Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era dunia teknologi, industri dan globalisasi semua dituntut untuk lebih
kreatif dan inovatif. Pada saat ini tidak dipungkiri pula bahwa industri adalah tulang
punggung untuk kemajuan suatu negara. Ada berbagai macam jenis industri didunia
terutama bidang manufaktur. Banyak elemen yang terkandung didalamnya yaitu
Mekanika, Desain, bahkan Otomatisasi. Program Politeknik Manufaktur Negeri
Bandung menyertakan Program Praktik Industri pada kurikulumnya sangatlah
bagus untuk menambah wawasan dan pengalaman di dunia industri yang
sebenarnya.
PPI adalah Program Praktik Industri yang diselenggarakan oleh Politeknik
Manufaktur Negeri Bandung. Program ini dilaksanakan pada mahasiswa semester 4
dan 5 berdasarkan pasal 4(3) Program Pendidikan Diploma-3 yang berbunyi
Program Pendidikan Diploma-3 Kejuruan Teknik (D3KT) diselenggarakan dengan
konsep pendidikan berbasis modular (Modular Based Education / MBE) dengan
menggunakan metoda Kooperatif 3-2-1, yaitu 3 semester Pendidikan Dasar, 2
semester Praktik Industri dan 1 semester Pendidikan Lanjut dan Pasal 22 Praktik
Industri yang berbunyi Mahasiswa/i program pendidikan Diploma-3 Kejuruan
Teknik yang mendapat status kelulusan tetap pada akhir semester 3 dan memiliki
Sertifikat Kompetensi Pendidikan Dasar dapat mengajukan permohonan untuk
mengikuti semester praktik industri, tetapi untuk angkatan tahun 2010 tidak hanya
mahasiswa D3KT tetapi mahasiswa D3AT pun dapat mengajukan permohonan
untuk mengikuti PPI. Hal ini dilakukan untuk mengaplikasikan teori-teori yang
didapat mahasiswa selama perkuliahan semester 1-3 di dunia kerja nyata dan
menambah pengalaman kerja di industri yang sebenarnya, sehingga dapat
meningkatkan kualitas dan mutu lulusan D-3 Politeknik Manufaktur Negeri
Bandung.
1.2 Tujuan
Tujuan dari PPI, yaitu agar mahasiswa dapat mengetahui perkembangan
dunia industri serta dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang ditimba di kampus
sebelum terjun ke dunia industri. Dengan adanya PPI, mahasiswa juga
mendapatkan ilmu-ilmu yang sebelumnya belum pernah didapatkan saat di kampus
sehingga mahasiswa memiliki banyak pegangan serta pengalaman kerja yang bisa
diterapkan saat benar-benar memasuki dunia industri setelah lulus perkuliahan
nanti.

1.3 Metode Penulisan


Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai
berikut:
a. Studi Literatur, yaitu mengambil data dari beberapa sumber literatur baik dari
buku maupun internet.
b. Metode Analisa, yaitu dengan menganalisa keadaan yang ada pada PPI.
1.4 Ruang Lingkup Pembahasan
Hal-hal yang akan dibahas pada makalah ini yaitu tentang perusahaan tempat
PPI berlangsung, pelaksanaan teknik supervisi, manajemen industri, dan perencanaan
pengendalian produksi.

BAB II
PT. TOA GALVA INDUSTRIES
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. TOA Galva Industries berdiri pada tanggal 1 Juni 1976 didirikan oleh
Bpk. Uripto Widjaja. PT. TOA Galva Industries (TGI) berstatus PMA (Penanaman
Modal Asing) antara PT. Galva (Indonesia) dengan TOA Corporation, persentasinya
yaitu 51% Indonesia dan 49% Jepang. Perusahaan ini memiliki Visi dan Misi,
yaitu :
Visi : The Healthy Company
Misi : Quality, Cost, Delivery, Service
Produk utamanya yaitu speaker dan megaphone. Dan daerah pemasarannya
mencakup dalam negeri dan luar negeri. Dengan perbandingan penjualan lokal 30%
dan ekspor 70%.

