Anda di halaman 1dari 12

Liputan Khusus Tim Evakuasi Pasien Gakin

Meski Sempat Tertunda, Pengobatan


Jumsih Dilanjutkan

Media Online : www.perak-online.com

PeduliRakyat
Mengungkap Fakta Tanpa Kompromi
Edisi: 111 Minggu I/Tahun ke VI/ 05 - 19 November 2014

Email : red.pedulirakyat@gmail.com

Hal

12

Rp. 5.000,- Luar Jawa + Ongkos kirim

Diduga Tipu Negara dan Rakyat, Dishub Cimahi Bisnis Kontrakan Bentrokan Dua Kubu LSM
Kades Kebondanas Dipolisikan Dilahan Aset Pemkot ?
Hampir Terjadi di Cikampek
Juhendi Terancam Hukuman 6 Tahun Penjara
Hal

Hal

Hal

KIH Bentuk DPR Tandingan,


Prabowo Subianto : Apa Perlu Presiden RI Tandingan?
JAKARTA, (PERAK).M E M A L U K A N !
Kekisruhan dan bahkan berujung
tindakan anarki terus
dipertontonkan oleh para elit
politik digedung Senayan (DPRRI). Mereka tidak malu- malu
melakukan perbuatan tersebut
seolah haus akan kekuasaan
semata. Bahkan mereka
mengesampingkan kepentingan
rakyat yang seyogyanya
membutuhkan keputusan segera
sesuai dengan janji mereka saat
kampanye. Hebatnya lagi, kini
mereka membuat DPR tandingan,
wah jangan- jangan kelak muncul
juga ide Presiden tandingan???
Mantan calon presiden 2014
Prabowo Subianto menyesalkan
langkah Koalisi Indonesia Hebat
(KIH) yang membentuk DPR
tandingan hanya karena tidak puas
dan kalah dalam jumlah suara.
Pikiran-pikiran seperti itu

Jelang HAK Sedunia


KAMPAK Desak Jaksa dan Polisi
Tuntaskan Kasus-Kasus Korupsi
SUBANG, (PERAK).Jelang peringatan Hari
Anti Korupsi sedunia yang jatuh
pada 9 Desember 2014
mendatang, LSM/ Ormas/ OKP
yang tergabung dalam
Komunitas Anak Muda Peduli
Anti Korupsi (KAMPAK)
mengingatkan agar para
penegak hukum, dalam hal ini
Kepolisian Resor Subang Cq
Polda Jabar, Kejaksaan Negeri
Subang Cq Kejati Jabar agar
segara menuntaskan berbagai
tunggakan kasus korupsi yang
melibatkan pejabat diwilayah
hukum Subang yang mandek
selama kurang lebih 2 tahun.
Diungkapkan Koordinator
KAMPAK, Asep Sumarna Toha
atau akrab disapa Asep Batman,

pihaknya akan melakukan aksi


turun kejalan selama seminggu
berturut- turut, jika polisi dan
jaksa tidak segera menuntaskan
kasus-kasus yang sudah lama
diproses di dua institusi
tersebut.
Kami mengingatkan
polisi dan jaksa untuk segera
menuntaskan tunggakan kasuskasus korupsi yang selama ini
mandek. Bayangkan kurang
lebih 2 tahun kasus- kasus yang
ditangani mereka tidak jelas.
Untuk itu seminggu jelang HAK
9 Desember mendatang kami
akan aksi selama seminggu
berturut- turut di Polres, Kejari
Subang, Polda dan Kejati
Jabar, tegasnya.

Paska Berselingkuh dengan


AS, Kekayaan Bendahara
Puskesmas Bombastis
KASOMALANG-SUBANG,
(PERAK).Sungguh sangat luar biasa
dan tak masuk akal, sekelas
Bendahara UPTD Puskesmas
memiliki kekayaan yang
bombastis, Bagaimana tidak,
kehidupan Ida Nurniasih
(IN)sang perawat jebolan
akademi keperawatan di
Bandung sebelumnya, tepatnya
3 tahun yang silam tidak meiliki
apa- apa, tinggal pun masih
menumpang dirumah orang
tuanya, kini ia telah memiliki
rumah megah yang diperkirakan
mencapai Rp2 Miliaran, sawah
dan kebun danas yang luas serta
kendaraan mobil jenis Honda
Jazz.
Diduga peningkatan
kekayaan Ida yang boombastis

ini paska berselingkuh dengan


mantan Kasie Sarana Prasarana
di RSUD Ciereng, Asep
Setiawan (AS) yang kini
dipindah tugaskan diDinas
Koperasi dan UKM. Seperti
diketahui AS disebut- sebut
terlibat percaloan rekrutmen
ratusan orang CPNS.
Namun ketika Perak
menanyakan hal itu, IN,
Bendaraha UPTD Puskesmas
Kec. Kasomalang membantah
soal harta kekayaan yang
dimilikinya hasil pemberian
dari AS sang suami gelapnya.
Bahkan ia mengaku sudah tidak
ada hubungan lagi dengan AS
dan tidak mengetahui
keberadaannya.

Prabowo Subianto
mengatakan, tidak ada dalam
aturan baik Undang-undang
maupun tata tertib mengenai
pembentukan DPR tandingan.
Menurutnya, sikap itu merupakan
ketidakdewasaan elite dalam
berpolitik.
Saya kira tandingan adalah
bentuk ketidakdewasaan, nggak
ada itu tandingan-tandingan.
Kalau nggak puas bikin tandingan.
Apa perlu bikin presiden
tandingan, gubernur tandingan,
bupati tandingan? Kan tidak! Masa
tidak puas saja bikin tandingan,
tegas Prabowo.
DPR Tandingan dan Ide
Perppu MD3 Dinilai Ngawur
dan Merusak
Pembentukan pimpinan DPR
tandingan dan dorongan

penerbitan Perppu MD3 kepada


Presiden Jokowi oleh KIH dinilai
ngawur. Peneliti pada Divisi
Kajian Hukum dan Politik
Ketanegaraan SIGMA, M. Imam
Nasef mengatakan secara yuridis
tidak dimungkinkan adanya
pembentukan pimpinan DPR
tandingan. Sebab, UU MD3 sama
sekali tidak memberikan ruang
bagi pembentukan dan pemilihan
pimpinan DPR di luar rapat
paripurna.
"Pembentukan pimpinan
DPR tandingan itu kan muncul
akibat seluruh pimpinan alat
kelengkapan dewan dikuasai oleh
K M P, j a d i t i n d a k a n i t u
sesungguhnya refleksi kekesalan
KIH terhadap KMP dan itu sangat
tidak etis," ujarnya melalui rilis
yang diterima wartawan, Kamis
(30/10).
ke hal 11

Sat Resnarkoba Denpasar Bekuk


5 Pengedar Ganja, 1 Orang
Diduga Anak Pejabat BPN Pusat
DENPASAR, (PERAK).Satuan Resnarkoba Polresta
Denpasar berhasil melakukan
penangkapan terhadap
Lima
orang tersangka pelaku Tindak
Pidana Narkoba, dengan barang
bukti berupa ganja kering siap
pakai.
Wakapolresta Denpasar
AKBP Nyoman Artana saat jumpa
Pers Jumat (31/10/2014)
mengungkapkan, untuk kali
pertama pihaknya mendapat
informasi dari masyarakat dan
melakukan penangkapan terhadap
tersangka berinisial APT (20) pada
hari Senin 27 Oktober 2014 di
dalam Pasar Tegal Lantang Padang
Sambian Denpasar dan melakukan
penggeledahan, dan pihaknya
menemukan barang bukti berupa 2
kantong plastik berisi ganja dari tas
tersangka.

Gunung Lumut Indah Denpasar.


Diantaranya, tersangka berinisial
JRT (23) ditemukan barang bukti
berupa 7 paket ganja, tersangka
berinisial MF (53) ditemukan
barang bukti berupa 2 paket ganja
dan tersangka berinisial FAR (19)
ditemukan barang bukti berupa 4
paket ganja dan AK (20) yang
diduga anak tiri dari pejabat BPN
pusat, ungkapnya.
Dari sumber informasi
tersangka APT inilah, kita berhasil
menangkap teman-teman yang
lainnya. Dengan ini, para
tersangka dijerat Pasal 112 ayat
(1), UU RI No 35 tahun 2009,
tentang Narkotika dengan
ancaman pidana penjara minimal 5
tahun dan maksima 20 tahun
penjara. Imbuh Artana.
yd

Langgar Perda K3, Bangli di Jalur Hijau Sukamelang Harus Dibongkar

ke hal 11

ke hal 11

Kemudi
an setelah
mendapat
informasi
KOSGORO, Handra misuhdihimpun Perak dari Media
bancakan oleh berbagai oknum
d a r i
misuh soal adanya kebocoran
Sosial Facebook, bahwa kondisi
yang birokrasi dan pengusaha.
tersangka
anggaran pembangunan
birokrasi Kabupaten Subang
Sudah bukan lagi rahasia umum
APT di hari
infrastruktur Kabupaten
sekarang ini sudah tidak sehat.
tentang bagi-bagi proyek di
yang sama,
Subang, yang diduga dipotong
Seperti yang di kutip dari akun
lingkungan kantor Dinas Bina
pihaknya
Marga dan Pengairan (Dismiair)
Wawan Renggo II berbagi tanpa alasan yang jelas sampai juga berhasil
12,5 persen. Masih menurut
ini, sudah menjadi kebiasaan.
foto Bezie Galih Manggala Handra, kabarnya seluruh m e l a k u k a n
Namun kali ini di tahun 2014
yang dibubuhi tulisan Bung
penangkapan
proyek tersebut dibagi-bagikan
unik sekali, diduga pembagian
Handra ini datanya A-1 ? Kalau
terhadap tiga
kepada 2 orang paket-paket hanya dikelola oleh
Baca Juga Beritanya
A-1 bongkar hingga tuntas..tas
tersangka di
2 perusahaan.
di www.perak-online.com
tas tas... Awalnya, ketua
alamat yang
Dari informasi yang
ke hal 11
sama Jalan
STOP PRESS : Hubungi Kami Jika Wartawan/ti Peduli Rakyat Melakukan Pemerasan, Intimidasi, Minum Miras dan Narkoba.

Diduga, Program Gapura Intan Dipungli 12,5%


SUBANG, (PERAK).Berbagai macam program
yang di gembor-gemborkan
oleh Pemerintah Kabupaten
Subang untuk kepentingan
rakyat, salah satunya program
Gapura Intan (Gerakan
Pembangunan Insprastruktur
berkelanjutan).
Namun kenyataannya, di
lapangan pembangunan tersebut
diduga hanya dijadikan

merugikan bangsa, kata


Prabowo.

DAPUR REDAKSI & BERITA


DITERBITKAN OLEH :
CV. Pe-Rak & FORUM MASYARAKAT PEDULI
DASAR :
UNDANG-UNDANG PERS NO. 40 TAHUN 1999
PENDIRI :
Asep Sumarna Toha
Iis Marlyana
PENANGGUNG JAWAB :
Asep Sumarna Toha
DEWAN PENASEHAT :
HM. Nurcholid, Moch. Toha, Mr. Mind
PENASEHAT HUKUM :
Hasanudin Misilu, SH,
Abdurahman T. Pratomo, SH.
DEWAN PEMBINA :
Ir. Buddy Edyanto, Hendi Sukmayadi,
Tubagus Ade,
Drs. R. Pandu Padmasubya, M.Si.
Ki Tubagus Bias Lawu
PEMIMPIN UMUM/PEMIMPIN REDAKSI/PEMIMPIN
PERUSAHAAN :
Asep Sumarna Toha

WAKIL PEMIMPIN
REDAKSI
REDAKTUR PELAKSANA :
Dedi SM.

DEWAN REDAKSI :
Asep Sumarna Toha,
Ir. Buddy Edyanto,
Tubagus Ade,
Hendi Sukmayadi,
Endang Muslim.

REDAKTUR :
Suryana

DESAIN/LAY OUT:
Saman, Ridwan Nurliyana

SEKRETARIS
REDAKSI :
-

KEUANGAN :
Iis Marlyana.

STAF REDAKSI :
Hendra Sunjaya

MARKETING IKLAN
/SIRKULASI :
Adih, Sata, Asep Dian,
Yetin, Saraswati

Ka. Biro & Wartawan


Subang Kota : Adih Rohendi, Jajat Darmatika.
Subang Selatan : Bambang Kurniawan, Wildan. Subang Utara
/ Pantura : Atang S, Datim, Asep Sukmara. Subang Tengah :
Suryana, Asep Supriatna,Yayat H. Kab. Bandung : Alamta Sitepu
(Ka. Biro), Asep Rahmat. Kab. Bandung Barat : Ferry RFB (Ka.
Biro), Andri AN. Kota Cimahi : Harold K. Provinsi Jawa Barat /
Kota Bandung: Dedi SM. Tasikmalaya : Budi Saputra.
Purwakarta : A. Budiman. Karawang : Dennis F.W Garut - Garsel
: Ruhiyat (Ka.Biro), Hidayat, Ade Suhendi, Endang Kamaludin.
Perwakilan Prov. Bali : Boby Yudha Christiyanto, A. Yani,
Masduki.
Kab./Kota Ciamis: Asep Akasah. Cianjur: Didin, Rudy
Alamat Redaksi/ Tata Usaha/ Iklan :
Jl. Palabuan, Babakan Cisugih, Kel.
Sukamelang, Kec./Kab. Subang.
Telp: 0260416544
Hp : 08170116572 ( PU/Pimprus), 085221611968
Email : red.pedulirakyat@gmail.com
REKENING: Bank Mandiri Cab. Subang, A/n: Asep Sumarna Toha
No. Rek: 1320005655460. Bank Jabar Banten Cab. Subang, A/n:
Asep Sumarna No. Rek : 0007420331100.
Bank BRI Subang, No. Rek : 346101001976506, a/n Asep Sumarna.

Diduga Tipu Negara dan Rakyat,


Kades Kebondanas Dipolisikan
Juhendi Terancam Hukuman 6 Tahun Penjara
PANTURA, (PERAK).Diduga telah melakukan
penipuan terhadap Negara dan
masyarakat, khususnya masyarakat
Desa Kebondanas, Kecamatan
Pusakajaya, Kabupaten Subang,
dengan cara memalsukan Ijazah saat
proses pencalonan, Kepala Desa
Kebondanas, Juhendi dipolisikan
w a rg a n y a . L a p o r a n t e r s e b u t
dilakukan pada 9 Mei 2014 lalu
dengan Nomor Tanda Baukti Laporan
LP-B/642/V/2014/ JBR/ RES SBG.
Berdasarkan Surat
Pemberitahuan Perkembangan Hasil
Penyidikan (SP2HP) dari Unit II
Ekonomi Satreskrim Polres Subang
tertanggal 14 Oktober 2014, penyidik
telah melakukan pemeriksaan
terhadap 10 orang saksi dan telah
mengirimkan surat permohonan izin
tertulis penyidikan terhadap
tersangka Kades Kebondanas kepada
Bupati Subang.
Diketahui penyidik menjerat
pelaku dengan pasal 263 KUH Pidana
tentang tindak pidana pemalsuan
surat/ Ijazah dengan nancaman
hukuman 6 (enam) tahun penjara.
Berikut keterangan tertulis dari
Kantor Kementerian Agama

Kabupaten Cirebon yang


ditandatangani oleh Kepala Seksi PD.
Pontren, H. Sudirna, M.M., dengan
N o m o r
S k e t .
Kd.10.09/3/PP.00.0/1272/2013
tertanggal 13 November 2013,
menyatakan bahwa Ijzah program
Wa j a r. D i k d a s Wu s t h a y a n g
ditandatangani oleh Ka. Kanmenag
Kab. Cirebon dimulai sejak tahun
2011, sedangkan sebelum tahun
tersebut (tepatnya 2009), Ijazah
ditandatangani oleh masing- masing
penyelenggara/ Pimpinan PPS
penyelenggara Wajar. Dikdas.
Frame Ijazah yang dikeluarkan
pada tahun 2009 tidak memiliki
angka apapun, sementara frame pada
ijazah yang digunakan tersangka
terdapat angka, yakni 011 02 29746
itu artinya ijazah dikeluarkan pada
tahun 2011.
PPS Al- Khairiyah (lembaga
penerbit Ijazah) tidak tercatat sebagai
penyelenggara program Wajar.
Dikdas baik Ula maupun Wustha di
Kanmenag Kab. Cirebon. Sementara
fotocopy legalisir yang tertera pada
Ijazah tersebut, bahwa tanggal
legalisasi pada 7 Mei 2013 tidak
tercatat dalam buku pengendali

BLANAKAN-SUBANG,
(PERAK).Pemerintah desa di Kecamatan
Blanakan mengeluhkan adanya
setoran atau pungutan liar (pungli)
dari pencairan dana BKUD/K dan
ADD untuk pihak kecamatan senilai
Rp6.000.000,- (enam Juta rupiah).
Menurut salah seorang pengurus
LPMD Datim (bukan nama
sebenarnya) menjelaskan bahwa dana

sebesar itu diambil dari dana ADD


Rp1.000.000,- (satu juta rupiah),
BKUD/K Rp2.500.000,- (dua juta
lima ratus ribu rupiah) ditambah
untuk biaya pengambilan aspal dan
uang pembinaan Rp2.500.000,- (dua
juga lima ratus ribu rupiah) sehingga
totalnya Rp 6.000.000,-.
Berdasarkan hasil investigasi
Perak di lapangan, hampir seluruh
pengurus LPMD membenarkan

Menurut H. Sohihi selaku orang


tua pelapor menyatakan bahwa ijazah
yang digunakan tersangka diduga
milik atas nama Ahmad Royani. Ia
berharap Bupati segera
mengeluarkan izin untuk
pemeriksaan sang kades supaya tidak
menghambat berjalannya proses
hukum.
Sementara itu, Ketua Umum
Forum Masyarakat Peduli (FMP)
Asep Sumarna Toha saat ditemui
Perak di kantornya Pos Komando
Pengaduan Masyarakat di jalan
Palabuan- Kp. Cisugih, Kel.
Sukamelang, Kec. Subang

Asep mendesak Bupati Subang,


Ojang Sohandi untuk tidak menunda
penerbitan izin pemeriksaan terhadap
sang kades. Jangan menunda- nunda
atau mengulur- ulur waktu peneriban
izin yang bersangkutan jika tidak
ingin disebut sebagai pelindung atau
backing pelaku kejahatan, tegasnya.
Lebih jauh Asep memaparkan
pendapatnya terkait prosedur khusus
berupa 'izin pemeriksaan'
tidak
sesuai atau bertentangan dengan Asas
peradilan cepat, sederhana dan biaya
ringan (constante justitie), Asas
persamaan di depan hukum (equality
before the law), Asas independensi
kekuasaan kehakiman.
Bahkan, lanjut Asep, hal tersebut
dapat menimbulkan diskriminasi
antar institusi penegak hukum dan
antar pejabat negara. Prosedur izin
pemeriksaan terhadap pejabat negara
menjadi salah satu hambatan dalam
proses penegakan hukum karena
menyebabkan penanganan perkara
menjadi lamban dan terkesan macet.
q Red/ Asep Dian PG

adanya pungutan tersebut.


Sementara itu, Camat Blanakan,
H. Nono Suparno ketika dikonfirmasi
melalui SMS (pesan singkat) telepon
selularnya membantah adanya
praktek pungli tersebut, menurutnya
ada juga pungutan sebesar Rp 2,5 juta
untuk alat berat/stoom itupun
disesuaikan dengan penggunaan.
Tidak, kalau untuk alat berat
diakui Rp2,5 juta sesuai dengan

penggunaan stoom, ujar Nono


berkilah.
Ketika disinggung bahwa hasil
konfirmasi di lapangan pungutan itu
dibenarkan oleh hampir seluruh
pengurus LPMD di wilayah yang
dipimpinnya, camat meradang.
Berikut isi pesan singkatnya, Sok
hubungkan salah satu saja, bila perlu
disaksikan ku ente (oleh kamu),
pungkas Nono ketus. qCJ/Is-

P e k e r j a a n T P T Ta k S e s u a i R A B
Diduga FT UPK Ciasem Dukung Penyimpangan

TARIF IKLAN

Subang Pantura dan Subang Tengah.


Jabar: Cianjur, Majalengka, Sumedang,
Kuningan, Cirebon, Ciamis, Pangandaran,
Indramayu, Bekasi, Bogor,
Depok, Sukabumi dan Luar Jawa Barat .

Berdasarkan investigasi dan


keterangan yang berhasil dihimpun
Perak dilapangan, menyebutkan
bahwa perbuatan penipuan terhadap
Negara dan rakyat itu diduga
melibatkan pantia seleksi calon kades
atau yang biasa disebut Tim 11 saat
proses perekrutan para calon kades
kala itu.

menyatakan siap mengawal kasus ini


hingga tuntas.

Camat Diduga Pungli Dana BKUD/K dan ADD Rp6 Juta/Desa

STOP PRESS :
Semua Wartawan Peduli Rakyat selalu
dibekali tanda pengenal dan terdaftar dalam
Box Redaksi serta tidak diperkenankan
menerima atau meminta imbalan dalam
bentuk apapun dari narasumber

LOWONGAN

legalisir diseksi PD. Pontren


Kanmenag Kab. Cirebon dan
tandatangan yang tertera jauh berbeda
dengan tanda tangan Kepala Seksi
PD. Pontren Kanmenag Kab.
Cirebon.

