Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Utilitas adalah

sarana penujang untuk membantu semua

kegiatan dalam suatu bangunan atau gedung. Diantaranya adalah


sistem tata udara seperti (AC). AC digunakan bukan hanya sekedar
untuk

mendinginkan,

tetapi

digunakan

untuk

kenyamanan

pengguna, baik dari suhu, aliran udara maupun kelembaban


didalam ruangan.
Setiap masyarakat memiliki hak untuk memilih jenis AC apa
yang akan mereka gunakan. Dan sebaiknya pemilihan AC dibarengi
dengan kebutuhan. Hingga pada akhirnya mereka akan menetapkan
jenis apa yang paling cocok untuk digunakan.
Pada masa era globalisasi ini kenyamanan pada bangunan
gedung sangatlah diperlukan, proyek-proyek
menciptakan

inovasi

baru

untuk

berlomba-lomba

menambah

kenyamanan

bangunan,maka dari itu industri juga berlomba-lomba menciptakaninovasi


yang baru pula, yang mereka produksi salah satunya dengan pengaturan
suhu, kelembabanudara, dan kebersihan didalam ruangan. Sistem AC
dipergunakan untuk mempertahankan kondisi udara baik suhu dan
kelembabanya dengan cara sebagai berikut:

1. Pada saat suhu ruangan tinggi AC akan menyerap panas dari


lingkungansehingga

suhu

di

ruangan

itu

akan

turun

dan

sebaliknya saat suhu ruangan rendah AC akan melepaskan panas ke


udara sehingga suhu akan naik.
2. Bersamaan dengan hal itu,

kelembaban

udara

berkurang

sehingga kelembaban udara di pertahankan pada tingkat yang nyaman.


Prinsip dasar AC adalah proses penyerapan dan pelepasan panas dengan
menggunakan suatu zat yang mudah menyerap (refrigerant).
1

Kondisi refrigerant dipengaruhi oleh pengatur dan tekanan yang


diberikan

kepadanya.

Sistem

pendingin

atau

refrigeren

merupakan proses pelepasan kalor dari suatusubstansi dengan


cara

penurunan

temperatur

dan

pemindahan

panas

ke

substansilainnya.
Pemakaian

sistem

pendingin

dari

keperluannya

dapat

dibagi

menjadi duamacam :

Untuk membuat udara di dalam ruangan sejuk dan nyaman


Untuk keperluan industri

Manusia

selalu

berusaha

untuk

membuat

keadaan

disekelilingnya menjadi lebih baik dan penghidupan yang lebih nyaman


seiring dengan perkembangan teknologi, pola pikir, dan kebutuhan
hidup. Manusia senantiasa mengiginkan hal baru, demi efisiensi dan
hidup yang lebih praktis. Hal tersebut dapat dilakukandengan
berbagai cara antara lain dengan memaksimalkan fungsi peralatan
yangada

yaitu

dengan

memodifikasi

alat

tersebut

untuk

menghasilkan fungsi gandaselain fungsi utamanya. Yang mana disini


dilakukan

untuk

memanfaatkan

panas

yang

terbuang

dari

kondensor, yang digunakan untuk memanaskan dan mendinginkan


ruangan.
Jenis AC yang paling banyak dikenal yaitu AC Sentral dan AC
Split.

AC

sentral

merupakan

pengaliran

udara

secara

tidak

langsung dan biasanya digunakan pada bangunan seperti hotel


dan pusat perbelanjaan. Sedangkan AC split merupakan pengaliran
udara

secara

langsung,

dan sering digunakan pada

gedung

perkantoran, rumah tinggal, dan sekolah.


Masalah perkembangan ilmu dan teknologi pada era sekarang
sangatlah pesat daripeningkatan kemampuan, keterampilan dan
profesionalisme sumber dayamanusia. Berbagai usaha peningkatan
telah

dilakukan

pada

semua
2

bidangtermasuk

dalam

bidang

bangunan.

