KELOMPOK 2 KELAS N
No
NIM
Nama
041013183
Muammar M. Arief
041013269
Rizky Zulmi
041113025
041113039
041113056
041113062
Mariyanto Wicaksono
041113079
041113117
041113120
Kristian Hadinata
11
041113305
12
041113333
Prodi S1 Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Airlangga
Surabaya
2014
4. Sanksi administrasi yang tertulis dalam SKPKB untuk Wajib Pajak yang terindikasi melakukan
tindak pidana pajak untuk pertama kali adalah....
a. Kenaikan sebesar 200%
b. Bunga sebesar 2% per bulan
c. Denda sebesar 150%
d. Kenaikan sebesar 150%
JAWABAN : A. Kenaikan sebesar 200%
(Dasar hukum : UU KUP Pasal 13A; PP Nomor 74 Tahun 2011 Pasal 29(2); WajibPajak yang karena
kealpaannya tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan atau menyampaikan Surat Pemberitahuan,
tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap, atau melampirkan keterangan yang isinya tidak benar
sehingga dapa tmenimbulkan kerugian pada pendapatan negara, tidak dikenai sanksi pidana apabila
kealpaan tersebut pertama kali dilakukan oleh Wajib Pajak dan Wajib Pajak tersebut wajib melunasi
kekurangan pembayaran jumlah pajak yang terutang beserta sanksi administrasi berupa kenaikan
sebesar 200% (dua ratus persen) dari jumlah pajak yang kurang dibayar yang ditetapkan melalui
penerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar).
5. Risiko bagi Wajib Pajak yang melakukan pencabutan keberatan sebelum diterimanya Surat
Pemberitahuan untuk Hadir dalam proses keberatan adalah....
a.
tidak
dapat
mengajukan
pengurangan,
penghapusan,
atau
pembatalan
sanksi
administrasi
b.
c.
JAWABAN : B. tidak dapat mengajukan pengurangan atau pembatalan SKP yg tidak benar
(Dasar hukum : PP Nomor 74 Tahun 2011 Pasal 30(4); WP yang mencabut pengajuan keberatan yang telah
disampaikan kepada Dirjen Pajak sebagaimana di maksud pada ayat 3 tidak dapat mengajukan permohonan
pengurangan atau pembatalan surat ketetapan pajak yang tidak benar).
WP tengah mengajukan keberatan thd suatu ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) tetapi tdk
ditanggapi oleh KPP karena tidak memenuhi persyaratan formal, padahal WP yakin berdasarkan
bukti-2 yg ada SKPKB yg diterbitkan tidak benar. Dalam kasus ini WP dapat mengajukan.
a. Keberatan lagi
b. Banding
c. Gugatan
Yang menjadi dasar Penagihan Pajak sebagaimana diatur dalam UU KUP adalah:
a Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak dan Surat Keputusan Pembetulan, Surat
Keputusan Keberatan, Putusan Banding, yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar
bertambah;
b. Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak
Kurang Bayar Tambahan dan Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan
Keberatan, Putusan Banding, yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar
bertambah;
c. Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Tambahan dan Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding yang menyebabkan jumlah
pajak yang harus dibayar bertambah;
d. Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak dan Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding,
yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah.
JAWABAN : B. Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan
Pajak Kurang Bayar Tambahan dan Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan
Keberatan, Putusan Banding, yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar
bertambah;
(Dasar hukum : UU KUP Pasal 18; Yang menjadi dasar penagihan pajak yaitu Surat Tagihan Pajak,
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, dan Surat
Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, yang menyebabkan jumlah pajak
yang harus dibayar bertambah, merupakan dasar penagihan pajak).
8. Imbalan bunga adalah hak Wajib Pajak yang dapat diperoleh apabila terdapat, kecuali....
a Keterlambatan pengembalian kelebihan pembayaran pajak
b. Keterlambatan penerbitan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
c.
Keterlambatan penerbitan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar, UUKUP Pasal 17B(3);
Kelebihan Pembayaran pajak karena pengajuan keberatan atau permohonan banding atau
peninjauan kembali diterima sebagian atau seluruhnya,UU KUP Pasal27A(1).
5 tahun;
b. 4 tahun;
c.
3 tahun;
d. 1 tahun
JAWABAN : C. 3 tahun.
