HS
DENGAN ASMA INTERMITTEN PADA ASMA TERKONTROL
TAHAP I
KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA
Nama Kepala Keluarga
: Tn. HS
Alamat Lengkap
Bentuk Keluarga
: Extended Family
Nama
Kedudukan
L/P
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Pasien
Ket
1.
Tn. HS
KK
69 tahun
Sekolah
Ya
Asma
2.
Tn. HS
Istri
56 tahun
Rakyat
-
Tidak
3.
4
5
Tn. A
Tn. S
Ny. PH
Anak
Anak
Anak
L
L
P
32 tahun
26 tahun
26 tahun
SMA
STM
SMA
Swasta
Swasta
Swasta
Tidak
Tidak
Tidak
WP
menantu
Cucu
5 tahun
TK
Pelajar
Tidak
Klinik
Permasalahan dalam keluarga ini adalah Tn. Harjo Suwito, umur 69 tahun, jenis
kelamin laki-laki, pengangguran dengan masalah kesehatan asma intermiten
ringan pada asma terkontrol.
TAHAP II
STATUS PASIEN
D. Identitas Pasien
Nama
: Tn. HS
Umur
: 69 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Pendidikan
: SR
Agama
: Islam
Alamat
Suku
: Jawa
Tanggal periksa
: 3, 5, 7 Desember 2013
E.
Keluhan Utama
1. Keluhan Utama : sesak nafas
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengeluh sesak nafas sejak 1 tahun yang lalu dan mulai
berobat sejak satu tahun yang lalu. Saat ini gejala sesak nafas tidak sering
kambuh-kambuhan. Sesak nafas penderita biasanya kambuh terutama saat
cuaca dingin. Keluhan sesak nafas, biasanya didahului batuk berdahak dan
rhinorea. Sebulan terakhir pasien sesak nafas pasien kambuh sebanyak 3
kali. Gejala asma malam kambuh satu kali, pada bulan lalu disertai dengan
mengi. Untuk meringankan keluhan, pasien masih rutin berobat di
puskesmas. Dokter puskesmas Sragen memberikan terapi berupa obat
tablet amoxcicilin, metilprednisolon, GA, dan obat semprot (Ventolin).
Setelah berobat rutin sejak satu tahun yang lalu, keluhan dirasakan
semakin berkurang dan membaik dengan konsumsi obat yang teratur.
Penurunan nafsu makan (-), penurunan berat badan (-), keringat malam (-).
3. Riwayat Penyakit Dahulu :
a) Riwayat mondok
: -
b) Riwayat alergi
a) Riwayat merokok
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
: sesak nafas.
2. Status Gizi
normoweight)
3. Tanda Vital
a) Tekanan darah
b)Nadi
4. Mata
retraksi (-), spider nevi (-), pulsasi infrasternalis (-), sela iga melebar (-)
a) Cor
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Perkusi
: SIC II LPSS
: SIC II LPSD
: SIC IV LPSD
- pinggang jantung
2) Palpasi
3) Perkusi
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Perkusi
: akral dingin
G.
oedem
Pemeriksaan Penunjang :
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang pada pasien ini.
H.
Clinical Assesment :
Pasien mengalami asma intermiten pada asma terkontrol.
I. Penatalaksanaan :
Pasien rutin mengkonsumsi obat rawat jalan dari Puskesmas yaitu:
1. Amoxcicillin 500mg 3x1
2. Metilprednisolon 5mg 1x1 sebelum 6 jam
3. GA 2/3 2x1
4. Ventolin inhaler 2 puff
Pasien dianjurkan untuk terus kontrol rutin ke Puskesmas bila obat habis,
menghindari faktor pencetus, dan dilarang menggunakan obat selain dokter.
