Anda di halaman 1dari 27

1.

PENGUKURAN PENTANAHAN PENGAMAN


1.1. TUJUAN PERCOBAAN :
Setelah selesai melakukan praktikum job Pengukuran Pentanahan Pengaman, mahasiswa
diharapkan dapat:
1. Memahami secara benar tentang: definisi tahanan pentanahan, tahanan jenis tanah,
manfaat pentanahan
2. Mengukur tahanan pentanahan pengamanan dengan menggunakan Earth Tester
3. Mengevaluasi dan menentukan kondisi baik tidaknya suatu pentanahan
4. Menghitung tahanan jenis tanah dari suatu hasil pengukuran tahanan pentanahan

1.2 TEORI DASAR


Sistem pentanahan/grounding system adalah suatu rangkaian/jaringan mulai dari kutub
pentanahan/elektroda, hantaran penghubung sampai terminal pentanahan yang berfungsi untuk
menyalurkan arus lebih ke bumi, agar perangkat peralatan dapat terhindar dari pengaruh petir dan
tegangan asing lainnya.
Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system apabila terjadi
hubung singkat pada peralatan, selanjutnya arus hubung singkat tsb akan disalurkan ketanah dan
tidak membahayakan bagi orang dan peralatan, terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi)
terbuat dari logam harus ditanahkan.
Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali, waktu
pemeliharaan atau setelah system ada gangguan. Sewaktu pelaksanaan pengukuran pentanahan,
saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus dilepas. Pengukuran dilakukan pada
electrode dengan alat ukur EARTH TESTER.

1.3 Tujuan Pengetanahan Peralatan

Pengetanahan peralatan atau yang biasa disebut bagaimana pentanahan pengaman adalah
pengetanahan bagian dari peralatan yang pada kerja normal tidak dialiri arus.
Tujuan pengetanahan peralatan adalah:
1. Untuk membatasi tegangan antara bagian-bagian peralatan yang tidak dialiri arus dan dan
antara bagian-bagian ini dengan tanah sampai pada suatu harga yang aman (tidak
membahayakan) untuk semua kondisi operasi normal atau tidak normal. Untuk mencapai
tujuan ini, suatu sistem pengetanahan peralatan atau instalasi dibutuhkan. Sistem
pengetanahan ini gunanya ialah untuk memperoleh petensial yang merata (uniform)
dalam semua bagian struktur dan peralatan dan juga untuk menjaga agar operator atau
orang yang barada di daerah instalasi itu barada pada potensial yang sama dan tidak
barbahaya pada setiap waktu. Dengan dicapainya potensial yang hampir merata pada
semua titik dalam daerah sistem pengetanahan ini, kemungkinan timbulnya perbedaan
potensial yang besar pada jarak yang dapat dicapai oleh manusia sewaktu terjadi hubung
singkat kawat ke tanah menjadi kecil.
2. Tujuan kedua dari pengetanahan peralatan ini adalah untuk memperoleh impedansi yang
kecil/rendah dari jalan balik arus hubung singkat ke tanah. Kecelakaan pada personil
timbul pada personil timbul pada saat hubung singkat ke tanah terjadi. Jadi jika arus
hubung singkat ke tanah itu di paksakan mengalir melalui impedansi tanah tinggi, ini
akan menimbulkan perbedaan potensial yang besar dan berbahaya. Juga impedansi yang
besar pada sambungan-sambungan pada rangkaian pengetanahan dapat menimbulkan
busur api listrik dan pemanasan yang besarnya cukup menyalakan material yang mudah
terbakar.
Dari uraian-uraian di atas, maka secara singkat tujuan dari pengetanahan peralatan itu
diformulasikan sebagai berikut:

a. Untuk mencegah terjadinya tegangan kejut listrik yang berbahaya untuk orang dalam
daerah instalasi listrik,

b. Untuk memungkinkan timbulnya arus tertentu baik besarnya maupun lamanya dalam
keadaan gangguan tanah tanpa menimbulkan kebakaran atau ledakan pada bangunan dan
isinya,
c. Untuk memperbaiki penampilan (performance) dari sitem.

