Anda di halaman 1dari 40

PERFORMANCE

CLARIS
A TARA
ANINDI
TA (10)
HENDR
OCAHY
O (16)
PUPUT
NOVITA
SARI
(25)

KEBUDAYAAN
FLORES
DAN TIMOR

Kebudayaan Flores

Letak Geografis

Luas wilayah sekitar 14.300


km2,
Terletak di antara garis
lintang selatan 84 dan 8
58, dan di antara garis bujur
timur 119 48 dan 123
130,
Terbentang sepanjang 360
km, di sebelah Barat laut
Australia.
Di ujung barat sebelah timur
Pulau Flores ada beberapa
gugusan pulau kecil.
Di sebelah barat gugusan
Pulau Komodo dan Rinca.
Di sebelah barat Pulau
Sumbawa,

Di sebelah timur Kepulauan


Alor,
Di sebelah tenggara Pulau
Timor, di sebelah barat daya
terdapat Pulau Sumba.
Di sebelah selatan Laut Sawu
Di sebelah utaranya Pulau
Sulawesi.

Demografi
Ditinjau dari sudut
bahasa dan budaya, etnis
di Flores adalah sebagai
berikut:
Etnis Manggarai - Riung
(yang meliputi kelompok
bahasa Manggarai, Pae,
Mbai, Rajong, dan
Mbaen)
Etnis Ngadha-Lio (terdiri
dari kelompok bahasabahasa Rangga, Maung,
Ngadha, Nage, Keo,
Palue, Ende dan Lio)

Etnis Mukang (meliputi


bahasa Sikka, Krowe,
Mukang dan Muhang)
Etnis Lamaholot (meliputi
kelompok bahasa Lamaholot
Barat, Lamaholot Timur,
dan Lamaholot Tengah)
Etnis Kedang (yang
digunakan di wilayah Pulau
Lembata bagian selatan).

Sejarah Kebudayaan

Nama Pulau Flores berasal dari bahasa Portugis Cabo de Flores yang
berarti Tanjung Bunga.
1636 >> Dipakai secara resmi
1969 >> Studi Orinbau, nama asli Pulau Flores adalah Nusa Nipa atau
Pulau Ular.
Sudut Antropologis istilah ini lebih bermanfaat karena mengandung
berbagai makna filosofis dan kultural masyarakat Flores.

Sejarah Kependudukan Masyarakat Flores


Pulau Flores dihuni oleh berbagai etnik yang hidup dalam komunitas yang
hampir ekslusif sifatnya.
Masingmasing etnik menempati wilayah tertentu lengkap dengan
pranata sosial budaya dan ideologi yang mengikat anggota
masyarakatnya secara utuh.

Sistem Budaya
Suku Flores mempunyai beberapa sifat
utama antara lain:
1. Percaya Kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Kejujuran dan Keadilan
3. Penghargaan yang tinggi terhadap
adat dan upacara ritual
4. Rasa Kesatuan Orang Flores

Sistem Sosial
Terdapat sistem stratifikasi sosial pada
masyarakat subsub bangsa Flores kuno yang
terdiri dari tiga lapisan.
1. Lapisan Kraeng (orang Manggarai) dan Gai
Meze (orang Ngada)
2. Lapisan Ata Lehe (orang Manggarai) dan
Gai Kisa (orang Ngada)
3. Lapisan budak (yang sekarang tidak ada
lagi)

Bahasa
Paling sedikit ada delapan sub suku yang
mempunyai logat bahasa yang berbeda,
yaitu sub suku Manggarai, Riung, Ngada,
Nage-kio, Ende, Sio, Sikka dan Sub Suku
Larantuka

Sistem Pengetahuan
Mereka mempunyai kalender pertanian sendiri, berupa:
Bulan Wulan Weran-More Dru (Oktober November)
untuk membersihkan ladang dan menanam.
Bulan Bleko Gete Bleko Doi Kowo (Januari, Februari,
Maret) untuk menyiangi (padi, jagung) dan memetik.
Balu Goit Balu Epan Blepo (April-Juni) memetik dan
menanam palawija / kacang-kacangan.
Akhir kalender kerja pertanian pada Pupun Porum Blebe
Oin Ali-Ilin (Agustus-September)

Tatanan Sosial
Sistem Bercocok Tanam
Pembukaan ladang di
hutan, dilaksanakan
oleh para warga laki
laki dari sejumlah
keluarga luas. Di
berbagai tempat di
Flores masyarakat
sudah mulai bekerja
sama membangun
irigasi untuk bercocok
tanam di sawah, namun
demikian bercocok
tanam di ladang masih
banyak dilakukan.

