2007-3-00483-TIAS Bab 2
2007-3-00483-TIAS Bab 2
LANDASAN TEORI
2.1
2.
3.
4.
yang
meliputi
marketing,
engineering,
manufacture,
dan
Scherkenbach
kualitas
ditentukan
oleh
pelanggan;
pelanggan
Elliot kualitas adalah sesuatu yang berbeda untuk orang yang berbeda
dan tergantung pada waktu dan tempat, atau dikatakan sesuai dengan
tujuan.
11
7.
Goetch dan Davis kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berkaitan
dengan produk, pelayanan, orang, proses, dan lingkungan yang memenuhi
atau melebihi apa yang diharapkan.
Dapat dikatakan bahwa secara garis besar, kualitas adalah keseluruhan ciri
atau karakteristik produk atau jasa dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan dan
harapan pelanggan.
Kualitas dinilai dengan beberapa dimensi, yang disebut dengan dimensi
kualitas, meliputi (Ariani, 2004):
1.
2.
Feature, yaitu ciri khas produk yang membedakan dari produk lain yang
merupakan karakteristik pelengkap dan mampu menimbulkan kesan yang
baik bagi pelanggan.
3.
4.
5.
6.
12
7.
8.
dihasilkan, juga perlu diperhatikan kualitas pada proses produksi. Dimana yang
terbaik adalah apabila perhatian pada kualitas bukan pada produk akhir, melainkan
proses produksinya atau produk yang masih ada dalam proses (Work in Process),
sehingga bila diketahui ada cacat atau kesalahan masih dapat diperbaiki.
Sedangkan kata kendali didefinisikan sebagai kegiatan mengarahkan,
mempengaruhi, verifikasi dan perbaikan untuk menjamin penerimaan produk tertentu
sesuai rancangan dan spesifikasi (Feigenbaum, 1983).
Pengendalian kualitas adalah aktivitas keteknikan dan manajemen, yang
dengan aktivitas itu kita ukur ciri-ciri kualitas produk, membandingkannya dengan
spesifikasi atau persyaratan, dan mengambil tindakan perbaikan yang sesuai apabila
ada perbedaan antara penampilan yang sebenarnya dan yang standar.
Tahapan pada kegiatan pengendalian kualitas mengandung prinsip-prinsip
sebagai berikut (Purnomo, 2003):
1.
2.
13
3.
4.
5.
maka pengendalian kualitas bertujuan untuk mengendalikan kualitas produk atau jasa
yang dapat memuaskan konsumen, mengurangi biaya kualitas keseluruhan,
menurunkan cacat/defect, memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk yang
dihasilkan.
2.2
14
15
2.
16
2.
3.
17
p
Gambar 2.1. Ilustrasi Peta Kendali
Dua dari tiga titik yang berturutan berada di luar batas peringatan 2sigma.
3.
Empat dari lima titik yang berturutan berada pada jarak 1-sigma atau
berada jauh dari garis tengah.
4.
Delapan titik yang berturutan berada pada satu sisi dari garis tengah.
18
proses ini digunakan untuk memprediksi kinerja jangka panjang yang berada
dalam batas pengendali proses statistik, karena analisis ini menguji
variabilitas dalam karakteristik-karakteristik proses dan apakah proses mampu
menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi.
Analisis kemampuan proses membedakan kesesuaian dengan batasbatas toleransi. Oleh karenanya, ada dua kondisi yang mungkin terjadi, yaitu
(Ariani, 2004):
1.
Jika rata-rata proses dalam batas pengendali dan berada dalam batas
spesifikasi, atau
2.
(Cp) PKP
(UCL)BSA (LCL)BSB
19
= standar deviasi
2.
3.
2.3
2.
Stratifikasi Data
3.
Histogram
4.
Diagram Pareto
5.
6.
7.
20
2.
3.
4.
5.
2.
21
2.3.3 Histogram
Histogram adalah salah satu alat bantu dalam memecahkan masalah
yang berupa grafik khusus yang menggambarkan penyebaran data sebagai
hasil dari satu macam pengukuran dari suatu proses, yang dapat digunakan
untuk:
1.
3.
30
24
25
F re k u e n s i
2.
25
20
15
12
11
10
10
5
5
Range
22
2.
Menyatakan
perbandingan
masing-masing
persoalan
terhadap
keseluruhan.
3.
4.