1.4 Eksposur Tegangan


Apabila ada kontak yang tidak disengaja antara bagian-bagian yang dilalui oleh arus
dengan kerangka metal dan peralatan, kerangka metal itu menjadi bertentangan yang
sama dengan tegangan peralatan. Untuk mencegah terjadinya tegangan kejut yang
berbahaya kerangka metal itu harus dihubungkan ke tanah melalui impedansi yang
rendah. Impedansi pengetanahan itu harus sedemikian kecilnya sehingga tegangan yang
timbul pada kerangka peralatan harus cukup kecil dan tidak berbahaya. Sesuai dengan
standar International Electrotechnical Commision (IEC), table di bawah ini adalah tabel
harga batas tegangan sentuh maksimum yang biasanya digunakan untuksistem tegangan
konsumen.
Tabel VI.1 Besar Dan Lama Tegangan Sentuh Maksimum
Tegangan Sentuh Volt

Waktu Pemutusan Maksimum

(RMS)
<50
50
75
90
110
150
220
280

(detik)
5.0
1.0
0.5
0.2
0.1
0.05
0.03

Untuk memenuhi persyaratan dalam table VI.1 di atas, maka tahanan pengetahuan pengaman RE
harus memenuhi persamaam berikut:

RE <

k
50

Ohm

6.1
Dimana:
In = arus nominal dari alat pengaman lebur atau alat pengaman arus lebih (A)
k = bilangan yang besarnya tergantung dari karakteristik alat pengaman
= 2.5 5 untuk pengaman lebur atau sekring
= 1.25 3.5 pengaman lainnya.
Sebagai aturan umum disebutkan bahwa seseorang tidak boleh menyentuh, walau sekejappun,
peralatan dengan tegangan di atas 100 volt.

1.5 Tahanan Jenis Tanah


Tahanan jenis tanah adalah tahanan listrik dari tahanan tanah yang berbentuk kubus
dengan volume 1 meter kubik. Tahanan jenis dinyatakan dalam ohm-m. Pernyataan ohm-m
merepresentasikan tahanan diantara dua permukaan yang berlawanan dari suatu volume yang
berisi 1 m. Untuk mendapatkan tahanan pentanahan yang kecil diperlukan upaya sebagai
berikut, mengetahui tahanan jenis tanah, kemudian membuat bentuk kutub tanah yang sesuai.
Faktor keseimbangan antara tahanan pengetanahan dan kapasitansi di sekelilingnya
adalah tahanan jenis tanah (). Harga tahanan jenis tanah pada daerah kedalaman yang terbatas
tidaklah sama. Beberapa faktor yang mempengaruhi tahanan jenis tanah yaitu:

1.6 Metode Pengukuran


Pengukuran tahanan jenis tanah biasanya dilakukan dengan cara:

1.6.1

Metode Tiga Titik (Three-Point Methode)


Metode tiga titik (three-point method) dimaksudkan untuk mengukur tahanan

pentanahan. Misalkan tiga buah batang pentanahan diman batang 1 yang tahanannya hendak
diukur dan batang-batang 2 dan 3 sebagai batang pengetanahan pembantu yang juga belum
diketahui tahanannya, seperti pada gambar.
Bila tahanan diantara tiap-tiap batang pengetanahan diukur dengan arus konstan, tiap
pengukuran dapat ditulis sebagai berikut:

R1-2 =

V 12
I

= R11 + R12 2R12

R1-3 =

V 13
I

= R11 + R13 2R13

R2-3 =

V 23
I

= R22 + R33 2R23

V 12+V 13+ V 23
I

2R12 + 2R13 2R23

Tetapi, V1-2 = V1-3 = V2-3

Akhirnya R11 = R + R12 +R13 R236.2

Gambar 6.1.a.
Rangkaian Pengukuran Tahanan Jenis Tanah Dengan Metode Tiga Titik

Tahanan batang pengetanahan dari elektroda 1 dapat dibuat:


R12 + R13 + R23 = 06.3

1.6.2

Metode Empat Titik (Four Electrode Methode)


Metode pengukuran yang dipergunakan adalah metode empat titik seperti pada gambar.