(Dasar hukum :UU No 28 Tahun 2009 Pasal 167; Daluwarsa retribusi daerah adalah 3 tahun terhitung
sejak saat terutangnya retribusi. Jangka waktu 3 tahun dapat ditangguhkan jika wajib retribusi
melakukan tindak pidana, mendapat surat teguran atau ada pengakuan utang retribusi oleh wajib
retribusi).
10. Wajib Pajak dapat mengajukan gugatan atas hasil Surat Keputusan Keberatan karena tidak
terpenuhinya prosedur persidangan keberatan secara formal kepada:............................
a. Pengadilan Pajak
b. Pengadilan Tata Usaha Negara
c.
d. Mahkamah Agung
11. Pungutan sebagai pembayaran atas jasa yang khusus disediakan oleh pemerintah daerah
Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut Retribusi, adalah pungutan Daerah sebagai
pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan
oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan.
12. Berikut adalah jenis pajak daerah untuk kebupaten/ kota kecuali.......................
a.
SPTPD
b. SKPD
c.
SSPD
d. STPD
JAWABAN : B. SKPD (UU Pajak Daerah dan Retribusi Daerah bab 1 pasal 1)
Surat Ketetapan Pajak Daerah, yang selanjutnya disingkat SKPD, adalah surat ketetapan pajak yang
menentukan besarnya jumlah pokok pajak yang terutang.
14. Pak Romi membeli tanah dan bangunan di Sidoarjo pada tanggal 30 Desember 2013 dengan
nilai transaksi Rp 90.000.000. Jika NJOP sebesar Rp 100.000.000 dan NPOPTKP Rp
60.000.000, BPHTB yang terutang atas transaksi tersebut.....................
a. 200.000
b. 2.000.000
c. 150.000
d. 1.500.000
JAWABAN : B. 2.000.000 [UU BPHTB tarif 5% dikalikan (NPOP NPOPTKP)]
SPPT
b. SPOP
c.
STP
d. STTS
JAWABAN : B. SPOP (UU PBB pasal 1)
Surat Pemberitahuan Objek Pajak, yang selanjutnya disingkat SPOP, adalah surat yang digunakan
oleh Wajib Pajak untuk melaporkan data subjek dan objek Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah.
17. Batas waktu penyimpanan dokumen untuk kepentingan perpajakan adalah........................
a.
3 tahun
b. 5 tahun
c. 10 tahun
d. 15 tahun
JAWABAN : C 10 TAHUN ( UU KUP pasal 40)
Tindak pidana di bidang perpajakan tidak dapat dituntut setelah lampau waktu sepuluh tahun sejak
saat terhutangnya pajak, berakhirnya Masa Pajak, berakhirnya Bagian Tahun Pajak, atau berakhirnya
Tahun Pajak yang bersangkutan.
18. Berikut yang dikenakan ketentuan pajak progresif........................
a. Sepeda motor 500cc
b. Kendaraan niaga 1500cc
c. Angkutan umum
d. Ambulan
JAWABAN : A. Sepeda motor 500cc
19. Objek pajak yang tidak dikenakan ketentuan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan adalah..
a.
b.
c.
d.
Digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum di bidang ibadah, sosial, kesehatan,
pendidikan dan kebudayaan nasional, yang nyata-nyata tidak dimaksudkan untuk memperoleh
keuntungan;
Digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala, atau yang sejenis dengan itu;
Merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman nasional, tanah penggembalaan
yang dikuasai oleh desa, dan tanah negara yang belum dibebani suatu hak;
Digunakan oleh perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan asas perlakuan timbal balik;
Digunakan oleh badan atau perwakilan organisasi Internasional yang ditentukan oleh Menteri
Keuangan.
20. Dikenakan Bea Meterai senilai Rp 6.000 atas dokumen yang berbentuk...............................
a. Saham akta notaris
b. Surat yang rnemuat jumlah uang kurang dari Rp 1.000.000
c. Semua bilyet giro
d. Surat pengiriman barang.
JAWABAN : A. Saham akta notaries (PASAL 2 UU No 13 THN 1985 PP No 24 THN 2000 UU
BEA MATERAI).
21. Daluarsa penagihan pajak adalah:
a.
15 tahun;
b. 10 tahun;
c.
