Disusun Oleh :
MUARIF, S.Pd.
NIP. 19700210 199803 1 011
ABSTRAK
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan kunci penentu menuju keberhassilan dan memiliki
peran ssentral, khususnya dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional
seseorang dan dalam mempelajari semua bidang studi. Bahasa diharapkan bisa
membantu seseorang dalam hal ini peserta didik untuk mengenal dirinya,
budayanya dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan,
berpartissipasi
dalam
masyarakat
yang
menggunakan
bahasa
tersebut,
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah
yaitu Apakah dengan model pembelajaran totally physical response (TPR) dapat
meningkatkan kemampuan bahasa Inggris regreting bagi siswa kelas XII-MIA 1
SMAN 1 Boyolangu Tulungagung Tahun 2013/2014?.
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan bahasa Inggris regreting dengan penerapan model
pembelajaran model pembelajaran totally physical response (TPR) pada siswa
kelas XII-MIA 1 SMAN 1 Boyolangu Tulungagung Tahun 2013/2014.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi :
1. Manfaat Bagi Siswa
a. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi
dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat local, nasional dan global
b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
meningkatkan
keterampilan
guru
melaksanakan
inovasi
KAJIAN PUSTAKA
guru dan murid dalam suatu peristiwa belajar mengajar aktual tertentu dinamakan
proses intruksional (Joni, 1984: 2).
Strategi mengajar perlu didukung dengan profesionalisme guru yang
memiliki karakteristik : membuat perencanaan konkrit dan detail, menempatkan
siswa sebagai arsitek pembangunan gagasan dan guru berfungsi untuk melayani
dan berperan sebagai mitra siswa, bersikap kritis dan berani, sebagai fasilitator,
gagal mengajar di fokuskan pada model pemberdayaan dan pengkondisian pada
model latihan dari pada pemaksaan, mampu menyakinkan kepada sekolah dan
masyarakat terhadap beberapa inovasi pendidikan yang edukatif dengan
argumentasi logis dan kritis, bersikap kreatif.
Strategi mengajar perlu didukung dengan profesionalisme guru yang
memiliki karakteristik :
1. Membuat perencanaan konkrit dan detail
2. Menempatkan siswa sebagai arsitek pembangunan gagasan dan guru berfungsi
untuk melayani dan berperan sebagai mitra siswa.
3. Bersikap kritis dan berani
4. Sebagai fasilitator
5. Gaya mengajar difokuskan pada model pemberdayaan dan pengkondisian
pada model latihan dari pada pemaksaan.
6. Mampu menyakinkan kepala sekolah dan masyarakat terhadap beberapa
inovasi pendidikan yang edukatif dengan argumentasi logis dan kritis.
7. Bersikap kreatif.
(Joni, 1986, dalam Sugiarto, 2006).
dapat memahami intruksi yang diberikan dan dapat mengikuti. Pada tahap
kedua para siswa dapat menddemonstrasikan apa yang mereka pahami dari
perintah-perintah yang tadi sudah diberikan dengan teman-temannya sendiri.
Kemudian sampai pada tahap ketika para ssiswa sudah mengerti, memahami
serta dapat merespon perintah-perintah dengan respon fisik, para siswa dapat
belajar lebih jauh untuk membaca dan menuliskannya. Hingga pada saatnya
para ssiswa sudah siap untuk berbicara, mereka bisa menjadi orang yang
memberikan instruksi atau perintah.
4. Penerapan Meetode TPR (Totally Physical Response)dalam Pembelajaran
Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode TPR ini
banyak sekali aktivitas yang dapat dilakukan oleh guru dan siswa antara lain :
a)
b)
c)
d)
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
planning (rencana),
B. Tahap Penelitian
Pada tahap penelitian ini disajikan kegiatan pra tindakan dan kegiatan
pelaksanaan tindakan. Kegiatan pra tindakan dilakukan untuk mendata
permasalahan pembelajaran di kelas yang akan diteliti. Kegiatan pelaksanaan
tindakan memuat perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,
tahap
pengamatan dan tahap refleksi. Secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Kegiatan Pra Tindakan
a. Membuat Soal Tes Awal
Tes awal dibuat untuk mengetahui masalah apa yang sebenarnya
dihadapi oleh para siswa. Dengan hasil tes awal akan diketahui
beberapa masalah yang dihadapi oleh anak.
b. Menentukan Sumber Data
Data penelitian yang memberikan gambaran jelas tentang masalah
yang dihadapi anak dapat diperoleh dari kegiatan proses belajar
mengajar yaitu kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran serta nilai
yang diperoleh siswa dengan menggunakan tes.
c. Melakukan Tes Awal
e. Kriteria Keberhasilan
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara
klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar yaitu
seorang siswa telah tuntas belajar jika telah mencapai skor 75% atau
nilai 75 dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut mencapai
nilai tuntas 80%.
