BIMBINGANKTSPDANSILABUS
BIMBINGANKTSPDANSILABUS
ii
iii
PENGANTAR
Sebagaimana dimanatkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan, Badan Nasional Standar Pendidikan
(BSNP) telah menyelesaikan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan yang
kemudian dikukuhkan menjadi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22
dan Nomor 23 Tahun 2006, serta Nomror 24 Tahun 2006 tentang ketentuan
pelaksanaannya. BSNP juga telah menerbitkan Panduan Penyusunan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.
Pengalaman melakukan persiapan untuk penyusunan Model Kurikulum
Satuan Pendidikan pada Sekolah Menengah Kejuruan (KTSP-SMK), ternyata
berbagai ketentuan tentang penyusunan KTSP yang termuat pada peraturanperaturan tersebut, termasuk pedoman penyusunannya, masih memerlukan
analilis dan upaya pensistematisan yang tidak sederhana, terutama karena ada
beberapa ketentuan yang saling terkait tapi berada pada dokumen yang berbedabeda. Atas dasar itulah, maka sesuai dengan tugas dan fungsinya Direktorat
Pembinaan SMK berupaya menyusun Bahan Bimbingan Teknis Penyusunan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan yang
sepenuhnya diturunkan secara sistemtis dari peraturan-peraturan tersebut dan
pedoman pelaksanaannya.
Bahan bimbingan teknis ini diharapkan dapat membantu para pihak yang
terlibat dalam penyiapan model-model KTSP SMK serta satuan pendidikan SMK
pada umumnya dalam upaya menerapkan peraturan-peraturan dimaksud. Pada
gilirannya, seperti yang diharapkan, setiap SMK atau kelompok SMK akan mampu
menyiapkan sendiri KTSP yang akan diimplementasikannya.
Kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi sehingga terwujud
buku bahan bimbingan teknis ini, kami ucapkan terima kasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya.
Jakarta, 3 Juli 2006
Direktur Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan,
iv
DAFTAR ISI
DAFTAR ISTILAH..............................................................................................
PENGANTAR ....................................................................................................
iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Landasan...........................................................................................
B. Tujuan Penyusunan Bahan Bimbingan Teknis Penyusunan KTSP. .
C. Pengertian.........................................................................................
D. Prinsip-prinsip Pengembangan KTSP SMK......................................
E. Acuan Operasional Penyusunan KTSP SMK...................................
1
1
1
2
3
6
6
15
16
23
23
24
27
28
28
LAMPIRAN
Lampiran 1. Contoh KTSP .................................................................................
Lampiran 2. Contoh Silabus ..............................................................................
31
51
BAB I
PENDAHULUAN
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Indonesia dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan
tersusunnya kurikulum pada tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan
menengah dengan mengacu kepada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan
serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP).
Berdasarkan Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, dan Panduan yang disiapkan
oleh BSNP, setiap satuan pendidikan dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK), diharapkan dapat menyiapkan kurikulum yang akan digunakan sebagai
kurikulum operasional.
Direktorat Pembinaan SMK sesuai dengan tugas dan fungsinya berkewajiban untuk
memberikan bimbingan teknis kepada setiap SMK melalui berbagai strategi dan
pendekatan, agar pada saatnya setiap SMK memiliki kemampuan untuk menyiapkan
kurikulum sebagaimana diharapkan.
A. Landasan
1. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22 tahun
2006 tentang Standar Isi.
4. Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
(SKL).
5. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Standar Isi dan
SKL pada satuan pendidikan dasar dan menengah.
B. Tujuan Bahan Bimbingan Teknis Penyusunan KTSP SMK
Bahan bimbingan teknis penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) SMK ini disiapkan sebagai upaya mengoperasionalkan Panduan yang
disiapkan oleh BSNP, untuk digunakan oleh para pihak yang terlibat dalam
pengembangan KTSP SMK, sehingga harapan setiap SMK memiliki KTSP
sendiri segera terwujud.
C. Pengertian
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
4.
