Anda di halaman 1dari 19

UTS KEWIRAUSAHAAN

MASALAH DAN TANTANGAN USAHA KECIL


USAHA LESEHAN MBAK RANTI

DISUSUN :
OLEH

NAMA
ZAHRA ZHAFIRA

NPM
1541031030

JURUSAN S1 AKUNTANSI ( PARALEL )


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG
2016-2017
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Bisnis kuliner memang tidak pernah mati. Bagaimana bisa seperti itu?! Iya, bisnis ini
memang semakin tumbuh subur seiring dengan perkembangan jumlah penduduk dan
gaya hidup yang ingin serba cepat tersaji. Sadar atau tidak, dengan pertumbuhan
penduduk yang semakin banyak maka semakin banyak pula kebutuhan pangan yang
harus disediakan.
Adapun makan adalah kebutuhan utama bagi seluruh makhluk hidup, tidak hanya
manusia tetapi hewan serta tumbuhan juga membutuhkan makan. Sebab makanan itulah
yang nantinya akan diolah dan dijadikan sumber energy, sehingga kita dapat terus
beraktivitas. Umumnya orang akan memasak sendiri makanan yang akan ia makan,
dengan maksud lebih hemat dan terjamin. Namun seiring berjalannya waktu, hal
tersebut kini mulai berubah, dimana-mana tersebar lesehan yang menyediakan berbagai
jenis menu, terutama makanan siap saji. Selain karena lebih praktis dan harga yang
ditawarkan tidak terlalu mahal, alasan lain yang membuat orang suka makan di lesehan
ataupun warung-warung makan adalah karena adanya perbedaan suasana, serta
kenyamanan yang di dapat dari fasilitas-fasilias yang memang sengaja disediakan demi
kenyamanan para tamu. Waktu juga menjadi salah satu alasan orang lebih memilih
makan di lesehan, karena belum tentu semua orang sempat untuk menyediakan
makanan di rumah. Hal tersebut yang membuat usaha lesehan dapat dijadikan sebagai
peluang usaha yang menjanjikan. Karena peluang bisnis tersebut akan dibutuhkan
sampai kapanpun, dan prospek kedepannya semakin bagus seiring bertambahnya jumlah
penduduk.

Usaha adalah salah satu kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk mencapai keberhasilan
guna memenuhi kebutuhan finansial yang dikembangkan oleh pemilik Usaha terbagi
menjadi tiga yaitu usah kecil, usaha menengah, dan usaha besar. Walaupun tingkatnya
berbeda namun dalam menjalankannya sama-sama dibutuhkan tanggung jawab dan
keberanian dalam menerima resiko.
Serta cara pengembangannya pun relatif sama.
Istilah wirausaha diperkenalkan oleh Prof. Dr. Suparman Sumahamijaya pada tahun
1975 dengan menjabarkan dalam istilah aslinya yaitu entrepreneur, dalam arti mereka
yang memulai usaha baru, menanggung segala resiko, dan mendapatkan keuntungan.
Kata Wirausaha merupakan terjemahan dari istilah bahasa inggris entrepreneur, yang
artinya adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk melihat dan menilai
kesempatan peluang bisnis. Saya menggambarkan pengusaha sebagai orang yang
mampu memindahkan sumber-sumber ekonomi dari tingkat produktivitas rendah ke
tingkat produktivitas tinggi karena mampu menghasilkan produk yang lebih banyak.

Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Menurut dari segi etimologi
(asal usul kata ). Wira, artinya pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, gagah
berani, berjiwa besar, dan berwatak agung. Usaha, artinya perbuatan amal, bekerja,
berbuat sesuatu. Jadi, wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu.