CIASEM-SUBANG, (PERAK).Tembok Penahan Tanah (TPT)


dibiayai dari APBD 2014 melalui
Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM), Unit
Pelaksana Kegiatan (UPK)
Kecamatan Ciasem, Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan
Keluarga Berencana (BPMKB)
Subang, diduga dikerjakan sarat
penyimpangan, alias tidak sesuai
dengan Rencana A nggar an
Belanja (RAB) juga bestek/
gambarnya, cara pengerjaannnya
tanpa menggunakan pondasi,
adonan semen dan pasirnya pun
asal-asalan.
Fasilitator Teknik (FT) UPK

Kec. Ciasem, Eki Kurniawan


nerdalih bahwa, setelah dioknam
pekerjaan TPT, ada Contract
Change Order (CCO) atau
penambahan/ pengurangan
volume pekerjaan, khusus
pekerjaan TPT Desa
Sukamandijaya dan Desa Dukuh,
dalam RAB nya, volume rata rata
60 - 70 Cm, namun setelah saya
cek kelapangan, ternyata ukuranya
berpareatif, melainkan disesuaikan
dengan bahu jalan, mengenai
kwalitas saya akui yang di
Sukamandi dikerjakan oleh Ketua
TPK, Pak Kumbang tidak sesuai
dengan RAB, karena cara
pelaksanaannya menggunakan

piling saja, untuk adonan semen


dengan pasirnya jelek, nanti akan
saya bongkar kembali dan
diperbaiki, ungkapnya
Selanjutnya Eki mengatakan,
kesimpulannya, baik pekerjaan
TPT di Sukamandijaya maupun
Desa Dukuh, akan saya oknam
beberapa kali hingga Bulan
Desember dan CCO dilaksanakan
pada Bulan Maret, dalihnya,
sambil mengarahkan, agar Perak
datang kembali ketika oknam
sudah finish.
Seperti telah diberitakan
Perak diedisi sebelumnya,
pekerjaan TPT ditemukan tanpa
pondasi, di Dusun Karang Anyar
Barat, RT 06- RT 08/RW 04 s/d
Karang Anyar Timur 4/3, Desa
Sukamandijaya, Kec. Ciasem,
Kab. Subang, tercantum pada
papan nama, Nomor SPPB, 04/
PNPM/ 1V/ 2014, Volume Panjang
1100 M, Biaya Rp 140.277.000,PNPM, Rp 5.750.000,- Swadaya.
Nyatanya, tinggi volume
pekerjaan dari nol, hanya 25 Cm
50 Cm, lebar atas, 30 Cm dan lebar
bawah 40 Cm, volume panjang
1100 M.
Ketua TPK Desa
Sukamandijaya, Kumbang,
volume TPT ini, 1100 M, tinggi
45 Cm 60 Cm, penyuplay
material bernama, pak Agus Tio

dan pak Ucu, sekalian rekam ya


omongan saya ini, ujarnya,
melalui telepon selullarnya
menantang Perak.
Di Desa Dukuh, Nomor
SPPB, 09/ PNPM/ 1V/ 2014,
Volume Panjang 1460 M, 730 X 3
M (3 unit), Biaya Rp 457.550.500,PNPM, Rp 48.298.000,- Swadaya,
TPK Dusun Panjalin, Rt 03 Rw 06,
dikerjakan tanpa pondasi pula,
namun tinggi mencapai 70 Cm,
lebar atas 30 Cm, lebar bawah 40
Cm, Ketua TPK Desa Dukuh,
belum sempat ditemui Perak.
Sementara, pekerjaan TPT di
Dusun Poponcol, Desa Ciberes,
Kecamatan Patokbeusi dijuluki
proyek siluman, karena tidak
memampang papan nama
pekerjaan, tinggi volume TPT, 70
Cm, lebar atas 30 Cm, lebar bawah
40 Cm, tanpa menggunakan
pondasi. Ketika dikonfirmasi,
Ketua TPK Desa Ciberes,
Rohman/ Ujang Mekong dilokasi
pekerjaan mengungkapkan,
Volume panjang 510 M untuk
TPT kanan dan kiri, tinggi
keseluruhan, 70 Cm, lebar bawah,
40 Cm, dan atas 30 Cm, jika ingin
lebih jelas silahkan tanyakan ke
Ketua UPK Patokbeusi, pak Edi,
ungkap Rohman.
q

Hendra/ Datim

HUKUM & KRIMINAL

Pekerjaan Jalan Pertanian Asal-Asalan,


Warga Ancam Laporkan Pemborong

CIASEM-SUBANG (PERAK).Sesuai dengan standar


Pekerjaan Umum (PU) bahwa, cara
pekerjaan proyek perkerasan jalan
adalah, diawali dengan pengerjaan
Lapisan Pondasi Bawah (LPB)
menggunakan batu Sirtu, atau
macadam, bisa juga batu onderlagh
berukuran 10-15 sampai 15-20 yang
dihamparkan secara merata,
selanjutnya di Lapisi Pondasi Atas
( L PA ) d a n d i p a d a t k a n
menggunakan alat berat stum.
LPB berfungsi untuk bagian

dari konstruksi perkerasan,


menyebarkan beban roda ke tanah
dasar, resapan agar air tanah tidak
berkumpul dipondasi, mencegah
partikel-partikel halus dari tanah
dasar naik ke lapis pondasi atas,
pelindung lapisan tanah dasar dari
beban roda-roda alat berat akibat
lemahnya daya dukung tanah dasar
pada awal-awal pelaksanaan
pekerjaan, pelindung lapisan tanah
dasar dari pengaruh cuaca terutama
hujan.
Sementara LPA berfungsi

menahan gaya lintang dari beban


roda dan menyebarkan beban
kelapisan dibawahnya, sebagai
bantalan terhadap lapisan
permukaan, bahan LPA ini harus
cukup kuat dan awet, sehingga dapat
menahan beban-beban roda, serta
dalam penentuan bahan lapis
pondasi ini perlu dipertimbangkan
beberapa hal antara lain, kecukupan
bahan setempat, harga, volume
pekerjaan dan jarak angkut bahan ke
lapangan.
Jika setiap pekerjaan proyek
yang dibiayai dari uang rakyat,
ketika dikerjakan asal-asalan dan
tidak sesuai peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku,
kenapa tidak, mari kita sikapi
bersama dan laporkan ke ranah
hukum bila itu harus, tandas salah
seorang Putra Daerah di Kp Karang
Asem, Dusun Kaliaren, Datim alias
Cangik.
Tiga titik proyek pengerjaan
perkerasan jalan integritas
pertanian, APBD 2014 melalui
Dinas Pertanian (Distan) Subang,
menghubungkan jalan antara Kec.
Ciasem dengan Patokbeusi, diduga
tidak sesuai dengan standar PU
dimaksud, seperti dijalan
penghubung Dusun Kaliaren, Desa

Sukamandijaya ke Kampung
Palawad, Desa Ciasem Tengah, Kec.
Ciasem, volume 927 M, lebar 2 M,
menggunakan batu krikil atau bukan
sirtu dan di Dusun Malaka, Desa
Rancabango, Kecamatan
Patokbeusi, volume 800 M, lebar 2
M, menggunakan batu poslen di
suplay dari Subang, penyusunan
batunya pun tidak merata,
melainkan nampak batu
dihamparkan hanya dipinggirannya
saja, selaku Pemborong Bernama,
Lina dan diduga adiknya Wakil
Bupati Subang, Imas Aryumningsih.
Pekerjaan asal-asalanpun
ditemukan pula di Dusun Karang
Anyar, Desa Sukamandijaya,
volume, 800 M, lebar 2 M,
menggunakan batu barangkal
campuran tanah pegunungan yang
mengeras seperti batu di suplay dari
Kabupaten Purwakarta, Pemborong
Bernama, H. Doni, warga Dusun
Karanganyar.
Selain itu, dilokasi proyek
tidak nampak papan nama yang
nama tercantum, mulai dari nama
perusahaan pelaksanaan proyek,
sumber anggaran, besarnya biaya,
volume pekerjaan, hingga lamanya
pekerjaan. q Hendra

Soal Pembebasan Lahan Tol


Pemkab Subang Bantah Tudingan SK Gubernur Bodong
SUBANG, (PERAK).Pada pemberitaan Perak edisi
110 Minggu III/Tahun ke IV/20
Oktober-04 November 2014 dengan
judul SK Pengadaan Tanah Tol
Cipal Terindikasi Bodong dan
Korupsi Miliaran Rupiah?.
Pemerintah Kabupaten
Subang
membantah.
Dalam hal tersebut, Pemkab
Subang membantah adanya upaya
melawan hukum dan hilangnya rasa
keadilan bagi masyarakat terkait
pembebasan tanah untuk jalan Tol
Cikampek-Palimanan.
Diungkapkan Asisten III, Saad
Abdulgani saat ditemui Perak
bahwa pembebasan tanah untuk
jalan tol sudah sesuai dengan
mekanisme dan prosedur yang
berlaku. Pembebasan tanah sudah

dikaji oleh pihak ketiga atau melalui


konsultan tanah yang indipenden,
yang artinya kata Saad, harga ganti
rugi tanah sudah ditawarkan oleh
Panitia Pembebasan Tanah (P2T).
Berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku,
ungkap Saad, apa yang di tudingkan
pihak lain selama ini kepada P2T
dan pemerintah tidak benar adanya,
bahkan Pemkab Subang siap
melakukan audensi dengan LSM
ataupun Pers tentang proses
pembebasan tanah tersebut.
Lebih lanjut Saad menegaskan,
terkait dengan permasalahan adanya
SK Gubernur bodong tentang
penawaran harga tanah, pihaknya
menjamin tidak ada dan berani
dibuktikan di lapangan.
Dibagian

lain

Saad

mengungkapkan, pasal dalam


undang-undang dan peraturan yang
digunakan dalam pelaksanaan
pembebasasan tanah untuk jalan Tol
sudah tepat, artinya tidak mungkin
menggunakan Undang-undang
Nomor 2 tahun 2012 tentang
Pengadaan Lahan untuk
Pembangunan Bagi Kepentingan
Umum. Karena setiap kebijakan
pemertintah harus ada kepastian
hukum dan undang-undang yang
baru di sahkan tidak berlaku surut,
tandasnya
Seperti diberitakan sebelumnya,
bahwa seiring ramainya
pembebasan tanah atau kata lain
ganti rugi tanah yang selama ini
belum tuntas dari tahun 2008 sampai
dengan sekarang yang terjadi di
Desa Padaasih, Kec. Cibogo, Kab.
Subang.
Dari pantauan Perak,

masyarakat yang terkena


pembebasan lahan tersebut
kondisinya sangat memprihatinkan.
Terkait dengan hal itu, dengan
adanya pasca penggusuran paksa
pada pertengahan September 2014
lalu, terdapat 11 (Sebelas) warga
yang terkena penggusuran dan terus
mempertahankan haknya yang
belum beres.
Sebagai informasi tambahan, di
tengah-tengah kekisruhan proses
ganti rugi tersebut, tersiar isu adanya
indikasi SK Gubernur tentang
pengadaan tanah Tol Cipal adalah
bodong, sebab hingga kini besaran
harga ganti rugi yang sebenarnya
tidak pernah dibuka sehingga
terindikasi juga adanya praktek
korupsi miliaran rupiah yang di duga
melibatkan Mantan Ketua P2T
Kabupaten Subang H. Saad

Buruh Subang Tuntut Upah Rp2,4 Juta


SUBANG,(PERAK)..Ribuan buruh dari berabgai
organisasi buruh di Kabupaten
Subang melakukan aksi demo di
depan Kantor Pemda Subang, Jum'at
(31/10/2014). Mereka menyuarakan
tuntutan kenaikan upah sebesar
Rp2,4 juta. Selain itu juga mereka
menuntut beberapa organisasi buruh
supaya bisa dimasukkan dalam
Dewan Pengupahan (DP)
Kabupaten Subang.
Dalam orasinya, buruh
menyatakan bahwa perhitungan
standar Kebutuhan Hidup Layak
(KHL) versi buruh merupakan hasil
survei dibeberapa pasar.
Aksi kedatangan masa (buruh)
mendapatkan pengawalan dari
aparat Polres Subang, khususnya
jalan yang dilalui oleh rombongan
buruh dijaga demi kelancaran arus
lalu-lintas. Sebelum Shalat Jum'at
mereka melakukan orasi di depan
Kantor Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Subang di
Jl. Mayjen Sutoyo. Selama orasi
jalan Mayjen Sutoyo dilakukan
penutupan dan dilakukan rekayasa
arus lalu-lintas.

Setelah berorasi kemudian


mereka menuju Masjid Agung AlMushabaqah untuk melakukan
Shalat Jum'at. Usai Shalat Jum'at
kemudian aksi dilanjutkan di depan
Kantor Pemda Subang yang diisi
dengan orasi dan pembacaan
Sumpah Buruh yang dipandu oleh
orator.
Menuntut Voting Terbuka
Sekira pukul 14.00, beberapa
orang perwakilan buruh diterima
oleh Ketua DP Kab. Subang, Drs. H.
Abdurakhman, M.Si, di ruang Rapat
Bupati Subang untuk berdialog.
Ketua DP Kab. Subang menyatakan
siap menyampaikan tuntutan buruh.
Dalam rapat pleno DP
kabupaten yang dihadiri oleh 3
elemen perwakilan, yaitu
perwakilan buruh, perwakilan
pengusaha yang tergabung dalam
Apindo dan elemen Pemerintah
Kabupaten Subang. Abdurakhman
meyakini bahwa keseimbangan
antara kepentingan buruh dan
pengusaha menentukan
kesejahteraan di Kabupaten Subang.
Kepentingan antara keduanya

perlu dijembatani dengan baik,


tegas Abdurakhman yang
didampingi oleh Kepala Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi,
Kusman Yohana dan Asisten tata
Praja, Drs. H. Cecep Supriatin, M.Si.
serta Kepala Bagian Hukum dan
HAM Setda.
Perwakilan Buruh, Suwita
menyampaikan bahwa perhitungan
komponen kebutuhan buruh belum
sesuai dengan kenyataan.
Diantaranya ialah kebutuhan air,
lampu penerangan dan bahan bakar
minyak. Selanjutnya Suwita
mengharapk
an nanti pada
s a a t
penentuan
upah oleh DP
Kab. Subang
apabila harus
melalui
v o t i n g ,
s u p a y a
dilaksanakan
s e c a r a
terbuka.
Bukan
tertutup
s e p e r t i
sebelumnya.
Ini supaya
menghindari

money politic, ujar Suwita. Selain


itu Suwita meminta kepada DP Kab.
Subang supaya perwakilan
organisasi buruh yang belum
terdaftar dalam DP bisa mengikuti
Rapat Pleno DP kabupaten.
Menjawab hal tersebut
Abdurakhman menyampaikan
usulan tersebut bisa dibahas nanti
dalam Rapat DP kabupaten.
Sedangkan mengenai perwakilan
buruh yang belum terdaftar bisa ikut
serta yang dimasukkan sebagai
peninjau. Usai diterima kemudian
aksi buruh membubarkan diri
dengan tertib. qTeddy/Surya

Milik Hutang Dimana - mana


PT. SHS Siap Lunasi Bulan
November 2014
CIASEM-SUBANG, (PERAK).Belum lama ini, pihak direksi PT. Sang Hyang
Seri (SHS) Persero Kantor Regional 1 Sukamandi di
Kabupaten Subang, telah menggelar rapat terkait
beberapa poin yang menjadi permasalahan bagi
anggaran dasar perusahaan, seperti halnya
pembayaran hasil panen terhadap para petani
penggarap, gaji karyawan, dana pensiunan pegawai
dan pembelanjaan barang yang menjadi hutang bagi
perusahaan.
Berikut ini diungkapkan Kabag Humas PT.
SHS, Efendi Sagita/ Kijoy Jum'at (31/10) diruang
kerjanya, minggu lalu, kami mengadakan rapat
direksi, membahas masalah-masalah yang ada di PT.
SHS, karena perusahaan akan mendapat subsidi
yang cair pada Bulan November tahun ini sebesar Rp
60 Milyar sisa pembayaran utang di BRI, maka di
Bulan November 2014 ini akan diadakan
pembayaran hutang terutama terhadap petani
penggarap sebesar Rp 12 Milyar, pembayaran gaji
karyawan, pembayaran pesangon kepada para
pensiunan dalam beberapa tahun ini belum dilunasi
dan hutang kepada pihak ketiga dalam hutang
belanja karung, plastic dan solar. Ungkap Kijoy
menjanjikan.
Menyikapi hal itu, berdasarkan keterangan dari
sejumlah orang sumber diantaranya, keluhan petani
penggarap, karyawan dan pihak keluarga pensiunan
karyawan PT. SHS bahwa, kami kalang kabut
mencari pinjaman sana sini untuk modal tanam padi
dimusim ini, sementara tunggakan utang di Bank
lainpun belum bisa diangsur, mudah-mudahan para
pejabat PT. SHS memiliki hati nurani dan Bulan
November ini membayar hasil panen kami. Amin,
ujar petani, mendo'akan.
Selanjutnya, pihak keluarga almarhum
p e n s i u n a n k a r y a w a n P T. S H S d i D e s a
Sukamandijaya, Kec. Ciasem, Kab. Subang
mengeluh, sudah satu tahun lebih dana
pensiunannya belum kunjung direalisasikan,
keluhnya.
Ditegskan pula oleh beberapa orang Karyawan
PT. SHS, jangankan petani dan pensiunan, gaji
kamipun, selama empat bulan belum dibayar, jika
bersedia para petani, mari kita demo bareng-bareng
saja, ujarnya mengajak. q Hendra/ Asep

Diduga, PT. Bess Finance Ilegal,


Oknum Staf Kec. Ciasem
Pungli Rp 300 Ribu
CIASEM-SUBANG, (PERAK).PT. Bentara Sinergis Multifinance atau yang
lebih dikenal Bess Finance, diduga perusahaan
tersebut membuka beberapa jaringan kantor pusat di
Jakarta, hingga memperluas jaringannya diwilayah
Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi dan
Sumatera dengan konsentrasi penjualan motor dan
mobil se-Indonesia.
Namun, sesuai dengan temuan Perak bahwa,
Cabang PT. Bess Finance yang berdiri dari tahun
2011 di Jalan Pantai Utara (Pantura), Kecamatan
Ciasem, Kabupaten Subang diduga illegal, karena
dalam hal legaliitas perijinan usahanya tidak
terdaftar di Badan Penanaman Modal dan Perijinan
(BPMP) Subang, melainkan hanya mengantongi ijin
gangguan berskala kecil atau rendah saja dari pihak
kecamatan.
Seperti tertulis dalam Surat Ijin Gangguan
Berskala Kecil/ Rendah yang ditandatangani oleh
Camat Ciasem, Suarna Samsudin, S.Sos., bernomor,
503/ 30/ IX/ Pe/ 2011, register tanggal, 23 September
2011, alamat perusahaan Dusun Pelabuan RT 02/ RW
02, Desa Ciasemhilir, Kec. Ciasem, Kab. Subang,
jenis usaha Pembiayaan/ Leasing, atas nama pemilik
dan penanggungjawab perusahaan, Benny Wenas,
Warga Jalan Pelajar Pejuang, nomor 61 Bandung.
Menyikapi permasalahan itu, Kabid Perijinan
BPMP Subang, Didin Kamis (30/10), melalui
Koordinatornya, Cecep mengatakan, kami akan
melayangkan surat teguran ke pihak PT. Bess
Finance, ujarnya melalui pesan singkat SMS
handponenya.
Sebelumnya, saat dikonfirmasi dikantornya,
Kepala Cabang PT. Bess Finance, Indri mengelak
atas kejadian dimaksud, semenjak mengajukan
perijinan ke kecamatan, pihaknya tidak
menyarankan kami untuk ke BPMP, sementara selain
tidak tahu soal peraturan ini, kamipun setiap
bulannya setor ke kecamatan sebesar Rp 300 ribu per
bulan, ungkapnya.
Sementara, menurut Staf Pengurus Barang
Kec. Ciasem, Suherna bahwa, benar kami telah
memberikan ijin gangguan terhadap PT. Bess
Finance dari tahun 2011 dan sekarang belum ada
perpanjangan, mengenai ijin tidak terdaftar di BPMP,
seharusnya pihak perusahaan paham benar tentang
aturannya, tidak harus diberitahu oleh kami dan soal
setoran itu, mungkin ada oknum, tuturnya berdalih.
q Hendra/ Datim