5 tahun;
Pokok Pajak
Sanksi Administrasi
Biaya penagihan pajak
biaya perkara yg hanya disebabkan oleh suatu penghukuman untk melelang suatu
3)
Hak mendahulu untuk utang pajak melebihi segala hak mendahulu lainnya, kecuali terhadap:
biaya perkara yang hanya disebabkan oleh suatu penghukuman untuk melelang suatu barang
bergerak dan/atau barang tidak bergerak;
biaya perkara, yang hanya disebabkan oleh pelelangan dan penyelesaian suatu warisan.
pemotongan atau pemungutan pajak oleh pihak ketiga berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
26. WP tengah mengajukan keberatan thd sutau ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) tetapi tdk
ditanggapi oleh KPP karena terlambat disampaikan, padahal WP yakin berdasarkan bukti-2 yg ada
SKPKB yg diterbitkan tidak benar. Dalam kasus ini WP dapat mengajukan .
a. Keberatan lagi
b. Banding
c. Gugatan (psl 37 PP 74) skp tidak benar melalui penagihan
d. Permohonan pembatalan skp yang tidak benar psl 36(1) huruf b.
JAWABAN : D. Permohonan pembatalan skp yang tidak benar psl 36(1) huruf b.
Selain itu, Direktur Jenderal Pajak karena jabatannya atau atas permohonan Wajib Pajak dan
berlandaskan unsur keadilan dapat mengurangkan atau membatalkan surat ketetapan pajak yang tidak
benar, misalnya Wajib Pajak yang ditolak pengajuan keberatannya karena tidak memenuhi persyaratan
formal (memasukkan surat keberatan tidak pada waktunya) meskipun persyaratan material terpenuhi.
27.
Menyambung soal diatas apabila ditolak dan dilakukan penagihan dengan Surat Paksa maka
Wajib Pajak dapat mengajukan
a. Peninjauan kembali ke Makamah Agung
b. Banding
c. Gugatan kepada Badan Peradilan pajak (psl 37 PP 74) skp tidak benar
2% sebulan.
c. Atas Pajak terutang yg diajukan permohonan pengangsuran tidak dapat diajukan keberatan
d. Apabila WP tidak memenuhi keputusan persetujuan angsuran, dapat diterbitkan surat paksa
tanpa didahului dengan suret tegoran.
JAWABAN : B. Dengan disetujuinya pengangsuran maka WP terbebas dari pengenaan sanksi
bunga 2% sebulan. ( PASAL 19 AYAT 2) MENGATAKAN :
Dalam hal Wajib Pajak diperbolehkan mengangsur atau menunda pembayaran pajak juga dikenai
sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan dari jumlah pajak yang masih
harus dibayar dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.
32. Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan SKPKBT dalam jangka waktu 10 tahun sesudah saat
pajak terutang , berakhirnya masa pajak, bagian tahun pajak atau tahun pajak:
a. Harus berdasarkan hasil pemeriksaan
b. Apabila ditemukan data baru dan atau data yg semula belum terungkap yg mengakibatkan
penambahan jumlah pajak terutang, yg diperoleh dari pemeriksaan
c. Apabila ditemukan data baru dan atau data yg semula belum terungkap yg mengakibatkan
penambahan jumlah pajak terutang, yg diperoleh tidak harus dari pemeriksaan
d. Apabila dilakukan pemeriksaan atas kewajiban perpajakan WP, dan kemudian
ditemukan indikasi telah terjadi tindak pidana di bidang perpajakan
JAWABAN: D. Apabila dilakukan pemeriksaan atas kewajiban perpajakan WP, dan kemudian
ditemukan indikasi telah terjadi tindak pidana di bidang perpajakan
PASAL 15 AYAT 4 UU KUP :
Apabila jangka waktu 5 (lima) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah lewat, Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan tetap dapat diterbitkan ditambah sanksi administrasi berupa
bunga sebesar 48% (empat puluh delapan persen) dari jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar,
dalam hal Wajib Pajak setelah jangka waktu 5 (lima) tahun tersebut dipidana karena melakukan tindak
pidana di bidang perpajakan atau tindak pidana lainnya yang dapat menimbulkan kerugian pada
pendapatan negara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
33. Tujuan pemeriksaan pajak yang dilakukan Direktur Jenderal Pajak adalah:
a. Untuk menetapkan pajak pajak yg kurang atau belum dibayar oleh WP.
b. Untuk menerbitkan SKPKB sehubungan dengan pengajuan kelebihan pembayaran pajak yg
disampaikan oleh WP.
c. Untuk menguji kepatuhan kewajiban perpajakan WP dan untuk tujuan lain dalam
rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undanagan perpajakan.
d. Untuk mencari kelemahan WP dlm melaksanakan ketentuan peraturan perundangundanagan perpajakan sehubungan dengan self assesment yg diberlakukan.
