Anda di halaman 1dari 27

PRESENTASI KASUS

Demam Berdarah
Dengue
Oleh:
Sofia Putri Nirmala 1102009271
Pembimbing:
Dr. Lita Farlina Sp.A

IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : An. N M A
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia
: 6 tahun 3 bulan 24 hari
Alamat
: RS Pemda blok.B1 no.14
Masuk RS
: 21 September 2014
Ruang Perawatan : Flamboyan I

IDENTITAS ORANG TUA


Ibu
Nama
: Endang Kurniasih
Usia
: 35 tahun
Pend. Terakhir : SMA
Pekerjaan
: Pegawai Negeri

ANAMNESA
Alloanamnesa kepada Ibu pasien, dan autoanamnesa dengan pasien
Keluhan Utama
Demam hari ke-6

Keluhan Tambahan
Mual
Lemas
Nafsu makan menurun

Riwayat Penyakit Sekarang


sejak 6 hari yang lalu demam tinggi terus menerus
Pada hari ke-3 demam berobat ke klinik anipiretik
(paracetamol) demam belum berkurang
4 hari yang lalu pasien merasakan dingin dan berkeringat
Sejak 3 hari yang lalu keluhan demam sudah berkurang.
Keluhan mual muntah setiap makan dirasakan sejak 4
hari yang lalu
Sejak 3 hari yang lalu pasien makan hanya sedikit sedikit
dan keluhan muntah masih dirasakan. namun pasien
masih mau minum.

Lanj. RPS
Menurut ibu pasien, pasien terlihat lemas dan lebih sering
menangis dari biasanya.
Nyeri perut atas kadang-kadang dirasakan
Terdapat bintik bintik merah dikulit sejak hari masuk rumah sakit
Pasien mengalami penurunan berat badan selama sakit sebanyak 2
kg.
Riwayat mimisan, gusi berdarah, BAB hitam dan perdarahan
lainnya disangkal.
Keluhan batuk, pilek, kejang, nyeri tenggorokan dan nyeri anggota
tubuh lainnya disangkal.
BAK Normal, BAB sulit.

Riwayat Penyakit Dahulu


Tidak ada penyakit yang diderita secara spesifik
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang menderita penyakit serupa
Tidak ada penyakit spesifik yang diderita oleh keluarga

Riwayat Imunisasi

Lahir

12

18

Bulan

Bulan

Bulan

Bulan

Bulan

Bulan

Bulan

Bulan

Bulan

BCG

Hep B

Polio

DPT

Campak

Riwayat Persalinan Ibu


Melahirkan dengan usia kehamilan 9 bulan, melahirkan secara spontan
dibantu oleh dokter, berat badan ketika lahir 3200 gr.

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : tampak sakit sedang, gelisah
Kesadaran : compos mentis
Tanda Vital
Nadi : 126x/ menit
Pernafasan : 24x/ menit
Tekanan Darah : 90/60 mmHg
Suhu: 36,4oC
Status Gizi
Berat Badan : 23 kg
Panjang Badan : 115 cm
Lingkar kepala : 48 cm
Status Gizi : BB/PB = >1 sd <(-1) sd = gizi cukup

Status Generalis
Kepala : UUB datar
Mata: konjungtiva anemis
-/-,
mata cekung (-)
Hidung : pernapasan cuping
hidung (-)
Mulut : perioral sianosis (-)
Leher : pembesaran KGB
(-)

Thorax
Inspeksi
(-)
Palpasi
dinamis
Perkusi
Auskultasi

: simetris saat statis dan dinamis, retraksi sela iga


: fremitus vocal dan taktil simetris saat statis dan
: sonor di seluruh lapang paru
: vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-

Cor
Inspeksi

: iktus kordis terlihat

Palpasi : iktus cordis teraba di


ics 4 linea midclavicularis
sinistra, tidak ada thrill
Auskultasi: bunyi jantung 1
dan 2 reguler, tidak ada bunyi
jantung tambahan

Inspeksi

: distensi abdomen (-), cembung (-)

Auskultasi : bising usus (+)


Perkusi

: timpani seluruh kuadran abdomen

Palpasi
(+).

: hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan epigastrium

turgor kulit kembali cepat

Extremitas : akral dingin,


capillary refill test 2 detik,
edema ekstremitas atas -/-,
edema ekstremitas bawah -/-

Abdomen

Lain-lain

: uji tourniquet (+)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Rutin 21 september 2014
Hemoglobin : 16,2 mg/dl
Hematokrit : 45,9 %
Leukosit : 14.510/L
Trombosit : 69.000/ L
Gds :103

Serologi 22 september 2014

Dengue IgG: Positif

Dengue IgM

: Positif

Darah Rutin 23 september 2014

Darah Rutin 22 september 2014


Hemoglobin : 12,7 mg/dl
Hematokrit : 35,4 %
Leukosit : 10.100/L
Trombosit : 71.000/ L

Hemoglobin

Hematokrit : 32,9 %

Leukosit

: 8.990/L

Trombosit

: 97.000/ L

: 12,2 mg/dl

TERAPI
Oksigenasi 2-4 lpm
Rehidrasi dengan Ringer Laktat 460 cc selama 30
menit, jika syok sudah teratasi maintenance
Ondansetron 3 x 2 mg iv
Ranitidin 2 x 25 mg iv
Cefotaxim 2 x 1 gr iv
Paracetamol syrup 3 x II cth
Observasi tanda tanda syok

PROGNOSA
Quo ad vitam
: bonam
Quo ad functionam : bonam

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi DBD
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah
penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh arbovirus
(arthropod borne virus) dan disebarkan oleh nyamuk
Aedes (A. Aegypti dan A. Albopictus) melalui gigitan.

Etiologi
Penyakit DBD disebabkan oleh Virus dengue yang termasuk
kelompok B Arthropod Borne Virus (Arbovirus) yang sekarang
dikenal sebagai genus flavivirus, familio flavivisidae
mempunyai 4 jenis serotipe, yaitu : DEN 1 , DEN 2 , DEN 3,
DEN 4
Masing masing saling berkaitan sifat antigennya dan dapat
menyebabkan sakit pada manusia.
Keempat tipe virus ini telah ditemukan di berbagai daerah di
Indonesia dan bersirkulasi sepanjang tahun
Urutan yang terbanyak dan tersering terjadi diindonesia : DEN 3 ,
DEN 2, DEN 1, dan DEN 4.
DEN 3 gejala klinis yang berat dan penderita banyak yang
meninggal.

Epidemiologi
DBD di Indonesia pertama kali dicurigai terjangkit di Surabaya pada
tahun 1968, tetapi kepastian virologiknya baru diperoleh pada tahun
1970.
secara drastis meningkat dan menyebar ke seluruh Dati I di
Indonesia.
Faktor yang mempengaruhi peningkatan dan penyebaran kasus DBD
(1) Pertumbuhan penduduk yang tinggi
(2) Urbanisasi yang tidak terencana dan tidak terkendali
(3) Tidak ada kontrol vektor nyamuk yang efektif di daerah endemis
(4) Peningkatan sarana transportasi

Cara penularan
Terdapat tiga faktor yang memegang peranan pada penularan infeksi virus
dengue, yaitu mausia, virus dan vektor perantara.
Virus dengue ditularkan kepada manusia melalui nyamuk Aedes Aegypti.
Aedes tersebut mengandung virus dengue pada saat menggigit manusia yang
sedang mengalami viremia.
Kemudian virus yang berada di kelenjar liur berkembang biak dalam waktu 8
10 hari (extrinsic incubation period) sebelum dapat di tularkan kembali pada
manusia pada saat gigitan berikutnya.
Sekali virus dapat masuk dan berkembang biak di dalam tubuh nyamuk
tersebut akan dapat menularkan virus selama hidupnya (infektif).
Ditubuh manusia, virus memerlukan waktu masa tunas 4 6 hari (intrinsic
incubation period) sebelum menimbulkan penyakit.
Penularan dari manusia kepada nyamuk dapat terjadi bila nyamuk menggigit
manusia yang sedang mengalami viremia, yaitu 2 hari sebelum panas sampai
5 hari setelah demam timbul.

Patogenesis

Virus dengue masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk dan infeksi pertama
mungkin memberi gejala sebagai demam dengue.
Reaksi yang amat berbeda akan tampak bila seseorang mendapat infeksi yang berulang
dengan tipe virus dengue yang berlainan.
Hipotesis infeksi sekunder menyatakan bahwa demam berdarah dengue dapat terjadi
bila seseorang setelah terinfeksi dengue pertama kali mendapat infeksi berulang
dengue lainnya. Re infeksi ini akan menyebabkan suatu reaksi amnestif antibodi yang
akan terjadi dalam beberapa hari mengakibatkan proliferasi dan transformasi limsofit
dengan menghasilkan titik tinggi antibodi IgG antidengue. Disamping itu replikasi virus
dengue terjadi juga dalam limsofit yang bertransformasi dengan akibat terdapatnya
virus dalam jumlah banyak. Hal ini akan mengakibatkan terbentuknya virus kompleks
antigen antibodi (virus antibody complex) yang selanjutnya akan mengakibatkan
aktivasi sistem komplemen pelepasan C3a dan C5a akibat aktivasi C3 dan C5
menyebabkan peningkatan permeabilitis dinding pembuluh darah dan merembesnya
plasing dari ruang intravascular ke ruang ekstravascular.

