Anda di halaman 1dari 15

Efficient Securities Market

PENDAHULUAN
Efektifitas pasar modal merupakan implikasi yang amat penting untuk
akuntansi keuangan karena efektifitas pada pasar modal memimpin secara langsung
konsep pengungkapan penuh yang sebagaimana kita tahu konsep tersebut merupakan
konsep penting pada ilmu akuntansi. Kemudian efektivitas ini memberikan suatu
pengertian tentang berpikir resiko dalam laporan perusahaan. Efektifitas pasar modal
itu sendiri adalah bahwa harga saham merupakan hasil daripada interaksi para
investor yang terdapat pada pasar modal tersebut yang kemudian sangat menarik bagi
para investor lain. Emery dan Finnerty menyebutkan bahwa konsep efisieni pasar
modal adalah efek samping penerapan investor terhadap prinsip-prinsip keuangan
(principles of finance) dalam pasar modal

Pasar Modal
a) Pengertian pasar modal
Pasar modal adalah tempat bertemu antara penjual dan pembeli. Pasar
modal itu sendiri merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan
kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan
obligasi.
b) Efisiensi Pasar Modal
Pasar modal yang efisien merupakan pasar yang harga-harga sekuritas sekuritasnya telah mencerminkan semua informasi yang relevan. Semakin
cepat informasi baru tercermin pada harga sekuritas, maka semakin efisien
pasar tersebut. dengan adanya hal tersebut, investor akan sulit untuk
mendapatkan

keuntungan

di

Bursa

Efek. Beberapa kondisi yang harus dipenuhi untuk tercapainya pasar yang
efisien yaitu :

1. Ada banyak investor yang rasional dan berusaha untuk memaksimalkan


keuntungan;
2. Semua pelaku pasar dapat memperoleh informasi pada saat yang sama dengan
cara yang mudah dan murah;
3. Informasi yang terjadi bersifat acak;
4. Investor bereaksi secara cepat terhadap informasi baru,sehingga harga sekuritas
berubah sesuai dengan perubahan nilai sebenarnya akibat informasi tersebut.
Efisiensi Pasar
Fama (1970) mengklasifikasikan bentuk pasar yang efisien ke dalam tiga
efficient yaitu :
1) Efisiensi Pasar Bentuk Lemah (weak form)
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga surat berharga saat
ini betul-betul menggambarkan seluruh informasi yang terkandung dalam
harga-harga surat berharga di masa-masa lalu.
2) Bentuk Semi-kuat(semi strong form)
Bentuk semi kuat berarti harga sekuritas secara penuh mencerminkan
semua informasi yang dipublikasikan (public information) termasuk yang
ada dalam laporan keuangan seperti pendapatan, dividen, pengumuman
stock split, pengembangan produk baru, kesulitan keuangan, maupun
perubahan data-data akuntansi perusahaan.
3) Bentuk kuat (strong form)
Bentuk kuat berarti harga sekuritas mencerminkan seluruh informasi baik
yang tersedia maupun yang tidak tersedia di pasar modal (public and
private information).

Dari ketiga bentuk efisien, dikatakan kumulatif. Dimana jika bentuk semi-kuat maka
sudah pasti termasuk efisiensi pasar bentuk lemah atau efisiensi bentuk kuat sudah
pasti termasuk bentuk semi-kuat dan lemah. Tetapi tidak dengan sebaliknya karena
belum tentu efisiensi lemah pasti meliputi bentuk semi-kuat.

