Anda di halaman 1dari 3

EFEKTIVITAS ZAT ALOIN PADA ALOE VERA SEBAGAI PENGOBATAN

HEMOROID
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hemoroid adalah suatu kondisi dimana terjadi pelebaran pembuluh darah vena atau
dalam bahasa medis terjadinya dilatasi vena, vena tersebut berasal dari plexus
hemorrhoidal yang terletak pada mukosa rektum , dapat dibedakan menjadi 2 , yaitu
hemoroid interna dan eksterna pembagiannya berdasarkan dari letak plexus
hemorrhoidalis yang terkena. (Smeltzer, 2002;Dorland, 2002;Murbawani, 2006).
Menurut data WHO tahun 2008, jumlah penderita wasir atau hemoroid di seluruh dunia
adalah sekitar 230 juta orang. Menurut data Depkes pada tahun 2008, prevalensi hemoroid di
Indonesia adalah setidaknya 5,7 persen dari total populasi atau sekitar 10 juta orang.
Hemoroid merupakan penyakit yang masih banyak terjadi di masyarakat, tidak
memandang jenis kelamin, usia, bahkan sosial ekonomi, semua kalangan bisa terkena
penyakit ini. Berdasarkan data yang ada, hemoroid biasa menyerang pada usia 20-50 tahun
baik pada laki-laki maupun perempuan tetapi paling banyak terjadi pada usia 45-65 tahun.
Penyakit hemoroid jarang terjadi pada usia di bawah 20 tahun. Tingginya prevalensi
hemoroid disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: kurangnya konsumsi makanan
berserat, konstipasi, usia, keturunan, kebiasaan duduk terlalu lama, peningkatan tekanan
abdominal karena tumor, pola buang air besar yang salah, hubungan seks peranal, kurangnya
intake cairan, kurang olah raga, dan kehamilan.
Hasil penelitian yang dilakukan, pasien hemoroid di jawa tengah pada bulan Januari 2004
sampai November 2009 terdapat 1137 pasien. Jumlah pasien terbanyak pada tahun 2007
sebanyak 310 pasien dengan jumlah tindakan hemoroidektomi sebanyak 250. Sedangkan
jumlah pasien paling sedikit pada tahun 2005 sebanyak 91 orang. Dari total pasien hemoroid
sebanyak 1137 orang dari tahun 2004-2009 terdapat 310 pasien , pada tahun 2007 dan pasien
yang dilakukan tindakan hemoroidektomi sebanyak 250 orang pada tahun 2007.
(Sjamsuhidayat,2004).
Penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang pada tahun
2008 menunjukkan bahwa sekitar 1575 kasus di instalasi rawat jalan klinik bedah, kasus
hemorrhoid mencapai 16% dari seluruh kasus yang ada di instalasi tersebut (Irawati, 2008).
Lidah buaya (Aloe vera L) tanaman asli Afrika, subur di daerah yang berhawa panas dan
terbuka dengan kondisi tanah yang gembur dan kaya bahan organik. Pembudidayaan nya
sangat mudah dan tidak memerlukan biaya besar dalam perawatannya. ( Sudarto, 1997)
Aloe vera adalah salah satu tanaman yang memiliki banyak manfaat , utamanya dalam
dunia kesehatan. Manfaat yang paling nyata dan sangat sering kita jumpai dalam kehidupan

adalah di dunia kosmetik dan kecantikan, contoh kecil dari pemanfaatan aloe vera adalah
shampoo dan beberapa krim wajah, sabun wajah, serta handbody. Akan tetapi, jika kita teliti
lebih dalam lagi mengenai manfaat yang ditimbulkan oleh aloe vera sangat bervariasi, salah
satunya adalah zat aloin sebagai obat pencahar (laxative) yang sangat efektif dalam
pengobatan hemoroid.
Aloe Vera digunakan pada hemoroid karena sifat zat yang dikenal di Aloe Vera yaitu
aloin sebagai gel yang membantu dalam penyembuhan luka terbuka. Aloe Vera untuk
menyembuhkan hemoroid memberikan efek dingin didaerah yang terkena dan dengan
demikian juga membantu dalam mengurangi peradangan, pembengkakan serta membantu
proses penyembuhan. Manfaat lainnya adalah selain sebagai pereda nyeri, maka dalam hal
ini dapat dikaitkan bahwa gel tanaman serta ekstrak dari aloe vera.
Aloe vera sebagai antiinflamasi telah diteliti oleh Ambarsari menggunakan jus lidah
buaya sebagai bentuk sediaannya. Hasilnya adalah terjadi penurunan indeks arthritis pada
tikus yang di induksi dengan Complete Freunds Adjuvant (CFA). Dosis jus lidah buaya
yang efektif sebagai antiinflamasi adalah 4 mg/kgBB (Ambarsari, 2006). Antiinflamasi
lidah buaya sediaan lain yaitu ekstrak lidah buaya, telah diteliti di mencit maupun tikus
yang diinjeksi secara subcutan (s.c). Responnya positif , maka pada pengobatan luka
(10mg/kg untuk tikus, 100mg/kg untuk mencit), edema (10mg/kg untuk tikus) dan
infiltrasi PMN (Polymorphonuclear) (2mg/kg mencit) (Barnes et al, 2002). Penelitian
lain melaporkan bahwa ekstrak gel lidah buaya (5 % daun homogen) mengurangi
inflamasi pada 48% tikus yang diinduksi arthritic inflammatory (Hanley et al., 1984).
Sedangkan Vijayaraghavan et al., melaporkan bahwa pemberian gel lidah buaya secara oral
pada dosis 500 dan 1000 mg/kg mengurangi lesi kulit dengan adanya reepitelisasi dan
berkurangnya sel-sel inflamasi (Vijayaraghavan et al., 2005).
Ekstrak air daun Aloe ferox diberikan secara i.p, dan didapatkan hasil bahwa Aloe ferox
memiliki daya antiinflamasi dan analgesik seperti Aloe vera, karena kandungannya mirip.
Penurunan edema dan nyeri tertinggi pada dosis 400 mg/kg (Mwale & Masika, 2010).
Oleh karena, masih tingginya prevalensi angka kejadian Hemoroid berdasarkan data menurut
WHO, dinkes, dan beberapa penelitian di jawa tengah, serta efektivitas zat aloin yang
terkandung di dalam aloe vera yang mampu mengobati hemoroid ,sebagai antiinflamasi, serta
analgetik, maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Efektivitas Zat
Aloin Pada Aloe Vera Sebagai Pengobatan Hemoroid.

1.2 Rumusan Masalah


Adakah efektivitas zat aloin pada aloe vera sebagai pengobatan hemoroid?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui efek zat aloin pada aloe vera terhadap pengobatan
hemoroid
1.3.2. Tujuan Khusus
Mengetahui efek yang ditimbulkan dari zat aloin dan mekanisme kerja nya
pada aloe vera terhadap pengobatan hemoroid.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1. Manfaat Teoritis
1.4.1.1. Memberikan informasi mengenai pengaruh aloin yang terdapat pada aloe
vera.
1.4.1.2. Memberikan informasi mengenai mekanisme kerja zat aloin pada aloe vera
sebagai pengobatan hemoroid.

1.4.2. Manfaat Praktis


Memberikan informasi mengenai zat aloin yang terkandung dalam aloe vera dan
bagaimana pengolahannya untuk mengobati hemoroid.

Anda mungkin juga menyukai