G. Flow Sheet
Nama
: Tn. HS
Keluhan
3
Desember
2013
Sesak nafas
Tensi : 150/90
Nadi :72x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,6
5
Desember
2013
Sesak nafas
dan batuk
tidak
berdahak
Tensi : 150/90
Nadi :68x/menit
RR : 22x/menit
Suhu : 36,5
Tanda Vital
Px fisik
Terapi
Planning
Target
Keterangan
Menurunkan
angka
eksaserbasi
akut asma
Menurunkan
angka
eksaserbasi
akut asma
Saran terapi
medikament
osa
diberikan
kepada
dokter di
Puskesmas
21 Sept
2013
Tidak ada
keluhan
Tensi : 150/100
Nadi :65x/menit
RR : 21x/menit
Suhu : 36,7
Menurunkan
angka
eksaserbasi
akut asma
TAHAP III
IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA
A. Fungsi Holistik
1. Fungsi Biologis
Keluarga terdiri atas penderita (Tn. Harjo Suwito, 69 tahun), istri
(Ny. Sriyati, 56 tahun), anak (Tn. Agus, 32 tahun dan Tn. Setiadi, 26
tahun), anak menantu (Ny. Puji Hartini, 26 tahun), cucu (Wasya Putra, 5
tahun). Keenam orang tersebut tinggal dalam satu rumah. Secara umum,
keluarga ini cukup sehat.
2. Fungsi Psikologis
Penderita tinggal serumah dengan istri, anak, anak menantu dan
cucunya. Hubungan penderita dengan istri, anak, anak menantu, dan
cucunya baik. Penyelesaian masalah keluarga yang ada didiskusikan
bersama-sama.
3. Fungsi Sosial Budaya
Keluarga ini tidak mempunyai kedudukan sosial tertentu dalam
masyarakat melainkan hanya sebagai anggota masyarakat biasa. Namun
demikian, keluarga ini masih cukup aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.
4. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan
Penderita dan istri sudah tidak bekerja. Anak penderita yaitu Tn.
A dan istrinya, Ny. PH bekerja di sebuah restoran. Penghasilan per bulan
diperoleh dari dari pemberian anak-anaknya, kurang lebih sebanyak Rp
1.200.000,- yang digunakan untuk biaya hidup sehari-hari.
5. Fungsi Penguasaan Masalah dan Kemampuan Beradaptasi
Keputusankeputusan penting dalam keluarga dipegang oleh
penderita. Dalam kesehariannya, penderita dan keluarganya tidak ada
masalah dalam berinteraksi dengan masyarakat. Hubungan antar tetangga
sekitar terjalin dengan baik.
Kesimpulan :
Secara keseluruhan fungsi holistik keluarga Tn. HS adalah baik.
Hubungan antar anggota keluarga terjalin harmonis. Dari segi ekonomi
pendapatan keluarga cukup untuk hidup sehari-hari. Keluarga ini bukan
8
merupakan
tokoh
masyarakat
tetapi
cukup
aktif
dalam
kegiatan
Adaptation
Kemampuan anggota keluarga tersebut beradaptasi dengan anggota
keluarga yang lain, penerimaan, dukungan, dan saran dari anggota
keluarga yang lain. Dalam menghadapi masalah selama ini, penderita
cukup mendapatkan perhatian dari anggota keluarga yang lain terutama
istri dan anak-anak penderita. Penyakit yang diidap penderita tidak
mengganggu aktivitas sehari-hari.
Partnership
Menggambarkan komunikasi, saling membagi, saling mengisi antara
anggota keluarga dalam segala masalah yang dialami oleh keluarga
tersebut. Hubungan serta komunikasi antara penderita dengan istri dan
anaknya berjalan dengan baik. Aktivitas sehari-hari banyak dihabiskan
penderita untuk beristirahat.
Growth
Menggambarkan dukungan keluarga terhadap hal-hal baru yang
dilakukan anggota keluarga tersebut. Saat ini asma penderita sudah
jarang kambuh. Keluarga penderita memberi dorongan dan semangat
agar penderita tidak malas kontrol berobat ke dokter.
Affection
Menggambarkan hubungan kasih sayang dan interaksi antar anggota
keluarga. Hubungan kasih sayang antara penderita dengan istri dan anakanaknya cukup baik.
Resolve
: 2 poin
Kadang kadang
: 1 poin
: 0 poin
saya
G Saya puas dengan cara keluarga saya
menerima dan mendukung keinginan saya
saya
G Saya puas dengan cara keluarga saya
menerima dan mendukung keinginan saya
Religius
Economic
Patologi
Interaksi sosial penderita kurang.
Partisipasi penderita dalam masyarakat
kurang.
Belum mengerti kebudayaan daerah
dengan baik. Namun banyak tradisi
budaya yang masih diikuti. Saat hari
raya, tahun baru, ulang tahun, ada
perayaan khusus meskipun sederhana.
Pemahaman agama baik ditandai
dengan penerapan ajaran agama yang
baik, penderita sudah diajarkan
menjalankan sholat lima waktu dan
berpuasa.
