MENINGOENCEPHALITI
S
Pembimbing : Dr. S.L Margaretha Gultom, Sp.A
KKS Ilmu Kesehatan Anak
RSUD Dr. Djasamen Saragih
Oleh :
Malikinas
Eben G. Samosir
Heri D. Putra
DEFiNISI
Meningitis
Meningoencephalitis
Encephalitis
Epidemilogi
Di Amerika serikat , Meningitis mempengaruhi sekitar 10 dalam
100.000 orang penduduk setiap tahunnya, pada tahun 1996 di
afrika terjadi wabah meningitis dimana 250.000 orang menderita
penyakit ini dengan 25.000 mengalami korban jiwa.
Di Indonesia pada tahun 1987, tercatat 99 jamaah
haji Indonesia yang meninggal akibat Meingitis,
sementara sejak periode 1998 2005 tidak ada lagi
dilaporkan jamaah haji yang meninggal setelah
mengunakan Vaksin.
Sebagian besar sekitar 70 % kasus meningitis
terjadi pada anak - anak usia dibawah 5 tahun.
Virus
ETIOLOGI
Bakteri
Jamur
Protozoa
Hemophilus Influenza
Streptococcus Pneumoniae
Neisseria Gonorhoe
Terbagi atas golongan umur
Neonatus
Hepar, limpa,
sum-sum
tulang
paru-paru
makrofag
hidu
p
mati
limfosi
t
GEJALA KLINIS
Manifestasi klinis
MEINGOENCEPHALITIS
MENINGITIS
ENCEPHALITIS
Compos mentis
sampai somnolen
Somnolen sampai
koma
DEMAM
Hipotermia atau
hiperpireksia
Hiperpireksia
TANDA
RANGSANGAN
MENINGEAL
KESADARAN
KEJANG
PENINGKATAN INTRA
KRANIAL (TIK)
Batuk, sakit
tenggorokan, demam
, sakit kepala.
DIAGNOSA
MENINGITIS TB
STADIUM I
(PRODORMAL)
STADIUM II
(TRANSISI)
STADIUM III
(TERMINAL)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lumbal pungsi
Pemeriksaan darah rutin
CT Scan
MRI
EEG
DIAGNOSA BANDING
Meningitis
Encephalitis
Kejang Demam
Hidrosefalus
Pengobatan
penyakit
Antisipasi penyulit potensial
Kemoterapi antivirus
Pantau ketat di ICU
KCl rumat
75% kebutuhan rumatan
Pantau kadar glukosa, magnesium,
kalsium, elektrolit lain
Demam
Asetaminofen/parasetamol
Peninggian TIK
Kepala setinggi 30
Cairan 75% rumatan
Hiperventilasi : - pCO2 25 mmHg
Manitol 0,25-1gr/kg IV selama
30jam/8 jam
Gliserol per NGT 0,5-1ml/kg/6 jam
Kejang
Pada 15-50% penderita
Sulit diberantas dan refrakter
Singkat dan tidak sering, benzodiazepine
maksimal 20mg)
Lorazepam 0,05 -0,1mg/kg/IV (laju <2mg/ mnt,
maksimal 4 mg)
Kejang
Status konvulsif
Fenitoin 15-20mg/kg (maksimal 1gr), IV-
Pengobatan
Penyebab
HSV
-Acyclovir 10-20mg/kg/8 jam, 14 hari (VZV)
-Foscarnet 60mg/8 jam, 14 hari
HHV-6, CMV : gancyclovir, foscarnet, zidovir
Measles : ribavirin
Japanese B : interferon alpha
HIV : zidozudine, didanosine, ritonavir
Komplikasi
Akut : edema otak , hipertensi intrakranial , SIADH ,
kejang
Intermediet : efusi subdural, demam, abses otak,
hidrosefalus
Kronik : memburuknya fungsi kognitif, ketulian,
kecacatan motorik
Prognosa
Tergantung pada umur pasien dan penyebab
yang mendasari
Mortalitas dapat mencapai 40%
- HSV dengan acyclovir: 20%
- Rabies, HIV: 100%
Gejala sisa pada 50% penderita
- Intelektual, tingkah laku, psikiatrik
- Motorik
- Epileptik
- Penglihatan/pendengaran
Pencegahan
Vaksinasi :
Poliomielitis
Measles, Mumps, Rubella
Varicella
Japanese B
STATUS PASIEN
Nama Pasien : Firman Butar-butar
Umur
: 13 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama
: Kristen
Suku
: Batak
Alamat
: Panei Tongah
No.RM
: 286848
ANAMNESE
Keluhan utama : Demam
Telaah : demam dialami OS selama 3 hari sebelum masuk
RS. Harapan dengan suhu badan 38 `C, kemudian orgtua
OS membawa ke bidan untuk berobat, waktu malam panas
menurun, ketika pagi panas kembali naik 39 `C, orgtua OS
kembali membawa ke bidan yg sama, pagi hari panas tidak
turun dan orgtua OS membawa ke ICU RS.Harapan dgn
panas 40`, kejang (+) dan penurunan kesadaran, dan di
rujuk ke RSU. Dr. djasamen Saragih.
