A = 1,732 x I x L x cos / (R x u) 3 fasa
A : luas penampang minimum (mm)
L : panjang kabel (m)
1. Mengetahui perhitungan antara kuat arus dan luas penampang pengantar ( luas
penampang kabel)
Luas penampang kabel / pengantar sangat berpengaruh dalam daya hantar arus listrik yang melaluinya.
Dalam menghitung kebutuhan besar kabel dalam istilah luas penampang kabel perlu dibedakan menjadi dua jenis , yaitu:
a. Perhitungan luas penampang kabel untuk fasa tunggal, dan
b. Perhitungan luas penampang kabel untuk tiga fasa.
Rumus untuk menghitung kebutuhan luas penampang kabel satu fasa adalah:
I = P / (E x Cos Phi)
Rumus untuk menghitung kebutuhan luas penampang kabel tiga fasa adalah:
I = P / (3 x E x Cos Phi)
Dimana:
I = Arus beban listrik dalam satuan Ampere
P = Beban yang dibutuhkan dalam Watt
E = Tegangan antar fasa dalam Volt
Cos Phi = Faktor Daya
Dalam menyesuaikan atau menentukan luas penampang kabel (besar kabel ) yang dibutuhkan perlu perhitungan teoritis
dulu seperti diatas yang kemudian di sesuaikan dengan luas penampang atau besar kabel yang telah tersedia di pasaran.
Namun dalam hal ini lebih baik memilih besaran kabel lebih besar yang tersedia dilapangan, sebagai contoh dalam
perhitungan teoritis dibutuhkan luas penampang kabel 2mm2, maka perlu pembelian kabel dengan diameter 2,5mm yang
tersedia dipasaran.
Dalam peraturan yang tertera dalam PUIL 2000 bahwa disebutkan total rugi tegangan antara terminal dan sembarang titik
instalasi tidak boleh lebih dari 50% dari tegangan penegnal pada terminal konsumen.
Dimana :
I = Kuat arus listrik maksimum yang boleh dilewati (ampere)
P = Daya beban terpasang (watt)
E = Tegangan terpasang (volt)
Instalasi fase tiga
Rumus yang digunakan untuk menghitung kuat arus listrik untuk instalasi fase tiga adalah :
Dimana :
I = Luat arus listrik maksimum yag boleh dilewati (ampere)
P = Daya beban terpasang (watt)
E = Tegangan terpasang
L = Panjang kabel (meter)
2. Luas Penampang Kabel Instalasi Listrik
Untuk menentukan kabel yang paling cocok digunakan adalah dengan menghitung luas penampang kabel instalasi listrik.
Instalasi fase satu
dimana :
A = Luas penampang minimum kabel (mm)
L = Panjang kabel (m)
I = Kuat arus yang melewati kabel (A)
(ohm meter)
Dimana :
A = Luas penampang minimum kabel (mm)
3. Peralatan Instalasi
Benda isolasi (Isolator) : digunakan untuk menutupi hantaran listrik agar aman.
Pipa instalasi : Pipa instalasi dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu pipa baja, pipa PVC, dan pipa fleksibel, masing-masing
memiliki karakteristik dan keunggulan sendiri-sendiri.
Benda bantu : Ada bayak macam benda bantu yang digunakan dalam instalasi listrik seperti kotak sambung, kotak normal, kotak,
sentral, kotak banula, dan kotak rangkaian ganda.
Saklar : saklar digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan arus listrik.
Hantaran : hantaran atau kabel menurut fungsinya dapat dibagi menjadi tiga yaitu, Hantaran fase, hantaran netral, hantaran
ground/pengaman.
Rumus untuk mencari nilai kapasitor :
Q=P (tan2 - tan 1)
C=Q/(2 x x V^2 )
Jika rumus diatas diterapkan pada system tegangan 220 dan frekwensi 50 Hz (umum dipakai di Indonesia), maka menjadi :
C=Q/48400
Keterangan :
Q : daya reaktif.
P : daya aktif.
Tan 2 : nilai tangen dari cos phi yang diharapkan.
Tan 1 : nilai tengen dari cos pi semula.
phi : 3,14
V : tegangan
C : nilai kapasitor dalam farad.
A=Va/V
Keterangan :
A : besarnya pembatas (Ampere).
Va : besarnya daya Semu (VA)
V : besarnya tegangan (volt).
Pertanyaan :
Sebuah kapasitas daya semu yang terpasang pada sebuah rumah adalah sebesar 900 VA. Jika tegangan yang digunakan adalah 220
volt, tentukan besarnya arus listrik yang mengalir pada rumah tersebut.
Jawab :
A=Va/V
Sehingga diperoleh arus sebesar 4,1 ampere.
Untuk menghitung besarnya Kemampuan Hantar Arus (KHA) suatu kabel dengan beban motor :
KHA (Kemampuan Hantar Arus)
Arus nominal 1 fase :
In = P / (V x I x Cos )
Arus nominal 3 fase :
In = P / (3 x V x I x Cos )
Sedangkan rumus untuk mencari KHA adalah 125% arus nominal.
Keterangan :
I = Arus peralatan (Ampere)
Untuk rugi tegangan pada instalasi listrik penerangan maksimal adalah sebesar 2% dari tegangan kerja. Sedangkan untuk rugi
tegangan pada instalasi listrik tenaga adalah sebesar 5% dari tegangan kerja.
Rumus untuk menghitung tahanan isolasi :
Tahanan isolasi = 1000 x tegangan kerja.
Pertanyaan :
Tentukanlah tahanan isolasi kabel motor minimal yang dibutuhkan jika diketahui tegangan kerja suatu motor adalah sebesar 660 volt.
Jawab :
Tahanan isolasi = 1000x 660 = 660 kilo ohm.
Rumus untuk menghitung luas penampang kabel :
Rugi tegangan dalam % :
q = ( L x U x 200)/(E x E x x U x )
atau
q = (L x I x 200)/(E x p x )
Rumus menghitung tahanan pada tanah yang digunakan untuk system pentanahan penyalur petir :
R= 1/(R1+R2+R3+Rn)
Keterangan :
R : besarnya tahanan sebaran dari elektroda dalam PUIL tidak boleh lebih dari 5 ohm.
R1-Rn : tahanan masing-masing elektroda.
Pertanyaan :
Sebuah bangunan berbentuk persegi akan dipasang sebuah penyalur petir. Jika diketahui akan dipasang 4 elektrode dengan besar
hambatan electrode berurutan sebesar 10, 20, 30, dan 40 ohm. Tentukanlah tahanan sebarannya !