Bila arus I masuk ke dalam tanah melalui salah satu satu elektroda dan kembali ke elektroda
yang lain sehingga pengaruh diameter konduktor dapat diabaikan. Arus masuk ke tanah mengalir
secara radial dari elektroda, misalkan arah arus dalam tanah dari elektroda 1 ke elektroda 2
berbentuk permukaan bola dengan jari-jari r, luas permukaan tersebut adalah 2 r, dan rapat
arus adalah:
J

I
2. .r

.6.4

Dimana:
J = kerapatan arus [A/m]
r = jari-jari [m]
I = arus yang mengalir dalam tanah [A]

Gambar 6.1.b.
Rangkaian Pengukuran Tahanan Jenis Tanah Dengan Metoda Empat Titik

Jika adalah tahanan jenis tanah, maka medan dalam tanah pada arah radial dengan jarak
r adalah:
E(r) = J [V/m]
Sehingga

menjadi

E(r)

.6.5

I
2. .r

[V/m]

Potensial pada jarak r dari elektroda adalah integral dari gaya listrik dari jarak r ke titik
tak berhingga:

V=

E ( r ) . dr

2a

=I

Perbandingan antara tegangan dan arus atau tahanan menjadi:


R

2a

.6.6
Dari gambar, terlihat, r13 = r34 = r24,
Jadi
V3 =

I
2

1
a

V4 =

I
2

1
2a

1
)
2a

Dan
-

1
)
a

Beda tegangan antara 3 dan 4 adalah:


V34 =

I
2

V34 = I

2a

1
a

1
1
)(
2a
2a

V 34
I

2a

[(

Dan
R34 =

Sehingga: = R34 (2 a)

1
)]
a

(Ohm)

Dimana:
a

= jarak antara elektroda [m]

R34

= tahanan antara elektroda 3 dan 4 []

= tahanan jenis tanah [-m]

1.6.3 Elektroda Pentanahan


Elektroda pentanahan adalah penghantar yang ditanam dalam tanah dan membuat kontak
langsung dengan tanah. Adanya kontak langsung tersebut bertujuan agar diperoleh perlaluan arus
yang sebaik- baiknya apabila terjadi gangguan sehingga arus tersebut disalurkan ketanah.
Menurut PUIL 2000 [3.18.11] elektroda adalah penghantar yang ditanam ke dalam tanah
yang membuat kontak langsung dengan tanah. Untuk bahan elektroda pentanahan biasanya
digunakan bahan tembaga, atau baja yang bergalvanis atau dilapisi tembaga sepanjang kondisi
setempat tidak mengharuskan memakai bahan lain misalnya pada perusahaan kimia.

Jenis-jenis elektroda yang digunakan dalam pentanahan adalah sebagai berikut:


1.Elektroda batang
Elektroda batang adalah elektroda dari pipa besi baja profil atau batangan logm lainya
yang dipancangkan ke dalam tanah secara dalam. Panjang elektroda yang digunakan sesuai
dengan pentanahan yang diperlukan.
Untuk menentukan besarnya tahanan pembumian sengan satu buah elektroda batang
dipergunakan rumus sebagai berikut :

Rbt
dimana:

4L
ln
1
2L
d

Rbt

= tahanan pembumian elektroda batang []


= tahanan jenis tanah [m]

L = panajang batang yang tertanam [m]


d = diameter elektroda batang [m]

Gambar 6.1.c.
Elektroda Batang Dan Lapisan-lapisan Tanah Disekeliling Elektroda

Setelah didapatkan nilai tahanan pentanahan dengan satu buah elektroda batang, dimana belum
didapatkan nilai tahanan yang diinginkan, maka tahanan pentanahan dapat diperkecil dengan
memperbanyak elektroda yang ditanahkan dan dihubungkan paralel.

Gambar 6.1.d.

