Suplemen RKP 2015
Suplemen RKP 2015
DAFTAR ISI
BAB 1 TEMA PEMBANGUNAN DAN KERANGKA EKONOMI MAKRO ................................................1-1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.4.2
1.4.3
1.4.4
1.4.5
1.4.6
Moneter....................................................................................................................... 1-7
1.4.7
1.4.8
1.4.9
DAFTAR TABEL
TABEL 1.1 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO TAHUN 2010-2013 (%) ........................... 1-9
TABEL 1.2 SASARAN PERTUMBUHAN DAN SUSUNAN STRUKTUR EKONOMI 2014 2015 (%) ...................................................................................................................................... 1-10
TABEL 1.3 PERKIRAAN DAN PROYEKSI NERACA PEMBAYARAN TAHUN 20142015 (USD MILIAR) ................................................................................................................ 1-11
ii
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 2.1 STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL ...................................................................... 2-2
iii
BAB 1
TEMA PEMBANGUNAN DAN KERANGKA EKONOMI MAKRO
1.1 PENGANTAR
1.2 LANDASAN
HUKUM
1-1
1-2
2.
3.
4.
5.
6.
7.
sebagai
penjabaran
1-3
kemandirian
sektor-sektor
ekonomi
strategis
dengan
ekonomi
LINGKUNGAN
EKSTERNAL
DAN
INTERNAL
TAHUN 2015
1-4
TANTANGAN
DAN
KEBIJAKAN
POKOK
Arah
Kebijakan
Ekonomi
Makro
1.4.4
Sasaran
Kebijakan
Ekonomi
Makro 2015
1.4.5
Pertumbuhan
Ekonomi Dan
Kebutuhan
Investasi
1-6
Moneter
Neraca
Pembayaran
dan finansial
didorong oleh
(neto) sebesar
(neto) sebesar
lainnya (neto)
1-8
1.4.8
Perbankan
dan Pasar
Modal
1.4.9
Pengangguran
dan
Kemiskinan
TABEL 1.1
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO TAHUN 2010-2013 (%)
Uraian
2010
2011
2012
2013
6,2
6,5
6,3
5,8
Konsumsi Masyarakat
4,7
4,7
5,3
5,3
Konsumsi Pemerintah
0,3
3,2
1,3
4,9
8,5
8,3
9,7
4,7
15,3
13,6
2,0
5,3
17,3
13,3
6,7
1,2
Pertanian
3,0
3,4
4,2
3,5
3,9
1,6
1,6
1,3
Industri pengolahan
4,7
6,1
5,7
5,6
5,3
4,7
6,2
5,6
Konstruksi
7,0
6,1
7,4
6,6
Pertumbuhan Ekonomi
Sisi Pengeluaran
Sisi Produksi
1-9
Uraian
2010
2011
2012
2013
8,7
9,2
8,1
5,9
13,4
10,7
10,0
10,2
5,7
6,8
7,1
7,6
Jasa-Jasa
6,0
6,8
5,2
5,5
7,0
3,8
4,3
8,4
7,4
6,8
6,2
5,8
13,3
12,49
11,46
11,37
Ket: *) Agustus 2012-2013 merupakan hasil backcasting dari penimbang proyeksi penduduk
**)Berdasarkan PDB tahun dasar 2000
TABEL 1.2
SASARAN PERTUMBUHAN DAN SUSUNAN STRUKTUR EKONOMI 2014-2015 (%)
Perkiraan
Proyeksi
2014
2015
5,1
5,8
5,2
5,3
6,9
7,0
2,4
1,3
4,9
8,1
-0,7
2,1
-3,6
1,5
3,9
4,1
1,7
1,8
Industri Pengolahan
4,7
6,1
5,0
5,6
Pengadaan Air
4,2
5,3
Konstruksi
Perdagangan besar dan eceran, dan Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor
Transportasi dan Pergudangan
6,0
6,4
4,5
4,9
6,9
8,1
5,1
5,7
9,1
9,7
Jasa keuangan
8,2
8,8
Real Estate
6,3
6,8
Jasa Perusahaan
8,7
9,1
Indikator
Pertumbuhan PDB
Sisi Pengeluaran
Sisi Produksi
1-10
Perkiraan
Proyeksi
2014
2015
0,6
1,4
7,3
8,8
5,6
6,9
Jasa lainnya
6,1
6,7
13,3
13,2
Industri Pengolahan
20,7
20,8
Lainnya
66,0
66,0
Indikator
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
dan Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan
TABEL 1.3
PERKIRAAN DAN PROYEKSI NERACA PEMBAYARAN
TAHUN 2014-2015 (USD MILIAR)
Indikator
Perkiraan