Perkembangan

teknologi

pada

bidang

bangunan

berperan cukup besar terhadap kemajuan bidang-bidang lainnya.


Untuk itu perlu adanya tenaga- tenaga ahli dalam bidang ini, apalagi
menghadapi

serbuan

negara-negara

yang

masih

berkembang

dengan perkembangan pembangunan mereka mereka memasuki


era pasar bebas.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari AC?
2. Bagaimana Cara Kerja Dari AC?
3. Apa apa saja yang menjadi komponen dari AC?

1.3 Tujuan Pembahasan


1. Untuk mendeskripsikan AC
2. Untuk mendefiisikan Cara kerja dari AC
3. Untuk mendefinisikan komponen-komponen dari AC

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian AC
2.1.1Pengertian AC split
Air Conditioning (AC) atau alat pengkondisi udara merupakan
modifikasi pengembangan dari teknologi mesin pendingin. Alat ini
dipakai

bertujuan

untuk

memberikan

udara

yang

sejuk

dan

menyediakan uap air yang dibutuhkan bagi tubuh. Udara yang


nyaman mempunyai kecepatan tidak boleh lebih dari 5 km/jam
dengan suhu/temperatur kurang dari 30C dan banyak mengandung
O2 Penggunaan AC ini sering ditemui di daerah tropis yang terkenal
dengan musim panas. Suhu udara pada saat musim panas yang
sedemikian tinggi dapat mengakibatkan dehidrasi cairan tubuh yang
dapat mengakibatkan kematian.

Selain itu,

AC

dimanfaatkan

sebagai pemberi kenyamanan. Di lingkungan tempat kerja AC juga


dimanfaatkan sebagai salah satu cara dalam upaya peningkatan
produktivitas

kerja.

Karena

dalam

beberapa

halman

usia

membutuhkan lingkungan udara yang nyaman untuk dapat bekerja


secara optimal. Tingkat kenyamanan suatu ruang juga ditentukan
oleh temperatur, kelembapan, sirkulasi dan tingkat kebersihan
udara.
4

khususnya pada bangunan tinggi dimana angin mempunyai


kecepatan tinggi. Karena keadaan alam yang demikian, maka
diperlukan suatu cara untuk mendapatkan kenyamanan dengan
menggunakan alat penyegaran udara (air conditioner).
Pengkondisian udara adalah perlakuan terhadap udara untuk
mengatur suhu, kelembaban, kebersihan dan pendistribusiannya
secara serentak guna mencapai kondisi nyaman yang diperlukan
oleh orang yang berada di dalam suatu ruangan. Atau dapat
didefinisikan suatu proses mendinginkan udara sehingga mencapai
temperatur dan kelembaban yang ideal.
AC Split adalah AC yang evaporator dan kondensor berada di
2 mesin yang berbeda. Evaporatornya terletak di dalam ruangan.
Sedangkan kondensornya terletak di luar ruangan. Pada sistem ini
pendingin secara langsung dilakukan oleh
diekspansikan

melalui

koil

disirkulasikan

dengan

cara

pendingin,

refrigerant yang
sedangkan

menghembuskannya

udara
dengan

menggunakan blower/fan melintasi koil pendingin tersebut. Sistem


ini biasanya dipergunakan untuk beban pendinginan udara yang
tidak terlalu besar seperti keperluan ruangan di rumah.

2.1.2

Pengertian AC Central

AC (Air Conditioner) adalah suatu mesin yang di

gunakan

untuk

mendinginkan

udara

dengan

cara

mensirkulasikan gas refrigerant berada di pipa yang di tekan


dan di hisap oleh kompresor. Ukuran pada AC ini hampir sama
dengan AC Floor standing yang memiliki bentuk dan ukuran
cukup besar. Perbedaannya ialah ukurannya dan tempatnya
peletakkan pada bagian indoornya. AC Central ini di pasang
(di letakkan) pada bagian atas dekat ceilings (plafon), dan AC
ini lebih banyak di pasang dalam keadan tergantung.
AC Central ini memiliki dua buah blower yang di gunakan
untuk menghisap suhu dingin pada bagian evaporatornya dan
mengeluarkannya keruangan yang telah di tentukan. AC ini
biasanya diberi corong udara/dakting pada depan blowernya,
sebagai tempat penyalur udara dari blower menuju ruangan.