HUKUM & KRIMINAL


Diduga Pembangunan
Gapura Lengkongjaya Disunat
Kades Tunggu LPJ Dari LPM
PAMANUKAN
- PA N T U R A ,
(Perak).Anggaran
dana Gapura
D
e
s
a
Lengkongjaya,
Kecamatan
Pamanukan
diduga disunat
oleh LPM desa setempat. Pasalnya, dalam
pembangunan gapura tersebut terlihat tidak sesuai
dengan spesifikasi yang telah ditentukan yakni hanya
berupa dua buah tugu padi. Sehingga patut dicurigai
anggaran sebesar Rp50 juta tidak diterapkan
seluruhnya. Sementara itu, kepala desa setempat
mengaku tidak tahu-menahu soal anggaran tersebut.
Saya tidak ikut campur dalam proyek
pembuatan gapura desa itu, semua ditangani oleh
LPM bahkan uang Rp50 juta untuk biaya pembuatan
gapura, saya tidak mengambil sepeserpun, ungkap
Kades Lengkongjaya Cucu Mulyana kepada Perak di
kantornya.
Ditambahkannya bahwa semua diambil LPM,
tapi sampai sekarang saya masih menunggu surat
pertanggungjawaban dari LPM yang tak kunjung
datang.
Diketahui, Ketua LPM H. Uung, Dede sebagai
bendahara, Jaenal Abidin sebagai sekertaris hingga
berita ini dibuat belum bisa di temui oleh Perak.
Sayang disayangkan, Bupati Subang Ojang
Sohandi dan Wakil Bupati Imas Aryumningsih dalam
gebrakannya
memimpin Subang dengan
meluncurkan
Program Gapura (Gerakan
Pembangunan untuk Rakyat) yang masing-masing
setiap desa mendapatkan Rp 50.000.000,- ternyata
tidak berjalan optimal.
Dana yang seharusnya diwujudkan untuk
penyetaraan gerbang desa dengan harapan
terciptanya tata ruang yang unik di setiap desa yang
ada di Kabupaten Subang, namun fakta di lapangan
tidak sedikit penyalahgunaan kepercayan pemerintah
daerah kepada desa ini dialokasikan seluruhnya,
bahkan lebih banyak masuk ke saku oknum yang ada
di tingkat desa. q Atang S

Balada Pemerintah Desa


Gambarsari Periode 2011 2017
PAGADEN-SUBANG, (PERAK).Pra putusan pengadilan Tipikor di Bandung
Jawa Barat terhadap Kepala Desa Gambarsari,
Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang, Tarsalim
karena dugaan penyalahgunaan distribusi Beras
Miskin (Raskin), hingga kini menyisakan tatanan
pemerintahan yang masih semerawut.
Bidang utama dan mendapat sorotan khusus
dari berbagai pihak, yakni kekosongan jabatan
sekretaris desa dan masih tumpang tindihnya tugas
dan fungsi para kaur desa.
Demikian pula jejak rekam Kepala Desa
Tarsalim, hingga kini meninggalkan generasi
aparatur yang "mengambang" untuk kinerja
pemerintahan, sementara sampai putusan Inkrah dari
Pengadilan Tipikor.
Menurut Camat Pagaden, Hazizul Hakim, S.
Sos. Msi. ketika berkoordinasi dengan para tokoh
Desa Gambarsari di Ruang Kantor Kecamatan
Pagaden, Senin (20/10/2014). "Bahwa ketika kepala
desa tidak dapat menjalankan fungsi dan tugasnya
karena berbagai hal, maka secara otomatis yang
menggantikan untuk pejabat pelaksana harian adalah
sekretaris desa. Jika sekdes pun tidak ada, maka
kepala urusan pemerintahan
yang
menggantikannya," ungkap Hazizul.
Kaur pemerintahan desa tersebut saat ini dijabat
oleh Dadang Wikarya, SAK berdasarkan Surat
Keputusan Kepala Desa No: 141/ll/V/Pem-Ds/2014
tentang Pengangkatan Kepala Urusan.
Saat ini yang diusulkan oleh camat kepada
bupati, sebagai penjabat pelaksana harian adalah Aan
Suparlan, mengingat yang bersangkutan memiliki
SK yang syah dari kepala desa dan telah dilaporkan
kepada Bupati yakni Surat Keputusan Kepala Desa
Nomor: 141/03/SK/I/2012.
Dalam kesempatan berbeda, ketika Perak
meminta keterangan Dadang Wikarya, beliau
menyatakan akan menggugatnya, karena dirinya
lebih hak untuk mengemban amanah jabatan
tersebut, alasannya Surat Keputusan Kepala Desa
dengan titi mangsa terbarulah yang syah, dan saat
penandatangan SK tersebut, Tarsalim masih
mempunyai kewenangan sebagai Kepala Desa
Gambarsari.
Lain lagi keterangan dari Taswi Hidayat (Tokoh
Masyarakat), bahwa pejabat sementara pengganti
dari kepala desa, jika Sekdes pun berhalangan,
maka salah seorang aparatur desa berhak menduduki
jabatan tersebut. Tidak perlu harus Kaur
Pemerintahan. Hal ini sesuai dengan Peraturan
Bupati Kabupaten Subang No. 18 Tahun 2006,
demikian tuturnya. q Yayat H.

Diduga Ada Kongkalikong


Disnakertrans dan Pengusaha
SUBANG, (PERAK).Dengan banyaknya kasus yang
menimpa karyawan pabrik, mulai
dari upah yang tidak layak hingga
kerja SS (Sampai selesai) di dalam
perusahaan. Sedangkan, tidak ada
perhitungan hak bagi karyawannya
bahkan pemberhentian kerja secara
sepihak tanpa disertai dengan
pemberian konpensasi yang layak,
membuat para karyawan seolah
pekerja rodi.
Di sisi lain, setiap masalah
yang menimpa karyawan umumnya
sudah melapor kepada pengurus
serikat pekerja (SP) yang ada di
perusahaannya, namun endingnya
terkesan pihak SP berpihak kepada
perusahaan. Sebab, semua pengurus
SP umumnya berstatus karyawan
hingga mereka pun takut kehilangan
pekerjaan.
Laporan kepada Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi
(Disnakertrans) pun sama. Dengan
banyaknya kepentingan sehingga

mengenyampingkan kewajibannya
sebagai pelindung terhadap
karyawan. Ini terbukti dari beberapa
yang memberikan laporan melalui
Disnakertrans dan endingnya tidak
memuaskan bagi karyawan pabrik.
Sementara itu, saat Perak
menemui bagian Kordinator
Pengawasan Agus terkait laporan
pengaduan karyawan pabrik PT.
Lintas Surya Alam pada tanggal 20
Mei 2014 mengenai upah layak
berdasarkan UMK Subang yakni
Rp1.577.956.000, sementara di PT.
Lintas Surya Alam masih
Rp1.005.000.
Agus Kordinator Pengawasan
menuturkan bahwa laporan tersebut
telah di tindaklanjuti oleh Yusuf
Saeful,
S.H. Pengawas dari
Disnaker namun hasilnya belum
saya terima, mungkin saja hasil dari
tindak lanjut laporan tersebut sudah
dilaporkan kepada kepala dinas
untuk lebih jelasnya silahkan nanti
temui Yusuf Saeful, S.H. yang

menanganinya.
Sementara di ruang lain Perak
menemui bagian mediator yang
menangani permasalahan antara
karyawan dengan pengusaha
Restuning, S.IP. yang telah
memperoleh sertifikat /legitimasi
dari Kementerian Tenaga Kerja
mengenai penanganan khusus
tenaga kerja. Restuning menuturkan
bahwa yang memiliki hak untuk
memediasi antara karyawan dengan
pengusaha adalah orang yang telah
memiliki legitimasi/sertifikat, jadi
tidak semua orang yang bekerja di
Disnaker mempunyai wewenang
menyelesaikan permasalahan tenaga
kerja, jadi masalah tenaga kerja pun
tidak boleh didampingi oleh
siapapun kecuali sama SP atau LBH,
pengacara yang memiliki izin dari
Menhumkam itu berdasarkan
Peraturan dan Perundang-Undangan
mengenai Ketenaga Kerjaan.
Namun sangat disayangkan
manakala ada karyawan yang di

perlakukan tidak adil mengadu


kepada Disnakertrans, pihak
Disnakertrans bukannya membantu
dan membela malah terkesan
berpihak kepada pengusaha
sehingga membuat tingkat
kepercayaan karyawan yang
melapor tidak ada lagi, dan kepada
PUK SP yang ada di perusahaan pun
sama sehingga langkah yang di
tempuh oleh karyawan yang merasa
di perlakukan tidak adil oleh
perusahaan mengadu kepada
lembaga swadaya masyarakat atau
ormas yang mereka percayai dapat
membantu dan memperjuangkan
hak-haknya.
Sangat disayangkan,
seharusnya Disnakertrans yang
bagaikan orangtua bagi
karyawan/pekerja di perusahaan
dapat melindungi, menjaga, dan
membantu manakala terjadi masalah
yang menimpa kepada karyawan
perusahaan, namun nyatanya sangat
mengecewakan.q Jat,s

Kejari Jebloskan Oknum Kepsek


Pemalsu Akta Nikah dan Cerai ke Penjara
SUBANG, (PERAK).Oknum Kepsek SDN
Cijengkol, Kecamatan
Serangpanjang, Pemalsu Akta
Nikah D. Taupik Hidayat, S.Pd.,
M.M., akhirnya resmi di jebloskan
ke penjara, setelah pelimpahan
berkas berikut barang bukti dan
tersangka ke Kejaksaan Negeri
Subang. Kini pelaku dititipkan di
Lapas Subang sejak hari Kamis,
(23/10/2014) lalu.
Seperti yang dikutip pada
www.perak-online.com, Rabu,
(19/02/2014/03:24) dengan judul
Oknum Kepsek Pemalsu Akta
Nikah Dipolisikan, bahwa
penahanan tersebut merupakan
kelanjutan dari laporan polisi No.
LP.B/131/1/2014/JBR/Res.SBG
tanggal 30 Januari 2014 di Polres
Subang atas tindakannya yang
diduga telah melakukan tindak
pidana pemalsuan surat dan
memasukan keterangan palsu dalam

akta otentik.
Taupik dijerat Pasal 263 dan
266 KUHP Jo Pasal 55 (1) KUHP
dengan ancaman kurungan 6 (Enam)
tahun penjara.
Terungkapnya Akta Cerai palsu
tersebut, menurut sumber yang tidak
mau disebutkan namanya ini kepada
Perak bahwa terdapat banyak
kejanggalan mulai dari tanggal
pengesahan Akta Cerai dengan
Putusan Pengadilan Agama Cianjur
yang relatif singkat.
Disebutkan dalam akta cerai
palsu tersebut, Panitera Pengadilan
Agama Cianjur menerangkan,
bahwa pada hari ini Kamis tanggal
09-01-2014 M, bersamaan dengan
tanggal 30 Shafar 1435 H,
berdasarkan Putusan Pengadilan
Agama Cianjur nomor
1103/Pdt.G/2014/PA.Cjr tanggal 02
Januari 2014 M.
Selain itu menurut sumber,

Taupik menyertakan pekerjaannya


sebagai karyawan swasta. Padahal,
ia adalah seorang kepala sekolah di
Kabupaten Subang.
Sementara itu, pihak
Pengadilan Agama Cianjur Kls. I B
menanggapi Akta Cerai palsu ini
melalui surat resminya dengan
nomor: W10-A14/16/HK.05/I/2014
perihal permohonan (Klarifikasi
keabsahan Akta Cerai).
Akta Cerai Nomor:
0031/AC/2014/PA.Cjr jo Nomor:
1103/Pdt.G/2014/PA.Cjr An.
Herni Suhaeningsih dengan D.
Taufik Hidayat, belum terdaftar
pada Register Perkara dan Register
Akta Cerai tahun 2014.
Bahwa sampai tanggal 13
Januari 2014 Register di Pengadilan
Agama Cianjur baru sampai kepada
Nomor: 0089/Pdt.G/2014/PA.Cjr,
sementara Register Akta Cerai baru
s a m p a i
N o m o r :
0021/AC/2014/PA.Cjr.

Diketahui, Taupik yang pernah


dipindahkan tugasnya ke Kabupaten
Sumedang ini karena diduga telah
bertindak melanggar disiplin dan
kode etik PNS/Guru lantaran telah
merusak rumah tangga rekannya
sesama guru sampai bercerai.
D i S u m e d a n g , Ta u p i k
menikahi mantan istrinya (pelapor)
di Kantor Urusan Agama
Kecamatan Cibugel Kabupaten
Sumedang dengan memalsukan
alamat, identitas dan mengaku duda
sebagaimana yang tercatat dalam
kutipan akta nikah No.
319/II/XI/2011 tanggal 3 November
2011.
Sialnya, setelah itu Taupik
meninggalkan istrinya dan lepas
tanggung jawab kemudian
menceraikannya dengan membuat
dan memberikan akta cerai palsu
yang seolah-olah dikeluarkan oleh
Pengadilan Agama Cianjur, setelah
itu kasus tersebut terungkap.q Adih

335 KUHP Diubah MK, Terperkara


Diancam Hukuman Teringan

JAKARTA, (PERAK).Frasa "perbuatan tidak


menyenangkan" dalam Pasal 335
KUHP telah dihapuskan, maka para
terdakwa atau tersangka yang telah
dijerat pasal ini, ancaman hukuman
pidananya harus paling yang
meringankan. "Kalau sudah
berjalan, kan biar berjalan. Tapi itu
memang ada satu ketentuan juga,
ketika satu UU itu terjadi perubahan,
itu bisa memilih yang meringankan
bagi tersangka," kata Wakil Jaksa
Agung Andhi Nirwanto di Jakarta,
Minggu, (26/1).
Namun demikian, ujar Andhi,
pihaknya yang membuat dakwaan

dan menuntut para terdakwa yang


tersandung perkara perbuatan tidak
menyenangkan tersebut, tidak bisa
menjamin terdakwa akan diputus
dengan hukuman yang paling
ringan."Kita lihat saja, kan finalnya
di hakim itu," ucapnya.
Atas putusan MK tersebut,
Andhi mengatakan, pihaknya akan
langsung melaksanakan apa yang
telah diputus tersebut, karena
putusan MK bersifat final dan
mengikat. "Ya sesuai dengan aturan
yang berlaku," jawabnya saat
ditanya bagaimana implementasi
putusan tersebut.
Andhi mengatakan, Kejaksaan
Agung menghormati dan siap
melaksanakan putusan MK tersebut,
yakni langsung mengkaji berkas
perkara-perkara kasus Pasal 335
KUHP yang telah dilimpahkan dari
penyidik Polri sebelum disidangkan
ke pengadilan.
"Ya, pertama kita hormati
putusan MK itu dan sudah ada aturan
mainnya, bahwa putusan MK itu

final dan mengikat, sehingga nanti


kita lihat perkembangannya terkait
kasus-kasus yang ada sangkaannya
terhadap Pasal 335," paparnya.
Menurutnya, delik pasal ini
merupakan tindak pidana umum dan
jumlah tersangka dan terdakwa yang
dijerat dengan pasal ini, tidak
signifikan alias tidak terlalu banyak.
"Itu tindak pidana umum, selama ini
juga tidak terlau banyak yang
disangkakan atau didakwakan
dengan pasal tersebut," pungkasnya.
Penghapusan frasa "Perbuatan Tidak
Menyenangkan" dalam Pasal 335
KUHP yang diajukan Oei Alimin
Sukamto Wijaya ini, putusannya
telah dibacakan Ketua MK Hamdan
Zoelva bersama hakim MK lainnya
dalam sidang PPU, Kamis, (16/1).
Dalam pertimbangannya, MK
menghapus frasa tersebut karena
perbuatan tidak menyenangkan
sebagaimana diatur dalam Pasal 335
KUHP tidak mengikat hukum.
Pasalnya, perbuatan tidak
menyenangkan tidak bisa diukur,
sehingga dapat menimbulkan

peluang kesewenang-wenangan
yang dilakukan pelapor, penyidik,
dan jaksa penuntut umum.
Sebelum diputus MK, Pasal
335 KUHP berbunyi, "Barang siapa
secara melawan hukum memaksa
orang lain supaya melakukan, tidak
melakukan atau membiarkan
sesuatu dengan memakai kekerasan,
sesuatu perbuatan lain maupun
perlakuan yang tak menyenangkan
atau memakai ancaman kekerasan,
sesuatu perbuatan lain maupun
perlakuan yang tak menyenangkan
baik terhadap orang itu sendiri
maupun orang lain." Setelah
diputuskan MK, Pasal 335 KUHP
menjadi, "Barang siapa secara
melawan hukum memaksa orang
lain supaya melakukan, tidak
melakukan atau membiarkan
sesuatu, dengan memakai
kekerasan, atau dengan memakai
ancaman kekerasan, baik terhadap
orang itu sendiri maupun orang
lain." q Is

SEPUTAR PRIANGAN
Seputar Uang Pengembalian Perjalanan Dinas Anggota DPRD Cimahi

Kontroversi Pernyataan
Kejati Jabar dan Kejari Cimahi
CIMAHI, (PERAK).Terkait temuan BPK tentang
Perjalanan Dinas Anggota DPRD Kota
Cimahi Tahun Anggaran 2011 yang telah
merugikan keuangan daerah sekitar
Rp1,6 miliar dan diharuskan para
Anggota DPRD Kota Cimahi yang terkait
hal tersebut untuk mengembalikan ke kas
daerah, yang pada pelaksanaannya
banyak Anggota DPRD Kota Cimahi
mengembalikan ke kas daerah melalui
Kejaksaan Kota Cimahi, dengan alasan,
bahwa prosesnya saat ini tengah di
tangani Kejari Cimahi.
Pada pemberitaan Perak edisi

sebelumnya, saat di konfirmasi terkait


hal ini, pihak Kejari Cimahi melalui Kasi
Pidana Khusus, S. Sitohang
mengungkapkan bahwa uang tersebut
nantinya akan dikembalikan ke kas
daerah Pemkot Cimahi. Saat itu Perak
sempat menanyakan apakah uang
tersebut akan di jadikan barang bukti, S
Sitohang menjawab bahwa uang tersebut
bukan untuk barang bukti. Namun untuk
membantu mengembalikan ke kas
daerah.
N a m u n s a a t P e r a k
mengkonfirmasikan hal tersebut ke
Kejati Jabar dan memohon tanggapan

untuk pemberitaan Perak tentang Kejari


Cimahi di edisi lalu, Kejati Jabar melalui
Kasipenkum, Suparman SH.MH.
Menerangkan bahwa uang
pengembalian para Anggota DPRD
Cimahi yang di terima kejaksaan, untuk
di jadikan barang bukti.karena dalam
anggota DPRD mengembalikan uang
tersebut tidak berarti mengapus
perbuatan pidananya, namun dengan
anggota DPRD mengembalikan uang
tersebut sudah menunjukan itikad baik,
dan akan membantu meringankan
tuntutan hukum nantinya, ungkap
Suparman SH.MH. q Harold

Desa Malasari Manfaatkan


Dana BanGub ke Infrastrukrur Jalan
KAB. BANDUNG, (PERAK).Dana bantuan gubernur (bangub)
yang diterima Desa Malasari, Kec.
Cimaung, Kab. Bandung, sebesar Rp100
juta rupiah dialokasikan pada
infrastruktur jalan lingkungan RW
diantaranya RW. 01 (sepanjang 1500
meter), RW. 02 (1300 meter), dan RW. 03
(1350 meter). Pengerjaan pembangunan
jalan tersebut melibatkan seluruh elemen
masyarakat, dari unsur pemerintahan
desa, BPD, LPMD, RW, RT, tokoh dan
warga masyarakat semua turut serta
dalam pengerjaannya.
Kepala Desa Malasari, Asep Basuki
saat ditemui di lapangan, kepada Perak
menerangkan, bahwa bantuan gubernur
yang diterima baru-baru ini sebesar
Rp100 juta diperuntukkan bagi RW. 01,

RW. 02 dan RW. 03. Hal itu dilakukan


karena keperluan untuk perbaikan jalan
tersebut dirasa sangat dibutuhkan karena
kondisi jalan sudah rusak, dan
sebelumnya telah dimusyawarahkan
terlebih dahulu dengan BPD, LPMD dan
tokoh masyarakat.
Diakui Asep Basuki, bahwa bantuan
yang diterima langsung dimanfaatkan
dan sekaligus dikelola oleh RW dan RT,
sesuai dengan kebutuhan masingmasing. Alhamdulillah, jalan untuk di
RW. 01, RW. 02 RW. 03 telah selesai
dilaksanakan, dan dapat dimanfaatkan
masyarakat.
Lebih lanjut Kades Asep
menjelaskan, bahwa untuk kepentingan
masyarakat, ia selalu berusaha dan
berupaya memberikan yang terbaik.

Sebagai gambaran, dia memberikan


contoh, untuk RW 07, dia menghibahkan
tanah seluas 140 meter untuk keperluan
madrasah. Untuk RW. 08 dia pun
menghibahkan tanah seluas 700 meter
untuk kuburan umum. Bahkan untuk
wilayah Cibuntu, listrik telah masuk dan
dapat dipergunakan oleh masyarakat,
padahal sudah ada 4 kepala desa
sebelumnya, listrik belum pernah bisa
dinikmati oleh masyarakat Cibuntu.
Baru sekarang ini listrik masuk ke daerah
Cibuntu.
Demi untuk masyarakat Desa
Malasari, apapun saya berikan, bukan
hanya harta benda, nyawa sekalipun akan
saya berikan demi kemajuan dan
k e m a k m u r a n w a rg a m a s y a r a k a t
Malasari, tegasnya. qTepu

Ada 15 SKPD yang Akan Menempati Gedung Baru


KBB, (PERAK).Kepala Dinas Cipta Karya dan
Tata Ruang (DCKTR) KBB,
Anugrah mangatakan, ada 15
Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) yang akan menempati
gedung baru. Saat ini, komplek
perkantoran Pemkab Bandung
Barat masih dalam pengerjaan.
"Sesuai dengan kontrak yang
telah ditandatangani pada
September lalu, proses pengerjaan
gedung perkantoran Pemkab
Bandung Barat akan memakan
waktu sekitar satu tahun dan akan

rampung pada akhir 2015


mendatang," kata Anugerah saat
ditemui dalam agenda tinjauan
anggota DPRD, di Ngamprah,
belum lama ini.
Saat ini, kata dia proses
pembangunan yang dilakukan oleh
PT. Amarta Karya dan PT. Jaya
Kosntruksi (Konsorsium) tersebut
masih dalam tahap cut and fill
lahan, atau progres secara
keseluruhan baru mencapai 2,5
persen. "Proses pembangunan
masih sesuai schedule, belum ada
kendala," tambahnya.