Jawab :
Dari rumus perhitungan tahanan sebaran diatas maka diperoleh nilai tahanan sebaran electrode adalah sebesar 0,01 ohm.
Untuk menghitung besarnya Kemampuan Hantar Arus (KHA) pada suatu percabangan suatu kabel dengan beban motor :
Keterangan :
Vl : tegangan jaringan.
V fasa : tegangan phasa-nol.
Pada transformator, hambatan diabaikan jika daya semu lebih dari 100 KVA. Sedangkan reaktansinay adalah :
X=(Usc x Uo x Uo)/Sn
Pada pemutus tenaga, hambatan dan reaktansi diabaikan.
Pada busbar, hambatan adalah sebaga berikut ini :
R=( L)/A
Sedangkan untuk menghitung besarnya reaktansi apda busbar adalah :
X=0,15 L
Dimana :
I = Kuat arus listrik maksimum yang boleh dilewati (ampere)
P = Daya beban terpasang (watt)
E = Tegangan terpasang (volt)
Instalasi fase tiga
Rumus yang digunakan untuk menghitung kuat arus listrik untuk instalasi fase tiga adalah :
Dimana :
I = Luat arus listrik maksimum yag boleh dilewati (ampere)
P = Daya beban terpasang (watt)
E = Tegangan terpasang
L = Panjang kabel (meter)
dimana :
A = Luas penampang minimum kabel (mm)
L = Panjang kabel (m)
I = Kuat arus yang melewati kabel (A)
(ohm meter)
Dimana :
Peralatan Instalasi
Benda isolasi (Isolator) : digunakan untuk menutupi hantaran listrik agar aman.
Pipa instalasi : Pipa instalasi dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu pipa baja, pipa PVC, dan pipa fleksibel, masing-masing
memiliki karakteristik dan keunggulan sendiri-sendiri.
Benda bantu : Ada bayak macam benda bantu yang digunakan dalam instalasi listrik seperti kotak sambung, kotak normal, kotak,
sentral, kotak banula, dan kotak rangkaian ganda.
Saklar : saklar digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan arus listrik.
Hantaran : hantaran atau kabel menurut fungsinya dapat dibagi menjadi tiga yaitu, Hantaran fase, hantaran netral, hantaran
ground/pengaman.
Misalnya Diketahui motor 3 phase dengan ampere pada name plate
15.5 A maka berapakan ukuran kabelnya? dengan asumsi menggunakan kabel 4 Core ( 1 Untuk Ground dan 3 Untuk Phasa)
Memang ada perhitungan teori untuk mencari ukuran kabel.
Dengan rumus yang ada faktor jenis kabel (alum atau tembaga), karena agak ribet maka saya sudah melupakannya.
Lebih praktisnya saya biasa memakai buku tabel kabel.
Bisa dipinjam/minta pada penjual/suplier kabel.
Juga dibuku tsb.ada tabel koefisien faktor lain yang harus diperhitungkan. seperti jarak, jumlah kabel, ambient temperatur dsb.
Jadi, untuk motor tsb.bisa menggunakan kabel berpenampang 6~10 mm2 (tergantung jarak & koefisien faktor2 lain)
Untuk lebih menghemat, sebaiknya gunakan 3 core, sedangkan untuk Ground bisa digunakan kabel engkel terpisah 2~4 mm2 (hijau).
Jadi untuk motor 3 phase 15.5 Ampere (10 KW), gunakan kabel 3x 6~10 mm2 (RST) + 1x 2~4 mm2 (Hijau).
Kita dapat menghitung besarnya penampang kabel feeder yang akan kita gunakan dalam suatu design ME dengan cara sebagai
berikut.
Pertama-tama kita jumlahkan dulu seluruh daya (dalam Watt) yang akan digunakan dalam bangunan/ gedung tersebut dari
mulai lampu, stop kontak, pompa dll. Misalnya total daya-nya sudah kita dapatkan misalnya 20000 watt. nilai tersebut lalu kita
konversikan menjadi va dengan cara membagi dengan 0.8. Maka hasilnya adalah
20000 W/ 0.8 = 25000 VA
Kemudian hasil tersebut kita bagi 3 lalu dibagi 220. Maka hasilnya adalah
25000 va / 3 / 220 = 37.9 A
Hasil tersebut lalu kita cocokan dengan tabel electrical data yang bisa kita minta kepada suplier kabel dan umumnya tabel yg
dijadikan acuan adalah tabel untuk kabel type NYY dan yg kita lihat adalah nilai current carrying capacity at 30 C in ground.
Berdasarkan tabel tersebut, besar arus 37.9 A dapat menggunakan kabel dengan ukuran 4 mm2 (41 A) hasilnya kita bulatkan
keatas. Namun untuk lebih safety/ amannya kita pilih ukurannya kabelnya 2 tingkat dari hasil yg kita dapat. Untuk kasus di
atas, maka utk safety-nya kita gunakan kabel feeder dengan ukuran 10 mm2.
Pertanyaan-pertanyaan umum yang sering ditanyakan Seputar Listrik
1 kva Berapa Amper ?
(Teori Umum)
KVA adalah satuan bagi daya yang dihasilkan oleh tenaga listrik,yakni hasil kali antara tegangan llistrik(volt) dengan kuat arus(ampere)
jadi 1KVA = 1000VA jadi
bila voltasenya sebesar 380 volt
maka dalam 1KVA terdapat
= 1000/380 = 2,6 Ampere
bila voltasenya sebesar 220 volt
maka dalam 1KVA terdapat
= 1000/220 = 4,5 Ampere
dan bila tegangan diubah ke 100 volt
maka dalam 1KVA terdapat
= 1000/100 = 10 Ampere
(Teori Lain)
bila voltasenya sebesar 380 volt
r = 1/2 x d
= 1/2 x (K x 7/22)
= akar dari (L x 7/22)
(L x 7/22) = r
d = K x 7/22
= akar dari (L x 7/22 x 4)
(L x 7/22 x 4) = d
1 mm Kabel Untuk Berapa Amper ?
Ada yang mengatakan
1 mm untuk 3 Amper dan ada juga yang mengatakan
1 mm untuk 1.76 Amper
*) untuk tegangan 380V
1 kw Berapa HP (Horse Power) ?
Menurut konversi satuan international, 1.1 kW (kilo watt) adalah sama dengan 1.475 HP ...
