Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkatNyalah
makalah manajemen akreditasi peralatan medik ini dapat penulis selesaikan. Makalah ini
dibuat berdasarkan pengetahuan dan referensi yang ada.
Selanjutnya bagi pihak-pihak yang telah berusaha membantu penulis untuk suksesnya
makalah ini, penulis ucapkan terimakasih. Makalah ini tidak akan tersusun jika tidak ada
bantuan dari pihak-pihak tertentu.
Semoga makalah yang telah penulis buat ini bisa bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya. Apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan, penulis mohon
maaf.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1.
Latar Belakang................................................................................................................1
1.2.
Rumusan Masalah...........................................................................................................1
1.3.
Tujuan..............................................................................................................................1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Akreditasi Rumah Sakit merupakan upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit yang
dilakukan dengan membangun sistem dan budaya mutu. Sebelum adanya suatu akreditasi
Rumah Sakit beberapa hal yang menyangkut rumah sakit juga sudah harus terakrediatasi,
misalnya akreditasi peralatan Rumah sakit. Demi terakreditasinya peralatan rumah sakit, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan.
Oleh karena itu makalah ini akan membahas hal-hal yang berhubungan dengan akreditasi
peralatan kesehatan Rumah Sakit.
1.2.
Rumusan Masalah
Makalah ini membahas tentang akreditasi peralatan Rumah Sakit, membahas kriteria
1.3.
Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Akreditasi adalah pengakuan formal yang diberikan oleh badan akreditasi terhadap
kompetensi suatu lembaga atau organisasi dalam melakukan kegiatan penilaian kesesuaian
tertentu.
Pengertian Akreditasi Rumah Sakit adalah suatu proses dimana suatu lembaga
independen baik dari dalam atau pun luar negeri, biasanya non pemerintah, melakukan
assesment terhadap rumah sakit berdasarkan standar akreditasi yang berlaku. Rumah sakit
yang telah terakreditasi akan mendapatkan pengakuan dari Pemerintah karena telah
memenuhi standar pelayanan dan managemen yang ditetapkan.
Berdasarkan standar akreditasi versi 2007, terdapat tiga tahapan dalam pelaksanaan
akreditasi yaitu akreditasi tingkat dasar, akreditasi tingkat lanjut serta akreditasi tingkat
lengkap. Akreditasi tingkat dasar menilai lima kegiatan pelayanan di rumah sakit, yaitu:
Administrasi dan Manajemen, Pelayanan Medis, Pelayanan Keperawatan, Pelayanan Gawat
Darurat dan Rekam Medik. Akreditasi tingkat lanjut menilai 12 kegiatan pelayanan di rumah
sakit, yaitu: pelayanan yang diakreditasi tingkat dasar ditambah Farmasi, Radiologi, Kamar
Operasi, Pengendalian Infeksi, Pelayanan Resiko Tinggi, Laboratorium serta Keselamatan
Kerja, Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana (K-3). Akreditasi tingkat lengkap menilai 16
kegiatan pelayanan di rumah sakit, yaitu: pelayanan yang diakreditasi tingkat lanjut ditambah
Pelayanan Intensif, Pelayanan Tranfusi Darah, Pelayanan Rehabilitasi Medik dan Pelayanan
Gizi. Rumah sakit boleh memilih akan melaksanakan akreditasi tingkat dasar (5 pelayanan),
tingkat lanjut (12 pelayanan) atau tingkat lengkap (16 pelayanan) tergantung kemampuan,
kesiapan dan kebutuhan rumah sakit baik pada saat penilaian pertama kali atau penilaian
ulang setelah terakreditasi.
Berdasarkan standar akreditasi versi 2007 ini, sertifikasi yang diberikan kepada rumah
sakit berupa: tidak terakreditasi, akreditasi bersyarat, akreditasi penuh dan akreditasi
istimewa. Tidak terakreditasi artinya hasil penilaian mencapai 65% atau salah satu kegiatan
pelayanan hanya mencapai 60%.
Akreditasi bersyarat artinya penilaian mencapai 65% - 75% dan berlaku satu tahun.
Akreditasi penuh artinya hasil penilaian mencapai 75% dan berlaku selama 3 tahun.
Akreditasi istimewa diberikan apabila dalam tiga tahun berturut-turut rumah sakit mencapai
nilai terakreditasi penuh dan status ini berlaku selama 5 tahun. Rumah sakit wajib
melaksanakan akreditasi minimal 6 bulan setelah SK perpanjangan izin keluar dan 1 tahun
setelah SK izin operasional.
Pasal 7
Pasal 16
Persyaratan peralatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) meliputi peralatan
medis dan nonmedis harus memenuhi standar pelayanan, persyaratan mutu,
keamanan, keselamatan dan laik pakai.
Peralatan medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diuji dan dikalibrasi
secara berkala oleh Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan dan/atau institusi
pengujian fasilitas kesehatan yang berwenang.
. 3)
Peralatan yang menggunakan sinar pengion harus memenuhi ketentuan dan harus
diawasi oleh lembaga yang berwenang.
Penggunaan peralatan medis dan nonmedis di Rumah Sakit harus dilakukan sesuai
dengan indikasi medis pasien
Pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Rumah Sakit harus dilakukan oleh petugas
yang mempunyai kompetensi di bidangnya.
