Anda di halaman 1dari 36

BAB IV

TINJAUAN KASUS
Pada bab ini penulis mengambil kasus hipertensi di wilayah kerja
Puskesmas Batua Jln. Abd. Dg. Sirua. No. 338 Kota Makassar. Penelitian ini
dilakukan pada tanggal 8 Juni 2016 sampai 17 Juni 2016 dengan data sebagai
berikut:
A. Pengkajian
1. Data Umum
a. Kepala keluarga (KK)
b. Alamat dan telpon
c. Pekerjaan KK
d. Pendidikan KK
e. Komposisi keluarga

:
:
:
:
:

Tn. A
Jl. Batua Raya IV No. 6 Makassar
Buruh harian
SD

Tabel 4.1
Komposisi Keluarga Tn. A di RT.002.RW.003.
Kec. Panakukang
Tahun 2016

No

Nama

JK

Hubunga
n
keluarga

NyL

Istri

58

SD

Sakit

TnS

Anak

31

SMA

Sehat

Umur

pendidika
n

keteranga
n

Sumber: Data Sekunder

32

f.

Genogram:
Gambar 4.1
Genogram keluarga Tn A di RT. 002.RW.003
Kec. Panakukang
Tahun 2016

GI

GII

?
GIII

?a

58

64

37

34

31

GI :
G II :

Keterangan Genogram
:
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
: Umur tidak diketahui
: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan
: Tinggal Serumah
Nenek dan kakek klien meninggal di usia tua.
Bapak dan ibu klien meninggal di usia tua, begitupun dengan

G III :

mertuanya.
Klien mempunyai 4 orang anak tetapi yang bungsu sudah

meninggal dan kedua dan anak ketiga tinggal bersama klien


a. Tipe Keluarga :
Tipe keluarga Tn. A adalah keluarga inti yang terdiri dari suami istri
dan anak (kandung/angkat)
b. Suku bangsa :

Keluarga Tn. A berasal dari suku Makassar dan bahasa sehariharinya yang digunakan keluarga Tn. A adalah bahasa Indonesia
c. Agama :
Tn. A dan seluruh anggota keluarga menganut agama Islam, dan
taat beribadah.
d. Status sosial ekonomi keluarga :
Kepala keluarga adalah seorang

buruh

harian

yang

berpenghasilan 500.000/bulan itupun tidak menentu.


e. Aktifitas rekreasi keluarga :
Keluarga Tn. A tidak pernah pergi rekreasi, bila ada waktu luang
keluarga menghabiskan waktu dengan nonton TV di rumah
bersama keluarga

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahap usia
pertengahan
b. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah
kepala keluarga belum mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Dan
Tn. A mengatakan bahwa anak bungsunya belum menikah.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti adalah Ny. L mengatakan sudah
lama mengalami penyakit Hipertensi melakukan pengobatan rutin
di Puskesmas Batua Jln. Abd. Dg. Sirua. No. 338 Kota Makassar.
d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya adalah Ayah dan ibu Ny.
L tidak memiliki riwayat penyakit Hipertensi. Hanya Ny. L yang
mengalami penyakit hipertensi.
3. Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik Rumah :
1) Luas rumah : 7x7 meter
2) Jenis rumah : permanen
3) Status kepemilikan : milik sendiri
4) Rincian ruangan : 3 kamar tidur, 1 ruang tamu, dapur, WC,
teras
5) Keteraturan perabot : perabot rumah tidak teratur atau tertata
6)
7)
8)
9)

dengan baik
Persentase luas jendela : 15 %
Ventilasi : ventilasi masuk lewat jendela rumah
Pencahayaan : cahaya masuk lewat jendela rumah
Penerangan : penerangan pada malam hari

yaitu

menggunakan lampu listrik


10) Sumber air bersih/sumber air minum : Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM)
11) Sarana MCK : terdapat WC dan kamar mandi
12) Sarana pembuangan air limbah : air limbah disalurkan
keselokan depan rumah
13) Sarana pembuangan sampah : sampah dikumpul dan
diangkut oleh petugas kebersihan.
14) Denah Rumah :
Gambar 4.2
Denah Rumah Keluarga Tn. A di RT.002.RW.003.
Kec. Panakukang

Tahun 2016

b. Karakteristik tetangga dan komunitasnya :


Tn. A dapat berinteraksi dengan baik dengan tetangga terdekat
dan masyarakat
c. Mobilitas geografis keluarga :
Keluarga Tn. A menempati rumahnya sejak dia menikah dengan
Ny. L dan sampai sekarang dan tidak ada rencana untuk pindah
rumah.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
Ny. L sering mengikuti perkumpulan yang ada di RT seperti
pengajian
e. Sistem pendukung keluarga :
Keluarga Tn A memiliki BPJS. Tn. A juga selalu mendukung semua
yang dilakukan Ny. L. Ny. L selalu merawat keluarganya dengan
baik.
4. Struktur Keluarga
a. Struktur Peran :
1) Tn. A sebagai kepala keluarga dan seorang suami dan ayah
dari anak-anaknya.
2) Ny. L sebagai istri dari Tn. A dan ibu yang membantu dalam
urusan rumah tangga
3) Ny. L sebagai anak dari Tn. A dan biasanya membantu Ny. L
di dapur
b. Nilai atau norma keluarga :

Menyesuaikan dengan ajaran agama Islam dan disertai tingkah


c.

laku yang sopan santun.


