c. Fase Pneumatolitik
(Pneumatolitik Phase)
Proses reaksi kimia dari gas dan
cairan dari magma dalam
lingkungan yang dekat dengan
magma. Mineral kontak ini dapat
terjadi bila uap panas dengan
temperatur tinggi dari magma
kontak dengan batuan dinding
yang reaktif. Mineral-mineral
kontak yang terbentuk antara lain
: wolastonit, amfibol, kuarsa,
epidot, garnet, aktinolit, dll.
d. Fasa Hidrotermal
Hidrothermal adalah larutan sisa
magma yang bersifat "aqueous"
sebagai hasil differensiasi
magma. Hidrothermal ini kaya
akan logam-logam yang relatif
ringan, dan merupakan sumber
Endapan Mineral
METALOGENIK
Istilah Mendala Metalogenik atau
Metallogenic Province memiliki
pengertian suatu area yang
dicirikan oleh kumpulan endapan
mineral yang khas, atau oleh satu
atau lebih jenis-jenis karakteristik
mineralisasi. Suatu mendala
metalogenik mungkin memiliki
lebih dari satu episode
mineralisasi yang disebut dengan
Metallogenic Epoch.
Beberapa contoh mendala
metalogenik antara lain ;
segregasi lokal dari kromium dan
nikel di bagian yang paling dalam
dari kerak samudera, dan
pengendapan sulfida-sulfida masif
dari tembaga dan besi di tempattempat yang panas, metalbearing brine menuju samudra
melalui zona regangan, endapanendapan mineral magmatikhidrotermal berhubungan dengan
proses-proses subduksi.
Tumbukan dan subduksi
membentuk gunung-gunung yang
besar seperti di Andes, yang
mana endapan-endapan mineral
dibentuk oleh diferensiasi
magma.
Gambar Diagram Skematis yang
Menggambarkan
Setting Geologi Endapan-endapan
Mineral, dan Hubungannya
dengan
Proses-proses Tektonik Lempeng
(Gocht, Zantop, Eggert; 1988)
diagram setting geologi
Contoh mendala metalogenik
yang terdapat di Indonesia antara
lain: mendala metalogenik Malaya
(terdiri dari batuan beku asam
dengan mineral berharga
kasiterit), manda metalogenik
Sunda (terdiri dari batuan
intermediet dengan mineral