AC ini memiliki filter, yang dipasang pada bagian belakang


blower.

2.2

Cara Kerja Dari AC


2.2.1 Cara Kerja AC Split
Di bagian condenser ini refrigeran yang dimampatkan
akan

berubah

fase

dari

refrigerant

fase

uap

menjadi

refrigerant fase cair, maka refrigerant mengeluarkan kalor


yaitu kalor penguapan yang terkandung di dalam refrigeran.
Ada pun besarnya kalor yang dilepaskan oleh condenser
adalah jumlah anda rienergi kompressor yang diperlukan dan
energy kalor yang diambil evaporator dari substansi yang
akan didinginkan. Pada condenser tekanan refrigeran yang
berada dalam pipa-pipa condenser relative jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan tekanan refrigeran yang berada pada
pipi-pipa evaporator. Setelah refrigerant lewat condenser dan
melepaskan kalor penguapan dari fase uap ke fase cair maka
refrigerant

dilewatkan

melalui

katupekspansi,

pada

katupekspansi ini refrigerant tekanannya diturunkan sehingga


refrigerant berubah kondisi dari fase cair ke fase uap yang
kemudian dialirkan ke evaporator, di dalam evaporator ini
refrigerant akan berubah keadaannya dari fase cair ke fase
uap,

perubahan

fase

ini

disebabkan

karena

tekanan

refrigerant dibuat sedemikian rCaraupa sehingga refrigerant


setelah

melewati

katupekspansi

dan

melalui

evaporator

tekanannya menjadi sangat turun. Hal ini secara praktis dapat


dilakukan dengan jalan diameter pipa yang ada dievaporator
relative lebih besar jika dibandingkan dengan diameter pipa
yang ada pada kondenser. Dengan adanya perubahan kondisi
refrigerandari fase cair ke fase uap maka untuk merubahnya
dari fase cair ke refrigerant fase uap maka proses ini
membutuhkan energi yaitu energi penguapan, dalam hal ini
7

energi yang dipergunakan adalah energi yang berada di


dalam substansi yang akan didinginkan. Dengan diambilnya
energi yang diambil dalam substansi yang akan didinginkan
maka enthalpi substansi yang akan didinginkan akan menjadi
turun, dengan turunnya enthalpy maka temperature dari
substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun. Proses
ini akan berubah terus-menerus sampai terjadi pendinginan
yang

sesuai

pendingin

dengan

listrik

menurunkan

ini

keinginan.
maka

Dengan

untuk

temperature

adanya

mesin

mendinginkan

suatu

substansi

atau

dapat

dengan mudah dilakukan.


2.2.2 Cara Kerja AC Central
Pada unit pendingin atau Chiller yang menganut system
kompresi

uap,

kondensor,

alat

komponennya

terdiri

ekspansi

evaporator.

dan

dari

kompresor,
Pada

Chiller

biasanya tipe kondensornya adalah water-cooled condenser.


Air untuk mendinginkan kondensor dialirkan melalui pipa yang
kemudian outputnya didinginkan kembali secara evaporative
cooling pada cooling tower.
Pada komponen evaporator, jika sistemnya indirect
cooling maka fluida yang didinginkan tidak langsung udara
melainkan air yang dialirkan melalui system pemipaan. Air
yang mengalami pendinginan pada evaporator dialirkan
menuju

system

penanganan

udara

(AHU)

menuju

koil

pendingin. Jika kita perhatikan komponen-komponen apa saja


yang ada di dalamnya maka setiap AHU akan memiliki :
1. Filter merupakan penyaring udara dari kotoran, debu, atau
partikel-partikel lainnya sehingga diharapkan udara yang
dihasilkan lebih bersih. Filter ini dibedakan berdasarkan
kelas-kelasnya.