10
11
BAB II
KOMPONEN DAN PENYUSUNAN KTSP SMK
Kelompok Mata
Pelajaran
Agama dan Akhlak
Mulia
Cakupan
Kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia dimaksudkan untuk
membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
berakhlak mulia. Akhlak mulia
mencakup etika, budi pekerti, atau
moral sebagai perwujudan dari
pendidikan agama.
Mata Pelajaran/
Komponen Terkait
Agama, Pendidikan
Kewarganegaraan,
Pengembangan Diri,
IPA, Seni Budaya,
IPS, Penjaskes,
Matematika dan
Kejuruan.
12
No
2.
Kelompok Mata
Pelajaran
Kewarganegaraan
dan Kepribadian
Cakupan
Kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian
dimaksudkan untuk peningkatan
kesadaran dan wawasan peserta didik
akan status, hak, dan kewajibannya
dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, serta
peningkatan kualitas dirinya sebagai
manusia.
Mata Pelajaran/
Komponen Terkait
Agama,
Kewarganegaraan,
Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, Seni
Budaya, Penjaskes,
dan Pengembangan
Diri.
Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi
Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris,
Matematika, IPA,
IPS, Kejuruan, KKPI,
dan Muatan Lokal.
4.
Estetika
Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, Seni
Budaya, KKPI,
Kejuruan dan Muatan
Lokal.
13
No
5.
Kelompok Mata
Pelajaran
Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan
Cakupan
Kelompok mata pelajaran jasmani,
olahraga dan kesehatan pada SMK
dimaksudkan untuk meningkatkan
potensi fisik serta membudayakan
sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan
hidup sehat.
Mata Pelajaran/
Komponen Terkait
Penjaskes, IPA, dan
Muatan Lokal.
Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan meliputi sejumlah mata pelajaran yang
keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar peserta didik pada
satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan
pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
1. Mata pelajaran
Merujuk pada penjelasan Pasal 15 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan menengah kejuruan
utamanya adalah mempersiapkan peserta didik untuk mampu bekerja pada
bidang tertentu.
Agar dapat bekerja secara efektif dan efisien serta dapat mengembangkan
keahlian dan keterampilan, peserta didik harus memiliki stamina yang tinggi,
menguasai bidang keahliannya dan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan
teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi, dan mampu berkomunikasi sesuai
dengan tuntutan pekerjaannya, serta memiliki kemampuan mengembangkan
diri, maka struktur kurikulum pendidikan kejuruan dalam hal ini Sekolah
Menengah Kejuruan diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut. Kurikulum
SMK berisi mata pelajaran wajib, mata pelajaran Kejuruan, Muatan Lokal,
dan Pengembangan Diri.
Menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, pasal 37, menyatakan
bahwa kurikulum SMK wajib memuat:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Pendidikan Agama;
Pendidikan kewarganegaraan;
Bahasa;
Matematika;
Ilmu Pengetahuan Alam;
Ilmu Pengetahuan Sosial;
14
g.
h.
i.
j.
Atas dasar itu, maka mata pelajaran wajib pada KTSP SMK terdiri atas
Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa, Matematika,
IPA, IPS, Seni dan Budaya, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan,
dan Keterampilan/Kejuruan (terdiri atas Keterampilan Komputer dan
Pengelolaan Informasi dan Kewirausahaan). Mata pelajaran ini bertujuan
untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya dalam spektrum manusia
kerja.
Mata pelajaran Kejuruan terdiri atas beberapa mata pelajaran
(dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi
Kejuruan) yang dikembangkan mengacu pada Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI) atau standar lain yang berlaku di dunia kerja,
bertujuan untuk menunjang pembentukan kompetensi kejuruan dan
pengembangan kemampuan menyesuaikan diri dalam bidang keahliannya.
Struktur kurikulum SMK meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh
dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun atau dapat diperpanjang
hingga empat tahun, mulai kelas X sampai dengan kelas XII atau kelas XIII.
Mata pelajaran beserta alokasi waktu pada struktur kurikulum SMK
tercantum pada Tabel 2 berikut.
