PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hiperkolesterolemia adalah suatu kondisi dimana meningkatnya
konsentrasi kolesterol dalam darah yang melebihi nilai normal. (1) Kolesterol
telah terbukti mengganggu dan mengubah struktur pembuluh darah yang
mengakibatkan gangguan fungsi endotel yang menyebabkan lesi, plak, oklusi,
dan emboli. Selain itu juga kolesterol diduga bertanggung jawab atas
peningkatan stress oksidatif.(2) Kolesterol tidak mengandung asam lemak, inti
sterolnya disintesis dari gugus molekul asam lemak, sehingga kolesterol
memiliki banyak sifat fisik dan kimia dari zat lipid lainnya.(1)
Beberapa senyawa kimia di dalam makanan
dan
tubuh
diklasifikasikan sebagai lipid. Lipid ini meliputi: (1) lemak netral, yang
dikenal sebagai trigliserida; (2) fosfolipid; (3) kolesterol; dan (4) beberapa
lipid lain yang kurang penting. Secara kimia, sebagian lipid dasar dari
trigliserida dan fosfolipid adalah asam lemak, yang hanya merupakan asam
organik hidrokarbon rantai panjang.(1)
Abnormalitas kadar lipid dalam darah merupakan salah satu faktor
risiko
timbulnya
penyakit
kardiovaskular
dan
metabolik,
misalnya
penderita
sindrom
metabolik,
yang
menjadi
target
sekunder
(10)
ekstrak daun seledri (Apium graveolens L.) terhadap kadar LDL, HDL dan
trigliserida tikus putih jantan hiperkolesterol.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun seledri (Apium
graveolens L.) terhadap kadar LDL, HDL dan trigliserida tikus putih
jantan hiperkolesterol.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun seledri
(Apium graveolens L.) dosis 100 mg/kgBB terhadap kadar LDL,
HDL dan trigliserida tikus putih jantan hiperkolesterol.
b. Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun seledri
(Apium graveolens L.) dosis 200 mg/kgBB terhadap kadar LDL,
HDL dan trigliserida tikus putih jantan hiperkolesterol.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat untuk Ilmu Pengetahuan
Memberi informasi yang bermanfaat untuk pembuatan produk
kesehatan dengan menggunakan bahan dasar daun seledri (Apium
graveolens L.) untuk menurunkan kadar LDL dan trigliserida, serta
menaikkan kadar HDL.
1.4.2 Manfaat untuk Masyarakat
Memberi informasi kepada masyarakat untuk memanfaatkan daun
seledri (Apium graveolens L.) sebagai alternatif obat untuk menurunkan
kadar LDL dan trigliserida, serta menaikkan kadar HDL.
1.4.3 Manfaat untuk Penelitian
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar dalam
melaksanakan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan topik
permasalahan yang sama.
