Anda di halaman 1dari 29

SISTEM KOMUNIKASI

TELEPON

Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 5

Obyektif Perkuliahan
Memahami konsep sistem komunikasi
telepon
Memahami asas-asas persambungan
Referensi :
MS Iqbal, 2001, Diktat dasar Telkom. Jurusan Teknik
Elektro FT, Unram,
Kennedy & Davis, 1993, Electronic Comm. System,
Fourth Ed, Mc Graw Hill.
Dennis Roddy & John Coolen, 1995, Electronic
Comm. System, Fourth Ed, Prentice Hall Inc.
Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 5

Jauh
Telepon (Telephone)

Alexander Graham
Bell (1876)

Suara

Berkembang cukup cepat


Transmitter
Hughes (1978)
Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 5

R1

M1

Sentral

Asas komunikasi telepon

R2

M2

Isyarat suara dari Mic diubah menjadi isyarat elektrik dan


dikirim ke pengeras suara lawan

Masalah : suara juga ke pengeras suara pesawat


telepon sendiri perlu modifikasi
Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 5

Sistem Persambungan
Sistem Paralel Bila sedang
berhubungan pesawat lain dapat ikut
mendengarkan atau bicara
Sistem Interkom Semua pesawat
terhubung satu sama lain
Sistem Radial Setiap pesawat
dihubungkan ke pusat persambungan
(switching centre)
Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 5

Contoh Sistem Radial


6
5
4

Jalur-jalur
penghubun
g (link)

3
2
1

6
1
5

Dasar Telkom SM Sasongko

3
Pertemuan ke 5

2
6

Sistem Persambungan
Sistem Baterai Lokal Setiap pesawat
telepon dilengkapi baterai, generator
magnet, isyarat bel (operator manual)
Sistem Baterai Sentral Manual baterai
dan pembangkit bel disediakan sentral
(operator manual)
Sistem Sentral Otomatis baterai dan
pembangkit bel disediakan sentral (tanpa
operator)
Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 5

D
Cakra
putar /
DTMF

SK

SB
C

R
M

Ke Sentral
Telepon

Be
l

Gambar : Pesawat Telepon Sistem


otomatis

Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 5

Telepon Sistem Otomatis


Kondisi off saklar sK terbuka dan sB tertutup,
arus DC tidak masuk ke pesawat
Kondisi sB tertutup arus DC tidak mengalir,
arus bel dapat masuk
Kondisi on saklar sK tertutup dan sB terbuka,
arus DC masuk ke Mic dan bel tidak dapat
berdering
Permintaan nomor lawan dilakukan dengan
mengaktifkan cakra putar / DTMF
Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 5

Penyandian Nomor
Pemilihan nomor panggilan dapat lewat cakra
putar, berupa pulsa arus sesuai dengan angka
yang diputar, angka 1 arus DC 1 pulsa, angka 2
arus DC 2 pulsa, angka 0 arus DC 10 pulsa.
Pemilihan lewat keypad DTMF (Dual Tone Multi
Frekuensi), nomor yang dipilih tidak dalam pulsa
arus.
Keypad DTMF berupa kumpulan nada frekuensi
tinggi dan nada rendah, tiap angka diwakili 2 nada
tersebut.

Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 5

10

Penyandian Nomor DTMF


1

770

852

941

1447

1633

Frekuensi Nada Rendah


( Hz)

697

1209 1336

Contoh : Tombol 5
ditekan, maka pesawat
mengirimkan nada 770
Hz dan 1336 Hz ke
sentral
Contoh : Tombol 9
ditekan, maka pesawat
mengirimkan nada 852
Hz dan 1447 Hz ke
sentral

Frekuensi Nada Tinggi ( Hz)

Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 5

11

Persambungan langkah demi langkah


Pesawat pemanggil dicarikan jalur penghubung
yang bebas, kemudian mengirim nomor telepon
tujuan.
Sentral mengaktifkan kontaktor berurut (dari tingkat
awal sampai tingkat akhir) sesuai nomor tujuan
Bila tidak sibuk sentral mengirim isyarat bel kepada
pihak terpanggil
Setelah gagang diangkat terjadi sambungan
pembicaraan.
Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 5

