Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
2.
3.
4.
5.
6.
Sunarsih
7.
8.
9.
Dr. Sutedjo, RN
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Sekretariat
1.
2.
3.
4.
DAFTAR ISI
Halaman
SAMBUTAN
KATA PENGANTAR
ii
TIM PENYUSUN
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Tujuan
C.
Ruang Lingkup
PENGELOLAAN
A.
Perencanaan Kebutuhan
B.
C.
Penyimpanan
D.
Penggunaan
E.
BAB III
D. 1. Penyerahan Obat
10
D. 2. Informasi
10
D. 3. Etika Pelayanan
12
Pencatatan Pelaporan
14
PENUTUP
15
DAFTAR PUSTAKA
16
DAFTAR SINGKATAN
17
DAFTAR LAMPIRAN
18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Puskesmas merupakan salah satu ujung tombak pelayanan kesehatan dasar
dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia. Pada umumnya Puskesmas di
Indonesia dilengkapi dengan Sub Unit pelayanan baik yang berada secara fisik di
dalam puskesmas maupun yang berada di luar gedung puskesmas. Sub unit yang
berada di dalam gedung Puskesmas antara lain : Ruang KIA/Gizi, Ruang Rawat
Inap, Ruang Pelayanan Gigi, Ruang Periksa (Rawat Jalan), dan lain-lain. Sedangkan
sub unit yang berada di luar puskesmas antara lain : Puskesmas Pembantu,
Puskesmas Keliling, Polindes, Pos Kesehatan Satelit (terutama yang berada di
daerah bencana).
Puskesmas Pembantu merupakan unit otonom yang dapat melakukan
pelayanan kesehatan secara mandiri. Untuk itu Puskesmas Pembantu (Pustu) pada
umumnya di lengkapi dengan sumber daya manusia (perawat, Dokter), peralatan
maupun obat dan perbekalan kesehatan untuk menunjang aktivitasnya. Di beberapa
daerah di NTB, Jawa Barat bagian selatan, Kalimantan, Papua, Sulawesi, Sumatera
dan sebagainya. Pustu mempunyai peran sangat strategis dalam hal pelayanan
kesehatan masyarakat, karena merupakan upaya pendekatan pada pelayanan
kesehatan kepada masyarakat untuk meningkatkan akses masyarakat pada sarana
pelayanan kesehatan. Untuk menunjang operasional Pustu perlu dipikirkan dengan
lebih seksama mengenai pengelolaan obat dan perbekalan kesehatannya. Hal ini
berkaitan dengan belum adanya buku pedoman pengelolaan obat di Pustu.
B. Tujuan
Pedoman ini bertujuan untuk memberi pedoman dalam pengelolaan obat dan
perbekalan kesehatan di Pustu. Dengan adanya pedoman ini diharapkan kualitas
pelayanan kefarmasian di Pustu akan lebih meningkat.
C. Ruang Lingkup
Pedoman ini akan mencakup :
1. Perencanaan Kebutuhan
2. Permintaan dan Penerimaan
3. Penyimpanan
4. Penggunaan
5. Pencatatan dan pelaporan
BAB II
PENGELOLAAN
Mengingat pada umumnya tenaga yang bertugas di Pustu berbeda dengan tenaga
di Puskesmas, maka daftar obat di Pustu juga di bedakan. Hal ini berkaitan dengan tingkat
pengetahuan yang dimiliki oleh tenaga bersangkutan dan jenis serta kompleksitas pelayanan
kesehatan dasar yang diberikan. Pada umumnya obat yang digunakan di Pustu sama
dengan Daftar Obat Pelayanan Kesehatan Dasar yang tersedia di Puskesmas, yaitu Daftar
Obat Esensial Nasional (DOEN). Obat di Pustu yang meliputi hampir seluruh kelas terapi
yang tersedia di pelayanan kesehatan dasar, terutama dalam bentuk formulasi oral dibatasi,
karena terbatasnya SDM maka dihindari bentuk formulasi parenteral (lihat pada lampiran 1).
Kriteria jenis obat yang disediakan di Pustu:
1. Obat untuk penanggulangan 10 penyakit terbanyak
2. Obat untuk Penyelamat Jiwa/ Pertolongan Pertama/ Emergensi/
Kedaruratan Medik
3. Obat untuk pelayanan kesehatan dasar tanpa pemeriksaan
penunjang/laboratorium
4. Obat untuk pelayanan kesehatan gigi dasar bila ada tenaga dokter gigi/
perawat gigi di Pustu
5. Obat yang digunakan secara terapi berkesinambungan dari penanganan
rujukan sebelumnya (dari Puskesmas Induk/RS)
6. Obat-obat Program Kesehatan, yang disesuaikan dengan kondisi
wilayah setempat
7. Penggunaan Narkotika dan Psikotropika hanya dalam kondisi bila ada
dokter yang bertugas pada Pustu dan dilaporkan secara berkala sesuai
ketentuan yang berlaku.