350
300
250
200
150
100
50
0
315
120%
100%
80%
135
60%
113
75
37
23
Pin, Hole
Oli
52
40%
20%
0%
Meler
Lain-lain
23
2.3.5 Diagram Sebab Akibat (Cause & Effect Diagram / Fish Bone
Diagram)
Diagram sebab akibat
2.
3.
24
menggunakan
diagram ini, kita dapat melihat apakah dua faktor yang kita uji tersebut saling
berpengaruh / memiliki korelasi atau tidak.
Diagram ini dapat berguna untuk menguji tingkat hubungan dua
kelompok data dan menemukan penyebab yang perlu dikendalikan dan
ditingkatkan. Hubungan tersebut dapat berupa korelasi positif, korelasi
negatif, atau tidak ada korelasi sama sekali antara kedua kelompok data
tersebut.
25
13
12
11
10
Hasil Penjualan
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
7
10
11
12
13
14
15
16
26
10
11
12
BATTERY GTZ5S GS
16
21
27
22
29
20
17
16
16
11
17
15
BATTERY GM5Z-3B
11
18
12
10
BATERRY YTZ5S
10
12
TUBE,TIRE2.25/2.50-17
10
10
13
15
TUBE,TIRE 2.75-17
12
13
19
20
32
33
27
CARBURATOR ASSY
PLATE OIL SEPARATOR
HUB ASSY, RR WHEEL
TUBE,TIRE 3.00/3.25-18
SPOKE SET
TUBE,TIRE 2.75-17
TUBE,TIRE2.25/2.50-17
BATERRY YTZ5S
BATTERY GM5Z-3B
BATTERY GTZ5S GS
10
12
14
16
18
28
C1 Claim Judgment
0.0%
Nov 2006
1.3% 0.9% 0.0%
1.6%
0.6%
CLAIM APPROVED
NO TROUBLE FOUND
0.9%
2.5%
3.5%
11.1%
77.5%
OTHERS
29
dan lain sebagainya. Bagan pengendalian yang biasa dan cocok untuk
memantau proses yang mempunyai karakteristik berdimensi kontinyu
adalah peta kontrol X dan R. Bagan kendali X dan R ini menjelaskan
tentang apakah perubahan perubahan telah terjadi dalam ukuran titik
pusat (central tendency) atau rata rata dari suatu proses.
Batas batas kontrol yang harus disiapkan terlebih dahulu sebelum
membangun bagan kendali adalah, sbb :
Untuk pembuatan X control chart, rumus yang digunakan adalah :
UCL = X + A 2 R
LCL = X A 2 R
Untuk pembuatan R control chart, rumus yang digunakan adalah :
UCL = D 4 X R
2.4
30
TOOLS
1,2
C 204008
NAMA
SPECIFICATION
JIG L :
TURNING
OKUMA
Holder
HOWA
M06TU153C-01A
Insert
3,4,5
C 204009
Insert
Holder
SCLCL 2020K 09
Insert
JIG R :
TURNING
C 204008
OKUMA
Holder
HOWA
M06TU153C-01A
2,5
3,4,6
C 404012
C 204009
SCLCL 2020K 09
Insert
Holder
LF 151.22 - 2525 30
Insert
Holder
SCLCL 2020K 09
Sesuai dengan Operation Standar (OS) yang dibuat oleh bagian Process
Engineering Departemen untuk proses Machining Plate Oil Separator, proses yang
dilalui oleh Raw material berupa part casting sampai dengan menjadi finish good
adalah sebagai berikut:
31
Raw material plate oil separator berasal dari hasil proses blank casting yang
selanjutnya melalui proses machining yang terdiri dari, sebagai berikut :
Facing, Turning
Raw material mengalami proses Facing dan Turning pada Jig I (jig L),
dimana pencekaman benda kerja pada bagian diameter luar dari benda kerja.
Proses pada jig L ini adalah untuk membuat 42 (toleransi :+0.039 dan 0)mm,
membuat 46 (toleransi +0.3 dan 0), membuat chamfer pada dudukan oil seal
yang berfungsi untuk mempermudah proses assembly oil seal serta melakukan
32
Inspection
Setelah mengalami proses machining pada kedua jig tersebut di atas
maka plate oil separator perlu dilakukan inspection untuk pengukuran
masing-masing dimensi sesuai dengan petunjuk yang tercantum dalam
Operation Standar (OS) , hal ini bertujuan untuk menghindari lolosnya plate
Machining Plate Oil Separator ini dapat ditunjukkan pada bagan berikut ini :
33