PASIEN COMBUSTIO
A. TINJAUAN PENYAKIT
1. Konsep dasar combustio
a. Pengertian
Luka bakar adalah luka yang disebabkan pengalihan energy dari
suatu sumber panas pada tubuh, panas dapat dipindahkan oleh
hantaran/radiasi electromagnet (Brunner & Suddart, 20020).
Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air, panas, bahan
kimia, listrik, dan radiasi (Moenajar, 2002).
Luka bakar adalah kerusakan kulit diakibatkan oleh panas, bahan
kimia atau radio aktif (Wong, 2003).
Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan
jaringan yang disebabkan adanya kontak dengan sumber
sepertiapi,
air
panas,
bahan
kimia,
listrik,
dan
panas
radiasi.
lebih
berat
dibandingkan
air
panas.
Ledakan
dapat
intra
vaskuler
menurun
dan
kemudian
menyebabkan
peningkatan
laju
metabolisme.
Peningkatan
laju
2)
Kesemutan
3)
Kehausan
4)
5)
Sesak
6)
Edema
7)
Takikardi
8)
Tarcypnea
9)
10)
Mual muntah
kulit.
Setelah
24
jam
terjadi
gelembung,
kulit
9%
9%
9%
Dada
9%
Perut
9%
Punggung
9%
Bokong
9%
18%
18%
Genital
1%
TOTAL
100%
Setengah
kepala
Setengah
paha
Setengah
Baru lahir
9,5%
1 th
8,5%
5 th
6,5%
10 th
5,5%
15 th
4,5%
Dewasa
3,5%
3
2 %
4
1
3 %
4
4%
1
4 %
4
1
4 %
2
3
4 %
4
2,5%
2,5%
3
2 %
4
3%
1
3 %
4
3,5%
tungkai
bawah
f. Pemeriksaan diagnostik
Hematokrit
Nitrogen urea
Glukosa
PO2
PCO2
Ph
Karboksi hemoglobin
Protein total
Albumin
dan
memberan
vaskuler
karena
peningkatan permeabilitas.
g. Penatalaksanaan medis
Prioritas pertama perhatikan ABC (airway, breathing & circulation )
untuk cidera paru yang ringan udara pernafasan dilembabkan dan
pasien didorong supaya batuk sehingga sekret di saluran nafas dapat
dikeluarkan dengan pengisapan untuk situasi yang lebih parah
b) Fase fibroblastik
luka
bakar
sampai
timbul
2) Infeksi
Didefinisikan sebagai pertumbuhan dan organisme pada luka yang
berhubungan dengan reaksi jaringan dan tergantung pada banyak
mikroorganisme patogen dan mengikat dengan virulensi dan
resistensi dari pasien. Infeksi beda dengan kolonisasi, kolonisasi
merupakan pertumbuhan jaringan luka tetapi tidak ada tanda-tanda
infeksi.
3) Penanganan luka
a) Pendinginan luka
membersihkan
luka
sekaligus
mengurangi nyeri.
b) Debridemen
c) Pembedahan
: dilakukan
tindakan
ekskaratomi
tangensial
yaitu
tindakan
tahap
memerlukan
imunosupresi
awal
ruangan
cedera.
khusus
tubuh
Pasien
serta
i. Komplikasi
1) Hipertropi jaringan parut:
Data subjektif : -
Data objektif :
pemberian
analgetik
sebelum
Daftar Pustaka
Brunner & Suddart. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Vol 3. Jakarta:
EGC
Doengoes, M.E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC
Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006.
Jakarta: Prima Medika
Sjamsudiningrat, R & Jong. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi II. Jakarta: EGC
Masoenjer, dkk. 2002. Kapita Selekta Kedokteran. FKUI. Jakarta: Media
Aeuscullapius
Moenadjat, Y. 2003.Luka Bakar. Edisi 2. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2003