Untuk Polindes (Pos Bersalin Desa), penyediaan dan penggunaan obat sesuai
dengan program KB/KIA, yaitu :
a. Alat kontrasepsi
b. Supplemen / Vitamin (program Gizi)
c.
Contoh Perhitungan:
Pemakaian Antalgin di Puskesmas Pembantu Melati pada bulan
Agustus 2004
sebanyak 1000 tablet. Sisa stok per 31 Agustus 2004 adalah 100 tablet. Permintaan
obat ke puskesmas induk dilakukan setiap bulan.
a. Pemakaian Per bulan = 1000 tablet
b. Pemakaian rata-rata per hari = 1000/25 = 40 tablet
c.
untuk
mengantisipasi
kemungkinan
kenaikan
3 x 40 tablet =
120 tablet.
e. Kebutuhan Antalgin untuk bulan September 2004 adalah ( a + c
+ d ) Sisa Stok =
( 1000 + 100 + 120 ) 100 = 1120 tablet
Pengajuan obat dari Pustu ke Puskesmas menggunakan formulir LPLPO sub unit.
Puskesmas Pembantu
LPLPO
LPLPO
UPOPPK
Jalur permintaan
Jalur penyerahan
Imprest
merupakan
sistem
pengendalian
persediaan
dengan
cara
Obat
Publik
dan
Perbekalan
Kabupaten/Kota,
kecuali
dalam
keadaan
Kesehatan
terjadinya
(UPOPPK)
KLB
atau
kedaruratan lainnya
Jenis obat
Jumlah obat
Kemasan
Kadaluarsa
Ketersediaan obat
C. Penyimpanan
Pada dasarnya kebijakan penyimpanan obat di Pustu sama dengan di
Puskesmas. Obat harus disimpan ditempat yang aman,
disusun berdasarkan
jenisnya yang tersusun secara alfabetis. Penyimpanan menerapkan prinsip FIFO dan
FEFO. Hanya yang mempunyai wewenang yang boleh mengakses ruang
penyimpanan obat.
Penyimpanan obat:
Kelembaban
Sinar matahari
Suhu (Panas)
Suhu
yang
terlalu
tinggi
dapat
menimbulkan
Kerusakan Fisik
Kontaminasi bakteri
Pengotoran
Ruang
yang
kotor
dapat
menyebabkan
adanya
insek/roden.
Tablet Salut
Kapsul
Salep
Cairan
Warna
berubah,
endapan/keruh,
perubahan
Warna
berubah,
endapan/keruh,
benda
asing
Obat yang diterima oleh Pustu harus di simpan dengan baik pada tempat tertentu
dan disimpan di tempat yang terkunci.
Peralatan
Meliputi lemari beserta kuncinya.
Pengamanan
Lemari harus terkunci
Penanggung jawab
Kepala Pustu atau petugas yang ditunjuk
D. Penggunaan
Penggunaan obat di Pustu berpedoman pada penggunaan obat rasional dengan
mengacu pada Pedoman Pengobatan Puskesmas (Direktorat Bina Penggunaan
Obat Rasional, tahun 2003), dengan prinsip antara lain:
10
11
Misalnya antibiotik, harus diminum sampai obat yang diberikan habis sesuai
dengan aturan pakai.
3). Cara penggunaan obat
Obat dapat dimakan/diminum dengan bantuan air putih biasa, teh manis,
pisang, susu dan lain-lain. Namun demikian untuk Tetracyclin tidak boleh
diminum bersama-sama dengan susu, karena khasiat Tetracyclin akan
berkurang dengan adanya susu dalam lambung.
Beberapa obat, baru bekerja dengan maksimal bila lambung dalam
keadaan kosong (1 jam sebelum makan). Obat antasida (campuran
magnesium trisilikat) bekerja maksimal apabila dimakan satu atau dua jam
setelah makan dan waktu tidur.
Tablet asetosal dan besi dapat menyebabkan iritasi lambung oleh karena itu
harus digunakan setelah makan terlebih dahulu.
Krim atau salep kulit digunakan dengan cara mengoleskan obat berkali-kali
pada kulit ditempat yang sakit.
