Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LABORATORIUM METALURGI
JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2016
Praktikum 1:
I.
Pendahuluan
Praktikum ini membahas tentang pengujian standar dari penentuan
hardenability dari suatu baja. Dalam dunia teknik terdapat 2 metode penentuan
hardenability yaitu dengan metode Jominy End Quenched dan komposisi kimia
berdasarkan metode M.A Grossman. Hardenability merupakan salah satu sifat
yang penting untuk diketahui dalam dunia teknik material dan metalurgi.
Standar yang digunakan dalam praktikum uji Jominy adalah ASTM A 25502 (Standard Test Methodes for Determining Hardenability of Steel).
II. Tujuan
Praktikum Jominy End Quenched bertujuan agar:
1.
2.
3.
4.
III. Sasaran
Sasaran yang hendak dicapai dari praktikum ini adalah:
1. menentukan nilai kekerasan hasil Jominy End Quenched dari baja AISI 1045
dan AISI 4140;
2. membandingkan hardenability hasil praktikum dengan hasil teoritis;
3. mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi hardenability dari baja.
IV. Rancangan Percobaan
IV.1 Alat dan Bahan
Alat Percobaan:
Gergaji
Bahan Percobaan
Baja AISI 1045
Baja AISI 4140
Air
IV.2 Peralatan
V. Prosedur Percobaan
1. Pembuatan spesimen dengan ukuran diameter 25 mm dan panjang 100 mm
2. Normalizing spesimen sesuai standar ASTM A255 (925 C 60 min)
3. Pemanasan spesimen sesuai standar ASTM A255 (925 C 30 min)
4. Pendinginan spesimen Jominy pada alat uji Jominy
5. Pengujian kekerasan pada jarak 1/16 hingga 32/16
TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan yang dimaksud dengan diameter kritis, diameter kritis ideal dan initial
hardness!
2. Suatu baja mengandung 0.4% C memiliki diameter kritis 6. Dilakukan
pemanasan dengan grain size ASTM no 7, di-quenching pada media minyak
dengan agitasi sedang (H=0.4). Berapa diameter kritis idealnya? Berapa kekersan
pada jarak jominy 1/16, 5/16, 15/16, 19/16?
3. Suatu baja mengandung 0.4% C, 0.3% SI, 0.8% Mn, 1% Cr, dan 0.25% Mo.
Berapa diameter kritisnya? Untuk pemanasan dengan grain size ASTM no 7 berapa
diameter kritis idealnya? Berapa kekerasan pada jarak jomini 5, 10, 15 mm dari
ujung?
TUGAS TAMBAHAN
Komposisi
%C
%Mn
%Si
Maksimum
Minimum
Titik
Pengujian
1
Jarak
(inch)
1/16
2/16
3/16
4/16
5/16
6/16
7/16
8/16
9/16
10
10/16
11
11/16
12
12/16
13
13/16
14
14/16
15
15/16
16
16/16
17
18/16
18
20/16
19
22/16
20
24/16
21
26/16
22
28/16
23
30/16
24
32/16
Kekerasan
(HRC)
Spesimen 4140
Komposisi
%C
%Mn
%Si
Maksimum
Minimum
Titik
Pengujian
1
Jarak
(inch)
1/16
2/16
3/16
4/16
5/16
6/16
7/16
8/16
9/16
10
10/16
11
11/16
12
12/16
13
13/16
14
14/16
15
15/16
16
16/16
17
18/16
18
20/16
19
22/16
20
24/16
21
26/16
22
28/16
23
30/16
24
32/16
Kekerasan
(HRC)
Praktikum 2:
I.
Pendahuluan
Praktikum ini membahas tentang bagaimana perubahan sifat mekanik yang
terjadi pada suatu baja jika dipanaskan pada temperatur pemansan, waktu tahan,
dan pendinginan yang berbeda. Pada dunia teknik, perlakuan panas terhadap suatu
baja seringkali dilakukan agar diperoleh sifat mekanik sesuai dengan yang
dibutuhkan ataupun juga untuk mengembalikan sifat mekanik ke semula akibat
pemakaian. Hasil dari heat treatment sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain temperatur, holding time, dan media pendinginan.
Prakikum ini menggunakan dasar teori heat treatment pada umumnya
dengan rujukan ASM Metal Handbook vol. 4 mengenai Heat treatment.
II.
Tujuan
Praktikum Parameter Heat treatment bertujuan agar:
1. praktikan mampu melakasanakan perlakuan panas terhadap baja AISI 1045
dan AISI 4140;
2. praktikan mengetahui pengaruh temperatur pemanasan terhadap kekerasan baja
AISI 1045 dan AISI 4140;
3. praktikan mengetahui pengaruh waktu tahan pemanasan terhadap kekerasan
baja AISI 1045 dan AISI 4140;
4. praktikan mengetahui pengaruh media pendinginan terhadap kekerasan baja
AISI 1045 dan AISI 4140.
III.
Sasaran
Sasaran yang hendak dicapai dari praktikum ini adalah:
1. menentukan nilai kekerasan hasil heat treatment dengan berbagai parameter
dari baja AISI 1045 dan AISI 4140;
Rancangan Percobaan
IV.1 Alat dan Bahan
Alat-alat Percobaan:
Gergaji Potong
Bahan-bahan Percobaan:
Baja AISI 1045
Baja AISI 4140
IV.2 Peralatan
V.
Prosedur Percobaan
1. Memanaskan speimen hingga temperatur T1, T2, T3 atau T4
2. Melakukan waktu tahan t1, t2, atau t3 pada tempratur yang telah ditentukan
3. Melakukan pendinginan dengan media air atau oli
4. Melakukan pengujian kekerasan pada 3 titik
TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan yang dimaksud dengan perlakuan panas!
2. Jelaskan jenis-jenis perlakuan panas!
3. Apa yang dimaksud temperature austenisasi?
TUGAS TAMBAHAN
1. Sebuah baja hypoeutektoid dipanaskan hingga temperatur 1300oC didinginkan
perlahan, jelaskan perubahan yang terjadi! (Gambar diagram fasa + struktur mikro)
2. Sebuah baja hypereutektoid dipanaskan hingga temperatur 1300oC didinginkan
perlahan, jelaskan perubahan yang terjadi! (Gambar diagram fasa + struktur mikro)
3. Apa yang terjadi jika salah menentukan temperatur pemanasan ( terlalu rendah /
tinggi)? Jelaskan menggunakan diagram CCT
4. Apa yang terjadi jika salah menentukan holding time ( terlalu lama / sebentar)?
Jelaskan menggunakan diagram CCT
5. Apa yang terjadi jika salah menentukan laju pendinginan ( cepat / lambat)?
Jelaskan menggunakan diagram CCT
No
1
2
3
4
5
6
7
Kekerasan (HRC)
Rata Rata
Keterangan
Format Laporan :
COVER
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Percobaan
4.2 Grafik
4.3 Analisis
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
TUGAS PENDAHULUAN
TUGAS TAMBAHAN
LAPORAN SEMENTARA
FORMAT PENULISAN
A4, 70 gram
Spasi 1.15 (no space after paragraph)
TNR 12
Margin Normal 1111 (inch)
Halaman (highlight ijo = i,ii,iii biru=
1,2,3)
NO COPY PASTE!!!!
Jangan Lupa Literatur
Kurang Jelas? Hubungi Grader!