kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat
berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
2. Klasifikasi Mutu Air
Kondisi kualitas yang diukur dan atau diuji berdasarkan parameter parameter
tertentu dan metode tertentu bedasarkan peraturan perundang perundangan yang berlaku.
Klasifikasi mutu air :
1) Kelas satu, air yang diperuntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum,
dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan
kegunaan tersebut;
2) Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana tau sarana
rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi
pertanaman, dan atau peruntukan lai yang mempersyaratkan mutu air yang sama
dengan kegunaan tersebut;
3) Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan
air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lai
yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;
4) Kelas Empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi
pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama
dengan kegunaan tersebut.
3. Kualitas dan Mutu Air di Sungai Ciliwung
Sungai sebagai salah satu komponen lingkungan yang memiliki fungsi penting bagi
kehidupan manusia termasuk untuk menunjang pembangunan perekonomian. Sebagai
akibat adanya peningkatan kegiatan pembangunan di berbagai bidang maka baik secara
langsung ataupun tidak langsung akan mempunyai dampak terhadap kerusakan lingkungan
termasuk di dalamnya pencemaran sungai yang berasal dari limbah domestik maupun non
domestik seperti pabrik dan industri. Oleh karena itu pencemaran air sungai dan
lingkungan sekitarnya perlu dikendalikan seiring dengan laju pembangunan agar fungsi
sungai dapat dipertahankan kelestariannya.
Provinsi DKI Jakarta memiliki sistem aliran sungai yang sebagian besar berhulu di
daerah Jawa Barat dan bermuara di Teluk Jakarta. Dengan demikian sungai di DKI Jakarta
merupakan tempat limpahan akhir dari pada buangan-buangan tersebut. Padahal sungai itu
sendiri mempunyai banyak fungsi yang sangat penting, antara lain sebagai sumber air baku
air minum, perikanan, peternakan, pertanian, dan usaha perkotaan.
Untuk menanggulangi hal tersebut di atas, Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibu Kota
Jakarta telah mengeluarkan Surat Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta Nomor 582 Tahun 1995 tentang Penetapan Peruntukan Baku Mutu Air
Sungai/Badan Air serta Baku Mutu Limbah Cair di wilayah Daerah Khusus Ibu Kota
Jakarta, dimana BPLHD Provinsi DKI Jakarta secara berkesinambungan telah melakukan
pemantauan kualitas air di 21 daerah aliran sungai yang mengalir di Provinsi DKI Jakarta
dimana data yang diperoleh dapat dipakai sebagai dasar dari kebijakan pemerintah daerah
dalam pengendalian pencemaran sungai dan pengelolaan lingkungan. Pada kegiatan
pemantauan tersebut telah dilaksanakan di 21 daerah aliran sungai yang mengalir di
Provinsi DKI Jakarta yang meliputi 80 titik pengambilan sampel. Parameter yang diteliti
adalah parameter biologi, kimia, dan fisik yang disesuaikan dengan baku mutu air sungai
yang ditetapkan oleh Surat Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Nomor 582 Tahun 1995.
Sungai Ciliwung terdiri dari 14 (empat belas) titik pantau. Sungai Ciliwung
merupakan sungai utama dari sistem aliran sungai yang melalui DKI Jakarta. Pada bagian
tengah Ciliwung terdapat kota Depok, di bagian hulunya terdapat Kabupaten Bogor dan
Kota Bogor. Sungai Ciliwung termasuk sungai tergolong sedang, dimana lebar sungai
Ciliwung rata-rata 18-33 Meter.
3.1 Kualitas Fisik
3.2.1 Daya Hantar Listrik (DHL)
Kualitas air dengan kajian konsentrasi DHL mengacu pada Surat Keputusan
Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 582 Tahun 1995. Sungai
Ciliwung termasuk kedalam 2 kategori kelas yaitu dengan baku mutu 500 umhod/Cm
untuk kategori sungai kelas B yaitu sungai dengan peruntukan Air Baku Air Minum
dan baku mutu 1000 umhod/Cm untuk kategori sungai kelas D yaitu sungai dengan
peruntukan Pertanian dan Usaha Perkotaan
3.2.2 Konsentrasi Total Suspended Solid ( TSS)
Sebagian besar sampel air sungai Ciliwung baik kelas B maupun kelas D
menunjukkan konsentrasi TSS yang berada di bawah baku mutu yang sudah
ditentukan sehingga termasuk dalam kategori aman digunakan sesuai kelasnya.
Konsentrasi TSS pada titik pantau kelas B menunjukkan nilai yang tinggi pada titik 5
(Jl. Gudang PLN) periode II yaitu 157 Mg/L, sedangkan pada titik pantau kelas D
menunjukkan nilai TSS yang sangat tinggi pada titik pantau 29 (Jl. Kwitang) Periode
II yaitu 498 Mg/L.
3.2 Kualitas Kimia
3.2.1 Biochemical Oxygen Demand (BOD)
Fecal Coliform
pengolahan air limbah secara alami yaitu, pengolahan air limbah dengan proses anaerobik,
kolam stabilisasi, kolam makrofita dan rawa buatan.