Keterangan Patologis
Ekonomi
keluarga
tidak
stabil.
Pemasukan relatif kurang untuk
mencukupi
kebutuhan
sehari-hari
seluruh anggota keluarga. Sehingga
13
Education
Medical
Kesimpulan:
Fungsi patologis keluarga : cukup, karena fungsi social, economic, cultural,
dan medical masih baik.
D. Genogram
Fungsi genetik dinilai dari genogram keluarga
Alamat lengkap
N O
W
Gambar 1. Genogram Keluarga Tn. W
Keterangan:
: Laki-laki masih hidup
14
: Penderita Asma
: keluarga pasien yang
menderita penyakit
serupa
M : Tn. Suratmin
B : Tn. HSutiyem
N : Tn. Ngadimin
C : Tn. Wito
O : Ny. Sriyati
D : Ny. Winarsih
P : Ny. Jum
E : Ny. Rebi
Q : Ny. Nuk
F : Ny. Riyem
R : Giyarsono
G : Ny. Mikem
S : Sriyanto
T: Agus
I : Tn. Ngadiyo
U: Puji Hartini
J : Tn. Diman
V: Setiadi
K : Ny. Maryatun
W: Wasya Putra
L : Tn. Sriyono
Kesimpulan :
15
E. Interaksi Keluarga
Tn. HS
(56 tahun)
Tn. A
(32 tahun)
Tn. HS
(69 tahun)
Tn. S
(26 tahun)
An. WP
(5 tahun)
Ny. PH
(26 tahun)
17
Tingkat pendidikan pasien dan istri pasien tergolong rendah, tetapi anak-anak
pasien memiliki pendidikan yang cukup baik. Perilaku pasien dan istri pasien
yang berhubungan dengan kesehatan masih belum maksimal. Tetapi, anakanak pasien mulai memperhatikan dan menyadari perilaku hidup sehat
walaupun belum mencapai standar hidup sehat.
2) Sikap
Sikap keluarga dalam menghadapi penyakit pasien tergolong cukup positif.
Keluarga mengusahakan kesembuhan pasien dengan mendorong pasien
untuk segera berobat. Disamping itu, istri dan anak-anak pasien juga
mengingatkan pasien agar meminum obat secara teratur. Namun, terkadang
pasien malas untuk kembali kontrol rutin karena merasa gejala sesak nafas
sudah berkurang.
3) Tindakan
Jika terdapat anggota keluarga yang sakit, maka segera diperiksakan ke
puskesmas Sragen. Dalam menjaga kebersihan rumah, keluarga ini jarang
membersihkan
rumah
karena
merasa
tidak
ada
waktu
untuk
membersihkan rumah..
G. Faktor Non Perilaku Keluarga
1) Lingkungan
Rumah yang dihuni keluarga ini adalah rumah sendiri dengan kondisi kurang
memadai. Luas bangunan 69 m2. Kebersihan lingkungan rumah terjaga
cukup baik, namun kebersihan beberapa bagian rumah kurang terjaga. Lantai
rumah sudah disemen, dinding dari tembok, sumber air berasal dari sumur,
listrik sudah ada, kamar mandi sudah ada. Tetapi pencahayaan ruangan dan
ventilasih masih kurang memadai. Pembuangan limbah keluarga memenuhi
sanitasi lingkungan. Sampah keluarga dibuang di tempat sampah dan setiap
beberapa hari sekali diambil oleh petugas sampah.
2) Pelayanan Kesehatan
Jika berobat pasien dan keluarga menggunakan biaya JAMKESMAS.
18
3) Keturunan
Ayah kandung penderita menderita asma, sehingga salah satu faktor yang
mungkin berpengaruh terhadap kondisi kesehatan pasien adalah faktor
keturunan.
H. Indoor
Keluarga ini tinggal di sebuah rumah berukuran 13 x 6 m menghadap ke
timur, dalam lingkungan pemukiman biasa. Rumah terdiri dari 3 kamar
tidur, 2 dapur, ruang keluarga, ruang tamu, gudang, ruang barang, wc,
kamar mandi. Pekarangan ada di depan rumah. Di belakang rumah terdapat
tempat jemur, kandang ayam dan sumur timba. Lantai rumah sudah
disemen, ventilasi dan pencahayaan rumah masih kurang, dinding rumah
dari tembok, dan atap dari genteng tanpa langit-langit.