Proyeksi
2014
2015
Ekspor
Migas
32,9
32,3
Nonmigas
145,2
156,7
-1,0
8,0
(Pertumbuhan, %)
Impor
Migas
-46,1
-48,9
Nonmigas
-131,6
-139,6
-1,0
6,1
Pembayaran Bunga
Pinjaman Pemerintah
-2,8
-2,9
Transaksi Berjalan
-28,2
-29,1
(Pertumbuhan, %)
-2,4
-2,0
Arus Keluar
12,5
12,5
PMA Neto
17,3
19,9
Portofolio
2,2
2,3
Swasta
1-11
Indikator
Lainnya
Perkiraan
Proyeksi
2014
2015
3,2
3,9
4,5
7,5
112,4
119,9
6,4
6,4
Surplus/Defisit
(Overall Balance)
Cadangan Devisa
(Dalam Bulan Impor)
1-12
BAB 2
PERKUATAN PRIORITAS PEMBANGUNAN
2-1
GAMBAR 2.1
STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL
1)
2)
3)
2-4
Sasaran
Pembangunan pendidikan yang berkualitas berperan
penting untuk melahirkan SDM yang bermutu, yang
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, terampil, dan
berdaya saing. Dalam tahun 2015, upaya meningkatkan
akses pendidikan yang berkualitas antara lain akan
dilaksanakan melalui wajib belajar 12 Tahun, yaitu untuk
memenuhi hak seluruh penduduk terhadap pelayanan Wajib
Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dan peningkatan akses
pendidikan menengah yang berkualitas.
2)
MI/Ula: semula
877.992 siswa
826.467
siswa
menjadi
2-5
2. PEMBANGUNAN
KESEHATAN
3)
4)
5)
6)
Sasaran
Pembangunan Kesehatan diutamakan pada pemantapan
pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
kesehatan melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS), serta
penyediaan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan
rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan
perbatasan. Pada tahun 2015 direncanakan akan dilakukan
perluasan cakupan pelayanan jaminan kesehatan melalui KIS
serta peningkatan akses pelayanan dasar dan rujukan baik
yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah yang meliputi peningkatan sarana dan prasarana
rumah sakit rujukan nasional dan rumah sakit rujukan
regional.
Strategi Perkuatan
Strategi perkuatan di tahun 2015 akan diutamakan untuk
mencapai sasaran utama antara lain:
a. Peningkatan cakupan pelayanan jaminan kesehatan
melalui Kartu Indonesia Sehat dengan meningkatkan
Penerima Bantuan Iuran yaitu penambahan peserta
menjadi 88,2 juta jiwa antara lain tambahan 1,8 juta
orang Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial yang
meliputi kelompok masyarakat miskin, rentan miskin,
serta tuna wisma dan 32.300 orang penghuni lapas
dan rutan, dari sebelumnya 86,4 juta jiwa pada tahun
2014.
b. Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan
rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan
perbatasan dengan penguatan 3 rumah sakit rujukan
nasional dan 37 rumah sakit rujukan regional.
c. Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan
rujukan dalam rangka percepatan pencapaian target
2-6
Sasaran
Pemenuhan hunian layak yang didukung oleh prasarana,
sarana dan utilitas yang memadai, khususnya untuk
masyarakat berpendapatan rendah, dalam rangka
mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh dan akses
universal untuk air minum dan sanitasi.
Pada tahun 2015, fasilitasi penyediaan hunian layak
direncanakan akan dilakukan upaya penyediaan hunian
layak untuk 205.000 rumah tangga berpenghasilan
rendah, tercapainya peningkatan akses air minum yang
aman untuk 5% rumah tangga dan tercapainya peningkatan
akses sanitasi yang layak untuk 4% rumah tangga.