15
Tabel 2. Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu pada Struktur Kurikulum SMK
(Generik)
Komponen
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Bahasa Inggris
5. Matematika
5.1 Matematika Kelompok Seni, Pariwisata, dan Teknologi
Kerumahtanggaan
5.2 Matematika Kelompok Sosial, Administrasi
Perkantoran, dan Akuntansi
5.3 Matematika Kelompok Teknologi, Kesehatan, dan
Pertanian
6. Ilmu Pengetahuan Alam
6.1 IPA
6.2 Fisika
6.2.1 Fisika Kelompok Pertanian
6.2.2 Fisika Kelompok Teknologi
6.3 Kimia
6.3.1 Kimia Kelompok Pertanian
6.3.2 Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan
6.4 Biologi
6.4.1 Biologi Kelompok Pertanian
6.4.2 Biologi Kelompok Kesehatan
7. Ilmu Pengetahuan Sosial
8. Seni Budaya
9. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
10. Kejuruan
10.1 Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi
10.2 Kewirausahaan
10.3 Dasar Kompetensi Kejuruan b)
10.4 Kompetensi Kejuruan b)
B. Muatan Lokal
C. Pengembangan Diri d)
Durasi Waktu
(Jam)
192
192
192
440 a)
330 a)
403 a)
516 a)
192 a)
192 a)
276 a)
192 a)
192 a)
192 a)
192 a)
128 a)
128 a)
192
202
192
140
1044 c)
192
(192)
Keterangan notasi:
a)
Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap program
keahlian. Program keahlian yang memerlukan waktu lebih, jam tambahannya
diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang sama di luar jumlah jam yang dicantumkan.
b)
Terdiri dari berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan
setiap program keahlian.
c)
Jumlah jam Kompetensi Kejuruan pada dasarnya sesuai dengan kebutuhan
standard kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak boleh kurang dari
1000 jam.
d)
Ekuivalen 2 jam pembelajaran (per minggu).
Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah jumlah jam pembelajaran tatap
muka. Dua jam pembelajaran praktIk di sekolah atau empat jam pembelajaran praktIk di
16
DU/DI setara dengan satu jam tatap muka. Alokasi waktu untuk Praktik Kerja Industri
(Prakerin) diambil dari durasi waktu mata pelajaran Kompetensi Kejuruan (1044 jam).
17
2. Muatan lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian
dari mata pelajaran yang ada dan atau terlalu banyak sehingga harus
menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan oleh
satuan pendidikan sesuai dengan program keahlian yang diselenggarakan.
Muatan lokal merupakan mata pelajaran, karena itu satuan pendidikan harus
mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap
jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat
menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester. Ini
berarti bahwa dalam satu tahun satuan pendidikan dapat menyelenggarakan
dua mata pelajaran muatan lokal.
Untuk memilih muatan lokal yang sesuai dengan potensi daerah dapat
dilakukan langkah-langkah berikut ini:
Identifikasi
Potensi dan Kebijakan Daerah
Analisis
Pilihan Muatan Lokal yang Mungkin Dikembangkan
dan Sesuai dengan Program Keahlian
Pengembangan Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar Muatan Lokal
Bersama Pihak Terkait
Penyusunan Silabus
Muatan Lokal
18
19
5. Ketuntasan belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu
kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk
masing-masing indikator 75%. Satuan pendidikan harus menentukan kriteria
ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan urgensi masing-masing
kompetensi, tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, serta kemampuan
sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Satuan
pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara
terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
Ketuntasan belajar kompetensi kejuruan ditetapkan mengacu kepada
standar minimal penguasaan kompetensi yang berlaku di dunia kerja yang
bersangkutan.
6. Kenaikan kelas dan kelulusan
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria
kenaikan kelas diatur oleh masing-masing direktorat teknis terkait.
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik
dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan
menengah setelah:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika,
dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
c.
d.
