Anda di halaman 1dari 9

Ester Debora

HENDRI RAHMAT, ST. MT

1122201009
4.2 JOB 2 PENGUJIAN SLUMP BETON
[Concrete Slump Test]

A. JADWAL PELAKSANAAN
Tanggal

: 31 Juli 2012

Waktu

Tempat

: Laboratorium Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning

B. TUJUAN PENGUJIAN
a. Tujuan Umum :
-

Menentukan kekentalan aduk beton berdasarkan percobaan


slump

b. Tujuan khusus :
-

Menerangkan prosedur pelaksanaan penemuan bobot isi beton.

Membuktikan hasil penentuan slump beton dalam pembuatan


rancangan aduk beton, sehingga jika ada ketidaksesuaian
dengan kenyataan yang sebenarnya, maka kadar air bebas
dengan segera dapat dirubah sesuai dengan slump yang
diinginkan.

Menggunakan peralatan yang dipakai dengan baik.

C. REFERENSI
-

AASHTO T-119-74

ASTM C-148-70

EDC.CI. CNI 0073. 1983 PEDC. Bandung

Muljono Tri, MT, Ir. 2003 Teknologi Beton Andi Yogya. Jakarta.

PC-0101-75

Tjokodimuljo, K. 1997 Teknologi Beton Yogyakarta.

Yunaefi Ir, dkk. 1996 Petunjuk Praktikum Bahan bangunan I


Pusat

Pengembangan Politeknik Bandung.


LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Ester Debora
HENDRI RAHMAT, ST. MT

1122201009
-

Kelompok II, 2005 Laporan Praktikum Pengujian Bahan I


Laboratorium Pengujian Bahan Jurusan Teknik Sipil Politeknik
Negeri Padang.

D. DASAR TEORI
-

Slump beton bertujuan mengetahui kekentalan beton segar,


sehingga dapat diketahui nilai kekentalan beton tersebut. Beton
yang sedang diaduk merupakan beton segar, yaitu beton yang
sedang menuju proses keras. Untuk mengeras, campuran beton
ini memerlukan air dan kebutuhannya sesui dengan perencanaan
dan perhitungan.

Campuran dikatakan encer, apabila pengguanaan air terlalu


banyak

atau

melebihi

dari

perencanaan,

sebaliknya

beton

dikatakan kental/kaku apabila penggunaan air kurang dari air


yang direncanakan.
-

Tiga hal sifat penting yang perlu diketahui dari sifat-sifat beton
segar, yaitu :
a. Kemudahaan dikerjakan.
b. Pemisahaan kerikil.
c. Pemisahaan Air.

Tingkat kemudahaan pengerjaan berkaitan erat dengan tingkat


kelecakan (keenceran) adukan beton. Makin cair adukan beton,
makin mudah cairan pengerjaannya. Untuk mengetahui tingkat
kelecakan adukan beton, biasanya dilakukan dengan percobaan
slump (slump test). Makin besar nila slump berarti adukan beton
semakin encer, dan ini berarti semakin mudah dikerjakan. Pada
umumnya nilai slump berkisar antara 5 dan 12.5 cm.

Kemudahaan
kemudahan

Penerjaan
adukan

merupakan

untuk

diaduk,

ukuran
diangkut,

dari

tingkat

dituang

dan

dipadatkan. Perbandingan bahan-bahan maupun sifat bahanbahan itu secara bersama-sama mempengaruhi sifat kemudahan
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Ester Debora
HENDRI RAHMAT, ST. MT

1122201009

pengerjaan beton segar, unsur-unsur yang mempengaruhi sifat


kemudahan dikerjakan antara lain :
a. Jumlah air yang dipakai dalam campuran adukan beton. Makin
banyak air yang dipakai, makin mudah beton segar itu
dikerjakan.
b. Penambahan semen ke dalam campuran juga memudahkan
cara pengerjaan adukan betonnya, karena pasti diikuti dengan
bertambahnya air campuran untuk memperoleh Fas tetap.
c. Gradasi campuran air dan kerikil. Bila campuran pasir dan
kerikil mengikuti gradasi yang telah disarankan oleh peraturan
maka adukan beton mudah dikerjakan.
d. Pemakaian butir-butir batuan yang bulat mempermudah cara
penegerjaan beton.
e. pemakaian

butir

maksimum

kerikil

yang

dipakai

juga

mempengaruhi terhadap tingkat kemudahan kerja.


f. Cara pemadatan adukan beton menentukan sifat pengerjaan
yang berbeda. Bila cara pemadatan dilakukan dengan alat
getar

maka

diperlukan

tingkat

kelecakan

yang

berbeda,

sehingga diperlukan jumlah air yang lebh sedikit daripada jika


dipadatkan dengan tangan.
-

Tiga hasil pengukuran slump :


a. Slump sesungguhnya

c. Slump terlalu cair

b. Slump geser

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Ester Debora
HENDRI RAHMAT, ST. MT

1122201009

E. PERALATAN DAN BAHAN


-

Peralatan :
1. Cetakan berupa kerucut terpancung dengan diameter bagian
atas 10 cm, bagian bawah 20 cm, atas cetakan terbuka dapat
disebut dengan corong konus.
2. Tongkat pemadatan yang dibuat dari baja tahan karat
3. Pelat logam, dengan permukaan kokoh, rata dan kedap air.
4. Sendok spesi cekung.

