Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SISTEM STARTER SEPEDA MOTOR SUPRA FIT

Disusun Oleh :
Rahmat Hidayat
XI TSM

SMK DHARMA AGUNG


PASEH
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa
saya ucapkan kepada Guru pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan
dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga
dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.

Paseh, Juni 2016

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................

Daftar isi ..........................................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah .................................................................................

1.2 Tujuan ..........................................................................................................

1.3 Rumusan masalah .........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN MATERI


2.1 Fungsi dan kegunaan motor stater ................................................................

2.2 Prinsip kerja motor stater ..............................................................................

2.3 Bagian-bagian Motor stater ...........................................................................

2.4 Merakit motor stater ......................................................................................

2.5 Cara kerja motor stater ..................................................................................

2.6Pengetesan motor stater..................................................................................

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ...............................................................................................................

11

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Motor Starter adalah alat yang di gunakan untuk menghidupkan mesin atau kendaraan
saat pertama kali, di dalam Motor Starter terdapat banyak komponen untuk menjalankan, dan
begitu pula sistem atau cara kerja Starter, untuk itu di dalam makalah ini akan membahas
tentang sistem kerja Motor Starter.
1.2 Tujuan
Motor Starter adalah alat yang di gunakan untuk menghidupkan mesin atau kendaraan
saat pertama kali, di dalam Motor Starter terdapat banyak komponen untuk menjalankan, dan
begitu pula sistem atau cara kerja Starter, untuk itu di dalam makalah ini akan membahas
tentang sistem kerja Motor Starter.
1.3 Rumusan masalah
Dalam penulisan makalah ini dirumuskan hal hal sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.

Apa yang dimaksud dengan Motor Starter ?


Apa fungsi / kegunaan Motor Starter ?
Seperti apa perinsip kerja pada Motor Starter ?
Bagian bagian apa saja yang terdapat dalam Motor Starter ?
Seperti apa konsep Perakitan atau Pemasangan Motor Starter ?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Fungsi dan kegunaan motor stater


1

Motor starter berfungsi untuk memutarkan fly wheel (poros engkol) pertama kali
sehingga mesin dapat hidup setelah itu terjadi siklus yang akan menghasilkan tenaga.
Lebih efisien menghidupkan mesin dengan motor starter daripada dengan tenaga
manual (tenaga manusia).
2.2 Prinsip kerja motor stater
o Medan Elektromagnetik
Dalam ilmu Fisika, medan elektromagnetik adalah suatu medan yang dibentuk dengan
menggerakkan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan
listrik yang bergerak lainnya.Arus mengalir melalui sepotong kawat membentuk suatu medan
magnet (M) di sekeliling kawat.
o Kaidah Tangan Kiri Fleming

Fleming Left Hand Rule


Ibu jari menunjukkan arah gaya elektromagnetik
Jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet
Jari tengah menunjukkan arah aliran arus listrik
Sesuai dengan kaidah tangan kiri fleming. Jika di tengah tengah medan magnet dialirkan arus
listrik maka akan timbul gaya elektromagnet. Pada gambar disamping , medan magnet dari
kutup utara (N) menuju kutup selatan (S). Di tengah tengah medan magnet diletakkan
konduktor yang dialiri arus, sehingga akan timbul gaya elektromagnetik yang menyebabkan
konduktor bisa berputar.
2.3 Bagian-bagian Motor stater
2

Motor Starter terdiri atas beberapa bagian yang memungkinkan bekerja untuk
mengubah energi listrik DC dari baterai menjadi tenaga gerak untuk memutarkan fly wheel.
Sehingga mesin hidup.
Bagian-bagian Motor Starter:
Saklar Starter (Selenoid )
Kumparan Medan (Field Coil )
Armatur dan komutator
Sikat Arang ( Brush )& Pemegang Brush
Over running clutch dan roda gigi pinion
1. Saklar Starter ( Magnetic Switch )

Saklar starter bekerja sebagai switch utama untuk mengatur arus masuk ke kumparan
medan (Field Coil) dan mengontrol gigi pinion dengan menariknya dan mendorong
pinion gear agar dapat berhubungan dengan fly wheel.
Terminal terminal yang ada pada saklar starter :

Terminal B : Mendapatkan arus langsung dari positif baterai (30)


Terminal C : Menghubungkan/mengalirkan arus dari terminal B ke kumparan medan (field
coil)
Terminal ST (50) : Mendapatkan arus dari terminal ST (50) kunci kontak dan meneruskanya
ke pull in coil (PIC) danhold in coil (HIC) melalui plat kontak
2. Kumparan Medan (Field Coil )& Yoke