f. Penyiapan Partisipan
Untuk menyamakan persepsi perihal penelitian, RPP, soal-soal tes,
pemberian skor atau nilai dan tentang persiapan kategorisasi maka
butir
pembelajaran
yang
sesuai
dengan
tujuan
kegiatan
guru
dan
siswa
dalam
proses
Pada
tahap
kedua
para
siswa
dapat
menddemonstrasikan apa yang mereka pahami dari perintahperintah yang tadi sudah diberikan dengan teman-temannya
sendiri. Kemudian sampai pada tahap ketika para ssiswa sudah
mengerti, memahami serta dapat merespon perintah-perintah
dengan respon fisik, para siswa dapat belajar lebih jauh untuk
membaca dan menuliskannya. Hingga pada saatnya para ssiswa
sudah siap untuk berbicara, mereka bisa menjadi orang yang
memberikan instruksi atau perintah.
Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode
TPR ini banyak sekali aktivitas yang dapat dilakukan oleh guru
dan siswa antara lain :
e)
f)
g)
Bermain
peran
(role
play),
dapat
dipusatkan
pada
3) Pengamatan
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
pembelajaran atau tindakan. Tujuan diadakannya pengamatan
untuk mengenali, merekam, mendokumentasikan semua indikator
baik proses maupun hasil perubahan yang terjadi sebagai akibat
dari tindakan yang direncanakan dan sebagai efek samping.
Kegiatan pengamatan meliputi :
a) Perencanaan pembelajaran yang telah direncakan peneliti dan
guru
b) Pelaksanaan proses belajar mengajar
c) Motivasi, sikap siswa dalam proses belajar
d) Hasil pembelajaran berupa kemampuan siswa
Kegiatan-kegiatan yang merupakan tindakan proses dan
hasil tindakan dalam pembelajaran diamati dengan menggunakan
instrumen yang telah disediakan dan kemudian dicatat dengan
seksama. Data tersebut selanjutnya dijadikan dasar untuk
penyusunan tindakan pada siklus berikutnya.
4) Refleksi
Refleksi dilakukan pada akhir setiap tindakan. Kegiatan ini
dilaksanakan untuk mendiskusikan tindakan yang telah dilakukan.
Peneliti dan guru mendiskusikan hasil pengamatan yang telah
dilakukan. Kegiatan yang dilakukan meliputi : analisis, penjelasan,
dan menyimpulkan informasi yang berhasil dikumpulkan. Hasil
yang diperoleh berupa temuan prestasi siswa setelah mendapatkan
bimbingan serta pendekatan ketrampilan proses yang muncul di
kelas yang dipakai sebagai dasar untuk melakukan perencanaan
ulang pada siklus berikutnya.
94.87%
74.36%
50.00%
51.28%
0.00%
Tes Awal
Siklus I
Siklus II
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya
agar proses belajar mengajar lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang
optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut
1. Bagi guru SMAN 1 Boyolangu untuk meningkatkan prestasi belajar
siswanya dalam pelajaran bahasa Inggris topik pembelajaran regreting
hendaknya menerapkan model pembelajaran totally physical response.
2. Bagi Kepala Sekolah SMAN 1 Boyolangu Kabupaten Tulungagung dapat
menganjurkan kepada guru-guru untuk menerapkan model pembelajaran
totally physical response pada kelas-kelas lain dengan mata pelajaran yang
lain pula.
3. Bagi siswa Kelas XII-MIA 1 dapat meningkatkan motivasi belajar dan
melatih sikap sosial untuk saling peduli terhadap keberhasilan siswa lain
dalam mencapai tujuan belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : Rineksa Cipta
Arung, Fernandes. 2013. Artikel Keunggulan dan Kekurangan Metode TPR.
Tersedia
dilaman
http://anekawarnapendidikan.
Wordpress.com/2013/02/10/keunggulan-dan-kelemahan-metode-tpr/. Di
akses pada tanggal 19 September 2014
Gapika, 2008. Artikel Totally Physical Ressponse Metode Pembelajaran yang
Cukup
Efektif
untuk
Peserta
Didik.
http://gapika.wordpress.com/2008/01/12/tpr-totally-physical-responsesmetode-pembelajaran-bahasa-yang-cukup-efektif-untuk-peserta-didik/
.
diakses pada tanggal 19 September 2014.
Hadi, Sutrisno. 1982. Metodologi Research. Yogyakarta : YP. Fak. Psikologi
UGM.
Indrianingsih, Nuri. 2013. Total Physical Response. Tersedia dilaman
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jmtp/article/view/1615. diakses pada
tanggal 19 September 2014
Margono, S.1996. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineksa Cipta.
Moelong. 2001. dalam pedoman penyusunan skripsi dan laporan penelitian.
STKIP PGRI Tulungagung.
Ridwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan peneliti
Pemula. Bandung : Alfabeta.