Gbr 1. Maket PT.TOA GALVA INDUSTRIES

Gbr 2. Lingkungan

pabrik TGI

2.2 Departemen
Perusahaan ini terdiri dari beberapa departemen yang memiliki tugas
tersendiri yang saling berkaitan satu sama lain. Adapun departemen-departemennya
sebagai berikut:
1. Dept. Divisi Umum
2. Keuangan
3. R & D (Research and Development)
4. Megaphone
5. Speaker 1 & 2
6. Quality Assurance
7. Diapraghm & BST
8. Gudang Barang jadi
9. Injeksi Plastik
10. Pengecatan
11. Roll Cut & PCB
3

12. Spinning & Metal Mesin


13. PTP (Pengembangan Teknik Produksi) / Maintenance
2.3 Waktu Kerja
PT. TOA Galva Industries memiliki waktu kerja sebagai
berikut:
Hari
Senin Kamis

Jam
07.30 16.30

Jumat

07.30 17.00

Waktu
8 jam kerja, 1 jam
istirahat
8 jam kerja, 1.5 jam
istirahat

PT. TOA Galva Industries pun memiliki kalender kerja yang


dimana terkadang hari sabtu digunakan hari untuk bekerja
menggantikan hari yang terpotong oleh cuti bersama bahkan
digunakan untuk menambah cuti pribadi.
2.4 Produk
PT. TOA Galva Industries produksi utamanya yaitu speaker dan megaphone.
Produk yang dihasilkan bermacam-macam dan daerah pemasarannya yaitu dalam
dan luar negeri
Berikut contoh produk-produk dari TGI yang diproduksi:
1. Speaker

2. Megaphone

BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Suvervisi
Supervisi adalah suatu proses atau kegiatan pengawasan, pengaturan atau
pun pengendalian secara langsung dan berkala terhadap pekerjaan yang diberikan
oleh atasan kepada bawahan. Apabila dalam pelaksanaannya ditemukan masalah
atau pun ketidak sesuaian yang dilakukan bawahan, maka dengan segera
memberikan petunjuk perbaikan atau pun bantuan secara langsung guna
mengatasinya.
Dalam aktivitas sehari-hari supervisi ini dapat dilihat langsung pada seorang
supervisor yang tidak lepas dari kegiatan supervisi. Menjadi seorang supervisor
tidaklah terlalu sulit tetapi juga tidaklah terlalu mudah, karena tugas dan peran
seorang supervisor mencakup banyak aspek yang dimana satu sama lain merupakan
hal yang penting (contohnya material bahan baku dan karyawan/tenaga kerja) dan
memadukannya sehingga berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan.
Dalam menjalankan perannya seorang supervisor harulah tahu mengenai
teknik supervisi agar dapat menjalankan perannya dalam kegiatan supervisi. Namun
teknik supervisi ini perlu diketahui juga oleh karyawan agar sedikitnya mengetahui
dan dapat memahami perilaku atasan. Dan yang paling penting dapat mengetahui
apa yang pantas dan tidak pantas dilakukan.
Dalam teknik supervisi banyak hal-hal atau poin-poin yang harus dipahami
agar seorang supervisor dapat menjalankan perannya dengan baik. Hal itu di
antaranya adalah pengertian dasar mengenai manajemen, hirarki, wewenang,
tanggung jawab, delegasi, dan tanggung tanggap. Selain pengetahuan dasar
mengenai beberapa hal tersebut, seorang supervisor pun harus menguasai materi
mengenai kepemimpinan, komunikasi, motivasi, disiplin dan materi lainnya yang
dapat menunjang peran nya sebagai seorang supervisor.
3.2 Manajemen Industri
3.2.1 Organisasi dan Manajemen
3.2.1.1 Pengertian Organisasi
Organisasi merupakan salah satu wadah atau sarana untuk mencapai
tujuan suatu perusahaan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yang
dilakukan seorang pimpinan dengan organisasi yang ada atau tercipta di
5

perusahaan yang bersangkutan. Jadi keberhasilan perusahaan tergantung pada


organisasi terutama struktur organisasi yang dipakai.
Menurut Boone dan Katz organisasi didefinisikan sebagai berikut:
Organissasi adalah suatu proses tersusun yang orang-orangnya
berinteraksi untuk mencapai tujuan.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa organisasi mencakup
3 elemen pokok, yaitu:
1.
2.
3.

Interaksi manusia
Kegiatan yang mengarah pada tujuan
Struktur organisasi itu sendiri

