Anda di halaman 1dari 4

Ya allah apakah aku termasuk orang beriman?

Pagi itu selepas mengikuti jamaah sholat shubuh di Curtin University, aku
habiskan waktuku beberapa lama di research hub. Sejam pertama aku gunakan
untuk baca baca dan mengikuti beberapa berita di Indonesia, sambal menikmati
segelas teh tong tji yang hangat. Teh Tong Tji ini sebetulnya memiliki cerita yang
unik. Teh ini adalah milik seorang kawan yang beberapa waktu lalu ikut
menginap dir rumah kost dimana aku tinggal. Seorang sahabat yang ya cukup
renyah dan easy going. Bersama sang suami dan si kecil yang lucu menempati
kamar utama di kostanku untuk kurang lebih dua minggu. Sang kawan ini tinggal
bersamaku dikarenakan dia harus persiapan untuk pindah ke Quensland
mendekati Labolatorium kesehatan yang katanya hanya disana bisa dilakukan
olehnya meskipun dia student di Curtin. Lha teh Tong Tji ini adalah peninggalan
sang kawan di kostan dan dengan akad yang jelas akhirnya pampasan ini aku
manfaatin.
Sambil menikmati teh panas yang harum ini, aku membuka beberapa file
chapter thesis yang sedang aku kerjakan. Belum lama aku membukanya, aku
mendapatkan text message. Cak ada sushi nih, posisi ada dimana? wah
langsung aja aku sambar nih Siap mengkondisikan sang kawan diseberang
mereply sekarang ya! wah nanggung nih baru buka laptop, nanti siang yang
selepas jam makan siang? jawabku.
Memotong cerita, begitu pas jam makan siang, aku langsung meninggalkan
mejaku dan tak lupalah sholat dhuhur terlebih dahulua untuk mengambil
makanan Jepang yang mengoda itu. Dalam waktu lima belas menit kemudian
aku sudah sampai di rumah sahabat yang menawarkan Sushi ini. Berbincang
bincang lah kami sebentar sambal membicarakan kondisi kekinian bangsa dan
saling titip salam dari kawan kawan yang beberapa saat lalu sempat lewat di
Perth namun belum sempat bertemu. Pasca mengobrol kanan kiri yang ditemani
oleh semangkuk bakso ayam yang hangat, akhirnya sebascom gende ukuran
30X30X10 cm keluar dengan berbagai macam sushi dan ukurannya. Langsung
saja aku buka dan aku titeni beberapa Sushi favorite ku, yaitu sushi goreng aku
menyebutnya. Sebuah sushi yang berasnya dibentuk seperti mangkuk kecil
yang digoreng dimana diatasnya ada adonan beberapa bumbu dengan
campuran ikan salmon mentah dan beberapa irisan daung bawang yang
dirajang. Setelah mencicipi Sushi yang nikmat ini, otakku membayangkan siapa
nih kawan kawan yang bisa aku share kenikmatan Tuhan yang satu ini?
Langsung saja aku memesage beberapa kawan apakah ada dirumah?
apakah mau Sushi? beberapa diantaranya mereplay ya dan aku jawab
kalau iya, silahkan datang kerumah ya! dan juga aku tambahin jangan sampai
lebih dari 4.30 pm ya!.
Setelah aku pulang dari mengambil sushi ini, tidak seberapa lama datang salah
satu kawan yang aku message tadi hi cak kebetulan nih aku sudah lama ndak
makan sushi! aku jawab ya sudah lah sono bismillah dan nikmatilah. aku
makan aja yang ikan cak, kalau yang lain ragu aku halal tidaknya sushi ini!.
Sambil bersungut sungut akupun membiarkan kawan ini menikmati sushi ikan

