mitalom.com /jenis-unsur-hara-dan-fungsinya/
by azzamy
Pupuk amonium sulfat ini kita kenal dengan pupuk ZA. Pupuk ZA berbentuk kristal dan bersifat
kurang higroskopis (tidak terlalu mudah mencair). Kandungan pupuk ini adalah nitrogen 21%
dan sulfur (belerang) 26%. Karena reaksinya yang agak lambat, pupuk ZA sangat cocok
digunakan sebagai pupuk dasar. Selain sumber nitrogen, pupuk ZA juga sebagai sumber sulfur
(belerang). Pupuk ini cocok digunakan didaerah panas, dan tidak cocok digunakan pada tanah
dengan pH rendah. Karena reaksinya bersifat asam.
Baca juga Kandungan Hara Pupuk KNO3 Merah
c. Kalsium Nitrat
Bersifat higroskopis (mudah mencair) dan reaksinya bersifat basa. Selain sumber nitrogen,
dengan kandungan kalsium Ca yang mencapai 19%, pupuk ini adalah sumber kalsium yang
sangat baik.
d. Urea (CO(NH2)2)
Pupuk urea bersifat sangat higroskopis (mudah larut) dan mudah menguap dalam bentuk
amonia. Hal ini disebabkan karena kandungan nitrogennya yang cukup tinggi, yaitu 46%.
* Fungsi Pupuk Nitrogen
Merangsang pertumbuhan vegetatif (daun, tunas dan batang)
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil)
2. Pupuk Sumber Fosfor
a. TSP
Pupuk TSP atau Triple Super Phosphate adalah pupuk fosfor dengan kandungan P2O5 46%.
Berbentuk butiran berwarna abu-abu. Memiliki sifat yang sukar larut (tidak higroskopis),
reaksinya sangat lambat dan cocok sebagai pupuk dasar. Reaksi kimianya netral, tidak bersifat
asam maupun basa.
b. SP 36
Pupuk SP 36 biasanya berbentuk butiran berwarna keabu-abuan. Hampir sama dengan pupuk
TSP, hanya saja kandungan fosfornya lebih rendah yaitu 36%.
c. SP 18
Pupuk SP 18 sama dengan SP 36, hanya saja kandungan fosfornya lebih rendah yaitu 18%
(P2O5).
c. Amonium Phospat
Pupuk ini biasanya digunakan untuk merangsang pertumbuhan awal tanaman (starter fertilizer).
Memiliki sifat reaksi alkalis. Berbentuk fisik butiran berwarna coklat kekuningan. Dengan indeks
garamnya yang rendah pupuk ini tidak bersifat membakar. Bisa disimpan dalam waktu yang
lama karena tidak higroskopis (tidak mudah larut).
2/5
a. Kapur Dolomit
Pupuk dolomit merupakan sumber Ca dan Mg yang cukup baik, dengan kandungan Ca 30%
dan Mg 19%. Pupuk dolomit berbentuk fisik seperti bubuk berwarna putih dan tidak mudah
larut. Semakin halus butirannya, maka semakin baik kualitasnya.
* Fungsi Pupuk Dolomit
Menaikkan pH tanah
b. Kapur Kalsit
Dikalangan petani dikenal dengan nama kapur pertanian dan berbentuk bubuk berwarna putih.
Kapur kalsit mengandung 90-99% Ca dan bersifat mudah larut.
* Fungsi Pupuk Kalsit
Menaikkan pH tanah
c. Kalium Magnesium Sulfat
Pupuk ini mengandung K2O 30%, S 12%, MgO 12%, bersifat sukar larut dalam air. Berbentuk
butiran berwarna kuning.
Baca juga Layu Fusarium Pada Tanaman
* Fungsi
Memperbaiki defisiensi Mg
Menaikkan pH tanah
d. Kapur Gypsum
Kapur gypsum mengandung Ca 39%, S 53%, dan sedikit Mg. Berbentuk bubuk berwarna putih,
jika terkena air akan menggumpal seperti tanah liat. Biasa digunakan pada tanah dengan kadar
garam tinggi, misalnya pada daerah pantai. Pemberian kapur gypsum tidak terlalu berpengaruh
pada pH tanah.
* Fungsi
Mentralisir kadar garam pada tanah
e. Belerang (Element Sulfur)
Bubuk belerang adalah sumber unsur S (sulfur), unsur sulfur terdapat pada berbagai jenis
pupuk dalam bentuk sulfat. Penggunaan sulfur tidak boleh lebih dari 25 gr/m3, karena dapat
mengakibatkan daun tanaman terbakar jika berlebihan
* Fungsi
Membantu pembentukan butir hijau daun sehingga daun menjadi lebih hijau.
Menambah kandungan protein dan vitamin hasil panen.
Meningakatkan jumlah anakan yang menghasilkan (pada tanaman padi).
Berperan penting pada proses pembentukan zat gula.
4/5
Memperbaiki warna, aroma, dan kelenturan daun tembakau ( khusus pada tembakau
omprongan).
Memperbaiki aroma, mengurangi penyusutan selama penyimpanan, memperbesar umbi
bawang merah dan baeang putih.
5. Pupuk Sumber Unsur Hara Mikro
Unsur hara mikro dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit, namun demikian pemberian pada
tanaman perlu dilakukan. Unsur hara mikro tersedia dalam dua bentuk, yaitu bentuk garam
anorganik dan bentuk organik sintetis. Keduanya mudah larut dalam air. Pupuk mikro yang
berbentuk garam anorganik misalnya Cu, Mn, Zn dan Fe.
Bentuk organik sintesis ditandai dengan adanya agen pengikat unsur logam yang disebut
chelat. Chelat adalah bahan kimia organik yang dapat mengikat ion logam seperti yang
dilakukan oleh koloid tanah. Unsur hara mikro yang tersedia dalam bentuk chelat adalah Fe,
Mn, Cu, dan Zn.
Demikian sedikit tentang berbagai jenis pupuk yang digolongkan berdasarkan sumber unsur
haranya. Semoga bermanfaat
Salam mitalom !!!
Tags: Artikel pertanian Pupuk Unsur Hara
5/5