Wirausaha dapat mengumpulkan sumber daya yang di butuhkan guna mengambil


keuntungan dari padanya, dan mengambil tindakan yang tepat guna untuk memastikan
keberhasilan usahanya. Wirausaha ini bukan faktor keturunan atau bakat, tetapi sesuatu
yang dapat dipelajari dan dikembangkan.
Dalam kewirausahaan perlu adanya pengembangan usaha, yang dimana dapat
membantu para wirausahawan untuk mendapatkan ide dalam pembuatan barang-barang
yang akan dijadikan produk yang akan dijual. Dalam proses pengembangan usaha ini
diperlukannya jiwa seseorang wirausaha yang soft skill yang artinya adanya ketekunan
berani mengambil resiko, terampil, tidak mudah putus asa, mempunyai kemauan terus
belajar, memberi pelayanan yang terbaik kepada konsumen, bersikap ramah terhadap
konsumen, sabar, pandai mengelola dan berdoa. Karena semua usaha dan rencana tidak
akan berhasil tanpa adanya ridho dari Allah SWT.

2. RUMUSAN MASALAH
1. Menjelaskan Strategi Pengolahan dalam Usaha Lesehan Mbak Ranti
2. Menjelaskan Perkiraan awal modal dalam membuka Usaha Lesehan
Mbak Ranti
3. Menjelaskan Strategi Pemasaran dalam Usaha Lesehan Mbak Ranti

4. Menjelaskan Permasalahan dan Tantangan yang dihadapi Usaha Lesehan


Mbak Ranti
3. TUJUAN PENULISAN
1. Agar Mahasiswa dapat mengetahui Strategi Pengolahan dan Strategi
Pemasaran Usaha Lesehan Mbak Ranti
2. Agar Mahasiswa dapat mengetahui masalah dan tantangan dalam usaha
Lesehan Mbak Ranti

BAB II
PEMBAHASAN

A. Strategi Pengolahan
adapun strategi pengolahan yang harus dilakukan adalah:

A. Persiapan Awal Dalam Membuka Usaha Lesehan


Persiapan pertama untuk memulai bisnis apa saja, termasuk lesehan adalah
mempersiapkan mental untuk menghadapi tantangan ketakutan dan keraguan akan
kegagalan. Setelah langka pertama ini, kini menyangkut masalah operasional dari
rencana usaha. Masalah-masalah teknis yang menyangkut seluk beluk pekerjaan perlu
disiapkan rapi. Mulai dari menghitung kemampuan diri, keterampilan yang dimiliki
yang menyangkut bidang pekerjaan itu, untuk lesehan makan minimal harus mengerti
masakan. Bisa pintar memasak, lebih baik lagi ahli memasak. Namun, untuk menjadi
pengusaha lesehan tidak harus menjadi ahli masah dulu, tetapi yang terpenting adalah
mampu mengelola usaha itu, tenaga ahli yang bisa memasak bisa direkrut. Persiapan
dalam memulai bisnis lesehan adalah tersedianya prasarana dan sarana. Pengertian
tersedianya bukan berarti harus menjadi miliknya, tetapi bisa diperoleh dari meminjam
atau menyewa terlebih dahulu, kecuali memang tersedia dana yang cukup yang sengaja
diinvestasikan ke usaha untuk jangka panjang.
Prasarana adalah hal-hal kemudahan bersifat fisik maupun non fisik yang mendukung
pengoperasian sarana-sarana atau alat-alat. Sedangkan sarana adalah alat-alat untuk
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu.
Dalam usaha lesehan, yang termasuk prasarana adalah tempat yang strategis, tenaga ahli
(juru masak), modal usaha, dan izin usaha, sedangkan meja kursi, peralatan makan,
peralatan masak, dan sebagainya adalah sarana.Bisnis makanan termasuk bisnis yang
beresiko besar. Karena bisnis makanan beda dengan bisnis-bisnis lain. Kecuali yang kita

jual adalah makanan kering, yang bisa bertahan sampai berbulan-bulan. Namun jika
yakin pangsa pasarnya yang bagus, maka bisnis makanan akan memberi keuntungan
yang berlipat ganda.Bisnis makanan bukan milik kaum wanita saja, banyak pria yang
menjadi koki kelas dunia. Dan kebanyakan penjual makanan yang sukses adalah pria.
Rasa masakannya pun tidak kalah dari masakan wanita.Untuk bisnis makanan, jika
merasa bingung memilih makanan apa yang akan dijual, bisa memulainya dari makanan
kesukaan yang selalu di makan. Jika lebih berani, bisa memulainya dari makanan atau
masakan khas yang banyak dijual disekitar tempat

dan tentunya yang banyak

dibutuhkan ditempat tersebut.