Denah Rumah
19
J. Outdoor
Rumah ini dikelilingi rumah tetangga yang letaknya sangat berdekatan. Di
depan rumah teras yang tidak begitu luas dan langsung menuju jalan
pemukiman.
Kesimpulan :
Tabel 7. Kesimpulan Fungsi Keluarga Tn. HS
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7
8
Fungsi
Holistik
Fisiologis
Patologis
Genogram
Pola interaksi
Perilaku
Non Perilaku
Indoor
Keterangan
Baik
Baik
(+) pada faktor education
Terdapat faktor genetik
Baik
Kurang, anak penderita masih merokok
Baik
Kurang, ventilasi dan pencahayaan rumah kurang
Outdoor
memadai.
Baik
Sumber: Data Primer, Desember 2013
Pengetahuan dan
perilaku kesehatan
yang kurang
Faktor keturunan
Ada faktor keturunan
dari Ayah Tn. HS
Tn. W, 69 tahun,
asma intermiten
ringan pada asma
terkontrol
Kondisi lingkungan
dan rumah yang
kurang sehat
TAHAP IV
DIAGNOSIS HOLISTIK
20
Kebiasaan merokok
sejak lama
2. Diagnosis Psikologis : Hubungan antara Tn. HS dengan istri dan anakanaknya cukup baik walaupun Tn. HS sering merasa waktu berkumpul
dengan anak-anaknya kurang terutama anak yang tinggal berjauhan. Tn.
HS merasa kurang mendapat perhatian dari anak-anaknya yang tinggal
yang berjauhan.
3. Diagnosis Sosial
a.
b.
c.
TAHAP V
PEMBAHASAN DAN SARAN KOMPREHENSIF
21
A.
Pembahasan
Asma adalah inflamasi saluran napas kronik yang penting
mengganggu
aktivitas
sehingga
menyebabkan
23
Promotif
Edukasi kepada keluarga pasien untuk:
2.
Preventif
24
3.
Kuratif
a) Non medikamentosa
Kontrol teratur satu bulan sekali untuk mengetahui efektivitas
terapi.
Latihan menggunakan inhaler dengan benar.
Obat-obatan yang diberikan oleh tenaga medis diminum secara
teratur.
Penggunaan obat-obatan di luar resep tenaga medis sebaiknya
dihindari karena penderita sedang menyusui.
b) Medikamentosa
4.
25
DAFTAR PUSTAKA
AKS.
2013.
Tujuh
langkah
praktis
mengendalikan
asma.
26
: Ny. SH
Alamat Lengkap
Bentuk Keluarga
: Nuclear Family
Kedudukan L/P
Umur
Pendidikan Pekerjaan
Pasien
1.
(KK)
53 th
S1
Klinik
Ya
Tn. SH
Guru SD
Ket
27
TAHAP II
STATUS PASIEN
A.
Identitas Pasien
Nama
: Ny. SH
Umur
: 53 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
Suku
: Jawa
Tanggal periksa
: 5, 8, 12 Desember 2013
B.
Anamnesis
1. Keluhan Utama
kiri.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluhkan kelemahan anggota gerak sebelah kiri setelah
mengendarai sepeda pada 7 hari yang lalu. Keluhan berupa lemah pada
tangan kiri dan kaki kiri yang menetap yang didahului kesemutan. Keluhan
serupa pernah dialami oleh penderita dan oleh dokter yang dulu menangani
pasien, mengatakan bahwa pasien terkena stroke sumbatan. Oleh tetangga
pasien dibawa ke puskesmas Sragen tetapi karena keterbatasan dirujuk ke
RSUD Sragen dengan diagnosis stroke infark rekuren dan mondok selama
seminggu. Pasien tidak merasakan adanya nyeri kepala, muntah (-), kejang
(-), pandangan dobel (-).BAB dan BAK dalam batas normal, BAK 5-6
kali/hari, BAB 1x/hari tanpa ada kelainan.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
a. Riwayat mondok
c. Riwayat DM
: disangkal
28
: (+) sejak 5
Desember 2013.
b. Riwayat
merokok,
minum
alkohol
dan
Riwayat hipertensi
b.
:-
c.
Riwayat stroke
d.