Sebab-sebab Pasar Efisien


efisiensi pasar modal hanya dapat terjadi jika beberapa kondisi di bawah ini
terjadi :
1) Investor dalam pasar modal yang secara aktif melakukan analisa, penilaian,
dan transaksi sekuritas berjumlah besar.
2) Informasi terjadi secara acak, sehingga investor tidak dapat memprediksi
(mengantisipasi) kapan informasi baru terjadi.
3) Investor bereaksi secara cepat dan penuh terhadap informasi baru, sehingga
harga suatu sekuritas menyesuaikan secara cepat. Hal ini dapat terjadi jika
pelaku pasar merupakan investor yang canggih, yang mampu memahami, dan
menginterpretasikan informasi dengan baik dan cepat.
4) Informasi pasar tersedia secara luas bagi semua investor pada saat yang
bersamaan dan biaya untuk memperoleh informasi tersebut murah.
Anomali Pasar Modal
Meskipun hipotesis pasar efisien telah menjadi konsep yang dapat diterima di
bidang keuangan, namun pada kenyataannya beberapa penelitian menunjukkan
adanya kejadian yang bertentangan yang disebut anomali pasar. Beberapa anomali
yang terdapat di pasar modal antara lain:
1) Price earning (P/E) effect adalah anomali dimana saham dengan P/E rendah
menunjukkan risk adjusted return yang lebih tinggi dibandingkan dengan
saham yang memiliki P/E tinggi.
2) Size effect adalah anomali dimana risk adjusted return dari perusahaan ukuran
kecil lebih tinggi dari perusahaan dengan ukuran besar .
3) January effect merupakan anomali pasar yang menyatakan bahwa return
saham saham di bulan Januari cenderung lebih tinggi dibanding bulan-bulan
yang lalu.

4) Neglected firm effect merupakan suatu kecenderungan bahwa investasi pasar


saham pada perusahaan yang

kurang dikenal dapat memberi tingkat

keuntungan abnormal, karena perusahaan kecil cenderung diabaikan oleh


investor besar maka informasi mengenai perusahaan ini cenderung tidak
tersedia. Kurangnya informasi tersebut membuat perusahaan kecil menjadi
lebih berisiko sehingga menimbulkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi.
5) Reversal effect adalah efek pembalikan rata-rata return yang merupakan
sebutan lain untuk anomali winner-loser yaitu kecenderungan saham yang
memiliki kinerja buruk (loser) akan berbalik menjadi saham yang memiliki
kinerja baik (winner) pada periode berikutnya dan begitu juga sebaliknya.

Overreaction Hypothesis
Informasi dalam hal ini menjadi kunci yang penting karena dari informasi
yang diperoleh seorang investor tersebut yang akan dijadikan sebagai dasar
pengambilan keputusan dalam melakukan jual beli saham. Ketika investor melakukan
pengambilan keputusan untuk membeli atau menjual saham tersebut maka terjadi
market overreaction. Selain dari informasi yang diperoleh, ada beberapa faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan tersebut yaitu emosi, pengalaman, dan intuisi
mereka.
Dalam overreaction hyphothesis dinyatakan bahwa ketika para investor
bereaksi terhadap berita yang menguntungkan saham perusahaan tetapi tidak
melakukan antisipasi sebelumnya maka dalam kondisi tersebut dapat mengakibatkan
adanya peningkatan harga yang lebih besar daripada yang seharusnya. Demikian
sebaliknya apabila diberikan informasi tersebut sebelumnya maka akan menghasilkan
penurunan harga saham perusahaan. Dari pernyataan tersebut maka ketika pasar
menunjukkan reaksi yang berlebihan terhadap informasi baru terutama yang sifatnya
4

negatif maka seharunya para investor melakukan pembelian saham karena pada saat
tersebut terjadi penurunan harga saham. Adanya overreaction hyphothesis ini
mengakibatkan timbulnya penetapan harga yang terlalu tinggi terhadap good news
dan terlalu rendah terhadap bad news.
Prediksi terhadap return jangka panjang dapat menunjukkan apakah pasar
bereaksi secara berlebihan terhadap informasi atau tidak, tetapi yang bertentangan
dengan pasar efisien yang menyatakan bahwa harga saham menyesuaikan secara
cepat dan benar terhadap informasi baru. Maka dapat dikatakan bahwa keberadaan
reaksi berlebihan menunjukkan bahwa pasar tidak efisien dalam bentuk lemah,
setengah kuat, dan kuat (Dissanaike, 1997) (dalam Kusumawardhani, 2001). Namun
Atkin dan Dyl (1990) berpendapat bahwa bukti keberadaan reaksi berlebihan adalah
belum cukup untuk mengatakan pasar tidak efisien. Uji efisiensi pasar dapat
dilakukan dengan menguji apakah investor memperoleh keuntungan selama periode
pembalikan. Jika tidak memperoleh keuntungan maka termasuk pasar efisien dalam
bentuk lemah, berarti bahwa investor tidak dapat menggunakan data masa lalunya
yang mengikuti perubahan harga saham untuk mendapatkan abnormal return dan
juga menerapkan suatu strategi investasi tertentu dalam perdagangan saham.
Adanya overreaction di pasar modal menimbulkan beberapa implikasi bagi investor,
yaitu :
1) Memungkinkan investor memperoleh abnormal return,
2) Menunjukkan bahwa pasar modal terdiri dari investor yang rasional maupun
yang irrasional.
3) Pasar yang terbukti overreact atau investor yang melakukan strategi
kontrarian, akan berdampak kepada investor yang akan memperoleh abnormal
return melalui perdagangan dalam posisi yang tepat baik sebelum maupun
sesudah event.
Overreaction Hypothesis dan price reversal
5