JAWABAN : C Untuk menguji kepatuhan kewajiban perpajakan WP dan untuk tujuan lain
dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undanagan perpajakan.
( (PASAL 29 AYAT 1 UU KUP)
Direktur Jenderal Pajak dalam rangka pengawasan kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan
berwenang melakukan pemeriksaan untuk:
a. menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak; dan/atau
b. tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
34. Kepada WP diterbitkan SKP, dan WP merasa bahwa ketetapan tsb ternyata tidak benar karena ia
menganggap koreksi terhadap HPP Penjualan dan biaya tdk sesuai dengan ketentuan yg berlaku.
Kemudian WP mengajukan keberatan kpd KPP atas nama Dir Jen Pajak, Keputusan keberatan
Dir Jen Pajak adalah menolak permohonan WP.
mengajukan Banding ke Pengadilan Pajak, ternyata jangka waktu 3 bulan sejak keputusan
keberatan diterima telah lewat. Berdasarkan hal tsb upaya yg ditempuh WP untuk memperoleh
keadilan adalah:
a. Mengajukan peninjauan kembali kpd Mahkamah Agung karena mengajukan Banding ke
Pengadilan Pajak, jangka waktu telah lewat.
b. Mengajukan pembetulan Surat Ketetapan Pajak kpd Dir Jen Pajak karena Dir Jen Pajak
dalam menetapkan ketetepan pajak tidak benar dan tidak sesuai dengan ketentuan yg berlaku.
c. Mengajukan pembatalan atau pengurangan atas ketetapan pajak dalam Surat
Ketetapan Pajak kepada Dir Jen Pajak, karena Dir Jen Pajak telah salah menetapkan
ketetapan Pajak tidak sesuai dengan ketentuan yg berlaku.
d. Tidak ada upaya lagi untuk memperoleh keadilan karena WP telah menempuh jalur
Pengadilan yg seharusnya ditempuh melalui Pengadilan Pajak.
JAWABAN : C. Mengajukan pembatalan atau pengurangan atas ketetapan pajak dalam Surat
Ketetapan Pajak kepada Dir Jen Pajak, karena Dir Jen Pajak telah salah menetapkan
ketetapan Pajak tidak sesuai dengan ketentuan yg berlaku.psl 36(1) huruf b.
Selain itu, Direktur Jenderal Pajak karena jabatannya atau atas permohonan Wajib Pajak dan
berlandaskan unsur keadilan dapat mengurangkan atau membatalkan surat ketetapan pajak yang tidak
benar, misalnya Wajib Pajak yang ditolak pengajuan keberatannya karena tidak memenuhi persyaratan
formal (memasukkan surat keberatan tidak pada waktunya) meskipun persyaratan material terpenuhi.
35. Penyidikan terhadap tindak pidana di bidang perpajakan dilakukan oleh:
a. Pejabat pegawai Negri Sipil di lingkungan Departemen Keuangan yg diberi wewenang
khusus sebagai penyidik pajak untuk melakukan penyidikan tindak pidana dibidang
perpajakan.
b. POLRI
perpajakan.
c. Pejabat PNS tertentu di ligkungan Departemen Hukum dan HAM yg diberi wewenang
khusus sebagai penyidik pajak untuk melakukan penyidikan tindak pidana dibidang
perpajakan.
d.
Pejabat pegawai Negri Sipil di lingkungan Departemen Keuangan yg ditunjuk oleh kepala
kepolisian RI dan diberi wewenang khusus sebagai penyidik pajak untuk melakukan
penyidikan tindak pidana dibidang perpajakan.
c. Konsultan Pajak
d. Jawaban a, b dan c benar
e. Jawaban a, b, dan c salah
JAWABAN : D. Jawaban a, b dan c benar (PASAL 12 AYAT 1 Undang-Undang Nomor 14
Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak).
Hakim tidak boleh merangkap menjadi:
a. pelaksana putusan Pengadilan Pajak;
b. wali, pengampu, atau pejabat yang berkaitan dengan suatu Sengketa Pajak yang akan atau sedang
diperiksa olehnya;
c. penasehat hukum;
d. konsultan Pajak;
e. akuntan publik; dan/atau
f. pengusaha
38. WP harus melunasi STP, SKPKB, SKPKBT, SK Pembetulan, SK Keberatan, Putusan Banding
a. Dalam jangka waktu 1 bulan sejak tgl pengiriman kepada WP
b. Dalam jangka waktu 1 bulan sejak tgl diterbitkan
c. Dalam jangka waktu 1 bulan sejak tgl diterima oleh WP
d. Jawaban a, b, dan c salah.