:-
Pemeriksaan Fisik
4. Keadaan Umum :
baik
5. Status Gizi
29
Palpasi
Perkusi
: SIC II LPSS
: SIC II LPSD
: SIC IV LPSD
- pinggang jantung
10. Ekstremitas
: akral dingin
-
oedem
D. Pemeriksaan Neurologis
1. Kesadaran
: GCS E4 V5 M6
N
N
4. Fungsi motorik
N
N
Kekuatan :
+5
+4
+5
+4
Tonus :
N
N
N
N
Reflek fisiologi :
+2
+2
+2
+2
Reflek patologi :
-
5. Nervus cranialis:
N II, III : pupil isokor (3mm/3mm), RC (+/+)
30
: NY. SH
Diagnosis
31
32
G. Flow Sheet
Nama
: Ny. SH
Keluhan
3
Desember
2013
Sesak nafas
Tensi : 150/90
Nadi :72x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,6
5
Desember
2013
Sesak nafas
dan batuk
tidak
berdahak
Tensi : 150/90
Nadi :68x/menit
RR : 22x/menit
Suhu : 36,5
Tanda Vital
Terapi
Px fisik
33
Planning
Target
Keterangan
Menurunkan
angka
eksaserbasi
akut asma
Menurunkan
angka
eksaserbasi
akut asma
Saran terapi
medikament
osa
diberikan
kepada
dokter di
Puskesmas
21 Sept
2013
Tidak ada
keluhan
Tensi : 150/100
Nadi :65x/menit
RR : 21x/menit
Suhu : 36,7
34
Menurunkan
angka
eksaserbasi
akut asma
TAHAP III
IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA
E. Fungsi Holistik
6. Fungsi Biologis
Keluarga terdiri atas penderita (Ny. SH, 53 tahun), alm. Suami
(Tn. S), dan kedua anaknya (Nn. Lastri, 23 tahun). Setelah suami
penderita meninggal 1,5 tahun yang lalu, penderita tinggal sendiri di
rumahnya karena kedua anaknya bekerja dan menetap di luar kota .
Secara umum, penderita tidak begitu sehat.
7. Fungsi Psikologis
Penderita tinggal sendiri di rumah. Hubungan penderita dengan
anak-anaknya kurang begitu baik. Anak-anak penderita jarang menjenguk
penderita karena bekerja dan menetap di luar kota. Jika ada masalah,
penderita biasanya dibantu oleh tetangga depan rumah.
8. Fungsi Sosial Budaya
Penderita tidak mempunyai kedudukan sosial tertentu dalam
masyarakat melainkan hanya sebagai anggota masyarakat biasa. Saat ini
penderita tidak begitu aktif dalam kegiatan kemasyarakatan karena
kelemahan anggota gerak tubuhnya.
9. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan
Sampai saat ini penderita masih bekerja sebagai guru di Sekolah
Dasar. Penghasilan per bulan diperoleh dari gaji sebagai seorang guru,
kurang lebih sebanyak Rp 3.300.000,00 yang digunakan untuk biaya
hidup sehari-hari.
10. Fungsi Penguasaan Masalah dan Kemampuan Beradaptasi
Keputusankeputusan penting dalam keluarga dipegang oleh
penderita. Dalam kesehariannya, penderita tidak ada masalah dalam
berinteraksi dengan masyarakat. Hubungan antar tetangga sekitar terjalin
dengan baik.
Kesimpulan :
Secara keseluruhan fungsi holistik keluarga Tn. W adalah kurang
baik. Penderita tinggal dan memenuhi kebutuhannya sendiri. Sedangkan anak35
Adaptation
Kemampuan anggota keluarga tersebut beradaptasi dengan anggota
keluarga yang lain, penerimaan, dukungan, dan saran dari anggota
keluarga yang lain. Dalam menghadapi masalah selama ini, penderita
menyelesaikan sendiri karena tinggal berjauhan dari anak-anak penderita.
Penyakit penderita mengganggu aktivitas sehari-hari, tetapi penderita
masih dapat mengajar sebagai guru. Penderita belum pernah mendapat
penyuluhan tentang penyakit yang diidap penderita dari petugas
kesehatan.
Partnership
Menggambarkan komunikasi, saling membagi, saling mengisi antara
anggota keluarga dalam segala masalah yang dialami oleh keluarga
tersebut. Hubungan serta komunikasi antara penderita dengan anaknya
kurang baik. Anak-anak penderita jarang menghubungi lewat telepon dan
jarang menengok penderita. Aktivitas sehari-hari banyak dihabiskan
penderita untuk beristirahat.