Pola komunikasi keluarga :
Bahasa yang digunakan yaitu bahasa Indonesia, komunikasi
terbuka

setiap

anggota

pendapatnya.
d. Struktur kekuatan keluarga :
Tn. A sebagai pengambil

keluarga

bebas

keputusan,

menyampaikan

tetapi

sebelumnya

dirundingkan terlebih dahulu bersama anggota keluarga


5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi ekonomi :
Sumber penghasilan dalam keluarga berasal dari pendapatan Tn.
A yang bekerja sebagai buruh harian.
b. Fungsi mendapatkan status sosial :
Tn. A dan keluarga mudah berinteraksi secara baik sesama
masyarakat, keluarga juga mengontrol anaknya atau cucunya
seperti disiplin dalam belajar dan bersikap sopan santun kepada
yang lebih tua
c. Fungsi pendidikan :
Keluarga memenuhi kebutuhan pendidikan karena anak Tn. A
menyelesaikan pendidikannya.
d. Fungsi sosialisasi :
Keakraban antar anggota keluarga cukup tinggi mereka saling
menyayangi dan memberikan perhatian antar anggota keluarga
e. Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan :
1) Mengenal masalah kesehatan :
Keluarga Tn. A kurang mengenal masalah kesehatan tentang
penyakit Hipertensi tanda dan gejala, penyebab, pencegahan
dan perawatan sehingga keluarga menganggap penyakit
biasa tidak perlu penanganan segera
2) Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan :
Jika ada yang sakit, keluarga Tn. A membawanya ke
puskesmas
3) Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit :

Keluarga Tn. A kurang mampu merawat anggota keluarga


yang sakit karena kurangnya pengetahuan tentang masalah
kesehatan yang diderita oleh istrinya. Ny. L sering bertanya
tentang makanan yang harus dihindari, dan diet mkanan pada
penderita hipertensi. Ny. L mengatakan tidak tahu secara rinci
jenis makanan dan diet makanan pada penderita hipertensi.
Anak dr Ny. L sangat acuh tak acuh terhadap kesehatannya.
Ny. L selalu sendirian di rumahnya karena anggota keluarga
yang lain sibuk bekerja. Terkadang Ny. L merasa kesepian.
Ny. L terlihat murung. Ny.L tampak sering melamun.
4) Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan
rumah yang sehat :
Keadaan rumah kurang bersih, perabot rumah tidak teratur
5) Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan :
Keluarga menggunakan fasilitas kesehatan terdekat bila ada
anggota keluarga yang sakit. Tp Ny. L mengatakan bahwa
dirinya tidak mengontrol kesehatannya secara teratur ke
dokter. Ny. L mengatakan tidak tahu tentang komplikasi dari
hipertensi.

Ny.

mengatakan

jarang

memeriksakan

kesehatannya dan akan membawa ke puskesmas apa bila


penyakitnya sudah berat dan tidak dapat ditangani di rumah.
Ny.L

mengatakan

bahwa

dirinya

tidak

mengontrol

kesehatannya secara teratur ke dokter. Ny. L mengatakan


f.

punya riwayat hipertensi.


Fungsi religious :
Keluarga menganut agama Islam dan melaksanakan shalat 5

waktu
g. Fungsi rekreasi :

Keluarga tidak pernah melakukan rekreasi


h. Fungsi reproduksi :
Tn. A mempunyai anak 2 orang dan tidak sudah menikah, Tn. A
tidak ada rencana untuk menambah karena Ny. L sudah
i.

menopause sejak beberapa tahun yang lalu.


Fungsi afeksi :
Tn. A mengatakan sangat menyayangi anggota keluarganya,
begitu juga dengan anaknya yang sayang kepada orang tuanya.
Sikap saling menghormati antara anggota keluarga masih tetap
diajarkan oleh anggota keluarganya.

6. Stress dan Koping Keluarga


a. Stressor jangka pendek :
Ny. L mengatakan bahwa saat ini sedang memikirkan tentang
masalah kesehatan yang terjadi pada dirinya.
b. Stressor jangka panjang :
Ny. L mengatakan bahwa dirinya sering sakit-sakitan tapi tidak
mau merepotkan keluarganya
c. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor :
Keluarga mengatakan bahwa masalah yang dihadapi sekarang
merupakan ujian dari Tuhan yang maha esa.
d. Strategi koping yang digunakan :
Keluarga hanya berpasrah dan berdoa kepada tuhan disamping
tetap berusaha untuk menyelesaikan masalah.
e. Strategi adaptasi disfungsional :
Tn. A mengatakan tidak ada koping disfungsional, jika ada
masalah dalam keluarga jarang menggunakan kekerasan, jarang
sekali membentak, dan memukul, jarang ada masalah yang
memancing kekacauan besar dalam keluarga.

