PENDAHULUAN
Hidrokel adalah penumpukan cairan yang berlebihan di rongga
antara lapisan parietal dan viseral tunika vaginalis (cavum
vaginalis). Dalam keadaan normal, terdapat produksi cairan di
cavum vaginalis yang diimbangi oleh reabsorbsi sistem limfatik
sekitarnya.
Sekitar 10 % bayi baru lahir mengalami hidrokel, dan umumnya
akan hilang sendiri dalam tahun pertama kehidupan. Biasanya
tidak terasa nyeri dan jarang membahayakan sehingga tidak
membutuhkan pengobatan segera.
Pada orang dewasa, hidrokel dapat terjadi pada proses radang
atau cedera pada skrotum. Radang yang terjadi bisa berupa
epididmitis(radang epididimis) atau orchitis(radang testis).
Hidrokel juga bisa disebabkan oleh tumor testis.
Anatomi Testis
Testis adalah organ genitalia
pria yang terletak di skrotum
Vaskularisasi arteri dari arteri
spermatika interna yang
merupakan cabang dari
aorta, arteri deferensialis
cabang dari arteri vesikalis
inferior, dan arteri
kremasterika yang
merupakan cabang arteri
epigastrika.
Pembuluh vena yang
meninggalkan testis
berkumpul membentuk
pleksus Pampiniformis
Embriologi
minggu ke 7 kehamilan testis turun menuju scrotum karena
memendeknya gubernakulum. Testis turun melalui kanalis
inguinalis ke dinding abdomen anterior.
minggu ke 8 kehamilan, peritoneum mengalami evaginasi
dan prosesus vaginalis membentuk anterior dari
gubernakulum. Processus vaginalis membentuk kanalis
inguinalis seperti membuka kaus kaki dari fascia transversalis,
muskulus obliqus internus dan muskulus obliqus eksternus.
Setelah prosesus vaginalis mengalami evaginasi menuju
skrotum, gubernakulum memendek dan mendorong gonad
melalui kanalis inguinalis.
Definisi
Hidrokel adalah penumpukan cairan
berbatas tegas yang berlebihan di
antara lapisan parietalis dan viseralis
tunika vaginalis. Dalam keadaan
normal, cairan yang berada di dalam
rongga itu memang ada dan berada
dalam keseimbangan antara produksi
dan reabsorbsi oleh sistem limfatik di
sekitarnya
Epidemiologi
Di Amerika Serikat, insidensi hidrokel adalah sekitar
10-20 per 1000 kelahiran hidup dan lebih sering
terjadi pada bayi premature.
Risiko hidrokel lebih tinggi pada bayi premature
dengan berat badan lahir kurang dari 1500 gram
dibandingkan dengan bayi aterm. Kelainan ini
ditemukan pada 80-90% bayi laki-laki, 90 -95% di
antaranya akan menghilang spontan sebelum usia
2 tahun.
Hidrokel juga ditemukan pada satu dari seratus
laki-laki dewasa, biasanya terjadi setelah dekade
kedua kehidupan
Etiologi
Kongenital
Aquisita (dapatan):
Idiopatik
Trauma
Infeksi akut atau kronik
Keganasan
Parasit terutama filaria
Klasifikasi
Hidrokel komunikans (congenital)
belum sempurnanya penutupan prosesus vaginalis, sehingga
terjadi aliran cairan peritoneum ke cavum vaginalis, disertai
dengan proses reabsorbsi oleh sistem limfatik di daerah
tersebut yang kurang adekuat
Hidrokel Funikuli
Kantong hidrokel berada di funikulus yaitu terletak di sebelah
cranial dari testis, sehingga pada palpasi, testis dapat diraba
dan berada diluar kantong hidrokel.
Hidrokel Testis
kelainan yang didapat pada testis atau epididimis
menyebabkan terjadinya akumulasi cairan yang berlebihan
pada cavum vaginalis. Kantong hidrokel seolah-olah
mengelilingi testis sehingga testis tak dapat diraba.
Patofisiologi
ketidaksempurnaan penutupan dari procesus vaginalis
Cont
terjadi penimbunan di tunika vaginalis tersebut.
Cont
Penyebab sekunder hidrokel terjadi
karena didapatkan kelainan pada
testis atau epididimis yang
menyebabkan terganggunya sistem
sekresi atau reabsorpsi cairan di
kantong hidrokel. Kelainan tersebut
mungkin suatu tumor, infeksi atau
trauma pada testis atau epididimis.
Cont
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Terlihat kantung skrotum
yang membesar unilateral
atau bilateral.
Tidak ada kemerahan atau
perubahan warna dari
skrotum kecuali ada Infeksi
yang menyebabkan hidrokel
akut.