Strategi Perkuatan
Perkuatan penyediaan hunian layak beserta prasarana,
sarana dan utilitas di tahun 2015 akan diupayakan melalui
strategi yang ditujukan untuk mencapai sasaran antara lain:
a. Tambahan fasilitasi penyediaan hunian layak untuk
60.000 rumah tangga berpendapatan rendah dan
penanganan kawasan permukiman kumuh untuk
1.300 Ha. Fasilitasi penyediaan hunian layak tersebut
dilakukan melalui pembangunan rusunawa sebanyak
3.600 sarusun untuk nelayan dan pekerja; revitalisasi
rusunawa terbengkalai di 10 lokasi; pembangunan
rumah khusus sebanyak 1.580 unit; fasilitasi uang
muka kepada 55.000 rumah tangga berpendapatan
rendah; serta pencadangan lahan untuk perumahan;
b. Penambahan penyediaan hunian layak untuk TNI dan
Polri beserta sarana dan prasarana pendukungnya;
c.
2-8
Sasaran
Tercapainya peningkatan ketersediaan pangan yang
bersumber dari produksi dalam negeri. Produksi pangan
utamanya padi ditingkatkan dalam rangka swasembada agar
kemandirian dapat dijaga. Adapun jagung akan terus
ditingkatkan produksinya untuk pemenuhan pangan lokal
dan pakan. Sementara untuk produksi kedelai, gula dan
daging sapi perlu diperkuat untuk mengamankan konsumsi
rumah tangga. Langkah perkuatan aspek produksi ini
didukung pula oleh terbangunnya dan meningkatnya
layanan jaringan irigasi baik yang menjadi kewenangan
pusat maupun daerah.
Pada tahun 2015 direncanakan peningkatan ketersediaan
pangan yang bersumber dari produksi dalam negeri yaitu
produksi padi 73,4 juta ton; kedelai 1,3 juta ton; jagung 20,3
juta ton; gula 2,97 juta ton; daging sapi 466,1 ribu ton; ikan
13,6 juta ton serta garam 3,3 juta ton dan umbi umbian dan
bahan pangan lainnya. Selain itu untuk mendukung
kedaulatan pangan, direncanakan pembangunan 27 waduk
dan revitalisasi 2 waduk, serta pembangunan/peningkatan
jaringan
irigasi
seluas
100,9
ribu
hektar,
pembangunan/peningkatan reklamasi rawa seluas 16,2 ribu
hektar, dan pembangunan/peningkatan tata air tambak
seluas 3,4 ribu hektar. Untuk menjaga keandalan jaringan
irigasi, pada tahun 2015 direncanakan rehabilitasi jaringan
irigasi seluas 182,1 ribu hektar, reklamasi rawa seluas 66,5
ribu hektar, dan rehabilitasi tata air tambak seluas 8,2 ribu
hektar.
Strategi Perkuatan
Untuk mewujudkan kedaulatan pangan, perkuatan yang di
tekankan untuk mencapai sasaran antara lain pada :
a. Peningkatan produksi: beras, jagung, kedelai, garam,
umbi-umbian dan bahan pangan pokok lainnya
melalui optimalisasi pemanfaatan lahan dengan
tambahan sasaran 530 ribu ha sehingga mencapai
730 ribu ha ditahun 2015;
b. Penyediaan pupuk dan benih untuk peningkatan
produksi padi dan jagung yang sedianya hanya untuk
Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) seluas 885 ribu
ha, rencananya diperluas 4 juta ha diluar lokasi PTT;
c. Peningkatan produksi kedelai melalui percepatan
optimasi Perluasan Areal Tanam untuk Peningkatan
Indeks Pertanaman (PAT-PIP) seluas 300 ribu ha;
d. Peningkatan produksi ikan untuk mencapai 13,6 juta
ton yang ditekankan pada perbaikan kualitas
produksi;
e. Peningkatan produksi gula melalui penyediaan benih
tebu untuk seluas 12 ribu ha;
f. Peningkatan produksi ternak melalui inseminasi
buatan sebanyak 2 juta akseptor dan penyediaan
bibit 1. 200 ekor dan indukan 30 ribu ekor;
g. Pengembangan tanaman hortikultura, khususnya
cabai di 33 provinsi dan bawang merah di 25
provinsi;
h. Pembangunan technopark di kabupaten/kota
sebanyak 10 berbasis pertanian, peternakan, 11
technopark berbasis kelautan dan perikanan serta
pembangunan science park di Provinsi sebagai
penyedia pengetahuan dan solusi teknologi serta
pusat pengembangan aplikasi teknologi lanjut;
i. Penyediaan alat mesin pertanian (alsintan) untuk
mendukung produksi dan pasca panen sebanyak
49.200 unit;
j. Mitigasi dan gangguan melalui pengendalian
organisme pengganggu tanaman (OPT) dan dampak
perubahan iklim di 32 provinsi;
k. Pendampingan produksi baik oleh penyuluh, TNI
AD, dan mahasiswa serta koordinasi pelaksanaan;
l. Pembangunan dan peningkatan jaringan irigasi pada
2-9
Sasaran
Sesuai sasaran RPJMN 2015 2019, guna mencapai sasaran
rasio elektrifikasi 96,6% pada tahun 2019. Sasaran untuk
tahun 2015 adalah meningkatnya aksesibilitas energi untuk
mendukung perekonomian nasional dan akses energi bagi
masyarakat melalui pemenuhan rasio elektrifikasi mencapai
85,15% melalui pembangunan pembangkit listrik berikut
jaringan penyalurannya, serta memfasilitasi pembangunan
pembangkit listrik dan jaringan penyalurannya yang
dilaksanakan oleh BUMN.