Kebutuhan perusahaan akan pentingnya peranan organisasi akan


disesuaikan dengan seberapa besar jumlah anggota perusahaannya. Karena
semakin sedikit jumlah anggota perusahaan semakin sederhana fungsi-fungsi
pengorganisasian yang dilakukan. Demikian juga kalau anggota terus
bertambah semakin banyak maka kebutuhan akan organisasi semakin besar.
3.2.1.2 Pola dan Struktur Organisasi
Organisasi memiliki pola tersendiri yang disebut pola organisasi. Pola
organisasi dibagi menjadi dua bagian yaitu organisasi formal dan organisasi
informal.
Organisasi formal adalah organisasi yang dibentuk secara sadar dan
mempunyai tujuan tertentu yang didasari pula dengan menggunakan sistem
tugas, hubungan wewenang maupun tanggung jawab dirancang oleh manajer
agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang telah dibuat
dan di sepakati.
Organisasi informal dalam stuktur organisasinya sendiri tidak
tampak/terlihat. Namun keberadaannya akan selalu ada menikuti organisasi
formal. Organisasi informal ini merupakan organisasi yang tercipta karena
adanya hubungan antar pribadi yang secara tidak sadar terjadi keberadaannya
tanpa didasarkan pada struktur organisasi maupun kesepakatan tujuan
bersama.
Struktur organisasi akan terbentuk secara otomatis dikarenakan
struktur organisasi ini merupakan hal penting dan diperlukan dalam mencapai
tujuan. Struktur organisasi yang dibentuk akan selalu berdasarkan pada 3
komponen organisasi yaitu interaksi kemanusiaan, kegiatan yang terarah pada
tujuan, dan struktur itu sendiri.
3.2.1.3 Manajemen
Menurut Prof. Oei Liang Lee definisi dari manajemen adalah ilmu dan
seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasi, serta
mengawasi tenaga manusia dengan bantuan lat-alat untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.

Manajemen merupakan sarana untuk mencapai tujuan organisasi


dengan memanfaatkan alat yang tersedia semaksimal mungkin. Akan tetapi
perlu diperhatikan bahwa dalam mencapai tujuan perusahaan harus
memperhatikan secara optimal terhadap kepentingan-kepentingan yang
menyangkut kepentingan konsumen, penanam modal, anggota perusahaan
( karyawan), pemerintah, masyarakat dan supplier.
Manajemen merupakan kunci keberhasilan pencapaian tujuan suatu
organisasi. Organisasi tidak akan mampu menjawab setiap tantangan yang
timbul sebagai akibat dari perubahan teknologi, perubahan organisasi, dan
lingkungan dalam aspek kegiatan industri jika tanpa adanya suatu manajemen
yang efektif.
3.3 Perencanaan dan Pengendalian Produk
3.3.1 Definisi dan Pengertian PPIC
Dalam suatu perusahaan, sering kita mendengar suatu departemen
yang bernama departemen Production Planning and Inventory Control atau
dikenal dengan istilah PPIC. Departemen PPIC yaitu suatu departemen
dalam manajemen produksi yang berfungsi untuk mengendalikan dan
memastikan rangkaian produksi agar berjalan sesuai keinginan.
Secara garis besar dapat dijelaskan bahwa tujuan akhir dari PPIC
adalah menghadirkan produk yang diminati pasar/pelanggan sehingga
perusahaan akan banyak mendapatkan pesanan yang sudah dapat dipastikan
bisa diproduksi dengan memenuhi syarat kualitas dan kuantitas sesuai
dengan kapasitas dan laju produksi yang diketahui secara pasti, serta jadwal
pengiriman yang tepat, sehingga perusahaan akan menang bersaing dan
mendapatkan profit yang banyak.
Dalam prakteknya, PPIC juga sebagai pelaksana dalam pengendalian
Sistem Manajemen Mutu pada suatu perusahaan yang menerapkannya.
Dengan kata lain, jika suatu perusahaan menerapkan Sistem Manajemen
Mutu ISO-9001, maka akan lebih baik jika perusahaan tersebut telah
mempunyai departemen PPIC.
3.3.2 Tugas Umum PPIC
Tugas umum dari PPIC adalah menerima order dari marketing dan
memantau jalannya produksi hingga pengiriman barang. Rincian tugas dari
PPIC adalah
1.
2.
3.
4.
5.

Menerima order dari marketing;


Order material baik import maupun local;
Follow up material supaya datang tepat waktu;
Membuat rangkuman detail order yang akan dijalankan produksi;
Memanage semua masalah yang berhubungan dengan material dan detail
produk seperti material rusak, kekurangan material, material hilang,
adanya perbedaan data dari satu design produk;

