Anda di halaman 1dari 58

P E GAN GAN

MAHAS I S WA

IMPLEMENTATION OF OCCUPATIONAL
SAFETY AND HEALTH
SEMESTER 7

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG DJATI
CIREBON
2014

BLOK HPK 274

IMPLEMENTATION OF OCCUPATIONAL SAFETY


AND HEALTH
Disiplin Ilmu yang terlibat:

Ilmu Kedokteran
Okupasi

Visi Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon :


Terwujudnya dokter lulusan FK Unswagati yang
mampu memberikan pelayanan kesehatan primer
dengan pendekatan kedokteran keluarga yang
komprehensif, bermutu, profesional, etis, dan
mampu menghadapi globalisasi kesehatan serta
memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan
YME.
Misi Fakultas Kedokteran Unswagati
Cirebon :
Menyelenggarakan pendidikan kedokteran
berbasis kompetensi dokter Indonesia dalam
melaksanakan praktik kedokteran.
Menyelenggarakan pendidikan kedokteran yang
bermutu dan terakreditasi sehingga
menghasilkan dokter yang bermutu dan
profesional.
Menyelenggarakan penelitian kesehatan dan
pengabdian masyarakat guna mendukung
pendidikan kedokteran pelayanan primer
dengan pendekatan kedokteran keluarga.

Menjadikan dokter lulusan Fakultas Kedokteran


Unswagati mampu memberikan pelayanan
kedokteran keluarga secara terintegrasi.

DAFTAR ISI

Hal
Deskripsi Modul
Kompetensi dan
level kompetensi yang diharapkan
Deskripsi Materi Pembelajaran
Strategi PBL
Kasus untuk metode PBL
Evaluasi Mahasiswa
Evaluasi program

7
8
15
23
51
64
69

DESKRIPSI MODUL
Blok ini merupakan implementasi dari bkesehatan
dan keselamatan di lingkungan kerja.
Setelah
mempelajari blok ini mahasiswa semester 7
mampu
mengidentifikasi,
menjelaskan,
dan
merancang penyelesaian masalah, serta mampu
mengaplikasikan prosedur klinis yang tepat dalam
menyelesaikan
masalah
kesehatan
dan
keselamatan kerja (K3).
Proses pembelajaran dilaksanakan dengan metode
kuliah inovatif; PBL (Problem based learning);
penugasan berupa referat dan observasi lapangan.
Permasalahan yang digunakan sebagai triger
/pencetus pada metode PBL diambil dari kasuskasus yang sering timbul dalam lingkungan kerja.

KOMPETENSI DAN LEVEL KOMPETENSI YANG


DIHARAPKAN
Dalam mengaplikasikan kompetensi, maka level
yang

digunakan

adalah

mengadaptasi

Millers

piramide of competency level.


Area dan
Komponen
Kompetensi
Profesionalisme
yang luhur
Memiliki sikap
profesional
Berperilaku
profesional
dalam bekerja
sama
Memenuhi
aspek
medikolegal
dalam praktik
kedokteran
Menerapkan
keselamatan
pasien dalam
praktik
kedokteran
Mawas diri
Menerapkan
mawas diri &

Level
Kompete
nsi
3

Materi

- Kebijakan
kemenakertra
ns RI dalam
bidang
Hiperkes dan
keselamatan
kerja
- Peraturan
perundangan
bidang
Hiperkes dan
Keselamatan
kerja

Metode
Kuliah
interaktif

Problem
Based
Learning

mempraktekkan
belajar
sepanjang hayat
Komunikasi
Efektif
Mampu
mengkomunikas
ikan
pengetahuan
Berkomunikasi
dg pasien &
anggota
keluarganya
Pengelolaan
Informasi

Mengg
unakan teknologi
informasi dan
komunikasi
untuk membantu
penegakan
diagnosis,
pemberian
terapi, tindakan
pencegahan dan
promosi
kesehatan, serta
penjagaan, dan
pemantauan
status kesehatan
pasien

Memah
ami manfaat dan
keterbatasan

Problem
Based
Learning

Problem
Based
Learning

teknologi
informasi

Meman
faatkan
informasi
kesehatan
Landasan ilmiah
ilmu kedokteran
Menjelaskan
prinsip-prinsip
ilmu kedokteran
dasar yang
berhubungan
dengan
terjadinya
masalah
kesehatan,
beserta
patogenesis dan
patofisiologi
Menjelaskan
tujuan
pengobatan
secara fisiologis
dan molekular

Menjelaskan
secara rasional/
ilmiah dalam
menentukan
penanganan
penyakit baik
secara klinikal
epidemiologis,
farmakologis,

Hukum
kesehatan
dan
keselamatan
kerja
Lingkungan
kerja
Gizi kerja

Kuliah
interaktif
Problem
Based
Learning
Referat

fisiologis, diet,
olah raga, atau
perubahan
perilaku.

Men
jelaskan
(patofisiologi
atau terminologi
lainnya) data
klinik dan
laboratorium
untuk
menentukan
diagnosis pasti

Men
jelaskan alasan
hasil diagnosis
dengan
mengacu pada
evidence- based
medicine
Ketrampilan
Klinis
Memperoleh dan
mencatat
informasi yang
akurat serta
penting tentang
pasien dan
keluarganya
Melakukan
pemeriksaan
fisik yang sesuai
dengan masalah

Observasi

Problem
Based
Learning
Praktikum
Keterampila
n klinik

pasien
Menemukan
tanda tanda
fisik dan
membuat rekam
medik dengan
jelas dan benar
Melakukan
prosedur
kedaruratan
klinis
Pengelolaan
Masalah
Kesehatan

Mengelola
penyakit,
keadaan sakit
dan masalah
pasien sebagai
individu yang
utuh, bagian dari
keluarga dan
masyarakat.
Melakukan
Pencegahan
Penyakit dan
Keadaan Sakit
Melaksanakan
pendidikan
kesehatan dalam
rangka promosi
kesehatan dan
pencegahan
penyakit