Ya, HP memang Horse Power .Istilah lain adalah PK (singkatan kata dari bahasa Belanda Paar Kraatt)
1 HP = 0.745 kW = 745 watt
Daya reaktif merupakan selisih antara daya semu yang masuk pada penghantar dengan daya aktif pada penghantar itu sendiri, dimana
daya ini terpakai untuk daya mekanik dan panas. Daya reaktif ini adalah hasil kali antara besarnya arus dan tegangan yang dipengaruhi
oleh faktor daya.
Line to netral/ 1 fasa
Q = V x I x Sin
Line to line/ 3 fasa
Q = 3 x V x I x Sin
Ket :
Q = Daya reaktif (VAR)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Amper)
Sin T = Faktor Daya
Dari penjelasan ketiga macam daya diatas tersebut, dikenal juga dengan Segitiga Daya. Dimana Pengertian umum dari Segitiga Daya
adalah suatu hubungan antara daya nyata, daya semu, dan daya reaktif, yang dapat dilihat hubungannya pada gambar bentuk segitiga
dibawah ini :
dimana :
P = S x Cos (Watt)
S = (P2 + Q2) (VA)
Q = S x Sin (VAR)
- Jika arus listrik > 10 A tetapi < 16 A (berlangganan 3.500 VA, 1 phase), kabel utama (feeder) harus menggunakan ukuran 4
mm2.
Penjelasan :
Berdasarkan Tabel KHA (Kemampuan Hantar Arus) di PUIL 2000, untuk kabel jenis NYA, NYM dan NYY adalah sebagai
berikut :
- Luas penampang kabel 2,5 mm2 = 25 A
- Luas penampang kabel 4 mm2 = 34 A
(PUIL 2000 halaman 301, 303 dan 304).
a.3. Isolasi Kabel.
Jenis kabel ditentukan oleh jenis isolasinya.
Untuk perumahan, yang paling banyak digunakan adalah :
- NYA : Kabel ini berisolasi PVC, ber inti tunggal, jenis kabel udara. Berwarna Merah, Hitam, Kuning dan Biru.
* Kelebihan : Harganya murah.
* Kelemahan : # Isolasinya cuma 1 lapis, sehingga mudah cacad.
# Tidak tahan air (karena jenis kabel udara)
# Isolasinya sangat disukai tikus (digigit tikus)
# Supaya aman terhadap gangguan tikus dan sentuhan orang (kalau ada isolasi yang cacad), pemasangan kabel sebaiknya
didalam pipa (bisa pipa PVC atau logam).
- NYM : Kabel berisolasi PVC, ada yang berinti 2, 3 atau 4, jenis kabel udara. Berwarna putih.
* Kelebihan : # Isolasinya dua lapis, sehingga potensi kabel bocor akibat isolasi cacad lebih kecil dibandingkan NYA
* Kelemahan : # Harganya lebih mahal dibandingkan NYA
# Tidak tahan air (karena jenis kabel udara)
# Isolasinya sangat disukai tikus (digigit tikus), dan tidak tahan terhadap impack (benturan)
# Supaya aman terhadap gangguan tikus dan sentuhan orang (kalau ada isolasi yang cacad), pemasangan kabel sebaiknya
didalam pipa (bisa pipa PVC atau logam).
- NYY : Kabel berisolasi PVC, ada yang berinti 2, 3 atau 4, jenis kabel tanah. Berwarna Hitam.
* Kelebihan : # Isolasinya dua lapis dan liat sehingga lebih tahan terhadap impact (benturan) dibandingkan dengan NYA dan
NYM, potensi kabel bocor akibat isolasi cacad lebih kecil dibandingkan NYM
# Tahan air (karena jenis kabel tanah)
# Isolasinya tidak disukai tikus, sehingga pemasangan tidak harus menggunakan pipa.
* Kelemahan : # Harganya lebih mahal dibandingkan NYM.
a.4. Grounding.
* Karena tidak seluruh petir dapat diserap oleh Arrester, maka ada potensi lidah petir atau sering dikatakan anak petir,
berpotensi akan mengganggu jala jala PLN, sehingga dapat merusakkan peralatan listrik yang tersambung ke instalasi listrik
di dalam rumah.
# Kalau kabel TV sedang terpasang di Stop Kontak, TV dapat terbakar dan beresiko juga orang yang ada di depan TV akan
ikut tersambar petir.
# Kalau Stop Kontak dalam keadaan kosong (tidak ada peralatan yang terpasang di situ), pada lubang stop kontak akan keluar
bunga api.
* Cara paling sederhana membuat grounding adalah memanfaatkan instalasi tiang/ kolom beton yang ada di setiap dinding
rumah.
# Besi yang ada di kolom beton, dibagian bawahnya selalu menyentuh tanah, sehingga tahanan pentanahannya berkisar < 1
Ohm dan maksimal 5 Ohm, tergantung kedalaman pondasi, jumlah kolom dan jenis tanahnya.
# Di setiap rumah, kolom beton akan sedikit terbuka di bagian atas plafon sehingga besi betonnya kelihatan. Nah besi beton itu
bisa kita manfaatkan untuk grounding.
* Untuk amannya, kabel netral digabungkan dengan Grounding.
# Di Instalasi PLN, kabel Netral ini sudah di grounding. Tetapi untuk meningkatkan keamanan terhadap tegangan
sentuh (artinya jika ada peralatan listrik yang isolasinya bocor dan tersentuh tangan), kabel Netralnya kita grounding lagi.
# Tegangan Sentuh yang aman < 50 Volt.
a.5. Panel Hubung Bagi.
Sesuai standard yang ditetapkan oleh pihak PLN, setiap instalasi listrik di perumahan harus memiliki PHB (Panel Hubung
Bagi).
- Posisinya setelah KWH Meter PLN
- Letaknya biasanya didalam rumah tapi dibagian depan.
Kalau rumah sederhana dengan daya 450 VA, umumnya menggunakan PHB sederhana, dimana komponen PHB hanya
berupa 1 buah fuse/ sikring atau bisa juga MCB (Miniatur Circuit Breaker),
Jika rumah besar dengan daya 2.200 VA keatas, biasanya menggunakan PHB Lengkap, dimana masing masing MCB
melayani jenis beban yang berbeda.
b. Efisien.
Pengertian Efisien dalam instalasi listrik adalah :
Kualitas kabel dan peralatan pendukungnya (sakelar, stop kontak, fitting, dsb) sesuai standard yang telah ditentukan oleh
PUIL, sehingga instalasi listrik bisa bertahan sampai > 30 tahun..
b.1. Kabel.