B. Perkiraan Modal yang diperlukan untuk Membuka usaha lesehan


Peralatan memasak

Dalam hal ini saat membuka usaha untuk pertama kalinya sangat dibutuhkan peralatanperalatan memasak seperti panci, kompor gas, dan sebagainya. Dimana dalam
perkembangannya dapat ditambah jika lesehan tersebut sudah berkembang.
Ruangan / dapur

Sebaiknya tata dapur sedemikian rupa untuk memudahkan pekerjaan dan tambahkan
rak-rak khusus untuk tempat perlengkapan memasak.
Rak khusus untuk bumbu-bumbu dapur

Kalau perlu beri label pada tempat masing-masing bumbu untuk memudahkan proses
memasak.
Keuangan

Sebagai pemula, biasanya belum bisa berutang alias masih memakai modal sendiri.
Modal yang di perlukan untuk berbelanja bahan-bahan makanan berkisar 50% dari
harga makanan yang dipesan.

Mengenai masalah perhitungan biaya usaha, maka bisa diatur sebagai berikut :
1. modal awal mendirikan usaha seperti, mendirikan bangunan, membeli peralatan
masak, peralatan makan, dan perizinan
2. modal pembelian persediaan bahan baku seperti bahan masakan (daging, beras,
bumbu, sayur, dan lain-lain), dan juga minuman
3. modal operasional seperti gaji karyawan (jika ada) listrik, gas, telpon, dan lainlain. Khusus untuk modal pembelian bahan baku dan modal operasional,

sebaiknya disiapkan untuk minimal 3 bulan ke depan, agar usaha tetap dapat
berjalan selama 3 bulan pertama dan belum menghasilkan keuntungan.
C. Dasar Pengetahuan dan ketrampilan yang harus dimiliki
Aneka masakan dan variasinya. Memasak memang urusan selera, tetapi tetap ada
standar tersendiri yang harus dikuasai.Kita harus pintar mengelola bahan-bahan
makanan dan penggunaannya agar tidak boros dan terhindar dari kerugian.Perhatikan
cara memasak dan menyimpan hasil masakan dengan baik. Hal ini sangat penting untuk
menghindari masakan menjadi basi/bau akibat penanganan atau penyimpanan yang
salah.
Teknik berbelanja dan memilih bahan makanan agar perhitungan biaya tidak
bengkak.Informasi tempat berbelanja bahan makanan yang berkualitas baik dengan
harga miring. Terkadang perlu sumber dari beberapa tempat untuk mendapatkan bahan
makanan yang baik. Misalnya, untuk sayuran segar dan murah sebaiknya dibeli di pasar
A, tetapi untuk daging sapi lebih baik dibeli di pasar B. Membeli daging ayam dan sapi
ada yang menggunakan pesan-antar.
D. Hal yang Harus Diperhatikan Untuk Membuka Usaha Lesehan
Peralatan yang Dibutuhkan dalam Membuka Usaha Rumah Makan
Peralatan Masak :
Peralatan yang digunakan pada prinsipnya sama dengan alat rumah tangga biasa yang
hanya saja ukurannya lebih besar karena digunakan untuk memasak dalam jumlah atau
porsi lebih banyak. Peralatan masak untuk usaha rumah makan antara lain, kompor gas,