Kesehatan kerja

Kuliah
interaktif
Referat

10

1): Knows (factual recall of knowledge)


2): Knows how (the application of knowledge to problem
solving and decision making)
3): Shows how (the student has performed the skill at least
several times).
4): Does (actual performance)

DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN


MATERI KULIAH INTERAKTIF DAN PBL
1. Hukum yang mengatur kesehatan dan keselamatan kerja
Undang-undang kesehatan kerja
2. Lingkungan kerja
Pencahayaan
Radiasi
Kebisingan
Getaran
Potensi bahaya faktor kimia dan toksikologi
industry
3. Kesehatan kerja
Kesehatan kerja
Dokter perusahaan
Penyakit akibat kerja
Keselamatan
kerja
dan
pencegahan
keselamatan kerja
Rehabilitasi kecelakaan kerja

11

MATERI REFERAT
1. Gizi kerja dan produktivitas
2. Ergonomic dan faal kerja
3. Iklim kerja
4. Psikologi industry
MATERI OBSERVASI
Lingkungan kerja
Sumber Pustaka:
WHO. 1993. Deteksi Dini Penyakit Akibat Kerja.
World Health Organization
WHO. 2007. Workers Health: Good Plan of Actin.
World Health Organization
WHO. 2012. Connecting Health and Labour: What
Role for Occupational Health In Primary Health
Care. World Health Organization
Kamal, Kusnyunnil. 2007. Penerapan Kesehatan
Kerja Praktis bagi Dokter dan Manajemen
Perusahaan. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran UI.
Jakarta.
Septiasih, Kentari. 2011. Pelatihan Hiperkes dan
Keselamatan Kerja bagi Dokter Perusahaan. Balai
Hiperkes dan Keselamatan Kerja. Provinsi DIY.

12

STRATEGI PBL
Problembased learning (PBL) menggunakan
sistem 7 langkah (7- jump), yaitu:
1. Clarify unfamiliar terms
2. Define the problem(s)
3. Brainstorm possible hypotheses or
explanation
4. Arrange explanations into a tentative
solution
5. Define learning objectives
6. Information gathering and private study
7. Synthesize and test acquired information
(Share the results of information gathering
and private study)

Langkah 1 5
: Diskusi I

Langkah 6 : Belajar mandiri

Langkah 7 : Diskusi II.

Diberikan 3 skenario, 1 skenario/ minggu.


Dimulai pada minggu ke 3

13

TATA TERTIB DALAM PBL


A. Tata Tertib Mahasiswa dalam Mengikuti PBL
1.

Mahasiswa

wajib

mengikuti

setiap

diskusi sesuai dengan yang dijadwalkan.


2.

Mahasiswa wajib hadir maksimal 5


menit

sebelum

diskusi

dilaksanakan.

Keterlambatan yang ditolerir maksimal


hanya 15 menit dari waktu tutorial yang
telah ditentukan.
3.

Mahasiswa

wajib

mengikuti

diskusi

secara aktif.
4.

Setiap

mahasiswa

wajib

membuat

resume sebelum diskusi dengan tutor


sesuai dengan langkah Venndiag.

14

5.

Mahasiswa wajib menyelesaikan tugas


yang diberikan.

6.

Mahasiswa
waktu

yang

diskusi,

presentasi

tidak

wajib

tentang

hadir

pada

melaksanakan
resume

kasus.

Presentasi tersebut wajib dihadiri oleh


seluruh mahasiswa angkatannya.
7.

Mahasiswa

wajib

mengisi

kuesioner

untuk evaluasi.
B. Tata Tertib Tutor dalam PBL
1.

Tutor wajib hadir 5 menit sebelum


diskusi.

2.

Tutor mengikuti setiap diskusi sesuai


dengan yang dijadwalkan.

3.

Tutor

wajib

mengarahkan

diskusi

berdasarkan panduan tutor.


4.

Tutor wajib mengisi lembar penilaian


mahasiswa.

15

5.

Bila tutor yang bertugas berhalangan


hadir

maka

administrator

wajib
PBL

memberitahu

maksimal

hari

sebelum diskusi.

FORMAT LAPORAN DISKUSI


I. COVER
LAPORAN DISKUSI BLOK........... (TNR Font 12,
bold)
Kasus .............. (TNR Font 14, Bold)
Logo UNSWAGATI
Nama Kelompok .......... (TNR Font 12, bold)
Nama Anggota Kelompok ... (TNR Font 12, bold,
1sp.)

16

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER (TNR


Font 2, bold, 1sp.)
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
TAHUN
II. ISI
a. Kasus (Keluhan)
Keluhan utama yang menjadi bahan diskusi.
b. Resume Literature Review
Penjabaran

penyakit

berhubungan
dengan

gejala

dengan
klinisnya

penyakit
keluhan
serta

yang

tersebut
gambarkan

diagram Venn dari keluhan dan penyakit


tersebut.
c. Analisis Masalah

17

Tuliskan informasi tambahan yang didapatkan


dari tutor.
Lakukan Analisis berdasarkan literature review
yang telah dibuat.
d. Tentukan Diagnosis Kerja
e. Penatalaksanaan Awal
f. Langkah Investigasi Selanjutnya
g. Diagnosis Definitif
h. Penatalaksanaan Kausatif
i. Perjalanan Klinis/Penyakit Tersebut
j. Refleksi diri (buat narasi dengan panduan
pertanyaan berikut)
- Melakukan identifikasi kebutuhan
Apa yang sudah saya ketahui tentang
topik tersebut?
Apa yang tidak saya ketahui tentang
topik tersebut?
Apa kesenjangannya ?
Apa topik yang paling penting yang
harus saya kuasai?

