Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN

BUDAYA POLITIK
DAN BIROKRASI

DEFINISI BIROKRASI

Rourke
Birokrasi adalah sistem administrasi dan
pelaksanaan tugas keseharian yang terstruktur
dalam sistem hirarki yang jelas dilakukan dengan
tertulis oleh bagian tertentu yang terpisah dengan
bagian lainnya, oleh orang yang dipilih karena
kemampuan dan keahlian di bidangnya.
KBBI
Birokrasi adalah sistem pemerintahan yang
dijalankan oleh pegawai pemerintah karena telah
berpegang pada hirarki dan jenjang jabatan.

DEFINISI BUDAYA POLITIK


Budaya Politik merupakan pola perilaku suatu masyarakat dalam
kehidupan bernegara, penyelenggaraan administrasi negara, politik
pemerintahan, hukum, adat istiadat dan norma kebiasaan yang dihayati
oleh seluruh anggota masyarakat setiap harinya.
Budaya Politik dibagi menjadi 3 yaitu :

Budaya Politik Parokial

Yaitu Budaya Politik yang mendekati nol atau tidak memiliki perhatian
sama sekali terhadap politik. ciri-ciri :
a. apatis
b. pengetahuan politik rendah
c. anggota masyarakat cenderung tidak menaruh minat terhadap objek
politik
d. warga Negara tidak terlalu berharap dalam sistem politik
e. masyarakat sederhana dan tradisional
Contoh : masyarakat suku pedalaman

Budaya Poltik Objek / Kaula


Yaitu

budaya poltitik yang masyarakat yang bersangkutan


sudah relatif maju baik sosial maupun ekonominya tetapi
masih bersifat pasif.
Ciri-ciri :
a. memiliki pengetahuan dalam bidang politik yang cukup
b. tingkat pendidikan relative maju
c. partisipasi politik minim
d. kesadaran berpolitik rendah
e. warga Negara menganggap dirinya kurang dapat
mempengaruhi sistem politik
f. masyarakat secara pasif patuh pada pejabat, pemerintah
dan UU
Contoh : (Keraton Jogja)

Budaya Politik Partisipan


Yaitu budaya politik ditandai dengan kesadaran politik yang
sangat tinggi. Masyarakat mampu memberikan opininya dan
aktif dalam kegiatan politik.

Ciri-ciri :
a. control politik aktif
b. warga Negara memiliki kepekaan terhadap masalah atau
isu-isu mengenai kehidupan politik
c. warga memiliki kesadaraan akan peran, hak dan kewajiban
serta tanggung jawab
d. warga mampu dan berani memberikan masukan, gagasan,
tuntutan, kritik terhadap pemerintah
Contoh : keaktifan masyarakat dalam pemilu, demonstrasi, dll.

HUBUNGAN BIROKRASI DENGAN


BUDAYA POLITIK
Budaya

politik ini berkembang sebagai reaksi dari


adanya tekanan sosial, politik, dan ekonomi. Budaya
politik lahir dari adanya interaksi antara pola
tingkah laku dan pola untuk bertingkah laku dalam
masyarakat. Sementara itu, sistem birokrasi ada di
tengah-tengah pola tingkah laku masyarakat
tersebut. (Priyatmoko, 1991:252).
Budaya politik tumbuh dan berkembang pada
kelompok-kelompok masyarakat yang mewariskan
nilai-nilai positif yang sama, sehingga harus
dikembangkan dalam penyelenggaraan
pemerintahan, khususnya pada sistem birokrasi.
(Priyatmoko, 1991:254).

HUBUNGAN BIROKRASI DENGAN


BUDAYA POLITIK
Segi Birokrat
Bagaimana peran birokrat menjalankan fungsinya di
pemerintahan kepada masyarakat.
Contoh :
Birokrasi mempunyai peran dalam sosialisasi politik kepada
masyarakat, misalnya seperti iklan layanan masyarakat :
sosialisasi pemilu, sosialisasi pembuatan e-ktp, sosialisasi
BPJS. Dengan adanya sosialisasi seperti ini diharapkan
semakin memudahkan masyarakat dan diharapkan
masyarakat tidak memiliki budaya politik yang apatis
tetapi turut berpartisipasi dalam proses politik.
Masyarakat yang aktif dalam sistem politik juga dapat
menciptakan kinerja birokrat yang lebih baik dan
bertanggung jawab. Birokrat bukan lagi sebagai raja tetapi
sebagai pelayan masyarakat.

HUBUNGAN BIROKRASI DENGAN


BUDAYA POLITIK
Segi Masyarakat / Warga Negara
Yaitu bagaimana masyarakat berpartisipasi atau
mempengaruhi proses jalannya pemerintahan
melalui berbagai cara diantaranya yaitu :
a. Berpartisipasi dalam pemilu
b. Demonstrasi
c. Masuk menjadi anggota parpol

SIMPULAN
Budaya

politik berkembang di dalam birokrasi. Perbedaan


antar birokrasi setiap Negara, bahkan antar wilayah di
satu Negara bisa berbeda melalui penyelidikan atas
budaya politik yang berkembang. Budaya ini
mempengaruhi gaya dari para birokrat publik dalam
menjalankan fungsinya.
Budaya menentukan definisi posisi seorang birokrat
terhadap konsumen publiknya. Apakah posisi mereka
sebagai pelayan atau yang dilayani. Budaya politik
adalah cara lain dalam melakukan komparasi perbedaan
efektivitas dan efisiensi kerja antar Negara.
Budaya politik mempengaruhi para pejabat publik dalam
melakukan kegiatan birokrasi mereka. Selain itu, dari sisi
warganegara, budaya politik pun turut memainkan peran
dalam menentukan posisi mereka ketika berhadapan
dengan lembaga-lembaga politik di Negara mereka.

Jefriy Prakarsa (EAA 115 117)


Arip Ramadani (EAA 115 132)
Sona
(EAA 115 091)
Abi Saimima
(EAA 115 128)
Alpian Saputra (EAA 115 098)
Tomi Periyadi (EAA 115 313)

Anda mungkin juga menyukai