Patofisiologi
Fenomena patofisiologi utama yang menentukan berat
penyakit dan membedakan demam dengue dengan
demam berdarah dengue ialah meningginya
permeabilitas dinding kapiler karena pelepasan zat
anafilaktoksin, histamin dan serothin sert aktivasi sistim
kalikrein yang berakibat ekstravasosi cairan
intravascular. Hal ini mengakibatkan berkurangnya
volume plasma, terjadinya hipotensi, hemokonsentrasi,
hipeproteinemia, efusi dan syok. Plasma merembes
selama perjalanan penyakit mulai dari saat permulaan
demam dan mencapai puncaknya pada saat syok.

Diagnosis
WHO tahun 1997
A. Kriteria Klinis
1. Demam tinggi mendadak, tanpa sebab jelas, berlangsung terus menerus selama 2 7 hari.
2. Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan :
- Uji tourniquet positif
- Petekia, ekomosis, epitaksis, perdarahan gusi.
- Hemetamesis dan atau melena.
3. Pembesaran hati
4. Syok, ditandai nadi cepat dan lemah serta penurunan tekanan nadi, hipotensi, kaki dan tangan
dingin, kulit lembab dan pasien tampak gelisah.

B. Kriteria Laboratoris
1. Trombositopenia (100.000 sel/ mm3 atau kurang)
2. Hemokonsentrasi peningkatan hematoksit 20% atau lebih (1) Dua kriteria pertama ditambah
trombositopemia dan hemokonsentrasi atau peningkatan hematokrit cukup untuk menegakkan
diagnosis klinis demam berdarah dengue.

Derajat Penyakit (WHO, 1997)


Derajat I :Demam disertai gejala tidak khas dan satu
satunya manifestasi ialah uji tourniquet positif.
Derajat II :Seperti derajat I, disertai perdarahan spontan
di kulit dan atau perdarahan lain.
Derajat III
:Didapatkan kegagalan sirekulasi, yaitu
nadi cepat dan lambat, tekanan mulut, kulit dingin atau
lembab dan penderita tampak gelisah.
Derajat IV :Syok berat, nadi tidak teraba dan tekanan
darah tidak terukur.

Diagnosa banding
1. Demam thyphoid
2. Malaria
3. Morbili
4. Demam Chikungunya
5. Leptospirosis
6. Idiophatic Thrombocytopenia Purpura (ITP)

Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan DBD tanpa komplikasi :
a. Istirahat total di tempat tidur.
b. Diberi minum 1,5-2 liter dalam 24 jam (susu, air dengan gula atau
air ditambah garam/oralit). Bila cairan oral tidak dapat diberikan oleh
karena tidak mau minum, muntah atau nyeri perut berlebihan, maka
cairan inravena harus diberikan.
c. Berikan makanan lunak
d. Medikamentosa yang bersifat simptomatis. Untuk hiperpireksia
dapat diberikan kompres, antipiretik
e. Antibiotik diberikan bila terdapat kemungkinan terjadi infeksi
sekunder.

2. Penatalaksanaan pada pasien syok :


a. Pemasangan infus kristaloid yang diberikan dengan
diguyur, dan dipertahankan selama 12-48 jam setelah
syok diatasi.
b. Observasi keadaan umum, nadi, tekanan darah,
suhu, dan pernapasan tiap jam, serta Hemoglobin (Hb)
dan Hematokrit (Ht) tiap 4-6 jam pada hari pertama
selanjutnya tiap 24 jam.
c. Bila pada pemeriksaan darah didapatkan
penurunan kadar Hb dan Ht maka diberi transfusi darah.

Prognosis
Kematian akibat demam berdarah dengue cukup tinggi,
50-70%.
Tetapi dengan penanganan yang baik dan diagnosis
dtegakkan lebih cepat, maka tingkat mortalitas <2%.

Pencegahan
Memutuskan rantai penularan dengan cara :
1. Menggunakan insektisida
2. Tanpa Insektisida

Anda mungkin juga menyukai