Arus dari baterai dialirkan ke kumparan medan yang terbungkus oleh pole core
sehinggai hasilkan medan magnet. Yang dibutuhkan motor untuk beroperasi. Field
coildihubungkan dengan armature coil secara seri melewati sikat arang (brush).
Yoke : untuk menopang pole core
Pole core : untuk menopang field dan memperkuat medan magnet
Field coil : untuk membangkitkan medan magnet
3. Armatur dan komutator

Armature (kumparan jangkar) membangkitkan gerak daya putar akibat dari perbedaan
arah gaya gerak listrik yang ditimbulkan oleh kumparan medan. Ball bearing menopang
putaran kecepatan tinggi dari angkur. Armatur meneruskan arus listrik dari kumparan
medan ke angkur melalui sikat arang (brush).
4. ikat Arang ( Brush )& Pemegang Brush

Empat sikat (brush) menyalurkan arus ke armature coilmelalui commutator. Dua


diantaranya ditopang oleh insulated holder dan dihubungkan ke commutator (disebut dengan
brush positif (+)) , dan kedua brush lainnya ditopang oleh grounded holder dan dihubungkan
ke commutator (disebut dengan brush negatif (-)) Sikat itu dibuat dari karbon tembaga, yang
mempunyai daya konduksi tinggi dan tidak gampang aus. Pegas sikat menekan pada
permukaan putaran armature dan menghentikan putaran armature tepat saat starter berhenti
dengan menekan sikat.
5. Over running clutch dan roda gigi pinion

Over Runing Clutch berfungsi untuk:

Meneruskan putaran yang dihasilkan motor untuk menggerakkan fly wheel melalui roda
gigi pinion.
Menarik gigi pinion jika putaran gigi pinion lebih rendah daripada putaran fly wheel.Gigi
pinion meneruskan daya putar starter ke mesin dengan memutarkan ring gear. Helical spline
mengubah daya berputar dari motor ke tuas pinion dan mendukung pertautan/pelepasan gigi
pinion dari ring gear.
2.4 Merakit motor stater
1. Komponen Sistem Starter
Motor Starter tidak dapat bekerja jika tidak ada sumber tenaga yang menggerakkannya.
Sistem Starter adalah serangkaian komponen yang terkait satu sama lain untuk
menghidupkan starter. Komponen komponen sistem starter meliputi :
Kunci kontak (ignition switch)
5

Fuse ( fusibel link )


Kabel penghubung
Baterai
Motor Starter
o Kunci Kontak :
Kelistrikan otomotif pada Mobil menggunakan kunci kontak (Ignition Swtch ) sebagai saklar
utama yang menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan sumber tenaga ( baterai )
Kunci kontak mempunyai beberapa posisi :
Off : terputus dari sumber tegangan (baterai)
ACC : Terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan acecoris
ON / IG : Terhubung ke sistem pengapian (Ignition )
START : untuk Start
o Sekering (Fuse) :
Sekering (fuse) berfungsi sebagai pembatas arus (pengaman) agar tidak terjadi kelebihan
tegangan yang akan menyebabkan kerusakan pada setiap komponen sistem kelistrikan.
o Baterai :
Baterai berfungsi sebagai sumber arus DC (Searah) untuk semua sistem kelistrikan otomotif.
Umumnya baterai yang digunakan sebagi sumber tenaga pada sistem kelistrikan otomotif
mempunyai tegangan 12 Volt dan kapasitasnya berkisar 40 70 AH Baterai mempunyai 2
kutub yaitu kutub (+) dan kutub (-). Kutub (+) diberi kode 30 dan kutub (-) atau mas diberi
kode 31.
o Kabel :
Kabel adalah konduktor yang dibungkus isolator dan berfungsi sebagai penghubung
komponen komponen sistem kelistrikan pada mobil, kabel dibedakan ukuran diameternya
menurut penggunaanya. Kabel kecil digunakan untuk arus kecil dan kabel besar diguanakan

untuk arus yang besar. Untuk penghubung pada sistem starter digunakan kabel yang cukup
besar karena perlu arus yang besar.
2. Rangkaian Motor Stater

2.5 Cara Kerja Motor stater

Posisi Kunci Kontak ST


Arus dari baterai ke pull in coil (PIC) dan hold in coil (HIC) dan kedua kumparan ini
menghasilkan medan magnet searah dan akhirnya menarik plat kontak yang
menghubungkan terminal B dengan terminal C serta tuas menggeser over runing clutch
dan roda gigi pinion berhubungan dengan fly wheel. Arus yang ke C relatif kecil dan
armatur berputar lambat.