1.5 Orisinalitas Penelitian
Tabel 1. Orisinalitas penelitian
No
Nama Penulis
Judul Penelitian
dan Metode
Penelitian
Juheini
(2002)
Pemanfaatan
Herba
Seledri
(Apium
graveolens L.) Untuk
Menurunkan Kolseterol
Hasil Penelitian
Sari air herba seledri dosis 0,14
g/200g bb/hari; 0,72g/200 g bb/hari
dan
3,6
g/200
g bb/hari,
menunjukan
adanya
efek
menurunkan kadar kolesterol dan
Sianipar
J
(2010)
Pengaruh
Pemberian
Infus Segar Terhadap
Penurunan Trigliserida
dan VLDL (Very Low
Density Lipoprotein)
Serum Darah Marmot
Jantan
Umarudin, Susanti R,
Yuniastuti A (2012)
Efektivitas Ekstrak Tanin
Seledri Terhadap Profil
Lipid
Tikus
Putih
Hiperkolesterolemi
Post Randomized
Controlled Group
Design dianalisis
dengan Uji analisis
varian (ANOVA),
dan Uji analisis
antar
kelompok
perlakuan dengan
LSD
Arifin H, Fahrefi M,
Dharma
S
(2013)
Pengaruh Fraksi Air
Herba Seledri (Apium
graveolens L.) Terhadap
Kadar Kolesterol Total
Mencit Putih Jantan
Hiperkolesterol
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Seledri
2.1.1 Taksonomi Tanaman Seledri
Klasifikasi Tanaman :
Kingdom
: Plantarum
Divisi
: Spermatophyta
Sub-divisi
: Angiospermae
Kelas
: Monocotyledoneae
Ordo
: Umbelliferales
Famili
: Umbelliferae
Genus
: Apium
Species
: Apium graveolens L.(11)
2.1.2 Morfologi Tanaman Seledri
Zat Gizi
Kalori
Protein
Lemak
Karbohidrat
Kalsium
Fosfor
Zat Besi
Vitamin A
Vitamin B1
Vitamin C
Air
Jumlah
20,00 kal
1,00 g
0,10 g
4,60 g
50,00 mg
40,00 mg
1,00 mg
130,00 SI
0,03 mg
11,00 mg
93,00 g
10
merupakan
indeks
kolesterol
yang
handal
adalah
suatu
kondisi
dimana
11
12
lipoprotein)
merupakan
partikel
13
kolesterol
baik,
karena
fungsinya
dapat
Gambar 2.
Struktur Kimia Tristearin (1)
Tiga molekul asam lemak rantai panjang diikat oleh satu
molekul gliserol. Tiga asam lemak yang paling sering terdapat dalam
trigliserida di tubuh manusia adalah asam stearat (yang ditunjukan
pada struktur tristearin di atas), yang mempunyai 18 rantai karbon
dan sangat jenuh dengan atom hidrogen. Asam oleat, yang juga
mempunyai 18 rantai karbon dan tetapi mempunyai 1 ikatan ganda
di bagian tengah rantai, dan asam pulminat, yang mempunyai 16
atom karbon dan sangat jenuh.(1)
Trigliserida
kilomikron
dari
ini
usus
diangkut
menuju
terutama
hepar,
sebagai
kemudian
sebagai
mengalami
14
wanita,
dengan
trigliserida
pria.
Tetapi
umumnya
pada
lebih
waktu
rendah
menopause,
kadar
15
Aterosklerosis
Penyakit Jantung
Stroke
Koroner
Ekstrak Daun Seledri
(Apium graveolens L.)
Sindrom
Metabolik
16
Flavonoid
Saponin
Tanin
Minyak atsiri
Apiin
Apigenin
Kolin
Lipase
Asparagin
Alkaloid
Vitamin A
Vitamin B1
Vitamin C
Kadar LDL
2.4 Kerangka Konsep
SkemaKadar
1. Kerangka
HDL Teori
Kadar Trigliserida
Kadar LDL
Dosis Ekstrak Daun Seledri
Kadar HDL
17
BAB III
METODE PENELITIAN
K1
K2
P1
P2
OK
1
2 minggu
OK
O1
1
O2
18
standar.
: Kelompok tikus jantan kontrol
19 positif yang telah diberi makan
standar + induksi makanan tinggi kolesterol, selanjutnya diberi
P1
P2
mg/kgBB.
: Observasi akhir tikus jantan kelompok II setelah diberikan makan
standar + ekstrak daun seledri (Apium graveolens L.) dosis 200
mg/kgBB.
19
mengalami
cacat
selama
penelitian
berlangsung.
Drop out apabila tikus putih mati selama penelitian
berlangsung, bila ada tikus putih yang drop out diganti
dengan tikus putih lain sesuai kriteria inklusi sehingga
jumlah tikus putih sesuai dengan yang diinginkan.
3.4.4 Cara Sampling
Metode pengambilan sampel dari penelitian ini dengan cara
simple random sampling untuk menghindari bias karena variasi umur
dan berat badan.
