Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

Laporan F6. Upaya Pengobatan Dasar


Topik : Otitis Eksterna
Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internsip sekaligus sebagai bagian dari
persyaratan menyelesaikan program internsip dokter Indonesia di Puskesmas Balowerti
Kota Kediri

disusun oleh :
dr. Mochamad Faliqul Ishbah

Program Dokter Internsip Indonesia


Kota Kediri
Jawa Timur
2015

Halaman Pengesahan
Laporan Upaya Kesehatan Masyarakat
Laporan F6. Upaya Pengobatan Dasar

Topik : Otitis eksterna


disusun oleh :
dr. Mochamad Faliqul Ishbah

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal

Februari 2016

Oleh
Pembimbing Dokter Internsip Puskesmas Balowerti

dr. Henry Mulyono


NIP. 19610805 198901 2 003

LATAR
BELAKA
NG

Otitis eksterna adalah infeksi atau inflamasi mukosa pada


telinga luar ( MAE ) dapat bersifat akut dan kronis. Faktor
penyebab dari otitis eksterna adalah infeksi bakteri, virus dan
jamur, serta factor predisposisinya adalah ph, udara dan
trauma.
Gejala awal dari otitis eksterna adalah telinga terasa penuh,
dan di awali dengan rasa gatal, kemudian liang telinga akan
bengkak. Pada fase ini telinga akan terasa sakit dengan getaran
atau penekanan pada daun telinga.
Pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari telinga
dari air, seperti saat mandi menutup telinga dengan kapas dan
menggunakan penutup telinga saat berenang. Jika terasa gatal
untuk tidak mengurek telinga dengan kuku tangan atau
mengurek dengan pengurek logam. Dan selalu menjaga
kebersihan telinga.

PERMASALAHA
N

Kasus
Identitas pasien
Nama
: Sdr. H
Usia
: 23 tahun
Jenis kelamin
: Laki - laki
Anamnesis
Keluhan utama : Nyeri telinga kanan.
RPS : Pasien mengeluh nyeri pada telinga kanan sejak 2
hari ini. Awalnya pasien kehujanan, kemudian telinga
kemasukan air, dan gatal. Oleh pasien telinga di kurek dengan
kapas dan kemudian di kurek dengan pengurek dari logam
setelah itu sakit. Tidak ada penurunan pendengaran, tidak ada
cairan keluar dari telinga.
RPD : Tidak ada keluhan serupa sebelumnya.
Riwayat penyakit keluarga : disangkal.
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum
: compos mentis, GCS E4V5M6
Vital Sign
Tekanan Darah
: 110/70 mmHg
Nadi
: 88 x/menit
Respirasi
: 16 x/menit
Kepala dan Leher

: anemis(-), icterus (-), cyanosis (-),


dyspneu (-)
Thorax
Pulmo
Inspeksi : Simetris, retraksi(-), gerak simetris
Palpasi : Simetris, fremitus kanan=kiri, gerak simetris
Perkusi : Sonor
Auskultasi: Vesikuler, suara tambahan(-)
Cor
Inspeksi
: IC tidak nampak
Palpasi
: IC teraba di SIC V LMCS, pelebaran
/diameter(-)
Perkusi
: cardiomegali(-)

Auskultasi: S1-2 murni, reguler, bising(-)


Abdomen
Inspeksi : kesan rata
Auskultasi : Peristaltik (+)normal
Perkusi : Timpani seluruh lap abdomen
Palpasi : Supel,
Extremitas : dalam batas normal
Status lokalis: Telingan kanan lumen sempit, terdapat
benjolan, merah, nyeri tekan tragus (+)

PERENCANAAN
DAN
PEMILI
HAN
INTERV
ENSI
PELAKSANAAN

MONITORING
DAN
EVALUA
SI

Diagnosis
Otitis eksterna telinga kanan
Setelah ditegakkan diagnosis, tanggal 10 12- 2015 pasien
kemudian diberikan terapi berupa antibiotik empiris
tetes telinga sebagai terapi kausal dan terapi
simtomatis meliputi obat anti nyeri. Antibiotik yang
diberikan adalah antibiotik yang dapat membunuh
bakteri.
Pasien diberikan terapi antibiotik empiris yaitu cloramphenicol
tetes telinga 3 x gtt III. Selain itu, untuk meredakan
keluhan pasien diberikan terapi anti nyeri yaitu
Asam mefenamat 3 x 500 mg.
Pasien lalu diberikan edukasi mengenai penyakit, pengobatan,
dan efek samping yang dapat ditimbulkan. Pasien
dianjurkan untuk selalu menutup telinga yang sakit
saat mandi agar tidak ada air yang masuk telinga,
kemudia setelah sembuh selalu menjaga kebersihan
telinga.
Kontrol dilakukan setelah obat habis untuk mengevaluasi
keluhan dan gejala serta efek samping obat.

Komentar/Umpan Balik:

Kediri,

Februari 2016

Peserta
Pendamping

dr. Mochamad Faliqul Ishbah

dr. Henry Mulyono

Anda mungkin juga menyukai