Anugerah menyebutkan,
masing-masing gedung memiliki
empat lantai. Selain pembangunan
gedung, pihak kontraktor juga
berkewajiban membangun lahan
parkir, taman dan jalan. Dua
gedung tersebut, satu berbetuk leter
L dan satu gedung berbentuk leter I.
"Total anggaran Rp132 miliar
dari tahun jamak, yaitu dari APBD
2014 dan 2015. Untuk tahun
anggaran 2014 telah dianggarkan
Rp60 miliar dan sisanya
dianggarkan dalam APBD 2015,"
tutupnya. qFerry/Andri

Desa Santosa Peringati Tahun Baru Islam

KBB, (PERAK).Kepala Dinas Cipta Karya dan


Tata Ruang (DCKTR) KBB,
Anugrah mangatakan, ada 15
Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) yang akan menempati

gedung baru. Saat ini, komplek


perkantoran Pemkab Bandung
Barat masih dalam pengerjaan.
"Sesuai dengan kontrak yang
telah ditandatangani pada
September lalu, proses pengerjaan
gedung perkantoran Pemkab
Bandung Barat akan memakan
waktu sekitar satu tahun dan akan
rampung pada akhir 2015
mendatang," kata Anugerah saat
ditemui dalam agenda tinjauan
anggota DPRD, di Ngamprah,
belum lama ini.
Saat ini, kata dia proses
pembangunan yang dilakukan oleh
PT. Amarta Karya dan PT. Jaya
Kosntruksi (Konsorsium) tersebut
masih dalam tahap cut and fill
lahan, atau progres secara

keseluruhan baru mencapai 2,5


persen. "Proses pembangunan
masih sesuai schedule, belum ada
kendala," tambahnya.
Anugerah menyebutkan,
masing-masing gedung memiliki
empat lantai. Selain pembangunan
gedung, pihak kontraktor juga
berkewajiban membangun lahan
parkir, taman dan jalan. Dua
gedung tersebut, satu berbetuk leter
L dan satu gedung berbentuk leter I.
"Total anggaran Rp132 miliar
dari tahun jamak, yaitu dari APBD
2014 dan 2015. Untuk tahun
anggaran 2014 telah dianggarkan
Rp60 miliar dan sisanya
dianggarkan dalam APBD 2015,"
tutupnya. qFerry/Andri

Pembangunan Masjid Agung


KBB Dilanjutkan
KBB, (PERAK).Pembangunan Masjid Agung
Kabupaten Bandung Barat akhirnya
dilanjutkan. Panita sepakat proyek
tersebut akan dilaksanakan secara
swakelola. Majelis Ulama Indonesia
(MUI) KBB selaku pihak penitia
menandai langkah tersebut dengan
menggelar do'a bersama di bangunan
Masjid Agung KBB yang belum jadi.
Wakil Bupati Bandung Barat,
Ya y a t T S o e m i t r a b e r h a r a p
pembangunan masjid tidak kembali
mangkrak. Bahkan, dia meminta
kepada panitia agar masjid tersebut bisa
digunakan pada Idul Fitri tahun depan.
"Kalau target tidak boleh bicara
secepatnya, harus ada ukuran waktu.
Saya ingin lebaran tahun depan sudah
bisa digunakan," papar Yayat.
Yayat mengaku tak keberatan
dengan rencana swakelola.
Menurutnya, hal itu justru bisa lebih

mempercepat pembangunan, terlebih


pihak panitia didampingi beberapa staf
ahli untuk membantu percepatan
pembangunan.
"Karena ini swakelola, jadi
bantuan dari luar (CSR) bisa masuk.
Kita juga akan membantu, termasuk
Pemprov juga," katanya.
Diketahui, saat ini anggaran Rp17
miliar yang bersumber dari bantuan
Pemprov Jabar sebesar Rp10 miliar dan
dana hibah Pemda KBB sebesar Rp7
miliar, tinggal tersisa Rp14,7 miliar.
Dari gambar awal, pembangunan
masjid tersebut membutuhkan dana
sekitar Rp32 miliar.
Ketua panitia pembangunan
Masjid Agung KBB, Zaenal Mustopa
menjelaskan, anggaran yang tersisa
akan habis selama empat bulan dengan
progres pembangunan mencapai tahap
pembuatan kubah masjid.
qFerry/Andri

TPK PNPM Pasirhuni


Cimaung Bangun Madrasah
KAB. BANDUNG, (PERAK).Masyarakat Kp. Bangreung Rt
03/ Rw 03 Desa Pasirhuni, Kec.
Cimaung, Kab. Bandung, saat ini
merasa bersyukur karena bangunan
madrasah yang selama ini
didambakan telah terealisasi. Hal
itu berkat bantuan PNPM Mandiri
Perdesaan TA 2014 yang diterima
Desa Pasirhuni sebesar
Rp119.836.200.- dan swadaya
masyarakat Rp5.051.100,Ketua TPK PNPM Desa
Pasirhuni Uep Sopandi saat ditemui
di lokasi bangunan Madrasah
kepada Perak menjelaskan, bahwa
apa yang selama ini didambakan
masyarakat, berkaitan dengan
pembangunan madrasah telah
terealisasi. Keseluruhan
pengerjaan pembangunan
madrasah dilaksanakan oleh TPK
dan warga masyarakat.
Uep Sopandi menerangkan
bahwa bantuan yang diterima
dimanfaatkan dan dipergunakan
secara maksimal juga harus
transparan. Hal itu dilakukan untuk

menjaga kepercayaan yang


diberikan oleh pemerintah kepada
masyarakat melalui anggaran
PNPM.
Masyarakat juga sangat respon
dan turut serta dalam pembangunan
madrasah, sehingga pengerjaannya
cepat selesai,
dan dapat
dipergunakan masyarakat, juga
disesuaikan dengan juklak dan
juknis yang telah diterapkan,
Alhamdulillah, madrasah yang
selama ini didambakan masyarakat
sudah dapat dipergunakan,
katanya.
Aan Darwati warga Kp.
Bangreung Rt 03 Rw 03 Desa
Pasirhuni, menyatakan salut atas
kinerja TPK PNPM Desa Pasirhuni
yang bertanggung jawab penuh
terhadap pelaksanaan
pembangunan Madrasah. Hal itu
terlihat dari pantauan dan
monitoring langsung dari Ketua
TPK, dimana setiap hari ada di
lokasi dan ikut bekerja
qTepu/Asep

Agar Satu Komando Dalam Penanganan Bencana

BPBD Diusulkan Jadi Instansi Vertikal


KBB, (PERAK).Sekretaris Daerah Kabupaten
Bandung Barat, Maman Sunjaya
mengusulkan agar Badan
Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) menjadi instansi vertikal.
Hal ini untuk memudahkan
pelaksanaan penanggulangan
bencana.
"Jika BPBD menjadi instansi
vertikal lebih memudahkan
komando, misalnya di pusat
menetapkan kebijakan 'A' secara
otomatis berlaku hingga ke
daerah. Tidak seperti yang terjadi
sekarang, pemerintah daerah
tidak bisa menetapkan status
kebencanaan karena yang
menetapkanya Provinsi dan
pusat. Oleh karena itulah
alangkah lebih baik jika BPBD
jadi instansi vertikal biar satu
komando," papar Maman S
Sunjaya.
Maman menambahkan
dijadikannya BPBD jadi instansi
vertikal untuk memudahkan

koordinasi antar instansi


penanganan bencana daerah.
Sehingga, langkah antisipasi dan
tanggap darurat dapat dilakukan
secara cepat tanpa harus
menunggu arahan dari Badan
Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB).
"Tak hanya itu, persoalan
anggaran kebencanaan juga
membingungkan daerah. Untuk
penanganan kebencanaan itu bisa
dari berbagai pos anggaran, ada
dari BPBD, ataupun Dinas Sosial
Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(dinsosnakertrans). Untuk
pencairannya harus melalalui
mekanisme yang membutuhkan
proses waktu," ungkapkanya.
Karena itulah muncul
anggapan bahwa penanggulangan
bencana dirasa lamban oleh
berbagai pihak. Maka dari itu
penanggulangan bencana harus
berada ditangani instansi vertikal.
q Ferry/Andri

RAGAM
Terindikasi Korupsi,
Pembangunan Gapura
Cijengkol Mandek

Dishub Cimahi Bisnis Kontrakan


Dilahan Aset Pemkot ?

SERANGPANJANG-SUBANG, (PERAK).Pemkab Subang menganggarkan Rp50 juta untuk


pembangunan gapura bagi setiap desa se-Kabupaten
Subang. Tapi sangat disayangkan adanya program ini
malah dimanfaatkan oleh para oknum kepala desa
yang tidak bertanggung jawab atau cuma
mementingkan kantongnya sendiri.
Dari pantauan Perak di lapangan, modus yang
dilakukannya yakni dengan cara diborongkan dalam
proses pengerjaannya sehingga membuka celah
pemotongan anggaran. Alhasil, pembangunannya asal
jadi saja.
Seperti pembangunan gapura Desa Cijengkol,
Kec. Serangpanjang masih mandek alias terbengkalai,
bahan material pun tidak ada, sampai sekarang ini
pekerjaannya tidak berlanjut.
Ironis memang, seharusnya dana sebesar Rp50
juta untuk pembangunan gapura, tapi fakta di lapangan
sangat berbeda. Bahkan diduga hanya menghabiskan
anggaran sebesar Rp20 juta dilihat dari fisiknya.
Sementara itu, saat Perak hendak konfirmasi kepada
Kepala Desa Cijengkol di kantornya, namun hanya
yang bisa ditemui para staf desa dengan berkilah kades
sedang keluar, Selasa (21/10).
Saya mah tidak tau apa-apa pak, yang tau hanya
kepala desa, ujarnya kepada Perak.
Sangat disayangkan, dengan adanya indikasi
korupsi pembangunan gapura di Desa Cijengkol,
bukannya untuk mengembangkan atas ciri khas
Subang sebagai simbol pintu utama
masuk
pemerintahan seperti kabupaten yang lainnya, justru
malah mengembangkan kantong-kantong oknum
kades korup. B. Kurniawan

Warga Dusun Cijambe


Gotong Royong
Bersihkan Saluran Air

CIMAHI, (PERAK).Dinas Perhubungan Kota


Cimahi memiliki bisnis kontrakan di
lahan aset Pemkot Cimahi, hal ini
diungkapkan oleh salah satu sumber
yang enggan disebutkan namanya
kepada Perak belum lama ini.
Menurut sumber itu, bisnis

kontrakan tersebut sudah berjalan


bertahun-tahun di lahan Sub
Terminal Pasar Atas Kota Cimahi,
lapak-lapak bangunan tersebut
dikontrakan kepada beberapa
pedagang untuk berdagang dan
harga kontrakannya cukup besar
pertahunnya, dan keuangannya tidak

jelas, entah masuk ke kas daerah atau


tidak.
Yang lebih unik kantor Sub
Terminal Pasar Atas sangat kecil,
karena sebagian besar bangunannya
menjadi lapak untuk berdagang,
pemandangan miris saat kita melihat
kantor Sub Terminal Pasar Atas
Cimahi, dan saat malam tiba,
terminal berubah menjadi pasar
makanan, dimana para pedagang
pun ditarik
keuangan sekitar
Rp10.000/malam, dan para
pengunjung pasar makanan tersebut
kalau datang membawa kendaraan
tidak lepas dari pungutan parkir di
tempat tersebut. Sungguh sangat
memprihatinkan melihat penataan di
kawasan Sub Terminal Pasar Atas
tersebut, ungkap sumber tadi kepada
Perak.
Perak mencoba kroscek ke
lapangan, al hasil memang benar
melihat Kantor Terminal Sub Pasar
Atas Cimahi sangat kecil, di himpit
oleh wc umum, warung nasi di kiri
kanan, sementara di belakang ada
petak-petak bangunan yang di

sewakan kepada para pedagang,


kantor sub terminal hampir tidak
nampak lagi, bahwa di tempat
tersebut ada kantor Dishub Cimahi
Sub Terminal Pasar Atas Cimahi.
Sementara Kepala Dinas
Perhubungan Kota Cimahi, saat
hendak di konfirmasi hingga tiga
kali mendatangi kantornya tidak
berhasil di temui, begitu pula
sekretaris dinas, maupun kepala
bidang tersebut sulit untuk ditemui
wartawan Perak mencoba menemui
Yusuf Kasi Terminal dan Didin
stafnya, dia menjelaskan, pihaknya
masih baru ditempatkan di bagian
tersebut.
Kami tidak bisa memberikan
statment apapun karena yang lebih
tau tentang hal ini, adalah kepala
bidang, namun saat ini kepala bidang
tidak berada di tempat, ungkapnya.
Namun menurut Didin maupun
Yusuf sangat ingin untuk bisa
kedepanya membenahi Sub
Terminal Pasar Atas tersebut.
q Harold

KBB Daerah Paling Rawan Longsor


Banyak Masyarakat yang Belum Paham Tata Kelola Lahan
KBB, (PERAK).Kawasan Kabupaten Bandung
Barat (KBB) merupakan kawasan
paling rawan longsor. Hal tersebut
berdasarkan Peta Kerentanan
Gerakan Tanah Badan Vulkanologi
dan Mitigasi Bencana Geologi
(BVMBG). Namun sayang, masih
banyak warga KBB yang belum
paham tentang tata kelola lahan.
"Buktinya, masih banyak
masyarakat yang menanam tanaman
palawija dan sayuran di dataran

tinggi. Pasalnya, tata kelola lahan


yang salah menjadi penyebab becana
longsor," Kepala Badan
Penanggulangan Bencana Daerag
(BPBD) Kabupaten Bandung Barat,
Roni Rudiana kepada wartawan
belum lama ini.
Roni menyebutkan, kejadian
longsor sejak Januari hingga
Oktober 2014, sedikitnya ada 383
bencana longsor yang menewaskan
setidaknya tiga orang. Bahkan pada
2012 lalu, bencana di Desa

Mukapayung, Kecamatan Cililin


menjadi bencana terbesar sepanjang
sejarah KBB dengan korban tewas
mencapai 17 jiwa.
"Kebanyakan, longsor di KBB
terjadi pada bulan Januari saat
intensitas hujan meningkat."
Dikatakannya, peta tersebut
membagi wilayah KBB ke dalam
empat zonasi warna, hijau
(kerentanan sangat rendah), biru
(kerentanan rendah), kuning
(kerentatan sedang), dan merah

(kerentanan tinggi). Kecamatan


Cililin, Gununghalu, Sindangkerta,
Saguling, dan Cipongkor berada di
zona merah atau kerentanan gerakan
tinggi termasuk Kecamatan
Lembang.
"Dari data yang diterima,
longsor yang murni karena
pergerakan tanah baru dua kali
terjadi, yakni di Mukapayung Cililin
dan Cipatat. Selebihnya, longsor
disebabkan faktor land use atau
kesalahan tata guna lahan,"
paparnya. q Ferry/Andri

Kades Salah Satu Permasalahan Pembangunan KBU


CIJAMBE-SUBANG, (Perak).Banyaknya aliran air yang tersumbat menjadi sasaran
gotong royong kerja bhakti sosial Warga Dusun
Cijambe, Desa/Kec. Cijambe.
Terlihat jelas apresiasi warga melaksanakan
pembersihan sampah dan pengerukan untuk
memperlancar saluran air di dusun tersebut.
Diungkapkan Kepala Desa Cijambe Dicky
Hardiansyah disela-sela gotong royong bersama 30
warga sekitar dan para tokoh masyarakat kepada
Perak, Senin (20/10). Setidaknya kita berupaya
secara rutin agar saluran air tetap berfungsi
sebagaimana mestinya, ucap Dicky.
Ditambahlannya, tak dapat dipungkiri salah satu upaya
mengantisipasi genangan air di sebuah kawasan
pemukiman, memang harus bersih dan tidak
tersumbat. Selain itu kata Dicky bahwa gotong royong
ini guna memelihara hasil pembangunan yang ada agar
tetap berfungsi optimal.
Sedangkan para tokoh masyarakat Dusun Cijambe
mengatakan, kami warga setempat akan berupaya rutin
untuk bergotong royong guna mengantisipasi di
musim hujan yang akan datang, hal ini sebagai upaya
pencegahan banjir, jangan sampai ada saluran yang
t e r s u m b a t
s a m p a h .
Alhamdulillah dilaksanakan dan berjalan lancar.
Sebagian warga berpartisipasi aktif untuk melakukan
gotong royong, terutama saat membersihkan saluran
air dan pengerukan lebih dalam, ungkapnya.

KBB, (PERAK).Salah satu sumber


permasalahan yang cukup fatal
dalam pembangunan di KBU adalah
akibat tidak mengertinya Kepala
desa (Kades) terhadap berbagai
peraturan KBU, sehingga dengan
mudahnya memberikan perijinan
tanpa mau berkoordinasi dengan
d i n a s t e r k a i t d a n
mempertimbangkan serta
mempelajari berbagai peraturan
yang memberikan pembatasan
pembangunan dikawasan ini, hal
ini diungkapkan Bupati Bandung
Barat H. Abubakar dalam acara
Rapat Koordinasi Pengendalian
Pemanfaatan Ruang Kawasan
Bandung Utara di Lingkup
Pemerintah Daerah Kab. Bandung
Barat belum lama ini.

rekomendasi ijin pembangunan dari


Pemerintah Provinsi Jawa Barat
selain adanya pembatasan dengan
tetap menyediakan Ruang Terbuka
Hijau (RTH) setidaknya 40 persen
dari jumlah titik yang akan
dibangun.
Selain itu, permasalahan KBU
memang sudah banyak terjadi
sebelum Kab. Bandung Barat berdiri
pada 7 tahun yang lalu.
Jadi, mau tidak mau kita harus
berani ambil resiko produk
pemerintahan sebelumnya yang
telah memberikan kebijakan terkait
kawasan ini sebagai sebuah
konsekuensi dan resiko serta
tantangan yang harus dihadapi.
Oleh karena itu, Abubakar
mengajak seluruh jajaran
pemerintahan dan stakehplder

terkait untuk lebih berpikir visioner


jauh kedepan agar tidak mewariskan
permasalahan yang sama kepada
generasi berikutnya yang akan
melanjutkan tongkat estafet
kepemimpinan,
Salah satu cara dan upayanya
adalah dengan melakukan langkah
preventif atau pencegahan termasuk
dengan memberikan pembinaan
kepada seluruh pihak yang terlibat
didalamnya terkait pemberian
perijinan pembangunan. Pasalnya,
banyaknya permasalahan perijinan
dan pemanfaatan ruang di KBU
akibat rendahnya pengetahuan serta
enggannya berkoordinasi dan
mempelajari berbagai peraturan
menyangkut permasalahan ini.
tegasnya.
q Ferry

Hendak BM, Samsul Ditabrak Tronton

Memang ada saluran drainase di Dusun Cijambe


yang kondisinya kurang baik karena tersumbat
sampah. Namun, Dicky merasa bersyukur mempunyai
masyarakat yang masih memiliki jiwa gotong royong
yang kuat.
Dengan gotong royong ini kami bisa membuang
sampah yang menyumbat saluran air, seperti di sebelah
kiri jalan raya pas bawah jembatan yang penuh
sampah. Hal itu untuk mencegah genangan air usai
turunnya hujan dan mencegah kebanjiran, tandas
Dicky. q B. Kurniawan

H. Abubakar mengkritisi
kinerja beberapa kepala desa yang
kerap menjadi salah satu sumber
permasalahan dalam memberikan
perijinan pembangunan di Kawasan
Bandung Utara (KBU). Pasalnya,
tidak sedikit kades yang dengan
mudahnya menandatangani
perijinan tanpa berkoordinasi
dengan dinas terkait dan
mempertimbangkan peraturan
menyangkut perijinan pembangunan
KBU.
Seperti diketahui, terdapat
sekitar 4-5 kecamatan di wilayah
Kab. Bandung Barat yang termasuk
dalam lingkungan KBU. Artinya,
dalam melaksanakan pembangunan
di kawasan tersebut, selain harus
memiliki ijin dari pemda setempat
juga harus disertai dengan

TAMBAKDAHAN-SUBANG,
(PERAK).Samsul (15), siswa SMPN 2

Tambakdahan kelas X
menjadi korban tabrak lari
oleh mobil tronton. Identitas
mobilnya tidak diketahui
karena sopir bersama
keneknya kabur dengan
kecepatan tinggi setelah
menabrak korban, Minggu
(26/10/2014).
Menurut ketererangan
salah-seorang warga di
sekitar kejadian. Saat itu
Samsul bersama dengan 5
temannya hendak menyetop
mobil untuk BM (Bonjeng Mobil),
namun naas Samsul tertabrak mobil

tronton dan masuk kebawah kolong


mobil tersebut.
Dari keempat teman yang
bersama Samsul, ketiga temannya
kabur ketika melihat korban yang
sudah tergletak dan berlumuran
darah. Beruntung masih ada satu
temannya yang peduli membantu
untuk mengevakuasi korban di TKP.
Dengan susah payah
mengangkat korban dari tengah
sampai ke pinggir jalan, rekannya
menyetop mobil elf dan
membawanya ke Puskesmas
terdekat di daerah Sukra, Indramayu,
namun ia ditolak karena lukanya

sangat parah.
Padahal menurut saksi mata,
saat kejadian ada mobil Polisi yang
sedang berpatroli, namun
menghiraukan korban, justru malah
sibuk mengejar mobil tronton yang
kabur, tapi hasilnya nihil.
Selanjutnya, ia dilarikan ke
ruang IGD RSU Pantura R.A. Sentot
Patrol Indramayu dan lansung
ditangani oleh tim dokter medis
rumah sakit tersebut. Hingga berita
ini dibuat, kondisi korban masih
dalam keadaan kritis dan tidak
sadarkan diri.
qCJ Tabroni

PRIANGAN TIMUR

Susi Asli Pituin Putra


Pangandaran Jadi Menteri

CIAMIS, (PERAK).Sejak duduk di bangku SMP,


Susi Pudjiastuti, pengusaha
sukses asal Kabupaten
Pangandaran, Jawa Barat yang
kini menjadi Menteri Kelautan
dan Perikanan di Kabinet JokowIJk dikenal cerdas dan gigih
mengerjakan sesuatu.
Hal itu disampaikan Herdis,
guru Bahasa Sunda Susi di SMP 1
Pangandaran. "Saya sebagai
gurunya sangat bangga, Ibu Susi
memang dari waktu sekolah juga
dikenal pintar, selalu bersemangat
dan gigih," ungkapnya yang kini
sudah pensiun saat berbincang di
rumahnya dengan wartawan
Perak.