3.4.5 Besar Sampling
Sampel penelitian ini adalah 24 ekor tikus putih, yang dibagi
menjadi 4 kelompok, yaitu 1 kelompok kontrol positif, 1 kelompok
kontrol negatif dan 2 kelompok perlakuan sehingga dalam setiap
kelompok terdiri dari 6 ekor tikus karena penentuan besar sampel
menurut WHO menyebutkan bahwa jumlah sampel dalam penelitian
eksperimental menggunakan hewan coba adalah 5 ekor hewan per
kelompok perlakuan ditambah 10% untuk mengantisipasi drop out
atau mati. Semuanya dikandangkan secara terpisah di Laboratorium
Pusat Studi Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Semua sampel penelitian dipelihara pada suhu ruangan 27 0C dengan
siklus 12 jam terang dan 12 jam gelap.
3.5 Variabel Penelitian
3.5.1 Variabel Bebas (Independent)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah dosis pemberian
ekstrak daun seledri (Apium graveolens L.).
3.5.2 Variabel Terikat (Dependent)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kadar LDL, HDL dan
trigliserida dalam darah tikus putih.
3.6 Definisi Operasional
Penelitian ini memiliki definisi operasional sebagai berikut :
20
Variabel
Skala
Nominal
21
a) Makanan
yang
mengandung
kolesterol
tinggi
yang
yang
telah
mengalami
masa
adaptasi
yang
22
trigliserida
+ induksi makanan
+ induksi makanan
+ induksi makanan
tinggi kolesterol
tinggi kolesterol +
tinggi kolesterol +
Perlakuan selamadaun
2 minggu
seledri dosis
100 mg/kgBB
mg/kgBB
Periksa kadar LDL, HDL dan trigliserida tikus
putih masing-masing 200
kelompok
Skema 4. Alur Penelitian
setelah diberi perlakuan.
23
komputer.
Tahap cleaning data, untuk meneliti kembali kesalahan-kesalahan
c.
yang terjadi.
Tahap tabulating data, yaitu dengan menyajikan data dalam tabel
variabel
yang
kelompok perlakuan.
Menentukan jenis hipotesis : komparatif
Menentukan masalah skala variabel : nominal dan rasio
Menentukan berpasangan / tidak berpasangan : tidak berpasangan
Langkah
pertama
adalah
data
diuji
normalitasnya
dengan
24
DAFTAR PUSTAKA
1. Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 11th ed. Jakarta: EGC;
2008.
2. Stapleton PA, Goddwill AG, James ME, Brock RW, Frisbee J.
Hypercholesterolemia and microvascular dysfunction: interventional
strategies. Journal of Inflammation. 2010.
3. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar 2013.
Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2013.
4. Retnaninggalih AP. Perbandingan Efek Infusa Daun Salam (Syzygium
25
26
19. Linder MC, Azam MH. Copper Biochemistry and Molecular Biology. The
American Journal of Clinical Nutrition; 1996.
20. Soeharto I. Jantung Koroner dan Serangan Jantung Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama; 2004.
21. Dorland N. Kamus Kedokteran Dorland. 31st ed. Jakarta: EGC; 2010.
22. Murray RK. Biokimia Harper. 27th ed. Jakarta: EGC; 2009.
23. Payne M. Kiat Menghindari Penyakit Jantung Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama; 1995.
24. John MF, Adam. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. Setiadi S, Alwi I,
Sudoyo AW, Marcellus SK, Setiyadi B, Syam AF, editor. Jakarta: Interna
Publishing; 2014.
25. Kemenkes RI. Suplemen I Farmakope Herbal Indonesia Edisi 1. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2011.
26. Arifin H, Fahrefi M, Dharma S. Pengaruh Fraksi Air Herba Seledri Terhadap
Kadar Kolesterol Total Mencit Putih Jantan Hiperkolesterol. Padang:
Universitas Andalas; 2011.