Bahan :
1. Campuran beton segar.

F. LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang di perlukan dalam pengujian.
2. Kerucut terpancung dan pelat dibasahi dengan kain basah.
3. Letakan kerucut terpancung diatas pelat.
4. Isilah kerucut terpancung sampai penuh dengan beton segar
dalam 3 (tiga) lapis, tiap lapis berisi kira-kira 1/3 isi kerucut
terpancung tersebut. Setiap lapis dipadatkan 25 tusuk secara
merata. Pada pemadatan, tongkat harus tepat masuk sampai
lapisan

bagian

penusukan

bawah

bagan

tepi,

tiap

lapisan.

tongkat

Pada

dimringkan

lapisan
sesuai

pertama
dengan

kemiringan kerucut.
5. Segera setelah selesai pemadatan, rata permukaan benda uji
dengan tongkat, tunggu selama menit, dan dalam jangka
waktu ini semua benda uji yang jatuh di sekitar kerucut harus
disngkirkan.
6. Kemudian angkat kerucut perlahan-lahan tegak lurus keatas.
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Ester Debora
HENDRI RAHMAT, ST. MT

1122201009

7. Letakan kerucut secara perlahan-lahan disamping benda uji,


secara terbalik.
8. Ukurlah slump yang terjadi menentukan penurunan benda uji
terhadap puncak kerucut terpancung.
9. Pengukuran slump diukur sebanyak 3 kali dan dihitung rataratanya.

G. PENGOLAHAN DATA
Dari hasil pengujian didapatkan data :
h1

= 8.2 cm

h2

= 7.5 cm

h3

= 7.7 cm

Ratarata=

8.2+7.5+ 7.7
=7.8 cm
3

H. KESIMPULAN
Dari hasil pengujian slump beton, dadapatkan nilai slump = 7.8 cm.
Berarti ini telah sesuai dengan hasil slump perencanaan dalam mix
design berdasarkan PBI berkisar antara 7.5 15 cm dan beton dapat
digunakan untuk pekerjaan baik plat, kolom dan pekerjaan konstruksi
gedung.

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Ester Debora
HENDRI RAHMAT, ST. MT

1122201009
I. LAMPIRAN
a. Data pemeriksaan pengujian.

b. Gambar (foto) peralatan yang digunakan dalam pengujian.


c. Gambar langkah kerja.

JOB 2
PENGUJIAN SLUMP BETON
[Concrete Slump Test]

KELAS
FAKULTAS
JURUSAN
UNIVERSITAS

: REGULAR
: TEKNIK
: TEKNIK SIPIL
: UNIVERSITAS LANCANG
KUNING

DATA PENGUJIAN :
UKURAN
TINGGI

TANGGAL
INSTRUKTUR

: 31 Juli 2012
: HENDRI RAHMAT, ST. MT.
:

h1

h2

h3

RATA-RATA

8.2 cm

7.5 cm

7.7 cm

7.8 cm

Catatan:

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Ester Debora
HENDRI RAHMAT, ST. MT

1122201009

.........................
.
.........................
.

Anggot
a:

1. Ester Debora

(1122201009)

2.

......................

......................

......................

......................

......................

......................

......................

3.
4.
5.
6.
7.
8.

Persetujuan Instruktur

HENDRI RAHMAT, ST.


MT.
INSTRUKTUR

PERALATAN YANG DIGUNAKAN


PENGUJIAN SLUMP BETON
[Concrete Slump Test]

KELAS
FAKULTAS
JURUSAN
UNIVERSITAS

:
:
:
:

REGULAR
TEKNIK
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS LANCANG

TANGGAL
INSTRUKTUR

: 31 Juli 2012
: HENDRI RAHMAT, ST. MT.
:

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Ester Debora
HENDRI RAHMAT, ST. MT

1122201009
KUNING

Sekop

Bejana pengaduk

Corong Kerucut

Tongkat pemadat

LANGKAH PEKERJAAN
PENGUJIAN SLUMP BETON
[Concrete Slump Test]

KELAS
FAKULTAS
JURUSAN

: REGULAR
: TEKNIK
: TEKNIK SIPIL

TANGGAL
INSTRUKTUR

: 31 Juli 2012
: HENDRI RAHMAT, ST. MT.
:
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Ester Debora
HENDRI RAHMAT, ST. MT

1122201009
UNIVERSITAS
1

: UNIVERSITAS LANCANG
KUNING

Persiapan alat
dan bahan

Pengadukan

3
Pengisian cetakan
6

Kesimpulan

5
Pengolahan
2

4
Pengukuran

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Anda mungkin juga menyukai