Cara memasukkan supositoria yang termudah adalah dalam posisi
jongkok.
4). Ciri-ciri tertentu setelah pemakaian obat.
Perubahan warna tinja dan air seni setelah minum Tetrasiklin, Vitamin
B Komplek
12
Prinsip
Sasaran
Peralatan
Untuk mempermudah proes pelayanan obat di pustu, maka harus tersedia peralatan
minimal seperti :
a) Kotak / wadah obat
b) Mortir dan stamper (Alu dan lumpang untuk meracik obat)
c) Plastik atau kertas perkamen untuk obat yang akan diserahkan
kepada pasien
d) Air bersih untuk meracik sirup kering
e) Etiket untuk obat luar dan dalam
13
E. Pencatatan pelaporan
Pencatatan yang perlu dilakukan di Pustu antara lain meliputi:
1. Kartu Stok:
Kartu ini diperlukan untuk memonitor transaksi obat yang terjadi di Pustu (lihat
pada lampiran 3). Kartu stok ini dapat dipergunakan untuk :
a) Mengetahui obat kosong atau berlebih
b) Mengetahui trend penggunaan obat
c) Alat untuk membuat laporan di LPLPO Pustu
2. Catatan Harian pemakaian/pengeluaran Obat
3. LPLPO sub unit (lihat pada lampiran 2)
4. Berita acara pengembalian obat rusak dan kadaluarsa ke Puskesmas Induk (lihat
pada lampiran 4)
Pustu juga berkewajiban melaporkan penggunaan obat kepada Puskesmas
setiap bulan dengan menggunakan LPLPO sub Unit. Format pelaporan penggunaan
obat dan laporan permintaan obat dari Pustu adalah LPLPO Sub unit terdiri dari 2
rangkap yang bermanfaat sebagai :
a) Dokumen resmi penerimaan obat.
b) Alat monitoring penggunaan obat
c) Alat Bantu untuk merencanakan kebutuhan obat baik di Pustu maupun
Puskesmas.
14
BAB III
PENUTUP
jumlah yang tepat sesuai kebutuhan dengan mutu yang terjamin dan tersebar secara
merata, berkesinambungan dan teratur, sehingga mudah diperoleh pada tempat dan
waktu yang tepat.
Penyediaan buku pedoman ini merupakan salah satu sumbangsih Direktorat
Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Ditjen Binfar dan Alkes untuk meningkatkan
kualitas pengelolaan obat di Puskesmas pembantu.
Pedoman Pengelolaan Obat di Pustu/Polindes ini tentu masih memerlukan
perbaikan perbaikan untuk penyempuranannya, karena itu masukan-masukan dari
instansi pengguna buku ini sangat diharapkan.
15
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR SINGKATAN
Pustu
: Puskesmas Pembantu
Polindes
: Poliklinik Desa
UPOPPK
LPLPO
16
DAFTAR LAMPIRAN
17
Lampiran-1
Daftar Obat di Puskesmas Pembantu
NO
1
NAMA OBAT
KEMASAN
ALASAN PENGGUNAAN
Alat Kesehatan
-
Pelayanan imunisasi
Set /kantong
Set /kantong
Bungkus
Penanganan luka/trauma
Bungkus
Penanganan luka/trauma
Kasa Pembalut 2 m x 80 cm
Rol
Penanganan luka/trauma
Rol
Penanganan luka/trauma
Rol
Penanganan luka/trauma
Rol
Penanganan luka/trauma
24 x 70 cm / kotak
12 x 3 x 75 cm / kotak
30 ampul / kotak
Penanganan luka/trauma
Penanganan luka/trauma
Pemberian hanya berdasarkan pelayanan
lanjutan dari puskesmas induk/Rumah Sakit
Digunakan bila ada dokter
Botol 60 ml
10
11
12
13
14
15
16
17
18
25 tube @ 5 g / kotak
10 supp / kotak
24 pot @ 30 g / kotak
1000 tablet / botol
100 tablet/strip/blister , kotak
30 ampul / kotak
Botol 60 ml
KEMASAN
ALASAN PENGGUNAAN
25 tube @ 5 g / kotak
1000 tablet / botol
NO
NAMA OBAT
19
Dekstrometorfan tablet 15 mg
20
30 ampul / kotak
18
antikonvulsi
21
22
23
30 ampul /kotak
24
Botol 300 ml
25
Etanol 70%
Botol 1000 ml
Obat luar
Obat luar
Pemberian hanya berdasarkan pelayanan