6. Follow up approval dari sample sample produk yang di kirimkan ke


costumer;
7. Membuat surat untuk setiap pengiriman sample sample ke costumer;
8. Follow up acc sertifikat dan dokumen-dokumen lain ke QC costumer
yang bertugas, untuk kelancaran pembayaran.
Dari beberapa tugas yang telah dipaparkan di atas dapat diketahui
tujuan dan fungsi dari PPIC itu sendiri. Tujuan dari PPIC adalah untuk
memanfaatkan secara efektif sumber daya yang terbatas dalam
memproduksi barang/jasa sehingga dapat memuaskan permintaan pembeli
atau pengguna dan menghasilkan keuntungan bagi investor. Dan fungsi dari
PPIC adalah agar dapat menentukan peramalan permintaan/penjualan untuk
periode yang akan datang, perencanaan produksi, penjadwalan produksi dan
pengendalian persediaan. Fungsi lainnya adalah menyinergikan kepentingan
marketing dan manufacturing dan mengintegrasikan memadukan pihakpihak dalam organisasi (marketing, produksi, personalia, dan keuangan)
agar dapat bekerja dengan baik.
3.3.3 Hal-Hal yang Berkaitan dengan Sistem PPIC
PPIC merupakan suatu metode perencanaan produksi dan
penanganan material. Setiap perusahaan mempunyai sistem produksi
masing-masing. Suatu perusahaan manufaktur mempunyai perencanaan
produksi tentang produknya apakah spare part atau produk komp lit. PPIC
merupakan suatu sistem perencanaan, pengendalian dan alat untuk
mengambil keputusan. Apa saja yang termasuk dalam sistem PPIC,
beberapa hal yang merupakan komponen sistem PPIC dapat dilihat dalam
gambar di bawah ini :

Gambar komponen sistem PPC

BAB IV
KEGIATAN PPI
4.1 Penempatan Kerja
Pada Program Praktik Industri di PT. TOA Galva Industries ini, saya
ditempatkan Bagian PTP (Pengembangan Teknik Produksi)/Maintenance.
Departemen ini bekerja dibidang perencanaan dan pembuatan serta perbaikan Jig
and Fixture untuk digunakan di Departemen-departemen PT. Toa Galva Industries.
Selain Jig and Fixture, PTP juga digunakan untuk tempat pabrikasi dan perbaikan
alat-alat, seperti komponen moulding atau press tool. Karena di PTP terdapat mesinmesin dan alat untuk mempermudah pembuatan alat, seperti mesin bubut, mesin
frais, mesin bor, cutting well, dll.
4.2 Jenis Pekerjaan
Di PTP penulis bekerja sebagai designer dan engineer. Artinya perancangan
dan proses pemesinan dilakukan oleh penulis. Namun, terkadang dibantu oleh
mahasiswa magang dari jurusan lain, apabila mereka sedang tidak ada proyek.
4.3 Sistem Manajemen Industri di PT. Toa Galva Industries
Sistem manajemen dan organisasi dalam suatu perusahaan sudah menjadi
hal yang tidak dapat di pisahkan dan merupakan hal yang harus dan wajib ada.
Tujuannya tidak lain adalah untuk mengatur penempatkan peran dari semua
anggota perusahaan yang tergabung dalam sebuah organisasi yang memiliki visi
misi dan tujuan yang menjadi cita-cita dan mimpi bagi tiap-tiap anggotanya. Agar
organisasi yang sudah terbentuk itu dapat mencapai mimpi dan cita-citanya,
diperlukanlah sebuah sistem yang mengatur organisasi tersebut yang biasa di
katakan sebagai sistem manajemen.
Di PT. Toa Galva Industries, sistem manajemen ini sudah dapat dikatakan
berjalan baik namun tentu saja tidak semuanya sempurna. Ada beberapa kelemahan
yang dimiliki tiap-tiap sistem manajemen yang ada, namun dengan perbaikan
secara terus menerus kekurangan itu dapat perlahan teratasi.
Temuan Permasalahan yang Didapat:
1. Pergantian presiden direktur dari pihak jepang yang ditempatkan di Indonesia.
Kendala yang mungkin terjadi adalah kesulitan dalam berkomunikasi serta

penerapan ide atau program dari presiden direktur baru yang mungkin tidak
sejalan dengan program yang sudah ada.
2. Forecast dari costumer sudah disetujui dan masuk dalam PO, namun setelah
barang selesai di produksi pihak costumer hanya mengambil sedikit dari total
produksi yang di pesan. Misalkan PO dari customer sebanyak 500 pcs, namun
barang yang jadi di ambil hanya 150 pcs.
3. Jenis pekerjaan di PTP terbilang berat, karena karyawan/operator di
departemen ini dituntut untuk berpikir cepat dan cerdas mengatasi permintaan
pembuatan/maintenance alat yang harus tepat pada waktunya. Apabila telat,
bisa berakibat tidak jalannya produksi.
Tindakan yang Dilakukan dan Usulan Penyelesaian
1. Diusahakan ada orang yang dapat memandu dan menjembatani dalam hal
berkominukasi dengan baik, bila memungkinkan ada beberapa tenaga kerja di
sana yang menguasai dan dapat berkomunikasi dengan bahasanya. Dapat juga
melakukan pengajaran kepada beliau tentang bahasa Indonesia agar beliau
mudah berkomunikasi.
2. Untuk jumlah barang pesana yang tidak di ambil dapat di simpan dalam
gudang bila kapasitasnya memungkinkan, namun bila jumlahnya sangat jauh
berbeda dari pesanan maka tindakan yang di lakukan adalah komunikasikan hal
tersebut dengan costumer.
3. Mesin yang tersedia di PTP, seperti mesin bubut, mesin frais dan mesin bor umurnya
sudah tua. Dan kepresisiannya pun sudah berkurang. Alangkah baiknya bila ada
pembaharuan mesin atau penambahan mesin sehingga waktu pengerjaan alat lebih
cepat dan lebih mudah.