Pentanahan Dengan Dua Batang Konduktor (Hubungan Paralel)


Disini kedua batang konduktor tersebut dihunbungkan diatas tanah. Besar tahanan
pentanahan adalah sebagai berikut:

R=

R=

Untuk s > Lx

2 Lx
(ln
4. . Lx
a

Untuk s < Lx

2 Lx
(ln
4. . Lx
a

- 1) +

4. . s

- 1)+ Ln

4. Lx
5

Lx 2 Lx
+
2
4
3s
5s

-2+

s
2. Lx

]
2

s
2
16. Lx

s
4
512. Lx

Dimana:
s = Jarak antara kedua kondutor (cm)
a = Jari jari batang konduktor (cm)
Lx = Panjang konduktor yang ditanam (cm)
Sistem pentanahan sederhana terdiri dari sebuah elektroda pentanahan yang ditanam ke
tanah . Penggunaan satu buah elektroda adalah yang paling umum dan dapat ditemukan di
masyarakat, di luar rumah atau tempat bisnis. Sistem pentanahan yang kompleks terdiri dari
beberapa elektroda batang, terhubung, jaringan mesh, network, dan sebagainya. Sistem tersebut
umuumnya terpasang pada gardu pembangkit listrik, pusat perkantoran, dan menara-menara.
jaringan kommpleks dapat jauh meningkatkan jumlah bagian yang kontak langsung dengan
tanah disekitarnya dan mengurangi nilai tahanan pentanahan.

Elektroda Bentuk Plat

Elektroda plat adalah elektroda dari plat logam. Pada pemasangannya elektroda ini dapat
dipasang tegak lurus dengan kedalaman kira-kira 1 meter di bawah permukaan tanah dihitung
dari sisi plat bagian atas. Bila digunakan sebagai elektroda pengatur yaitu mengatur kecuraman
gradien tegangan guna menghindari tegangan langkah yang besar dan berbahaya, maka elektroda
plat tersebut ditanam mndatar.

Gambar 6.1.e.
Elektroda Plat Dipasang Vertikal
Untuk menghitung besar tahanan pembumian elektroda plat dipergunakan rumus sebagai berikut:
R pl =

4,1 L

(1+ 1,84.

b
t

dimana :
R pl =tahanan pembumian elektroda plat [ ]
=tahanan jenis tanah [m ]
L =panjang elektroda plat [m ]
b =lebar plat [m ]
t =kedalaman plat tertanam [m ]

3.Elektroda Bentuk Pita

Elektroda ini merupakan logam yang mempunyai penampang berbentuk pita atau dapat
juga berbentuk bulat,pita yang dipilih atau dapat juga berbentuk kawat yang dipilinelektroda ini
dapat ditanam secara dangkal pada kedalaman antara 0,5 sampai 1 meter dari permukaan tanah,
tergantung dari kondisi dan jenis tanah. Dalam pemasanganya elektroda pita ini dapat ditanam
dalam bentuk memanjang, radial,melingkar atau kombinasi dari lingkaran dan radial.
Besar tahanan pembumian untuk elektroda pita dapat dihitung dengan rumus :
R pt

(ln

2L
d

dimana :
R pt = tahanan pembumian elektoda pita []
= tahanan jenis tanah [m]
L = panjang elektroda pita yang tertanam [m]
d
= lebar pita/diameter elektroda pita lalau bulat [m]

Gambar 6.1.f.
Jenis-jenis pita dan cara pemasangannya.
4. Elektroda lain
Bila persyaratan dipenuhi jaringan air minum dari logam dan selubung logam kabel yang
tidak diisolasi yang langsung ditanamkan ke dalam tanah. Besi tulang beton atau kontruksi baja
bawah tanah lainnya boleh dipakai untuk elektroda.

5. Konduktor Pentanahan
Konduktor yang di gunakan untuk pentanahan harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain:
a. Memiliki daya hantar jenis (conductivity) yang cukup besar sehingga tidak memperbesar
beda potensial lokal yang berbahaya.
b. Memiliki kekerasan (kekuatan) secara mekanis pada tinggkat yang tinggi terutama bila
digunakan pada daerah yang tidak terlindung terhadap kerusakan fisik.
c. Tahan terhadap peleburan dari keburukan sambungan listrik, Walaupun konduktor tersebut
akan terkena magnitude arus gangguan dalam waktu yang lama.
d. Tahan terhadap korosi

1.7

DAFTAR BAHAN DAN PERALATAN

Earth Tester lengkap dengan perangkat pendukung


1.8

: 1 set

GAMBAR RANGKAIAN PERCOBAAN :