lanjutan dari puskesmas induk/Rumah Sakit
Pemberian hanya berdasarkan pelayanan
lanjutan dari puskesmas induk/Rumah Sakit
26
27
Fenobarbital tablet 30 mg
28
29
30
31
Furosemid tablet 40 mg
32
Gameksan krim 1 %
33
34
Botol 10 ml
35
Glibenklamid tablet 5 mg
36
37
38
39
40
24 tube @ 5 g / kotak
41
42
20 botol / 5 gram
Obat luar
43
44
45
46
47
48
49
50
51
NO
52
24 btl @ 5 ml / kotak
Botol 30 ml
100 kantong / kotak
Obat luar
Obat luar
Pilihan uama untuk penanggulangan diare nonspesifik
Obat luar
Antidiabetes oral
Pemberian cairan rehidrasi (infus)
Anti fungi oral, pemberian minimal 7 hari
24 botol @ 5 ml / kotak
botol 60 ml
ALASAN PENGGUNAAN
60 tablet/strip/blister, kotak
19
53
30 ampul / kotak
54
30 ampul / kotak
55
56
57
58
Botol 1000 ml
10 sase @ 30 gr / kotak
Botol 30 ml
30 tablet/strip/blister, kotak
59
60
30 ampul / kotak
61
62
63
64
65
Obat Gigi
Eugenol cairan
Botol 10 ml
Mummifying Pasta
Botol / kotak
66
Botol 100 ml
67
68
30 ampul / kotak
69
Botol Plastik 60 ml
70
71
60 tablet/strip/blister, kotak
72
73
Povidon Iodida 10 %
Botol 30 ml
Povidon Iodida 10 %
Botol 300 ml
74
Prednison tablet 5 mg
75
Primakuin tablet 15 mg
76
77
78
20
NO
79
80
81
82
83
-
NAMA OBAT
Salep 2-4 , Kombinasi:
Asam Salisilat 2% + Belerang Endap 4%
Salisil Bedak 2 %
Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml
(ABU I)
Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml
(ABU II)
Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial
(A.D.S.)
Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul
(A.T.S.)
Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial
(A.T.S.)
KEMASAN
24 pot @ 30 g / kotak
50 gram / kotak
10 vial / kotak
1 vial / kotak
10 vial / kotak
10 ampul / kotak
10 vial / kotak
84
24 btl @ 5 ml / kotak
85
86
87
88
89
ALASAN PENGGUNAAN
21
Lampiran-2
PUSKESMAS
SUB UNIT
PELAPORAN BULAN/PERIODE
NOMOR DOKUMEN
No.
Nama Obat
Satuan
1
1
2
3
4
5
JUMLAH
KUNJUNGAN
RESEP
BAYAR
UMUM
TIDAK BAYAR
6=4+5
ASKES
8=6-7
Permintaan
Pemberian
Ket.
10
11
12
JUMLAH
Yang menyerahkan
Pengelola Obat Puskesmas
Yang menerima
Petugas Sub Unit
.
NIP :
.
NIP :
KETERANGAN
Lembar Pertama (Asli)
Lembar Kedua
: Puskesmas
: Arsip
22
Lampiran-3
Kartu stok
Nama Obat
Sediaan
Kekuatan
ED
Tgl
Stok Awal
Penerimaan
Penggunaan
Sisa stok
23
Lampiran-4
DINAS KESEHATAN KAB / KOTA ..........................................
PUSKESMAS ..........................................................................
SUB UNIT ................................................................................
......................
......................
B Compl
Tetra kaps
Paraset syr
Paraset tab
OBH
Kloramp kaps
Hidrokortison
HCT
GG
Garam Oralit
Ephedrin
Dekstro syr
Deksametason
CTM
Betametason
Antasida DOEN
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Antalgin tab
NO.
R/
Ampisillin syr
NAMA PASIEN
Amoks syr
NO
Amoks kapl
24
Lampiran-5
DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS ....................
SUB UNIT / PUSTU ........................................................................
ALAMAT
:
BERITA ACARA
PENGEMBALIAN OBAT RUSAK DAN KADALUARSA
NO. : ..
Pada hari ini ., tanggal .., bulan . Tahun
, kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama
Jabatan/NIP :
2. Nama
Jabatan/NIP :
3. Nama
Jabatan/NIP :
:
:
2. Nama
Jabatan/NIP
:
:
3. Nama
Jabatan/NIP
:
:
Mengetahui :
Kepala Sub Unit / Pustu
(.)
NIP.