4.4 Departemen PPIC di PT Toa Galva Industries


Departemen PPIC dapat dikatakan merupakan bagian dari organisasi
perusahaan yang menjembatani 2 department yaitu: marketing & produksi.
Departemen PPIC menerjemahkan kebutuhan pengadaan produk jadi untuk
marketing ke dalam bentuk rencana produksi & ketersediaan bahan baku serta
bahan pengemas. Departemen PPIC demikian penting peranannya dalam
operasional perusahaan karena berkaitan erat dengan cash flow/ aliran dana dan
kinerja bagian produksi secara umum.
Di PT. TOA Galva Industries ini pun memiliki departemen PPIC yang
memiliki peranan penting dalam hal menerima forecast dan PO dari costumer/grup
TOA, menginput data PO dan membuat rencana kirim, mendistribusikan jadwal ke
departemen terkait, mengontrol produksi harian, mengontrol barang masuk ke QC,
dan memastikan pengiriman ke tujuan.
Dalam pelaksanaan perannya tentu saja tidak selalu mudah dan lancar.
Terkadang ada hal-hal yang memerlukan perhatian ekstra dan penanganan khusus.
Temuan Permasalahan yang Didapat
1. Waktu re-schedule yang sempit dikarenakan informasi mengenai stock material
atau bahan baku tidak ada/terlambat.
10

2. Terdapat order tambahan (additional order) dari costumer atau grup TOA pada
PO yang diterima.
3. Forecast yang diberikan grup TOA tidak sesuai, order pada PO melebihi
jumlah pada forecast.
Tindakan yang Dilakukan dan Usulan Penyelesaian
1. Periksa data stock material bahan baku di departemen pembelian secara rutin
dan berkala agar proses produksi dan pengiriman sesuai, minta informasi ke
departemen pembelian mengenai laporan informasi stock material / bahan
baku. Bila ada kekosongan material / bahan baku segera informasikan ke
departemen PPIC minimal 3 hari sebelum hari pengiriman jangan terlalu
mendesak agar dapat mengkonfirmasi kepada costumer atau melakukan reschedule.
2. Hal pertama yang harus di lakukan adalah komunikasikan dengan departemen
terkait mengenai adanya order tambahan (additional order). Departemen yang
di maksud adalah departemen pembelian dan produksi. Periksa jumlah bahan
baku / material untuk pembuatan order tersebut apa tersedia atau tidak. Lihat
jadwal poduksi harian di departemen produksi dan bertanya apakah
memungkinkan bila proses produksi order tersebut didahulukan untuk diproses.
Solusi lainnya periksa data stock material di gudang.
3. Selalu periksa kebutuhan material apakah mencukupi atau tidak. Komunikasi
dengan departemen terkait tentunya harus berjalan dengan baik agar proses
produksi dan pengiriman dapat sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
4.5 Penerapan Teknik Supervisi di PT. Toa Galva Industries
4.5.1 Manajemen Supervisi
Supervisi di PT. Toa Galva Industries sendiri sudah mempunyai
tingkatan-tingkatan yang sudah terstrukur juga. Seperti dari manajer ke
supervisor 1, lalu ke Supervisor 2 dan seterusnya. Sehingga jalur
kepemimpinan dan pengarahan dapat jelas dilihat dan lebih transparan.
Dalam tempat penulis sendiri, pelaksanaan supervisi terjadi hanya
seperti pengkonsultasian alat yang akan dibuat. Karena departemen yang
ditempati penulis adalah departemen pengembangan yang tidak terlalu
memerlukan supervisi seperti supervisi di departemen produksi.
4.5.2 Kepemimpinan
Tipe kepemimpinan yang dijalankan di perusahaan ini sebagian besar
bersifat demokratis. Maksud dari demokratis yaitu para supervisor mengajak
para karyawan/anggota lainnya untuk ikut berpikir mengenai masalah yang
dihadapi. Supervisor tidak mengambil keputusan secara sepihak, tetapi
melakukan diskusi terlebih dahulu dengan karyawan lainnya sehingga
kedekatan antara supervisor khususnya di area produksi dengan para
karyawan terjalin dengan baik. Namun dalam hal tertentu/keadaan mendesak
terkadang supervisor mengambil keputusan tanpa berdiskusi terlebih dahulu
tanpa berdiskusi dengan anggotanya.
Selain sikap kepemimpinan karena merupakan atasan dari anggotanya,
terdapat juga sikap kepemimpinan lain yang ditunjukan oleh orang-orang
yang dituakan di perusahaan ini. Tipe pemimpin yang seperti ini muncul
dikarena factor usia atau juga dilihat dari lamanya orang tersebut bekerja di
11

