Anda di halaman 1dari 5

Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

di Indonesia
Pembangkit listrik tenaga surya adalah pembangkit listrik yang
mengubah energisurya menjadi energi listrik. Pembangkitan listrik bisa dilakukan
dengan dua cara, yaitu secara langsung menggunakan photovoltaic dan secara
tidak langsung denganpemusatan energi surya. Photovoltaic mengubah secara
langsung energi cahaya menjadi listrik menggunakan efek fotoelektrik. Pemusatan
energi surya menggunakan sistem lensa atau cermin dikombinasikan dengan sistem
pelacak untuk memfokuskan energi matahari ke satu titik untuk menggerakan mesin
kalor.

Jenis-jenis PLTS
Pembangkit Listrik Tenaga Surya adalah pembangkit listrik yang mengubah dari energi surya
menjadi energi listrik. PLTS merupakan jenis pembangkit listrik alternatif yang dapat
mengkonveksi energi cahaya menjadi energi listrik, dan merupakan salah satu sumber energi
terbarukan yang dimanfaatkan melalui dua macam teknologi. Secara umun, ada dua cara
PLTS untuk dapat menghasilkan energi listrik, yaitu:
1.
PLTS Termal (Solar Thermal Power Plant)
Pada pembangkit ini, energi cahaya matahari akan digunakan untuk memanaskan suatu fluida
yang kemudian fluida tersebut akan memanaskan air. air yang panas akan menghasilkan uap
yang digunakan untuk memutar turbin sehingga dapat menghasilkan energi listrik.
2.
PLTS Fotovoltaik (Solar Photovoltaic Plants)
Pembangkit fotovoltaik ini sangatlah sederhana. Beberapa panel surya dipasang sehingga
membentuk susunan. Masing-masing panel akan mengumpulkan energi cahaya dan
mengkonversikannya secara langsung menjadi energi listrik. Energi listrik ini dapat dialirkan
ke jaringan listrik.

Komponen Sistem Listrik Tenaga Surya


Komponen-komponen yang diperlukan untuk instalasi listrik tenaga surya, terdiri dari:
1. Panel surya / solar panel
Solar panel / panel surya mengkonversikan tenaga matahari menjadi listrik. Sel
silikon (disebut juga solar cells) yang disinari matahari/ surya, membuat photon yang
menghasilkan arus listrik. Sebuah solar cells menghasilkan kurang lebih memiliki tegangan
0.5 Volt. Jadi sebuah panel surya 12 Volt terdiri dari kurang lebih 36 sel (untuk menghasilkan
17 Volt tegangan maksimum).
Umumnya kita menghitung maksimum sinar matahari yang diubah menjadi tenaga listrik
sepanjang hari adalah 5 jam. Tenaga listrik pada pagi sore disimpan dalam baterai, sehingga
listrik bisa digunakan pada malam hari, dimana tanpa sinar matahari.
2. Solar charge controller
Solar charge controller berfungsi mengatur lalu lintas dari solar cell ke baterai dan
beban. Alat elektronik ini juga mempunyai banyak fungsi yang pada dasarnya ditujukan
untuk melindungi baterai.

3. Inverter
Inverter dalah perangkat elektrik yang mengkonversikan tegangan searah (DC direct
current) menjadi tegangan bolak balik (AC alternating current).

4. Baterai
Baterai berfungsi menyimpan arus listrik yang dihasilkan oleh panel surya sebelum
dimanfaatkan untuk menggerakkan beban. Beban dapat berupa lampu penerangan atau
peralatan elektronik lainnya yang membutuhkan listrik.
Instalasi pembangkit listrik dengan tenaga surya membutuhkan perencanaan mengenai
kebutuhan daya:
Jumlah pemakaian
Jumlah solar panel
Jumlah baterai

Konsep Kerja Sistem PLTS


Pembangkit listrik tenaga surya itu konsepnya sederhana. Yaitu mengubah cahaya
matahari menjadi energi listrik. Cahaya matahari merupakan salah satu bentuk energi dari
sumber daya alam. Sumber daya alam matahari ini sudah banyak digunakan untuk
memasok
daya listrik di satelit komunikasi melalui sel surya. Sel surya ini dapat menghasilkan energi
listrik dalam jumlah yang tidak terbatas langsung diambil dari matahari, tanpa ada bagian
yang berputar dan tidak memerlukan bahan bakar. Sehingga sistem sel surya sering
dikatakan bersih dan ramah lingkungan.

Pemanfaatan
Di bawah ini adalah aplikasi PLTS yang banyak dimanfaatkan di Indonesia:

PLTS untuk infrastruktur pedesaan: SHS (Listrik Pedesaan), TV Umum, Lampu Jalan,
Lampu Penerangan dan Sound System Rumah Ibadah dll.
Alat Kesehatan: Vaccine Refrigerator, Lampu Bidan dan Penerangan Puskesmas
Alat Komunikasi: Telepon Satelit untuk Pedesaan, Navigational Aids (Alat Bantu
Navigasi) di Anjungan Minyak Lepas Pantai, BTS, Wireless Microwave LAN dll.
Pompa Air: Surface pump, submersible pump.
Mencatu Listrik Rumah Tangga bagi konsumen yang tinggal di wilayah dimana
jaringan listrik tidak tersedia: Pedesaan (terpencil), daerah terisolasi, pulau-pulau terpencil
dll.
Mencatu Listrik untuk peralatan yang ditempatkan di tempat-tempat terpencil yang
dapat bekerja secara otomatis tanpa operator: TV Repeater, Relay Station dll.
Mencatu peralatan (baik di kota maupun di tempat terpencil) yang memerlukan
kualitas dan keandalan supply listrik yang tinggi, baik berfungsi sebagai back up maupun
sebagai tandem dari listrik jaringan.