Sesuai dengan petunjuk pengoperasian Earth Tester


1.9

LANGKAH PERCOBAAN :
a. Pisahkan terlebih dahulu pengetanahan (grounding) yang akan diukur dari sistem lainnya
b. Buatlah rangkaian percobaan sesuai
peralatan Earth Tester tersebut.

dengan diagram rangkaian yang terdapat pada

Terminal E adalah ujung atas dari elektroda pengetanahan yang akan diukur
tahananya

Terminal C1 dan

P1 adalah ujung atas elektroda-elektroda bantu

Terminal E, C, dan P adalah terminal yang bersusaian terdapatpada panel Earth


Tester , yang pada saat melakukan pengukuran tahanan pengetahanan akan saling
dihubungkan dengan terminal E, E1 , dan P1 tersebut di atas.

Gunakan warna penghantar yang sesuai dengan warna terminal terminal yang
terdapat di panel alat ukur Earth Tester tersebut.
c. Sebelum melakukan penyambungan sebagaimana yang dimaksud pada langkah
percobaan 2 di atas. Lakukan pemeriksaan terhadap tegangan bateray dari Earth Tester
terlebih dahulu. Pemeriksaan dilakukan dengan menekan tombol BATT, CHECK pada
Earth Tester. Pahami terlebih dahulu petunjuk pengunaanya yang tertulis pada Earth
Tester tersebut.

(perhatian : bahwa pemeriksaan baterey boleh di lakukan hanya bila terminal E, C,


dan P dalam keadaan tidak tersambung).

d. Ukurlah tahanan dari pengetanahan pengaman tersebut dengan cara dan urutan proses
sebagai berikut :
Mula-mula tekan tombol x10 dan kemudian tekan tombol MEAS.
Bila defleksi dari penunjuk meter berada pada skala penuh sehingga
melampui batas ukurnya, tekan tombol x100 dan lihat pembacaan meter
tersebut.
Jika nilai tahanan yang terukur kurang dari 10, tekan x1 , untuk
mendapat kan pembacaan meter yang lebih teliti
Selama pengukuran ini, lampu yang bertanda O.K. akan menyala, yang
menandakan bahwa pengukuran terlaksana dengan baik.
Jika keadaan tidak normal terjadi, maka lampu tersebut akan padam, dan
untuk itu lakukan pemeriksaan terhadap penyambungan ke terminal C dan
P.
e. Catat nilai tahanan pengetanahan terukur dan masukkan dalam tabel percobaan. Lakukan
percobaan pengukuran untuk jarak-jarak E, C, dan P terhadap E1 , C1 , dan P1
sesuai dengan tabel percobaan yang disediakan.

1.1.0 TUGAS DAN PERTANYAAN

1. Jelaskan Unsur unsur yang mempengaruhi nilai tahanan pentanahan suatu sistem
pengetanahan
JAWAB :
Kadar air : Bila air tanah dangkal atau penghujan maka nilai tahanan sebaran
mudah di dapatkan
Mineral atau garam: Jika tanah semakin banyak garam atau logam maka arus petir
semakin banyak di hantarkan
Derajat ke asaman: Semakin asam PH tanah maka arus petir semakin mudah di
hantarkan
Tekstur tanah : Untuk tanah yang bertekstur pasir dan porous akan sulit untuk
mendapatkan tahanan sebaran yang baik,karna jika jenis tanah seperti ini air dan
mineral akan mudah hanyut.

Unsur alam :
1. Jenis tanah : tanah gembur, berpasir, berbatu, dan lain-lain;
2. Lapisan tanah : berlapis-lapis dengan tahanan jenis tanah yang berlainan
3. Moisture tanah
semakin tinggi kelembaban atau kandungan air dalamtanah akan memperrendah tahanan
jenis tanah
4. kandungan mineral tanah
air tanpa kandungan garam adalah isolator yang baik dan semakin tinggi kandungan
garam akan memperendah tahanan jenis tanah, namun meningkatkan korosi
5. suhu tanah
suhu akan berpengaruh bila mencapaisuhu beku dan di bawahnya. Untuk wilayah tropis
seperti Indonesia tidak adamasalah dengan suhu karena suhu tanah ada di atas titik beku.