Pasal 17
Rumah Sakit yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Pasal
8, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, dan Pasal 16 tidak
diberikan izinmendirikan, dicabut atau tidak diperpanjang izin operasional Rumah Sakit.
kinerjanya
perfomance)
atau
keamanannya (safety) tidak sesuai lagi walaupun sertifikat dan/atau tanda masih
berlaku lagi walaupun sertifkat dan tanda masih berlaku.
d) telah mengalami perbaikan, walaupun sertifikat dan tanda masih berlaku;
e) telah dipindahkan bagi yang memerlukan instalasi, walaupun sertifikat dan tanda
masih berlaku.
Peraturan Kepala Badan Pengawasan Tenaga Nuklir No 9/2011 Tentang Uji Kesesuaian
Pesawat Sinar X Radiologi Diagnostik Dan Intervensional
Kewajiban Uji Kesesuaian
Pasal 4
Setiap orang atau badan yang mengajukan permohonan izin baru, perpanjangan izin,
dan/atau memiliki izin penggunaan Pesawat Sinar-X wajib melaksanakan Uji
Kesesuaian Pesawat Sinar-X.
Pesawat Sinar-X sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: Pesawat Sinar-X
yang belum memiliki sertifikat Uji Kesesuaian;
Pesawat Sinar-X dengan masa berlaku sertifikat Uji Kesesuaian yang telah
berakhir; dan
Pesawat Sinar-X yang telah memiliki sertifikat Uji Kesesuaian, tetapi mengalami
perubahan spesifikasi teknis yang dikarenakan perbaikan dan/atau penggantian
komponen signifikan.
Pasal 35
1
2
4c
e
5
Peralatan pemantau Dosis perorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a
meliputi film badge atau TLD badge, dan/atau dosimeter perorangan pembacaan
langsung.
f
6g
h
i
j
k
l
m
Peralatan protektif Radiasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b meliputi:
a
apron;
kacamata Pb;
f
g
p
q
Standar MFK 8
r
s
v
w
peralatan medis. Data tersebut digunakan dalam menyusun rencana kebutuhan jangka
panjang rumah sakit untuk merencanakan peningkatan dan penggantian peralatan.
x
y
z
aa
Untuk menjamin ketersediaan dan berfungsi/laik pakainya peralatan medis,
rumah sakit :
ab
1 melakukan inventarisasi peralatan medis;ac
2 melakukan pemeriksaan peralatan medis secara teratur;ad
3 melakukan uji coba peralatan medis sesuai dengan penggunaan dan ketentuannya;
ae
4 melaksanakan pemeliharaan preventif.
af
ag
Staf yang kompeten memberikan pelayanan ini. Peralatan diperiksa dan diuji
coba sejak masih baru dan seterusnya, sesuai umur dan penggunaan peralatan tersebut atau
sesuai instruksi pabrik.
ah
ai
1
am
2
an
3
ao
4
ap
Peralatan medis diuji coba sejak baru dan sesuai umur, penggunaan dan rekomendasi
5
aq
6
ar
as
at
au
1
av
2
aw
ax
ay
az
ba
bb
bc
bd
atau pemusnahan produk dan peralatan medis yang ditarik kembali oleh pabrik atau suplaier.
Ada kebijakan atau prosedur yang mengatur penggunaan setiap produk atau peralatan yang
ditarik kembali (under recall).
be
bf
bg
bh
bi
bl
kompetensi SDM
Kesiapan sarana dan prasarana termasuk listrik
Perkembangan teknologi kesehatan
Ketersediaan dan kesinambungan layanan purna jual dan suku cadang.
bm
bn
bo
bp
bq
Pemeriksaan Fisik
br
bs
bt
Dokumen teknis yang terdiri dari : Certificate of Origin, Test Certificate, Manual
(operation, service, installation, wiring/schematic diagram), Izin Edar.
bu
bv
bw
Uji fungsi
bx
Pengujian alat secara keseluruhan, melalui uji bagian-bagian alat dengan kemampuan
maksimum (secara teknis saat itu) tanpa beban sebenarnya, sehingga dapat diketahui apakah
secara keseluruhan suatu alat dapat dioperasikan dengan baik sesuai fungsinya. (Amin, 2013)
by
bz
ca
.Uji keselamatan
15
cb
Adalah suatu bentuk pengujian yang dilakukan terhadap produk untuk memperoleh
kepastian tidak adanya bahaya yang ditimbulkan sebagai akibat penggunaan produk tersebut,
seperti Arus bocor, pembumian, Radiasi bocor dan paparan radiasi dll.
cc
Uji Coba
cd
ce
Pemeliharaan Preventif
cf
cg
ch
ci
cj
ck
cl
cn
1
co
Preventive Maintenence
a) Peralatan dengan nilai Severity Index 10 atau lebih harus dikategorikan
preventif maintenance
b) Peralatan dengan nilai Maintenance requirement 4 5 harus dikategorikan
preventif maintenance
cp
2
Saverity Index peralatan multi fungsi ditentukan sesuai hasil penilaian function,
risk dan maintenance paling tinggi
cq
cr
cs
16
3
ct
Kebutuhan pemeliharaan
cu
Saverity index
cv
cy
Saverity index
dc
:
Maintenance Requirment
cz
10 s/d 5
cw
: cx
1 tahun sekali
16 s/d 20
da
: db
2 kali setahun
45
dd
de
17
2 Kali setahun
df
dg
BAB III
PENUTUP
dh
di
dj
KESIMPULAN
dk
terhadap kompetensi suatu lembaga atau organisasi dalam melakukan kegiatan penilaian
kesesuaian tertentu.
dl
dm
18
dn
DAFTAR PUSTAKA
do
dp
dq
http://www.kan.or.id/?page_id=2959&lang=id
dr
ds
http://mutupelayanankesehatan.net/index.php/component/content/article/19-
headline/151
dt
du
19