7. Penjurusan
Penjurusan pada SMK didasarkan pada spektrum pendidikan kejuruan yang
diatur oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
8. Pendidikan kecakapan hidup
a. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK dapat memasukkan
pendidikan kecakapan hidup yaitu pendidikan yang memberikan
kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual dan
kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri (penjelasan
Pasal 26 ayat (3) UU Nomor 20 Tahun 2003).
b. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari
pendidikan semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang
direncanakan secara khusus.
c. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan
pendidikan yang bersangkutan melalui kegiatan kurikuler, kegiatan
ekstrakurikuler, kegiatan organisasi siswa dan atau dari satuan
pendidikan formal lain dan/atau nonformal, seperti kegiatan
kepemudaan, pemberdayaan perempuan, kursus, dan lain-lain.
9. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global
a. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan
yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global
dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan
komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi
pengembangan kompetensi peserta didik.
b. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK dapat memasukkan
pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.
c. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan
bagian dari semua mata pelajaran dan atau dapat menjadi mata
pelajaran muatan lokal.
d. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat diperoleh
peserta didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan dan atau dari
satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal.
21
C. Kalender Pendidikan
1. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun
pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
2. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran
pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
3. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
4. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk
muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
5. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur
dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera
pada Tabel 3.
Tabel 3. Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan
No
Kegiatan
Alokasi Waktu
Keterangan
1.
Minggu efektif
belajar
2.
Maksimum 2 minggu
3.
Jeda antarsemester
Maksimum 2 minggu
4.
Maksimum 3 minggu
5.
2 4 minggu
6.
Hari libur
umum/nasional
Maksimum 2 minggu
7.
Maksimum 1 minggu
22
No
Kegiatan
Alokasi Waktu
Keterangan
masing-masing
8.
Kegiatan khusus
sekolah/madrasah
Maksimum 3 minggu
24
ANALISIS KONTEKS
SWOT Analisis
PENYUSUNAN KTSP
Pembentukan
Tim Penyusun
Penyiapan dan
Penyusunan
Draf KTSP
Review dan
Validasi
KTSP
Revisi
Finalisasi
ISI KTSP
Tujuan Tingkat Satuan Pendidikan SMK
Visi dan Misi SMK yang Bersangkutan
Tujuan SMK yang Bersangkutan
Tujuan Program Keahlian
Standar Kompetensi
Diagram Pencapaian kompetensi
Struktur dan Muatan KTSP SMK yang Bersangkutan
Kalender Pendidikan SMK yang Bersangkutan
Silabus SMK yang Bersangkutan
Disahkan oleh Kepala Sekolah
Diketahui oleh Komite Sekolah dan Dinas Pendidikan Propinsi
25
3.
penyusunan
KTSP SMK
26
29
30
BAB III
PENGEMBANGAN SILABUS
A. Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar
kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
B. Prinsip-prinsi Pengembangan Silabus
1. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
2. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam
silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial,
emosional, dan spiritual peserta didik.
3. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi.
4. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar,
indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem
penilaian.
5. Memadai
Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber belajar,
dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
6. Aktual dan kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber belajar,
dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan
seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
7. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi variasi peserta didik,
pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan
masyarakat.
8. Menyeluruh
31
Analisis Kedalaman
dan Keluasan Materi
Materi
Pembelajaran
Penilaian
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Komponen silabus
32
33
mengembangkan
kegiatan
34
35
36
38
2. Kompetensi Kejuruan.
Level
Kualifikasi
Operator jahit
(penjahit)
Kompetensi
Memberikan layanan secara
prima kepada pelanggan
(Customer care)
Mengikuti prosedur
kesehatan, keselamatan dan
keamanan dalam bekerja
(OH&S)
Menggambar busana
(Fashion drawing)
Melakukan pengepresan
(pressing)
Menyelesaikan busana
dengan jahitan tangan (hand
sewing)
Membuat hiasan pada
busana (Embroidery)
Melakukan penyelesaian
akhir busana (Finishing)
Memelihara alat jahit
(Maintenance &Repair)
Operator Potong
(Tukang potong)
Sub Kompetensi
Memilih/membeli bahan
baku busana sesuai desain
(material)
Mengerjakan pengepresan
39
Level
Kualifikasi
Kompetensi
Memotong bahan (cutting)
Operator Pola
(Pembuat pola)
Sub Kompetensi
Mengemas
Menganalisis desain
Menganalisis bentuk tubuh
Mengukur
Menggambar pola dasar
Mengubah pola dasar sesuai desain
Memeriksa pola
Menggunting pola
Melakukan uji coba pola
Menyimpan pola
Melakukan persiapan pembuatan pola di atas kain/bahan
Membuat pola di atas kain/bahan
Memeriksa pola
ukuran
40
39.BUS.C-m.