Herdis mengatakan, di
sekolah Susi terlihat menonjol
diantara teman-temanya, dia
selalu mendapatkan rangking
terbaik. dia cerdas dan rajin,
ungkapnya.
Seingat Herdis, Susi juga
gemar membaca buku dari mata
pelajaran sekolah, ilmu
pengetahuan hingga buku
bercerita. Dia gemar sekali
membaca, bisa dibilang kutu
buku, keingintahuannya sangat
besar kalau belum tahu, terus
berusaha nyari tahu," tuturnya.
Herdis mengatakan, selain
pintar Susi juga aktif mengikuti
ekstrakurikuler. "Kalau Pramuka
Susi itu kelihatan paling aktif,

semangatnya mengalahkan siswasiswa lain. Memang orangnya


suka dengan kegiatan lapangan,"
ungkapnya.
Meskipun tipikal sosok yang
tegas dan kritis, Susi anak yang
sopan, "hormat sama guru dan
teman dan juga tidak sombong.
Sampai sekarang kalau ketemu
suka nyapa, tidak membedabedakan orang," sambungnya.
Diapun mengaku masih
menjalin silahturahmi dengsn
pemilik Susi Air tersebut. Tiap
tahun saya ketemu kalau
kerumahnya baik banget, segala
macam makanan di tawarin,
imabuhnya.
Herdis mengatakan
kedekatan emosional dengan
keluarga Susi sudah terjalin sejak
dia mengemban tugas sebagai
guru. Saya kenal Susi sejak
usianya masih lima tahun, kerena
dulu saya pernah kos di rumah
orang tuanya," kata dia.
Dikatakan Herdis , walaupun
Susi tidak sempat menyelesaikan
sekolah
SMA, ia meyakini
muridnya itu mampu bekerja
dengan baik," Susi itu pada
dasarnya sudah pintar, belajar, dan
mencari ilmu itu kan bisa dimanamana.
q Asep Akasah

Desa Sukamaju Talegong


Garut Harapkan Bantuan
Perbaikan Jalan
GARUT, (PERAK).Jalan Desa Sukamaju, Kec. Talegong, Kab.
Garut saat ini keadaannya rusak parah, dan
sangat memprihatinkan. Padahal jalan tersebut
sangat vital bagi warga untuk memasarkan hasil
bumi mereka ke kota yang terdekat, seperti ke
Pangalengan dan Bandung.
Yang lebih memprihatinkan lagi, jalan yang
menghubungkan jalan provinsi ke Kantor Desa
Sukamaju sepanjang 2,6 km sudah tidak layak
dilalui oleh kendaraan atau pejalan kaki.
Malahan kalau musim hujan tiba, tidak sedikit
masyarakat yang jadi korban akibat jalan licin,
lumpur, dan berlubang.
Pjs Kepala Desa Sukamaju, Iim Hadiman
saat ditemui di kantornya, kepada Perak
menjelaskan, bahwa kondisi jalan yang rusak
parah, telah berlangsung lama. Namun untuk
tidak menghambat pemasaran hasil bumi
masyarakat Sukamaju, mereka tetap
menjadwalkan gotong royong untuk perbaikan
jalan. Meskipun hasilnya tidak maksimal, tetapi
sedikit mengurangi bahaya bagi pengguna jalan.
Malahan, menurut Kades Iim, jalan desa
sepanjang 6 km, keadaannya semua rusak
parah. Padahal, pengajuan proposal perbaikan
jalan, tiap tahun diajukan melalui Musrenbang.
Mudah-mudahan, Pemkab Garut dan juga
instansi terkait lainnya memberikan skala
prioritas untuk perbaikan jalan Desa Sukamaju,
harapnya.
Masih menurut Kades Iim, perbaikan jalan
Desa Sukamaju tidak pernah dianggarkan secara
khusus dari pemerintah, baik pemerintah pusat,

provinsi, maupun kabupaten.


Untuk perbaikan jalan yang selama ini
mereka lakukan, anggarannya hanya dari
program PNPM. Diakui oleh Iim, bahwa untuk
perbaikan jalan Desa Sukamaju telah masuk
skala prioritas Pemkab Garut, termasuk untuk
SMP kelas jauh, penyediaan air bersih, dan
lainnya. Meskipun tahun ini belum terealisasi,
dia punya keyakinan bahwa tahun 2015, semua
program Desa Sukamaju yang masuk skala
prioritas di Pemkab Garut, akan segera
terealisasi.
Mudah-mudahan dengan dimuatnya
permohonan kami ini di Media Peduli Rakyat
akan menyentuh hati dan nurani pejabat Pemkab
Garut dan Instansi terkait lainnya tentang
keadaan Desa Sukamaju dan apa yang kami
butuhkan saat ini, katanya.
qTepu/Asep/Didin

Bangub Desa Selaawi Talegong Garut Koramil 1123/Cisewu Baktikan Diri


Dialokasikan Bangun Jalan
Kepada Masyarakat Cibengang

GARUT, (PERAK).Bantuan Gubernur (Bangub)


yang diterima Desa Selaawi, Kec.
Talegong, Kab. Garut baru-baru
ini sebesar Rp100 juta
dialokasikan untuk pembangunan
jalan sepanjang 1.200 meter yang
terletak di Kp. Cinyawar sampai
Cinyatuh Rt. 02 dan Rt. 04 Rw. 02.
Masyarakat merasa
bersyukur dibangunnya jalan
tersebut yang selama ini
kondisinya rusak parah. Dengan

dibukanya akses jalan tersebut


semakin mempermudah dan
memperlancar pemasaran hasil
bumi masyarakat ke kota yang
terdekat.
Kepala Desa Selaawi, Kec.
Talegong, Kab. Garut, Tata yang
akrab dipanggil Ajang Doro saat
ditemui di kantornya, kepada
Perak menjelaskan bahwa
kendala yang dialami masyarakat
Cinyawar dan Cinyatuh berkaitan
dengan jalan yang rusak parah
telah dapat direalisasikan melalui
anggaran Bangub yang diterima.
Segala sesuatunya berkaitan
dengan pembangunan jalan,
diserahkan kepada pelaksana dan
masyarakat. Pembangunan juga
melibatkan aparat Pemerintahan
Desa, BPD, LPMD, dan juga
tokoh masyarakat. Berkaitan
dengan alokasi tersebut ke Daerah
Cinyatuh dan Cinyawur, menurut
Ajang Doro karena jalan tersebut
dianggap sudah rusak parah dan
sangat dibutuhkan.
Berkaitan dengan lokasi

pembangunan jalan dari alokasi


Bangub sudah kami
musyawarahkan dulu dengan
BPD, LPMD, dan juga tokoh
masyarakat Selaawi, katanya.
Di tempat terpisah,
Bendahara Desa Selaawi, Asep
Supriatna, saat ditemui di
lapangan, kepada Perak
menjelaskan, bahwa anggaran
yang diterima dari Bangub
dipergunakan secara efektif dan
efisien.
Hal itu diterapkan untuk
menjaga amanah dan kepercayaan
yang diberikan pemerintah.
Segala sesuatu yang menyangkut
pengeluaran anggaran,
diupayakan transfaran dan
diketahui oleh masyarakat.
Bangub yang diterima
harus dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan masyarakat. Kades
Selaawi tetap transfaran berkaitan
dengan bantuan apapun yang
diterima dari pemerintah,
tegasnya.
q Tepu/Asep

Daftar Sekolah Harus Lampirkan KMS


Puskesmas Mandalika dan
Unit Pelaksana Teknis Dinas
(UPTD) Pendidikan
Kecamatan Cikoneng
membuka terobosan baru bagi
dunia pendidkan. Anak-anak
harus melampirkan kartu
menuju sehat (KMS) saat akan
daftar sekolah PAUD, TK, dan
SD. Hal itu dikerjasamakan
dengan UPTD pendidikan
Cikoneng.
"Jadi anak-anak yang akan
masuk sekolah itu harus
dinyatakan sehat yang
dibuktikan dengan Kartu
Menuju Sehat (KMS),
sebelumnya mereka mengikuti
voluntery conseling and test
(VCT) di pos yandu," ujar
Kepala Puskesmas Mandalika

Kec. Cikoneng, Kab. Ciamis


D r. E n i R o c h a e n i s a a t
sosialisasi di gedung islamic
center.
Dia menjelaskan, melalui
pemeriksaan seperti itu, maka
perkembangan kesehatan anak
akan terpantau. Hal itu juga
memudahkan petugas
kesehatan mendeteksi
penularan virus mematikan
HIV AID terhadap anak-anak
dari orang tuanya. "HIV AIDS
bisa menular dari orang tua ke
anak dengan demikian
pemeriksaan seperti ini maka
bila di deteksi sejak dini," kata
Eni.
Kepala UPTD Pendidikan
Kecamatan Cikoneng, Endang
Mustopa mengaku setuju

dengan rencana pelampiran


KMS saat daftar sekolah.
UPTD, kata dia, telah menjalin
kerja sama dengan Puskesmas
Mandalika untuk mewujudkan
hal tersebut. Orang tua harus
memeriksakan anaknya ke
Puskesmas atau Posyandu
sebelum masuk sekolah.
"Kesehatan itu sangat
penting, harus diketahui
apakah anak punya latar
belakang penyakit atau tidak,"
kata Endang.
Camat Cikoneng, Syarip
Hidayat juga mendukung
program KMS, dengan
pemeriksaan seperti itu maka
deteksi penyakit menular bisa
dilakukan sejak awal.
qAsep Akasah

GARUT SELATAN, (PERAK).Dalam rangka memeriahkan HUT TNI


Ke-69 Tahun 2014, Komando Rayon
Militer 1123/Cisewu bahu membahu
bersama masyarakat Kampung Cibengang,
Desa Mekarsewu, Kecamatan Cisewu,
Kabupaten Garut melaksanakan
pembangunan berupa pengaspalan jalan
desa sepanjang 800 meter.
Kegiatan ini dilaksanakan sehari
setelah perayaan HUT TNI 69 Senin
(6/10/2014) dan langsung dipimpin oleh
Danramil 1123/Cisewu, Kapten Inf. M.
Hendi, dengan menurunkan anggotanya
bersama masyarakat setempat yang setiap
harinya terjadwalkan sebanyak 10-15
orang personil anggota TNI yang bertugas
di Koramil Cisewu berbaur dengan warga
masyarakat dan ditambah unsur dari
pemerintah dan lembaga Desa Mekarsewu.
Kegiatan ini Ini merupakan bagian
dari rangkaian dalam memeriahkan ulang
tahun TNI Ke-69 tahun 2014 ini, terutama
kegiatan yang bergerak dibidang sosial
atau karya bhakti TNI, dengan dasar
kebutuhan hasil usulan masyarakat yang
mengharapkan terpenuhinya kebutuhan

sarana transportasi
berupa peningkatan
kapasitas jalan desa,
maka kami telah
berbaur bersama
dengan mereka untuk
melaksanakan kegiatan
ini dan ini merupakan
salah satu wujud
Manunggalnya Tentara
Nasional Indonesia
bersama masyarakat,
ungkap Kapten Inf. M.
Hendi di ruang
kerjanya.
Berkaitan dengan
sumber dana yang
dipergunakan dalam
pembangunan jalan desa ini, M. Hendi
menerangkan bahwa dana ini bersumber
dari Pemerintah Kabupaten Garut dan
Korem Garut, yaitu berupa bahan material
termasuk aspal, sedangkan pihak kami
K O R A M I L 11 2 3 / C i s e w u h a n y a
mengurusi sebagai pelaksananya saja,
sehingga jika dijumlahkan antara bahan
yang ada dan jumlah swadaya (tenaga) ini
diperkirakan melebih dari 125 juta.
Disamping kegiatan karya bhakti ini,
masih ada kegiatan lain yang berkaitan
dengan Hari Ulang Tahun Tentara Nasional
Indonesia berupa pertandingan catur di
Kecamatan Talegong dan pada tanggal
25/10/2014 di Desa Cisewu Kecamatan
Cisewu akan digelar adventure motor trail
dengan nama kegiatan One Day
Adventure atas kerjasama antara
KORAMIL 1123/Cisewu, Muspika
Cisewu dan komunitas Motor Trail Cisewu
yang menamakan dirinya MACAN (Motor
Trail Cisewu Adventure) serta PK-KNPI
Kecamatan Cisewu.
qDidin

SEPUTAR PURWAKARTA - KARAWANG


Bupati Purwakarta Gelar Kontes
Bahasa Sastra Bagi Pegawainya
PURWAKARTA, (PERAK).PNS di purwakarta saat ini tengah
berlomba mengikuti "kontes" membuat
surat resmi berbahasa sastra yang
digelar pemkab setempat. langkah ini
diambil, untuk merubah tampilan surat
resmi yang biasa menggunakan bahasa
formal menjadi bahasa sastra. Alhasil,
PNS yang keluar sebagai pemenang,
akan dipindah tugaskan di bagian umum
sebagai staf khusus sekretariat bupati
untuk mengonsep seluruh surat-surat
resmi yang dikeluarkan Pemkab
Purwakarta menggunakan bahasa sastra.
Kepala bagian umum Setda
Purwakarta, Drs. Suhandi ketika
dikonfirmasi membenarkan informasi
ini. Menurut Suhandi, pihaknya
diperintah Bupati Dedi untuk memulai
menggunakan bahasa sastra, baik bahasa
sunda maupun Bahasa Indonesia dalam
setiap surat resmi yang dikeluarkan
pemkab, "tentu tak semua pegawai
m a h i r b e r s a s t r a . Ya , b u p a t i
menginspirasi kami untuk membuat
semacam kontes ini bagi seluruh PNS di
Purwakarta, agar kita dapatkan PNS
yang benar-benar menguasai sastra"
bebernya.
Namun begitu, PNS yang ikut
kontes ini tentu mereka yang masih
berstatus staf pelaksana dan tidak
berlaku bagi yang sudah memiliki
jabatan, baik jabatan struktural maupun
fungsional, kontes ini juga baru saja
dibuka.
Saya harap seluruh pegawai dapat
ikut serta. Selain dipindah tugaskan ke
setda dan OPD, merekapun (juaranya)
akan mendapatkan hadiah uang
pembinaan dari pak bupati," ujar
Suhandi.
Total hadiah pemenang sebesar
Rp5 juta untuk masing-masing kategori
Bahasa Sunda dan Bahasa Indonesia.
Juri yang ditunjuk untuk lomba ini
langsung ditangani seniman dan
budayawan Sunda dari Ciamis, Godi
Suwarna dan seniman puisi dari
Bandung, Iman Soleh.
Ditemui tempat terpisah, Bupati

Purwakarta H. Dedi Mulyadi, S.H. tetap


pada komitmennya untuk memasukan
sastra sebagai bagian penting dalam
perjalanan birokrasinya di Purwakarta.
kesan birokrat yang kaku, menurut Dedi
sudah harus dipupus dari sekarang.
"Hanya dengan budaya dan sastra
kita mampu merubah image itu," tegas
Dedi. Kedepan Pemkab Purwakarta
akan tampil beda dari segi surat
menyuratnya, baik surat keluar antar
instansi, maupun kepada masyarakat
sebagai bentuk pendekatan kultural
pemerintah dengan masyarakat.
Ini pula yang menurut Dedi bisa
memberikan penyadaran kepada
pegawainya melalui sastra bahwa tugas
dan fungsi sebagai abdi negara adalah
sepenuhnya pengabdian kepada rakyat.
"Sastra itu kan dekat dengan rasa,
dengan kemampuan diri kita memahami
dan menghayati fenomena alam, kondisi
sosial masyarakat. Sastra bisa
menggugah pegawai agar sadar dan
peduli pada kondisi itu," tambahnya.
Sebenarnya, ikhtiar Bupati Dedi
memasukan sastra dan budaya dalam
birokrasi bukan hanya kali ini saja.
Sekedar informasi, pemkab sudah sejak
3 tahun terakhir tidak lagi menggelar
apel pegawai dengan kemasan upacara,
namun diganti dengan kuliah umum
budaya dengan menghadirkan
narasumber lokal maupun tingkat
nasional. Pejabatnya pun, dituntut untuk
cakap bersastra melalui karangan
puisinya sekaligus membacakannya
dalam kuliah budaya tersebut.
Komitmen budaya dengan
penuangan surat resmi menggunakan
bahasa sastra juga pernah dibuat Bupati
Dedi saat mengeluarkan surat edaran
kepada masyarakat tentang sosialisasi
pendidikan gratis 12 tahun bagi seluruh
masyarakatnya pada Juli lalu.
Surat yang dikonsep langsung oleh
Dedi ini, yang menginspirasinya untuk
merubah surat resmi pemkab dengan
bahasa sastra.
q A. Budiman

KPU Purwakarta Masih


Menunggu Sidang Etik Lanjutan

PURWAKARTA, (PERAK).Komisi Pemilihan Umum (KPU)


Purwakarta masih menunggu sidang
etik lanjutan terkait aduan Hj. Dian
Kencana ke DKPP (Dewan
Kehormatan Penyelenggara Pemilu)
di Bandung. KPU diadukan lantaran
dugaan pelanggaran etik saat
penetapan berkas persyaratan milik
legislator Partai Golkar MS dari Dapil
V.
Hj Dian Kencana merupakan
legislator Partai Golkar yang maju
kembali pada Pileg 2014 di Dapil V
bersama MS. Dian mendapat nomor
urut 2 sementara MS mendapat nomor
urut 1. Dian melaporkan MS lantaran
diduga ada pemalsuan dokumen KTP
dan berkas persyaratan lainnya.
Saat maju menjadi caleg, MS
diduga masih berstatus PNS aktif di
Kementerian Keuangan dan menjadi
pegawai Kantor Pajak Pratama
Purwakarta. Sebelum mencalonkan,
MS mengundurkan diri, namun berkas
pemberhentian sebagai PNS-nya baru
belum rampung saat dilantik menjadi
anggota legislatif. Itu dapat dilihat

dari keterangan pada website BKN


yang masih berstatus PNS pada saat
dirinya dilantik.
"Kita masih menunggu
pemanggilan ulang oleh DKPP,
karena KPU sendiri adalah pihak yang
diadukan sementara saudara Dian
Kecana yang mengadukan," jelas
Ketua KPU Deni Ahmad Haidar, Rabu
(22/10).
Pada pemanggilan pertama,
Ketua KPU dan dua komisioner KPU
lainnya diadukan ialah Deni Haidar
sendiri, Ade Nurdin dan Ramlan
Maulana. KPU tidak merasa
keberatan atas sidang DKPP karena
pihaknya akan mengikuti prosedur
hukum yang berlaku. Bagaimana
nanti hasilnya, KPU siap menerima
atas putusan DKPP yang ditetapkan.
"Kita ikuti saja, ini mekanisme
Pemilu kok," timpal Deni.
Ada beberapa kemungkinan
yang akan terjadi setelah nanti sidang
DKPP ditetapkan. Kemungkinannya,
bila KPU dinyatakan melanggar etik
maka ada sanksi yang akan diterima
berupa isolasi sampai
penghentian anggota komisioner.
Bisa saja nanti akan dilakukan
PAW (Pergantian Antar Waktu)
kepada legislator bersangkutan.
Sementara bila aduan saudara Dian
Kencana meleset, maka baik KPU
maupun legislator bersangkutan tidak
merubah keputusan KPU dan SK
Gubernur.
"Kalau terbukti bisa ada yang
dihentikan, kita masih menunggu
persidangan lanjutan, ini sesuai
aturan," pungkas Deni.
qA. Budiman