Sistem
Pernikahan
Cangkang
Tungku
Cako

Sistem Kekerabatan
Suku flores mempunyai sistem
kekerabatan kuno, yaitu:
Kelompok kekerabatan di
flores yang berfungsi paling
intensif dalam kehidupan
sehari hari adalah keluarga
luas yang verilokal (kilo).
Sebagian besar kilo biasanya
merasakan diri terikat pada
patrilinier sebagai keturunan
dari seorang nenek moyang
kira-kira lima sampai enam
generasi keatas.
Dalam suatu perkawinan,
pihak perempuan akan
meminta mas kawin yang
banyak, mas kawin biasaanya
berupa kerbau, makanan, dll.

Sistem Teknologi
Teknologi Menenun
Biasanya motifnya berupa
gambar binatang ternak dan
alam lingkungan. Pada umumnya
kain tenun ikat Flores yang
dibuat oleh kaum wanita
berbahan dasar kapas yang
dipilin menjadi benang oleh
penenunnya sendiri, berbenang
kasar, pewarnaan benang
terbuat dari racikan beberapa
jenis tumbuhan khas Flores,
seperti mengkudu, tarum,
zopha, kemiri, ndongu, buah
usuk dan lainlain.

Mata Pencaharian
a) Bercocok Tanam
b) Beternak

Peternakan Kerbau di Flores

Religi
Agama asli masyarakat Flores pada umumnya
adalah kepercayaan kepada roh nenek
moyang.
Upacara keagamaan yang asli menurut adat
Manggarai dilakukan oleh seorang yang
disebut Ata Mbeko
Seiring berkembangnya zaman, Kristianitas,
khususnya Katolik, sudah dikenal penduduk
Pulau Flores sejak abad ke-16.

Kesenian
Pakaian adat
Terdapat 2 jenis pakaian
adat yakni pakaian adat
wanita dan pakaian adat
pria. Pakaian adat wanita
dilengkapi dengan mahkota
dengan berbagai bentuk
subang, kalung, pendig, dan
gelang tangan sedangkan
pria menggunakan topi
berbentuk Samero.

Kesenian
Tarian Daerah
Tarian Hopong
Tarian Manekat
Tarian Dodakado
Tarian Teotima

Kesenian
Seni Beladiri
Larik
Pencaksilat
Seni Tembikar
Podo
Sewe
Paso
Kawa
Kumba

Larik

Kesenian
Kain Tenun
Pada setiap suku memiliki ragam
hias/ motif tenunan yang khas
dan menampilkan tokoh mitos,
binatang, tumbuhan, dan
gambaran mengenai kekuatan
alam.
Alat Musik
Alat musik yang terkenal adalah
Sasando

Kebudayaan Timor

Letak Geografis
Pulau Timor yang sebagian masuk wilayah negara kita terletak
antara bagian barat sampai 114 - 125 bujur Timur. Pada bagian
selatan dan tenggara Timor terletak negara Australia. Pada
sebelah barat laut adalah pulau Sulawesi dan pada arah barat ialah
pulau Sumba. Pada sebelah barat-barat laut Timor adalah
kepulauan Flores dan Alor, dan pada sebelah timur laut terletak
Kepulauan Barat Daya, termasuk Wetar.

Demografi
Data kependudukan diolah dari: BPS Belu, BPS
TTU, BPS TTS, BPS Kabupaten Kupang, dan
BPS Kota Kupang. Berdasarkan Badan Pusat
Statistik tahun 2013, penduduk seluruh Pulau
Timor Barat berjumlah 1,596,723 jiwa, dibagi
menjadi 800,311 jiwa laki-laki dan 796,212
jiwa perempuan.