Growth
Menggambarkan dukungan keluarga terhadap hal-hal baru yang
dilakukan anggota keluarga tersebut. Dukungan anak-anak penderita agar
penderita rutin berobat masih kurang. Hal ini terlihat dari penderita yang
masih tidak rutin kontrol berobat ke dokter.
36
Affection
Menggambarkan hubungan kasih sayang dan interaksi antar anggota
keluarga. Hubungan kasih sayang antara penderita dengan istri dan anakanaknya kurang baik. Interaksi penderita dengan kedua anaknya sangat
kurang karena anak penderita menetap di kota lain dan jarang
mengunjungi penderita.
Resolve
Menggambarkan kepuasan anggota keluarga tentang kebersamaan dan
waktu yang dihabiskan bersama anggota keluarga yang lain. Penderita
tinggal di sendiri di rumahnya dan berjauhan dari kedua anaknya,
sehingga jarang bertemu. Penderita merasa tidak puas karena sangat
jarang sekali penderita bisa berkumpul dengan anak-anaknya.
Skoring :
Hampir selalu
: 2 poin
Kadang kadang
: 1 poin
: 0 poin
37
Religius
Economic
Education
Medical
Patologi
Interaksi sosial penderita kurang.
Partisipasi penderita dalam masyarakat
kurang.
Penderita sudah mengerti kebudayaan
daerah dengan baik. Banyak tradisi
budaya yang masih diikuti. Saat hari
raya, tahun b.
Pemahaman agama baik ditandai
dengan penerapan ajaran agama yang
baik, penderita sudah diajarkan
menjalankan sholat lima waktu dan
berpuasa.
Ekonomi keluarga stabil. Pemasukan
sangat cukup untuk mencukupi
kebutuhan
sehari-hari
penderita.
Dengan gaji yang diterima, penderita
masih bisa menabung.
Tingkat pendidikan dan pengetahuan
penderita baik. Kemampuan untuk
memperoleh dan memiliki fasilitas
pendidikan seperti buku-buku, koran
cukup.
Tidak mampu membiayai pelayanan
kesehatan yang lebih baik. Dalam
mencari pelayanan kesehatan, keluarga
ini menggunakan Puskesmas dengan
memakai ASKES
38
Keterangan Patologis
+
Kesimpulan:
Fungsi patologis keluarga : cukup, karena fungs cultural,religious, economic,
education dan medical masih baik.
H. Genogram
Fungsi genetik dinilai dari genogram keluarga
Alamat lengkap : Widoro RT 41 RW 12, Sragen Wetan, Sragen
Bentuk Keluarga : Nuclear Family
B : Sri Hartati
C : Fajar
D : Singgih
: Penderita Asma
39
Kesimpulan :
I.
Interaksi Keluarga
Ny SH, 53
tahun
Tn. F, 34
tahun
Tn S, 28
tahun
Sumber : Data Primer, Desember 2013
Gambar 2. Pola Interaksi Keluarga Ny. HS
Keterangan :
: Hubungan Harmonis
: Hubungan Tidak Harmonis
Kesimpulan :
Dari diagram di atas pola interaksi 2 arah antar anggota keluarga berjalan
tidak baik dan tidak harmonis yaitu antara Ny. HS dengan anak-anaknya Tn. S
dan Tn. F.
J. Faktor Perilaku Keluarga
1) Pengetahuan
40
41
Kesimpulan :
Tabel 7. Kesimpulan Fungsi Keluarga Ny. SH
No.
1.
2.
3.
Fungsi
Keterangan
Kurang baik
Buruk
(+) social, Partisipasi penderita
Holistik
Fisiologis
Patologis
42
4.
5.
6.
Genogram
Pola interaksi
Perilaku
7
8
9
Non Perilaku
Indoor
Outdoor
puskesmas.
Baik
Baik
Baik
TAHAP IV
DIAGNOSIS HOLISTIK
43
d.
e.
f.
TAHAP V
PEMBAHASAN DAN SARAN KOMPREHENSIF
44
D.
Pembahasan
Stroke adalah suatu tanda klinis yang berkembang secara cepat akibat
45
Makan cukup buah dan sayur cukup kalori serta tidak konsumsi
makanan yang berkolesterol tinggi.
Preventif
Menghindari stress
46
Kuratif
Non Medikamentosa
Melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki pada pagi atau sore
hari.
Medikamentosa
Nifedipin 2 x 10 mg
Vit B Complex
47
DAFTAR PUSTAKA
48