Bentrokan Dua Kubu LSM


Hampir Terjadi di Cikampek

KARAWANG, (PERAK).Bentrokan dua kubu LSM hampir


saja terjadi antara kubu LSM NKRI dan
LSM Gabungan Inisiatif Barisan Anak
Siliwangi (GIBAS), Kamis (30/10 ).
Beruntung keadaan tersebut dapat
dikendalikan oleh aparat kepolisian dari
Polsek Cikampek yang dibantu satu
peleton Shabara Polres Karawang.
Penyebab keributan tersebut
belum dapat diketahui, namun diduga
terjadi kesalahpahaman atau adanya
pihak ketiga yang sengaja ingin

memecah belah kedua LSM tersebut


yang sebelumnya dalam keadaan rukun
dan damai, ini di pertegas oleh
pernyataan kedua ketua LSM M. Manin
Fauzi dari GIBAS dan Udin Beron dari
LSM NKRI kepada menerangkan Perak.
Kami dari awal sudah beraliansi
dan sebelumnya tidak ada masalah, untuk
permasalahan ini kami sungguh tidak
tahu penyebabnya, kami menduga
mungkin ada pihak ketiga yang ingin
mengadu domba kami ujar, mereka.
Untungnya petugas cepat tanggap

sehingga bentrokan tidak sempat terjadi


dan keadaan bisa segera di kondusifkan
dan tidak ada korban dari kedua belah
pihak, kami atas nama kedua LSM
mengucapkan terima kasih kepada aparat
kepolisian ujar kedua ketua kepada
Perak.
Menanggapi hal ini Kapolsek
Cikampek Kompol Tubagus Ahmad
Sofwan, S.H. menghimbau kepada kedua
LSM agar tidak mudah terprovokasi
untuk bertindak anarkis dan bila ada
permasalahan selesaikan dengan kepala
dingin dan kami pun selaku penegak
hukum tidak akan segan untuk
mengambil tindakan tegas dalam
mengatasi kelompok-kelompok yang
dapat mengganggu keamanan dan
ketertiban masyarakat, ujar Kapolsek.
Karena kami harus tetap
berpegang kepada tiga fungsi yaitu
fungsi pembinaan, preventif, dan
represif, disamping fungsi pelayanan,
perlindungan dan pengayoman. Untuk
itu seluruh kegiatan yang ada di
masyarakat pasti selalu kami monitor.
Apabila ada kelompok yang
berpotensi mengganggu keamanan akan
kita rangkul, bila tidak bisa terpaksa kami
ambil tindakan sesuai hukum yang
berlaku, ujar Kapolsek menutup
pembicaraan. q Dennis

CV Faza Nugraha Harus Mengembalikan


Uang 70 Juta ke Khas Daerah
PURWAKARTA, (PERAK).Lantaran kekurangan fisik
bangunan dan kelebihan hitungan, CV
Faza Nugraha harus mengembalikan
uang 70 juta rupiah ke kas daerah.
Bangunan fisik Gerai Gelar Produk
PNPM di Jalan Veteran sampai saat ini
belum bisa dimanfaatkan.
Kasubag Sarana Prasarana BKBPIA
Suryana mengatakan temuan tersebut
bermula dari kelebihan pembayaran
sekitar 15 juta rupiah berdasarkan
pemeriksaan inspektorat provinsi. Selain
kelebihan pembayaran, inspektorat pun
menemukan kekurangan pengerjaan
bangunan fisik.
"Selesai tepat waktu 90 hari, setelah
selesai ada pemeriksaan inspektorat
provinsi, dalam dokumen tersebut ada 15

juta rupiah kelebihan hitungan, 55 juta


rupiah kekurangan fisik kegiatan
jumlahnya sekitar 70 juta," kata Suryana,
Kamis (23/10).
Karena temuan tersebut CV Faza
diminta mengembalikan kelebihan
tersebut ke kas daerah selama 60 hari
kerja berdasarkan surat dari inspektorat
provinsi. Namun, CV Faza mengaku
akan melunasi bertahap sampai akhir
tahun ini. "Menjadi tanggungjawab CV
Faza, dan sudah mengembalikan
bertahap," timpalnya.
Gerai Gelar Produk PNPM
Perdesaan sendiri merupakan kegiatan
yang didanai Banprov 2013 senilai 1
miliar rupiah. Dialokasikan untuk fisik
900 juta melalui LPSE Purwakarta,
pemenangnya CV Faza dengan nilai 853

juta rupiah. "Bangunannya di Jalan


Veteran," tukas Suryana.
Sementara untuk kegiatan serupa
tahun ini sudah dilaksanakan oleh CV
Bintang Langit dengan nilai kontrak 179
juta rupiah. CV Bintang mengerjakan
ruang pelatihan di gedung yang sama.
"Pada intinya untuk anggaran tidak ada
masalah," imbuh Suryana.
Namun sayang hingga kini
bangunan tersebut belum dapat
dimanfaatkan lantaran tak ada akses
masuk gedung yang memadai. Bangunan
gedung yang letaknya dekat jalan utama
tak memiliki akses masuk kendaraan
roda empat. "Akses masuknya sulit.
untuk membongkar harus melalui PU
nasional," pungkasnya.

qA. Budiman

Perencanaan Program Infrastruktur Unggulan Tahun 2015


KARAWANG, (PERAK).Pemerintah Kabupaten Karawang
melalui dinas bina marga dan pengairan
pada tahun depan 2015 akan dianggarkan
untuk perbaikan infrastruktur jalan dan
jembatan Daerah Cikampek menuju
Lemahabang sebelum program itu
dimulai dan RAB dibuat.
Wakil Bupati dr. Cellica, Ketua
DPRD H. Toto Suripto bersama Kadis
Bina Marga Acep Jamhuri dan jajaran
pemkab lainnya termasuk kadis perindag
karena ini akses sentra perdangangan
pada tata ruang Kab. Karawang.
Monitoring ini dilakukan pada Selasa
(28/10), walaupun panas terik matahari
sangat menyengat, wakil bupati masih
tampak bersemangat untuk melihat
keadaan jalan dan jembatan tersebut,
sambil menyapa masyarakat sekitar.
Wa k i l B u p a t i d r. C e l l i c a
berpendapat, ini merupakan program
unggulan di tahun 2015 akan di
anggarkan di APBD Murni Tahun 2015,
mengenai jembatan diatas Kali Kalen
kapal akan dibuat lebar dan Kali Kalen
Kapal dan Kali Cikaranggelam ini akan
dilakukan normalisasi karena keadaan
saat ini tercemar limbah,
Ini saya akan minta jajaran BPLH
Kab. Karawang untuk menegur pelaku
pencemar limbah ini sehingga merugikan
petani yang ada di daerah ini airnya tidak
bisa mengairi. keterangan saya dapat dari

salah satu petani disini dan akan menjadi


bahan utama kajian, perusahaan tersebut
merupakan PT ASIATEK produksi
Keramik salah satunya akan kami tegur,
ungkapya.
Tujuan kami Pemkab Karawang
melakukan proyek ini untuk
mengembangkan akses pusat kegiatan
pada Daerah Cikampek sebelah Utara
hingga Kecamatan Lemahabang dan ini
juga jalan strategis penghubung 4
kecamatan yakni Kecamatan Cikampek,
Kec. Tirtamulya, Kec. Purwasari, dan
Kec. Lemahabang.
Atas dasar itu saya mendorong
pihak Dinas Bina Marga agar lakukan
proyek ini mulai awal tahun 2015, ini
juga ialah untuk membantu mata
pencaharian mereka yang lalu lalang
menggunakan jalan ini, karena ini adalah
sentra perdagangan pada akhirnya nanti
pada tata ruang Kab Karawang juga, pada
monitor perencanaan proyek tahun depan
ini saya juga sengaja bersama ketua
DPRD H. Toto Suripto agar beliau juga
mudah untuk meng-accept,ujar Wakil
Bupati kepada Perak.
Sementara itu dari pihak Dinas
Bina Marga, Acep Jamhuri mengatakan,
perencanaan programnya direncanakan
akan melaksanakan proyek pelebaran
jalan akses jalur dari titik Kampung
Pawarengan Desa Dawuan Timur, Under
Pass Pawarengan semula ada 1 akan

dibuat 2 agar bisa 2 jalur kemudian untuk


lebar jalan yang rata rata awal mula
hanya 5 meter akan diperlebar hingga 1015 m. Akses jalan itu melalui Desa
Karangsinom, Kec Tirtamulya dan Desa
Karang Sari, Kec. Purwasari sampai
kepada titik Desa Karang Tanjung, Kec.
Lemahabang di tengah proyek jalur
pelebaran ini terdapat jembatan Tegal
Koneng yang melalui Kali Cikarang
Gelam. Jembatan tersebut juga akan
dibuat menjadi 2 jalur mobil, untuk
pengairannya sendiri kali ini akan
dilakukan normalisasi karena fungsi air
ini tidak bisa berfungsi untuk pengairan
sawah sekitar daerah tersebut.
Bila pada RAB prediksi akan
menghabisakan masih hitungan kasar
minimal 50 Miliar, ujar Kadis Dinas
Bina Marga dan Pengairan Acep
Jamhuri.
Tambah Acep, sedikit perencanaan
kami yang lain Dinas Bina Marga
Jembatan Johar menuju Lamaran juga
akan diperlebar karena disitu potensi
macet, kemudian akan membuat
jembatan KW 6 dan masih ada hal lain
juga doakan kami bisa jalankan program
tersebut ini semua upaya kami dan
instruksi wakil bupati untuk agar
masyarakat memiliki kenyamanan dalam
menggunakan jalan,ujarnya.
q Dennis

SEPUTAR BALI
Tim Perak Bali

Klarifikasi Dirut PTTJS,


Terkait Proyek BPPT Badung
Yang Disemprit Bupati

DENPASAR, (PERAK).Terkait proyek pembangunan


gedung Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu (BPPT) Kabupaten Badung
yang sempat disemprit oleh Bupati
Badung, ini semua dikarenakan proyek
tidak sesuai dengan target.
Kepala Bidang Bangunan Dinas
Cipta Karya (DCK) Kabupaten Badung
dan juga sekaligus selaku Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) Muliarta
pernah menerangkan bahwa
pembangunan proyek BPPT yang
seharusnya per tanggal 7 Oktober 2014

rencana semula 72,03 persen tetapi baru


terealisasi hanya 67,04 persen.
Selaku pihak pelaksana proyek,
Direktur Utama PT. Tunas Jaya Sanur I
Wayan Suwirta saat dikonfirmasi di
ruang kerjanya menerangkan bahwa
paket proyek yang kami kerjakan terdiri
dari 2 paket proyek yaitu, Gedung BPPT
dan Gedung Perpustakaan dimana kedua
proyek ini berada dikompleks Puspem
Badung.
Terkait pelaksanaan proyek
pembangunan gedung BPPT Badung
bisa dibilang juga kejar-kejaran dengan

proyek pembangunan gedung


perpustakaan. Saat pelaksanaan
pekerjaan struktur secara target relatif
dapat kami penuhi dan bahkan ada
sedikit kemajuan dari schedule yang
ditetapkan, keterlambatan terjadi setelah
adanya hari raya keagamaan yang dalam
perkiraan kami tenaga kerja akan
optimal dalam kurun waktu 1 minggu
s e t e l a h h a r i r a y a . Ta p i p a d a
kenyataannya tenaga kerja baru mulai
optimal setelah 2 minggu kemudian, dan
kendala utama yang kami hadapi yang
mempengaruhi kemajuan pekerjaan
lainnya adalah tenaga kerja kontruksi
baja.
Kami telah mengupayakan untuk
mengejar keterlambatan yang ada pada
saat ini, melalui pemenuhan jumlah
tenaga kerja dan kerja lembur yang
hampir tidak ada putusnya sehingga
keterlambatan yang ada secara
berangsur-anggur dapat terkejar dan
pekerjaan bisa diselesaikan dalam waktu
yang telah ditetapkan. Untuk mengenai
bahan dan alat-alat kerja telah kami
siapkan secara baik, sehingga tidak
menghambat pekerjaan dilapangan,
tandasnya.
Sedangkan mengenai nilai kontrak
sesuai dengan item dan volume tender
awal proyek pembangunan gedung
BPPT Badung senilai Rp35,4 miliar,
dengan nilai pagu anggaran yang
disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten
Badung sekitar Rp41 miliar lebih.
Sedangkan nilai proyek pembangunan
gedung perpustakaan senilai Rp31,9
miliar. Tandas Suwirta. qYd

Kado Sambut HUT ke 521 Kota Tabanan


Pengelolaan Air Bersih Tabanan Masuk Tiga Besar Nasional
TABANAN, (PERAK).Sebagai daerah pesisir, Tabanan
kembali menorehkan prestasinya. Kali
ini, pengelolaan sarana air bersih layak
minum Kelompok Gangga Pawitra
Jaya, Pantai Yeh Gangga, masuk 3
besar nasional mengalahkan 500 titik
desalinasi yang tersebar di seluruh
Provinsi di Indonesia. Untuk bisa
menjadi yang terbaik, tim verifikasi
pusat turun langsung ke Tabanan untuk
melakukan penilaian.
Rombongan diterima langsung
Sekretaris Kabupaten Tabanan
Nyoman Wirna Ariwangsa, Rabu
(29/10) pagi di tempat pengelolaan air
minum di Banjar Yeh Gangga,
Sudimara.
Hadir mendampingi penilaian
Adibakti Mina Bahari kategori
Pengelolaan Program Kelautan Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K) fasilitas
sarana air bersih layak minum tersebut,
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan
Tabanan Made Subagia.
Pengelolaan air bersih milik
kebanggaan masyarakat Yeh Gangga
sendiri telah beroperasi sejak 22
Februari 2013 dan berhasil
memproduksi air rata-rata sebulan
mencapai 1.500 galon dengan omset
Rp10.500.000.
Ketua Kelompok Gangga Pawitra
Jaya, Wayan Winda menjelaskan, untuk
menjamin agar air bersih yang
diproduksi dapat diminum dengan
aman, air yang diberi nama water
gangga ini juga telah menerima
sertifikat layak higienis dari Dinas
Kesehatan Tabanan. Sementara untuk
promosi, diawali dengan membagikan
secara gratis kepada masyarakat di
Banjar Dinas Yeh Gangga.
"Kami yakin, air yang kami
produksi tidak kalah bersaing dengan

air kemasan
yang sudah
punya nama
dari dulu.
K a r e n a
kesehatan dan
kebersihan air
yang kami
hasilkan telah
terbukti,"
ungkapnya.
Pemban
g u n a n
perikanan di
Tabanan terus
digalakkan
pemerintah
dalam upaya
meningkatka
n kesejahteraan masyarakat. Bupati
Tabanan dalam sambutannya yang
dibacakan Sekkab Nyoman Wirna
Ariwangsa mengatakan, masuknya
Ta b a n a n m e n j a d i t i g a b e s a r
penghargaan Adibakti Mina Bahari
merupakan sesuatu yang sangat
membanggakan. Karena prestasi ini
menjadi kado istimewa pada HUT ke521 Kota Tabanan.
Dirinya berharap, raihan ini dapat
memotivasi dalam bekerja, sehingga
sarana ini dapat dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya, guna memenuhi
kebutuhan air minum masyarakat,
khususnya warga Sudimara.
"Melalui pengelolaan yang
optimal dan profesional, saya yakin
sarana ini mampu meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan
masyarakat," harapnya.
Kabupaten yang masuk 3 besar
dalam penilaian tersebut, diantaranya
Kabupaten Tabanan, Kulon Progo
Yogyakarta dan Pulau Bintan, Riau.

Ketua tim penilai, Aris Kabul


menyatakan apresiasinya karena
Tabanan tiap tahun terus meraih
penghargaan di bidang perikanan.
Sebagai daerah pesisir, Tabanan
telah teruji berkontribusi nyata
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Adapun kriteria penilaian tersebut,
diantaranya indikator kelembagaan,
kemitraan, pemasaran, swadaya
masyarakat, sarana dan prasarana,
administrasi, manajemen hingga
keberlanjutan usaha.
"Saya yakin pengelolaan air bersih
milik kelompok Gangga Pawitra Jaya
ini, akan menjadi pelopor usaha kecil
bagi penyedia sarana air bersih dipesisir
dan pulau-pulau kecil," pungkasnya.
Pada kesempatan tersebut, selain
mendengar penjelasan dari tim
pendamping, rombongan pusat tersebut
juga meninjau langsung mesin
pengelolaan air water gangga.
q Tim

SMP PGRI 2 Sambut Rombongan


Study Banding Kasek Se-Bogor dan Victoria School Singapura
D E N PA S A R ,
(PERAK).Dalam rangka
memperingati Hari
Sumpah Pemuda
ke-86 tahun 2014.
SMP PGRI 2
D e n p a s a r
kedatangan dua
rombongan
diantaranya
rombongan
Kepala Sekolah
PGRI se-Kota Bogor Jawa Barat
dan rombongan pelajar dari
S e k o l a h Vi c t o r i a S c h o o l
Singapura.
Dengan kedatangan kedua
rombongan tersebut, tentunya
kami dari pihak sekolah
menyambut dengan sebaik
mungkin dan memberikan
pelayanan yang terbaik, ujar
Kepala SMP PGRI 2 Denpasar I
Gede Wenten Aryasuda. Selasa,
(28/10/2014).
Salah satu rombongan dari
Kepala Sekolah PGRI Kota
Bogor mengungkapkan, dengan
kedatangan kita di sekolah SMP
PGRI 2 Denpasar ini adalah
semata-mata untuk

membandingkan tingkat kualitas


pendidikan terutama dalam
proses pembelajaran khususnya
di sekolah PGRI yang ada di
Kota Denpasar.
Setelah para rombongan
Kepala Sekolah se-Kota Bogor
berkeliling ke setiap ruang kelas
yang didampingi Kepala
Sekolah SMP PGRI 2 Denpasar,
sebelum para rombongan
meninggalkan sekolah berfoto
bareng sambil memberikan
sebuah cendra mata sebagai
kenang-kenangan yang diterima
langsung oleh Gede Wenten
selaku kepala Sekolah SMP
PGRI 2 Denpasar.
q Yd

SMAN 1 Singaraja Rayakan


HUT ke-64, Tema Go Green
BULELENG, (PERAK).Dalam rangka meriahkan
HUT SMA Negeri 1 Singaraja
yang ke-64 dengan tema Go
Green dan banyak kegiatan
yang dilakukan pihak sekolah,
seperti penanaman pohon dan
beberapa perlombaan.
Kepala Sekolah SMAN 1
Singaraja Putu Eka Wilantara
mengatakan, di kegiatan HUT
ini kita memanfaatkan sebagai
momen untuk bagaimana anak
didiknya bisa mengapresiasikan
kemampuan di bidang akademik
maupun non akademik, olah raga
maupun seni, jadi tidak sematamata kegiatan serimonial
ataupun kegiatan hura-hura.
Terkait dengan tema Go
Green adalah dalam rangka
keikutsertaan pihak sekolah
untuk mendukung program
Pemkab Buleleng mewujudkan
Buleleng bebas sampah plastik
tahun 2015. Kita melakukan ini
semua karena
rasa kepedulian
melestarikan
Buleleng yang
hijau, bersih, dan
terbebas dari
sampah plastic,
ungkapnya.
Di kegiatan
pada HUT ini
kemarin pada
saat pembukaan
dibuka oleh

Bupati Buleleng, serangkaian


acaranya adalah peresmian
penggunaan lampu tenaga surya
SMAN 1 Singaraja, kegiatan
penghijauan, pameran prakarya
siswa. Selain itu, pihak sekolah
juga memamerkan sepeda hias
yang mencirikan bahwasannya
kita berupaya untuk
meminimalisir polusi yang ada
di lingkungan sekolah, imbuh
Putu Eka.
Dengan tema Go Green,
harapan kedepan Kepala
Sekolah SMAN 1 Singaraja
bahwa menginginkan anak
didiknya sudah mulai
memperdulikan lingkungan
sebagai sahabat dan sebaliknya
juga pasti lingkungan akan
bersahabat dengan kita. Putu Eka
juga menambahkan, diharap
kepada semua anak didiknya
agar tetap mempertahankan
prestasi yang sudah diraih.
q Yd

RAGAM
Sosialisasi Program Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan
Puskesmas Jalancagak Siap Berikan Pelayanan Optimal

JALANCAGAK-SUBANG,
(PERAK).Dalam rangka sinkronisasi
program-program percepatan
penanggulangan kemiskinan, Kesos
Kecamatan Jalancagak dan TKSK
mengadakan acara Sosialisasi
Program Penanggulangan
Kemiskinan, Rabu (29/10/2014).
Kegiatan ini dimaksudkan untuk
meningkatkan sinergi program dan
pelaku penanggulangan kemiskinan
yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Kecamatan Jalancagak, khususnya
pada bidang pendidikan, kesehatan,
dan sosial. Selain itu, kegiatan ini
ditujukan juga untuk membentuk
kesepahaman, keselarasan, komitmen
dan konsistensi terhadap prioritas
pelaksanaan program-program
penanggulangan yang dilaksanakan
pada tahun 2014.
Kegiatan yang diselenggarakan di
Gedung Aula Kecamatan Jalancagak
ini dibuka langsung oleh Ketua Tim
Koordinasi Penanggulangan
Kemiskinan (TKSK) Kecamatan
Jalancagak Asep Koswara sekaligus

memberikan sambutannya.
Asep
menegaskan
pentingnya sinkronisasi
program-program
penanggulangan kemiskinan
di Kecamatan Jalancagak
serta penguatan kelembagaan
TKSK kecamatan sebagai
bagian yang sangat penting
dalam upaya percepatan
penanggulangan kemiskinan.
Kegiatan ini dihadiri
oleh Kepala UPTD
Puskesmas Jalancagak Dede
Badriyah, AMKB, Kesos
Kecamatan Jalancagak Dewi dan
Kades se-Kecamatan Jalancagak serta
jajaran aparatur desanya.
Dalam memberikan sambutannya,
Dede memaparkan mengenai Program
BPJS Kesehatan bahwa setiap kepala
keluarga diharapkan memiliki BPJS
karena program pemerintah tersebut
sangat penting.
Dede menambahkan, pihak
puskesmas dalam memberikan
pelayanan disesuaikan dengan aturan
yang telah ditetapkan oleh pihak BPJS.
Menurutnya, hal itu bukan berarti
SKTM tidak difungsikan lagi, tetapi
kebanyakan dimanfaatkan oleh orang
kaya yang mengaku miskin. Dia
datang bawa mobil, gelang emasnya
banyak, tapi mengaku pasien SKTM,
cetusnya disela-sela sambutannya.
Alhamdulillah, Puskesmas
Jalancagak memiliki poking sendiri
untuk menangani penyakit DBD dan
saya siap melayani pasien-pasien
SKTM dengan pelayanan secara
optimal, tandasnya.
q B. Kurniawan

Bantuan Bina Marga Menuai


Protes Warga

L E G O N K U L O N - PA N T U R A ,
(PERAK).Terkait adanya bantuan yang diberikan
oleh Dinas Bina Marga berupa pengecoran
jalan arah Pamanukan ke Pondok Bali
menuai pro-kontra. Pasalnya penempatan
titik perbaikan jalan tanpa kompromi
dengan warga, sehingga masyarakat dari
beberapa desa mendatangi Kantor
Kecamatan Legonkulon untuk
menyampaikan aspirasinya.
Menyikapi kondisi seperti ini, Camat
Legonkulon Aep Saepudin mengundang
Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten
Subang Ir. Besta Besuki, Kapolsek, Sekmat
juga tokoh masyarakat dan pemuda dari
beberapa desa di Kecamatan Legonkulon
untuk membahas permasalahan tersebut di

kantor kecamatan, Rabu, (29/10 2014).