Hipotesis ini meramalkan bahwa sekuritas yang masuk kategori loser yang
biasanya mempunyai return rendah justru akan mempunyai abnormal return yang
tinggi dan sebaliknya. (reaksi ini terjadi berlawanan dari keadaan normal)
Ada dua fenomena yang disebabkan oleh overreaction hypothesis (DeBondt dan
Thaler, 1985), yaitu :
a) Perubahan harga sekuritas secara ekstrem akan diikuti dengan fenomena price
reversal.
b) Semakin besar pergerakan harga maka semakin besar pula penyesuaian yang
dilakukan.
TEORI CAPM
CAPM adalah sebuah model yang menggambarkan hubungan antara risiko
dan return yang diharapkann, model ini digunakan dalam penilaian harga sekuritas.
Capital Asset Pricing Model (CAPM) mengasumsikan bahwa para investor adalah
perencana pada suatu periode tunggal yang memiliki persepsi yang sama mengenai
keadaan pasar dan mencari mean-variance dari portofolio yang optimal. Capital Asset
Pricing Model juga mengasumsikan bahwa pasar saham yang ideal adalah pasar
saham yang besar, dan para investor adalah para price-takers, tidak ada pajak maupun
biaya transaksi, semua aset dapat diperdagangkan secara umum, dan para investor
dapat meminjam maupun meminjamkan pada jumlah yang tidak terbatas pada tingkat
suku bunga tetap yang tidak berisiko (fixed risk free rate). Dengan asumsi ini, semua
investor memiliki portofolio yang risikonya identik.
Risiko dan Return
Keinginan utama dari investor adalah meminimalkan risiko dan meningkatkan
perolehan (minimize risk and maximize return). Asumsi umum bahwa investor
individu yang rasional adalah seorang yang tidak menyukai risiko (risk aversive),
sehingga investasi yang berisiko harus dapat menawarkan tingkat perolehan yang

tinggi (higher rates of return), oleh karena itu investor sangat membutuhkan
informasi mengenai risiko dan pengembalian yang diinginkan.
Risiko investasi yang dihadapi oleh investor (Rose, Peter S., dan Marquis, Milton H.
2006. Money and Capital Markets, Ninth Edition, p 277-280):
1) Market Risk (risiko pasar), sering disebut juga sebagai interest rate
risk, nilai investasi akan menjadi turun ketika suku bunga meningkat
mengakibatkan pemilik investasi mengalami capital loss.
2) Reinvestment risk, risiko yang disebabkan sebuah aset akan memiliki
yield yang lebih sedikit pada beberapa waktu di masa yang akan
datang.
3) Default risk merupakan risiko apabila penerbit aset gagal membayar
bunga atau bahkan pokok aset.
4) Inflation risk merupakan risiko menurunya nilai riil aset karena inflasi.
5) Currency risk. Risiko menurunnya nilai aset karena penurunan nilai
tukar mata uang yang dipakai oleh aset.
6) Political risk. Risiko menurunya nilai aset karena perubahan dalam
peraturan atau hukum karena perubahan kebijakan pemerintah atau
perubahan penguasa.

Suku bunga bank sentral tentunya masih berpotensi memiliki semua risiko,
akan tetapi diasumsikan negara tidak mungkin gagal membayar (walaupun ada juga
kemungkinannya), oleh karena itu biasanya return dari risk free aset (Rf) digunakan
suku bunga bank sentral.