Merk kabel yang paling baik sampai saat ini adalah 4 besar :
- Kabelmetal
- Kabelindo
- Supreme
- Tranka.
Diluar ke 4 merk tersebut kualitasnya tidak terlalu jelas, bisa sama dengan ke 4 merk diatas, tapi kemungkinan besar ada di
bawahnya.
b.2. Peralatan Pendukung.
Merk peralatan Pendukung instalasi listrik seperti Stop Kontak, Sakelar, Fitting lampu, cukup bagus sesuai spesifikasi yang
ditentukan oleh PUIL banyak beredar di pasaran, antara lain :
- MK
- Legrand
- ................
c. Ekonomis.
Pengertian Ekonomis dalam Instalasi Listrik adalah Instalasinya dibuat secara optimal, artinya harus ekonomis tetapi tetap
memenuhi persyaratan teknis.
c.1. Pemilihan Jenis kabel.
- Jika karena sifat instalasinya (ditempat yang terlihat oleh mata atau punya potensi kena impact) sehingga kabel harus
dimasukkan kedalam pipa conduit, maka bisa digunakan kabel NYA atau NYM yang lebih murah.
- Jika akan dipasang diatas plafon, tidak terlihat oleh mata dan tidak ada potensi terkena impact sehingga tidak perlu dipasang
conduit, maka sebaiknya menggunakan kabel dari jenis NYY, dengan asumsi harga kabel NYM + pipa conduit lebih mahal
dibandingkan dengan harga kabel NYY.
c.2. Jalur kabel.
Jika mau ekonomis, pembagian bebannya jangan terlalu banyak seperti contoh diatas (point a.5.2) tetapi cukup seperti contoh
a.5.1.(1 MCB/ Fuse/ Sikring untuk seluruh beban dengan daya tersambung < 1.300 VA) atau 2 MCB untuk daya tersambung >
2.200 VA (hanya ada MCB untuk lampu dan MCB untuk Stop Kontak).
- Bisa lebih ekonomis karena kabel yang digunakan lebih pendek.
1. Bagaimana cara mencegah terjadinya arus pendek?
Jawab :
Yang paling berbahaya sebenarnya Isolasi Kabel yang bocor, karena hal ini dapat menyebabkan kebakaran, sedangkan
Hubungan Arus Pendek atau Arus Hubung Singkat, jarang menjadi penyebab kebakaran.
Alasannya :
a. Arus Hubung Singkat.
Adalah bertemunya secara langsung antara kawat phasa dan kawat netral atau kawat 2 phasa yang berbeda (pada sistem 3
phasa) akibat terjadinya kegagalan isolasi, sehingga menyebabkan besar arus listrik yang mengalir dalam kabel relatif tidak
terhingga.
- Loncatan bunga api hanya berlangsung < 1 detik.
- Karena besar arus listriknya relatif tidak terhingga, maka pengaman listriknya langsung bekerja sehingga sumber apinya
langsung padam.
b. Isolasi Kabel yang bocor.
Adalah bertemunya secara tidak langsung antara kawat phasa dan kawat netral atau kawat 2 phasa yang berbeda (pada
sistem 3 phasa) akibat terjadinya kegagalan isolasi, tetapi besar arus listrik yang mengalir dalam kabel relatif tidak terlalu besar
dan cenderung masih dibawah KHA (Kemampuan Hantar Arus) dari Sistem Pengaman yang terpasang (bisa Fuse atau Circuit
Breaker).
- Loncatan bunga api yang terjadi cukup besar dan bisa berlangsung lama
- Karena besar arus listriknya relatif tidak terlalu besar dan cenderung masih dibawah KHA Fuse atau Breaker, maka Sistem
Pengaman Listrik tidak bekerja, sehingga sumber apinya terus ada selama sumber kegagalan isolasi kabel tidak diatasi.
c. Penyebab Kegagalan Isolasi Kabel.
c.1. Instalasi Listrik Rumah.
c.1.1. Kualitas Isolasi Kabel buruk, sehingga mudah retak atau terkelupas saat digunakan.
c.1.2. Kabel dialiri arus lebih besar dari yang telah ditetapkan oleh PUIL untuk Instalasi Rumah Tinggal lebih dari 5 tahun atau
waktunya singkat tetapi melampaui batas yang dibolehkan sesuai dengan yang tercantum pada PUIL 2000 Bagian
7:Penghantar dan Pengamannya.
c.1.3. Kabel terkena pukulan atau impact sehingga isolasinya terluka.
c.1.4. Kabel terkena panas, baik secara langsung maupun tidak langsung, baik panas yang bersumber dari matahari atau
sumber panas yang lain, yang bisa menyebabkan isolasi kabel mengering dan akhirnya retak atau terkelupas.
c.2. Dari Peralatan Listrik.
c.1.1. Kualitas Peralatan Listrik buruk.
c.1.2. Kualitas Tegangan tidak stabil.
c.1.3. Tegangan yang diberikan tidak sesuai (misalnya peralatan 110 Volt diberi teganagan 220 volt).
c.1.4. Frekuensi listrik yang tidak sesuai (peralatan listrik dengan 60 Hz, yang biasanya ex Amerika atau Inggris, dipasang di
Indonesia , dimana standard frekuensinya = 50 Hz).
c.1.5. Usia peralatan listrik sudah tua.
1. Ada berapa macam ukuran kabel listrik dan apa saja fungsinya? Adakah kaitannya dengan penghematan listrik?.
Jawab.
- Itu pula sebabnya Pembatas Arus di KWH Meter PLN menggunakan MCB.
a.3. Diatas MCB ada :
- MCCB : Moulded Case Circuit Breaker.
- ACB : Air Circuit Breaker.
- VCB : Vacuum Circuit Breaker.
a.4. Yang membedakan antara ke 4 jenis Circuit Breaker tersebut antara lain:
- Kemampuan Hantar Arus.
- Breaking Capacity atau kemampuan Circuit Breaker untuk menerima Daya Hubung Singkat.
- Kemampuan untuk melayani beban yang memiliki Arus Start yang besar, misalnya Drive Motor, Compressor AC, dsb.
- Kemampuan membuat pengaturan selektifitas bila terjadi Over Loaded atau Hubung Singkat.
Penjelasan :
Karena penjelasan masalah ini cukup kompleks, sebaiknay penjelasan selengkapnya dibuat terpisah dalam konteks : Sistem
Distribusi Tenaga Listrik.
b. Manfaat MCB.