7. Pemeriksaan fisik :
Tabel 4.2
Pemeriksaan Fisik Keluarga Tn. A di RT.002.RW.003.

Kec. Panakukang
Tahun 2016

Aspek

Tn. A

Ny. L

Keadaan
Umum

Baik

Lemah

Keluhan
yang
dirasakan

Tidak ada keluhan

Sering nyeri tengkuk

yang dikaji

Tanda
tanda vital

TD : 120/80 mmHg
N : 82 x/i
S : 36,5oC
P : 20x/i

TD : 150/90 mmHg
N : 80 x/i
S : 36oC
P : 20x/i

Inspeksi
- Bentuk kepala

Inspeksi
- Bentuk Kepala

mesochepal
Rambut nampak
bersih dan tidak ada

Kepala

Palpasi
Tidak ada nyeri tekan

Inspeksi
- Konjungtiva tidak

Mata

pucat
Penglihatan baik
Pergerakan bola mata

baik
Palpasi
- Tidak ada nyeri tekan
Inspeksi
- Simetris
Hidung

Telinga

Mulut dan
gigi

Inspeksi
- Konjungtiva tidak pucat
- Penglihatan kurang baik
-

pada mata bagian kanan


Pergerakan bola mata

baik
- mata cekung
Palpasi
- Tidak ada nyeri tekan

Inspeksi
- Simetris kiri dan kanan
- Fungsi pesnciuman baik
kanan
- Fidak ada secret
- Fungsi
penciuman
Palpasi
baik
- Tidak ada nyeri tekan
- Tidak ada secret
Palpasi
- Tidak ada nyeri tekan
Inspeksi
Inspeksi
- Tidak ada serumen
- Tidak ada serumen
Palpasi
Palpasi
- Tidak ada nyeri tekan
- Tidak ada nyeri tekan
Inspeksi
Inspeksi
- Tidak ada gigi yang
- Tidak ada gigi yang
kiri

dan

tinggal
- Lindah nampak bersih
Inspeksi:
- Tidak ada
pembesaran kelenjar

Leher

Mesochepal
Rambut beruban
Rambut nampak bersih

dan tidak ada ketombe


Palpasi
- tidak nyeri tekan

ketombe
-

tiroid
Keadaan leher bersih
Permukaan kulit sama

dengan sekitarnya
Palpasi:
- Tidak ada nyeri pada

tinggal
Lidah nampak bersih

Inspeksi:
- Tidak ada pembesaran
-

kelenjar tiroid
Keadaan leher bersih
Permukaan kulit sama

dengan sekitarnya
Palpasi:
- Nyeri pada tengkuk

Sumber : Data Sekunder

8. Harapan keluarga :
Ny. L berharap dapat sembuh dari penyakitnya
B. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Tabel 4.3
Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. A di RT.002.RW.003.
Kec. Panakukang
Tahun 2016
No
1.

Data
Data Subjektif :
a. Ny. L mengatakan sudah lama
mengalami penyakit Hipertensi
melakukan pengobatan rutin di
Puskesmas Batua Jln. Abd. Dg.
Sirua. No. 338 Kota Makassar
b. Keluarga Tn. A kurang mengenal
masalah kesehatan tentang
penyakit Hipertensi tanda dan
gejala, penyebab, pencegahan
dan perawatan sehingga
keluarga menganggap penyakit
biasa tidak perlu penanganan
segera.
c. Ny. L mengatakan bahwa saat ini
sedang memikirkan tentang
masalah kesehatan yang terjadi
pada dirinya
d. Ny. L mengatakan sering nyeri
tengkuk
e. Ny. L sering bertanya tentang
makanan yang harus dihindari,
dan diet mkanan pada penderita
f.

hipertensi
Ny. L mengatakan tidak tahu
secara rinci jenis makanan dan
diet makanan pada penderita

hipertensi.
Data Objektif :

Masalah
Gangguan

Penyebab
Ketidakmampuan keluarga

kesehatan pada

mengenal masalah

Ny. L yang

kesehatan hipertensi

menderita
penyakit
hipertensi

a. Tanda-tanda vital Ny. S adalah


tekanan darah 150/90 mmHg,
nadi 80 x/i, Suhu 36oC,
Pernafasan 20 x/i
b. Mata nampak cekung

2.

Data Subjektif :
a. Ny. L mengatakan jarang
memeriksakan kesehatannya
dan akan membawa ke
puskesmas apa bila penyakitnya

Resiko

Ketidakmampuan keluarga

terjadinya

memanfaatkan fasilitas

komplikasi

kesehatan

hipertensi pada
Ny. L

sudah berat dan tidak dapat


ditangani di rumah.
b. Ny.L mengatakan bahwa dirinya
tidak mengontrol kesehatannya
secara teratur ke dokter.
c. Ny. L mengatakan punya riwayat
hipertensi.
d. Anak dr Ny. L sangat acuh tak
acuh terhadap kesehatannya
Data Objektif : Tanda-tanda vital
Ny. S adalah tekanan darah 150/90
mmHg, nadi 80 x/i, Suhu 36oC,
3.

Pernafasan 20 x/i.
Data Subjektif :
a. Ny. L selalu sendirian di
rumahnya karena anggota

Resiko kesepian
pada Ny. L

Ketidakmampuan keluarga
dalam merawat anggota
keluarga yg sakit

keluarga yang lain sibuk bekerja.


b. Terkadang Ny. L merasa
kesepian
Data Objektif:
a. Ny. L terlihat murung
b. Ny.L tampak sering melamun
C. Perumusan diagnosa keperawatan
Tabel 4.4
Diagnosa Keperawatan Keluarga Tn. A di RT.002.RW.003.
Kec. Panakukang
Tahun 2016

No
.
1.
2.
3.

Diagnosa Keperawatan (PES)


Gangguan kesehatan pada Ny. L yang menderita penyakit hipertensi berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan hipertensi
Resiko terjadinya komplikasi hipertensi pada Ny. L berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan
Resiko kesepian pada Ny. L berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yg sakit
D. Penilaian (skoring) diagnosis keperawatan

Tabel 4.5
Penilaian (Skoring) Diagnosis Keperawatan Keluarga Tn. A di RT.002.RW.003.
Kec. Panakukang
Tahun 2016
No.
Kriteria
Diag
1. a. Sifat masalah :
Tidak/kurang sehat

Skor

3
1=1
3

Pembenaran
a. Ny.

sekarang

menderita

hipertensi.