2. Centrifugal fan merupakan kipas/blower sentrifugal yang


berfungsi untuk mendistribusikan udara melewati ducting
menuju ruangan-ruangan.
3. Koil pendingin, merupakan komponen yang berfungsi
menurunkan temperatur udara.
Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan
udara ini adalah menyedot udara dari ruangan (return air)
yang kemudian dicampur dengan udara segar dari lingkungan
(fresh air) dengan komposisi yang bisa diubah-ubah sesuai
keinginan. Campuran udara tersebut masuk menuju AHU
melewati filter, fan sentrifugal dan koil pendingin. Setelah itu
udara

yang

telah

mengalami

penurunan

temperatur

didistribusikan secara merata ke setiap ruangan melewati


saluran udara (ducting) yang telah dirancang terlebih dahulu
sehingga lokasi yang jauh sekalipun bisa terjangkau.
Beberapa kelemahan dari sistem ini adalah jika satu
komponen mengalami kerusakan dan sistem AC sentral tidak
hidup maka semua ruangan tidak akan merasakan udara
sejuk. Selain itu jika temperatur udara terlalu rendah atau
dingin maka pengaturannya harus pada termostat di koil
pendingin pada komponen AHU.
Dari penjelasan diatas, jelas sistem AC Sentral sangat
berbeda dengan AC Split baik dari segi fungsi maupun dari
segi

instalasi.

Istilah

Sistem

AC

Sentral

(Central)

diperuntukkan untuk instalasi AC di satu gedung yang tidak


memiliki pengatur suhu sendiri-sendiri (misalnya per ruang).
Semua dikontrol di satu titik dan kemudian hawa dinginnya
didistribusikan dengan pipa ke ruangan-ruangan. Dengan AC
Central

yang

bisa

dilakukan

cuma

mengecilkan

dan

membesarkan lubang tempat hawa dingin AC masuk ke ruang

kita. Contoh AC Central adalah di mall, gedung mimbar,


gedung perkantoran yang luas atau di dalam bis ber-AC.

2.3

Komponen-Komponen AC
2.3.1Komponen AC Split
A. Refrigeran
Untuk

terjadinya

suatu

proses

pendinginan

diperlukan suatu bahan yang mudah du\irubah bentuknya


dari gas mendadi cair atau sebaliknya (refrigeran) untuk
mengambil panas dari evaporator dan membuangnya di
kondensor.

Karakteristik

thermodinamika

antara

lain

meliputi temperature penguapan, tekanan penguapan,


temperatur pengembunan, dan tekanan pengembunan.
Syarat-syarat refrigeran adalah:
a. Tidak beracun dan tidak berbau merangsang
b. Tidak dapat terbakar atau meledak bila bercampur
dengan udara, pelumas dan sebagainya
c. Tidak menyebabkan korosi terhadap bahan logam
yang dipakai pada sistem pendingin.
d. Bila terjadi kebocoran mudah mencari gantinya.
e. Mempunyai titik didih dan tekanan kondensasi yang
rendah.
f. Mempunyai susunan kimia yang stabil, tidak terurai
setiap kali dimampatkan, diembunkan dan diuapkan.
g. Perbedaan antara tekanan penguapan dan takanan
pengembunan (kondensasi) harus sekecil mungkin.
h. Mempunyai panas laten penguapan yang besar, agar
panas yang diserap evaporator sebesar-besarnya.
i. Tidak merusak tubuh manusia.
j. Konduktivitas thermal tinggi.
k. Viskositas dalam fase cair maupun fase gas rendah
agar tahanan aliran refrigeran dalam pipa sekecil
mungkin.
l. Konstanta dielektrika dari refrigeran yang kecil,
tahanan listrik yang besar, serta tidak menyebabkan
korosi pada material isolator listrik.
10

m. Harganya tidak mahal dan mudah diperoleh.