Untuk memutuskan Suplai Daya Listrik saat terjadi Over Loaded atau Short Circuit (Hubung Singkat).
- Peraturan dalam PUIL : Setiap tegangan 1 volt harus memiliki Tahanan Isolasi minimal 1 Ohm.
- Saat kabel masih baru, Tahanan Isolasinya umumnya > 30 MOhm atau > 30.000 Ohm.
* Jika kualitas instalasi dan kualitas kabelnya bagus, setelah 30 tahun umumnya masih > 2.000 Ohm.
* Jika berlangganan listrik jenis 1 phase (tegangan 220 240 Volt), tahanan isolasi minimal 240 Ohm.
* Jika Tahanan Isolasi < 240 Ohm, Tahanan Isolasi Kabel sudah termasukKategori Bocor.
# Nilai Tahanan Isolasi makin rendah, kebocoran listrik makin besar.
# Jika Tahanan Isolasi Kabel mendekati 0 Ohm, instalasi listrik sudah dinyatakan sebagai Hubung Singkat.
a.2. Peralatan Listrik.
a.2.1. Peralatan yang menggunakan motor listrik, antara lain :
* Lemari Es
* Dispenser
* Pompa Air
* Mesin Cuci
* AC
* Blender.
Tanda tandanya:
* Mesin lebih panas
* Penggunaan listrik lebih besar
- Jika kebocoran listrik pada peralatan elektronik, sering kali tidak ada tanda tandanya, tahu tahu tidak berfungsi karena
Hubung Singkat.
b. Apa yang harus dilakukan agar tidak terjadi kebocoran listrik :
Jawab :
b.1. Operasikan peralatan listrik tersebut harus sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan oleh pabrik, antara
lain :
* Komponen Listrik tidak boleh terkena air.
* Peletakan maupun operasional peralatan listrik tersebut harus sesuai spesifikasi yang telah ditentukan oleh pabrik, sehingga
panas yang dihasilkan dapat terbuang dengan baik (tidak berakumulasi).
# Jangan meletakkan peralatan listrik dekat sumber panas seperti kompor, dsb.
# Jangan mengoperasikan peralatan listrik melampaui batas yang dibolehkan, misalnya menjalankan pompa air 24 jam non
stop atau terlalu sering start stop.
b.2. Pastikan Tegangan listriknya stabil dan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
c.3. Tagihan Listrik PLN juga berdasarkan jumlah Daya Nyata yang kita gunakan, dimana satuannya adalah KWH (Kilo Watt
Hours).
c.4. Perbedaan antara VA dan Watt adalah :
c.4.1. VA (Volt Ampere).
VA adalah suatu daya efektif yang diperlukan untuk menggerakkan/ mengoperasikan suatu peralatan listrik (motor listrik,
lampu, heater, dsb).
Rumus : S = Daya Efektif = Volt Ampere
= Volt x Ampere.
Contoh :
Daya Listrik yang diperlukan untuk menggerakkan suatu motor listrik adalah Daya Efektif dalam satuan Volt Ampere.
VA mengandung Cos Phi, yaitu sudut listrik yang terjadi akibat penggunaan kumparan listrik (disebut sebagai sudut lagging
atau induktif) atau capasitor (disebut sebagai sudut leading atau kapasitif).
Disebut Cos Phi karena merupakan fungsi Cossinus dari sudut Phi ( j ) antara VA dan Watt, dimana :
Cos Phi = Watt/ VA
c.4.1.1. Dalam operasionalnya, Cos Phi itu diperlukan untuk proses pembangkitan listrik atau operasional peralatan listrik.
Tanpa Cos Phi, maka :
- Heater
Input Daya Listrik (VA) Output panas (dominan) + sinar (kecil) (Watt)
- Lampu
Input Daya Listrik (VA) Output Sinar (dominan) + panas (kecil) (Watt).
1. Adakah kiat-kiat untuk menghemat pemakaian listrik di rumah?
a. Pemilihan lampu
b. Pemakaian AC dan perangkat elektronik lainnya
Jawab :
Kiat untuk menghemat Pemakaian Listrik.
a. Design Rumah.
Dalam merancang rumah, usahakan sebanyak mungkin memasukkan sinar matahari ke dalam rumah, sehingga penggunaan
lampu untuk penerangan pada siang hari bisa dikurangi.
Cara agar panas matahari tidak ikut masuk kedalam rumah ada beberapa alternatif, antara lain :
a.1. Alternatif 1.
Sinar matahari yang masuk kedalam rumah harus dipecah Density atau Intensitasnya, agar sinarnya tetap bisa masuk dan
memenuhi syarat untuk penerangan, tetapi tidak panas.
- Prinsipnya adalah Sinar Matahari yang masuk kedalam rumah jangan langsung, tetapi harus dipantulkan dahulu ke bidang
lain, baru boleh masuk kedalam rumah.
- Agar hasilnya optimal, dibuat alat pemantul dan penerima Sinar Matahari.
* Pemantulnya merupakan Bidang Datar.
* Penerimanya merupakan Bidang Cekung.
a.1. Alternatif 2.
Memasang Filter yang dapat menyaring sinar Ultra Violet (< 2000) dan Infra Red ( > 5.000), yang merupakan unsur panas
dari sinar matahari, tidak ikut masuk kedalam rumah, sedangkan yang masuk adalah Visible Light, yaitu sinar matahari yang
tidak panas.
b. Operasional Peralatan Listrik.
Jangan mengoperasikan peralatan listrik jika memang tidak diperlukan.
Contoh :
- Jika Kamar mandi sedang tidak digunakan, maka lampu bisa dipadamkan.
- Jika TV sedang tidak di tonton, sebaiknya dimatikan.
c. Pemilihan Peralatan Listrik.
Peralatan Listrik yang dipilih haruslah yang memang hemat energi.
c.1. Lampu.
Lampu Pijar itu boros energi.
Jenis yang hemat energi untuk Rumah Tangga adalah Lampu TL.
Di pasaran memang banyak merk Lampu TL, ada yang murah meriah (ex China) tetapi ada juga yang mahal (merk Philips).
- Lampu TL buatan China memang murah (untuk 18 Watt harganya Rp. 5.000,00 Rp. 7.000,00), selain usia pakainya pendek
(+ 6 bulan), juga sinarnya cepat redup ( terangnya cuma + 1 bulan), sehingga termasuk kategori Boros Energi (tapi masih lebih
hemat dibandingkan Lampu Pijar).