39.BUS.C-m.
PAT.07.A
PAT.07.A
39.BUS.C-m.
39.BUS.C-m.
PAT.08.A
PAT.08.A
39.BUS.C-m.
39.BUS.C-m.
MAT.11.A
MAT.11.A
39.BUS.C-m.
39.BUS.C-m.
PAT.09.A
PAT.09.A
39.BUS.C-m.
39.BUS.C-m.
PAT.10.A
PAT.10.A
39.BUS.C-m.
39.BUS.C-m.
CUT.12.A
CUT.12.A
Operator
Operator Jahit
Pola
Operator
Potong
Operator Pola
Operator Potong
39.BUS.C-m.
FNS.17.A
39.BUS.C-m.
SEW.15.A
39.BUS.C-m.
39.BUS.C-m.
CC.01.A
CC.01.A
39.BUS.C-m.
39.BUS.C-m.
SEW.14.A
SEW.14.A
39.BUS.C-m.
39.BUS.C-m.
MR.19.A
MR.19.A
39.BUS.C-m.
39.BUS.C-m.
PRES.13.A
PRES.13.A
39.BUS.C-m.
39.BUS.C-m.
SEW.16A
SEW.16A
39.BUS.C-m.
39.BUS.C-m.
CC.02.A
CC.02.A
39.BUS.C-m.
39.BUS.C-m.
CC.03.A
CC.03.A
Operator
Jahit
39.BUS.C-m.
39.BUS.C-m.
FDR.04.A
FDR.04.A
41
Keterangan:
39.BUS.C-m.CC.01A
Memberikan Pelayanan prima
39.BUS.C-m.CC.02A
Melakukan pekerjaan dalam lingkungann sosial
39.BUS.C-m.CC.03A
Mengikuti prosedur K3
39.BUS.C-m.FDR.04A
Menggambar busana
39.BUS.C-m.PRES.13A Melakukan pengepresan
39.BUS.C-m.SEW.14A Menjahit dengan mesin
39.BUS.C-m.SEW.15A Menyelesaikan busana dengan jahitan tangan
39.BUS.C-m.SEW.16A Membuat Hiasan busana
39.BUS.C-m.FNS.17A
Melakukan penyempurnaan busana
39.BUS.C-m.MR.19A .
Melihara alat jahit
39.BUS.C-m.MAT.11A. Memilih/membeli Bahan baku busana
39.BUS.C-m.CUT.12A. Memotong bahan
39.BUS.C-m.PAT.06AMengukur tubuh
39.BUS.C-m.PAT.07A.
Membuat Pola busana teknik konstruksi
39.BUS.C-m.PAT.08A.
Membuat pola busana konstruksi di atas kain
39.BUS.C-m.PAT.09A.
Membuat pola busana teknik kombinasi
39.BUS.C-m.PAT.10A.
Membuat busana teknik drapping
STRUKTUR KURIKULUM
42
Bidang Keahlian
Program Keahlian
NO.
I
1
2
3
4
II
1
2
3
4
5
III
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
: TATA BUSANA
: Tata Busana
DURASI/
WAKTU
(jam)
MATA DIKLAT/KOMPETENSI
PROGRAM NORMATIF :
Pendidikan Agama
Pendidikan Kewarganegaraan dan Sejarah
Bahasa Indonesia
Pendidikan Jasmani
PROGRAM ADAPTIF :
Matematika
Bahasa Inggris
Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI)
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kewirausahaan
PROGRAM PRODUKTIF :
192
288
192
288
330
440
202
330
192
280
120
520
80
120
120
40
60
100
40
280
40
60
90
JUMLAH
4564
Keterangan:
1. Durasi pemelajaran per jam @ 45 menit.
2. Praktik kerja di industri dilaksanakan selama 4
menggunakan alokasi waktu pemelajaran produktif
40
40
40
2. Kompetensi Kejuruan
43
Level Kualifikasi
Kompetensi
Bekerja dengan teman kerja
dan pelanggan
Telephone
Operator
Reservationist
Receptionist
Porter
Public Area
Attendant
Room Attendant
Mengembangkan dan
memperbaharui pengetahuan
industri pariwisata
Berkomunikasi melalui
telepon
Menerima dan memproses
reservasi
Menyediakan layanan
akomodasi (reception)
Membersihkan lokasi/area
dan peralatan
Sub Kompetensi
Order Taker
Houseman
Valet
Menyediakan layanan
housekeeping untuk tamu
Laundry Attendant
Linen & Uniform
Attendant
44
ITHHBFOC10AIS
ITHHBHKG05AIS
Menyediakan Jasa
Porter
Menangani Linen
dan Pakaian Tamu
ITHHBFOC03AIS
Menyediakan Layanan
Akomodasi Reception
ITHHBFOC01AIS
Menerima Dan
Memproses Reservasi
ITHHCOR01AIS
Bekerja dengan
Teman Kerja dan
Pelanggan
ITHHCOR02AIS
Bekerja
dilingkungan yang
berbeda secara
sosial
ITHHCOR03AIS
Mengikuti Prosedur
Kesehatan,
Keselamatan dan
Keamanan di
Tempat Kerja
ITHHBHKG01AIS
Menyediakan
Layanan
Housekeeping
Untuk Tamu
ITHHBHKG03AIS
Menyiapkan
Kamar Untuk
Tamu
ITHHCO01AIS
Mengembangkan
dan Memperbaharui
Pengetahuan
Industri Perhotelan
ITHHBFOC07AIS
Berkomunikasi
Melalui Telepon
ITHHBHKG02AIS
Membersihkan
Lokasi /Area dan
Peralatan
45
Keterangan
ITHHCOR01AIS
ITHHCOR02AIS
ITHHCOR03AIS
ITHHCO01AIS
ITHHBFOC07AI
S
ITHHBFOC01AI
S
ITHHBFOC03AI
S
ITHHBFOC10AI
S
ITHHBHKG02AI
S
ITHHBHKG03AI
S
ITHHBHKG01AI
S
ITHHBHKG05AI
S
STRUKTUR KURIKULUM
Bidang Keahlian
Program Keahlian
NO
: PARIWISATA
: Akomodasi Perhotelan
PROGRAM/MATA DIKLAT
I
1
2
3
4
II
1
2
3
4
5
III
PROGRAM NORMATIF :
Pendidikan Agama
Pendidikan Kewarganegaraan dan Sejarah
Bahasa Indonesia
Pendidikan Jasmani dan Olah Raga
PROGRAM ADAPTIF :
Matematika
Bahasa Inggris
Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI)
Kewirausahaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
DURASI/
WAKTU
(jam)
192
288
192
288
330
770
202
192
330
PROGRAM PRODUKTIF :
JUMLAH
38
38
76
114
114
304
304
114
304
304
114
204
4812
Keterangan:
3. Durasi pemelajaran per jam @ 45 menit.
Praktek kerja di Industri dilaksanakan selama 4 sampai dengan 12 bulan, menggunakan
alokasi waktu pemelajaran produktif.
