Persepsi BK Di SD PDF
Persepsi BK Di SD PDF
Info Artikel
Abstrak
________________
___________________________________________________________________
Sejarah Artikel:
Diterima April 2014
Disetujui Mei 2014
Dipublikasikan Juni 2014
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang persepsi guru BK tentang kompetensi
konselor di sekolah dasar swasta Kota Semarang. Penelitian ini bersifat kuantitatif, responden
penelitian adalah guru BK sekolah dasar swasta, teknik pengumpulan data berupa skala psikologi
dan dokumentasi. Analisis data menggunakan Analisis Deskriptif Persentase. Hasil penelitian
menunjukkan persepsi guru BK tentang kompetensi konselor mendapatkan hasil yang positif.
Kompetensi pedagogik yaitu positif, kepribadian yaitu kurang positif, sosial yaitu kurang positif,
profesional yaitu cukup positif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah persepsi guru BK tentang
kompetensi konselor di sekolah dasar swasta Kota Semarang pada umumnya positif.
________________
Keywords:
counselor competence;
perception; private
elementary school.
____________________
Abstract
___________________________________________________________________
The purpose of this research is determine perception guidance and counseling teacher about counselor
competence in private elementary school on Semarang city. This research is quantitative. Respondens is
guidance and counseling teacher from private elementary school, techniques of data collection are psychology
scale and documentation. The data analysis using Analysis Descriptive Percentage. Result showed that
research is perception guidance and counseling teacher about counselor competence is positive. Pedagogic
competence is positive, personality is not positive enough, social is not positive enough, professional is positive
enough. The conclusion of this research is perception guidance and counseling teacher about counselor
competence in private elementary school on Semarang city in general is positive.
ISSN 2252-6374
37
PENDAHULUAN
Pendidikan nasional yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Dari
hal
tersebut
pemerintah
menyelenggarakan suatu sistem pendidikan
nasional yaitu seperti yang tercantum dalam
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
Berkaitan dengan diadakannya kurikulum
yang baru yaitu kurikulum 2013 maka untuk
peraturan bimbingan dan konseling di sekolah
dasarpun turut mengalami pembaharuan. Sesuai
dengan Peraturan Pemerintah dan Dinas
Kebudayaan Nomor 81A tentang Implementasi
Kurikulum Garuda pada lampiran IV berkaitan
dengan bimbingan dan konseling, disebutkan
bahwa pada sekolah dasar bmbingan konseling
dilaksanakan oleh guru kelas. Namun, pada satu
SD/MI/SDLB atau sejumlah SD/MI/SDLB
dapat diangkat seorang guru bimbingan dan
konseling
atau
konselor
untuk
menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan
konseling. Sesuai dengan bahasan diatas maka
bimbingan dan konseling di sekolah dasar
diperkenankan untuk memiliki guru bimbingan
konseling secara mandiri.
Persepsi merupakan suatu proses yang
didahului
oleh
adanya
suatu
proses
penginderaan, yang mana hal tersebut
memberikan gambaran yang terstruktur dan
bermakna mengenai situasi tertentu dalam
lingkungan hidupnya. Hal tersebut juga sesuai
dengan Walgito yang menyatakan persepsi
merupakan suatu proses yang didahului oleh
proses penginderaan, yaitu merupakan suatu
proses diterimanya stimulus oleh individu
melalui alat indera (Walgito, 2003).
38
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif dengan menggunakan penelitian
deskriptif. Responden dalam penelitian ini
adalah 25 orang guru BK sekolah dasar swasta
di Kota Semarang. Teknik pengumpulan data
yang digunakan yakni dengan memakai skala
psikologi dan dokumentasi dengan analisis data
menggunakan analisis deskriptif persentase.
Data-data
yang
diperoleh
dianalisis
menggunakan analisis deskriptif persentase
untuk mengetahui seberapa positif persepsi guru
BK tentang kompetensi konselor.
39
Jml
Kriteria
86% 100%
71% 85%
56% 70%
41% 55%
25% 40%
4%
Sangat Positif
20
80%
Positif
16%
Cukup Positif
0%
Kurang Positif
0%
Negatif
Jumlah
25
Indikator
1.
Hasil
Skor rata-rata
Kriteria
Kompetensi Pedagogik
70,8
80%
Positif
2.
Kompetensi Kepribadian
61,8
45%
Kurang Positif
3.
Kompetensi Sosial
20,2
42%
Kurang Positif
4.
Kompetensi Profesional
81,3
56%
Cukup Positif
Tabel 2 menunjukkan hasil yang didapat positif. Persentase yang didapatkan hanya
tentang persepsi guru BK di sekolah dasar sebesar 42%; dan (4)Kompetensi profesional
swasta Kota Semarang dari masing-masing mendapatkan kriteria persepsi cukup positif
kompetensi konselor, yaitu: (1)Kompetensi dengan persentase sebesar 56%.
pedagogik secara keseluruhan mendapatkan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai
hasil yang positif tentang persepsi para guru BK persepsi guru BK tentang kompetensi konselor
di sekolah dasar sebesar 80%; (2)Kompetensi di sekolah dasar swasta Kota Semarang dapat
kepribadian mendapatkan hasil persepsi dengan disimpulkan bahwa hasil yang didapatkan dari
kriteria kurang positif. Kriteria yang didapatkan persepsi para guru tentang kompetensi konselor
pada kompetensi kepribadian adalah kurang memiliki respon yang sangat positif. Kompetensi
positif. Hal tersebut dilihat pada tabel 2 bahwa konselor merupakan suatu keutuhan dari
persentase yang ada hanya 45%; (3)Kompetensi beberapa komponen yang harus dimiliki seorang
sosial didapatkan hasil yakni sebagian besar konselor atau guru bimbingan dan konseling
kompetensi sosial masuk dalam kriteria kurang untuk melaksanakan tugasnya membantu
40
41
42
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
43