Tanda-tanda vital Ny. S adalah tekanan


darah 150/90 mmHg, nadi 80 x/i, Suhu

b. Kemungkinan masalah

36oC, Pernafasan 20 x/i.


b. Penyakit hipertensi yang diderita Ny.L

dapat diubah :
Sebagian
c. Potensial masalah untuk

2
2=2
2

adalah penyakit yang dapat diobati dengan


cara menjaga pola makan dan pola pikirnya
(tingkat stres).

dicegah :
Cukup

c. Penyakit hipertensi yang diderita Ny. L

d. Menonjolnya masalah :

2
2
1=
3
3

kemungkinan dapat dicegah jika Ny. L


senantiasa memperhatikan pola makan dan
pola pikirnya (tingkat stres).

Masalah berat harus


segera ditangani

d. Menurut keluarga Ny. L penyakit yang

2
1=1
2

dideritanya harus segera ditangani

4
Total skor =
2.

a. Sifat masalah :
Ancaman kesehatan

2
3
2
2 a. Masalah yang serius belum terjadi pada Ny.
1=
L. Tapi apabila dibiarkan berlarut-larut akan
3
3
menimbulkan masalah besar.

b. Kemungkinan masalah
dapat diubah : Mudah
c. Potensial masalah untuk
dicegah : Tinggi

d. Menonjolnya masalah :
Ada masalah tetapi tidak

2
2=2
2

3
1=1
3

perlu ditangani

b. Kemungkinan untuk memelihara kesehatan


Ny. L sangat besar. Ny. L seharusnya lebih
sering
mengontrol
kesehatannya
di
puskesmas.
c. Kemungkinan untuk mencegah terjadinya
komplikasi pada penyakit hipertensi yang
diderita oleh Ny. L adalah tinggi. Ny. L
hanya perlu menjaga pola makan dan pola
pikirnya (tingkat stres) agar tekanannya
tidak melebih bats normal.
d. Menurut Ny. L masalah komplikasi terhadap
penyakitnya tidak perlu dikhawatirkan.

1
1
1=
2
2

Total skor =
3.

a. Sifat masalah :
Ancaman kesehatan

7
6

2
2 a. Masalah yang serius belum terjadi pada Ny.
1=
L. Tapi apabila dibiarkan berlarut-larut akan
3
3
menimbulkan masalah besar.

b. Kemungkinan masalah
dapat diubah : Mudah
c. Potensial masalah untuk

2
2=1
2

dicegah : Tinggi

d. Menonjolnya masalah :
Masalah tidak dirasakan

3
1=1
3

0
1=0
2

b. Kemungkinan untuk memelihara kesehatan


Ny. L sangat besar. Anngota keluarga Ny. L
sebaiknya meluangkan waktu untuk
menemaninya.
c. Kemungkinan untuk mencegah terjadinya
kesepian pada Ny. L adalah tinggi karena
keluarga hanya perlu meluangkan waktu
untuk Ny. L
d. Menurut Ny. L tidak menyadari bahwa
kesepian dapat menimbulkan gngguan
psikososial.

2
Total skor =

2
3

E. Prioritas diagnosis keperawatan

Tabel 4.6
Prioritas Diagnosis Keperawatan Keluarga Tn. A di
RT.002.RW.003. Kec. Panakukang
Tahun 2016
No.
1.

Gangguan

kesehatan

Diagnosis Keperawatan
pada Ny. L yang menderita

Skor
penyakit

hipertensi

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan


2.

2
3

7
6

2
3

hipertensi
Resiko terjadinya komplikasi hipertensi pada Ny. L berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan

3.

Resiko kesepian pada Ny. L berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga


dalam merawat anggota keluarga yg sakit

F. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga

Tabel 4.7
Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. A
di RT.002.RW.003. Kec. Panakukang
Tahun 2016

No
1.

Tujuan
Setelah
dilakukan

Kriteria
Verbal

Keluarga dapat

Intervensi
a. Kaji tingkat

menyebutkan

pengetahuan

tindakan

pengertian dan

keluarga

keperawatan

penyebab ,cara

tentang

diharapkan

mencegah, tanda dan

keluarga

gejala hipertensi

mampu
mengenal
masalah
kesehatan

(pengetahuan)

Hasil / standar

hipertensi
b. Berikan
pendidikan
kesehatan
tentang
penyakit

hipertensi

asma
bronkhial
mengenai
pengertian,
penyebab,
tanda dan
gejala,
pencegahan
hipertensi.
c. Kaji tindakan
yang pernah
keluarga
lakukan
untuk
merawat Ny.
L
d. Diskusikan
dengan
Keluarga
tentang
pengobatan
dan
pencegahan
hipertensi
e. Diskusikan
dengan
keluarga bila
ada
penjelasan
yang belum
f.

dimengerti.
Berikan
pendidikan
mengenai
hipertensi

Psikomotor
(perilaku)

Keluarga dapat

a. Kaji

mendemonstrasikan

kemampuan

cara mengurangi

keluarga

hipertensi dengan

untuk

membuat makanan

menyediaka

yang dapat

n sarana

menurunkan hipertensi

yang
dibutuhkan
b. Ajarkan Ny.
L
mengkonsu
msi
makanan
yang
menurunkan
tekanan
darah
c. Kolaborasik
an ke
Puskesmas
untuk
mendapat
bantuan

2.

