Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Nama Mahasiswa
Tempat Praktik
Waktu Praktik
Metode Pengkajian
Sumber Data
Tanggal Pengkajian
: 13 Juni 2016
A. Pengkajian
1. Data Dasar
a. Identitas pasien
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Agama
Pendidikan
Alamat
Pekerjaan
Tanggal Masuk
Diagnosa
b. Penanggung Jawab
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Agama
Alamat
Hubungan dg pasien
: Ny. S
: 47 tahun
: Perempuan
: Islam
: SD
: Sewon, Bantul
: Ibu rumah tangga
: 12 Juni 2016
: Gastrointeritis Akut (GEA)
: Ny. M
: 41 tahun
: Perempuan
: Islam
: Sewon, Bantul
: Adik pasien
c. Faktor Presipitasi
Disebabkan oleh bakteri amuba
Faktor Predisposisi
Pasien mengatakan membeli makana saat mau sahur di tempat
tetangganya. Bisa disebabkan kurang matang /curang kebersihan yang
memasak masih ada bakteri yang berada dimakan yang dibeli oleh
pasien.
2. Data Fokus
a. Keluhan Utama
Pada tanggal 13 juni 2016 pasien mengatakan BAB cair sudah 3x
dari jam 1 pagi, nyeri diulu hati dan saat mau BAB dibagian bawah
pusar skala nyeri 3 (1-10), pasien mengeluhkan pusing, lemas, tubuh
panas (37,9 oC)
b. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum
a)
Kesadaran
b)
Keadaan umum
c)
GCS
: Compos Mentis
: Baik
: 15 (E : 4, V : 5, M : 6)
2) Tanda-tanda vital
TD : 120/60 mmHg
N
: 82 x/m
S
: 37,9 oC
R
: 20 x/m
Mulut
Membran mukosa mulut kering
Abdomen
A : Peristaltik 25 x/m
P : ada nyeri tekan diuluhati 3 (1-10
P : Supel
3) Pola Aktifitas
No
1
2
3
4
5
6
7
Keterangan :
0 : mandiri
1 : alat bantu
2 : dibantu orang lain
3 : dibantu orang lain dan alat
4 : tergantung total oksigen
4) Pemeriksaan Diagnostik
Hasil lab tanggal 12 juni 2016 (darah)
Pemeriksaan
Lekosit
Eritrosit
Segmen
Limfosit
Kalium
Hasil
12,21
5,27
88
6
3,02
Rujukan
4,00 11,00
4,00 5,00
51 67
20 35
3,50 5,10
Satuan
10 3/uL
103/uL
%
%
mmoL/l
Hasil
Cair
Positif
Positif
Positif
Rujukan
Lunak
Negatif
Negatif
Terapi Obat
Infus RL 20 tpm ditangan kanan dipasang tanggal 12 juni 2016
Fungsi : kandungan kalium bermanfaat untuk konduksi saraf
dan otak, mengganti cairan yang hilang karena dehidras, syok
hipovolemik dan kandungan natriumnya menentukan tekanan
osmotik pada pasien.
Pengelompokan Data
DATA SUBJEKTIF
Pasien mengatakan :
bab cair 3x dari jam 1
malam
DATA OBJEKTIF
pasien tampak lemas
pasien tampak gelisah
terpaang infus RL 20 tpm
vital sign
TD : 120/60 mmHg
N : 82 x/m
S : 37,9 oC
R : 20 x/m
diit BBRS (rendah serat)
makan 3 sendok
membran mukosas mulut kering
hasil lab 12 juni 2016
leukosit : 12, 21 103/uL
eritrosit : 5,27 103/uL
segmen : 88 %
limfosit : 6 %
kalium : 3,02 mmol/l
pola aktivitas
makan/ minum : dibantu org lain
berpakaian : dibantu org lain
mandi : dibantu org lain dan alat
toileting : dibantu org lain dan alat
Infus RL 20 tpm ditangan kanan dipasang
mau BAB
Q = melilit
R = diulihati
S = 3 (1-10)
T = datang timbul
Analisa Data
SIGN AND SYNTOM
S : Pasien mengatakan pusing, diare 3x dari jam 1
ETIOLOGI
Diare, gangguan absorpsi usu besar
PROBLEM
Resiko ketidakseimbangan cairan
malam
O : membran mukosa mulut kering
vital sign
TD : 120/60 mmHg
N : 82 x/m
S : 37,9 oC
R : 20 x/m
S : nyeri diulu hati dan saat mau bab
Nyeri
Dehidrassi
Hipertermi
jaringan anus
Pemenuhan informasi
penyakitnya
N
o
1
Diagnosa Kep
risiko
ketidakseimbanga
n
cairan
dan
elektrolit
b.d.
diare, kehilangan
cairan
dari
gastrointestinal,
gangguan absorpsi
usus
besar,
pengeluaran
elektrolit
dari
muntah
Perencanaan
Tujuan
Intervensi
Rasional
Setelah
dilakukan 1. Identifikasi
1. Parameter
tindakan
keperawatan
faktor penyebab,
dalam
Dalam waktu 1 x 24 jam
awitan (onset),
menentukan
tidak
terjadi
spesifikasi usia
intervensi
ketidakseimbangan
dan
adanya
kedaruratan.
cairan dan elektrolit.
riwayat penyakit
Adanaya
Kriteria evaluasi :
lain.
riwayat
keracunan dan
2.