Sejarah Kebudayaan
Menurut legenda masyarakat di pulau timor
baik di bagian barat maupun timur sebagai
akar sejarah budaya yang sama sebelum
kedatangan imprealisme, bahwa pulau timor
berasal dari buaya (crocodylidae) yang
menjelma menjadi sebuah pulau

Sistem Budaya
Pada zaman dahulu orang Timor membangun desanya di
tempat-tempat yang tidak mudah didatangi orang
karena takut serangan musuh secara mendadak.
Rumah biasanya didiami oleh keluarga batih dan di situ
mereka makan, tidur, bekerja dan menerima tamu.
Rumah juga merupakan tempat para wanita bekerja
yaitu mencuci, memasak dan menyimpan hasil ladang
mereka.
Di samping itu rumah juga merupakan tempat untuk
menjalankan upacara keagamaan asli yang bertalian
dengan klan mereka.

Sistem Budaya
Filosofi Masyarakat Dawan
Tmeup Tabua Nekaf Mese Ansaof Mese berarti
bekerja sama sehati-sepikiran.
Filosofi Hidup Etnis Mollo
Oel Fani On Na = Air adalah darah
Nasi Fani On Nafua = Pepohonan adalah rambut
Afu Fani On Nesa = Tanah adalah daging
Fatu Fani On Nuif = Batu adalah tulang

Sistem Sosial
Menjadi anggota dari klan patrilineal.
Ada juga klan matrilineal di Wehalim Suai dan Belu
selatan.
Anak dari warga klan patrilineal punya hak dan kewajiban
dan tiap klan ada benda pusaka dianggap suci dan diadakan
upacara berkaitan benda tersebut.
Istri diakui sebagai warga klan suaminya walau masih
punya hak dan kewajiban klan asalnya
Hubungan dengan klannya terputus, kalau suaminya
meninggal, harus kawin secara levirat.
Kewajiban klan bisa diperoleh secara patrilineal dan
matrilineal dengan adopsi.

Sistem Sosial
Feto(wanita) dan I mone(laki-laki)
Seorang yang menjadi warga klan ibunya
dianggap lebih rendah daripada saudara
lain yang dianggap warga klan ayahnya
Pada upacara suatu klan, yang punya
hubungan perkawinan dengan klan tersebut
mendapat tempat terhormat dan yang
tidak berasal dari klan tersebut dianggap
orang luar.

Sistem Sosial
Kebudayaan Timor, khususnya di wilayah
Timor Tengah Utara mengenal stratifikasi
sosial atau pembagian golongan. Pembagian
golongan tersebut adalah sebagai berikut:
Usif (golongan bangsawan)
Tob (orang biasa)
Ate (budak). Sekarang sudah tidak ada

Bahasa
Suku Timor terdiri dari beberapa sub
suku yang disebut orang Rote, Orang
Helon, Orang Belu, Orang Helon, Orang
Atoni, Orang Kemak, Orang Buna,
Orang Marae dan Orang Kupang dengan
bahasa yang berbeda.

Sistem Pengetahuan
Mereka mempunyai sistem penamaan hari, yaitu: Lodo Anni
(Senin), Lodo Due (Selasa), Lodo Talhu (Rabu), Lodo Appa
(Kamis), Lodo Lamni (Jumat), Lodo Anna (Sabtu), Lodo Pidu
(Minggu). Hari ini Lodone, hari yang akan datang Lodo de,
besok Barri rai, satu bulan Waru, satu tahun Tou.
Kayu ular atau bidara laut (Strychnos
ligustrina)
merupakan tumbuhan berkhasiat obat yang sudah lama
dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat NTT terutama
masyarakat daratan Timor sebagai obat antimalaria dan
pemanfaatan secara tradisional dengan cara merendam
serutan kayu S. ligustrina dalam air panas.
Pohon Cendana (Santalun album) merupakan tanaman yang
memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi.

Sistem Teknologi
Kain Tenun

Mereka telah menerapkan pembuatan


kain tenun sejak berabad-abad dengan
menggunakan bahan pewarna dari alam
seperti dari akar-akar pohon dan ada
pula yang menggunakan dedaunan.