18

- Mengembangkan dan menerapkan rencana


belajar
Apa strategi belajar yang paling sesuai
untuk saya mencapai tujuan belajar?
Apa alternatif lain yang saya miliki?
Apa sumber belajar yang saya
butuhkan?
Apakah saya pernah memiliki
pengalaman sukses dengan strategi
belajar ini?
- Bagaimana kemajuan yang dicapai sejauh
ini?
Apakah jangka waktunya memadai?
Apakah saya perlu mengubah strategi
belajar?
Apakah yang menjadi faktor penentu
keberhasilan dan kegagalan saya?
Apa yang telah saya pelajari dari proses
yang dapat membantu saya di masa
depan.
III. Daftar Pustaka

19

Jumlah referensi minimal 5 referensi.


Minimal 3 referensi dalam bahasa asing.

Gunakan referensi dari textbook


maksimal

10

tahun

terakhir,

jurnal

internasional maupun nasional maksimal 5


tahun terakhir.

Salinan referensi harus dilampirkan


pada laporan yang dikumpulkan.

TATA TULIS LAPORAN


Tata tulis laporan perlu mengikuti beberapa
ketentuan seperti disebutkan di bawah ini :

20

a.

Laporan

ditulis

menggunakan

bahasa Indonesia baku.


b.

Naskah ditulis dalam jarak satu


setengah spasi pada kertas HVS 70 gram
berukuran 21,25 x 28 cm atau kuarto dalam
bentuk satu kolom dan dicetak menggunakan
tinta warna hitam, kecuali untuk gambar, grafik
atau tabel boleh menggunakan tinta berwarna.

c.

Pengetikan menggunakan huruf


standar yaitu Times New Roman dengan font 12
pada program software MS Word.

d.

Pengetikan menggunakan batas


4 cm dari tepi kiri serta 3 cm untuk tepi kanan,
atas dan bawah.

e.

Penulisan acuan pustaka pada


naskah

seperti

pada

pedoman

penulisan

pustaka.
f.

Jarak antar kalimat dalam teks


setelah titik adalah dua ketukan, sedangkan

21

kalimat lanjutan setelah koma, titik koma atau


titik ganda diberi jarak satu ketukan.
g.

Tabel, gambar (kurva, histogram,


foto dan lainnya) dimuat pada kertas naskah.

h.

Tiap
halaman

pada

halaman

sudut

diberi

sebelah

nomor

kanan

atas

berjarak 3 cm dari tepi atas dan tepi kanan,


kecuali halaman judul (nomor halaman tidak
ditulis tetapi diperhitungkan).
i.

Tabel/Gambar/Lampiran
menggunakan huruf kapital hanya pada awal
kalimat,

kecuali

wilayah/kota/negara

dan

untuk
sejenisnya.

nama
Bahasa

asing dicetak miring (italic). Pembuatan kolom


tabel tidak menggunakan garis batas vertikal,
sedangkan baris tabel menggunakan garis batas
horizontal.
j.

Judul tabel dan lampiran di atas


tabel/lampiran dan diakhiri tanpa titik. Judul

22

gambar ditulis di bawah gambar dan diakhiri


dengan titik.
METODE DAN TATA TULIS PENGACUAN
PUSTAKA
SISTEM HARVARD
Pengacuan

pustaka

biasanya

dilakukan

secara tidak langsung atau ditulis ulang dengan


bahasa penulis itu sendiri, dan yang terpadu di
dalam naskah. Nama penulis acuan dapat ditulis
terpadu dengan naskah dan tahun di dalam tanda
kurung, atau ditulis di dalam tanda kurung beserta
tahun penerbitannya. Sebagai contoh :
Nama penulis terpadu di dalam naskah,
misalnya :
1.

Butler dan Day (1998) mengatakan


bahwa

enzim

pengurai

lignin

juga

akan

menguraikan melanin jamur.

23

2.

Shetty et al. (1999) dan Subbarao et


al.(1999)

melaporkan

bahwa

pembenaman

bahan organik segar ke dalam tanah akan.........


3.

Semangun (1991; 1993) menyatakan,


jamur tular-tanah mempunyai inang luas.

4.

Menurut data dari Biro Pusat Statistik


(2000), produksi kacang tanah di Indonesia
rendah.
Nama penulis dan tahun di dalam tanda
kurung, misalnya :

a.

Penghambatan

spora

jamur

di

dalam tanah dipengaruhi oleh difusi gas-gas


beracun (Ko and Lockwood, 1989).
b.

Gas-gas di dalam tanah misalnya


karbon disulfida, etilen, metana dan aldehida
(Tsutsuki and Ponnamperuma, 1967).

c.

Daya tahan jamur di dalam tanah


dipengruhi oleh pemataharian tanah (Katan,

24

1981 and Ponnanperuma, 1987 dalam Blok,


1977).
d.

Ledakkan

hama,

dipengaruhi

kondisi mistis petani. (Burhan, 2002, komunikasi


pribadi).
e.

Predator

wereng

coklat

banyak

dijumpai di sawah (Untung, 1995; 1997).