suatu perusahaan. Dan supervisor pun akan membedakan dengan yang baru
atau yang muda dari segi cara memperlakukannya.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang supervisor, terkadang
dihadapkan pada suatu masalah yang diharuskan untuk mengambil keputusan
secara cepat dan tepat. Sebagai contoh dalam proses produksi suatu produk,
ada part atau komponen yang sulit di cari atau tidak tersedia sehingga dapat
menghambat proses produksi. Maka supervisor diharuskan untuk memilih
opsi yang ada agar proses produksi terus berlangsung, diantaranya produksi
dialihkan ke model lain yang lengkap part/komponennya, bila komponen/part
tersebut di produksi di departemen lain maka supervisor bisa mengecek apa
tersedia stock atau tidak, bila komponen/part tersebut sedang diproses di
departemen lain maka supervisor dapat bertanya mengenai berapa lama
komponen/part tersebut siap dipakai. Tentu pada akhirnya pengalaman dari
supervisor yang dapat menentukan pilihan tindakan apa yang akan diambil.
Namun sebaiknya sebelum proses produksi berjalan supervisor dapat
memeriksa kelengkapan dari komponen/part yang dibutuhkan.
4.5.3 Komunikasi
Salah satu cara sukses lain yang sangat penting dalam melakukan
supervisi yang efektif adalah kemampuan komunikasi. Komunikasi di sini
bukanlah komunikasi satu arah yang hanya memberikan tugas-tugas saja,
tetapi yang lebih utama adalah komunikasi multiarah, yang juga mencakup
kemampuan mendengarkan keluhan, masukan, dan pertanyaan dari karyawan.
Dalam mengkomunikasikan tugas-tugas, supervisor perlu menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti oleh orang yang harus melaksanakan tugas
tersebut, bahasa yang sejajar dengan kemampuan dan cara berpikir anak
buah.
Cara berkomunikasi yang dilakukan di PT.TOA Galva industries
dilakukan dengan beberapa cara:
- Dengan menggunakan telepon intern untuk menghubungi antar divisi dan
melakukan koordinasi
- Menggunakan sarana internet untuk mengirimkan email kepada masingmasing kepala divisi untuk memberikan pemberitahuan, perubahan
jadwal, hari libur, dll.
- Komunikasi verbal secara langsung untuk menyampaikan perintah atau
saran
-

Pertemuan rutin pada tiap divisi untuk membahas permasalahan yang


terjadi di Line maupun di kantor.

Masalah yang timbul mengenai komunikasi pada perusahaan ini salah


satunya yaitu adanya informasi yang tidak sampai kepada orang yang dituju
atau adanya salah penanggapan mengenai informasi tersebut. Tentu saja hal
ini akan menimbulkan dampak atau hal yang tidak diinginkan, terlebih lagi
bila informasi tersebut merupakan informasi penting yang merupakan tugas
yang harus diselesaikan segera. Permasalahan yang seperti itu dapat segera
diselesaikan dengan beberapa cara, salah satu solusinya adalah dengan
menggunakan bahasa yang baik dan mudah dipahami agar tidak terjadi salah
12