12

Persambungan langkah demi langkah


Piranti pemilih dapat berupa saklar putar
satu gerakan ( satu dimensi ) atau dua
gerakan
Piranti pemilih dua gerakan dapat berupa
vertikal-horisontal (XY) , vertikal-radial, atau
vertikal-rotasional

Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 5

13

Dalam contoh : Tombol 6 ditekan, kontak pemilih


bergerak naik ke urutan 6 , selektor mencari
penghubung yang bebas ( point hijau terpakai,
didapatkan point merah bebas) berikutnya mencari
digit ke-2, ke-3, dst.
Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 5

14

Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 5

15

Persambungan langkah demi langkah


Pada contoh : kedua selektor bebas, maka
dipilih yang pertama (atas), misalnya digit
pertama '5' selektor naik ke step 5.
Berikutnya berlanjut ke konektor ke-2,
misalnya konektor 1 sibuk, maka mencari
konektor 2 (misalnya bebas) dipakai
konektor 2
Selektor terakhir menghandle 2 digit
Dalam contoh nomor yang dituju 530
Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 5

16

Selektor Tingkat Akhir

Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 5

17

Contoh sederhana routing lokal

Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 5

18

Contoh Fisik Selektor / Konektor

Uniselector
Switches :
selektor satu
dimensi

Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 5

19

Two-axis (Strowger)
Switches

Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 5

20

Two-axis (Strowger)
Switches

Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 5

21

Two-axis (Strowger)
Switches

Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 5

22

Two-axis (Strowger)
Switches
Pengaktif
trunk
sibuk,
bila tidak
didapatka
n trunk
bebas

Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 5

23

Persambungan kendali bersama


Saluran pelanggan

Saluran transit
Ke kantor
lain
Dari kantor

Speech Circuit

lain

( Crossbar Switch )
( Circuit Network )

Intra
office

Pengendali
Bersama

Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 5

24

Persambungan ( Switching )
Switching berfungsi untuk melaksanakan
proses penyambungan antar pesawat
telepon apabila ada permintaan dari setiap
pelanggan,
mengarahkan
koneksi,
mendeteksi
penghentian
panggilan,
mendeteksi durasi, kontroling dan code.
Istilah switching ini juga disebut sebagai
istilah exchange atau sentral.
Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 5

25

Persambungan kendali bersama


Pemanggil dicarikan jalur penghubung bebas, dan
mengirim nomor tujuan, nomor disimpan di register
pengendali.
Pengendali memeriksa pesawat tujuan, mengirim
nada bel, sampai mencarikan samb pembicaraan.
Bila melewati saluran trunk atau interlokal,
pengendali hanya memeriksa trunk sibuk atau
bebas
Titik penghubung dapat berupa relai, triac, atau
perangkat lunak (dapat diprogram)
Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 5

26

Persambungan Digital
Sistem persambungan digital termasuk
kedalam jenis persambungan kendali
bersama.
Pengendali utamanya komputer digital.
Isyarat pembicaraan didigitalkan dulu,
dimanipulasi, dan disambungkan ke pesawat
terpanggil.
Agar sesuai jalur telepon (analog), sebelum
dikirim ke pesawar dikonversi ke analog lagi
Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 5

27

Persambungan Digital
Isyarat pembicaran sebelum masuk ke komputer
penyambungan harus didigitalkan dulu.
Proses pengubahan ke digital disebut PCM (Pulsa
Code Modulation), dengan frekuensi pencuplikan /
sampling 8 kHz.
Pencuplikan 8 kHz agar memenuhi persyaratan
Nyquist yaitu frekuensi sampling harus 2 x
frekuensi maks sinyal yang disampling.
Rentang frekuensi pembicaraan telepon 300 Hz s/d
3400 Hz
Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 5

28

Dasar Telkom SM Sasongko

Pertemuan ke 5

29

Anda mungkin juga menyukai