kompor minyak, rice cooker katering, aneka panic ukuran besar dan kecil, wajan besar
dan kecil, aneka pisau, gilingan bumbu, dan sebagainya. Peralatan tersebut wajib
dimiliki, namun untuk suatu usaha rumah makan pemula hendaknya pembelian alat
disesuaikan dengan kapasitas pesanan dulu. Jangan sampai modal awal yang ada
menjadi membengkak hanya untuk hanya untuk membeli peralatam saja .
Peralatan Makan :
Peralatan makan yang wajib dimiliki adalah piring, sendok, garpu, aneka pemanas lauk,
mangkuk, meja, kursi dan sebagainya.
Perlengkapan Penunjang Usaha lesehan
Merupakan perlengkapan diluar alat masak yang ada yang berfungsi untuk
mempermudah pekerjaan pada usaha rumah makan. Alat-alat tersebut antara lain lemari
es untuk menyimpan bahan , lemari penyimpan alat masak dan alat makan, dispenser
dan sebagainya.
C. Strategi pemasaran
Strategi Promosi dalam Membuka Usaha Lesehan
1.Dalam dunia usaha, kita harus pintar-pintar menggaet pelanggan dan menjaga agar
pelanggan tersebut tidak kabur ke tempat lain.Dengan adanya promosi, masyarakat
dapat mengenal produk yang ditawarkan. Sehingga konsumen dapat tertarik
membeli produk yang telah dibuat. Para wirausahawan dapat mengambil
alternatifnya yakni, dengan mengikuti bazaar, karena bazaar adalah sarana promosi

yang murah dan dapat dijadikan momen untuk mengambil keuntungan. Setelah itu
baru mempersiapkan brosur ataupun spanduk.
D. Permasalahan dan Tantangan yang Dihadapi
Pemenuhan kebutuhan dan keinginan serta nilai kualitas jasa sangat ditentukan oleh
tingkat kepentingan maupun kepuasan pelanggan sebagai pemakainya. Pelayanan yang
kurang memuaskan akan menyebabkan berkurangnya konsumen atau bahkan hilang
karena konsumen berpindah ke jasa layanan lain. Hal ini merupakan tantangan besar
bagi perusahaan dalam membangun citra perusahaan yang tidak hanya mampu membuat
dan membangun tapi juga dapat memberikan pelayanan yang memuaskan.Usaha kuliner
itu sendiri memiliki tantangan untuk tetap mempertahankan usahanya antara lain
bagaimana menjaga kualitas pelayanan agar dapat bersaing dengan produk serupa dan
juga produk pengganti lainnya yang saat ini semakin banyak bermunculan.
Dan juga menghadapi permasalahan lesehan-lesehan baru yang banyak bermunculan
disatu kawasan mengakibatkan pelanggan bisa saja lebih tertarik dengan lesehanlesehan tersebut.

BAB III
Pemecahan Masalah

A. Alternatif Pemecahan Masalah


Menghadapi permasalahan tersebut diatas maka perusahaan perlu mengetahui perilaku
pelanggan dalam membeli, menggunakan dan mengevaluasi jasa dalam rangka
pemenuhan dan pemuasan kebutuhan. Analisis mengenai tingkat kepuasan pelanggan
ini nantinya dapat dijadikan sebagai dasar untuk menentukan strategi dan program

pemasaran yang relevan pada situasi dan kondisi saat ini. Konsep strategi yang baik
membutuhkan perumusan masalah yang berlandaskan kepada wawasan yang lebih luas.
Bila ditinjau dari sudut pandang perusahaan, salah satu cara yang efektif dalam
melakukan diferensiasi adalah melalui jasa atau pelayanan yang diberikan. Hal ini
membawa perubahan yang cukup mendasar dalam bisnis utama suatu perusahaan.
Sebagai contoh, semakin banyaknya bisnis utama lesehan bergeser dari sekedar
menyediakan segala macam makanan untuk dijual, menjadi usaha melayani dan
memuaskan rasa lapar pelanggan dengan disertai usaha menyediakan suasana yang
kondusif bagi pelanggan untuk menikmati hidangan. Bahkan tidak jarang pula dilesehan
disajikan pula hiburan musik.