penanggapan oleh penerima informasi, untuk menyampaikan informasi juga


karakter, situasi dan kondisi penerima informasi haruslah diperhatikan.
Sekiranya penerima informasi belum memungkinkan untuk dapat menangkap
informasi yang akan disampaikan maka janganlah tergesa-gesa
menyampaikannya. Tunggulah saat yang tepat ketika penerima informasi ini
sudah dapat menerima informasi yang akan diberikan dengan baik dan jelas.
4.5.4 Motivasi
Motivasi sangat berhubungan dengan sifat semangat untuk bekerja.
Motivasi tercermin dari kebutuhan masing-masing individu dalam
melaksanakan pekerjaan. Terkadang terdapat karyawan yang bekerja untuk
memenuhi kebutuhan hidup semata, karyawan yang bekerja untuk
mendapatkan upah saja, ada pula karyawan yang bekerja untuk mendapatkan
kesenangan di tempat kerja, berkumpul bersama rekan kerja lainnya. Tetapi
tidak semua karyawan yang bekerja karna termotivasi untuk kemajuan
perusahaannya. Di perusahaan ini terdapat beberapa karyawan yang tidak
mempunyai motivasi yang tinggi.
Oleh karna itu dibutuhkannya peranan dari supervisor untuk dapat
memberikan motivasi tambahan kepada karyawan untuk meningkatkan
kemajuan perusahaannya. Terkadang terdapat karyawan yang tidak semangat
bekerja dikarenakan kurangnya motivasi dalam bekerja Tidak jarang
karyawan menjadi malas bekerja karena kurangnya motivasi. Apabila
masalah itu dibiarkan terjadi, dikhawatirkan akan mempengaruhi kinerja
perusahaan.Hal tersebut yang dirasa kurangnya perhatian dari atasannya.
Untuk meningkatkan motivasi dari para pekerja, salah satu solusi yang
dilakukan yaitu dengan cara pemberian penghargaan dan penyuluhan
mengenai motivasi, sehingga karyawan dapat termotivasi dengan adanya
perhargaan dan karyawan pun dapat mengerti nilai lebih apabila mempunyai
motivasi yang tinggi.
4.5.5 Disiplin
Disiplin adalah segala tindakan yang dilakukan dalam upaya
mematuhi peraturan. Disiplin diri (self-discipline) adalah kesadaran untuk
mematuhi peraturan dengan sukarela, tanpa pengawasan, paksaan atau
ancaman. Jadi peraturan itu akan berjalan dengan sendirinya karena adanya
disiplin diri tersebut.
Kedisiplinan di departemen speaker 2 sudah cukup baik, terbukti dari
adanya pemberlakuan sanksi-sanksi seperti surat peringatan bagi karyawan
yang melanggar peraturan perusahaan. Teguran diberikan untuk kesalahan
yang pertama dan bersifat tidak terlalu merugikan perusahaan ataupun orang
lain. Kemudian peringatan diberikan bila dalam masa berlakunya teguran,
orang tersebut mengulangi lagi kesalahan atau membuat kesalahan baru.
Surat peringatan pertama dikeluarkan untuk kesalahan yang
merugikan perusahaan, dilakukan berulang-ulang, ataupun mencelakakan diri
sendiri dan orang lain. Selanjutnya bila kesalahan semakin besar, maka akan
meningkat menjadi surat peringatan kedua dan ketiga, terakhir akan
diberlakukan skorsing atau pemecatan.

13

Kesalahan yang sering terjadi mulai dari hal kecil seperti terlambat
masuk kerja hingga seringnya karyawan atau tenaga kerja meninggalkan
tempatnya. Ketidakdisiplinan yang masih terlihat yaitu pada saat bel masuk
kembali setelah jam istirahat dan ketika proses produksi sedang berlangsung
karyawan tersebut sering meninggalkan tempatnya. Tidak jarang ada
beberapa karyawan yang masih duduk-duduk di dapur atau pun di luar area
kerja. Hal ini tentu akan menghambat proses produksi. Permasalahan tersebut
harus segera di selesaikan dengan baik. Salah satu solusi untuk mengatasi
permasalahan tersebut yaitu mensosialisasikan kepada seluruh karyawan atau
tenaga kerja agar masuk tepat waktu dan menggunakan jam istirahat
seoptimal mungkin.
4.6 Kegiatan yang Telah Dilakukan
Selama menjalani program PPI ini, penulis melakukan observasi ke
beberapa departemen produksi untuk mencari bahan project. Selain itu, penulis juga
mendapatkan project dari pembimbing. Project yang telah didapat diantaranya,
yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.

Membuat
Membuat
Membuat
Membuat
Membuat

mesin flexible wire cutting machine


mesin jig tekuk rotary
mesin pemasang pin ke battery megaphone
mesin dispenser label
Trolly untuk Departemen Speaker 1

Sejauh ini yang sedang penulis jalani adalah project yang


ke-1 dan ke-4, yaitu flexible wire cutting machine dan mesin
dispenser label.
1. Flexible wire cutting machine
Penulis mendapatkan ide pembuatan Flexible wire cutting
machine di gedung BST. Alasan pembuatannya yaitu :
a. Banyaknya material yang terbuang setelah proses
pencelupan ke timah demi mengejar ukuran panjang
b. Mempercepat waktu produksi
c. Mengurangi beban operator
Proses pencelupan :
a. Pertama flexible wire dari gulungan di potong-potong
dengan panjang 65 mm, 80 mm, 120 mm, dan 130 mm
dengan toleransi 1-5mm.