Cara Menulis Daftar Pustaka Acuan
Daftar Pustaka Acuan merupakan daftar yang
berisi buku, makalah, artikel, atau bahan lainnya,
yang dikutip baik secara tertulis atau tidak tertulis
(komunikasi

pribadi),

atau

secara

langsung

maupun tidak langsung, dan yang dibaca. Lebih


lanjut, secara garis besar, bagian penting yang
harus ada dan ditulis di dalam Daftar Pustaka
adalah (1) nama penulis, yang ditulis dengan
urutan nama akhir diikuti koma, singkatan nama
awal dan nama tengah diakhir titik, tanpa gelar

25

akademik

atau

gelar

apapun

lainnya;

jika

penulisnya lebih dari satu, cara penulisannya sama


tetapi tidak terbalik, (2) tahun penerbitan, (3)
judul, termasuk subjudul, yang ditulis dengan huruf
miring atau italic, (4) nama penerbit, (5) kota
tempat penerbitan, dan (6) halaman judul atau
jumlah halaman yang diacu. Bagian tersebut dapat
beragam tergantung jenis sumber pustakanya.
Semua nama penulis suatu tim harus dicantumkan
semuanya. Semua tulisan dilakukan dengan aturan
baku, yaitu font 12 dengan tipe huruf Times New
Roman, dan tidak ditebalkan.
Hadi, S. 2010. Patologi Hutan, Perkembangan Di Indonesia. Fakultas
Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, Bogor. 150 hal.
Aksi Agraris Kanisius. 2009. Bercocok Tanam Kacang Tanah. Kanisius,
Yogyakarta. 78 hal.
Gams, W., E.S. Hoekstra, and A. Aptroot. 2010. CBS Course of Mycology. 4th
ed. Centraalbureau voor Schimmelcultures, Baarn. pp. 96-104.
Acuan dari Buku

26

Cara penulisan pustaka dari buku, adalah


nama pengarang/penulis, tahun terbit judul buku
(dengan huruf italic), penerbit, dan kota tempat
terbitnya, serta halaman yang diacu. Contohnya
adalah :
Hadi, S. 2010. Patologi Hutan, Perkembangan Di Indonesia. Fakultas
Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, Bogor. 150 hal.
Aksi Agraris Kanisius. 2009. Bercocok Tanam Kacang Tanah. Kanisius,
Yogyakarta. 78 hal.
Gams, W., E.S. Hoekstra, and A. Aptroot. 2010. CBS Course of Mycology. 4th
ed. Centraalbureau voor Schimmelcultures, Baarn. pp. 96-104.
Apabila

ada

beberapa

buku yang

diacu

dengan tahun penerbitan yang sama dan ditulis


oleh penulis yang sama, maka penulisan tahun
penerbitannya ditulis urut kronologi atau berdasar
abjad judul bukunya. Misalnya :
Cornet, L. and K. Weeks. 2009a. Career Ladder Plans. Career Ladder
Clearinghouse, Atlanta. pp. 235.
Cornet, L. and K. Weeks. 2009b. Planning Career Ladders. Career Ladder
Clearinghouse, Atlanta. pp. 36-43. atau
--------------------------------. 2009b. Planning Career Ladders. Career
Ladder Clearinghouse, Atlanta. pp. 36-43.

27

Acuan dari Kumpulan Makalah


Kumpulan makalah yang dimaksud adalah
buku atau artikel yang berisi lebih dari satu
makalah, dan ada editor atau penyuntingannya.
Nama editor ditulis seperti menulis nama biasa
dengan diberi keterangan (Ed) jika hanya seorang
editor, atau (Eds) jika lebih dari satu editor.
Judul buku atau artikel tersebut ditulis miring atau
italic. Contohnya :
Marasas, W.F.O. and S.J. van Rensburg. 2010. Myocotoxins and their
medical and veterinary effects. Pp. 357-380. In : J.G. Horsfall and E.B.
Cowling (Eds.), Plant Disease : An Advance Treatise Vol. 4. Academic
Press, New York.
Mukhadis, H.A. 2000. Tata tulis artikel ilmiah. Hal. 51-65. Dalam : H.A.
Saukah dan M.G. Waseso (Eds). Menulis Artikel untuk Jurnal Ilmiah.
Universitas Negeri Malang, Malang.
Acuan dari Jurnal atau Majalah
Penulisannya sesuai dengan aturan umum,
dengan judul makalah ditulis dengan huruf besar di

28

awal kata. Nama jurnal ditulis miring, baik lengkap


ataupun disingkat, asalkan konsisten, kemudian
diikuti

penulisan

volume

(nomor):

halaman.

Misalnya :
Butler, M.J. and A.W. Day. 2010. Fungal Melanin: A Review. Canadian
Journal of Microbiology atau Can. J. Microbiol. 44: 1115-1136.
Suryadarma, S.V.C. 2009. Procesor dan Interface: Komunikasi Data. Info
Komputer 4 (4): 46-48.

Acuan dari Artikel dalam Jurnal dari CD-ROM


Penulisannya

sama,

yaitu

nama

penulis,

tahun, judul naskah ditulis biasa, nama jurnal atau


majalah ditulis miring, ditambah penulisan CD-ROM
nya di dalam tanda kurung. Contohnya :

29

Mitchell, R. and M. Alexander. 1962. Microbiological Change in Flooded


Soils. Soil Science. 93: 413-419 (CD-ROM): Soil Science-Digital, 1995.
Mitchell, R. and M. Alexander. 2009. Microbiological Change in Flooded
Soils. Soil Science. 93: 413-419 (CD-ROM): Soil Science-Digital,
1995.
Acuan dari Prosiding atau Buku kumpulan
abstrak
Penulisan prosiding atau buku kumpulan
abstrak dengan huruf miring. Misalnya :
Ishihara, H. and S. Tsusuma. 2010. Cloning and Analyses of the Gene from
Xanthomonas citri Involved in Plant Growth. Proceeding of The First
Asian Conference On Plant Pathology, August 26-28, Beijing. P: 10.
Paplomatas, E.J., S. Tzalavaras, and J.E. Devay. 2010. Use of Verticillum
tricorpus As a Biocontrol of Rhizoctonia solani on Cotton Seedling.
Book of Abstract of 7th International Verticullum Symposium, October 610, Cape Sounion, Athens.