ITHHINA0
ITHHINA0
2AIS
2AIS
ITHHIN
ITHHIN
A04AIS
A04AIS
ITHHBCM
ITHHBCM
C04AIS
C04AIS
ITHHBCM
ITHHBCM
C05AIS
C05AIS
ITHHGHS
ITHHGHS
03AIS
03AIS
ITHHBKT
ITHHBKT
A04AIS
A04AIS
ITHHBKT
ITHHBKT
A01AIS
A01AIS
ITHHBCM
ITHHBCM
C01AIS
C01AIS
ITHHINA0
ITHHINA0
7AIS
7AIS
ITHHINA0
ITHHINA0
5AIS
5AIS
ITHHBKT
ITHHBKT
A02AIS
A02AIS
ITHHBF
BS03AIS
ITHHBMC
ITHHBMC
02AIS
02AIS
ITHHBF
BS12AIS
ITHHBC
M03AIS
ITHHBC
MC06AI
ITHHBC
MC07AI
ITHHBC
MC08AI
ITHHINA
08AIS
ITHHINA
10AIS
ITHHBC
MC09AI
ITHHBF
BS08AIS
ITHHBF
BS10AIS
ITHHAC
AT01AIS
ITHHBKT
ITHHBKT
A03AIS
A03AIS
ITHHAPS
F01AIS
ITHHBCA
T04AIS
ITHHACA
ITHHACA
T03AIS
T03AIS
ITHHBCM
ITHHBCM
C15AIS
C15AIS
ITHHBCM
C16AIS
ITHHBCM
C12AIS
Keterangan
ITHHGHS01AIS
ITHHBKTA04AIS
ITHHGHS03AIS
ITHHBKTA01AIS
ITHHBKTA02AIS
ITHHBCMC01AIS
ITHHBCMC04AIS
ITHHBCMC05AIS
ITHHBFBS03AIS
ITHHBCMC02AIS
ITHHINA02AIS
ITHHINA04AIS
ITHHINA05AIS
ITHHINA07AIS
ITHHBCMC03AIS
ITHHBCMC06AIS
ITHHBCMC07AIS
ITHHBCMC08AIS
ITHHACAT01AIS
ITHHBFBS08AIS
ITHHBFBS10AIS
ITHHINA08AIS
ITHHBKTA03AIS
ITHHBCMC09AIS
ITHHBCMC10AIS
ITHHBCMC12AIS
ITHHACAT03AIS
ITHHAPSF01AIS
ITHHBCMC16AIS
ITHHBCAT04AIS
ITHHBCMC15AIS
ITHHBFBS12AIS
Dan seterusnya
1. Standar Kompetensi Muatan Lokal
1. Bahasa Prancis
a. Memahami bahasa lisan dalam menerima/menyambut tamu
b. Menggunakan bahasa lisan untuk menyampaikan informasi kepada
tamu
c. Memahami bahasa tulisan dalam membaca resep-resep masakan
I.
Struktur Kurikulum
Program Keahlian : Restoran
Lama Pendidikan*)
: 3 Tahun
NO.
A.
Komponen
Durasi
Waktu (Jam)
Mata Pelajaran
1. Normatif
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
Pendidikan Agama
Pendidikan Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Seni Budaya
192
192
192
192
128
2. Adaptif
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
Matematika
Bahasa Inggris
Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Sosial
KKPI
Kewirausahaan
330
440
192
128
202
192
3. Produktif
Muatan Lokal
Pengembangan Diri
Paskibra/PMR/KIR/dll
Jumlah
140
1200
192
192**)
3772
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
JULI 2006
AGUSTUS 2006
SEPTEMBER 2006
OKTOBER 2006
NOVEMBER 2006
DESEMBER 2006
JANUARI 2007
FEBRUARI 2007
MARET 2007
APRIL 2007
MEI 2007
JUNI 2007
JULI 2007
Keterangan:
= Hari Pertama Sekolah / MOS
Libur Umum
= Libur Semester
Lampiran 2
CONTOH
SILABUS
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Standar Kompetensi
Kode Kompetesi
Alokasi Waktu
Kompetensi
Dasar
1.
2.
:
:
:
:
:
:
Indikator
Menyia
pkan
makanan
untuk
penyajian
makanan
Memor
Makanan
diidentifikasikan
secara benar
berdasarkan
susunan menu
Makanan
Kegiatan Pembelajaran
Mengklasifika
pengamatan
berdasarkan menu dan
sikan jenis makanan:
peralatan hidang
Maka
Menggunakan alat
nan pembuka
Maka
hidang dengan tepat
nan Utama
Membedakan
peralatan hidang
sesuai dengan:
Bent
uk
Ukur
an
Warn
a
Mengetahui
Penilaian
Alokasi Waktu
Tatap
Praktik di Praktik
muka
Sekolah
di
(Teori)
DU/DI
2
menu
Sumber
Belajar
Buku
resep
Peral
atan hidang
10(20)
Kompetensi
Dasar
si dan
menata
makanan
3.