Dalam pertemuan ini, masingmasing mengeluarkan aspirasi sesuai
dengan dasar pemikirannya, seperti
yang di ungkap Warman (49) mewakili
masyarakat Desa Legonkulon
mengharapkan titik pengecoran
menyambung dari titik pengecoran
yang telah selesai dikerjakan tepatnya
di depan Pasar Bobos. Lain halnya
dengan Yahya (47) Anggota BPD Desa
Karang Mulya menginginkan titik
pengecoran dilakukan di Depan Kantor
Desa Karang Mulya dengan dalih
selain banjir dan berlobang jika hujan
juga kami tak ingin kehilangan
kepercayaan dari masyarakat, sebab
jika di desa lain ada pengecoran jalan

mengapa di desa Karang Mulya tidak


ada.
Sementara itu, Endang Muslim
(46) Ketua UPK Legonkulon sekaligus
anggota LSM Forum Masyarakat
Peduli (FMP) mengatakan tidak
menjadi masalah dimana pun titik
pengecoran jalan dilakukan, asal ada
kesepakatan bersama, namun yang
jelas Endang mengharapkan pada
pemborong supaya dipasang papan
proyek sebab masyarakat berhak tahu.
Dari berbagai pendapat, diambil
kesimpulan bahwa proyek pengecoran
dilaksanakan di 5 titik yang terbagi
menjadi dua titik yang dilaksanakan di
Lengkongjaya, sementara satu titik
dilaksanakan pada jalan yang
terhubung ke Desa Bobos dan dua titik
di depan Kantor Desa Karangmulya.
Selanjutnya masyarakat meminta
untuk jalan yang belum terjamah,
supaya dilakukan tambal sulam.
Pada kesempatan tersebut, Kadis
Bina Marga dan Pengairan Kab.
Subang Ir. Besta Besuki memberikan
penjabaran kepada warga bahwa
program ini hanya berlaku 1 bulan dan
tiap titik hanya berkisar 70 meter dan
diharapkan program pengecoran ini
sehingga Bupati Subang Ojang
Sohandi mendapat gelar bupati Beton.
Namun, hal ini dibantah oleh Yusril
(58), tokoh masyarakat Bobos dengan
dalih yang berhak memberikan jabatan
bupati beton itu bukan Ojang sendiri,
tapi masyarakat. Sementara Ojang
Sohandi belum terbukti membuat
beton jalan di Pantura, demikian
ungkap Yusril dengan lantang.
qAtang S

Karang Taruna Budi Asih Desa Bobos Ketua FORWAGAS


Gelar Turnamen Sepak Bola
Ganti Kepsek SMPN Satu Atap 2 Caringin Garut

LEGONKULON-SUBANG,
(PERAK).Dalam rangka menyongsong hari
Sumpah Pemuda yang ke-84, Karang
Taruna Budi Asih, Desa Bobos,
Kecamatan Legonkulon, Kabupaten
Subang menggelar Turnamen Sepak
Bola Tingkat Kabupaten Subang.
Ketua Karang Taruna Budi Asih
Desa Bobos Asbari (38 tahun) dinilai
sangat kreatif oleh masyarakat.
Pasalnya, dengan bermodalkan uang
Rp4 juta mampu memberikan hadiah
ke-1 sebesar Rp5 juta, hadiah ke-2
sebesar Rp3 juta dan hadiah ke-3 dan
ke-4 masing-masing satu juta rupiah,
artinya total hadiah sebesar Rp10 juta.
Disampaikan Asbari kepada Perak
bahwa ia tidak memikirkan untung
atau rugi dengan menggelar turnamen
ini, yang jelas tujuan digelarnya
turnamen dapat terwujud yakni untuk
memupuk kerjasama antar pemuda
serta
memantapkan kembali
kemandirian dan kreativitas pemuda,
khususnya pemuda yang ada di Desa
Bobos.
Dalam turnamen ini di-ikuti oleh

32 kesebelasan
dengan sistim
gugur dan
wasitnya sengaja
bukan putra
daerah karena
untuk menjaga
keharmonisan
pertandingan
seperti wasit satu
Edi, wasit dua
Ujang dan
Muksar, semua
wasit dari
Kecamatan
Pusakajaya.
Namun sangat di sayangkan turnamen
ini mayoritas hanya diikuti oleh club
dari Pantura.
Sementara itu, dari pantauan Perak saat
digelar pertandingan di Stadion
Ciwaringin, Bobos antara kesebelasan
Porkab FC dari Desa Mulyasari
Pamanukan melawan kesebelasan
Tayoh FC dari Desa Mundusari
Pamanukan dengan skor 1-0 yang
dimenangkan Porkab FC, Sabtu
(1/112014).
Terkait dengan hal itu, Kepala
Desa Bobos Wara Ismayanto atau yang
dikenal dengan Kuwu Wisesa
mengatakan kepada Perak bahwa ia
sangat mendukung kegiatan para
pemuda yang ada di desa yang
dipimpinnya.
Saya akan terus mensuport
dengan terus datang langsung ke
lapangan sebagai tanda simpatis saya
pada Karang Taruna Budi Asih. Dengan
adanya kegiatan ini diharapkan
memberikan motivasi kepada generasi
yang akan datang, ungkapnya.
qAtang S.

GARUT, (PERAK).Terkait pemberitaan di Media


Peduli Rakyat, Edisi 110 Minggu ke III,
Tahun ke VI dengan Judul Kepsek
SMPN Satu Atap 2 Caringin Garut
Jarang Masuk, mendapat tanggapan
serius dari tokoh masyarakat, juga
pemerhati pendidikan di daerah Garut
Selatan. Mereka semua sangat
menyayangkan sikap dan perilaku
Kepsek SMPN Satu Atap 2 Caringin,
Drs. Dudung Romli, M.Pd. yang jarang
masuk sekolah, hanya 1 sampai 2 sekali
sebulan, itupun saat pencairan Dana
BOS.
Ketua FORWAGAS (Forum
Warga dan Wartawan Garut Selatan),
Widiatriana yang akrab di panggil Kang
Didit, saat diminta komentarnya
berkaitan dengan kinerja Kepsek
Dudung, kepada Perak menyatakan

keheranannya dan kekecewaannya atas


kinerja dan sikap Kepsek Dudung yang
jarang masuk sekolah.
Sebagai Ketua Forwagas, punya
tanggung jawab moral terhadap setiap
apapun yang terjadi di Daerah Garut
Selatan, apalagi kalau menyangkut dunia
pendidikan.
Ditekankan oleh Didit bahwa
pendidikan itu bertujuan untuk
mencerdaskan anak bangsa, juga
menempah akhlak dan moral anak didik
kearah yang lebih baik.
Kalau kepala sekolahnya juga
jarang masuk, bagaimana proses KBM,
juga prestasi siswa di sekolah, katanya.
Lebih jauh Didit menjelaskan,
bahwa Kepsek juga adalah guru, hanya
diberi tugas tambahan sebagai Kepala
Sekolah. Kepala sekolah juga punya
beban mengajar, apalagi sudah

menerima gaji sertifikasi.


Didit berharap agar instansi terkait
khususnya dinas pendidikan, juga Bupati
Garut agar tanggap dan mengadakan
evaluasi terhadap kinerja Kepsek
Dudung. Bila perlu, ganti Kepsek
Dudung yang sepertinya tidak peduli
terhadap pendidikan, khususnya
masyarakat Garut Selatan, sebelum
terjadinya nanti konflik di lapangan.
Sudah seharusnya Bupati Garut,
khususnya Kepala Dinas Pendidikan
Garut mengambil langkah-langkah
konkrit atas sikap, perilaku, dan kinerja
Kepsek Satu Atap 2 Caringin, Drs.
Dudung Romli M. Pd. yang telah
memalukan dan mencoreng citra
pendidikan. Ganti Kepsek Dudung
dengan kepala sekolah yang lain, yang
lebih peduli terhadap dunia pendidikan,
tegasnya. q Tepu/Asep/Didin

Dikabupaten Tasikmalaya 334 Desa


Belum Miliki Bumdes
TASIKMALAYA, (PERAK).Sebanyak 334 di Kabupaten
Tasikmalaya belum memiliki badan
usaha milik desa (Bumdes) dari 351
desa yang sudah memilki Bumdes,
baru 17desa. Hal itu diungkapkan
Kepala Bidang Pembangunan Desa
Badan Pemberdayaan Masyarakat
dan Keluarga Berencana (BPMKB)
Kab. Tasikmalaya Edi Ruswandi,
M.M. kepada Perak usai
memberikan materi Bimtek Bumdes
di Hotel Pajajaran baru-baru ini.
Desa yang sudah memilki
Bumdes itu, kata dia pernah
mendapatkan bantuan dana program

desa peradaban. Bumdes harus


dibentuk untuk membuat dan
menjalankan program agar bantuan
dana yang besar bisa berputar. Oleh
karena itu kami terus
mensosialisakan kepada desa yang
lain untuk membuat bumdes,"
jelasnya.
Aparatur desa bisa diberdayakan
untuk mengelola bumdes dengan
sendirinya, terang dia. Bumdes bisa
meningkatkan kesejahteraan aparatur
desa dan masyarakatnya, selain itu
desa bisa mandiri karena memiliki
anggaran dan pendapatan daerah.
"Bagi desa yang sudah memiliki

bumdes harus lebih dipercepat


jalannya (lebih ditingkatkan lagi),"
bebernya.
Edi membeberkan banyak desa
yang masih ragu-ragu dan belum
paham terhadap kelembagaan
Bumdes .sehingga pemerintahan
desa menunggu instruksi dan
peraturan pemerintah dan sekarang
sudah tidak ada alasan lagi karena
Perda Bumdes sudah ada tinggal
melaksanakanya," tegasnya.
Edi menargetkan semua desa di
Kab. Tasikmalaya tahun 2015 sudah
memilki Bumdes.
q Asep Akasah

11

SAMBUNGAN
KIH Bentuk ...

adanya kegentingan yang memaksa.


Menurutnya, Presiden harus sangat hatihati jika ingin menerbitkan Perppu,
syarat konstitusional itu harus dipastikan
terpenuhi.

Nana:
Gas Methan Sebagai
Energi Alternatif
Bagi Masyarakat Pesisir
<< Dari hal. 1

Dia mempertanyakan, kalau KIH


tidak mengakui pimpinan DPR saat ini
yang dipegang KMP, bagaimana
legalitas dari sejumlah kegiatan
kelembagaan yang sudah dilakukan
DPR sebelumnya. Misalnya penyerahan
pertimbangan soal perubahan
nomenklatur struktur kabinet dan acaraacara kenegaraan yang sebelumnya
diwakili pimpinan DPR.
Secara konstitusional, lanjutnya,
pimpinan DPR yang sah adalah yang
menjabat sekarang, yaitu dari KMP.
Sebab, mereka telah terpilih sesuai
dengan mekanisme dan ketentuan UU
MD3 pada rapat paripurna yang lalu.
MK melalui putusannya No. 73/PUUXII/2014 telah menyatakan bahwa
mekanisme pemilihan pimpinan DPR
yang diadopsi UU MD3 saat ini adalah
konstitusional. "Sehingga proses
pemilihan pimpinan DPR yang
didasarkan pada ketentuan UU MD3 itu
juga harus dianggap konstitusional,"
jelasnya.
Sementara itu, dorongan penerbitan
Perppu MD3 menurutnya, justru akan
merusak tatanan konstitusionalisme
yang telah didesain sedemikian rupa
dalam konstitusi Indonesia. Apalagi jika
penerbitan Perppu sengaja dilakukan
untuk membatalkan UU MD3. Hal itu
akan mendistorsi kekuasaan
pembentukan UU yang dipegang DPR.
Penerbitan suatu Perppu harus
memenuhi syarat konstitusional yakni

Diduga, Program ...


<< Dari hal. 1

pengusaha saja. Bayangkan,


seluruh proyek pembangunan
infrastruktur Kabupaten Subang
dipegang oleh 2 pengusaha dengan
disertai potongan sebesar 12,5 persen?
Ada apa sebenarnya dibalik ini?
Kabar ini bukan tanpa bukti yang
jelas, ketua KOSGORO menyampaikan
bahwa beliau sudah melakukan
investigasi kepada beberapa asosiasi
pengusaha, dan mereka mengaku harus
membeli seharga puluhan, bahkan
ratusan juta rupiah proyek
pembangunan infrastruktur kepada 2
pengusaha tersebut, jika ingin
mendapatkan pekerjaan pembangunan:
data yang sudah dikumpulkan
diantaranya ada aksi yang telah membeli
3 paket pembangunan infrastruktur,
GARANSI yang mengaku membeli 2
paket, AKLINAS yang hanya
kebahagian membeli 1 paket.
Ketika kasus ini dilaporkan kepada
KOMISI III DPRD Kabupaten Subang,
Ketua KOMISI III DPRD, Bambang
Irmayana pun melakukan pemanggilan
kepada Kepala Dinas BMP, Ir. Besta
Besuki Kertawibawa. Sayangnya, Besta
tidak menghadiri panggilan tersebut dan
hanya mewakilkan kepada PLT
Sekretaris, Cecep dan Juli.
Nah, yang menarik adalah, pada
pemanggilan kedua, Besta
menyanggupi untuk menemui KOMISI
III DPRD dan memberi penjelasan,
dengan syarat pertemuan dilaksanakan
di Ciater dan bukannya di Gedung
Dewan sehingga wartawan tidak dapat
meliput dan tidak terjadi keterbukaan.
Anehnya, Komisi III DPRD
menyanggupi dan terlaksana lah
pertemuan tersebut pada hari selasa, 21
Oktober yang lalu di Ciater.
Pertanyaannya, ada apakah di
Ciater? Mengapa pertemuan resmi yang
menyangkut hajat hidup orang banyak
seperti ini tidak dilaksanakan saja di
gedung dewan dan dibuka kepada
semua wartawan? Apakah karena
gedung dewan ini terlalu sempit dan
tidak layak pakai?
Padahal sebelumnya, KOSGORO
jelas-jelas sudah memberikan
rekomendasi kepada Wakil Ketua
Dewan, Hendra Purnawan, agar tidak
melakukan pertemuan di Ciater, sebab
hal itu akan mencederai fungsi dari

"Jangan sampai Perppu dijadikan


alat politik penguasa untuk memuluskan
kepentingan politik pragmatis tertentu,"
imbuhnya.
Jokowi tolak DPR Tandingan

Presiden Joko Widodo (Jokowi)


angkat bicara terkait kisruh
pembentukan pimpinan DPR tandingan.

Jokowi secara tegas menolak sikap


Koalisi Indonesia Hebat (KIH) di
parlemen yang membentuk DPR
tandingan.
"Iya akan lebih baik kalau kita ini
bersatu, akan lebih baik kita ini menjaga
persatuan dan kesatuan," kata Jokowi
usai menunaikan salat Jumat di Masjid
Baiturrahim di Komplek Istana
Presiden, Jakarta, Jumat (31/10/2014).
Muncul DPR Tandingan Ini Kata
Yusril

perkembangan demokrasi kita. Politikus


kita belum mampu mendahulukan
kepentingan bangsa dan negara daripada
kepentingan kelompok dan kepentingan
pribadi, kata Yusril saat dimintai
tanggapannya tentang pimpinan DPR
versi KMP dan versi KIH.
Seperti diketahui, KIH yang
dimotori PDIP membentuk pimpinan
DPR tandingan. Dipercaya sebagai
Ketua DPR versi KIH adalah Pramono
Anung dari PDIP, dengan wakil ketua
antara lain Abdul Kadir Karding dari
PKB, Syaifullah Tamliha dari PPP,
Patrice Rio Capella dari NasDem dan
Dossy Iskandar dari Hanura.
Langkah KIH itu sebagai respon
atas dominasi KMP yang menyapu
bersih posisi pimpinan komisi dan AKD.
Sebelumnya KMP juga sudah
menempatkan kader-kadernya di
pimpinan DPR seperti Setya Novanto
dari Golkar, Agus Hermanto dari Partai
Demokrat, Fahri Hamzah dari PKS,
Fadli Zon dari Gerindra dan Taufik
Kurniawan dari PAN.
Menurut Yusril, para politikus
harusnya mampu mengedepankan
musyawarah dalam memecahkan
persoalan bangsa. Sebab, tak semestinya
di DPR RI terjadi adu kuat dengan
voting.

Ahli hukum tata negara, Yusril Ihza


Mahendra mengkritisi munculnya
pimpinan DPR tandingan seiring
dominasi Koalisi Merah Putih (KMP) di
parlemen yang membuat Koalisi
Indonesia Hebat (KIH) tak mendapat
jatah posisi di pimpinan komisi maupun
alat kelengkapan dewan. Menurutnya,
adanya pimpinan DPR tandingan
menunjukkan para politikus belum
mampu mendahulukan kepentingan
bangsa dan negara daripada kepentingan
kelompok dan kepentingan pribadi.

Lebih lanjut Yusril mengatakan,


kondisi tak akan lebih baik jika lembaga
eksekutif maupun legislatif hanya
dikuasai satu golongan saja. Kekuasaan
harus berbagi secara adil dan berimbang.
Semua harus diberi kesempatan untuk
memimpin lembaga-lembaga negara
secara proporsional, cetusnya.

Pembentukan pimpinan DPR


tandingan yang kini telah terjadi
sungguh memprihatinkan bagi

Intinya, kata mantan menteri


sekretaris negara itu, para politikus harus
mampu menahan dan mengendalikan

dewan itu sendiri.


"Loh, ya ini kan seolah-olah jadi
ada tikus yang mengerjai kucing. Masa
lembaga yang diperiksa yang malah
memanggil lembaga yang memeriksa?
Kan jadi muncul sebuah pertanyaan
besar disini. Partai mana saja di Komisi
III yang terlibat? Mengapa mau-maunya
mengikuti pertemuan di Ciater? Ada apa
dengan DPRD Subang?" tutur Handra
(masih dikutif di Facebook).
"Dipotongnya dana sebesar 12,5%
ini, pasti akan membuat tim pengawas
jadi kesulitan, sebab akan harus
melakukan mark-up untuk menutupi
kekurangan sebesar 12,5% nantinya."
Handra Mengusulkan, bahwa
kasus ini sebaiknya dibawa ke Dewan
Kehormatan DPRD untuk diusut secara
tuntas.
"Kasus ini harus diselesaikan lewat
Pansus, panggil Ketua Komisi III
Hendra Purnawan, dan tanyakan apa
kepentingan pertemuan di Ciater, dan
apa hasilnya?"
Sementara itu, ketika Perak
meminta konfirmasi via SMS kepada
Kepala Dinas Bina Marga dan
Pengairan Ir. Besta Besuki K., M.PPM.
membantah perihal tersebut.
Bohong pa, dewan justru
membahas tentang bagaimana agar
pembangunan insfratruktur di Subang
kondusif. Karena diantaranya BBWS
sendiri mempending pembangunan di
Kab Subang dan jumlahnya tidak kecil.
Bahkan saya dengar dewan akan
memanggil para asosiasi untuk
menyikapi hal ini, balas SMS kepada
Perak, Sabtu (1/11).
Sementara itu, Asep Santika salah
seorang kontraktor mengatakan melalui
ponselnya kalau mau benar semua,
proyek kemitraan 10% harus
dihilangkan, kalau masih ada masukan
sel semua, birokrat dihadapan
kejaksaan.
Penawaran di buat birokrat, di
pungli 1% untuk dokumen, 1%
dikenakan BU (Biaya Umum) nya
penyalahgunaan wewenang dan
gratifikasi. Makanya masuk PNS dapat
nyogok tidak tahu Selatan, Utara jadi
pelayan publik kaya gitu. ULP dah jadi
rahasia umum sarang penyamun.
Skenario pengkondisian pemenang
proyek lolos dari jaksa sama tipikor,
moal lolos dari siksa jahanam dasar
munafikun, fasikun jeung kacirun,
ungkapnya kesal. q Adih

Jelang HAK ...


