Tidak dapat digunakan untuk menyusun deskripsi pekerjaan karena tidak terdapat rincian
stndar kinerja yang diharapkan.
2. Berorientasi hasil
Mencakup harapan organisasi terhadap karyawan
Mencakup keterkaitan antara tugas, standar kinerja, kecakapan dan kualifikasi minimal
Contoh pertanyaan yang diajukan :
a. TUGAS : perilaku,kewajiban/tanggungjawab apa yang penting bagi perusahaan?
b. KONDISI PEKERJAAN : bagaimana sifat dasar pekerjaan atau syarat apa yang diperlukan
agar pekerjaan terlaksana, petunjuk apa yang tersedia untuk membantu pekerja
melaksanakan tugasnya ?
c. STANDAR KINERJA : kinerja seperti apa yang diharapkan, baik berdasarkan standar
kualitas, kuantitas dan ketepatan waktu yang ditetapkan perusahaan ?
d. KECAKAPAN : kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan apa yang dibutuhkan untuk
melaksanakan setiap tugas dengan standar minimal ?
e. KUALIFIKASI : pendidikan dan pengalaman apa yang dibutuhkan untuk mampu
melaksanakan suatu pekerjaan ?
D. MANFAAT DAN FUNGSI ANALISIS JABATAN
Beberapa kegiatan organisasi akan berjalan lebih baik hasilnya bila berlandaskan atau
berpedoman
pada
analisis
jabatan.
Menurut
Nitisemito
(1992),
analisis
jabatan bermanfaat sebagai :
landasan untuk melaksanakan mutasi;
landasan untuk melaksanakan promosi;
landasan untuk melaksanakan training/ pelatihan;
landasan untuk melaksanakan kompensasi;
landasan untuk melaksanakan syarat lingkungan kerja;
landasan untuk pemenuhan kebutuhan peralatan.
Dua aspek lingkungan internal yang sangat erat kaitannya dengan analisis jabatan
adalah target yang ditetapkan oleh top manajemen dan teknologi yang digunakan untuk
menterjemahkan tujuan organisasi ke dalam bentuk program kegiatan. Tugas top
manajemen menetapkan target yang hendak dicapai dalam program tersebut. Penetapan
target dapat dilakukan secara sendiri oleh top manajemen atau bersama-sama dengan
bawahannya. Bersamaan dengan penetapan target, maka ditetapkan pula kriteria evaluasi
pekerjaan.
Job enlargement (perluasan kerja secara horisontal), dengan menambah lebih banyak tugas
agar variatif dan mengurangi pekerjaan yang monoton.
Job enrichment (perluasan kerja secara vertikal), karyawan diberi kesempatan untuk
berpartisipasi dalam kegiatan manajerial disamping operasional.
Job rotation (rotasi pekerjaan), memindahkan/ merotasi karyawan dari suatu pekerjaan ke
pekerjaan lain, untuk mengatasi kejenuhan dan memberi kesempatan karyawan untuk
menggunakan ketrampilannya.