Kolaborasi
skor
1. Pasien
tidak
usia anak atau
dehidrasi.
mengeluh pusing,
lanjut
usia
TTV dalam batas
memberikan
3.
Beri
cairan
normal,
tingkat
secara
oral.
kesadaran
keparahan dari
optimal.
kondisi
4. Jelaskan tentang
ketidakseimba
2. Membran mukosa
hodrasi oral.
ngan
cairan
lembap,
turgor
dan elektrolit.
kulit
normal, 5. Berikan
cairan
CRT > 3 detik.
oral sedikit demi 2. Menentukan
sedikit.
jumlah cairan
3. Keluhan
diare,
yang
akan
mual, dan muntah 6. Lakukan
diberikan
berkurang.
pemasangan
sesuai dengan
Implementasi
Evaluasi
IVFD
4. Laboratorium:
(intravenous
nilai
elektrolit
fluid drops).\
normal, analis gas
darah normal.
7. Dokumentasi
secara akurat
mengenai intake
dan output cairan
derajat
dehidrasi dari
individu.
3. Pemberian
cairan
oral
dapat diberikan
apabila tingkat
toleransi
pasien masih
baik.
4. WHO
memberikan
rekomendasi
tentang cairan
oral
yang
berisikan
90
+
mEq/L Na , 20
mEq/L K +, 80
mEq/L Cl, 20
g/L glukosa;
osmolaritas
310; CHO: Na
=
1,2
:1;
diberikan 250
mL. Setiap 15
menit sampai
keseimbangan
cairan
terpenuhi
dengan tanda
klinik
yang
optimal atau
pemberian 1
liter air pada
setiap 1 liter
feses (Diskin,
2009).
5. Penting
perawat
disampaikan
pada
pasien
dan keluarga
bahwa
rehidrasi oral
tidak
menurunkan
durasi
dan
volume diare.
6. Pemberian
cairan
oral
sedikit
demi
sedikit untuk
mencegah
terjadinya
respons
muntah apabila
diberikan
secara
simultan.
7. Apabila
kondisi diare
dan
muntah
berlanjut,
maka lakukan
pemasangan
IVFD.
Pemberian 1-2
L
cairan
Ringer Laktat
secara tetesan
cepat sebagai
kompensasi
awal
hidrasi
cairan
diberikan
untuk
mencegah syok
hipovelemik
(
lihat
intervensi
kedaruratan
syok
hipovelemik ).
8. Sebagai
evaluasi
penting dari
intervensi
hidrasi dan
mencegah
terjadinya over
hidrasi.
N
o
2
Diagnosa
keperawatan
Nyeri b.d. iritasi
gastrointestinal,
adanya mules dan
muntah
Perencanaan
Implementasi
Tujuan
Intervensi
Rasional
Setelah dilakukan 1. Jelaskan dan 1. Pendekatan dengan
tindakan
bantu pasien
menggunakan
keperawatan dalam
dengan
relaksasi
dan
waktu 1x24 jam
tindakan
nonfarmakologi
nyeri berkurang /
pereda nyeri
lainnya
telah
hilang
atau
nonfarmakolo
menunjukkan
teradaptasi dengan
gi
dan
keefektifan dalam
kriteria hasil :
noninvasif.
mengurangi nyeri.
1. Secara
2. Istirahatkan
2. Istirahat
secara
Evaluasi
subjektif
melaporkan
nyeri
berkurang
atau dapat
diadaptasi.
2. Skala nyeri
0 1.
3. Dapat
mengidentifi
kasi
aktivitas
yang
meningkatka
n
atau
menurunkan
nyeri
4. Pasien tidak
gelisah.
pasien pada
saat
nyeri
muncul.
fisiologis
akan
menurunkan
kebutuhan oksigen
yang
diperlukan
untuk
memenuhi
kebutuhan
metabolisme basal.
3. Ajarkan
teknik
relaksasi
pernapasan
dalam pada 3. Meningkatkan
saat
nyeri
asupan
oksigen
muncul.
sehingga
akan
menurunkan nyeri
4. Ajarkan
sekunder
dari
teknik
iskemia spina.
distraksi pada
saat nyeri.
4. Distraksi
5. Manajemen
lingkungan :
lingkungan
tenag, batasi
pengunjung,
dan
istirahatkan
pasien.
(
pengalihan
perhatian ) dapat
menurunkan
stimulus internal.
5. Lingkungan tenang
6. Tingkatkan
pengetahuan
tentang :
sebab sebab
nyeri, dan
menghubung
akan berapa
lama nyeri
akan
berlangsung
akan
menurunkan
stimulus
nyeri
eksternal
dan
pembatasan
pengunjung
akan
membantu
meningkatkan
kondisi
oksigen
ruangan yang akan
berkurang apabila
banyak pengunjung
di
berada
di
ruangan.
Istirahat
akan
menurunkan
kebutuhan oksigen
jaringan perifer.
6. Pengetahuan yang
akan
dirasakan
membantu
mengurangi
nyerinya dan dapat
membantu
mengembangkan
kepatuhan
pasien
terhadap
terapeutik
rencana
No
Diagnosa keperawatan
Perencanaan
Tujuan
Implementasi
Intervensi
Rasional
Evaluasi
No
Diagnosa keperawatan
Perencanaan
Tujuan
Implementasi
Intervensi
Rasional
Evaluasi
No
Diagnosa keperawatan
Perencanaan
Tujuan
Implementasi
Intervensi
Rasional
Evaluasi