Manajemen pemasaran mengenal konsep bauran pemasaran (Marketing Mix) sebagai


variabel-variabel keputusan yang dapat dikendalikan oleh manajemen untuk mencapai
tujuan perusahaan. Di dalam konsep bauran pemasaran (Marketing Mix) terdapat 7
variabel yaitu
roduk (product), harga (price), promosi (promotion) dan tempat (place), proses
(process),personil (personil), dan fasilitas fisik (physical facility). Analisis tingkat
kepuasan pelanggan memberikan landasan yang baik untuk memahami dan
memanfaatkan lebih efektif lagi konsep dan metode-metode pemasaran produk bagi

strategi dan program pemasaran. Strategi dan program pemasaran diperlukan untuk
mengatasi permasalahan pemasaran yang kompleks melalui pendekatan terhadap sistem
nyata di dalam perusahaan.
Untuk meningkatkan keuntungan, setiap perusahaan bisnis harus berusaha melakukan
perubahan terhadap efektivitas dan efisiensi kegiatan usahanya. Prinsip utama dari
bisnis adalah bagaimana meningkatkan profit, meminimalkan biaya, serta membuat
produk perusahaan menjadi unggul sehingga produk perusaan dapat diterima pasar.
Semakin kesini, tuntutan pelanggan terhadap kualitas produk atau jasa yang dihasilkan
perusahaan semakin tinggi dan beragam. Oleh karena itu kegiatan efisien dan efektifitas
yang dilakukan tidak hanya berupa perbaikan yang bersifat financial, tetapi lebih jauh
mengembangkan agar lebih unggul dari produk lain di dalam pasar.
Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam menjaga kualitas pelayanan yaitu
dengan memberikan pelayanan yang memuaskan, sesuai dengan atau melebihi harapan
pelanggan. Sehingga dirasakan sangat penting untuk mengetahui pelayanan yang
diharapkan oleh pelanggan. Bisa berkembang atau tidaknya usaha rumah makan sangat
tergantung dari posisi letak lesehan yang di miliki. Usahakan mencari tempat yang
cukup ramai untuk memulai usaha ini. Bisa mencoba usaha ini di daerah pertokoan,
daerah perkantoran, daerah kampus atau pusat perbelanjaan.
Semakin ramai daerah di sekitar rumah makan , semakin besar peluang orang untuk
berkunjung. Usahakan tidak membangun usaha ditempat yang sepi atau jauh dari jalan
umum agar dapat dilihat oleh khalayak ramai.

Harga seimbang dengan rasa.


Dua kunci sukses dari usaha lesehan adalah harga dan rasa. Saat makanan yang terjual
memiliki rasa yang nikmat dan khas dengan harga yang sesuai, pasti rumah makan akan
ramai dikunjungi.
Untuk harga, juga harus menyesuaikannya dengan lokasi dan jenis makanan yang
terjual. Pada dasarnya bisa menerapkan harga jual setinggi 30-50% dari modal yang
dikeluarkan. Tentu didukung dengan rasa yang enak pula.
Pelayanan.
Selain harga dan rasa, hal lain yang cukup penting adalah pelayanan. Pelayanan yang
ramah dengan senyuman di bibir akan menarik banyak pelanggan untuk kembali ke
rumah makan. Usahakan agar pengunjung merasa nyaman di rumah makan dan jangan
biarkan menunggu sangat lama untuk menikmati hidangan yang dipesan.
Penyajian yang menarik.
Tampilan merupakan modal awal untuk menciptakan selera makan. Dengan tampilan
yang menarik dari makanan yang di buat, pengunjung juga akan terpacu selera
makannya. Setelah selera makan bangkit, ditambah dengan rasa yang enak, rumah
makan akan cepat terkenal. Akhirnya pelanggan rumah makan akan semakin banyak.
B. Strategi Pengembangan
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengembangan usaha, sebagai berikut;