- Lampu TL merk Philips memang mahal (untuk 18 Watt harganya Rp. 30.000,00), selain usianya panjang (+ 1 th), sinarnya
yang terang bisa bertahan sampai 1 tahun (sampai lampunya putus).
c.2. AC.
Jika akan membeli AC, yang harus diperhatikan adalah besaran EER, dimana :
EER = Cooling Capacity (BTU/h)
Power Input (Watt)
*Angkanya makin besar, penggunaan Daya Listrik makin hemat.
* Angkanya berkisar antara 8,1 11,9 BTU/h/Watt.
- AC buatan China, seperti merk Chang Hong, cenderung boros energi.
- AC buatan Jepang dan Eropa, umumnya sudah Hemat Energi.
- Kapasitas AC makin kecil, penggunaan daya listrik cenderung makin Hemat.
* AC merk National ex Jepang berkapasitas 5.000 BTU/h (atau istilah pasarannya PK), nilai EER bisa 11,9 BTU/h/Watt.
* AC merk Train kapasitas 27.000 BTU/h (3 PK), nilai EER berkisar 8,5 9 BTU/h/Watt.
Penjelasan Tambahan :
- Kalau mau beli AC, yang dilihat bukan besaran PK, tetapi besaran Kapasitas Pendinginannya dalam satuan BTU/h.
- Istilah PK atau Daya Kuda (setara 745 watt) saat ini sudah tidak lagi digunakan dalam perencanaan unit AC, karena :
* AC ex China : 1 PK = 7.000 BTU/h.
* AC ex Jepang atau Eropa/ Amerika : 1 PK = 9.000 BTU/h.
* AC ex Korea : 1 PK < 9.000 BTU/h
- Untuk Rumah Tinggal dengan ketinggian Plafon 3 m, untuk mendapatkan temperatur ruang (25 + 1) 0C, saat siang hari
memerlukan Kapasitas Pendinginan 500 BTU/h/m2, sedangkan pada malam hari 350 BTU/h/m2.
c.3. Peralatan lain.
Untuk peralatan lain seperti Pompa Air, Lemari Es, Kompor Listrik, dsb cara memilihnya pada prinsipnya sama : Cari yang
kinerjanya tinggi tapi penggunaan daya listriknya kecil.
- Kalau mau aman, beli merk terkenal buatan Jepang, Eropa atau Amerika, karena biasanya merk terkenal dari negara
negara tersebut selalu menjaga kualitas produknya : Kinerja Tinggi tetapi penggunaan Daya Listrik Rendah.
L = panjang kabel(m)
I = kuat arus yang melewati kabel
= hantaran jenis tembaga
u = rugi-rugi tegangan
Cos = Faktor daya
Catatan : hantaran jenis untuk :
Tembaga 56,2.10^6 s/m
Alumunium 33.10^6 s/m
Skema/Denah rumah.
Untuk menentukan instalasi dan letak Box Sekering / Box MCB, titik lampu, saklar maupun Stop Kontak/kotak
kontak dan tentukan dulu sebelum saluran instalasi listrik yang akan anda pasang. Denah ini akan sangat
membantu sekali untuk menghindari kesalahan jumlah kabel saluran yang digunakan akibat percabangan
saluran lampu, saklar maupun Stop Kontak.
Memiliki dua bagian yaitu bagian sekring yang terhubung pada fasa dan saklar pemutus hubungan (baik
biasa lhoo..).
Harga sekering lebih murah.
Kekurangan :
Sulit mencari untuk box sekering yang digunakan pada pembagian grup instalasi yang banyak.
Umumnya hanya terdapat 1 grup dan 2 grup instalasi.
Kekurangan :
Biasanya hanya bagian fasa yang diberi pengaman MCB dari sumber listrik(PLN,diesel,dll).
untuk cara pemasangan silahkan buka halaman cara memasang box MCB
Menentukan jenis, luas penampang penghantar, dan warna kabel dalam instalasi.
A. Jenis kabel.
Pada umumnya kabel yang digunakan dalam instalasi adalah jenis NYA (didalam kabel hanya terdiri 1 kawat
penghantar tembaga pejal terbungkus isolator ) atau jenis NYM (didalam kabel berbungkus isolator ini terdiri
dari 2 ,3 atau 4 kawat penghantar tembaga pejal). lihat halaman jenis-jenis kabel standart pemasangan instalsi
B. Luas penampang penghantar.
Hal ini menyangkut kemampuan hantaran arus dari kabel terhadap arus listrik yang melewatinya). Ukurannya
1,5 mm; 2,5 mm; 4 mm; 6 mm dst. Sebenarnya dalam memasang instalasi dilakukan perhitungan mengenai
berbagai faktor termasuk diantaranya menentukan besar maupun jenis kabel yang digunakan.Untuk mudahnya
kita gunakan kabel ukuran 1,5 mm untuk saluran lampu, 2,5 mm untuk saluran utama dan untuk stop kontak.
sebenarnya penggunaan kabel dapat disesuaikan dengan kegunaan dari stop kontak tersebut. Bagi anda yang
baru akan mendaftar berlangganan listrik dari perusahaan listrik negara ada baiknya anda menggunakan kabel
2,5 mm untuk tiap stop kontak walaupun anda akan berlangganan listrik 1300VA kebawah.
C. Warna kabel.
Warna kabel bisa sangat-sangat membantu dalam pemasangan maupun perbaikan instalasi listrik, PUIL
mensyaratkat kabel warna hitam untuk fasa(stroom), warna biru untuk netral dan warna kuning bergaris hijau
(kuning loreng) untuk kabel ground. Menurut PUIL, hal ini untuk menyeragamkan pemasangan instalasi di
Indonesia jadi tidak ada salahmya diikuti. Untuk lebih memudahkan lagi bagi anda yang baru belajar kita
tambah satu kabel berwarna lainnya (kita ambil contoh kabel warna merah). Kabel ini nantinya khusus untuk
penyambungan dari saklar ke lampu saja.
tanah(ground) pada jalur utama yang nantinya dihubungkan pada stop kontak. saya merekomendasikan
penambahan kabel saluran ground pada jalur utama. Tetapi jika anda tidak mempunyai peralatan yang
menimbulkan arus induksi, 2 kabel cukup.