Setelah
dilakukan

Verbal

a. Kaji tingkat

apa yang dilakukan

pengetahua

tindakan

untuk merawat

n keluarga

keperawatan

anggota keluarga yang

tentang

diharapkan

sakit

penanganan

keluarga
mampu
memanfaatkan
fasilitas
kesehatan.

(pengetahuan)

Keluarga tahu tentang

hipertensi.
b. Diskusikan
dengan
Keluarga
tentang cara
mengatasi
serangan
hipertensi.
c. Diskusikan
dengan
Keluarga
tentang
alternative
yang dapat
diambil
untuk
mencegah
hipertensi.
d. Berikan
pendidikan
mengenai
pentingnya
pemanfaata
n fasilitas
kesehatan.

Psikomotor
(perilaku)

Keluarga mampu

a. Kaji

menyediakan saran

kemampuan

dan prasana untuk

keluarga

memanfaatkan fasilitas

untuk

kesehatan

menyediaka
n sarana
yang
dibutuhkan
b. Anjurkan Ny.
L untuk
meminum
obat sesuai
aturan
c. Anjurkan
keluarga
untuk sering
menemani
Ny. L kontrol
di

3.

Setelah
dilakukan

Verbal

sering mengajak

pengetahua

tindakan

bicara Ny. L dirumah

n keluarga

keperawatan

dan berbagi keluh

tentang

diharapkan

kesah

keluarga
mampu dalam
merawat
anggota
keluarga yg
sakit

(pengetahuan)

Keluarga dapat lebih

puskesmas
a. Kaji tingkat

psikososial
b. Diskusikan
dengan
Keluarga
tentang
dampak dari
kesepian
c. Berikan
pendidikan
kesehatan
mengenai

gangguan
psikososial:
kesepian.
Psikomotor
(perilaku)

Keluarga mampu

a. Anjurkan

mendemonstrasikan

keluarga

cara merawat Ny. L di

lebih

rumah

meluang
kan
waktunya
untuk
keluarga.
b. Anjurkan
keluarga
lebih
sering
mengaja
k bicara
Ny. L

G. Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan

Tabel 4.8
Implementasi Keperawatan Keluarga Tn. A di
RT.002.RW.003. Kec. Panakukang
Tahun 2016
Tanggal &
Waktu

No.
Diag.

15 Juni

1.

2016 jam
15.30 17.30 WITA

Implementasi
1. Mengkaji tingkat
pengetahuan keluarga
tentang hipertensi
2. Memberikan

Evaluasi
S:
a. Ny. L mengatakan sudah
lama mengalami penyakit
Hipertensi melakukan

pendidikan kesehatan

pengobatan rutin di

tentang penyakit asma

Puskesmas Batua Jln.

bronkhial mengenai

Abd. Dg. Sirua. No. 338

pengertian, penyebab,
tanda dan gejala,
pencegahan
hipertensi.
3. Mengkaji tindakan

Kota Makassar
b. Keluarga Tn. A sudah
mengenal masalah
kesehatan tentang
penyakit Hipertensi tanda

yang pernah keluarga

dan gejala, penyebab,

lakukan untuk

pencegahan dan

merawat Ny. L
4. Mendiskusikan
dengan Keluarga
tentang pengobatan
dan pencegahan
hipertensi
5. Mendiskusikan
dengan keluarga bila
ada penjelasan yang
belum dimengerti.
6. Memberikan
penjelasan ulang bila
ada penjelasan yang
belum dimengerti
7. Mengkaji kemampuan
keluarga untuk

perawatan sehingga
keluarga menganggap
penyakit biasa tidak perlu
penanganan segera.
c. Ny. L mengatakan bahwa
saat ini sedang
memikirkan tentang
masalah kesehatan yang
terjadi pada dirinya
d. Ny. L mengatakan sering
nyeri tengkuk
e. Ny. L sdh mengetahui
tentang makanan yang
harus dihindari, dan diet
mkanan pada penderita
hipertensi

menyediakan sarana

f.

yang dibutuhkan
8. Mengajarkan Ny. L

Ny. L mengatakan
sudah tahu secara
rinci jenis makanan

mengkonsumsi

dan diet makanan

makanan yang

pada penderita

menurunkan tekanan

hipertensi.
darah
O:
9. Mengkolaborasikan ke
a. Tanda-tanda vital Ny. L adalah
Puskesmas untuk
tekanan darah 150/90
mendapat bantuan
10. Mengkaji tingkat
mmHg, nadi 80 x/i, Suhu
36oC, Pernafasan 20 x/i
pengetahuan keluarga
b. Mata nampak cekung
tentang penanganan
A:
hipertensi.
11. Mendiskusikan
Diagnosis keperawatan
teratasi sebagian

dengan Keluarga
tentang cara
mengatasi serangan
hipertensi.
12. Mendiskusikan
dengan Keluarga
tentang alternative
yang dapat diambil
untuk mencegah
hipertensi.
13. Memberikan
pendidikan mengenai
hipertensi

P:
Lanjutkan intervensi 1, 2,
4, 5, 7, 9, 10, 11, 12, 13

16 Juni

2016 jam

1. Mengkaji tingkat
pengetahuan keluarga

09.30 -

tentang penanganan

15.30 WITA

hipertensi.
2. Mendiskusikan dengan

S:
a. Ny. L mengatakan jarang
memeriksakan
kesehatannya dan akan
membawa ke puskesmas

Keluarga tentang cara

apa bila penyakitnya

mengatasi serangan

sudah berat dan tidak

hipertensi.
3. Mendiskusikan dengan

dapat ditangani di rumah.