ANAMNESE PRIBADI
Imunisasi yang telah diberikan :
BCG, Polio, DPT, Campak, Hep.B
OS anak ke 2 dari 5 bersaudara
Riwayat persalinan :
STATUS LOKALISATA
Sensorium : apatis
BB
: 45 kg
Bentuk kepala : oedem (-)
Rambut
: berwarna hitam, tidak mudah
dicabut
Mata
: pupil (isokor), anemis (-),
ikterik (-)
Hidung
: pernafasan cuping hidung (-)
Telinga
: normal
Mulut
: normal
Leher
: pembesaran KGB (-), pembesaran kel.
Tiroid (-)
Thorax : dada simetris fusiformis, stem fremitus
ka = ki, desah jantung (-)
Abdomen : acites(-), peristaltik (+) normal, nyeri
tekan(-)
Hati/Limpa : tidak teraba
Genitalia : tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas : oedem(-), dalam batas normal
Darah Lengkap
Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Nilai Normal
Hemoglobin
12,9
g/dl
12-14(w), 1216(p)
Leukosit
8.400
mm3
5.000 11.000
Eritrosit
4.85
Jt/mm3
4,0 -6,0
Hematokrit
40,7
Vol%
36 50
Trombosit
308.000
mm3
150.000
400.000
LED
60
Mm/jam
LK O -15 , Pr O
-20
PCT
0,203
0,100 0,5000
MCV
88
82 - 97
MCH
27,8
pg
26,5 33,5
MCHC
31,7
g/dl
31,5 37,0
Pemeriksaan Elektrolit
Hasil
Normal
Natrium
138
135 - 155
Kalium
3,9
3,6 6,5
Chorida
100
94 111
Widal Test
Hasil
Satuan
Normal
1/20
1/80
Negatif
- Salmonella Paratyphi O
antigen A
1/20
1/80
Negatif
- Salmonella Paratyphi O
antigen B
1/20
1/80
Negatif
- Salmonella Paratyphi O
antigen C
1/20
1/80
Negatif
1/20
1/80
Negatif
- Salmonella Paratyphi H
antigen A
1/20
1/80
Negatif
- Salmonella Paratyphi H
antigen B
1/20
1/80
Negatif
- Salmonella Paratyphi H
antigen C
1/20
1/80
Negatif
Pemeriksaan Gula
darah
KGD ad Random
Hasil
Nilai Normal
103
70 - 144
letak normal
Pulmonal : corakan
bronkovaskular
normal, tak tampak
infiltrat di paru
Diafragma : sinus
normal
Kesimpulan : Cor /
pulmonal tidak
tampak kelainan
Hasil pemeriksaan
intra cerebra
Mid line di tengah
Sistem ventrikel baik
Infratentorial baik
Sinus paranasal baik
Pneumatisasi mastoid ceil baik
Tulang-tulang baik
Kesan : susp. meningitis
FOLLOW UP
Tanggal
Follow Up coass
anak
Terapi
21/04-2014
KU : Oyong, lemas
HR : 120x/i
RR : 24 x/i
T : 36,2 C
BB : 45 kg
22/04-2014
KU : Oyong, lemas
HR : 75 x/i
RR : 20 x/i
T : 36,2 C
BB : 45 kg
Tanggal
23/042014
Follow up coass
anak
KU : Oyong, lemas
HR : 80x/i
RR : 24 x/i
T : 36,5C
BB : 45 kg
Terapi
PROGNOSA
PENJAJAGAN
Jaga kebersihan (cuci