Acuan dari Skripsi, Thesis, Disertasi atau


Laporan Penelitian
Penulisan

skripsi,

thesis,

disertasi,

dan

laporan penelitian dengan huruf miring dan di


bagian

akhir

ditambahkan

kata

Tidak

Dipublikasikan, di antara tanda kurung. Misalnya :


Brajadenta, G.S. 2008. Faktor Risiko yang Berpengaruh Terhadap Penyakit
Tuberkulosis Anak di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4)
Purwokerto. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal
Soedirman, Purwokerto. 47 hal. (Tidak dipublikasikan).
Mujiono, Tarjoko, dan A. Manan. 2009. Kajian Penerapan Nabati Pada Ulat
Grayak. Laporan Penelitian. Fakultas Pertanian, Universitas Airlangga,
Surabaya. 52 hal. (Tidak dipublikasikan).
30

Hidayat, R. 2002. Uji Pseudomonas fluoresence Sebagai Agenesia Pengendali


Hayati Scleotium rolfsii Pada Kacang Tanah. Skripsi. Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya, Malang. 47 hal. (Tidak dipublikasikan).
Mujiono, Tarjoko, dan A. Manan. 1999. Kajian Penerapan Nabati Pada Ulat
Grayak. Laporan Penelitian. Fakultas Pertanian, Universitas Airlangga,
Surabaya. 52 hal. (Tidak dipublikasikan).

Acuan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang


Tanpa Pengarang dan Lembaga
Apabila

acuan

dari

dokumen

resmi

pemerintah yang diterbitkan oleh suatu penerbit


tanpa

disertai

nama

pengarang

atau

nama

lembaganya, maka cara penulisannya adalah :


nama atau judul dokumen ditulis di bagian awal
dengan cetak miring, tahun penerbitan dokumen,
nama penerbit, dan kota penerbit. Contohnya :
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. 1990. PT. Armas Duta Jaya, Jakarta.
Acuan

dari

Lembaga

yang

Ditulis

Atas

Lembaga tersebut
Nama lembaga penanggungjawab langsung
ditulis paling depan, diikuti tahun penerbit, judul

31

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Thun 1989 tentang Sistem


Pendidikan Nasional. 1990. PT. Armas Duta Jaya, Jakarta.

karangan yang dicetak miring, nama lembaga


penanggungjawab atas penerbitan tersebut, dan
nama tempat penerbitan. Misalnya:
Direktorat Perlindungan Tanaman Perkebunan. 2009. Petunjuk Pengenalan
dan Pengendalian Penyakit-Penyakit Penting Tanaman Kelapa.
Direktorat Jenderal Perkebunan, Departemen Pertanian, Jakarta 25 hal
Acuan dari Karya Terjemahan
Penulisannya sama, setelah nama penulis
asli, diikuti tahun penerbitan karya asli, judul
terjemahan yang ditulis miring, diikuti kata :
Terjemahan oleh...., nama penerjemah, tahun
terjemahan diterbitkan, nama penerbit dan tempat
penerbit terjemahan. Misalnya :
Ary, D., L.C. Jacobs, and A. Razavich. Tanpa tahun. Pengantar Penelitian
Pendidikan. Terjemahan oleh Arief Furchan. 2008. Usaha Nasional,
Surabaya.
Acuan dari Makalah yang Disajikan Dalam
Seminar atau Konggres

32

Rahayu, M. 2009. Pemanfaatan Bahan Nabati untuk Pengendalian Penyakit


Layu Bakteri pada Kacang Tanah. Makalah disampaikan dalam konggres
XVI dan Seminar Nasional PFI, IPB, Bogor.

Nama penulis ditulis paling depan, diikuti


tahun, judul makalah dengan cetak miring, dan
diikuti

tulisan

Makalah

disajikan

dalam...................................
Nama

pertemuan,

lembaga

penyelenggara,

tempat, dan waktu penyelenggaraan seminar atau


konggres tersebut. Misalnya :
Rahayu, M. 2009. Pemanfaatan Bahan Nabati untuk Pengendalian
Penyakit Layu Bakteri pada Kacang Tanah. Makalah disampaikan
dalam konggres XVI dan Seminar Nasional PFI, IPB, Bogor.

Acuan dari Komunikasi Pribadi


Penulisannya sama, hanya setelah tahun
diikuti

kata

Komunikasi

Pribadi

dan

dicetak

miring, lalu nama lembaga dan tempat lembaga


tersebut. Misalnya :
Suyanto, A. 2010. Komunikasi Pribadi, Fakultas Kedokteran, UNS, Solo.
Bromokusuma, P. 2010. Komunikasi Pribadi. PT. Selektani, Medan.

33

Acuan dari Surat Kabar


Apabila artikel dari suatu surat kabar, maka
cara

penulisannya

adalah

nama

pengarang

artikel, tanggal-bulan-tahun (jika ada), judul artikel


ditulis tegak dengan huruf kapital di setiap huruf
awal kata selain kata hubung, nama surat kabar
ditulis miring dan halaman. Misalnya :
Huda, M. 13 Maret 2010. Menyiasati Krisis Listrik Musim Kering.
Jawa Pos, hlm. 6.
Ali, A. 22 April 2010. Moralitas Pendidikan di Indonesia, Kompas,
hlm. 44.

Apabila acuan dari surat kabar tanpa pengarang,


maka ditulis nama surat kabarnya di awal, diikuti
tanggal-bulan-tahun, judul karangan ditulis miring,
dan halaman. Misalnya :
Kompas. 25 September 2010. Sekali Lagi Menyoal Mutu Pendidikan di
Indonesia. Hlm. 43.
Jawa Pos. 12 Agustus 2010. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri. Hlm. 3.