Terdapat macam-macam refrigeran di pasaran, antar lain
R11, R12, R13, R21, R22, R113, R114, dll. Untuk instalasi
AC menggunakan R11, karena bahan ini mempunyai titik
didih yang realtif tinggi 24C. Rumus kimianya adalah
CCL2F. Bisa dikatakan bahwa, refrigeran yang memiliki titik
didih yang rendah biasanya dipakai untuk ruang yang kecil
seperti kulkas dan freezer. Sedangkan, refrigeran yang
memiliki titik didih tinggi digunakan untuk keperluan
pendingin udara (AC).
B. Kompresor
Kompresor adalah suatu alat mekanis dan bertugas
untuk mengisap uap refrigeran dari evaporator. Kemudian
menekannya (mengkompres) dan dengan demikian suhu
dan tekanan uap tersebut menjadi lebih tinggi. Tugas
kompresor adalah mempertahankan perbedaan tekanan
dalam

sistem.

berfungsi

Kompresor

mengalirkan

atau

pompa

refrigeran

ke

hisap

seluruh

tekan
sistem

pendingin. Sistem kerjanya adalah dengan mengubah


tekanan sehingga berpindah dari sisi bertekanan tinggi ke
sisi berekanan lebih rendah. Semakin tinggi temperatur
yang dipompakan semakin besar tenaga yang dikeluarkan
oleh

kompresor.

Komponen-komponen

penting

yang

terdapat pada kompresor adalah:


a. Katup Isap
Katup ini memasukkan gas refrigeran ke dalam silinder
atau

ruang

kompresor

torak.

Daya

bergantung

dari

isap

dan

kecepatan

kemampuan
gerak

dan

kecapatan udara dari semua bagian yang berhubungan


11

dengan katup ini. Katup ini biasanya terbuat dari baja


khusus (compressor valve steel)
b. Katup Buang
Katup buang bertugas untuk membuang gas-gas keluar
dari silinder atau ruang-ruang torak. Katup-katup buang
ini biasanya terbuat dari bahanbahan yang sama
dengan katup-katup isap

c. Katup Servis
Katup ini berguan untuk menguji kompresor dan
memperbaiki sistem pendingin
d. Bak Penampungan (Reservoir)
Penampung

minyak

diperlukan

untuk

pelumasan

semua bagina-bagian. Biasanya bak engkol (crank


case)

digunakan

sebagai

bak

pemapung

minyak,

kecuali pada kompresor-kompresor yang besar yang


mempunyai sistem pelumasan khusus.

Berikut ini diberikan gambar bermacam-macam kompresor


beserta keterangan penjelasannya:
a) Kompresor bolak-balik
Kompresor bolak-balik (lihat gambar 4) merupakan
jenis

yang

banyak

dipakai.

Kompresor

ini

dapat

bersilinder tunggal atau ganda. Dinamakan kompresor


bolak-balik,

karena

gerak

toraknya

yang

maju

mundurdalam silindernya. Panjang gerakan dari torak


disebut langkah (stoke) atau panjang langkah. Panjang

12

langkah ini biasanya sama dengan diameter silinder.


Kapasitas kompresor tergantung dari faktor-faktor:
jumlah

silinder,

panjang

langkah,

jumlah

putaran

permenit dan lain-lain. Gerak dari torak yang bolakbalik ini didapat dari poros engkol yang menerima
gerakan dari motor listrik.

Untuk cara kerjanya, perjalanan refrigeran dari dan


masuk ke
kompresor diatur oleh katup pembuang (discharge) dan
klep pengisap (suction). Refrigeran keluar melalui katup
pebuang dan masuk melalui katup penghisap. Apabila
torak bergerak menjauhi katup, maka langkah ini
disebut suction-stroke dan tekanan akan berkurang.
Oleh karena tekanan didalam kompresor lebih rendah
dari tekanan saluran isap, maka uap refrigeran masuk
kedalam kompresor. Jika torak bergerak mendekati
katup, tekanan didalam kompresornya naik sehingga
katup penghisap tertutup. Sedangkan klep buang
terbuka

menyebabkan

13

uap

refrigeran

mengalir

kesaluran

tekan

(discharge

line)

luar.