JAWABAN : B. Dalam jangka waktu 1 bulan sejak tgl diterbitkan
PASAL 9 AYAT 3 UU KUP
Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, serta Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Tambahan, dan Surat Keputusan Keberatan, Surat Keputusan Pembetulan, Putusan Banding, serta
Putusan Peninjauan Kembali, yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah, harus
dilunasi dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal diterbitkan.
39. Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas permohonan WP dapat membetulkan :
a. Surat ketetapan pajak (skp), STP SK Keberatan, SK Pengurangan atau penghapusan Sanksi
Administrasi, SK Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak yg tdk benar, atau Surat
Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak ( SKPPKP), Putusan Banding
Pengadilan Pajak, Putusan Peninjauan Kembali MA, yg dalam penerbitannya terdapat
kesalahan tulis, kesalahan hitung, dan atau kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam
peraturan per undang-2 an perpajakan.
b. SKPKB, SKPKBT, SKPN, SKPLB, STP, SK Keberatan, SK Pengurangan atau penghapusan
Sanksi Administrasi, SK Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak yg tdk benar, atau
Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak ( SKPPKP), yg dalam
penerbitannya terdapat kesalahan per undang-2 an perpajakan.
per
undang-2 an perpajakan.
d. Jawaban a, b, dan c betul.
JAWABAN : JAWABAN C (PASAL 16 AYAT 1 UU KUP)
Atas permohonan Wajib Pajak atau karena jabatannya, Direktur Jenderal Pajak dapat
membetulkan surat ketetapan pajak, Surat Tagihan Pajak, Surat Keputusan Pembetulan, Surat
Keputusan Keberatan, Surat Keputusan Pengurangan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan
Penghapusan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan Pengurangan Ketetapan Pajak, Surat Keputusan
Pembatalan Ketetapan Pajak, Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak, atau
Surat Keputusan Pemberian Imbalan Bunga, yang dalam penerbitannya terdapat kesalahan tulis,
kesalahan hitung, dan/atau kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan perundangundangan perpajakan.
40. Direktur Jenderal Pajak setelah melakukan pemeriksaan menerbitkan SKPN apabila:
a. WP belum terdaftar sebagai WP di kantor Dierektorat Jenderal Pajak.
b. WP belum memiliki NPWP
c. WP telah mengisi SPT dengan benar, jelas dan lengkap.
d. Jumlah kredit pajak atau jumlah pajak yg dibayar sama dengan jumlah pajak yg
terutang atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak atau tidak ada
pembayaran pajak.
JAWABAN : D. Jumlah kredit pajak atau jumlah pajak yg dibayar sama dengan jumlah pajak
yg terutang atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak atau tidak ada pembayaran
pajak. (PASAL 17 A UU KUP)
Direktur Jenderal Pajak, setelah melakukan pemeriksaan, menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Nihil
apabila jumlah kredit pajak atau jumlah pajak yang dibayar sama dengan jumlah pajak yang terutang,
atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak atau tidak ada pembayaran pajak.
41. WP dapat mengajukan keberatan hanya kepada Direktur Jenderal Pajak atas suatu:
a. Surat ketetapan pajak(skp) atau atas pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga
berdasarkan ketentuan per- undang 2 an perpajakan.
b. SKPKB, SKPKBT.
c. SKPKBT, SKPKB, atau atas pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga berdasarkan
ketentuan per- undang 2 an perpajakan.
Penanggung Pajak akan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya atau berniat untuk itu;
Penanggung Pajak memindahtangankan barang yang dimiliki atau yang dikuasai dalam rangka
menghentikan atau mengecilkan kegiatan perusahaan atau pekerjaan yang dilakukannya di
Indonesia;
terdapat tanda-tanda bahwa Penanggung Pajak akan membubarkan badan usaha atau
menggabungkan atau memekarkan usaha, atau memindahtangankan perusahaan yang dimiliki
atau yang dikuasainya, atau melakukan perubahan bentuk lainnya;
terjadi penyitaan atas barang Penanggung Pajak oleh pihak ketiga atau terdapat tanda-tanda
kepailitan.