2. Tentukan panjang kabel ke tempat fitting lampu. Kabel untuk fitting lampu dibutuhkan dua kabel. Jangan
lupa dilebihkan sedikit kira-kira 20cm
3. Tentukan panjang kabel ke tempat saklar. Jumlah kabel yang dibutuhkan tergantung dari jenis saklar. Saklar
tunggal dibutuhkan 2 buah kabel, saklar doble dibutuhkan 3 buah kabel, dst. Jangan lupa dilebihkan sedikit
kira-kira 20cm
4. Tentukan panjang kabel ke tempat stop kontak. Jika kabel saluran utama 2 buah maka kabel ke stop kontak
juga 2 buah. Tetapi jika kabel saluran utama 3 buah maka kabel stop kontak juga 3 buah. Jangan lupa
dilebihkan sedikit kira-kira 20cm
Untuk penempatan saklar dan stop kontak yang bersebelahan (biasanya pada kamar tidur & ruang keluarga)
perhitungan kabel adalah jumlah kabel saklar ditambah jumlah kabel stop kontak kemudian dikurangi 1 buah
kabel.pahami benar-benar dulu poin ini.
1.Penghantar / kabel
Penghantar atau kabel kesemuanya ada ukuran tertentu untuk instalasi rumah sesuai ketentuan semua kabel
mempunyai ukuran dan ukuran biasanya memakai standart kabel NYA atau NYM yang berukuran 2,5mm dan
untuk penghantar APP ke fusebox atau PHP memakai standart kabel NYM 3X4 mm.
2. Pipa PVC
untuk membungkus kabel biasanya instalasi rumah menggunakan pipa pvc dengan diameter C 5/8 semua ini
dilakukan untuk mencegah kebocoran listrik ketika terjadi konsleting atau juga bisa untuk antisipasi terhadap
hewan penggigit biasanya yang sering terjadi yaitu tikus, nah untuk standart isolator instalasi diharuskan
memakai pipa pvc.
4. Klem pipa.
fungsi dari alat ini adalah untuk menjepit pipa pvc instalasi listrik biasanya terbuat dari seng atau plat tipis.
6. Saklar
yang ini biasanya terpasang di dinding, alat ini berfungsi untuk memutus dan menyambung aliran listri ke bola
lampu ada yang tunggal, double dan juga trible bahkan tak jarang ada yang berderet.
untuk cara pemasangannya silahkn lihat halaman Cara Pemasangan saklar doble dan tunggal
7. Stop kontak.
Alat ini dipakai untuk colokan jika pemakai listrik mempunyai alat-alat elektronik seperti televisi, kulkas, pompa
air, rice cooker dan banyak lagi. seperti yang anda ketahui stop kontak berfungsi untuk terminal arus listrik ke
komponen elektronik jenis-jenis bentuk stop kontak banyak sekali anda bisa lihat gambar dibawah ini.
untuk cara pemasangannya silahkan buka halaman Cara Memasang Stop Kontak
8. Fitting Lampu
alat ini biasa dipakai untuk memapasang bola lampu, banyak warna dan aneka bentuk silahkan pilih sendiri
namun yang standart pemasangan dari mitra PLN atau boleh dibilang CV, Fitting yang dipakai seperti dibawah
ini, banyak yang menyebut kalau alat ini adalah Fitting tempel karena karakter fitting ini menempel pada
platfon atau dinding.
ada 9 Standart pokok Perlengkapan Untuk Instalasi Rumah sebenarnya masih banyak namun karena
saya anggap itu sudah memenuhi syarat teknik listrik jadi saya anggap alat-alat diatas sudah cukup mewakili
standart pemasangan instalasi rumah. mungkin hanya itu yang bisa saya uraikan semoga artikel yang saya
tulis ini bermanfaat buat anda.
Luas dan ketinggian ruangan menjadi pertimbangan penting dalam pemilihan daya penerangan yang akan diterapkan, tentunya dalam keputusan
pemakaian jumlah lampu penerangan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perhitungan penerangan sebuah ruangan dapat dihitung dengan rumus sebagaiu berikut:
n = Em . p . I /l . r . d
Dimana:
n = Jumlah titik lampu,
Em = Kuat penerangan yang dibutuhkan dalam suatu ruangan,
l = Illuminasi cahaya (lumen)
p = Panjang ruangan,
r = Faktor penggunaan ruangan (utility),
d = Faktor depresiasi.
Tingkat kuat penerangan ( Em) memiliki kelas-kelas atau kategori yang berbeda tergantung pada jenis aktifitas yang dilakukan.
Untuk menentukan harga harus dicari lebih dahulu harga K yaitu room indek yang tergantung pada tinggi rendahnya suatu lampu dari level
lantai kerja dimana untuk penyinaran langsung, semi langsung dan merata yang bisa menggunakan rumus berikut:
K = p . I / h ( p + I)
Dimana:
K = Room Indek
h = Tinggi sumber cahaya diatas bidang kerja (m),
p = Panjang ruangan (m),
Sedangkan untuk kebutuhan rumah tangga, perkantoran dan industri kecil, PLN memasoknya melalui Jaringan Tegangan
Menengah (JTM) 20KV ke gardu distribusi Sekunder yang dibangun pada lokasi-lokasi tertentu. Dan disalurkan kembali
ke trafo tiang step down didekat pusat-pusat pelanggan, untuk selanjutnya penyaluran distribusi daya listrik tersebut
diteruskan melalui Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 380/220 Volt ke meter-meter pelanggan.
Adapun urutan daya listrik PLN ke meter-meter pelanggan dari rumah tangga (250 VA, 1 Phasa), perkantoran dan industri
kecil sampai industri menengah (630 KVA, 3 Phasa) dapat dilihat pada tabel dibawah ini
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
Daya Terpasang
(Volt Ampere)
250
450
900
1,300
2,200
3,500
4,400
5,500
9
10
7,700
11,000
1 X 35
1 X 50
-------
-------------------
-------------------------------------
11
12
13
13,900
17,000
22,000
1 X 63
1 X 80
1 X 100
-------
-------------------
-------------------------------------
14
15
16
17
18
19
20
21
3,900
6,600
10,600
13,200
16,500
23,000
33,000
41,500
3X6
3 X 10
3 X 16
3 X 20
3 X 25
3 X 35
3 X 50
3 X 63
-------
-------------------
-------------------------------------
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
53,000
66,000
82,500
105,000
131,000
147,000
164,000
197,000
233,000
279,000
329,000
414,000
526,000
630,000
3 X 80
3 X 100
3 X 125
3 X 160
3 X 200
3 X 225
3 X 250
3 X 300
3 X 335
3 X 425
3 X 500
3 X 630
3 X 800
3 X 1000
Urutan daya listrik untuk konsumen menengah dan besar, tergantung pada kapasitas trafo dan beban yang digunakan di
Gardu Induk (GI) konsumen. Mulai dari 20 KVA sampai 30.000 KVA. Pada umumnya trafo yang digunakan di banyak
kawasan Industri menengah dan besar tersebut, adalah menggunakan Transformator seperti berikut:
Bila konsumen industri berencana menggunakan daya listrik yang cukup besar lagi dari daya yang sudah terpasang,
maka mereka cukup mengganti kapasitas trafo digardu induk (GI) mereka sesuai kapasitas fedder yang digunakan, atau
menambah unit cubicle dan trafo lagi sesuai kapasitas beban listrik yang disediakan PLN.