2. Jelaskan prinsip kerja dari pengukuran tahanan pengentanahan pengaman tersebut.

JAWAB :

Gambar percobaan di atas sesuai dengan diagram rangkaian yang terdapat pada peralatan
Earth Tester tersebut.
Hubungkan terminal E ke ujung atas dari elektroda pengentanahan yang akan
diukur tahanannya.
Hubungkan terminal C1 dan P1 ke ujung atas elektroda-elektroda bantu.
Terminal E, C, dan P adalah terminal yang bersesuaian yang terdapat pada panel
Earth Tester,
menggunakan warna penghantar yang sesuai dengan warna terminal-terminal
yang terdapat di panel alat ukur Earth Tester tersebut.

3. Sebutkan Kriteria yang digunakan untuk menentukan baik tidaknya suatu instalasi
pentanahan
JAWAB :

Kadar air; bila air tanah dangkal/penghujan, maka nilai tahanan sebaran mudah
didapatkan sebab sela-sela tanah mengandung cukup air bahkan berlebih, sehingga
konduktivitas tanah akan semakin baik.
Mineral/garam; kandungan mineral tanah sangat memengaruhi tahanan
sebaran/resistans karena: semakin berlogam dan bermineral tinggi, maka tanah
semakin mudah menghantarkan listrik. Daerah pantai kebanyakan memenuhi ciri
khas kandungan mineral dan garam tinggi, sehingga tanah sekitar pantai akan jauh
lebih mudah untuk mendapatkan tahanan tanah yang rendah.
Derajat keasaman; semakin asam (PH rendah atau PH<7) tanah, maka arus listrik
semakin mudah dihantarkan. Begitu pula sebaliknya, semakin basa (PH tinggi atau
PH >7) tanah, maka arus listrik sulit dihantarkan. Ciri tanah dengan PH
tinggi: biasanya berwarna terang, misalnya Bukit Kapur.
Tekstur tanah; untuk daerah yang bertekstur pasir dan berpori (porous) akan sulit
untuk mendapatkan tahanan sebaran yang baik karena jenis tanah seperti ini: air dan
mineral akan mudah hanyut dan tanah mudah kering.

4. Hitunglah besarnya tahanan jenis tanah di sekitar elektroda pentanahan yang telah
anda ukur berdasarkan hasil pengukuran anda tersebut.

JAWAB :

a. Dik : R= 7,9ohm
L =30 cm
S = 7m = 700 cm
d = inc = 1,27 cm
a = 0,635 cm
Dit:

=......?

Jawab:

ln

. 3,14 .30

= R 4.

=7,9 . 4

.L

4.L
L
2.L
1 + R 4. . L 1
+
2
4
a
3.S 5.S

ln

4 .30
302
2 . 302
1 +7,9 . 4 .3,14 .700 1
+
0,635
3 . 7002 5 .700 4

= 2976,72 ( 5,24-1) + 69456,8 ( 1-6,12x10-4 + 1,49x10-9)


= 2976,72 ( 4,24 ) + 69456,8 ( 0,99 )

= 12621,29 + 68762,23
= 81383,52 cm

b. Dik : R= 7,7 ohm


L = 30 cm
S = 7m = 700 cm
d = inc = 1,27 cm
a = 0,635 cm
Dit:

= ......?

Jawab:
= R 4.

.L

=7,7 . 4 . 3,14 .30

ln

4.L
L 2 2 . L2
1 + R 4. . L 1
+
a
3 . S2 5 . S4

4 .30
30 2
2. 302
ln
1 +7,7 . 4 . 3,14 .700 1
+
0,635
3. 7002 5 . 7004

= 2901,36 ( 5,24-1) + 67698,4 ( 1- 6,12x10-4 + 1,49x10-9)


= 2901,36 ( 4,24 ) + 67698,4 ( 0,99 )

= 12301,76 + 67021,41
= 79323,17 cm

]
]

c. Dik : R= 8,2 ohm


L = 30 cm
S = 7m = 700 cm
d = inc = 1,27 cm
a = 0,635 cm
=......?

Dit :

Jawab:
= R 4.

=8,2. 4

.L

. 3,14 .30

ln

4.L
L 2 2 . L2
1 + R 4. . L 1
+
a
3 . S2 5 . S4

ln

= 3089,76 ( 4,24 ) + 72094,4 ( 0,99 )

= 13100,58 + 71373,45

d.