4. Wajib Pajak PT ABC menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) tahun 2010 sebesar Rp
1.500.000.000,- yang diterbitkan pada tanggal 10 September 2013. dikirim tanggal 12 September
2012 dan diterima wajib Pajak tanggal 15 September 2013. Sesuai Surat Pemberitahuan Hasil
Pemeriksaan Pajak (SPHP) Wajib Pajak hanya setuju sebesar Rp 1.000.000.000,-Pertanyaan:
a.
b.
c.
d.
Apabila PT ABC telah membayar yang telah disetujui dan ternyata SK keberatan
diterbitkan tgl 30 Desember tahun 2013 mengabulkan sebagian keberatan wajib pajak
menjadi Rp 1.200.000.000,- maka berapakah total pokok dan sanksi yang harus dibayar PT
ABC dengan asumsi PT ABC tidak mengajukan banding ?
JAWABAN :
A). 9 Oktober 2013
ALASAN : Sesuai dengan PASAL 9 AYAT (3) UU KUP pembayaran ketetapan pajak harus dilunasi
paling lambat 1 bulan sejak tanggal diterbitkan.
B). 11 Desember 2013
ALASAN : Pasal 25 Ayat 3 UU KUP (Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan
sejak tanggal dikirim surat ketetapan pajak atau sejak tanggal pemotongan atau pemungutan pajak
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kecuali apabila Wajib Pajak dapat menunjukkan bahwa jangka
waktu tersebut tidak dapat dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaannya).
C).
Syarat formal pengajuan keberatan Pasal 25 AYAT (2), (3), (3A) UU KUP (Pengajuan
Keberatan):
Satu surat keberatan untuk satu ketetapan pajak atau satu bukti pemotongan /pemungutan
pajak.
Mengemukakan jumlah pajak yang terutang atau jumlah pajak yang dipotong atau dipungut,
atau jumlah rugi menurut perhitungan WP
Diajukan paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal dikirimkan surat ketetapan pajak atau sejak
tanggal pemotongan atau pemungutan pajak, kecuali karena keadaan di luar kekuasaan WP
(force majeur) yang harus disertai bukti pendukung adanya keadaan luar biasa tersebut.
Surat keberatan harus dilampiri dengan surat kuasa khusus dalam hal surat keberatan
ditandatangani bukan oleh WP sebagaimana diatur dalam Pasal 32 UU Nomor 28 Tahun 2007
D). Perhitungan :
Pada tgl 10 September 2013 SKPKB diterbitkan (PT ABC)
Rp 1.500.000.000
Rp 1.000.000.000
Rp 1.000.000.000
WP mengajukan keberatan
Keputusan Keberatan Mengabulkan Sebagian
Rp 1.200.000.000
200.000.000
Rp
100.000.000
Rp
300.000.000
5. Berikut daftar dokumen, kemudian klasifikasikan dokumen yang dikenakan Bea Meterai dengan
memberikan huruf (D) berikut tarifnya dan huruf (T) untuk dokumen yang tidak dikenai Bea
Meterai.
JAWABAN :
No.
Dokumen
D/T
Tarif
1.
Konosemen
Rp 0
PSL 4 UU No 13 TH
1985
Rp 3.000
000,00
PSL 2 UU No 13 THN
1985 PP No 24 THN
2000
3.
Surat Nikah
Rp 0
PSL 4 UU No 13 TH
1985
4.
Rp 0
PSL 4 UU No 13 TH
1985
5.
Surat jalan
6.
T
T
Rp 0
PSL 4 UU No 13 TH
Rp 0
1985
PSL 4 UU No 13 TH
1985
7.
Rp 6.000
PSL 2 UU No 13 THN
1985 PP No 24 THN
2000
6. Sebutkan jadwal proses penagihan pajak dari tanggal jatuh tempo pembayaran sampai dengan
lelang sesuai dengan PMK 24/2008 jo PMK 85/2010.
Pagar mewah sepanjang 120 m dan tinggi pagar 1,5 m dengan nilai jual Rp. 175.000/m2;
pada tahun 2013 di daerah Surabaya Barat NJOPTKP yang diterapkan di daerah tersebut
adalah sebesar Rp 16.000.000. Berapakah PBB terutang Pak Adi tahun 2013 ?
JAWABAN :
Besarnya pajak terutang :
Nilai Jual tanah 800 x 300.000
= Rp 240.000.000
= Rp 140.000.000
= Rp 10.000.000
= Rp 31.500.000
= Rp 181.500.000
= Rp 421.500.000
= Rp 16.000.000
= Rp 405.500.000
= Rp
405.500