14

Gulungan wire
Setelah dipotong-potong
b. Kemudian flexible wire yang telah dipotong-potong
dicelupkan kecairan flux kemudian ke timah cair.

Celup ke flux
celup ke timah cair
c. Setelah itu dipotong lagi ujung-ujung yang disolder untuk
mencapai ukuran, kurang lebih dipotong 1-5 mm.
Dari pengamatan tersebut penulis dapat ide untuk membuat
mesin otomatis yang akan memotong flexible wire, kemudian
diatur hasil potongannya. Disini penulis berperan sebagai
designer dibantu oleh teman-teman dan pembimbing.
Berikut hasil pekerjaan penulis selama PPI disini :
1. Draft mesin flexible wire

2. 3d assembly

15

Sebelumnya mesin flexible wire sudah terlebih dahulu


dibuat oleh mahasiswa magang Tahun 2012. Namun, karena
desain yang cukup rumit, meliputi perhitungan panjang flexible
wire yang harus maju dan proses pemesinan yang kurang
memadai. Maka, mesin flexible wire dibuat lebih sederhana. Yaitu
hanya proses pemotongan saja tanpa ada proses dipping.
2. Mesin Dispenser Label
Mesin dispenser label berfungsi untuk melepas label
barang dari gulungan dengan memanfaatkan penegangan.
Sistem penggerak mesin ini menggunakan motor servo. Karena
putarannya cukup presisi. Mesin ini menggunakan sensor
infrared. Cara kerjanya yaitu
1. Pertama ujung gulungan label diikat pada poros paling
bawah yang telah dipasang ke motor servo
2. Kemudian poros motor servo berputar, sehingga gulungan
label akan tertarik
3. Label akan terkelupas, karena ditegangkan oleh plat
4. Cara kerja sensor infrared ( Transmitter di poros kiri atas dan
receiver di poros kiri bawah) yaitu apabila ujung label yang
terkelupas menghalanginya, maka motor servo akan
berhenti. Dan apabila tidak ada, maka poros motor servo
akan berputar, dan akan berhenti sampai ada yang
menghalangi sensor infrared

2 project di atas sudah mengalami proses pemesinan. Berikut


gambar realisasinya :

16

Dispenser Label

Komponen

Flexible Wire
Cutting Machine
Selain 2 project di atas, desain mesin/alat lainnya yang sudah
dibuat namun belum mengalami proses pemesinan yaitu :
1. Mesin Jig Tekuk Rotary

Draft mesin

3d assembly

17

Produk
Mesin ini berfungsi untuk menekuk 2 tiang yang ada pada
gambar produk supaya mengikat pada PCB yang selanjutnya akan
disolder. Sistem penggeraknya berupa Double Acting Cylinder.

2. Mesin pemasang pin ke battery megaphone

Produk

Jig & Fixture

Pemasang Pin
Prinsip kerja dari Jig & Fixture ini, yaitu dengan memanfaatkan
penekanan secara manual melalui toggle, sehingga mendorong
stripper dan pena pendorong untuk memasukkan pena ke dalam
lubang battery.
Di PTP penulis juga telah melakukan beberapa
maintenance alat dan membantu teman-teman di jurusan lain
dalam menjalankan proyeknya. Seperti membantu pengerjaan
pemesinan (bubut, milling, bor, cutting) dan membantu
pendesainan alat.

18

Bubut

Trolly

Jig Tester Battery Megaphone


BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
PT. Toa Galva Industries merupakan perusahaan hasil kerja sama antara
negara Indonesia dan Jepang dengan status perusahaan Penanaman Modal Asing
(PMA). Perusahaan ini bergerak di bidang elektronika dengan spesialisasi Sound
& Communication. Produk yang dihasilkan yaitu speaker, megaphone dan parts.
PT. Toa Galva Industries bisa dibilang perusahaan yang maju dengan luas
6.7 ha. Perusahaan ini telah melakukan kegiatan ekspor baik lokal maupun
internasional, seperti Jepang, Jerman, Hongkong, dan negara lainnya. Namun
dibalik itu, teknologi yang digunakan dalam proses pembuatan maupun
assembly produk masih banyak yang manual.
5.2 Saran
Sebaiknya materi Teknik Supervisi, manajemen industri, PPIC diberikan
terlebih dahulu sebelum magang agar ada pengetahuan bagi mahasiswa magang
untuk lebih mudah memahami proses pembuatan produk mulai dari bahan baku
hingga produk sampai di kostumer.

19

Anda mungkin juga menyukai