Capital Asset Pricing Model (CAPM) mencoba untuk menjelaskan hubungan


antara risk dan return. Dalam penilaian mengenai risiko biasanya saham biasa
digolongkan sebagai investasi yang berisiko. Risiko sendiri berarti kemungkinan
penyimpangan perolehan aktual dari perolehan yang diharapkan (possibility),
sedangkan derajat risiko (degree of risk) adalah jumlah dari kemungkinan fluktuasi
(amount of potential fluctuation).
Persamaan Model CAPM
Persamaan risiko dan perolehan (Equation Risk and Return) adalah :
Rs=Rf + Rp
Keterangan :
Rs = Expected Return on a given risky security
Rf = Risk-free rate
Rp = Risk premium

Bila nilai = 1 artinya adanya hubungan yang sempurna dengan kinerja seluruh pasar
seperti yang diukur indek pasar (market index), contohnya nilai yang diukur oleh
Dow-Jones Industrials dan Standard and Poors 500-stock-index. Hubungan ini dapat
digambarkan dalam contoh pada gambar.
adalah ukuran dari hubungan paralel dari sebuah saham biasa dengan seluruh tren
dalam pasar saham.

Bila > 1.00 artinya saham cenderung naik dan turun lebih tinggi daripada
pasar.

< 1.00 artinya saham cenderung naik dan turun lebih rendah daripada indek
pasar secara umum (general market index).

Perubahan persamaan risiko dan perolehan (Equation Risk and Return) dengan
memasukan faktor dinyatakan sebagai:
Rs=Rf + s (Rm Rf )
Keterangan :
Rs = Expected Return on a given risky security
Rf = Risk-free rate
Rm = Expected return on the stock market as a whole
s = Stocks beta, yang dihitung berdasarkan waktu tertentu
CAPM bertahan bahwa harga saham tidak akan dipengaruhi oleh
unsystematic risk, dan saham yang menawarkan risiko yang relatif lebih tinggi
(higher s) akan dihargai relatif lebih daripada saham yang menawarkan risiko lebih
rendah (lower s). Riset empiris mendukung argumen mengenai s sebagai prediktor
yang baik untuk memprediksi nilai saham di masa yang akan datang (future stock
prices).
CAPM dikritik sebagai penyebab masalah kompetisi di Amerika Serikat.
Manajer di sebuah perusahaan di Amerika Serikat yang menggunakan CAPM
terpaksa membuat investasi yang aman dalam jangka pendek dan perolehannya dapat
diprediksi dalam jangka pendek daripada investasi yang aman dan perolehan dalam
jangka panjang. Para peneliti telah menggunakan CAPM untuk menguji hipotesa
yang berhubungan dengan hipotesa pasar efisien.

Aplikasi CAPM
Model yang dikembangkan CAPM menjelaskan bahwa tingkat return yang
diharapkan adalah penjumlahan dari return aset bebas risiko dan premium risiko.
Premium risiko dihitung dari beta dikalikan dengan premium risiko pasar yang

diharapkan. Premium risiko pasar sendiri dihitung dari tingkat return pasar yang
diharapkan dikurangi dengan tingkat return aset bebas risiko. Bentuk matematika
CAPM
Rs = Rf + s (Rm Rf)
Rf biasanya didekati dengan tingkat return suku bunga bank sentral, di Indonesia
umumnya risk free aset didekati dengan tingkat return suku bunga Bank Indonesia.
s didekati dengan menghitung data time series saham dengan data return pasarnya.
Penjelasan mengenai cara menghitung beta disertakan di bagian akhir artikel ini.
Rm didapatkan dengan meramalkan return IHSG. Banyak mahasiswa yang bingung
mendapatkan nilai Rm yang negatif, biasanya mereka menghitung IHSG dengan cara
memprediksi historisnya yaitu dengan membandingkan return IHSG tahun x dengan
return IHSG tahun x-1. Dari definisi CAPM bahwa Rm adalah tingkat return pasar
yang diharapkan, bukan tingkat return pasar yang periode yang lalu. Untuk
mendapatkan nilai Rm tentunya harus dapat memprediksi berapa tingkat return IHSG
yang diharapkan. Salah satu cara memprediksi IHSG adalah dengan cara analisis
faktor. Di sini anda harus melakukan studi empiris, anda harus menentukan faktorfaktor yang mempengaruhi IHSG, kemudian membuat persamaan regresi dari IHSG
dan faktor yang mempengaruhinya. Dan terakhir anda harus memprediksi nilai dari
faktor yang mempengaruhi IHSG untuk x periode yang anda tentukan. Cara lainnya
adalah menggunakan nilai IHSG dari hasil penelitian empiris dari peneliti lain.