Hidrokel terletak pada
superior dan anterior
terhadap testis (berlawanan
dengan spermatokel, yang
berbaring superior dan
posterior terhadap testis).
Tidak ada distensi abdominal
Palpasi
Konsistensi hidrokel adalah kistik,
Pemeriksaan Fisik
Tes Transluminasi
Sumber cahaya diletakkan
pada sisi pembesaran
skrotum.
Struktur vaskuler, tumor,
darah, hernia, penebalan
tunika vaginalis dan testis
normal tidak dapat ditembusi
sinar.
Transmisi cahaya sebagai
bayangan merah
menunjukkan rongga yang
mengandung cairan serosa,
seperti hidrokel.
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium dengan memeriksa hitung jenis
dari sel darah yang mungkin menunjukkan adanya proses
inflamasi. Urinalisis mungkin dapat mendeteksi proteinuria
atau pyuria.
USG Inguinal-scrotal
Inguinal-Scrotal Imaging Ultrasound dapat menunjukkan
diagnosis pasti, dapat mengirimkan gelombang suara
melewati skrotum dan membantu melihat adanya hernia,
kumpulan cairan (hidrokel atau spermatokel), vena abnormal
(varikokel), dan kemungkinan adanya tumor. Dapat
digunakan pada kasus yang dicurigai terdapat torsio testis
atau perdarahan karena trauma. Kurang lebih sekitar 86%
dari hasil yang diberikan akurat.
Diagnosis Banding
Orchitis
Varikokel
Hernia Scrotalis dan Hernia
Ingunianlis Lateralis
Torsio testis
Spermatokel
Epididimitis
Hematokel
Tumor testis
Tatalaksana
Prinsip utama penatalaksanaan hidrokel adalah
dengan mengatasi penyebab yang
mendasarinya.
Terdapat beberapa indikasi dilakukannya
intervensi:
ukuran hidrokel yang semakin membesar dan
dapat menekan pembuluh darah,
adanya tanda-tanda infeksi,
adanya keluhan tidak nyaman/nyeri
indikasi kosmetik.
Aspirasi-skleroterapi
Menggunakan bantuan sebuah jarum kemudian
dilakukan aspirasi, disuntikkan zat sklerotik tetrasiklin,
natrium tetradesil sulfat atau urea.
Hal ini menyebabkan terbentuknya fibrin pada rongga
tunika vaginalis sehingga tunika vaginalis saling
melekat untuk menyumbat/menutup lubang di kantong
skrotum sehingga cairan tidak akan tertimbun kembali.
Metode ini mudah dan aman dilakukan, namun
efektivitas dan kepuasan pasien terhadap terapi lebih
rendah dibandingkan tindakan pembedahan.
Komplikasi pada metode ini adalah infeksi dan dapat
kambuh kembali.
Hidrokelektomi
Pendekatan scrotal
Teknik Jaboulay
dilakukan eksisi pada kantong hidrokel secara tipis
dengan meninggalkan sisa lapisan kantong yang
cukup banyak sehingga dapat dijahit bersamaan
setelah dlakukan eversi kantong kebelakang testis
dan funikulus spermatikus
Teknik Plikasi Lord
membuka kantong hidrokel, mengeluarkan testis
dari kantong, menjahit tepi kantong hidrokel dan
dengan menggunakan jahitaninterrupted, secara
radial dijahit untuk plikasi kantong
Cont
Pendekatan inguinal
Pada hidrokel kongenital dilakukan pendekatan
inguinal karena seringkali hidrokel ini disertai
dengan hernia inguinalis sehingga pada saat
operasi hidrokel, sekaligus melakukan herniorafi.
Pada laki-laki yang didiagnosa dengan hidrokel,
dimana dicurigai adanya keganasan, sebaiknya
dilakukan pembedahan dengan pendekatan
inguinal agar dapat mengendalikan funikulus
spermatikus untuk persiapan kemungkinan
dilakukanorchiektomi
KESIMPULAN
Hidrokel adalah penumpukan cairan yang berlebihan di
antara lapisan parietalis dan visceralis tunika vaginalis
yang sebagian besar kasus ditemukan pada anak-anak
usia 0-12 bulan dan jarang pada dewasa.
Diagnosis Hidrokel ditegakkan melalui anamnesa,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang berupa USG.
Penatalaksanaan Hidrokel terbagi menjadi observasi
untuk anak usia 0-12 bulan, aspirasi dan tindakan
operatif yang ditinjau dari factor usia dan risiko
terjadinya rekurensi. Hidrokel dapat menimbulkan
komplikasi berupa kompresi peredaran darah testis, atrofi
testis, perdarahan, dan sekunder infeksi.
TERIMA KASIH