Identitas
Pasien
REFERAT
NEURITIS OPTIK
Nama : Muzdhalifa B
Stambuk : 09 777 034
Pembimbing : dr. Citra azma anggita,
SpM
PENDAHULUAN
Mata
merupakan
organ
yang
mengandung
reseptor
TINJAUAN
PUSTAKA
NERVUS OPTIKUS
Klasifikasi :
1. Intraokular
2. Retrobulbar
Epidemiologi
Studi
epidemiologi
menunjukan
kejadian
neuritis optikus berkisar 45per 100.000 populasi,
dengan insidensi tertinggi
pada populasi yang tinggal
di dataran tinggi, seperti
Amerika Utara dan Eropa
bagian barat.
Etiologi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Demielinatif
Diperantarai imun
Infeksi langsung
Neuropati optik granulomatosa
Penyakit peradangan sekitar mata
Intoksikasi racun eksogen
Penyakit metabolik
2, 6
Buta warna pada mata yang terkena, terjadi pada 88% pasien
B. Gejala Kronik
gangguan
penglihatan
yang
timbul
dengan
Diagnosis
Anamnesis
1. Penglihatan kabur (visus
turun mendadak)
2. Adanya bintik buta
3. Perbedaan subjektif pada
terangnya cahaya
4. Persepsi warna yang
terganggu
5. Kekaburan penglihatan
ketika beraktivitas
6. Rasa sakit pada mata yang
mengganggu
7. Gejala berlangsung pada
satu mata
Pemeriksaan Fisis
1. Visus menurun
2. Pem. Lapangan pandang
biasa berupa skotoma
sentral atau sentrosekal
3. Refleks pupil menurun
4. Penglihatan warna
berkurang (tes Ishihara)
5. adaptasi gelap mungkin
menurun
Pemeriksaan penunjang
1.Funduskopi
Diagnosis Banding
1. Papil edema
iskemik
2. Neuropati optik
Penatalaksanaan
Dari hasil MRI bila terdapat minimum 1 lesi demielinasi
tipikal :
Regimen selama 2 minggu :
a. 3 hari pertama diberikan Methylprednisolone 1gr/kg/hari i.v
b. 11 hari setelahnya dilanjutkan dengan Prednisolone
1mg/kg/harioral
c. Tapering off dengan cara 20 mg prednisone oral untuk hari
pertama (hari ke 15 sejak pemberian obat) dan 10 mg
prednisone oral pada hari ke-2 sampai ke-4
mg/kg
BB/hari
haritappering off).
selama
11
hari
kemudian
Komplikasi:
Komplikasi neuritis optik
dapat berupa kehilangan
penglihatan yang permanen
THANK
YOU