SIMPLEKS
PUSKESMAS BANJAR III
Pembimbing : dr. Sari W.
Wiharso
Oleh:
Astarina Hafidha
Claudea Irene Safitri
Faisal M Naufal
Pramesti Widya Kirana
Skenario
Wanita 35 tahun, 1 minggu pegalpegal seluruh sendi, demam,
pusing, mual, nafsu makan turun. 3
hari kemudian muncul ruam dibibir
bawah menjalar sampai dagu. 1
hari yang timbul gelembung
didaerah ruam bergerombol di
sudut bibir kiri, sudah minum obat
tidak ada perubahan. Os mengeluh
Wanita 55 tahun
Wanita adalah perempuan dewasa.
Usia 35 tahun menurut klasifikasi dari
Depkes RI merupakan golongan Masa
Dewasa Awal.
Neuralgia
Infeksi virus
melalui port d
entry
Pegal-pegal
Virus menuju
saraf sensoris
terdekat
Menambah rasa
nyeri
Berdiam di
ganglion saraf
sensorik
sensitisasi
Febris
Infeksi virus
setpoin
Stimulasi sel
darah putih
prostaglandin
Demam
Mengeluarkan zat
pirogen endogen
Pirogen endogen
merangsang
endotel
hipotalamus
Nausea
Infeksi virus
Respon berlebih
Mual
Mediator kimia
leukotrien
Nyeri
Anoreksia
Sefalgia
Infeksi virus
Mempengaruhi
simpatis
hipotalamus
Stimulasi di
darah putih
makrofag
Terbentuk PGE
Vasokonstriksi
pembuluh darah
di lapisan otak
Mediator kimia
(TNF ) berlebih
Lesi di wajah
Infeksi virus
Radang
Edema intra
seluler
Vesikel
Insomnia
PENDAHULUAN
Virus herpes simpleks termasuk jenis patogen
yang dapat menyesuaikan diri dengan tubuh
host.
Ada dua jenis yaitu virus herpes simpleks tipe
1 (HSV-1) dan tipe 2 (HSV-2).
Sekitar 80% dari infeksi herpes simpleks tidak
menunjukkan gejala.
Herpes simpleks virus (HSV) adalah virus
DNA yang patogen pada manusia yang secara
intermitten dapat teraktivasi kembali.
DEFINISI
Herpes simpleks adalah infeksi akut yang
disebabkan oleh virus herpes simpleks (virus
herpes hominis) tipe 1 dan tipe 2.
Ditandai
oleh
adanya
vesikel
yang
berkelompok di atas kulit eritematosa pada
daerah dekat mukokutan.
ETIOLOGI
Kelompok virus herpes sebagian besar terdiri
dari virus DNA.
HSV-1 dan HSV-2 adalah virus double-stranded
DNA yang termasuk dalam
subfamily : Alphaherpesvirinae
family : Herpesviridae.
Bertransmisi melalui sel epitel mukosa, serta
melalui gangguan kulit, bermigrasi ke jaringan
saraf, di mana mereka tetap dalam keadaan
laten.
EPIDEMIOLOGI
Pada anak-anak berumur <10 tahun, infeksi herpes
sering asimtomatik dan dengan tipe tersering adalah
HSV-1 (80-90%).
Antibodi untuk HSV-1 sekitar 90% ditemukan pada
individu berumur 20-40 tahun.
HSV-2 merupakan penyebab infeksi herpes genital
yang paling banyak (70-90%).
Antibodi untuk HSV-2 jarang ditemukan sebelum
masa remaja karena asosiasi HSV-2 terkait dengan
aktivitas seksual.
PATOGENESIS
Infeksi virus herpes simpleks ditularkan oleh
dua spesies virus, yaitu virus Herpes simpleks 1
(HSV-1) dan virus Herpes simpleks 2 (HSV-2).
Merupakan kelompok virus DNA rantai ganda.
Infeksi terjadi melalui kontak kulit secara
langsung dengan orang yang terinfeksi virus
tersebut.
GEJALA KLINIK
Pada infeksi primer, gejala biasanya terjadi dalam
waktu 3-7 hari.
Masa inkubasi 2-20 hari.
Gejala prodromal
a. Limfadenopati
b. Malaise
c. Anoreksia
d. Demam
e. Nyeri setempat dan pembengkakkan
f. Rasa terbakar sering terjadi sebelum timbulnya lesi
mukokutan.
Infeksi Orofacial
Herpes labialis (cold sores, fever blisters)
disebabkan oleh HSV-1.
Lesi oral yang disebabkan oleh HSV-2
biasanya akibat infeksi sekunder dari kontak
orogenital.
Infeksi primer HSV-1 sering terjadi pada masa
kanak-kanak dan biasanya asimtomatik.
Infeksi Genital
Herpes genital adalah presentasi klinis
utama dari infeksi HSV-2.
Terjadi dalam waktu 2 hari sampai 2
minggu.
Vesikel muncul sekitar 6 hari setelah kontak
seksual.
Vesikel membentuk cekungan ditengah
(umbilikasi) di hari 2 atau 3.
Keluhan
sistemik,
termasuk
demam, mialgia, kelesuan, dan
photophobia, terjadi pada 70%
pada pasien dan lebih sering
terjadi pada perempuan.
Pada wanita : lesi terdapat di vulva,
perineum, bokong, vagina, atau cervix.
Wanita memiliki gejala penyakit yang lebih
luas dan insiden yang tinggi.
2. Herpetic whitlow
3. Herpes gladiatorum
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan sitologi
Tes kultur virus
Tes PCR
Tes serologi
DIAGNOSIS
Diagnosis didasarkan pada karakteristik
tampilan klinis lesi.
DIAGNOSIS
BANDING
Herpes zooster
Dermatitis Venenata
Varicella zoster
PENATALAKSANAAN
Edukasi
1. Pasien dengan herpes genital harus dinasehati
untuk menghindari ciuman secara langsung
2. Tidak
menggunakan
sendok
secara
bersamaan ketika makan
3. Terapi antiviral supresi dapat menjadi pilihan
untuk individu yang peduli transmisi pada
pasangannya.
Antivirus
1. Pengobatan dapat mengurangi simptom
2. Mengurangi nyeri dan ketidaknyamanan
secara cepat yang berhubungan dengan
perjangkitan
3. Dapat mempercepat waktu penyembuhan
Tiga antivirus oral yang dianjurkan, yaitu
Acyclovir, Famciclovir, dan Valacyclovir.
Orofacial herpes
Primer infeksi
Dewasa
Anak
durasi
15 mg/kg acyclovir
5x/hari
symptom hilang.
Famciclovir 3x 500mg
sembuh Kecuali
valacyclovir hanya 1
hari
Genital herpes
Primer infeksi
symptom hilang
Famciclovir 3x250mg/hari
Rekuren infeksi
Acyclovir 1000mg/hari
5-10hari / sampai
Acyclovir 5x200mg/hari
sembuh
Iv acyclovir 10mg/kg
14-21 hari
Valacyclovir 2x 1000mg
Famciclovir 2x500mg/hari
Disseminated infeksi
3x/hari
KOMPLIKASI
PROGNOSIS
Differential Diagnosis
Kata Kunci
Wanita, 35
tahun
Neuralgia
Febris
Anoreksia
Nausea
Sefalgia
Lesi di wajah
+
+
+
+
+
+/-
+
+
+
+
+
+/-
+/-
KESIMPULAN