Demikian

seterusnya.
b) Kompresor Rotary
Kompresor ini mempunyai tugas yang sama dengan
kompresor

bolakbalik,

yaitu

menekan

gas

guna

menimbulkan perbedaan tekanan pada sistem dan


menabah pengaliran refrigeran dari satu bagian ke
bagian lain. Proses pemadatan gas atau uap refrigeran
dilakukan oleh peluru (roller). Lihat gambar 5. Pada
gambar tersebut bola putar berputar eksentrik pada
sumbu di dalam suatu ruang yang sejajar dengan
sumbu. Ruang ini disebut pompa.

C. Kondensor (Pengembunan)
Kondensor bertugas untuk menguapkan refrigeran
dengan jalan melepaskan kalor uap refrigeran tersebut
disekelilingnya. Kondensor adalah alat untuk membuat
kondensasi bahan pendingin dari kompresor dengan suhu
tinggi dan tekanan tinggi. Bahan pendingin di dalam
kondensor dapat mengeluarkan kalor yang diserap dari
evaporator dan panas yang ditambahkan oleh kompresor.
Kondensor

berfungsi

untuk

membuang

kalor

dan

mengubah wujud bahan pendingin dari gas menjadi cair.


Kondensor diletakkan antara kompresor dan alat pengatur
bahan pendingin, yaitu pada sisi tekanan tinggi dari
sistem. Kondensor ditempatkan di luar ruangan yang
sedang didinginkan agar dapat membuang panasnya ke
luar kepada zat yang mendinginkannya.
Untuk

memperbesar

konstruksi pipa-pipanya

14

perpindahan

kalor,

maka

pada

diberi

sirip-sirip

(fins).

Selain

untuk

memperluas

permuakaan pipa, sirip-sirip


ini

juga

untuk

menambah

kekuatan

konstruksi

dari

kondensor.
Seperti

yang

meninggalkan

telah

diterangkan

kompresor

bahwa

dalam

bentuk

refrigeran
uap

yang

bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi pula. Uap ini harus


dicairkan untuk dapat dicairkan lagi. Hal tersebut menjadi
tugas kondensor.

Ada

beberapa

jenis

kondensor

menurut

sistem

pendinginannya:
a. Pendinginan Air
Kondesor type ini terdiri dari suatu ruangan untuk
menampung

gas

refrigeran

dari

kompresor.

Di

dalamnya terdapat jalu-jalur pipa untuk pendinginan.


Air dilairkan melewati pipa-pipa ini baik dari aliran air
minum kota (PDAM) atau dari tempat-tempat lain. Air
tidak boleh kotor atau mengandung larutan-larutan
kimia yang bisa menyumbat dan merusah pipa-pipa
tersebut. Uap refrigeran dimasukkan pada bagian atas
dari ruangan ini. Tekanan dan suhunya tinggi oleh
karena itu air uap ini mengembun dan ditampung
untuk digunakan kembali.

b) Pendinginan Udara
15

Pendinginan dilakukan oleh udara yang dilakukan


pada

susunan

pipa-pipa

yang

mengalirkan

uap

refrigeran. Kapasitas dari pendinginan ini sangat


tergantung pada suhu udara luar. Jika udara luarnya
sangat

panas,

maka

efisiensi

penfinginannya

berkurang.

c) Penguapan Air
Pendinginan ini dilakukan oleh udara dan air. Air
disemprotkan

pada

kondensor.