34

Acuan dari Artikel dalam Internet


Apabila artikel berasal dari jurnal, maka
penulis ditulis seperti acuan bahan cetak lain,
diikuti

oleh tahun,

judul,

nama

jurnal

(cetak

miring), keterangan on-line dalam tanda kurung,


volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat
sumber disertai kapan akses dilakukan. Misalnya :
May, S. 2010. The Origin of Landsberg, Colombia, and C 24 (on-line).
Protocols of NASC. Diakses 14 November 2010.
Apabila artikel berasal dari e-mail pribadi
atau

hasil

konsultasi

dengan

pakar

dibidang

ilmunya, maka penulisannya : nama pengirim,


alamat e-mail di antara tanda kurung, waktu
(tanggal, bulan, tahun), topik isi bahan ditulis
dengan cetak miring, nama yang dikirimi dengan
alamt e-mailnya di antara tanda kurung. Misalnya:
Brajadenta, G.S. (gs_brajadenta@yahoo.com). 14 November 2010.
Arabidopsis
ecotypes.
E-mail
kepada
T.
Agustin
(triatty_agustin@yahoo.com).

35

KASUS 1
KERACUNAN BAHAN KIMIA
Seorang laki-laki, berusia 48 tahun, datang ke UGD
RS X dengan keluhan sesak nafas. Sesak dirasakan
sejak 1 minggu yang lalu dan dirasakan semakin
lama semakin memberat. Selain itu juga, pasien
mengeluhkan batuk dan nyeri dada. Pasien tidak
pernah merokok, tidak ada riwayat batuk lama.
Pasien bekerja sebagai buruh pabrik di sebuah
perusahaan asbes. Pasien sudah bekerja di
perusahaan tersebut selama 25 tahun. Selama

36

bekerja,
pasien
jarang
pelindung diri (APD)

menggunakan

alat

Daftar pustaka :
WHO. 2012. Connecting Health and Labour : What
Role for Occupational Health In Primary Health
Care. World Health Organization. Jenewa.
Kamal, Kasyunnil. 2007. Penerapan Kesehatan
Kerja Praktis bagi Dokter dan Manajemen
Perusahaan. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran UI.
Jakarta.
Septiasih, Kentari. 2011. Pelatihan Hiperkes dan
Keselamatan Kerja Bagi Dokter Perusahaan. Balai
Hiperkes dan Keselamatan Kerja. Provinsi DIY.
Barry S. Levy; David H. Wegman. 2000.
Occupational Health Recognizing and Preventing
Work Related Disease. Fourth edition.

37

KASUS 2
Radiographer
Seorang laki-laki berusia 35 tahun bekerja
sebagai seorang radiographer di laboratorium.
Pasien ingin berkonsultasi dengan dokter, pada
saat melakukan medical check up pasien
mengeluhkan mata menjadi mudah lelah sejak 2
bulan yang lalu. Ia khawatir keluhannya adalah
akibat dari pekerjaaannya sebagai seorang
radiographer, selama 6 tahun dimana selalu
berhubungan dengan alat yang memiliki radasi
yang tinggi, berinteraksi dengan tempat kerja
dengan pencahayaan yang minimal.
Daftar Pustaka :
WHO. 2007. Workers Health : Global Plan of
Action. World Health Organization. Jenewa.
WHO. 2012. Connecting Health and Labour : What
Role for Occupational Health In Primary Health
Care. World Health Organization. Jenewa.
Kamal, Kasyunnil. 2007. Penerapan Kesehatan
Kerja Praktis bagi Dokter dan Manajemen
Perusahaan. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran UI.
Jakarta.

38

Septiasih, Kentari. 2011. Pelatihan Hiperkes dan


Keselamatan Kerja Bagi Dokter Perusahaan. Balai
Hiperkes dan Keselamatan Kerja. Provinsi DIY.
Barry S. Levy; David H. Wegman. 2000.
Occupational Health Recognizing and Preventing
Work Related Disease. Fourth edition.

KASUS 3

39

Pendengaran Berkurang
Seorang laki-laki, berusia 36 tahun, datang ke
tempat
praktek
dokter
dengan
keluhan
pendengarannya berkurang sejak 1 bulan yang
lalu. Keluhan tidak disertai rasa nyeri dan
berdenging pada kedua telinganya. Pasien juga
mengeluhkan kedua tangannya terasa baal. Pasien
bekerja sebagai buruh pekerja perbaikan jalan
sejak 6 bulan yang lalu. Pasien bertugas
memegang Drilling Hammer. Selama bekerja, pasien
jarang menggunakan alat pelindung diri (APD).

Daftar pustaka :
WHO. 2012. Connecting Health and Labour : What

40

Role for Occupational Health In Primary Health


Care. World Health Organization. Jenewa.
Kamal, Kasyunnil. 2007. Penerapan Kesehatan
Kerja Praktis bagi Dokter dan Manajemen
Perusahaan. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran UI.
Jakarta.
Septiasih, Kentari. 2011. Pelatihan Hiperkes dan
Keselamatan Kerja Bagi Dokter Perusahaan. Balai
Hiperkes dan Keselamatan Kerja. Provinsi DIY.
Barry S. Levy; David H. Wegman. 2000.
Occupational Health Recognizing and Preventing
Work Related Disease. Fourth edition.

41

EVALUASI MAHASISWA
Evaluasi pada blok dilakukan secara formatif dan
sumatif.
1. Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif dilakukan selama proses
pembelajaran berlangsung, baik dalam kegiatan
kuliah, tutorial, praktikum, dan keterampilan
klinik. Penilaian meliputi aspek knowledge, skills,
dan attitude.
Evaluasi

pada

kegiatan

kuliah

meliputi

kehadiran dan keaktifan mahasiswa.


Evaluasi pada kegiatan diskusi meliputi 3
aspek:
- Evaluasi peserta diskusi
- Evaluasi kinerja tutor
- Evaluasi kegiatan diskusi

42

Evaluasi

formatif

keterampilan

klinik

dilakukan selama proses pembelajaran dan pada


akhir blok, meliputi aspek penilaian :
- Profesionalisme
- Kemampuan berkomunikasi
- Kemampuan anamnesis
- Kemampuan pemeriksaan fisik
- Kemampuan tindakan prosedural
- Penegakkan diagnosis
- Penentuan penanganan selanjutnya
- Profesionalisme :
Introduksi,

informed

consent,

tindakan

pencegahan, dan patient safety.