4. Jeli melihat pasar


Dalam hal ini, kebanyakan konsumen lebih memilih dan membeli produk yang tengah
tren meskipun dalam kualitas produknya nomor 2 daripada kualitas produk nomor 1 tapi
produknya ketinggalan jaman (dalam bidang garmen/usaha pakaian). Seandainya dalam
bidang makanan, konsumen lebih membeli produk yang mempunyai kualitas, mutu, dan
bergizi serta rasa yang enak. Sebelum memulai usaha, sebaiknya anda melakukan survei
terlebih dahulu tentang menu yang beredar di pasar. Lalu, pilihlah menu yang belum
banyak dijual di sana guna mengurangi tingkat persaingan. Namun, pilihlah yang sesuai
dengan target pasar / konsumen.
5. Menjalin komunikasi dengan orang lain
Maksudnya agar tidak ketinggalan informasi diperlukan mata-mata dalam menjalankan
usaha, tentunya mata-mata dalam ati positif yaitu orang yang bertugas mengumpulkan
informasi untuk mendukung kemajuan usahanya.
Memperluas jaringan komunikasi sangatlah penting selain mempermudah mendapatkan
informasi juga dapat memperluas daerah pemasaran.
6. Berani berinvestasi
Sebagai pemula dalam usaha dengan dana/modal yang terbatas, diharapkan untuk berani
menjual asset sendiri yang dapat menghasilkan uang untuk berinvestasi ataupun
berusaha mengkredit uang dengan orang lain dengan syarat harus adanya
pertanggungjawaban untuk melunasinya.

7. Fokus dalam usahanya


Kelemahan dari para wirausahawan selama ini adalah tidak mampu mengelola
kesuksesan yang telah dicapai dengan melakukan tindakan yang tidak terkendali.
Sebagai contoh, beberapa pengusaha garmen tergiur keuntungan sesaat dari bisnis valas
saat krisis moneter 1998, akhirnya mereka mencoba berbisnis valas sedangkan bisnis
garmennya terbengkalai. Sementara bisnis valasnya merugi akibat ketiadaan
pengalaman bisnis financial, maka pengusaha tersebut gulung tikar.
8. promosi
Dengan adanya promosi, masyarakat dapat mengenal produk yang ditawarkan.
Sehingga konsumen dapat tertarik membeli produk yang telah dibuat. Para
wirausahawan dapat mengambil alternatifnya yakni, dengan mengikuti bazaar, karena
bazaar adalah sarana promosi yang murah dan dapat dijadikan momen untuk mengambil
keuntungan. Setelah itu baru mempersiapkan brosur ataupun spanduk.
6.pemasaran yang dilakukan para wirausahawan
Dapat memilih tempat yang strategis. Dan dalam hal memproduksi barang dan
penamaan tempat (toko) perlu adanya keunikan. Karena dengan keunikan suatu barang,
maka kemungkinan banyak konsumen yang mencari, dan semakin besar peluang untuk
mendapatkan keuntungan besar, dalam hal ini juga dapat memberikan nilai tambah
didalam penjualan produk atapun memberikan nilai diskon apabila pembelian banyak.
7.Pertimbangkan untuk mengembangkan bisnis

Yakni dengan jalan Waralabalisensi atau peluang bisnis ataupun distribusi wholesale.
8.Mempunyai pemasok tetap yang dapat memasok semua bahan baku produksinya
setiap hari sangat dianjurkan guna kelancaran proses produksi.
9.Izin usaha
Untuk kenyamanan usaha, anda perlu mengurus izin usaha di instansi pemerintah atau
pihak berwenang setempat. Mengurus izin ini perlu dilakukan untuk menghindari
masalah perizinan yang mungkin timbul dikemudian hari.
.

DA FTAR PUSTAKA
o http://cholichul-fpsi.web.unair.ac.id/artikel_detail-40903-modul%20kinerja
%20kewirausahaan-MODUL%206%20%20ETIKA%20WIRAUSAHA,
%20TANTANGAN%20SERTA%20PERMASALAHAN%20DALAM
%20KEWIRAUSAHAAN.html
o http://viewcomputer.wordpress.com/kewirausahaan/
o id.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaan

Anda mungkin juga menyukai