Sedang

udara

dihembuskan dari abwah ke atas. Pada kondensor


jenis ini dilengakapi dengan pompa air yang berfungsi
untuk

mensirkulasikan

air

dan

kipas

untuk

mengalirkan udara. 22
d) Kombinasi Pendinginan Udara dan Air
Bekerjanya sama dengan kondensor jenis penguapan
air. Hanya saja disini air diatur oleh suatu klep dan
hanya bekerja dengan adanya ketidakmampuan dari
udara pendinginan untuk mencapai suhu pendinginan
yang dikehendaki.

16

D. Evaporator
Evaporator

atau

sering

juga

disebut

boiler,

freezer, froster, cooling coil, chilling unit, dan lain-lain.


Fungsi dari evaporator adalah untuk menyerap panas
dari udara atau benda di dalam mesin pendingin dan
mendinginkannya.
tersebut

melalui

Kemudian
kondensor

membuangnya
di

ruang

yang

kalor
tidak

didinginkan. Kompresor yang sedang bekerja menghisap


23 bahan pendingin gas dari evaporator, sehingga
tekanan di dalam evaporator menjadi rendah dan
vakum. Evaporator fungsinya kebalikan dari kondensor,
yaitu

tidak

membuang

panas

kepada

udara

di

sekitarnya, tetapi untuk mengambil panas dari udara di


dekatnya. Kondensor ditempatkan di luar ruangan yang
sedang didinginkan, sedangkan evaporator ditempatkan
di dalam ruangan yang sedang didinginkan. Kondensor
terletak

pada

kompresor

dan

sisi

tekanan

alat
17

tinggi,

pengatur

yaitu

bahan

diantara
pendingin.

Evaporator terletak pada sisi tekanan rendah, yaitu


diantara alat pengatur bahan pendingin dan kompresor.

Dalam konsep pemindahan panas sehingga menjadi


dingin

evaporator

mekanisme

ini.

merupakan
Proses

bagian

percepatan

yang
yang

dalam
terjadi

tergantung dari beberapa faktor, yaitu:


a) Bahan pipa
Pada panjang pipa evaporator terjadi proses
perpindahan panas secara konveksi. Maka dari itu
bahan

pipa

yang

digunakan

harus

mempunyai

kemampuan penghantar panas yang baik dan tahan


karat. Biasanya bahan yang digunakan adalah bahan
dari aluminium, tembaga, kuningan dan baja tahan
karat (stainless steel). Aluminium dan tembaga
mempunyai sifat penghantar panas yang baik tetapi
tidak asam. Baja mempunyai sifat tahan karat dan
korosi akan tetapi kurang baik dalam menghantarkan
panas.

Dalam

praktik,

pemilihan

bahan

ini

disesuaikan dengan kondisi kerja AC.


b) Luas permukaan
Perpindahan panas dari satu sisi ke sisi lain
sangat tergantung pada luas permukaan evaporator.
Semakin luas permukaan tempat berlangsungnya
perpindahan panas, semakin cepat laju perpindahan
panas yang terjadi. Sepanjang luas permukaan
evaporator diberikan sirio yang tersusun rapi argar
panas diserpa lebih banyak dan luas.

18

c)

Faktor Film (kerak)


Faktor

film

suatu

permukaan pada sirip-sirip evaporator berkaitan


dengan laju kecepatan udara yang melaluinya. Bila
kecepatan udara yang melaluinya terlalu rendah
maka akan terbentuk lapisan kerak permukaan siripsirip sehingga akan menghambat laju perpindahan
panas.

d) Bahan Pendingin (refrigeran)


Perpindahan panas bahan pendingin cair ke
cair

lebih

baij

daripada

cair

ke

gas.

Namun

kenyataanya perindahan panas lebih sering terjadi


antar udara denga refrigeran uap. Perpindahan
panas dari gas ke gas mempunyai prose yang kurang
cepat.