Bentuk evaluasi formatif lainnya berupa
penulisan

essay

refleksi

diri

berdasarkan

pengalaman observasi di unit gawat darurat RS.


Evaluasi
memperbaiki

formatif
dan

bertujuan

untuk

meningkatkan

proses

pembelajaran melalui feedback yang konstruktif.

43

2. Evaluasi Sumatif
Syarat dapat mengikuti evaluasi sumatif blok
jika:
- Kehadiran kegiatan perkuliahan minimal 75 %.
- Kehadiran diskusi harus sesuai dengan yang
telah dijadwalkan kecuali dengan alasan yang
dapat

dipertanggungjawabkan

dan

disampaikan paling lambat satu hari sebelum


pelaksanaan

tutorial.

Mahasiswa

harus

mengganti kehadiran sebelum ujian akhir blok


dilaksananakan.
- Kehadiran praktikum keterampilan klinik harus
sesuai dengan yang telah dijadwalkan, kecuali
dengan

alasan

dipertanggungjawabkan

yang
dan

dapat
mengganti

sebelum ujian akhir blok dilaksanakan.


- Menyelesaikan semua penugasan dan laporan.

44

Evaluasi sumatif dilakukan melalui beberapa


kegiatan sebagai berikut :
- Ujian tulis dilakukan pada akhir blok. Ujian
tulis yang dilakukan berupa MCQ dengan satu
jawaban

benar

dan

konten

disesuaikan

dengan tujuan pembelajaran blok. Mahasiswa


dapat

mengikuti

ujian

akhir

blok

jika

memenuhi syarat yang telah sebutkan di atas.


- Ujian kasus untuk menilai hasil pembelajaran
PBL menggunakan metode venndiag yang
melatih clinical reasoning mahasiswa.
Komponen
penilaian kognitif
sebagai berikut :
a. Presentasi hasil observasi
: 20%
b. Uji materi PBL
: 30 %
c. Ujian tulis Blok
: 50%
Total
: 100%
Hasil

penilaian

berdasarkan

PAP

adalah

(Criterion

reference).
80

:A

45

70 79

:B

60 69

:C

45 59

:D

< 45

:E

Penilaian keterampilan klinik dilakukan dengan


OSCE (Ojective Structured Clinical Examination)
yang

dilaksanakan

dengan

setiap

menggunakan

akhir

semester,

checklist

yang

terstandarisasi dan diisi oleh penguji. Hasil


Keterampilan Klinik akan memiliki bobot yang
setara dengan 3 SKS per semester.

Penilaian

Attitude

(Professional

Behaviour)

dilakukan oleh : dosen, instruktur, tutor, tenaga

46

non akademik dan sesama mahasiswa, selama


kegiatan pembelajaran.
Aspek yang dinilai meliputi sebagai berikut :
1. Jujur :
- Menghormati dan dihormati oleh teman,
tenaga pengajar dan tenaga non pengajar.
- Tidak berbuat curang untuk kepentingan
sendiri (tidak melakukan plagiarism).
2. Bertanggung Jawab :
- Komitmen terhadap tugas
- Tepat waktu
- Tidak terlambat atau absen tanpa alasan
yang dapat dipertanggungjawabkan.
3. Compassion :
- Menunjukkan sikap yang perhatian dan
peduli terhadap sesama mahasiswa dan
civitas akademik lainnya.
- Peka terhadap kebutuhan orang lain, baik
secara fisik maupun emosional.
4. Mawas diri : mampu mengenali kemampuan
dan keterbatasan diri sendiri.
5. Tidak diskriminatif : memberikan perlakuan
yang sama terhadap orang lain tanpa
membedakan ras, gender, agama dan
kepercayaan, serta penyakit itu sendiri.
6. Menghargai orang lain

47

- Menghargai hak, kepercayaan, peran,


tanggung jawab, kemampuan, dan nilai
budaya dari seseorang, kelompok, staf, dan
anggota masyarakat.
- Hati hati dalam bersikap, tidak sombong,
tidak agresif, dan ramah.
7. Partisipasi
- Ikut serta dan berkontribusi secara sukarela
dalam
kelompok
dan
aktivitas
di
masyarakat.
- Memfasilitasi kegiatan belajar orang lain
dan tidak menghalangi usaha mereka.
- Membantu orang lain yang sedang dalam
tahap awal pembelajaran.

Penilaian attitude menggunakan format di


bawah ini:
No
Aspek yang
Baik
Cukup
Kuran
dinilai
g
1
Jujur
2
Bertanggung
Jawab
3
Compassion
4
Mawas Diri
5
Tidak
diskriminatif

48

6
7

Menghargai
orang lain
Partisipasi

Interpretasi
Insufficient

secara

keseluruhan

Sufficient/

Mahasiswa
yang
mendapatkan
penilaian
insufficient akan mendapatkan sanksi sesuai
dengan pelanggaran yang dilakukan, baik
bersifat akademik maupun non akademik.
Evaluasi program
Dilaksanakan di akhir Modul sejalan dengan
tugas

Tim

Penjaminan

Mutu.

Sumber data:

Mahasiswa, Dosen, Petugas administrasi.

49

Daftar Nama Dosen Pemberi Materi


Perkuliahan:
No
1.

Materi

Nama Dosen
Disnakertrans
dr. Bambang Wibisono
dr. Shofa Nur Fauzah
dr. Kati sriwiyati
dr. Yukke Nilla P.
dr. Dindin, Sp. RM

Daftar Nama Tutor PBL :


No
1.

Nama Tutor
dr. Yukke Nilla P.

2.

dr. Bambang Wibisono

3.

dr. Kati Sriwiyati

4.

dr. Shofa Nur Fauzah

5.

dr. Imam Syakhruddin

50

6.

dr. Thysa Thysmelia A.