b. Ny.L mengatakan bahwa

Keluarga tentang alternative

dirinya tidak mengontrol

yang dapat diambil untuk

kesehatannya secara

mencegah hipertensi.
4. Memberikan pendidikan
mengenai pentingnya
pemanfaatan fasilitas

teratur ke dokter.
c. Ny. L mengatakan punya
riwayat hipertensi.
d. Anak dr Ny. L sangat acuh
tak acuh terhadap

kesehatan.
5. Mengkaji kemampuan
keluarga untuk menyediakan
sarana yang dibutuhkan
6. Menganjurkan Ny. L untuk

kesehatannya
O:
a. Tanda-tanda vital Ny. S
adalah tekanan darah

meminum obat sesuai aturan


7. Menganjurkan keluarga

150/90 mmHg, nadi 80 x/i,


Suhu 36oC, Pernafasan

untuk sering menemani Ny.


L kontrol di puskesmas

20 x/i
b. Mata nampak cekung
A:
Diagnosis keperawatan
belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi 1, 2,
3, 4, 5, 6, 7.

17 Juni
2016 jam
10.00 12.30 WITA

1. Mengkaji tingkat
pengetahuan keluarga
tentang psikososial
2. Mendiskusikan dengan

S:
a. Ny. L selalu
sendirian di
rumahnya

Keluarga tentang dampak

karena

dari kesepian

anggota

3. Memberikan pendidikan

keluarga yang

kesehatan mengenai

lain sibuk

gangguan psikososial:

bekerja.
b. Terkadang Ny.

kesepian.
4. Menganjurkan keluarga lebih

L merasa

meluangkan waktunya untuk


keluarga.
5. Menganjurkan keluarga lebih

kesepian
O:
a. Ny. L terlihat

sering mengajak bicara Ny. L

murung
b. Ny.L tampak
sering
melamun
A:
Diagnosis keperawatan
belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi 1, 2,
3, 4, 5.

B. PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini, penulis akan menguraikan secara sistematis adanya
kesenjangan antara teori dengan kasus nyata yang dirawat secara langsung dari
tanggal 8 Juni 2016 sampai dengan tanggal 17 Juni 2016 pada Keluarga Tn. A
dengan Anggota Keluarga Ny. L Menderita Hipertensi di Wilayah Kerja
Puskesmas Batua di RT.002.RW.003. Kec. Panakukang Jln. Abd. Dg. Sirua. No.
338 Kota Makassar dengan menggunakan proses keperawatan yang meliputi:
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah awal dari proses keperawatan
melalui pengumpulan data yang akurat secara sistematisyang akan
merumuskan diagnosa keperawatan keluarga. Pada saat pengkajian penulis
mendapat data dari keluarga melalui wawancara dan observasi langsung.

Berdasarkan hal tersebut penulis merupakan pengkajian kepada


keluarga Tn. A yaitu gangguan kesehatan pada Ny. L yang menderita
penyakit

hipertensi

berhubungan

dengan

ketidakmampuan

keluarga

mengenal masalah kesehatan hipertensi, resiko terjadinya komplikasi


hipertensi pada Ny. L berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
memanfaatkan fasilitas kesehatan, resiko kesepian pada Ny. L berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
sakit.
Dalam teori dinyatakan pengertian dari penyakit hipertensi adalah
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik 140 mmHg dan tekanan darah
diastoliknya 90 mmHg (Muttaqin Arif, 2010).
2. Diagnosa Keperawatan
Dari hasil pengkajian yang telah dilakukan oleh penulis didapatkanbeberapa
diagnosa yang telah ditegakkan berdasarkan prioritas masalah, yaitu:
a. Gangguan kesehatan pada Ny. L yang menderita penyakit hipertensi
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan hipertensi,
b. Resiko terjadinya komplikasi hipertensi pada Ny. L berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan,
c. Resiko kesepian pada Ny. L berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
Berdasarkan diagnosa yang telah ditegakkan bahwa teori dan kasus ada
perbedaan. Hal ini dapat dilihat dari diagnosa teori menurut (Padila, 2012):
a. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan.
b. Nyeri tengkuk berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mampu
mengenal masalah tentang hipertensi.
c. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga melakukan perawatan terhadap anggota
keluarga yang menderita hipertensi.

d. Kurang

pengetahuan

mengenai

kondisi

rencana

pengobatan

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan


untuk lebih mengenal tentang cara perawatan penderita hipertensi.
Diagnosa yang ditemukan pada kasus, tidak ada dalam teori karena
masalah yang muncul disesuaikan dengan kebutuhan klien.
3. Perencanaan
Perencanaan yang penulis cantumkan pada kasus merujuk pada konsep
dasar asuhan keperawatan keluarga. penulis melakukan perencanaan
sesuai dengan masalah dan kebutuhan yang dihadapi keluarga yaitu:
a. Diagnosa I
Gangguan kesehatan pada Ny. L yang menderita penyakit
hipertensi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan hipertensi.
1) Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang hipertensi
2) Berikan pendidikan kesehatan tentang penyakit asma bronkhial
mengenai pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan
hipertensi.
3) Kaji tindakan yang pernah keluarga lakukan untuk merawat Ny. L
4) Diskusikan dengan Keluarga tentang pengobatan dan pencegahan
hipertensi
5) Diskusikan dengan keluarga bila ada penjelasan yang belum
dimengerti.
6) Berikan pendidikan mengenai hipertensi
7) Kaji kemampuan keluarga untuk menyediakan sarana yang
dibutuhkan
8) Ajarkan Ny. L mengkonsumsi makanan yang menurunkan tekanan
darah
9) Kolaborasikan ke Puskesmas untuk mendapat bantuan
b. Diagnosa II
Resiko terjadinya komplikasi hipertensi pada Ny. L berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan.
1) Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang penanganan hipertensi.
2) Diskusikan dengan Keluarga tentang cara mengatasi serangan
hipertensi.