Rumah Adat

Rumah adat masyarakat Timor yang


ada di pedesaan berbentuk seperti
sarang lebah dengan atapnya hampir
menyentuh tanah

Sistem Teknologi
Senjata Tradisional
Sundu atau Sudu

Kuliner

Jagung Bose
Tumis Bunga dan Daun
Pepaya

Tatanan Sosial
Sistem Pemerintahan
Ada beberapa kerajaan (vorstendom), yaitu Kupang, Timor
Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, dan Belu.
Kekuasaan administratif (kefettoran) dikepalai seorang
fettor menguasai distrik dan dibawahnya ada desa
(ketemukungan) dikepalai kepala desa (temukung).
Sekarang, pembagian administratif belum diubah, hanya
istilah. Kabupaten (vorstendum), distrik (swapraja),
kecamatan (kefettoran).
Tugas : kumpulkan pajak, bagi lahan berladang, pertahankan
tata tertib dan laksanakan instruksi perintah dari fettor dan
raja

Tatanan Sosial
Sistem Pemerintahan
Gotong Royong

Hone
Meopbua
Okomama

Makan Sirih untuk menghormati


tamu

Kebiasaan ini dilakukan untuk


penyambutan tamu kehormatan, pejabat
pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh
agama, atau tamu lain dari luar daerah.

Sifon

Merupakan tradisi sunatan bagi laki-laki


yang berusia 18 tahun ke atas

Sistem Kekerabatan:
Perkawinan
Pola perkawinan yang paling
disukai oleh orang Timor,
adalah perkawinan yang
terjadi antara seorang
pemuda dengan seorang
anak putri saudara laki-laki
ibu
Incest (Perkawinan
terlarang):

Bapak dengan anak gadisnya


Ibu dengan anak laki-lakinya
Kakak-beradik

Mata Pencaharian
Beternak
Penghasil Madu

Religi
o Agama asli orang Timor berpusat kepada suatu kepercayaan akan
adanya Dewa Langit yaitu Uis Neno yang dianggap pencipta alam
dan pendidikan kehidupan di dunia
o Orang Timor juga percaya kepada Dewi Bumi bernama Uis Afu
yaitu dewi yang mendampingi Uis Neno
o Mereka juga mengenal dan percaya akan adanya makhluk gaib yang
mendiami tempat tertentu: di hutan, mata air, sungai dan pohon
tertentu
o Meskipun agama Kristen secara resmi sudah diterima oleh sebagian
besar penduduk Timor, namun mereka masih percaya akan adanya
dewa-dewa, makhluk halus, di samping percaya kepada dukun
karena para pendeta dan guru agama dianggap tidak dapat
memberikan pertolongan langsung dalam soal kehidupan seharihari
serta menolak malapetaka yang disebabkan makhluk halus atau
sihir.

Kesenian
Pakaian Adat
Masyarakat Timor
mempunyai beragam
bentuk pakaian adat,
hal ini tergantung pada
daerah masing masing.
Di Pulau Timor misalnya
didiami oleh suku
bangsa: Atoni atau
Dawan, Tetun (Belu),
Buna, dan Kemak.

Kesenian
Tarian Adat
Tari Hopong: tarian dimulainya panen
Tari Manekat: tarian yang
melambangkan sapaan dengan pemberian
sirih pinang
Tari Peminangan : tarian yang
melambangkan ungkapan cinta yang tulus
Kain Tenun
tenunan yang dikembangkan oleh setiap
suku/etnis di Timor, merupakan kesenian
kerajinan tangan turun temurun yang
diajarkan kepada anak cucu demi
kelestarian seni tenun tersebut.

Kesenian
Topi Tiilangga
dipakai ketika memainkan
Sasando. Tii langga, yaitu
penutup kepala yang berbentuk
mirip dengan topi sombrero dari
Meksiko.
Alat Musik
Bermacam macam alat musik,
antara lain Sasando musik
tersebut sangat dikenal sebagai
musik keseharian.

ADA
PERTANYAAN???

OBRIGADA
BARAK
TERIMA KASIH
EPANGGAWANG

Anda mungkin juga menyukai