7.

dr. Ruri Eka Maryam

8.

dr. Niklah Zaidah

9.

dr. Ratih Kusumastuti

10. dr. Triyanti K. Ananta Putri S.


11. dr. Merliana Debyanti, MMR.
12. dr. Reni Gustine, MARS

51

Pembagian Kelompok Dan Tema Referat

No

Nama
Mahasiswa

Achmad
Syahid

Aditya
Megananda

Bellia Marsya
Putriani

Khabibie
Darma Jaya

Judul

Materi

Gizi
kerja
dan
produkti
vitas

- Hukum
pelaksanaan gizi
kerja
- Pengertian gizi
dan faktorfaktor
kebutuhan gizi
- Definisi
produktivitas
- Permasalahan
gizi kerja

Dokter
Pembimbin
g
dr. Yukke
Nilla P.

52

Novi
Robbayanti
Fiqih

Ridho Ismail
Hasan

Yuny Hafitry

Abdi Malik
Fauzan

Arin Yustiana

Dea Dwirani

Krysna Sinar
Alam

Nina
Rahmawati

- Kebutuhan dan
faktor yang
mempengaruhi
gizi tenaga kerja
- Energy untuk
melakukan
pekerjaan
- Hubungan
antara gizi kerja
dan
produktivitas
Ergono
- Pengertian
mic dan
ergonomic
Tujuan dan
faal
manfaat
kerja
ergonomic
- Tuntutan tugas,
kemampuan dan
penampilan
- Antropometri
dinamik
- Antropometri,
statis dan
peralatan

dr.
Bambang
Wibisono

53

Rien Hardiyani

Widiana

Jody Setiawan

1
2

Andre Atmaja
Pandu
Pratama
Bey Putra
Binekas

Fadhila
Zahidhita

Lukita Aprilia

Rima Karthesa
Rini

Yayualawiyah

Nadzira

- Kekuatan
mengangkat dan
mengangkut
- Panca indera
dalam kerja
- Faktor
lingkungan,
suhu, music dan
dekorasi
Iklim
kerja

- Definisi iklim
kerja
- Parameter iklim
kerja
- Pengaruh iklim
kerja terhadap
tenaga kerja
- Penilaian
kesehatan akibat
iklim kerja di
lingkungan
pekerjaan
- Pengendalian
dan
penanggulangan
terhadap
pengaruh iklim

dr. Kati
sriwiyati

54

Karima
1

Asep Saefudin

Dina Ariyani
Dewi

Milda Dwi
Risnandar

Erma
Permatasari

Susi Susanti

Sherly Rorong

Zaenal Arifin

Ismayanti

Awan Wijaya

Fajar
Muhammad

Gebrina
Amanda

Psikologi
industry

Gizi
kerja
dan
produkti
vitas

kerja
- Pengertian dan
ruang lingkup
- Aspek-aspek
psikologis
ketenaga
kerjaan
- Faktor
lingkungan
kerja yang
berpengaruh
terhadap aspek
psikologi
ketenaga
kerjaan
- Pengaruh beban
psikologis
terhadap pekerja
- Pemanfaatan
dan penerapan
psikologi kerja
- Hukum
pelaksanaan gizi
kerja
- Pengertian gizi
dan faktorfaktor
kebutuhan gizi
- Definisi

dr. Shofa
Nur F.

dr. Yukke
Nilla P.

55

I Gusti Ayu
Nita
Aksamalika

Nurul Dwi
Rahmawati

Rd. M. Randy
Zulkiefli

Rahmat Ibnu
Hasan

Hendy
Ekananda
Saputra

Aditya
Prambudhi

Anetta
Lesmana

Cindy Berlian

Haidar Imam
Ali Sidiq

Imran Gani

produktivitas
- Permasalahan
gizi kerja
- Kebutuhan dan
faktor yang
mempengaruhi
gizi tenaga kerja
- Energy untuk
melakukan
pekerjaan
- Hubungan
antara gizi kerja
dan
produktivitas
Ergono
- Pengertian
mic dan
ergonomic
- Tujuan dan
faal
manfaat
kerja
ergonomic
- Tuntutan tugas,
kemampuan dan
penampilan
- Antropometri
dinamik
- Antropometri,
statis dan
peralatan

dr.
Bambang
Wibisono

56

Siti Nurjannah

Diana Indah
Lestari

Rianty Adyati

Aiga Gumilar

Imas Siti
Maesaroh

Dewi
Noviyanti

Dewida
Maulidatu
Sholihah

Nur Indah
Sartika Dewi

Sri Tati Hartati

Renawati

Iklim
kerja

- Kekuatan
mengangkat dan
mengangkut
- Panca indera
dalam kerja
- Faktor
lingkungan,
suhu, music dan
dekorasi
- Definisi iklim
kerja
- Parameter iklim
kerja
- Pengaruh iklim
kerja terhadap
tenaga kerja
- Penilaian
kesehatan akibat
iklim kerja di
lingkungan
pekerjaan
- Pengendalian
dan
penanggulangan
terhadap
pengaruh iklim

dr. Kati
Sriwiyati

57

Surya Dimas
Prabowo

Bani Amir
Ikhsan

Giovani
Anggastasand
i Wijaya

Herlan Bela
Khotimah

Kholiatul Izzah

Nurhidayah

Aghnia Wilda
Al Aluf

M. Ihsan
Gumilar

kerja
Psikologi
industry

- Pengertian dan
ruang lingkup
- Aspek-aspek
psikologis
ketenaga
kerjaan
- Faktor
lingkungan
kerja yang
berpengaruh
terhadap aspek
psikologi
ketenaga
kerjaan
- Pengaruh beban
psikologis
terhadap pekerja
- Pemanfaatan
dan penerapan
psikologi kerja

dr. Shofa
Nur F.

58

Anda mungkin juga menyukai