3) Diskusikan dengan Keluarga tentang alternative yang dapat diambil


untuk mencegah hipertensi.
4) Berikan pendidikan mengenai pentingnya pemanfaatan fasilitas
kesehatan.
5) Kaji kemampuan keluarga untuk menyediakan sarana yang
dibutuhkan
6) Anjurkan Ny. L untuk meminum obat sesuai aturan
7) Anjurkan keluarga untuk sering menemani Ny. L kontrol di
puskesmas
c. Diagnosa III
Resiko
kesepian

pada

Ny.

berhubungan

dengan

ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.


1) Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang psikososial
2) Diskusikan dengan Keluarga tentang dampak dari kesepian
3) Berikan pendidikan kesehatan mengenai gangguan psikososial:
kesepian.
4) Anjurkan keluarga lebih meluangkan waktunya untuk keluarga.
5) Anjurkan keluarga lebih sering mengajak bicara Ny. L
4. Implementasi
Pelaksanaan tahap implemetasi dilaksanakan selama 3 hari pada
tanggal 15-17

Juni 2016 di

Wilayah Kerja

Puskesmas

Batua

di

RT.002.RW.003. Kec. Panakukang Jln. Abd. Dg. Sirua. No. 338 Kota
Makassar.
Implementasi yang diberikan pada Ny. L dibutuhkan keterlibatan
dalam melakukan implementasi. Implementasi yang telah diberikan yaitu:
a. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit asma bronkhial
mengenai

pengertian,

penyebab,

tanda

dan

gejala,

pencegahan

hipertensi.
b. Mengajarkan Ny. L mengkonsumsi makanan yang menurunkan tekanan
darah
c. Memberikan pendidikan mengenai pentingnya pemanfaatan fasilitas
kesehatan.
d. Memberikan pendidikan kesehatan mengenai gangguan psikososial:
kesepian.
5. Evaluasi

Dalam melakukan evaluasi tidak terdapat kesenjangan antara teori


dari hasil penjajakan dilapangan dikarenakan evaluasi yang dilakukan
berdasarkan teori yang ada. Dimana dalam teori evaluasi disusun dengan
SOAP:
a. Subjektif (S)
Hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga.
b. Objektif (O)
Data-data yang diamati secara langsung
c. Assesment (A)
Analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada tujuan yang
terkait dengan diagnosa.
d. Planning (P)
Perencanaan yang akan datang setelah respon dari keluarga pada
evaluasi (Suptajitno, 2014). Hasil evaluasi yang diperoleh penulis
selama melakukan studi kasus keluarga Tn. A adalah sebagai berikut
1) Gangguan kesehatan pada Ny. L yang menderita penyakit
hipertensi

berhubungan

dengan

ketidakmampuan

keluarga

mengenal masalah kesehatan hipertensi,.


a) Keluarga mampu menyebutkan pengertian dan penyebab ,cara
mencegah, tanda dan gejala hipertensi
b) Keluarga mampu mendemonstrasikan

cara

mengurangi

hipertensi dengan membuat makanan yang dapat menurunkan


hipertensi
2) Resiko terjadinya komplikasi hipertensi pada Ny. L berhubungan
dengan

ketidakmampuan

keluarga

memanfaatkan

fasilitas

kesehatan,
a) Keluarga tahu tentang apa yang dilakukan untuk merawat
anggota keluarga yang sakit
b) Keluarga mampu menyediakan saran dan prasana untuk
memanfaatkan fasilitas kesehatan
3) Resiko kesepian pada Ny. L berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.

a) Keluarga dapat lebih sering mengajak bicara Ny. L dirumah dan


berbagi keluh kesah
b) Keluarga mampu mendemonstrasikan cara merawat Ny. L di
rumah

BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari hasil proses keperawatan yang dilaksanakan terhadap Keluarga
Tn. A dengan Anggota Keluarga Ny. L Menderita Hipertensi di Wilayah Kerja
Puskesmas Batua di RT.002.RW.003. Kec. Panakukang Jln. Abd. Dg. Sirua.
No. 338 Kota Makassar, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai
berikut menerapkan asuhan keperawatan pada klien Ny. L
Hipertensi di

dengan

wilayah kerja Puskesmas Batua di RT.002.RW.003. Kec.

Panakukang Jln. Abd. Dg. Sirua. No. 338 Kota Makassar Tahun 2016:
1. Melakukan pengkajian pada klien Ny. L dengan Hipertensi di wilayah
kerja Puskesmas Batua di RT.002.RW.003. Kec. Panakukang Jln. Abd.
Dg. Sirua. No. 338 Kota Makassar Tahun 2016.
2. Menerapkan diagnosa keperawatan pada klien Ny. L

dengan

Hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Batua di RT.002.RW.003. Kec.