Contoh Aplikasi Menghitung Rs


Suatu sekuritas x yang mempunyai Expected Return 0.27 (27% per tahun) dan
nilai betanya 1.2, apakah sekuritas x ini layak di beli atau tidak?
Rs = Rf + s (Rm Rf)

10

Rf = misal SBI 1 bulan saat ini adalah 0.06 (6% per tahun)
Rm = misal return IHSG yang diharapkan saat ini adalah 0.26 (26% per tahun,
didapatkan dengan cara memprediksi return)
s = 1.2
Sehingga
Rs =

0.06+1.2(0.260.06)

Rs =

0.06+1.2(0.2)

Rs =

0.06+0.24

Rs =

0.3 (30%)

Kesimpulan, dengan nilai beta 1.2, apabila return yang diperoleh hanya 27%, maka
harga sekuritas terlalu mahal, karena return wajarnya adalah 30%
KESENJANGAN INFORMASI PADA PASAR MODAL
Aktivitas perusahaan untuk menjual sahamnya kepada publik dikenal dengan
istilah public offering. Di pasar modal, tak jarang terjadi kesenjangan informasi
antara investor dengan manajemen. Kondisi ini dimanfaatkan manajemen pada saat
melakukan public offering dengan memanipulasi kinerja mereka melalui peningkatan
laba. Tindakan ini dinamakan earning management. Earning management bertujuan
agar pasar memberikan respon positif atas penerbitan saham. Menjelang public
offering, kinerja perusahaan yang melakukan earning management akan terlihat baik.
Namun, kinerja yang baik tersebut tidak bisa dipertahankan sehingga menyebabkan
penurunan kinerja.
Menurut Rock (1986), kesenjangan informasi (assymetri information) terjadi
antar investor yaitu investor yang memiliki informasi (informed investor) dan
investor yang tidak memiliki informasi (uninformed investor). Investor yang memiliki
informasi hanya akan membeli saham yang akan memberikan return tinggi di masa
mendatang, sedangkan investor yang tidak memiliki informasi akan membeli saham

11

yang returnnya tinggi maupun yang tidak. Dalam kondisi ini investor yang tidak
memiliki informasi akan mengalami kerugian yang lebih besar akibatnya ia akan
meninggalkan pasar. Agar semua kelompok berpartisipasi dalam pasar perdana dan
memungkinkan memperoleh return yang wajar dan dapat menutup kerugian akibat
pembelian saham yang terlalu tinggi (overpriced), maka harga penawaran dibuat
underpriced. Model yang dikembangkan oleh Rock ini dikenal dengan model
Winners curse.

PERAN LAPORAN KEUANGAN PADA PASAR MODAL


Pasar modal memiliki peran besar dalam perekonomian suatu negara , hal ini
dilihat berdasarkan fungsi pasar modal yaitu sebagai prasarana transaksi modal yang
dapat mempengaruhi pembangunan ekonomi suatu negara , karena pasar modal
menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar
modal disebut memiliki fungsi ekonomi karena menyediakan fasilitas untuk
mempertemukan dua kepentingan, yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana
(lenders) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar modal
maka pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dana tersebut
dengan harapan memperoleh imbalan (return), sedangkan pihak issuer (dalam hal ini
perusahaan) dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa
harus menunggu tersedianya dana dari operasi perusahaan.
Pasar modal disebut memiliki fungsi keuangan karena pasar modal
memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi
pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih .Dengan adanya pasar
modal diharapkan aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal
merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan-perusahaan . Dengan demikian,
perusahaan dapat beroperasi dengan skala yang lebih besar dan pada gilirannya akan