Dik : R= 7,8 ohm


L = 30 cm
S = 7m = 700 cm
d = inc = 1,27 cm
a = 0,635 cm
Dik :
Jawab:

=......?

4 .30
30
2 . 30
1 + 8,2. 4 .3,14 .700 1
+
2
4
0,635
3 . 700 5 . 700

= 3089,76 ( 5,24-1) + 72094,4 ( 1- 6,12x10-4 + 1,49x10-9)

= 84474,03 cm

]
]

= R 4.

=7,8 . 4

.L

ln

. 3,14 .30

4.L
L
2.L
1 + R 4. . L 1
+
2
4
a
3.S 5.S

ln

4 .30
302
2 . 302
1 +7,8 . 4 .3,14 .700 1
+
0,635
3 . 7002 5 . 7004

= 2939,04 ( 5,24-1) + 68577,6 ( 1- 6,12x10-4 + 1,49x10-9)


= 2939,04 ( 4,24 ) + 68577,6 ( 0,99 )

= 12461,52 + 67891,82
= 80353,34 c

e. Dik : R= 7,8 ohm


L = 30 cm
S = 7m = 700 cm
d = inc = 1,27 cm
a = 0,635 cm
=......?

Dit :
Jawab:

= R 4.

=7,8 . 4

.L

. 3,14 .30

ln

4.L
L 2 2 . L2
1 + R 4. . L 1
+
a
3 . S2 5 . S4

4 .30
302
2 . 302
ln
1 +7,8 . 4 .3,14 .700 1
+
0,635
3 . 7002 5 . 7004

= 2939,04 ( 5,24-1) + 68577,6 ( 1- 6,12x10-4 + 1,49x10-9)


= 2939,04 ( 4,24 ) + 68577,6 ( 0,99 )

= 12461,52 + 67891,82
= 80353,34 cm

]
]

f. Dik : R= 8,4 ohm


L = 30 cm
S = 7m = 700 cm
d = inc = 1,27 cm
a = 0,635 cm
=......?

Dit :
Jawab:

= R 4.

=8,4 . 4

.L

ln

. 3,14 .30

4.L
L
2.L
1 + R 4. . L 1
+
2
4
a
3.S 5.S
ln

= 3165,12 ( 5,24-1) + 73852,8 ( 1- 6,12x10-4 + 1,49x10-9)

= 3165,12 ( 4,24 ) + 73852,8 ( 0,99 )


= 13420,1 + 73114,27

= 86534,37 cm

g. Dik : R= 9,8 ohm


L = 30 cm
S = 7m = 700 cm
d = inc = 1,27 cm
a = 0,635 cm
=......?

Dit :
Jawab:

= R 4.

.L

ln

4 .30
30
2 .30
1 + 8,4 . 4 . 3,14 .700 1
+
2
4
0,635
3 .700 5. 700

4.L
L
2.L
1 + R 4. . L 1
+
2
4
a
3.S 5.S

=9,8 . 4 . 3,14 .30

ln

4 .30
30
2. 30
1 + 9,8 . 4 . 3,14 .700 1
+
2
4
0,635
3 .700 5 . 700

3692,64 ( 5,24-1) + 86161,6 ( 1- 6,12x10-4 + 1,49x10-9)

= 3692,64 ( 4,24 ) + 86161,6 ( 0,99 )

=15656,79
=100956,77

+ 85299,98
cm

h. Dik : R= 8,4 ohm


L = 30 cm
S = 7m = 700 cm
d = inc = 1,27 cm
a = 0,635 cm
=......?

Dit :

Jawab:
= R 4.

=8,4 . 4

.L

. 3,14 .30

ln

4.L
L
2.L
1 + R 4. . L 1
+
2
4
a
3.S 5.S
ln

4 .30
30
2 .30
1 + 8,4 . 4 . 3,14 .700 1
+
2
4
0,635
3 .700 5. 700

= 3165,12 ( 5,24-1) + 73852,8 ( 1- 6,12x10-4 + 1,49x10-9)

= 3165,12 ( 4,24 ) + 73852,8 ( 0,99 )


= 13420,1 + 73114,27

= 86534,37 cm

i. Dik : R= 9 ohm

L = 30 cm
S = 7m = 700 cm
d = inc = 1,27 cm
a = 0,635 cm
Dit:

=......?