Panakukang Jln. Abd. Dg. Sirua. No. 338 Kota Makassar Tahun 2016

dengan hasil:
a. Gangguan kesehatan pada Ny. L yang menderita penyakit
hipertensi

berhubungan

dengan

ketidakmampuan

keluarga

mengenal masalah kesehatan hipertensi,


b. Resiko terjadinya komplikasi hipertensi pada Ny. L berhubungan
dengan

ketidakmampuan

keluarga

memanfaatkan

fasilitas

kesehatan,
c. Resiko kesepian pada Ny. L berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
3. Menyusun perencanaan dalam asuhan keperawatan keluarga pada
klien Ny. L dengan Hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Batua di
RT.002.RW.003. Kec. Panakukang Jln. Abd. Dg. Sirua. No. 338 Kota
Makassar Tahun 2016 dengan hasil:
a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai
masalah dan kebutuhan kesehatan.
b. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
ada disekitarnya.
c. Memberikan kepercayaan diri selama merawat anggota yang sakit
4. Melakukan implementasi dengan rencana tindakan dalam asuhan
keperawatan keluarga pada klien Ny. L dengan Hipertensi di wilayah
kerja Puskesmas Batua di RT.002.RW.003. Kec. Panakukang Jln. Abd.
Dg. Sirua. No. 338 Kota Makassar Tahun 2016 sesuai dengan intervensi
keperawatan yang telah disusun.
5. Melakukan evaluasi sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam
asuhan keperawatan keluarga pada klien Ny. L dengan Hipertensi di
wilayah kerja Puskesmas Batua di RT.002.RW.003. Kec. Panakukang
Jln. Abd. Dg. Sirua. No. 338 Kota Makassar Tahun 2016 dengan hasil
teratasi.
6. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan keluarga pada klien Ny.L
dengan

Hipertensi

di

wilayah

kerja

Puskesmas

Batua

di

RT.002.RW.003. Kec. Panakukang Jln. Abd. Dg. Sirua. No. 338 Kota
Makassar Tahun 2016 sesuai dengan teori yang ada.

B. SARAN
1. Diharapkan agar dalam pelaksanaan pengkajian keperawatan harus
dilakukan secara komprehensif dan sistematis sehingga memudahkan
dalam menganalisa kemungkinan masalah-masalah yang akan timbul
2. Perawat harus memiliki kemampuan profesional dalam pengkajian
sehingga

data

yang

ditemukan

dapat

akurat

dan

dirumuskan

pemecahannya
3. Seorang perawat harus mampu menganalisa keadaan, berfikir secara
rasional dan melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan teori
yang ada dan tepat memperhatikan kondisi dan keadaan klien.
4. Untuk

meningkatkan

mutu

asuhan

keperawatan

diperlukan

pendokumentasian proses keperawatan sebagai salah satu bukti


pertanggungjawaban terhadap hal yang telah diberikan, dan sebaiknya
pihak dari dinas kesehatan memberi kesempatan kepada perawat untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dengan mengikuti seminarseminar atau jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

DAFTAR PUSTAKA
Baradero, Mary, dkk. 2010. Klien Gangguan Kardivaskuler: Seri Asuhan
Keperawatan. Jakarta: EGC.
Donna, Sibaranni 2015. Asuhan Keperatawan Keluarga Pada Ny. R yang
menderita hipertensi di wilayah kerja Puskesma Sibolga Timur Desa Ilir
Barat, Medan Sumatera Barat <http://www.academia.edu/4667645546/
Askep-keluarga-hipertensi-ringan> diakses tanggal 18 Juni 2016.
Eni, Nurs. 2015. Askep hipertensi <http://askepdb.blogspot.co.id/2015/11/askephipertensi-full.html#.V0YNQzV97Dd> diakses tanggal 28
Desember
2015.
Harmoko. 2012. Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Pustaka Belajar
Herlambang, 2013. Hipertensi dan Diabetes. Jakarta: Tugu Publisher.
Nuzulul. 2015. Askep Hipertensi <http://nuzulul-fkp09.web.unair.ac.id/artikel_
detail-35459-Kep%20Kardiovaskuler-Askep%20Hipertensi.html > diakses
tanggal 28 Desember 2015.
Lingga, Lanny. 2012. Bebas Hipertensi Tanpa Obat. Jakarta: PT. AgroMedia
Pustaka.
Muttaqin, Arif. 2010. Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Sistem Kardiovaskular. Jakarta: Salemba Medika.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka
Cipta
Padila. 2012. Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jogjakarta : Nuha Medika.
Padila. 2013. Buku Ajar Keperawatan Penyakit Dalam. Jogjakarta : Nuha Medika.
Prasetyanigrum, Indah Yunita. 2014. Hiperrtensi Bukan Untuk Ditakuti, Tetap
Sehat dengan Pengaturan Pola Makan. Jakarta: FMedia.
Purwanto, Bambang. 2012. Hipertensi (Patogenesis, Kerusakan Target Organ
dan Penatalaksanaan). Surakarta: UNS Press.
Ridwan, M 2011. Mengenal, Mencegah, Mengatasi Silent Killer Hipertensi.
Semarang: Pustaka Widyamara.
Ruhyanudin Faqih, Faqih. 2013. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan
Gangguan
Sistem
Kardiovaskuler.
Malang:
UMM
Press
<http://www.academia.edu/
4667736/Askep_keluarga_dg_hypertensi>
diakses tanggal 28 Desember 2015.

Yuni, Ahsan. 2015. Asuhan Keperatawan Keluarga Pada Tn.M yang menderita
hipertensi di wilayah kerja Puskesma Sari Agung Kab. Jombang Jawa
Timur<http://www.academia.edu/46634546/Askep-keluarga-hipertensi>
diakses tanggal 18 Juni 2016.

Anda mungkin juga menyukai