<< Dari hal. 1

Adapun berbagai kasus korupsi


dimaksud diantaranya sedang ditangani
Kepala Unit IV Tipidkor Polres Subang,
dugaan kasus korupsi dana PPIH Tahun
2011-2012, korupsi BUMD PT. Subang
Sejahtera, korupsi dana KONI, korupsi
dana PAUD Tahun 2012 dan DAK
Tahun 2011 Disdik Subang, korupsi
dana Mamin Mantan Sekretaris DPRD
yang sekarang menjabat Sekda dan
korupsi dana asuransi Anggota DPRD
Subang, sudah sekira dua tahun belum
kunjung tuntas hingga saat ini.
Sementara, di Kejaksaan Negeri
(Kejari) Subang, dugaan kasus mark-up
harga raskin mencapai Rp 1,6 Milyar/
bulan disetiap desa sekabupaten, melalui
pelaksanaan penjualannya dirubah
satuannya dari kilogram menjadi liter,

Paska ...
<< Dari hal. 1

Saya tidak tahu permasalahan


tentang kejahatan AS yang merekrut
CPNS dan dulu saya pernah disekap
oleh isterinya, bahkan Inspektorat
Daerah (Irda) Subang memanggil saya,
supaya menjauh dari AS, itu juga kalau
masih mau jadi bendahara, bantahnya.
Kuat dugaan untuk mengelabui Irda
dan BKD, mereka berpura-pura cerai,
karena takut dicopot dari jabatannya.

diri demi perjalanan bangsa ke depan.


Kedepankan musyawarah, bicara dari
hati ke hati, jangan menutup diri apalagi
arogansi. Kedepankan kedewasaan
berpolitik dan cari penyelesaian
kompromi, inilah kunci penyelesaian
masalah yang kini dihadapi bangsa dan
negara di tengah gejala yang mulai
mengarah kepada kekisruhan,
pungkasnya
Politisi PPP Mengamuk Jungkirkan
Meja
Ketua Fraksi PPP (Partai Persatuan
Pembangunan), Hasrul Azwar tiba-tiba
bertindak anarkis dengan membalikkan
meja anggota rapat paripurna DPR,
Selasa (28/10/2014) di ruang rapat
Paripurna, Gedung Nusantara II, DPR,
Jakarta.
Kabar yang dihimpun menyebutkan,
Hasrul membalikkan meja setelah
pimpinan rapat Agus Hermanto menutup
sidang paripurna. Sebelumnya Agus
membacakan susunan anggota PPP di
komisi berdasarkan surat Ketua Fraksi
versi Suryadharma Ali.
Hal itu pun mendapatkan reaksi dari
kubu Hasrul Azwar. Yang dibacakan
ketua tadi, itu surat usulan dari siapa?
Karena menurut paripurna pada tanggal
2 Oktober, belum ada pergantian
pimpinan fraksi yang didengar dalam
rapat paripurna, kata Sekretaris Fraksi
PPP Arwani Thomafi.

di DPR RI, ujar Arwani.


Saya kira kita ingin dinamika
terjadi di DPR berjalan dengan baik,
tanpa ada masuk sebagai intervensi.
Saya minta apa yang dilakukan sepihak
mengetok palu, ujarnya.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah
menyebutkan sekretariat jenderal DPR
hanya menerima satu surat dari PPP yang
ditandatangani Suryadharma Ali. Hasrul
mengatakan hingga kini dia tetap
menjabat sebagai ketua fraksi.
Hasrul bahkan menyerahkan surat
bergambar Ka'bah kepada Agus
Hermanto dan Fahri Hamzah. Ia
langsung naik ke area pimpinan DPR
untuk menyerahkan surat itu. Namun,
surat belum dibahas, Agus langsung
menutup rapat.
Saat itulah Hasrul langsung
membalikkan dua meja di depan tempat
duduknya. Ia juga maju ke area pimpinan
rapat. Tetapi pimpinan sudah keluar dari
ruangan rapat paripurna.
Hasrul juga langsung tidak terlihat di
ruang rapat paripurna. Hasrul
membalikkan meja menggunakan
tangannya. Setelah didekati, setidaknya
empat gelas kaca pecah. Empat
michropone juga jatuh ke depan. Papan
nama di meja tersebut bertuliskan Hasrul
Azwar, Saleh Husin Dossy Iskandar dan
Romahurmuziy.

Arwani meminta forum paripurna


menghormati dinamika yang terjadi di
internal PPP. Kami diberikan
penjelasan untuk mengkonfirmasi atas
dasar apa, pimpinan mengesahkan tibatiba perubahan pimpinan fraksi pada PPP

Anggota Fraksi PPP Reni


Marlinawati yang ditemui usai kejadian
hanya mengatakan secara singkat.
Kami pertemuan dulu, bahas ini, ujar
Reni. q Ram/Net

men g ak ib atk an p en y alah g u n aan


wewenang/ jabatan serta membuka
celah korupsi, Penggelapan bantuan dari
Kementrian Pertanian RI Tahun 2011
dan 2013 melalui Program Sarjana
Membangun Desa (SMD) senilai Rp600
juta yang diduga dilakukan oleh 2 (Dua)
Oknum Ketua Kelompok Ternak
Kecamatan Cikaum, Obih dan Akbar.
Dugaan penyelewengan dana pada
Program Pipanisasi Sarana Air Bersih
(SAB) TA. 2013, yang diduga dilakukan
oleh Kepala Desa Buniara Kecamatan
Tanjungsiang dan Desa Bojongloa,
Kecamatan Kasomalang, BBWSC,
Penyimpangan IU Pertambangan dua
usaha pertambangan yang diduga kuat
melibatkan Mantan Kadis
Pertambangan dan Energi (Distamben),
Besta dan Bupati Subang, Ojang
Sohandi, Alih fungsi lahan teknis
pertanian Kecamatan Cibogo, PT.

Taekwang seluas 50 hektar, pelimpahan


penanganan dari Kejati Jabar, yang
sebelumnya telah dilaporkan ke Kejati
Jabar, Nomor Laporan Pengaduan:
05/LP-KAMPAK/ IX/2012 pada tanggal
25 September 2012 lalu.
Korupsi dana bantuan Rutilahu
yang dilakukan oleh sejumlah puluhan
kepala desa se- kabupaten, Korupsi dana
PKBL dari beberapa perusahaan Migas
untuk petani penggarap yang disalurkan
melalui salah satu Perusahaan Umum
Milik Negara (BUMN), yaitu PT. Shang
Hyang Seri (SHS) Persero Kantor
Regional 1 Sukamandi, Kabupaten
Subang, yang sebelumnya telah
dilaporkan LSM Forum Masyarakat
Peduli (FMP) ke Kejaksaan Negeri
(Kejari) Subang pada Tahun 2013.
Termasuk pelaku lain BP PBB dan
Koperasi Dinas Kesehatan Kabupaten
Subang. q Hendra/Datim

Sungguh sangat berbeda dari fakta


yang ada, diduga harta kekayaan Ida
merupakan pemberian AS yang diduga
hasil dari kejahatan CPNS.
Diketahui, pada tahun 2011 AS
menikah dengan Ida dan setelah tiga
bulan menikah, Ida membangun rumah
dengan menelan biaya yang sangat besar
hingga mencapai Rp 2 miliar, dibelikan
sawah dan kebun nanas yang sangat luas.
Di tahun yang sama, setelah pulang
Diklat, AS bersama selingkuhannya Ida
dan mertuanya untuk pergi umroh,
setelah umroh, AS pun mengajak Ida

untuk liburan ke Singapura, Hongkong,


Korea, dan Malaysia.
Ditempat terpisah, Topik yang
diduga ikut serta dalam perekrutan
CPNS kategori dua, menjelaskan bahwa
harta kekayaan yang dimiliki oleh AS
dari hasil Kategori II yang mencapai Rp7
miliar.
Sementara itu, korban yang merasa
tertipu oleh AS mengancam akan
melaporkannya ke kepolisian dengan
membawa bukti-bukti yang ada.
q Asbul/Wildan/Red

Terkait Alih Fungsi Lahan Pertanian


SGW Demo Pemda dan BPMP Subang
SUBANG, (Perak).Kamis (301/10), sejumlah
elemen masa yang tergabung dalam
LSM Subang Gopernment Watch
(SGW) melakukan aksi unjuk rasa
ke Kantor Badan Penanaman Modal
dan Perijinan (BPMP), DPRD dan
Bupati Subang.
Dalam aksi tersebut masa
mendesak dan menuntut agar
menindak tegas para pelaku alih
fungsi lahan teknis pertanian

menjadi Industri/Pabrik.
Ketua Gerakan Anak Muda
Peduli Lingkungan (GAMPIL),
Ejang alias Enjang Butul yang
tergabung didalam SGW
mengatakan dalam orasinya, dalam
aksi ini, pemerintahan terkait
tersebut berjanji dalam waktu dekat
ini akan mengadakan audens dengan
kami, yang jelas, kami mendesak
agar pemerintah lebih efektif atas
kebijakan alih fungsi lahan pertanian

dan tindak tegas para pelaku


pemberi ijin illegal dimaksud,
Tandas Enjang.
Menyikapi permasalahan itu,
bahwa alih fungsi lahan teknis telah
mengecam ketahanan pangan
nasional, serta bertentangan dangan
peraturan dan perundang undangan
yang berlaku, diantaranya
melanggar Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW), UU Nomor 41
Tahun 2009. q Datim

Media Online : www.perak-online.com

PeduliRakyat
Mengungkap Fakta Tanpa Kompromi

Liputan Khusus Tim Evakuasi Pasien Gakin Forum Masyarakat Peduli (TEPG-FMP)

Meski Sempat Tertunda, Pengobatan Jumsih Dilanjutkan


SUBANG, (PERAK).Jumsih atau yang akrab disapa Usih
(71), pasien peserta Jamkesmas yang
sempat tertunda hampir satu tahun
berobat rawat jalan atas rujukan dari
RSUD Subang tanggal 23/08/2013. Kini
mulai dilanjutkan berobat kembali atas
pengecekan kader desa dan anggota
FMP Divisi Tim Evakuasi Pasien Gakin
dengan dimulai dari pengurusan
kelengkapan administrasinya.
Kelengkapan administrasi mulai
dari rujukan Puskesmas tertanggal 28/10
2014 dengan No. rujukan:
441/319/X/2014 yang dikeluarkan oleh
Puskesmas Tanjungsiang sampai
rujukan dari RSUD tertanggal 28/10
2014 ke poli bedah onkologi. Pihak
BPJS memberikan keabsahan rujukan
dengan No. 1015R00110144000292 ke
poli bedah An. Jumsih No. Kartu BPJS
0000475012023 dengan diagnosa:
Malignant Neoplasm of Skin,
Unspecifled.C. 449 yang diketahui oleh
Rita Marlina dari pihak BPJS Center
RSUD Subang.
Jumsih, pasien asal Kp. Buniara
Rt/Rw 021/004 Desa Buniara, Kec.
Tanjungsiang, Kab. Subang yang
mempunyai penyakit bercak di bawah
mata sebelah kiri kemerahan itu di antarjemput ke alamat tersebut guna
menjalankan kontrol rawat jalan ke
RSUP Bandung menggunakan fasilitas
Ambulance Gratis FMP.
Dan pada tanggal itu juga pasien

sesuai dengan rujukan ke poli bedah,


dokter pun menyarankan untuk cek lab
radiologi dan USG. Bukti pemeriksaan
hasil radiologi yang meskinya bisa
diambil tanggal 29 Oktober 2014, tapi
hasil komunikasi pihak rumah sakit
bagian radiologi dan tim evakuasi pasien
FMP disarankan agar Jumsih dilakukan
ronsen/foto ulang karena pihak dokter
mau melihat langsung luka pasien dan
hasil lab pun tim evakuasi belum bisa
menjelaskan karena keterbatasan waktu.
Kesimpulan dari keseluruhan hasil
dapat dilihat di www.perak-online.com
sesuai dengan jadwal USG tanggal 10
November 2014 dan menunggu jadwal
control ulang tgl 10/11/ 2014.
ungkap Ketua Tim Evakuasi Pasien
Gakin Toni Kusnadi kepada Perak di
Posko Pusat FMP Jalan Palabuan, Kp.
Babakan Cisugih, Kec/Kab. Subang.
Terkena Tumor, Eneng Tunggu
Jadwal Operasi
Pada tanggal 25 Oktober 2014,
Posko pengaduan yang beralamat di
Jalan Pelabuhan FMP menerima laporan
b a n t u a n k e s e h a t a n d a r i w a rg a
Sukamekar, Kelurahan Cigadung, Kab.
Subang.
Pasien peserta Jamkesda/SKTM
ini, An. Eneng Rosmiati lahir tanggal
23/02/1970 dengan alamat Kp.
Sukamekar Rt/Rw 70/19, Kel. Cigadug
Subang dengan No. SKTM
440/45607/X/Kes-SKTM/2014 yang

LSM JARANG Gelar


Pengobatan Herbal Gratis
SUBANG, (PERAK).Dalam rangka milangkala ke- 6
(enam), sekaligus menyambut Bulan
Muharram 1436 Hijriyyah, semangat
Sumpah Pemuda dan menyambut hari
Pahlawan Nasional, Lembaga Swadaya
Masyarakat Jaringan Aspirasi Rakyat
Subang (LSM-JARANG), akan
menggelar acara bhakti sosial pengobatan
massal herbal gratis yang bertempat di
lingkungan Radio Benpas 98.2 FM
Subang.
Demikian disampaikan oleh Ketua
Umum JARANG Ade Syahid Arif Al-Arsyad Al-Islam atau yang
akrab Mang Atep kepada Perak, Sabtu (1/11). Sebagai wujud syukur
atas karunia dari Allah SWT, kami akan menggelar pengobatan
massal herbal gratis pada tanggal 10 dan 11 November pukul 13.30 s/d
17.30 WIB, ungkapnya.
Selain itu kata Atef bahwa dzikir dan do'a bersama juga akan
digelar pada malam Rabu Tanggal 11 November pukul 20.00 WIB di
Posko JARANG dan Taman Makam Pahlawan serta rangkaian acara
lainnya.
Lomba karya tulis ilmiah untuk pelajar, mahasiswa, dan umum
terkait dengan tema 'Kontribusi Kritis Untuk Penyelamatan Bumi
Subang' juga akan mengisi rangkaian acara yang digelar dan telah
dibuka pendaftarannya sejak tanggal 1 November hingga 14
November, imbuhnya seraya mengatakan pengumuman
pemenangnya akan dilaksanakan pada Selasa dan Rabu (18-19/11)
sekaligus penyerahan penghargaan yang berlanjut dengan kegiatan
Dialog Kebangsaan di Gedung Dakwah.
Pada tiap perwakilan profesi yang berjasa kepada Subang tercinta,
penghijauan, dan beubeuresih, tambah Atef, akan diberikan
pengharagaan dalam acara JARANG AWARDS termasuk
penghargaan kepada penyelenggara Negara yang dianggap bersih dari
KKN bekerja secara proporsional dan professional.
Atef berharap kepada semua pihak untuk menghadiri acara yang
digelar dan dapat menjadi landasan partisipasi sesuai kapasitas
masing-masing. Supaya kontribusi untuk ummat dan bangsa yang
dilaksanakan berjalan dengan sukses. Semoga Allah SWT senantiasa
melimpahkan ridho, rahmat, dan hidayah-nya kepada kita semua,
tandasnya. B. Kurniawan/Datim

sudah berobat jalan


beberapa kali ke
RSUP Bandung,
a k h i r n y a
mendapatkan juga
jadwal rencana
operasi. Pasien
Eneng Rosmiati
(44) dengan
d i a g n o s a
sementara kista
ovarium.
Pemeriksaan
k o n s u l t a n
ginekologi
onkologi objektif
pemeriksaan fisik
umum tanggal 11
April 2014,
tekanan darah
150/g mm-hHg.
Nadi 85/menit,
respirasi 24/menit,
Pasien Jumsih dan Eneng saat di evakuasi Rabu, 29/10/2014
suhu 36,5 c uraian
keadaan
tumor
Masuk rumah sakit tanggal :
Adneksa : Kanan tampak masa kistik
membesar 6 x 6 cm merah kenyal
3/11/2014
unilokuler dengan densitas gema
menonjol dan hasil pemeriksaan dr. Andi
Renaca operasi : Tgl 5/11/2014
komplek ukuran 15,48 cm x 13,21 cm x
Kurniadi Sp.06 tanggal 20/3/2014
12,69
cm
septum
negatif,
papil
negatif
dengan diagnosa suspek tumor ganas
Saat ini, Eneng sudah berada di ruang
kiri dalam batas normal.
ovarium: hepatomegali CKD anemia,
Kesimpulan : Kista ovarium (dermoid)
Kemuning H3 kamar 10 bed 7. Mohon
suspek lud insitu post operasi tiroid.
Dokter yang memeriksa : Dr. Gatot.
do'a restu semua semoga diberikan
NAW. Sp.06.(K). dan dr. Andi Kurniadi
Hasil pemeriksaan
kelancaran baik kepada pasien maupun
Sp.06.
Uterus : Tampak uterus dengan densitas
kepada para tim dokter, harap Toni.
Persiapan operasi : Poli Tanggal.
gema homogen ukuran 9,4 cm x 4,9 x 4,7
cm lud insitu

29/10/2014

q Datim/ B. Kurniawan

FMP Santuni Alakadarnya Korban


Proyek Tol Cipal di Tenda Pengungsian
pengungsian dengan fasilitas
dan akomodasi seadanya.

SUBANG, (PERAK).Ketua Umum LSM-Forum


Masyarakat Peduli Asep Sumarna Toha
bersama dengan jajarannya mengunjungi
korban penggusuran lahan secara paksa
oleh Panitia Pembebasan Tanah (P2T)
Proyek Tol Cikampek-Palimanan (Cipal)
yang berlokasi di Desa Padaasih, RT
16/07, Kecamatan Cibogo, Kabupaten
Subang, Jumat (24/10/2014).
Di tenda pengungsian korban,
Forum Masyarakat Peduli (FMP)
menyerahkan bingkisan alakadarnya
berupa sembako untuk 11 (Sebelas)
korban penggusuran yang diwakili oleh
Warin selaku tokoh masyarakat setempat
dan melakukan dialog. Kunjungan tersebut
merupakan bentuk perhatian FMP terhadap
masyarakat yang menjadi korban
penggusuran karena diacuhkan oleh Pemda

Disampaikannya bahwa
Pemda Subang sama sekali tidak
ada yang memberikan perhatian
meski hanya meninjau lokasi,
apalagi memperjungkan hakhak atas tanahnya yang telah
dirampas secara paksa oleh P2T.
Warin mengaku sepeserpun
tidak menerima ganti rugi.

Subang.
Warin menyatakan terima kasih atas
kunjungan tersebut, disampaikannya ia
sudah hampir sebulan dalam tenda

Sementara itu, Asep


menilai bahwa Pemda Subang
telah gagal untuk melindungi
warganya. Sosok pengayom
masyarakat nampaknya telah
hilang dalam kepemimpinan Bupati Subang
Ojang Sohandi dan Wakilnya Imas
Aryumningsih yang notabene orang kaya.
q B. Kurniawan

FMP dan Perak Bentuk Koperasi


SUBANG, (PERAK).Bertempat di Posko Pusat FMP jalan
Palabuan, Babakan Cisugih, Kel.
Sukamelang, Kec/Kab. Subang
dilangsungkan rapat koordinasi Lembaga
Swadaya Masyarakat-Forum Mayarakat
Peduli (LSM-FMP) dan Media Peduli
Rakyat (Perak), Senin (21/10). Dari hasil
rapat tersebut disepakati untuk membentuk
Koperasi Perak dengan keanggotaan dari
LSM FMP, Wartawan Perak dan masyarakat
secara umum.
Disampaikan Dewan Pembina
Koperasi Perak sekaligus Ketua Umum
FMP dan Pemred Perak Asep Sumarna Toha

bahwa koperasi yang dibentuk diprakarsai


dari ide beberapa anggota FMP dan
Wartawan Perak serta dalam rangka
membina kekeluargaan antar anggotanya
dalam bingkai ekonomi.
Koperasi ini lahir dari ide anggota
FMP dan Wartawan Perak, maka dari itu kita
masukan dalam agenda rapat koordinasi
yang rutin diselenggarakan setiap bulan di
lembaga kami, ungkapnya.
Diketahui, dalam rapat tersebut
terbentuk susunan kepengurusan dengan
Toni Kusnadi sebagai ketua, Suryana
sebagai sekretaris 1 dan Saraswati sebagai
sekretaris 2, sedangkan Yetin R. sebagai

Bendahara serta keanggotaan koperasi.


Selanjutnya rapat membahas mengenai
pengelolaan dan permodalan serta bidang
usaha yang akan dibangun. Disetujui uang
pokok sebesar Rp50 ribu dan uang wajib
Rp20 ribu.
Akan segera disusun rencana kerja
dan RAPB serta AD, ART koperasi oleh
pengurus. Selanjutnya hasil keputusan rapat
akan dibawa ke Dinas Koperasi dan UMKM
Kab. Subang sebagai bahan pendaftaran
koperasi, ungkap Ketua Koperasi Perak
Toni Kusnadi saat menyampaikan
tanggapannya.
q B. Kurniawan

Anda mungkin juga menyukai