Setelah mengetahui urutan daya listrik yang ada di Indonesia, mari kita cermati dan simpulkan mengenai daya kVar yang
sebaiknya terpasang untuk meperbaiki COS phi yang ada. Klik disini untuk memulai membuat sendiri sebuah panel
kapasitor bank dengan RVC ABB.
I. TABEL PRAKTIS UNTUK MENENTUKAN JENIS & PENAMPANG INTI KABEL SERTA
PENGAMAN SESUAI TEGANGAN DAN DAYA BEBAN LISTRIK SUMBER TIGA FASA VL- L 380 VOLT
Nilai Rata2
untuk motor
Tegangan
Daya listrik
Daya kuda
V
KW
PK
Start Y -
f = 50 Hz
Arus nom.
Kabel Tanah
Kabel
PVC/karet
Amankan dgn
Amp
MM2
MM2
Amp
380
380
0,37
74
0,5
100
0,9
143
2,5
95
1,5
95
380 380 380 380 380 380 380 380 380 380 380 380
0,74 1,1
1,5
2,2
3,7
5,5
7,4
7,5
10
9,2
11
12,5 15
15
20
18,5 22
25
30
25
29
34
37
40
40
50
44
1,8
2,5
3,4
5,1
6,7
8,1
2,5
2,5
2,5 2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
10
10
16
16
25
35
35
50
50
70
70
1,5
1,5
1,5 1,5
1,5
1,5
2,5
10
16
16
16
16
25
35
35
50
50
70
70
90
70
103
80
66
1,5
83
60
59
76
55
52
90
116 130
Kekuatan Arus
max dalam
hantaran
tembaga dengan
isolasi
karet/PVC
Penampang
MM2
4
4
160 200
0,5 0,75
1,5
2,5
Arus max
Amp
11 14
20
25
31
43
75
100 125
Amankan dgn
Amp
15
20
25
35
60
80
10
10
10
15
20
25
10
16
25
35
50
50
35
50
70
60
60
80
100 100
95
240 300
450 525
II. TABEL PRAKTIS UNTUK MENENTUKAN JENIS & PENAMPANG INTI KABEL SERTA
PENGAMAN SESUAI TEGANGAN DAN DAYA BEBAN LISTRIK SUMBER TIGA FASA VL- L 220 VOLT
Nilai rata2 untuk
Motor
Tegangan
Daya listrik
Daya kuda
V
KW
PK
Penampang :
1 Kawat
MM2
Amp
2 Kawat
Amp
25
Start Y -
f = 50 Hz
Arus nom.
Kabel Tanah
Kabel
PVC/karet
Amankan dgn
Kekuatan Arus
max untuk
Kabel Tanah
sampai 1000
volt dalam
Amp
MM2
MM2
Amp
33
220 220 220 220 220 220 220 220 220 220 220 220 220 220 220 220 220 220 220
1,5
2,2
5,8
8,8
2,5
2,5
2,5
10
16
25
25
35
35
50
70
70
95
120 150
150
1,5
1,5
2,5
10
16
16 25
25
35
35
50
70
70
95
120 150
150
16
20
25
35
50
60 80
80 100
250
10
10
3,7
4
5,5
7,5
7,4
9,2 11
15
10 12,5 15
4
55
6
70
10
95
16 25 35
130 170 210
42
53
70
95 125 150
20
18,5 22
25
66
30
75
25
34
29
40
37
50
55
44
60
52
70
59
66
80
40
220
tanah
3 dan 4 kawat
Amp
22
29
37
47
65
85 110 135
ELECTRICAL CHARACTERISTICS
Resistance at
No. Of
Cores
(x)
2
Size
Conductor
200 C
Insulation
DC
Calculated
mm2
1.5
2.5
4
6
10
16
25
35
50
70
Ohm/km
12.1
7.28
4.56
3.03
1.81
1.14
0.74
0.524
0.387
0.268
M.Ohm.k
m
62
57
52
44
36
26
26
22
22
19
Current Carrying
Capacity
Inground
In air
300
300 C
C
Reactance per
Conductor ( XL )
Short Circuit
Current at 1 sec
Ohm/km
kA
27
36
47
59
78
102
134
160
187
230
21
29
38
48
66
90
120
150
180
230
0.108
0.104
0.100
0.094
0.088
0.083
0.080
0.077
0.077
0.074
0.17
0.29
0.46
0.7
1.16
1.86
2.91
4.07
5.81
8.14
Test
Voltage
kV/10
min
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
95
120
150
0.193
0.153
0.124
18
16
16
280
320
355
275
320
375
0.074
0.072
0.072
11.05
13.95
17.44
4
4
4
ELECTRICAL CHARACTERISTICS
Resistance at
No. Of
Cores
20
Current Carrying
Capacity
Size
Conductor
DC
Calculated
Insulation
Inground
0
30
Reactance per
Conductor
(XL)
Short
Circuit
Current at
1 sec
Test
Voltage
In air
300 C
(x)
mm2
Ohm/km
M.Ohm.km
Ohm/km
kA
kV/10 min
1.5
2.5
4
6
10
16
25
35
12.1
7.28
4.56
3.03
1.81
1.14
0.74
0.524
62
57
52
44
36
26
26
22
24
32
41
52
69
89
116
138
18
25
34
44
60
80
105
130
0.115
0.110
0.107
0.100
0.094
0.090
0.086
0.083
0.17
0.29
0.46
0.70
1.16
1.86
2.91
4.07
4
4
4
4
4
4
4
4
50
70
95
120
150
185
240
300
0.387
0.268
0.193
0.153
0.124
0.0991
0.0754
0.0601
22
19
18
16
16
16
16
14
165
205
245
280
315
355
415
469
160
200
245
285
325
370
435
500
0.083
0.082
0.082
0.080
0.080
0.080
0.079
0.079
5.81
8.11
11.05
13.95
17.44
21.51
27.91
34.88
4
4
4
4
4
4
4
4