Sasaran pembangunan ketenagalistrikan juga akan diikuti
oleh upaya guna mencapai sasaran meningkatnya produksi
energi baru terbarukan, seperti pemanfaatan energi hidro,
surya, angin/bayu, biomasa dan BBN (bahan bakar nabati).
2-10
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
3. PENGEMBANGAN
EKONOMI
MARITIM DAN
KELAUTAN
Sasaran
Termanfaatkannya
sumber
daya
kelautan
untuk
pembangunan ekonomi dan kesejahteraan nelayan
pembudidaya ikan dan masyarakat pesisir dan pulau pulau
kecil pada khususnya serta peningkatan pelayanan laut
untuk mewujudkan konektivitas laut dan/atau antar pulau.
Pada tahun 2015 akan difokuskan pada peningkatan
pemanfaatan sumberdaya kelautan melalui pengelolaan
sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan,
peningkatan produksi kelautan dan perikanan, penguatan
pemberantasan illegal, unreported dan unregulated (IUU
fishing), rehabilitasi kawasan pesisir, pengelolaan kawasan
konservasi perairan, peningkatan kesejahteraan masyarakat
di pulau-pulau kecil terluar; peningkatan kapasitas SDM
kelautan dan perikanan; dan pembangunan sarana
prasarana penghubung antar laut dan pulau atau Tol Laut
dalam rangka membangun konektivitas nasional untuk
mencapai keseimbangan pembangunan.
Strategi Perkuatan
Untuk mengembangkan ekonomi maritim dan kelautan,
maka tahun 2015 akan dilakukan perkuatan untuk mencapai
sasaran utama antara lain:
2-12
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
4. PENINGKATAN
DAYA SAING
PARIWISATA
n.
o.
p.
Sasaran
Pembangunan destinasi pariwisata dan peningkatan
pemasaran pariwisata untuk meningkatkan daya tarki
daerah tujuan wisata dan mendatangkan sebanyak mungkin
wisatawan mancanegara dan wisatawam nusantara.
Pada tahun 2015 direncanakan target wisatawan nusantara
menjadi 259 juta kunjungan, wisatawan asing 11,2 juta
orang, dan devisa dari sektor pariwisata sebanyak 12,5
Miliar USD.
Strategi Perkuatan
Untuk meningkatkan daya saing pariwisata maka di tahun
2015 akan dilakukan langkah perkuatan dengan (i)
pengembangan kawasan ekowisata maritim dengan
pembangunan 4 titik labuh yacht, (ii) pengembangan
ekowisata sungai di Kalimantan dengan 2 dermaga, dan (iii)
pengembangan 10 lokasi kawasan percontohan ekonomi
inklusif berbasis sektor pariwisata.
5. PENGEMBANGAN
KAWASAN
INDUSTRI
Sasaran
Peningkatan kontribusi sektor industri dalam PDB dengan
meningkatkan pertumbuhan sektor industri skala besar dan
menengah.
Pada tahun 2015 direncanakan untuk meningkatkan
kontribusi sektor industri dalam PDB menjadi 20,8% dan
target pertumbuhan industri pengolahan sebesar 6,1%.