Pada Saat Pinion Berkaitan Penuh


Plat kontak sudah menghubungkan terminal B dan C, sehingga PIC tidak dialiri arus dan
plat kontak hanya ditahan oleh HIC. Oleh karena itu arus yang besar dari terminal B akan
langsung mengalir ke terminal C > kumparan medan > armatur > Kumparan jangkar >
7

masa. Motor starter berputar cepat untuk menggerakkan fly wheel. Over runing clutch
mencegah melindungi pinion gear jika putaranya lebih kecil dari putaran fly wheel.

Saat Kunci Kontak Posisi On


Karena saklar starter diputar ke posisi Off PIC dan HIC tidak mendapat arus dari terminal
50 melainkan dari terminal C sehingga aliran arusnya akan menjadi:
Karena arus PIC dan HIC berlawanan arah, gaya magnet yang dihasilkan juga berlawanan
sehingga kedua-duanya saling menghapuskan, ini mengakibatkan kekuatan pegas
pengembali dapat mnegembalikan plat kontak ke posisi semula, dengan demikian lengan
penggerak menarik kopling jalan bebas dan gigi pinion terlepas dari perkaitannya dengan
fly wheel.

2.6 Pengetesan Motor Stater


1. Pengetesan Pull In Coil
Hubungkan terminal (+) baterai ke terminal 50 motor starter
Hubungkan terminal (-) baterai ke terminal C saklar starter dan bodi atau masa dari
motor starter
Pull In Coil baik jika pada pengetesan ini plunyer tertarik kebelakang dan tuas
mendorong over raning clutch ke depan
Penting !! Pada Pengetesan ini lepaskan hubungan terminal C ke field Coil
2. Pengetesan Hold In Coil
Seperti pada pengetesan pull in coil lepaskan kabel yang menghubungkan negatif baterai
dengan terminal C.
Pada pengetesan ini hold in coil baik jika posisi plunyer tetap tertahan
3. Pengetesan Kumparan Medan
3.1. Pengetesan Kontinuitas.

Dengan menggunakan Ohm meter hubungkan kedua jarum ohm meter ke


masing- masing ujung kumparan. Harus ada kontinuitas diantara kedua ujung
kumparan.
3.2. Pengetesan Hubungan dengan masa.
Hubungkan satu jarum ohm meter ke ujung kumparan dan jarum yang lain ke
massa / bodi. Antara bodi dan kumparan harus tidak ada kontinuitas.
4. Pengetesan Kumparan Jangkar dan Armatur
4.1. Pengetesan Hubungan Singkat.
Hubungkan jarum ohm meter ke armatur dan ke bodi masa. Antara armatur
dan bodi harus tidak ada hubungan.
4.2. Pengetesan Kontinuitas.
Hubungkan kedua jarum ohm meter ke armatur. Ubahlah posisi salah satu
jarum melingkari permukaan komutator. Pada pengetesan ini harus menunjukkan
kontinuitas.

5.Pengetesan Sikat dan Pemegang Sikat


5.1. Pengetesan Hubungan Singkat .
Hubungkan jarum ohm meter ke sikat negatif dan pemegang sikat positif dan
pada pengetesan ini harus tidak ada kontinuitas.
5.2. Ukur sikat dengan vernier kaliper.
Ganti sikat jika melebihi batas minimal.
5.3. Ukur Ketegangan Pegas sikat.
Ganti jika ketegangan dibawah standar ganti dengan yang baru.
6. Pengetesan Over Runing Clutch.
9

Tahan roda gigi pinion dan putarlah kopling, kopling harus jalan bebas pada arah
jarum jam dan terkunci pada putaran berlawanan arah jarum jam.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah menguraikan beberapa pembahasan diatas, maka sampailah kita pada tahap
kesimpulan. Dengan adanya berbagai pembahasan, maka dapat penulis simpulkan
bahwa:Motor Starter, itu merupakan jenis rangkaian yang sangat berperan penting dalam
proses menghidupkan mesin kendaraan, berbagai komponen rangkaian dalam Motor Starter
tersebut masing masing memiliki kinerja yang saling berkaitan satu dengan komponen
komponen kendaraan.
Sebagai penutup tulisan ini dapat dikemukakan beberapa hal sebagai berikut: Pada
masa lalu, tiap komponen mesin kendaraan yang berbeda dikendalikan dengan pengendalinya
10

masing-masing. Dengan disajikanya makalah yang begitu sederhana ini, penulis harapkan
semoga makalah yang penulis buat, mampu memotifasi para generasi muda khususnya para
kaum intelektual untuk menggali ilmu tentang kelistrikan dan elektronika yang makin
cangnggih. Penulis mohon maaf jika ada kata kata yang kurang berkenan dalam Makalah
yang penulis buat, bagaimana pun juga penulis adalah manusia biasa yang memiliki banyak
kelalaian dan kekurangan.

11

Anda mungkin juga menyukai