yang dipilihnya. Saya ndak tahu apa yang bergejolak dikepalanya saat
mengunyah sushi ikan yang juga favoritku itu. Sejurus kemudian aku membuka
pembicaraan Re, apakah kamu sudah pernah membaca buku halal haram di
Australia? belom cak jawab si Kawan. Aku punya dua atau tiga buku itu yang
aku pesan buat jamaah di Westeren Australia, namun sampai saat ini belum
diambil dan dibayar . oh iya cak bolehkah aku beli? . wah ini pas nih balikin
modal hehehehe. Soalnya pembelian buku ini aku talangin pakai uang pribadi
namun beberapa kawan belom sempet mengambil dan membayarnya.
Beberapa saat kemudian aku ambilkan buku yang dimaksud dan memberikan
kepada sahabat ini. Tidak lama setelahnya si sahabat ini pamit karena dia harus
bekerja disalah satu restoran di area East Victoria Park. Sebelum pulang aku juga
masih sempat membungkuskan untuk dibawanya pulang ini tolong bagi
dengan kawan kawan dikostanmu ya! iya cak terimakasih sautnya sambal
mengayuh sepedanya menjauh.
Beberapa menit kemudian beberapa kawan yang lain juga pada datang mana
cak sushinya! wow sebegini banyak ya, siapa yang akan menghabiskan?
sudah nimati dan habiskan sana!. Dua orang kawan inipun juga dengan suka
cita menikmati sushi ini. Ditengah menikmati sushi ini juga sempet berceletuk
halal ndak ya sushi ini?. Aku langsung spontan menjawab Wong bukan hasil
korupsi dan hasil menipu orang kog. Dengan senyum kecut si kawan menjawab
maksudnya yang bukan sushi ikan ini apakah halal? apakah ini disembelih
dengan membaca bismillah?. kalian ini tinggal makan saja masih meragukan
apa yang saya bawa dan sajikan, wih mirip cerita bani Isroil nih yang disuruh
nabi Musa mencari anak sapi, namun krn banyak tanyak dan kurang percaya
akhirnya kesulitan mencari si anak sapi sergahku. bukan begitu cak, kami kan
punya hak menanyakan kehalalan makanan yang kami makan? pembelaannya.
Akhirnya aku bercerita panjang. Sesungguhnya negara Australia ini secara
defaktor adala negara katolik. Hal ini dibuktikan dengan hampir semua sekolah
Katolik di negeri ini mendapat sokongan penuh dari pemerintah, selain sekolah
sekolah yang Negeri. Dari presmis ini lah bila Australia adalah negara Katolik.
Umat Katolik menggunakan Bibel baik itu yang old testament maupun New
testament. Dibeberapa referensi menyebuitkan kaum ini dikategorikan sebagai
kaum ahlul kitab bersama kaum Yahudi. Dan dibeberapa hadist disebutkan
bahwa muslim diperbolehkan memakan sembelihan kaum ahlul kitab. Dengan
penjelasan ini sang kawan ini mangut mangut sambal tetep memakan sushi ikan.
Lagian juga pernah ada riwayat Dari Aisyah radliallahu 'anhuma, bahwa suatu
kaum pernah bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, "Suatu kaum
datang dengan membawa daging, namun kami tidak tahu apakah saat
menyembelihnya menyebut nama Allah atau tidak?" Beliau menjawab: "Kalau
begitu sebutlah nama Allah, lalu makanlah oleh kalian." Aisyah berkata, "Mereka
adalah orang-orang yang baru masuk Islam."
_(HR. Bukhari: 5083)_
Setelah beberapa lama kami berbincang akhirnya dua orang kawan dekat ini
pamit dan pulang dengan menyisakan potongan potangan sushi ayam dan