Oleh

hendaknya

karena

itu

disesuaikan

pemakaian
dengan

refrigeran

kondisi

kerja

evaporator.
e) Konstruksi Pipa Evaporator
Pipa atau koil evaporator yang digunakan
terdiri berbagai macam tipe tergantung kondisi dan
kebutuhan metalasi. Perbedaan jenis pipa yang
digunakan satu dengan yang lain terletak pada
sistem pengaliran udara pada pipa evaporator dan
19

pengaliran air yang terkondensasi. Beberapa tipe


pipa

evaporator

yang

biasa

digunakan

adalah

sebagai berikut:
1. Pipa Tipe Slant

Pada tipe ini biasanya digunaka untuk mengalirkan


udara yang mengarah ke atas, bawah dan horisontal.
Dimana struktur pipa merupakan satu kesatuan
panel yang dipasang mempermudah pengaliran hasil
kondensasi. Bak penampungan air hasil kondensasi
ditempatkan di bagian bawah.

2. Pipa Tipe A
Untuk tipe ini aliran udara mengarah ke atas atau ke
bawah saja terkadang pipa tipe A juga digunakan
untuk mengalirkan udara secara horisontal. Namun
untuk

posisi

mengalirkan

udara

yang

arahnya

horisontal tidak umum pada tipe A ini, biasanya


untuk kondisi ini dipakai pipa evaporator tipe H. Bak
penampungan air hasil kondesasi
bawah bentuk A.

20

diletakkan di

3. Pipa Tipe H
Pipa tipe H biasanya digunakan untuk mengelirkan
udara secara horisontal. Bak penampungan hasil
kondensasi terletak di bagian bentuk H. Namun bila
tipe H ini digunakan untuk mengalirkan udara secara
vertikal maka bak penampungan harus ditempatkan
khusus yang memungkinkan air hasil kondensasi
tertampung dengan baik.

2.3.2

Komponen AC Central
1. CHILLER (unit pendingin).
Chiller adalah mesin refrigerasi yang berfungsi
untuk

mendinginkan air pada sisi evaporatornya. Air

dingin yang dihasilkan selanjutnya didistribusikan ke


mesin penukar kalor ( FCU / Fan Coil Unit ).
Jenis chiller didasarkan pada jenis kompressornya :
a. Reciprocating
b. Screw
c. Centrifugal
Jenis chiller didasarkan pada jenis cara pendinginan
kondensornya :
a. Air Cooler
b. Water Cooler
2. AHU (Air Handling Unit)/Unit Penanganan Udara

21

AHU Adalah suatu mesin penukar kalor, dimana


udara panas dari ruangan dihembuskan melewati coil
pendingin didalam AHU sehingga menjadi udara dingin
yang selanjutnya didistribusikan ke ruangan.
3. COOLING TOWER ( khusus untuk chiller jenis Water
Cooler ).
Adalah

suatu

mesin

yang

berfungsi

untuk

mendinginkan air yang dipakai pendinginan condenssor


chiller dengan cara melewat air panas pada filamen
didalam cooling tower yang dihembus oleh udara sekitar
dengan blower yang suhunya lebih rendah.
4. POMPA SIRKULASI.
Ada dua jenis pompa sirkulasi, yaitu :
a. Pompa sirkulasi air dingin ( Chilled Water Pump )
berfungsi mensirkulasikan air dingin dari Chiller ke Koil
pendingin AHU / FCU.
b. Pompa Sirkulasi air

pendingin

Condenser

Water

Pump ).
Pompa ini hanya untuk Chiller jenis Water Cooled dan
berfungsi

untuk

mensirkulasikan

air

pendingin

kondensor Chiller ke Cooling Tower dan seterusnya.

22

dari

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. AC Split dan AC Central memiliki kegunaan yang sama
yaitu untuk mendinginkan dan menyejukkan
2. AC Split merupakan pengaliran udara secara langsung
3. AC Central merupakan pengaliran udara secara tidak
langsung
4. AC split dan Central memiliki komponen yang berbeda

3.2 Saran
1. Pakailah jenis AC yang sesuai dengan fungsi bangunan
2. Pilihlah AC sesuai Kebutuhan

23

Anda mungkin juga menyukai