2-14
Strategi Perkuatan
Untuk mencapai sasaran, maka di tahun 2015 akan
dilakukan langkah perkuatan terutama dengan memulai
tahap awal pengembangan kawasan industri diluar pulau
Jawa yang terintegrasi baik sarana maupun prasarananya
sebanyak 13 kawasan industri mencakup: (i) Bintuni
Papua Barat; (ii) Buli Halmahera Timur Maluku Utara;
(iii) Bitung Sulawesi Utara ; (iv) Palu Sulawesi Tengah;
(v) Morowali Sulawesi tengah; (vi) Konawe Sulawesi
Tenggara; (vii) Bantaeng Sulawesi Selatan; (viii) Batulicin
Kalimantan Selatan; (ix) Ketapang Kalimantan Barat; (x)
Landak Kalimantan Barat; (xi) Kuala Tanjung Sumatera
Utara; (xii) Sei Mangke Sumatera Utara; dan (xiii)
Tanggamus Lampung. Selanjutnya di dalam mendukung
penguatan agroindustri, maka diperlukan peningkatan
produksi pertanian berkelanjutan khususnya kakao di 9
provinsi sebagai bahan baku industri dan berpotensi untuk
ditingkatkan mutu dan volume ekspornya. Selain itu akan
dilakukan percepatan pembangunan infrastruktur yang
mendukung penguatan industri nasional antara lain dengan
diselesaikannya pembangunan jalan tol akses ke pelabuhan
priok untuk mengurangi biaya logistik.
Selain itu, untuk mendorong berkembangnya industri
manufaktur di Indonesia, akan dilakukan penyederhanaan
dan peningkatan kualitas layanan perijinan investasi melalui
pendirian Pelayanan Terpadu Satu Pintu tingkat Pusat
(PTSP-Pusat) yang menyatukan perijinan tingkat pusat pada
satu tempat layanan perijinan dengan prosedur perijinan
yang transparan.
C. PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN
1. ANTAR KELAS
PENDAPATAN
Sasaran
2-15
2-16
a.
b.
c.
d.
e.
Penerapan
Sistem
Pelatihan
Kerja
yang
menterpadukan pengembangan standar kompetensi
dengan program pelatihan dan sertifikasi kompetensi
melalui 32 ribu orang pelatihan berbasis kompetensi
dan 35 ribu sertifikasi untuk sektor logistik, agro
industri, perikanan, produk tekstil, jasa penerbangan,
jasa kesehatan, pariwisata, karet, kayu, otomotif, dan
elektronika.
f.
g.
h.
i.
j.
2. ANTAR WILAYAH
Sasaran
Pembangunan yang inklusif dan komprehensif yang tidak
hanya dipusatkan pada pembangunan pusat pusat
ekonomi beserta infrastruktur, transportasi, dan sarana
prasarana pendukung lainnya di wilayah barat namun juga
diwilayah timur. Serta membangun wilayah perdesaan,
daerah tertinggal, dan wilayah perbatasan.
Untuk mendukung peningkatan konektivitas nasional, pada
tahun 2015 direncanakan pembangunan infrastruktur jalan
yang meliputi jalan baru sepanjang 616,75 Km, jalan bebas
hambatan
sepanjang
125
Km,
peningkatan
kapasitas/pelebaran jalan nasional sepanjang 3.869,74 Km,
membangun wilayah perdesaan, membangun sarana
prasarana ekonomi, mempercepat pengembangan wilayah
Suramadu, serta membangun infrastruktur dan transportasi
mendukung wilayah perbatasan, khususnya di Kalimantan
dan Nusa Tenggara Timur.
Selain itu, perlu dilakukan peningkatan kuantitas dan
kualitas sarana perdagangan di seluruh wilayah Indonesia
untuk memperlancar arus distribusi barang kebutuhan
pokok dan barang strategis, yang dapat mengurangi
ketimpangan ketersediaan barang kebutuhan pokok dan
barang strategis.
Strategi Perkuatan
Pada tahun 2015 direncanakan untuk dilakukan perkuatan
untuk mencapai sasaran antara lain:
a.
b.
2-18
c.
Pembangunan
dan
peningkatan
kapasitas
infrastruktur jalan untuk meningkatkan konektivitas
nasional dan mengurangi kesenjangan wilayah dengan
tambahan sasaran 1.268,72 Km jalan sehingga
mencapai 6.037,98 Km pada tahun 2015, serta
tambahan untuk pembangunan jalan bebas hambatan
sepanjang 21,1 Km sehingga mencapai 125,01 Km di
tahun 2015.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
a.
2. TATA
KELOLA
DAN REFORMASI
BIROKRASI
b.
penunjang
a.
b.
c.
b.
c.
ttd.
JOKO WIDODO
2-20
SUPLEMEN
RENCANA KERJA PEMERINTAH
TAHUN 2015