Anda di halaman 1dari 19

SUMBATAN JALAN NAPAS

Oleh:
Fatimah zahrah
Pembimbing:
dr. Admar Anwar, SpAn, KIC

KEPANITERAAN KLINIK STASE ANESTESI


RSIJ CEMPAKA PUTIH PERIODE 4 APRIL 30 APRIL 2016
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Tinjauan Pustaka

Laring terdiri dari sembilan tulang kartilago yaitu


tiroid, krikoid, epiglotis, sepasang aritenoid,
sepasang kornikulata dan sepasang kuneiformis

Persarafan jalan napas :


1. N. Trigeminus (V), mempersarafi mukosa hidung, palatum (V-1), daerah maksila
(V-2) lidah dan daerah mandibula (V-3).
2. N. Fasialis (VII), mempersarafi palatum.
3. N. Glosofaringeus (IX), mempersarafi lidah, faring, palatum molle dan tonsil.
4. N. Vagus (X), mempersarafi daerah sekitar epiglottis dan pita suara.

Etiologi
1. Jatuhnya lidah ke faring posterior
2. Laringospasme
3. Edema pada glotis
4. Sekret
5. Muntahan
6. Darah
7. Kompresi eksternal pada trakea (biasanya dari
hematoma pada leher)
Obstuksi total hilangnya gerakan atau suara nafas,
sianosis lebih cepat timbul, gerakan paradoks.
Obstruksi parsial retraksi pada dada bagian atas dan
suara snoring (nasofaring) atau stridor inspirasi (laring)

Tanda-tanda Sumbatan Jalan Nafas


Stridor (mendengkur, snoring)
Tidak dapat bernafas, berbicara dan
bersuara
Menunjukan sikap tercekik
Sianosis
Napas cuping hidung ( flaring of the nostrils)
Retraksi trakea
Retraksi torak
Tak terasa ada udara ekspirasi
Penurunan kesadaran

Tatalaksana Jalan Napas


Tujuan utama : membersihkan jalan napas yang tersumbat dan

melindungi paru-paru.
Triple manuever airway
1. Kepala ekstensi pada sendi atlanto oksipital (jaw thrust)
2. Mandibula didorong ke depan pada kedua angulus mandibularis (chin lift)
3. Mulut dibuka (head tilt)

Oropharyngeal dan Nasopharyngeal Airways

Bag and Mask Ventilation


Bag and Mask Ventilation adalah langkah awal dalam

tatalaksana jalan napas kecuali pada pasien yang dilakukan


Rapid Sequence Intubation (RSI).

Cricoid Pressure

Laryngeal Mask Airways


Alat jalan napas berbentuk
sendok terdiri dari pipa besar
berlubang dengan ujung
menyerupai sendok yang
pinggirnya dapat dikembang
kempiskan seperti balon pada
pipa trakea.
Tangkai LMA dapat berupa
pipa keras dari polivinil atau
lembek dengan spiral untuk
menjaga supaya tetap paten.

Macam-macam ukuran LMA sesuai dengan usia dan


berat badan (kg)
Berat Badan
Ukuran
Usia
(Kg)
Neonatus
1.0
1.3
2.0
2.3
3.0
4.0
5.0

<3

Bayi

3-10

Anak kecil

10-20

Anak

20-30

Dewasa kecil

30-40

Dewasa normal

40-60

Dewasa besar

>60

Indikasi pemasangan LMA:


Ketidakmampuan penolong memberikan ventilasi dengan
face mask
Henti nafas dan henti jantung

d. Pipa Trakea
Pipa trakea mengantar gas anestetik langsung kedalam trakea
untuk bayi dan anak digunaka tanpa kaf (cuff) dan untuk anak
besar dan dewasa dengan kaf, supaya tidak bocor.
Pipa trakea dapat dimasukan melalui mulut (orotracheal tube)
atau melalui hidung (nasotracheal tube).
Usia
Premature
Neonatus
1-6 bulan
-1 tahun
1-4 tahun
4-6 tahun
6-8 tahun
8-10 tahun
10-12 tahun
12-14 tahun
Dewasa wanita
Dewasa pria

Diameter (mm)
2.0-2.5
2.5-3.5
3.0-4.0
3.5-3.5
4.0-5.0
4.5-5.5
5.0-5.5*
5.5-6.0*
6.0-6.5*
6.5-7.0
6.5-8.5
7.5-10.0

Skala French
10
12
14
16
18
20
22
24
26
28-30
28-30
32-34

Jarak Sampai Bibir


10 cm
11 cm
11 cm
12 cm
13 cm
14 cm
15-16 cm
16-17 cm
17-18 cm
18-22 cm
20-24 cm
20-24 cm

Cara memilih pipa trakea untuk bayi dan anak kecil:


Diameter dalam pipa trakea (mm)

= 4,0 + umur (tahun)


Panjang pipa orotrakeal (cm)
= 12 + umur (tahun)
Panjang pipa nasotrakeal (cm)
= 12 + umur (tahun)

Intubasi Endotrakeal
Indikasi intubasi trakea sangat bervariasi dan umumnya digolongkan sebagai
berikut:
Menjaga patensi jalan napas oleh sebab apapun. Kelainan anatomi, benda
khusus, bedah posisi khusus, pembersihan sekret jalan napas, dan lainlainnya.
Mempermudah ventilasi positif dan oksigenasi.
Pencegahan terhadap aspirasi dan regurgitasi.

Klasifikasi tampakan faring pada saat mulut terbuka maksimal dan


lidah dijulurkan maksimal menurut Mallampati dibagi menjadi 4
gradasi.
Gradasi
Pilar Faring
Uvula
Palatum Molle
1
2
3
4

+
-

I : terlihatnya seluruh arkus palatum,


termasuk kedua pilar anterior sampai
ke dasar organ tersebut.
II : terlihatnya bagian atas pilar anterior
dan sebagian besar uvula terlihat
III : yang terlihat hanya palatum molle
dan durum
IV : hanya palatum durum yang terlihat

+
+
-

+
+
+
-

Kesulitan intubasi antara lain adalah:


Leher pendek berotot
Mandibula menonjol
Maksila/gigi depan menonjol
Uvula tidak terlihat (Mallampati 3 atau 4)
Gerak sendi temporo-mandibular terbatas
Gerak vertebra servikalis terbatas

Komplikasi
Selama intubasi

Setelah ekstubasi

Trauma gigi-geligi
Laserasi bibir, gusi, laring
Merangsang saraf simpatis
(hipertensi-takikardi)
Intubasi bronkus
Intubasi esophagus
Aspirasi
Spasme bronkus

Spasme laring
Aspirasi
Gangguan fonasi
Edema glottis-subglotis
Infeksi laring, faring, trakea

Ekstubasi
Ekstubasi trachea dapat dilakukan saat pasien teranestesi
dalam atau menjelang sadar penuh, sesudah efek
pelumpuh otot hilang sempurna dan pasien dapat
mempertahankan kecepatan dan dalamnya pernapasan.

Anda mungkin juga menyukai