Materi
Pembelajaran
Indikator
untuk penyajian
disiapkan secara
bersih dan suhu
yang tepat
Makanan
diporsi secara
benar sesuai
dengan standar
perusahaan
Makanan
disajikan dengan
bersih, rapih dan
menarik sesuai
standar
perusahaan
Makanan
disajikan dalam
suhu yang tepat,
serta kombinasi
warna yang
menarik
Bekerja
Kerja dalam
dalam tim
tim antara seluruh
staf pelayanan
dilaksanakan agar
pelayanan
makanan
terselenggara
dengan tepat dan
berkualitas
Hubungan
kerja antara staf
pelayanan dengan
dapur
dilaksanakan
dengan baik untuk
memaksimalkan
standar porsi
Menerapkan
standar porsi
Menerapkan
standar kebersihan
Menata
hidangan dengan
memperhatikan
keharmonisan
penataan
Mengatur
ketepatan suhu
penyajian makanan
Kegiatan Pembelajaran
penyajian makanan
Menjelaskan syaratsyarat penyajian makanan
Menjelaskan standar
porsi
Menjelaskan teknik
penyajian makanan
Menjelaskan suhu yang
tepat dalam penyajian
makanan
Memorsi hidangan
dengan tepat sesuai standar
perusahaan
Menata dan menyajikan
makanan
Menyajikan makanan
dalam suhu yang tepat
Teliti dalam memorsi,
menata dan menyajikan
makanan
pengamatan
Menjelaskan hubungan
kerja antara dapur dan
restoran
Menjalin hubungan
kerja yang baik antara staf
dapur dan pelayanan
Observasi/
pengamatan
Mengetahui
prinsip kerja tim
Mengetahui
alur kerja antara
dapur dan restoran
Penilaian
Alokasi Waktu
Tatap
Praktik di Praktik
muka
Sekolah
di
(Teori)
DU/DI
10 (20)
Sumber
Belajar
Mod
ul Tata
hidang
Mod
ul Tata
hidangan
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Alokasi Waktu
Tatap
Praktik di Praktik
muka
Sekolah
di
(Teori)
DU/DI
Sumber
Belajar
kualitas penyajian
makanan
dan meminimalkan
kekurangan
10
Durasi Waktu
(Jam)
192
192
192
440
330
403
516
192
192
276
192
192
192
192
128
128
192
202
192
140
1044
192
(192)
11
Komponen
Durasi Waktu
(Jam)
A.
Mata Pelajaran
B.
1. Normatif
1.6 Pendidikan Agama
1.7 Pendidikan Kewarganegaraan
1.8 Bahasa Indonesia
1.9 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
1.10Seni Budaya
2. Adaptif
2.7 Matematika
2.8 Bahasa Inggris
2.9 Ilmu Pengetahuan Alam
2.10Ilmu Pengetahuan Sosial
2.11KKPI
2.12Kewirausahaan
3. Produktif
3.3 Dasar Kompetensi Kejuruan
3.4 Kompetensi Kejuruan
Muatan Lokal
140
1044
192
C.
Pengembangan Diri
(192)
192
192
192
192
128
330
440
192
128
202
192
3948
12
Durasi Waktu
(Jam)
192
192
192
192
128
403
440
192
128
202
192
140
1044
192
(192)
4021
13
Durasi Waktu
(Jam)
192
192
192
192
128
440
516
192
276
192
128
202
192
140
1044
192
(192)
4602
14
Durasi Waktu
(Jam)
192
192
192
192
128
440
516
192
192
192
192
128
202
192
140
1044
192
(192)
4710
15
Durasi Waktu
(Jam)
192
192
192
192
128
440
516
192
192
192
128
202
192
140
1044
192
(192)
4518
16