Jawab:

.L

4.L
L 2 2 . L2
ln
1 + R 4. . L 1
+
a
3 . S2 5 . S4

=9 . 4 . 3,14 .30

ln

= R 4.

]
2

3391,2 ( 5,24-1) + 79128 ( 1- 6,12x10-4 + 1,49x10-9)

= 3391,2( 4,24 ) + 79128 ( 0,99 )

= 14378,68 + 78336,72
= 92715,4 cm

j. Dik : R= 9,6 ohm


L = 30 cm
S = 7m = 700 cm
d = inc = 1,27 cm
a = 0,635 cm
Dit:

=......?

Jawab:
= R 4.

.L

ln

4 .30
30
2. 30
1 + 9 . 4 . 3,14 .700 1
+
2
4
0,635
3 .700 5 . 700

4.L
L 2 2 . L2
1 + R 4. . L 1
+
a
3 . S2 5 . S4

=9,6 . 4 . 3,14 .30

ln

4 .30
30
2. 30
1 + 9,6 . 4 . 3,14 .700 1
+
2
4
0,635
3 .700 5 . 700

= 3617,28 ( 5,24-1) + 84403,2 ( 1- 6,12x10-4 + 1,49x10-9)


= 3617,28 ( 4,24 ) + 84403,2( 0,99 )

= 15337,26 + 83559,16
= 98896,42 cm

k. Dik : R= 8,6 ohm


L = 30 cm
S = 7m = 700 cm
d = inc = 1,27 cm
a = 0,635 cm
=......?

Dit :
Jawab:

= R 4.

.L

=8,6 . 4 . 3,14 .30

ln

4.L
L
2.L
1 + R 4. . L 1
+
2
a
3 . S 5 . S4
ln

4 .30
30 2
2. 302
1 + 8,6 . 4 . 3,14 .700 1
+
0,635
3 .7002 5 . 7004

= 3240,48 ( 5,24-1) + 75611,2 ( 1- 6,12x10-4 + 1,49x10-9)


=3240,48 ( 4,24 ) + 75611,2 ( 0,99 )

= 13739,63 + 74855,08
= 88594,71 cm

l. Dik : R= 8,6 ohm


L = 30 cm

]
]

S = 7m = 700 cm
d = inc = 1,27 cm
a = 0,635 cm
=......?

Dit :
Jawab:

= R 4.

=8,6 . 4

.L

. 3,14 .30

ln

4.L
L
2.L
1 + R 4. . L 1
+
2
4
a
3.S 5.S
ln

]
2

4 .30
30
2. 30
1 + 8,6 . 4 . 3,14 .700 1
+
2
4
0,635
3 .700 5 . 700

3240,48 ( 5,24-1) + 75611,2 ( 1- 6,12x10-4 + 1,49x10-9)

=3240,48 ( 4,24 ) + 75611,2 ( 0,99 )


= 13739,63 + 74855,08

= 88594,71 cm

5. KESIMPULAN
Menentukan atau mengetahui kondisi baik tidaknya suatu pentanahan tersebut dan juga
dapat menghitung tahanan jenis tanah pada hasil pengukuran yang telah dilakukan.Nilai

tahanan pentanahan cukup baik apabila semakin kecil tahanan jenis tanah maka semakin
baik pula sistem pentanahannya
Pengukuran pentanahan bertujuan untuk memperoleh impedansi yang kecil atau
rendah apabila terjadi gangguan maka arus gangguan akan mengalir ke tanah, jika
impedansi pentanahan besar arus gangguan di paksakan melalui impedansi yang besar ini
akan menimbulkan perbedaan potensial yang besar dan berbahaya.
Sehingga dapat mengamankan manusia dari sengatan listrik, dan mengamankan
komponen-komponen instalasi dari bahaya tegangan/arus abnormal. Oleh karena itu,
system pentanahan menjadi bagian esensial dari sistem tenaga listrik.

Anda mungkin juga menyukai