Anda di halaman 1dari 7

BAB III

LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. F
Umur
: 55 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Status
: Menikah
Alamat
: Pasaman
Suku
: Minang
Negeri Asal
: Pasaman
Berat Badan
: 60 Kg

ANAMNESIS
Seorang pasien wanita yang berumur 55 tahun datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin
RSUD Dr. Achmad Mochtar pada tanggal 26 Februari 2016 pukul 10.00 WIB dengan :
Keluhan utama:
Pasien mengeluhkan bercak merah dan rasa baal pada wajah sejak 3 bulan yang lalu.
Keluhan tambahan:
Tidak ada keluhan tambahan pada pasien ini.
Riwayat Penyakit Sekarang:
- Bercak kemerahan di wajah sejak 3 bulan yang lalu, kemudian menyebar pada
-

kedua tangan diikuti rasa baal/kesemutan dan nyeri sendi serta tidak gatal.
Komplikasi yang telah timbul : nyeri kesemutan dan nyeri sendi serta

penglihatan kabur sejak 2 bulan ini.


- Pasien belum pernah berobat.
- Pernah dirawat di RS disangkal.
- Pernah tinggal didaerah endemis disangkal.
Riwayat penyakit dahulu:
- Vaksinasi BCG disangkal.
- Tuberkulosis disangkal.
Riwayat kontak dengan keluarga:
Tidaka ada anggota keluarga yang mengalami penyakit yang sama dengan pasien.

Status Generalisata
-

Keadaan Umum
Kesadaran
Status Gizi
Konjungtiva
Mata
Hidung

: Tampak sakit ringan


: Compos Mentis cooperative
: Baik
: Tidak pucat
: Dalam batas normal
: Dalam batas normal
40

Jantung
Paru-paru
Abdomen
KGB regional

: Dalam batas normal


: Dalam batas normal
: Dalam batas normal
: Dalam batas normal

Status Dermatologikus
-

Lokalisasi
Penyebaran lesi
Morfologi

edema,makula hiperpigmentasi, skuama


Jumlah lesi
: 4 lesi
Perabaan permukaan lesi
: kasar
Ukuran
lesi
: numular dan lentikular
Batas lesi
: Tegas

: Muka, telinga, tangan dan kaki.


: Bilateral asimetris
:Bercak makula eritema, makula hipopigmentasi,

41

42

43

Pemeriksaan penunjang:
1. Darah rutin.
2. Pemeriksaan bakterioskopik : pemeriksaan BTA.
3. Pemeriksaan lepromin.
4. Pemeriksaan histopatologis.
Diagnosa :
Morbus Hansen Tipe TT dengan reversal dan neuritis.
Penatalaksanaan
44

Umum :
- Menjelaskan kepada pasien tntag penyakit kusta, penularan, cara minum obat,
komplikasi, pentingnya berobat secara teratur
- Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit kusta bukan merupakan penyakit
keturunan
- Menganjurkan pasien untuk berobat teratur sampai dinyatakan sembh
- Kontrol keadaan klinis setiap bulan, dan kontrol bakterioskopis bila telah selasai
6 bulan pengobatan
- Menjelaskan kepada pasien bahwa daerah yang mati rasa merupakan tempat resiko
terjadinyabluka sehingga berhati-hati, dan daerah luka merupakan port dentree
bakteri sehingga hindari luka
- Memberitahukan kepada pasien efek samping dari obat yang diminum seperti
penggunaan rifampicin menyebabkan warna buang air kecil berwarna merah
sehingga pasien tidak perlu khawatir
Khusus :
Paket MDT-PB warna biru
- Rifampicine 600 mg/bulan,diminum di depan petugas ( dosis supervisi )
- DSS 100 Mmg/hari
Pengobatan diberikan dalam 6 dosis selama 6 bulan-9 bulan. Setelah selesai minum
6-9 bulan, dosis dinyatakan RFT (Release From Treatment). Selama pengobatan
pemeriksaan secara klinis tiap bulan dan bakterioskopis setelah 6 bulan pada akhir
pengobatan. Pemeriksaan dilakukan minimal setiap 2 tahun secara klinis dab
bakterioskopis. Kalau tidak ada keaktifan baru secara klinis dan bakterioskopis tetap
negative, maka dinyatakan Release from control
Prognosis
Quo ad Vitam

: Bonam

Quo ad Sanationam

: Bonam

Quo ad Kosmetikum : Bonam


Quo ad Fungsionam : Bonam

RSUD ACHMAD MOCHTAR


45

Ruangan Poliklinik : Kulit dan Kelamin


Dokter : dr. HDT
Sip No. 123/sip/2015

Bukittinggi, 26 Februari 2016


R/ Dapson tab 100 mg No. XXXVIII
S1dd Tab I
R/ Rifampicin Caps 300 mg No.II
S1dd tab I
Pro
: Ny. F
Umur : 55 tahun
Alamat : Pasaman

46

Anda mungkin juga menyukai