12

meningkatkan pendapatan perusahaan dan juga meningkatkan kemakmuran


masyarakat luas .
Seorang investor harus memiliki perencanaan investasi yang efektif agar
memperoleh keuntungan di pasar modal. Perencanaan ini meliputi pertimbangan
keputusan yang diambil untuk mengalokasikan dana yang dimiliki dalam bentuk
aktiva tertentu dengan harapan mendapat keuntungan ekonomis di masa mendatang.
Salah satu bentuk investasi yang dilakukan investor adalah membeli saham, dengan
harapan akan memperoleh return baik berupa dividen maupun capital gain.
Dalam mempertimbangkan keputusannya untuk berinvestasi dalam bentuk
saham, investor membutuhkan berbagai informasi mengenai perusahaan issuer. Selain
itu , investor juga harus memiliki pertimbangan dalam penyaluran dana sebagai
investasi di pasar modal , perasaan aman merupakan syarat penting diantara syaratsyarat lain yang harus dipenuhi bagi investasi tersebut . Untuk memenuhi hal tersebut
, informasi yang jelas , wajar dan tepat waktu sangat dibutuhkan keberadaannya .
Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting
dalam hal ini .Tujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
relevan bagi investor, kreditor, dan pengguna lainnya. Laba akuntansi dalam laporan
keuangan merupakan salah satu parameter kinerja perusahaan yang mendapat
perhatian utama dari investor. kinerja perusahaan. Ukuran kinerja akuntansi
perusahaan

yang

menjadi

fokus

perhatian

investor

adalah

yang

mampu

menggambarkan kondisi ekonomi dengan baik serta menyediakan sebuah dasar bagi
peramalan aliran kas masa depan suatu saham biasa.
Laba yang dihasilkan suatu perusahaan dapat dilihat dari laporan laba rugi.
Prestasi kinerja suatu perusahaan sering diukur melalui laba yang diperoleh . Jika laba
akuntansi suatu perusahaan menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu , maka
investor akan tertarik untuk menginvestasikan dananya pada perusahaan tersebut ,
dengan demikian harga saham yang dimiliki perusahaan akan meningkat.

13

KESIMPULAN
Efisiensi pasar merupakan salah satu hal yang mendasar karena berkaitan
langsung dengan kegiatan untuk memprediksi arah harga (timing). Sebagian besar
menganggap bahwa pasar saham merupakan pasar yang efisien. Pasar yang efisien
adalah pasar yang harga barang yang dijual telah menunjukan semua informasi yang

14

ada hingga tidak terbias menjadi terlalu murah atau mahal. Karena informasi baru
datangnya tidak bisa diduga maka perubahan harga pun tidak dapat diduga.
Teori pasar yang efisien tergantung pada asumsi bahwa semua pelaku pasar
mengolah informasi secara rasional dan secara rata-rata informasi yang dimiliki
semua pelaku pasar adalah benar. Pasar yang efisien juga memerlukan pemain yang
dengan cepat akan mengarbitrage (keuntungan tanpa resiko) bila kemungkinan
arbitrage muncul
Hipotesis mengenai efisiensi pasar dibagi menjadi 3 :
1. Weak for, menyatakan bahwa semua informasi berkaitan dengan harga,
volume transaksi, ataupun informasi pasar modal lainnya dimasa lampau tidak
ada gunanya.
2. Semi-strongform, menyatakan bahwa semua informasi yang sudah diketahui
publik tidak berguna. Informasi dari segi fundamental yang baru akan
langsung terlihat di harga sehingga tidak bisa diekspoitasi.
3. Strongform, menyatakan bahwa semua informasi yang ada baik itu publik
atau privat sudah terlihat diharga saham sehingga tidak lagi bermanfaat.
Teori atau kajian mengenai efektivitas pasar modal merupakan implikasi utama bagi
akuntansi keuangan. Karena hal ini membawa pengaruh positif pada penyediaan
informasi tambahan yang kemudian digunakan pada proses pembuatan laporan
keuangan. Teori mengenai MD&A atau yang lebih dikenal dengan teori keagenan.
Teori keagenan adalah sebuah contoh penting tentang standart pengungkapan penuh
pada prinsip laporan keuangan. Standart ini kemudian akan menguak seluruh
informasi yang tidak terbatas mengenai isi dari aturan historicalcostbased pada
laporan keuangan.

15

Anda mungkin juga menyukai