Keunggulan PLTS
Keunggulan-keunggulan PLTS dibandingkan sistem pembangkit listrik lainnya:

Tidak memerlukan bahan bakar, karena menggunakan sumber energi matahari yang
dapat diperoleh dimana saja secara cuma-cuma sepanjang tahun, sehingga hampir tidak
memerlukan biaya operasi.
2.
Tidak memerlukan konstruksi yang berat dan menetap, sehingga dapat dipasang
dimana saja dan dapat dipindahkan bilamana dibutuhkan.
3.
Dapat diterapkan secara sentralisasi (PLTS ditempatkan di suatu area dan listrik yang
dihasilkan disalurkan melalui jaringan distribusi ke tempat-tempat yang membutuhkan)
maupun desentralisasi (sistem PLTS dipasang pada setiap rumah, dengan demikian tidak
diperlukan
4. jaringan distribusi. Sistem ini sangat cocok diterapkan pada wilayah pedesaan dengan pola
pemukiman yang menyebar).
5.
Pada pola desentralisasi, gangguan pada satu sistem tidak akan mempengaruhi sistem
yang lain dan tidak banyak energi yang terbuang pada jaringan distribusi.
6.
Bersifat moduler; kapasitas listrik yang dihasilkan dapat disesuaikan dengan
kebutuhan dengan cara merangkai modul secara seri dan paralel.
7.
Dapat dioperasikan secara otomatis (unattendable) maupun menggunakan operator
(attendable).
8. Ramah lingkungan. Tidak menimbulkan polusi suara maupun polusi asap.
9.
Tidak ada bagian yang bergerak, sehingga hampir tidak memerlukan biaya
pemeliharaan. Yang diperlukan hanya membersihkan modul apabila kotor dan menambah air
accu (aquades).
10.
Umur pakai (life time) le bih dari 25 tahun
1.

Kekurangan PLTS

Panel surya masih relatif mahal, bahkan meskipun setelah banyak mengalami
penurunan harga. Harga panel rumah sedang saat ini sekitar $ 12000-18000.
Panel surya masih perlu meningkatkan efisiensi secara signifikan karena banyak sinar
matahari terbuang sia-sia dan berubah menjadi panas. Rata-rata panel surya saat ini mencapai
efisiensi kurang dari 20%.
Jika tidak terpasang dengan baik dapat terjadi over-heating pada panel surya.
Panel surya terbuat dari beberapa bahan yang tidak ramah lingkungan.
Daur ulang panel surya yang tak terpakai lagi dapat menyebabkan kerusakan
lingkungan jika tidak dilakukan dengan hati-hati karena silikon, selenium, kadmium, dan
sulfur heksafluorida (merupakan gas rumah kaca), kesemuanya dapat ditemukan di panel
surya dan bisa menjadi sumber pencemaran selama proses daur ulang.
Variabilitas Iklim - Meskipun panel surya dapat digunakan diberbagai iklim,namun
jumlah jam matahari akan menentukan jumlah panel yang Anda perlukan dan watt yang
dihasilkan.
Estetika - panel surya mengambil sedikit ruang atap dan tidak menyenangkan untuk
dilihat.
Tidak 24 Jam - Panel Surya hanya akan berfungsi ketika matahari bersinar. Pada
malam hari Anda akan harus bergantung pada energi yang tersimpan atau dari sumber lain.

Penerapan di Indonesia
Indonesia adalah negara tropis dimana terletak tepat dibawah garis khatulistiwa yang
memiliki tingkat penyinaran sinar matahari yang tinggi karunia, hampir di setiap pelosok

Indonesia, matahari menyinari sepanjang pagi sampai sore. Sehingga energi matahari yang
dipancarkan dapat diubah menjadi energi listrik dengan pembangkit listrik tenaga surya.
Sehingga penggunaan pembangit listrik tenaga surya ini sagat berpotensi.
Salah satu daerah yang cocok untuk dijadikan PLT Angin adalah daerah Pantai Baru,
Ngentak, Poncosari, Srandakan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Sebagian listrik di pantai ini dipasok dari Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid (PLTH),
yakni gabungan dari pembangkit listrik tenaga surya (matahari) dan bayu (angin). Selain itu,
daerah ini juga menerapkan sistem terintegrasi bagi pertanian, perikanan, dan kawasan wisata
alam serta penggunaan bahan bakar ramah lingkungan mengunakan Biogas, dari sisa kotran
ternak Sapi. Desa wisata Ngentak, Poncosari, merupakan model percontohan Sistem Inovasi
Daerah (SiDA) Indonesia.
Berdasarkan data teknis sistem PLTH turbin angin dan panel surya, Pantai Baru Bantul,
penghasil energi berasal dari tiga bagian yaitu di grup barat, timur dan grup KKP. Sedangkan
jumlah keseluruhan enegeri yang dihasilkan yaitu 87 Kilo Watt. Sedangkan energi yang
tersimpan yaitu 4045 Ah. Adapaun energi yang diguanakan ketika siang dan malam sebanyak
24 Kilo Watt.

Anda mungkin juga menyukai