bebek di meja. Setelah dua kawan ini pulang aku melihat jam pukul empat
empatpuluh lima astagfirullah belum sholat ashar langsung saja saya sholat
ashar dan kemudian merebahkan badan sejenak. Setelah istirahat sejenak
terdengarlah adzan Magrib dari ponselku. Dengan sedikit bermalas malasan aku
bangkit mengambil air wudlu dan menunaikan sholat Magrib dirumah. Sehabit
sholat magrib aku langsung bersiap siap untuk babysitting dirumah kawan, yang
insyaalah akan saya ceritakan dikesematan yang lain. Sebelum berangkat saya
masih sempet menuliskan please help your self , a free sushi pada selembar
kertas dan aku tinggalkan diatas meja dengan maksud agar kawan kawan satu
kost lainnya mau makan dan menghabiskannya.
Sebulang babysitting aku melihat sushi kog masih banyak nih? Wah ini harus
dikondisikan nih pikirku. Langsung saja aku menelpon kawan lainnya yang tadi
sore belum sempet woi ada dimana, ini dirumah ada Sushi, kesinni aja!
selang beberapa menit kemudian si kawan ini datang dengan sepeda kuning
nya yang baru saja dibeli. Dalam hati aku bergumam..ehmmm pasti dia
juga minta tolong dicheckkan sepedanga. wah alhamdulillah cak, sushinya
uenak, emang dapar dari mana? Cak mbikin?. uda nikmati sana, tuh cocolan
nya juga ada jawabku. Selepas sang kawan memakan sushi yang aku hidangkan
dan habis, kami mulai otak atik sepedanya. Pas jam 12.00 tengah malam
selesailah tuh sepeda dan sang kawan pamit. Tidak lupa juga aku bungkusin sisa
sushi yang masih ada untuk dibawa pulang.
Setelah itu aku mengambil wudhu dan sholat isya. Bakdo sholat isya aku
merenung tentang kejadian seharian ini tadi Ya Allah Indahnya ya
persahabatan, indahnya saling berbagi, Indahnya saling mengingatkan serta
Indahnya saling membantu sesame teman diperantauan dan tak terasa aku
tertidur dan terbangunkan oleh Adzan subuh dari ponsel kesayanganku. Seperti
biasa aku bangun, mandi dan berangkat ke Curtin Mushollah untuk melakukan
sholat berjamaah. Dijamaah sholat subuh kali ini sang imam membaca QS Al
Bagoroh ayat 178-189. Tidak tahu kenapa begitu sang imam membaca ya
ayyuhalladzina aamanu kutiba alaikimusysyiyamu kamaa kutiba alalladzinya
mingkoblikum laaalakum tatatqun air mata ini basah berkaca kaca dan
rasanya kangen banget bisa merasakan bulan suci, bulan dimana manusia bisa
mentarbiyah dirinya agar menjadi tattaqun. Sejuruh kemudian, masih dalam
sholat juga, hati ini bertanya itu yang dipanggil ya ayyuhalladzina
amanuuyang artinya orang yang beriman, kau jadi bertanya tanya apakah aku
temasuk orang yang beriman? aku ragu dengan status keberimananku ini
menjadikan aku menggigil, terisak dan hidung menjadi basah, meskipun aku
berusaha untuk menyembunyikannya agar tidak ketahuan jamaah yang lain. Ya
allah apakah aku termasuk orang beriman? ya Allah revolusikan hidup dan
jiwaku ya Allah itu yang aku pikirkan, dibalik bacaan sholat yang aku ucapkan
setelahnya.
Pada rokaat kedua sang imam Syeich mahmud begitu jamaah memanggilnya,
membaca surat At Thoriq. Perhatianku jatuh pada ayat yang bunyinya Yaumma
tublahsyaroir yang terjemahan bebasnya dan ketika datang waktunya
dimana tersebak segala rahasia. Dan pertanyaan pertanyan itu masih muncul

Ya allah apakah aku termasuk orang beriman? namun begitu sampai pada yat
ini aku berhenti bertanya tanya senya pasti akan tersibak kog.
ALLAHUMMA INNI DHOLAMTU DHULMAN KHASHIRON KABIRON LA YAKFIR DHUNUBA
ILLA ANTA MAGFIROTA MIN INDIKA INNAKA ANTA QOFURRUROHIM

Perth 3 Rajab 1437 H

Achmad Room Fitrianto


Phd Candidate di Department of Social Science and Security Studies, Curtin University
Peneliti di Lembaga Pengembangan Kewirausahaan dan Bisnis Islam UIN Sunan
Ampel- Surabaya, Indonesia
Dosen di Program Study Ekonomi UIN Sunan Ampel- Surabaya, Indonesia
Pengurus Cabang Istimewa NU ANZ di Western Australia bidang Lajnah Ta'lif wa Nasyr

Anda mungkin juga menyukai